Doa Bapa Kami (9)

11 November 2018
Doa Bapa Kami (9)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Ini adalah permohonan kedua dari enam permohonan yang ada. “Bapa kami di Surga, dikuduskanlah nama-Mu,” itu adalah permohonan yang pertama. Permohonan yang kedua adalah “Datanglah Kerajaan-Mu.” Permohonan yang ketiga adalah “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga.” Permohanan keempat adalah “Berikanlah kepada kami, makanan kami yang secukupnya pada hari ini.” Permohonan yang kelima adalah “Ampuni kesalahan kami.” Dan permohonan yang keenam adalah “Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan.” Ini adalah enam permohonan dari seorang manusia yang ditebus kepada Bapa yang suci di Surga. Ini adalah seluruh yang kita perlukan di tengah-tengah dunia ini. Ini adalah doa yang Tuhan ajarkan sendiri kepada kita yang pasti akan dikabulkan oleh Bapa di Surga. Saya sudah mengatakan bahwa tiga permohonan pertama adalah yang paling utama. Dan tiga permohonan yang kedua adalah bagian yang kedua. Jikalau saudara-saudara mementingkan tiga permohonan yang pertama maka seluruh kebutuhan kita akan dijamin oleh Allah. Biarlah kita mengutamakan yang utama itu utama. Yang kita pikirkan yang pertama, itu adalah yang pertama. Orang-orang dunia pun itu mengerti first things first. Setiap orang Kristen harus mengerti. Yesus Kristus sendiri mengajarkan, “Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”

Minggu-minggu yang lalu kita sudah berbicara mengenai doa Bapa kami bagian yang pertama: Dikuduskan nama-Mu. Apa arti dikuduskan? Dikuduskan bukan saja Allah itu dipermuliakan tetapi kita memposisikan Allah berbeda dengan seluruh apa yang ada dalam dunia. Allah di dalam Alkitab adalah satu-satunya Allah yang sejati. Seluruh allah yang ada di dunia ini yang disebut oleh manusia, yang diajarkan oleh agama sekalipun itu adalah sesuatu kepalsuan. Seluruh Alkitab menyatakan satu-satunya Allah yang sejati adalah Allah Tritunggal di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dialah yang harus mendapatkan sembah sujud manusia lebih daripada segala-galanya. Dialah Allah yang bekerja di tengah-tengah dunia ini, yang menciptakan dunia dan menebus dunia ini. Dialah satu-satunya pribadi Allah yang tidak memerlukan unsur lain untuk memperlengkapi diri-Nya. Dia self-eternal, Dia adalah self-exist, Dia adalah self-sufficient. Dia tidak memerlukan unsur luar untuk mencukupkan diri-Nya. Seluruh umat manusia selalu memikirkan mengenai Allah adalah dalam dua hal ini. Allah bagi mereka sendiri adalah satu, satu saja. Dan yang kedua adalah polytheism. Monotheism dan polytheism. Semua saudara lihat, siapapun saja, saudara tanya maka manusia selalu berpikir Allah itu selalu adalah monotheism dan polytheism. Tidak ada satu manusia pun yang secara alami bisa memikirkan ternyata Allah itu adalah Tritunggal. Kalau seseorang boleh mengenal bahwa Allah itu Tritunggal pasti dia adalah orang yang dilahirbarukan, karena itu adalah pewahyuan dari Allah sendiri kepada anak-anak manusia yang dipilih-Nya. Memang betul bahwa Allah dalam kekristenan dikatakan adalah Allah monotheism tetapi bukan bicara mengenai satu-satunya saja. Karena di dalam monotheism kekristenan adalah bicara mengenai Tritunggal. Hear oh Israel – Dengarlah Israel, Allah kita adalah Allah yang esa. Allah kita adalah Allah yang esa. Dan saudara-saudara, ketika bicara mengenai ‘esa’, itu bukan bicara mengenai satu-satunya. Ketika bicara mengenai ‘esa’, itu adalah beberapa hal yang bergabung menjadi satu. Dan kalau saudara-saudara melihat sepanjang sejarah Alkitab di dalam progressive revelation maka kita semua tahu bahwa Dia, Allah yang esa itu namanya adalah Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ini adalah sesuatu yang tidak ada di dalam pikiran manusia. Tidak ada di dalam pikiran pendeta sekalipun. Tidak ada di dalam pikiran teolog sekalipun. Harus diwahyukan sendiri oleh Allah kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Apa artinya Bapa kami di Surga, dikuduskanlah nama-Mu? Bahwa Dia menempati kelasnya tersendiri. Tidak ada yang menyamai. Dan ketika kita menyembah Dia, kita harus memberikan penyembahan yang melebihi dari siapapun saja yang kita hormati.

Dan sekarang kita masuk ke dalam permohonan yang kedua. Permohonan pertama kita menginginkan bahwa Dia itu disembah melebihi daripada apapun saja, siapapun saja di dunia ini. Sekarang di dalam permohonan yang kedua adalah ‘Datanglah Kerajaan-Mu’. Kita akan masuk ke dalam satu prinsip Alkitab yang penting, yaitu Kerajaan Allah. Kalau saya mau menyatakan secara keseluruhannya maka sebenarnya tidak mungkin akan selesai hanya di dalam beberapa jam, bahkan beberapa minggu. Ini adalah satu topik teologis yang menjadi benang merah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kalau saudara-saudara ditanya apakah yang menjadi benang merah antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Dari kitab Kejadian pasal yang pertama, ayat yang pertama sampai kitab Wahyu paling akhir, apa yang menjadi benang merah secara keseluruhannya? Maka Reformed Theology menyatakan Kingdom of God. Benang merah dari seluruh ayat Alkitab kita bukanlah kebaikan Allah, bukanlah kasih Allah. Benang merahnya juga bukan bicara berkenaan dengan keselamatan – salvation. Tetapi benang merah adalah bicara mengenai Kerajaan Allah. Saya tidak mungkin punya waktu untuk menjelaskan seluruhnya karena itu artinya menjelaskan seluruh Alkitab. Tetapi secara singkat dan padat, saya akan membawa saudara-saudara kepada fokusnya. Apa artinya Yesus menyatakan, “Datanglah Kerajaan-Mu?” Artinya yaitu Dia mengharapkan Allah di Surga memerintah umat manusia. Saudara-saudara perhatikan, Allah di Surga – Allah Tritunggal di Surga memerintah manusia di bumi ini. Di dalam Alkitab dikatakan, “Jikalau engkau mau berdoa, berdoalah demikian; Bapa kami di Surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Yang menjadi isi hati Yesus Kristus adalah menghadirkan pemerintahan Bapa di bumi. Apa yang menjadi isi hati-Nya? Bumi. Tempat saudara dan saya ada. Bapa di Surga tidak punya masalah di Surga. Di Surga semua orang tahu Rajanya siapa. Di Surga, semua makhluk akan menyembah dan akan taat kepada Bapa di Surga. Tetapi di bumi ini tidak. Saudara perhatikan seluruh umat manusia, keluar dari tempat ini, tanya kepada mereka siapa yang memerintah hidupmu. Maka mereka tidak akan mengatakan Allah Tritunggal. Mereka tidak bisa melihat bahkan sama sekali tidak bisa mengakui bahwa Allah Tritunggallah yang memerintah. Masalah ada di bumi. Manusia yang diciptakan sudah berdosa. Dan manusia yang berdosa itu sama sekali tidak mengakui pemerintahan Allah. Dan kalau saudara-saudara membaca buku Hakim-hakim, di akhirannya dikatakan bawah setiap manusia berlaku menurut kemauannya sendiri. Apa yang menjadi keinginan hati Yesus Kristus? Apa yang menjadi tujuan Yesus Kristus hadir di tengah-tengah bumi ini? Yesus Kristus pernah mengatakan kepada para murid-Nya, “Aku memiliki makanan yang engkau tidak ketahui, dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.” Apa yang menjadi tujuan Yesus Kristus hadir di bumi? Menghadirkan pemerintahan Bapa di bumi ini. Ini adalah isi hati terdalam Yesus. Seluruh perkataan-Nya dan seluruh tindakan-Nya mencerminkan hanya untuk satu tujuan ini. Dan Dia mengajak umat-Nya yang ditebus untuk masuk di dalam pemerintahan Allah ini. Maka ketika Yesus Kristus mengatakan; Jikalau engkau mau berdoa, berdoalah tentang hal ini; Bapa kami di surga, kuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Apa yang menjadi isi hati Yesus Kristus sekarang diberikan kepada kita. Apa yang menjadi isi doa-Nya sekarang diberikan kepada saudara dan saya, yaitu meminta Kerajaan-Nya itu datang. Saudara perhatikan semua tautan ini, semua link ini. Bapa di Surga dikuduskan jika dan hanya jika Kerajaan-Nya datang di dunia. Dan Kerajaan-Nya datang di dunia jika dan hanya jika kehendak-Nya jadi di bumi ini seperti di Surga. Sekali lagi, ketika bicara berkenaan dengan Kerajaan Allah datang, itu artinya pemerintahan Bapa di Surga itu hadir, itu artinya kehendak Bapa di Surga itu seluruhnya direalisasikan di muka bumi.

Dan sekarang saya akan bicara berkenaan dengan aspek-aspek penting apa yang Alkitab katakan mengenai Kerajaan Allah. Sebenarnya kalau saudara-saudara bicara mengenai aspek-aspek Kerajaan Allah begitu banyak. Kalau saudara-saudara melihat perumpamaan- perumpamaan Yesus Kristus, saudara akan menemukan satu aspek demi satu aspek mengenai Kerajaan Allah. Tetapi hari ini saya akan bicara secara khusus berkenaan dengan empat aspek Kerajaan Allah.

(1) Ketika bicara berkenaan dengan Kerajaan Alah itu hadir maka kita harus mengerti bahwa aspek yang pertama dan utama adalah di dalam Kerajaan Allah yang hadir ada satu figur utama, yaitu Kristus Yesus. Dan itu adalah satu central figure, itu adalah Titik Pusat dan itu menjadi satu Figur, satu-satunya. Dan itu adalah Yesus Kristus. Mari kita melihat Matius 16:28. Kalau saudara-saudara melihat secara keseluruhan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru maka saudara-saudara akan melihat bahwa Kerajaan Allah akan hadir jika dan hanya jika ada satu Figur / satu Pribadi yang diurapi, Mesias itu. Di dalam kitab Daniel maka itu adalah seorang yang seperti Anak Manusia. Kerajaan Allah akan hadir dengan satu Pribadi yang menjadi central, menjadi Rajanya. Dan raja itu dikatakan di sini adalah Yesus Kristus, Anak Allah itu. Matius 16:28 mengatakan, “Anak Manusia datang sebagai Raja di dalam Kerajaan-Nya.” Maka bicara berkenaan Kerajaan Allah datanglah, maka itu artinya adalah kita harus meninggikan Kristus. Kristus menjadi titik pusat di dalam hidup kita. Firman-Nya menjadi sesuatu yang paling fundamental di dalam seluruh hidup kita. Ketika bicara mengenai Kerajaan Allah, bukan bicara berkenaan dengan satu istana di depan mata kita. Tetapi itu adalah bicara berkenaan dengan penguasaan Kristus atas seluruh hidup kita. Di dalam Kerajaan Allah maka Bapa di Surga dipermuliakan jika dan hanya jika Kristus Yesus itu menjadi Raja. Bapa kami di Surga dikuduskanlah Nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Itu artinya adalah panggilan meninggikan Kristus sebagai Raja. Bukan di mulut saja tetapi di seluruh aspek hidup kita. Saudara, hanya ada dua kemungkinan hidup; apakah Kristus menjadi Raja, Firman-Nya, Kehendak-Nya itu jadi di dalam hidup kita, mengatur hidup kita atau kehendakku, cita-citaku, pikiranku yang jadi dalam hidup kita.

(2) Aspek yang kedua adalah ketika bicara mengenai Kerajaan Allah datanglah, maka Kerajaan Allah itu hadir secara tuntas, secara ultimate penggenapannya ada di dalam salib. Salib adalah penggenapan dari Kerajaan Allah itu hadir. Salib adalah satu paku di tengah-tengah dunia ini, seluruh kehendak Allah jadi. Salib adalah pintu pembuka seluruh kehendak Allah jadi. Beberapa jam sebelum Yesus Kristus disalib maka Dia menuju ke taman Getsemani. Dan Dia berlutut dan berdoa di sana. Alkitab mengatakan peluh-Nya itu seperti darah yang mengalir dan kemudian Dia berdoa beberapa kali di hadapan Tuhan, sampai ketiga kalinya. Bapa jikalau mungkin Aku mau supaya cawan ini lalu daripada-Ku tetapi jikalau tidak, jikalau itu kehendak-Mu, Aku mau menerimanya, Aku mau meminumnya, bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu yang jadi. Saudara perhatikan baik-baik kalimat ini, “Bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu yang jadi.” Dan apa artinya kehendak Allah itu jadi di muka bumi? Kerajaan Allah datang, kerajaan Allah datang. Kalimat Yesus di taman Getsemani akan menjadi kalimat dari kita semua orang yang ditebus yang ada Roh Kudus di dalam hati kita. Apa yang membedakan orang Kristen sejati dan orang Kristen yang palsu? Orang Kristen yang sejati akan berkata, meskipun sulit, meskipun dengan air mata, suatu hari dia akan berkata, bukan kehendakku tetapi kehendak-Mu Bapa yang jadi. Karena Roh Kudus yang akan membuatnya dalam hati kita, melembutkan hatimu dan hatiku, untuk seluruh kehendak-Nya dan bukan kehendak kita yang jadi. Seluruh umat Allah yang sejati, pada akhirnya akan mengatakan apa yang Yesus Kristus katakan di taman Getsemani. Dialah pemimpin dari gereja kita, Dialah yang membuat Kerajaan Allah hadir, dan Dialah yang meremukkan seluruh hati kita, agar seluruh kehendak Allah jadi di dalam dan melalui kita. Kerajaan Allah hadir, melalui salib, itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan kepada kita para murid-Nya, Jikalau engkau mau menjadi murid-Ku, engkau harus menyangkal dirimu, memikul salibmu dan mengikut Aku. Setiap dari kita, setiap kita mau rela menyangkal diri dan memikul salib, mengikuti Kristus, itu adalah saat di mana Kerajaan Allah hadir. Bapa Kami yang di sorga dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Maka ini adalah panggilan untuk memikul salib, menyangkal diri, mengikut Kristus.

(3) Hal yang ketiga, Kerajaan Allah hadir di dalam hidup pribadi kita, melalui pintu masuk kelahiran baru. Kalau orang tidak lahir baru, dia tidak mungkin akan bisa melihat dan mewujudkan kerajaan Allah. Saya minta saudara-saudara membuka satu bagian Alkitab yang penting, Yohanes 3:16. Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Ini adalah Good News, ini adalah Injil, ini adalah panggilan dari orang-orang untuk lahir baru untuk bertobat, dan ini adalah salah satu ayat emas dari seluruh Alkitab bagi orang Injili. Orang-Orang Evangelical menyatakan, jikalau engkau tidak memiliki keseluruhan Alkitab karena engkau begitu miskin, milikilah Perjanjian Baru. Jikalau engkau tidak punya uang untuk membeli Perjanjian Baru milikilah kitab Yohanes. Jikakalau engkau sungguh-sungguh miskin begitu tidak punya uang untuk membeli kitab Yohanes, engkau milikilah Yohanes pasal 3. Dan jikalau engkau sama sekali tidak bisa punya akses untuk melihat Yohanes daripada pasal 3, minimal engkau mengingat Yohanes 3:16. Bahwa Allah begitu mengasihi engkau, mengaruniakan kepada kita Anak-Nya yang tunggal, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa tetapi memperoleh hidup yang kekal, tetapi kita lupa, Yohanes 3 itu sebenarnya konteksnya apa?

Saudara, perhatikan baik baik Yohanes 3:3 dan Yohanes 3:5. Apakah saudara mulai sadar sekarang, point utama adalah bukan kelahiran baru, point utama adalah kerajaan Allah? Mengapa saudara dan saya diminta untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Adalah untuk melihat, untuk masuk di dalam Kerajaan Allah. Kalau kita tidak lahir baru, kita tidak mungkin melihat kerajaan Allah. Kalau kita tidak lahir baru, kita tidak mungkin masuk Kerajaan Allah. Itu bukan saja bicara mengenai sorga, itu bicara mengenai penguasaan Allah secara total di dalam hidup kita di bumi ini. Saudara-saudara, ketika bicara berkenaan dengan kelahiran baru, saudara dan saya sudah lahir baru kapan? Ada orang orang yang mengatakan, saya sudah lahir baru tanggal 7 May tahun 2012 misalnya. Sebagian besar lagi orang lain mengatakan saya tidak tahu tanggal kelahiran baru tetapi saya percaya Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat. Saudara-saudara harus mengerti ketika saudara-saudara bisa menerima Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadi maka issue-nya itu bukan bicara mengenai sorga atau kekekalan, issue-nya adalah bicara menghadirkan Kerajaan Sorga di bumi ini sekarang, tidak ada seseorang yang bisa diperintah oleh Allah secara rela, untuk menghadirkan seluruh kehendak-Nya jadi di bumi ini, jikalau orang tersebut tidak pernah ada Roh Kudus di dalam-Nya. Itu artinya, jikalau saudara dan saya dilahirbarukan saat ini, maka tujuan daripada kelahiran baru adalah saudara dan saya mengerti kehendak Allah dan menggenapinya sekarang di bumi. Ini adalah panggilan ketaatan, panggilan pertobatan, panggilan kita hidup seluruhnya berdedikasi untuk Kristus.

(4) Hal yang keempat, terakhir. Ketika bicara berkenaan dengan kerajaan Allah, maka kerajaan Allah itu kalau hadir, selalu bersifat melawan kerajaan kedaulatan manusia. Kerajaan Allah itu artinya bahwa Allah itu berdaulat. Dan itu akan melawan kedaulatan manusia, ini artinya Allah yang memerintah. Kalau saudara-saudara melihat dari pelayanan Yesus Kristus, saudara lihat beritanya, maka saudara akan lihat bahwa beritanya itu adalah persis seperti dari berita Yohanes Pembaptis. Dan beritanya juga adalah berita yang diberikan para murid-Nya, dan juga oleh orang-orang dipakai oleh Tuhan sepanjang abad, dan beritanya adalah “Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat!” Yohanes Pembaptis menyatakan berita ini, Yesus Kristus menyatakan berita ini, dan murid-murid-Nya juga menyatakan berita ini. Dari satu kota demi satu kota, dari satu desa ke satu desa, dari satu gunung ke satu gunung, dari satu lembah ke satu lembah, dari hamba-hamba Tuhan sepanjang masa akan selalu berkata, “Bertobatlah! Karena kerajaan Allah sudah dekat! Bertobatlah! Karena kerajaan Allah sudah datang!”

Dan lihatlah apa yang terjadi, satu persatu orang dibunuh, Paulus harus mati, Petrus harus dipaku terbalik, Timotius harus diseret di jalanan di Efesus sampai mati dengan kuda. Thomas harus pergi jauh ke India, berkotbah mengenai Kerajaan Allah, ditusuk dan mati di sana. Beberapa Rasul dikuliti hidup-hidup, Yakobus harus dilemparkan dari bubungan Bait Allah. Mengapa semua itu harus terjadi? Karena berita Injil adalah berita kerajaan Allah dan karena kerajaan Allah intinya adalah kedaulatan Allah yang melawan kedaulatan manusia. Kerajaan Allah beritanya menyatakan, “Hai manusia, Allah adalah satu-satunya pendaulat dan bukan kita, engkau harus turun dari tahtamu, engkau harus turun dari pemerintahanmu, engkau tidak bisa memiliki cita-cita sendiri, engkau tidak bisa memiliki rencana sendiri, engkau tidak bisa mengendalikan seluruh hidupmu sendiri. Hidupmu bukan milikmu, Allah-lah yang memiliki engkau, dan engkau harus bertobat. Letakkan seluruh kedaulatanmu dan biarkan kedaulatan Allah memerintah hidup kita.”

Tidak ada manusia yang menyukai hal ini, tidak ada setan yang menyukai hal ini, itulah sebabnya pembunuhan dan seluruh aniaya datang kepada gereja Tuhan yang sejati. Allah harus berdaulat di dalam seluruh aspek, dalam hidup kita, dalam politik, dalam ekonomi, dalam sosial, dalam kehidupan berbangsa, dalam kantormu, di dalam rumah kita, ketika kita sendirian, tidak ada satu orangpun yang melihat, Dia adalah Raja, satu-satunya Raja di mana kita harus hormat. Siapa yang dari kita suka dengan berita ini? Satu-satu dari orang-orang suci Tuhan yang sejati dibunuh mati karena berita ini. Ini adalah panggilan untuk mengabarkan Injil bagi dunia dan panggilan untuk berperang dengan dunia. Bapa kami yang di sorga di kuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah mendengarkan satu cerita yang sesungguhnya terjadi ini, Pendeta Stephen Tong pernah menceritakan ini, puluhan tahun yang lalu, sungguh-sungguh terjadi di Inggris, ada satu sekolah kecil dari anak-anak bisu dan tuli. Dan sekolah ini sangat-sangat terkenal akan keberhasilannya mendidik anak-anak bisu dan tuli. Sekolah kristen, tidak banyak anak. Suatu hari ada seorang wartawan yang datang dan mau melihat dan menguji apakah benar-benar mereka itu berhasil dalam pendidikan. Maka wartawan itu masuk ke dalam kelas itu, memberikan beberapa pertanyaan, dan pertanyaan itu di tulis di papan tulis. Dan kemudian anak-anak itu kemudian salah satu dari mereka akan maju. Dia akan mengangkat tangan terlebih dahulu, terus kemudian wartawan itu mengatakan kamu maju, dan kemudian mereka menuliskan jawabannya. Beberapa daripada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya science ataupun yang lain sosial, dan juga kekristenan di dalam Alkitab, sampai kepada satu pertanyaan dan pertanyaan ini sangat kejam. Dan kemudian pertanyaan terakhir adalah dia menuliskan, “Anak-anak, apakah Allah itu baik adanya?” Dan kemudian semua anak kecil itu angkat tangan. Tidak bisa bicara. “Hai kamu maju ke depan.” Anak yang ditunjuk menulis “Allah itu baik.” Setiap kali mereka betul di dalam menuliskan jawaban, semua yang lain bertepuk tangan senang. Pertanyaan kedua, “Apakah Allah itu kasih adanya?” Wah semua angkat tangan. “Kamu, maju ke depan.” Anak yang lain lagi menulis “Ya, Allah itu kasih adanya.” Dan pertanyaan ketiga, luar biasa mematikan, “Jikalau Allah itu baik dan kasih, mengapa engkau itu bisu dan tuli?” Semua anak itu lihat, air mata mereka mulai mengalir, mereka gemetar, tetapi kemudian ada satu anak yang memberanikan diri mengangkat tangannya, wartawan itu mengatakan, “Kamu ke depan.” Dia perlahan-lahan maju ke depan, mengambil alat tulis itu, dan kemudian dia menjawabnya, “Karena itulah yang berkenan kepada-Mu ya Bapa, terpujilah nama-Mu.” Mengapa jikalau Allah itu baik dan mengasihi, engkau bisu dan tuli? Karena itu yang berkenan kepada-Mu Bapa. Terpujilah nama-Mu. Dan semua anak yang menangis itu, tepuk tangan semuanya, sambil mereka tersenyum. Kerajaan Allah datanglah. Kehendak-Mu jadilah. Biarlah kita boleh semua memiliki hati yang takut kepada Dia.


Mazmur 51
 
 

Mazmur 39
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more