Doa Bapa Kami (12)

31 March 2019
Doa Bapa Kami (12)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Kita sudah berbicara berkenaan dengan kehendak Allah. Sebagai pengantar sebelum kita masuk ke dalam point-point selanjutnya, sekali lagi saya mengatakan kepada saudara-saudara, tidak ada dari kita, saya tidak, dan semua hamba Tuhan juga tidak, yang expert melakukan kehendak Allah. Sekali lagi dengan takut dan gentar saya berkhotbah mengenai hal ini. Saya tidak memiliki satu hak untuk berbicara mengenai hal ini. Kita semua harus hati-hati setiap kali bicara mengenai kehendak Allah. Tetapi di tempat yang lain, ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara. Ini adalah kehendak Allah untuk kita memikirkan mengenai kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara kepada jiwa kita, bahwa kita diciptakan untuk melakukan kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara kepada dunia bahwa Allah adalah satu pribadi yang harus dijunjung tinggi, yang memiliki kehendak yang harus digenapi. Ini adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Kita tidak layak untuk berbicara. Kita sungguh-sungguh gentar, tidak ada dari kita yang bisa menggenapi kehendak Allah seluruhnya satu-persatu, hanya Yesus Kristus. Calvin menyatakan, selain daripada kehendak Allah, maka yang lebih tinggi adalah Allah itu sendiri.

Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah mengatakan, ketika Allah memiliki kehendak untuk kita genapi, bukan karena Dia tidak memilikinya sebelumnya. Ini adalah sesuatu keputusan kehendak-Nya karena diri-Nya sendiri. Kalau kita menghendaki seseorang untuk melakukan sesuatu, karena aku memerlukan sesuatu, engkau bergerak. Dan aku memerlukan sesuatu sehingga membuat engkau harus melakukan kehendakku. Tetapi di dalam diri Allah, tidak. Dia adalah Allah yang sempurna itu sendiri. Kita dipanggil untuk melakukan kehendak Dia. Ada orang yang mengatakan: aku tidak peduli kehendak Allah. Jikalau kita tidak peduli kehendak Allah, maka kita melakukan kehendak setan. Mungkin orang itu akan tertawa dengan sinis dan kemudian mengatakan, aku tidak peduli dengan kehendak setan, aku melakukan kehendakku, ini adalah keinginanku. Tetapi Alkitab menyatakan, pada waktu Hawa mengambil buah itu, itu adalah keinginan Hawa. Pada waktu dia memenuhi keinginannya, maka kehendak setanlah yang tergenapi. Tidak ada tempat status quo di dalam kehidupan kita, tidak ada tempat netral dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak memihak kepada Allah, kita sedang mengerjakan pekerjaan setan. Kalau kita tidak peduli dengan isi hati Allah, kita peduli dengan isi hati setan. Kalau di dalam pikiran kita tidak memiliki satu keinginan untuk melakukan kehendak Allah, pada saat yang sama, sebenarnya itulah yang setan inginkan. Ini adalah sesuatu kehendak Tuhan untuk dijalankan bagi umat manusia. Dan ini adalah kehendak Tuhan untuk kita anak-anak Tuhan boleh mengerti, meneliti dan kemudian menjalankan dengan kuasa dari Tuhan. Saudara-saudara, kita sudah sampai pada point yang kelima mengapa kita harus melakukan kehendak Allah. Sore hari ini kita akan melanjutkan.

Hal yang keenam. Alkitab mengatakan, Yesus mengatakan bahwa Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Mengapa kita harus melakukan kehendak Allah? Alkitab mengatakan, orang yang rela, orang yang mau melakukan kehendak Allah adalah orang tersebut tulus di dalam mengasihi Tuhan. Kita disebut orang yang mengasihi Tuhan di dalam satu prinsip ini,yaitu melakukan kehendak Allah. Mari kita melihat Yohanes 14:21, 24. Saudara akan melihat definisi orang yang mengasihi Allah itu apa. Yohanes 14:21, Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. Yohanes 14:24, Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti Firman-Ku; dan Firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Dari dua ayat ini ada satu definisi siapa orang yang mengasihi Allah. Orang yang mengasihi Allah adalah orang yang menaati Firman Allah. Tidak ada definisi yang lain. Jadi, siapa yang mengasihi Allah adalah yang menaati Allah. Dan siapa yang memiliki kemampuan untuk menaati Allah? Yaitu jikalau orang tersebut di dalam dirinya Roh Kudus memberikan satu karunia yaitu dia mengasihi Allah. Ini adalah dua hal yang saling berkesinambungan, tidak bisa dipisahkan. Yang menaati adalah yang mengasihi, yang mengasihi memiliki kuasa untuk menaati. Ini adalah satu definisi yang sangat solid. Jadi kalau saudara-saudara mau menilai diri apakah kita mengasihi Allah, adalah bukan orang lain yang mendefinisikan kita, tetapi Firman ini mendefinisikan kita. Apakah kita sungguh-sungguh menaati Dia atau tidak.

Beberapa belas tahun yang lalu, ada sekumpulan guru dari beberapa cabang satu sekolah di seluruh Indonesia berkumpul di satu tempat di Kinasih. Ada kurang lebih 750 guru. Dan saya menjadi salah satu pengkhotbah utamanya. Kemudian saya datang ke sana, dan sesi yang besar itu dimulai. Pemimpin puji-pujian naik ke atas dan mereka menyanyikan lagu yang sangat mengharukan hati. Praise and worship itu sangat menyentuh hati. Kalimat praise and worship itu kurang lebih seperti ini: Bapa aku menghormati Engkau, Yesus Kristus aku mencintai Engkau, Roh Kudus aku menyembah Engkau. Ketika menyanyikan lagu itu, saya melihat audience yang sedang menyanyi, ada yang mengangkat tangan, ada yang meletakkan tangan di dada, mereka menyanyi dengan kesungguhan hati dan dengan tetesan air mata. Suatu praise and worship yang ‘indah’. Kemudian mereka duduk dan saya dipanggil untuk berkhotbah. Sebelum saya berkhotbah, saya bertanya, “Siapa dari saudara-saudara yang membaca Firman Tuhan setiap hari?” Ternyata sangat-sangat mengejutkan saya. Pertama kali saya tanya, dari 750 orang itu mungkin sekitar 7 sampai 10 orang yang mengangkat tangannya. Siapa yang membaca Firman Tuhan dalam satu minggu 2 atau 3 kali? Kemudian kurang lebih 30-50 orang mengangkat tangannya. Di dalam hati saya ada sesuatu kegentaran dan kemarahan. Sesuatu hal yang tadinya adalah praise and worship yang begitu indah menjadi sesuatu yang memuakkan. Saya bertanya kepada mereka, Alkitab mengatakan barangsiapa mengasihi Allah, adalah yang menaatinya, dan kita barusan saja mengangkat tangan dengan berlinang-linang air mata dan mengatakan aku mengasihi Engkau Allah, tetapi kita tidak membaca Firman-Nya setiap hari. Ini adalah sandiwara di hadapan Allah.

Alkitab dengan jelas menyatakan, yang mencintai Dia yang menaati Dia. Saudara jangan tertipu dengan hal-hal psychological di dalam gereja. Apalagi saudara-saudara mendengarkan lagu-lagu praise and worship yang sangat indah itu. Saya tidak anti sama sekali dengan lagu-lagu itu. Memang kita harus kritisi, kita harus hati-hati, tidak semua lagu itu adalah lagu yang baik. Tetapi saudara-saudara, kita tidak boleh terlibat di dalam efek psychology yang sebenarnya menipu jiwa. Alkitab dengan jelas menyatakan, siapa yang mengasihi Aku dia menaati Firman-Ku. Maka orang-orang yang menaati Firman Allah pastilah orang yang membaca Firman Allah, merenungkannya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa kita melakukan Firman Allah? Karena ini adalah bukti ketulusan dan kasih kita di hadapan Allah. Kalau kasih kepada Allah dihubungkan dengan ketaatan kepada Allah, maka saudara-saudara, tidak mungkin kita bisa obey kalau kita tidak meneliti Firman-Nya setiap hari. Saudara-saudara, kita belajar untuk menaati Firman Allah. Minta Tuhan memberikan kasih yang lebih besar kepada Dia dan Firman-Nya.

Hal yang ketujuh. Mengapa kita harus melakukan Firman Allah? Karena kelahiran baru diberikan, karena Roh Kudus itu menyertai kita, untuk membuat kita mengingini dan memiliki kuasa melakukan Firman-Nya. Ini adalah meterai d Roh Kudus kepada anak-anak Allah. Maka sekali lagi, banyak sekali pengajaran yang tidak beres. Banyak orang mengatakan kalau Roh Kudus itu ada maka engkau bisa melakukan mujizat ini, mujizat itu. Saudara-saudara, Yesus Kristus mengatakan, “Pada hari terakhir banyak orang berseru-seru Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan melakukan mujizat demi nama-Mu? Tetapi Aku mengatakan, Aku tidak pernah mengenal engkau, engkau pembuat kejahatan.” Saudara-saudara, Yesus Kristus mendefinisikan hal ini bahwa jikalau seseorang bisa berkhotbah sekali pun, jikalau seseorang memiliki talenta sekalipun, jikalau seseorang bisa melakukan mujizat sekalipun, tetapi dia tidak mempedulikan kehendak Allah, seberapapun saja performance-nya dalam sebuah gereja, atau pelayanan kekristenan, itu tidak berguna di hadapan Allah dan itu adalah suatu penipuan.

Saudara-saudara, Roh Kudus ketika diberikan kepada seseorang, dia akan mengerjakan hal yang besar. Dan apa hal yang besar itu? Dari beberapa hal pekerjaan Roh Kudus, maka dua hal ini yang teratas. Roh Kudus kalau ada pada diri seseorang, maka hal pertama yang dikerjakan adalah dia akan membuat orang tersebut bisa melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah kerendahan diri Kristus. Dan ini adalah sesuatu pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh siapa pun. Suatu hari Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh Kudus, Yesus datang ke hadapannya dan minta untuk dibaptis. Tetapi Yohanes Pembaptis tahu Yesus jauh lebih besar daripada dirinya. Yohanes Pembaptis sendiri mengatakan, “Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Ini adalah sesuatu hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam hati Yohanes Pembaptis, bisa melihat kemuliaan Kristus yang tidak ada bandingannya di tengah seluruh kemanusiaan-Nya yang rendah. Dan saudara-saudara, Yohanes Pembaptis kemudian mengatakan, “Bukan aku yang harus membaptis, Engkaulah yang membaptis aku.” Di tengah-tengah salib Yesus Kristus, maka Roh Kudus bekerja pada salah satu perampok itu. Dia mengatakan, “Yesus, ketika Engkau datang sebagai Raja, ingatlah aku.” Bagaimana mungkin seseorang yang sedang kesakitan bisa memikirkan orang lain? Bisa mendefinisikan dengan tepat orang di sebelahnya yaitu Yesus Kristus? Dan bagaimana mungkin perampok tersebut bisa melihat bahwa Yesus itu adalah Raja? Dia bisa tepat sekali mendefinisikan Yesus Kristus. Tidak ada yang mengajari dia, tidak ada yang berbicara kepada dia, dan dia berada di ambang kematian, dalam kesakitan yang besar. Tetapi sekali lagi, ini adalah bukti pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus membuat perampok tersebut melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah perendahan-Nya. Dan saudara-saudara, orang yang ketiga adalah centurion yang memaku tangan dan kaki Yesus Kristus. Mungkin dia yang menombak lambung Yesus Kristus dan kemudian mendirikan salib itu. Yesus Kristus berada di atas salib dengan telanjang dan Dia itu sangat-sangat kesakitan. Semua orang di Kalvari mengejek Yesus Kristus. Lalu centurion itu melihat Yesus Kristus dan kemudian dari mulutnya mengatakan, “Sungguh Dia adalah Anak Allah!” Darimana itu? Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Saudara-saudara, kalau Yesus Kristus sedang berada di dalam tahta-Nya, semua orang bisa mengatakan, sungguh Engkau Anak Allah. Tetapi ini ketika Dia sedang telanjang di atas kayu salib. Bagaimana mungkin seorang centurion, yang sebelumnya dengan tangannya memukul Yesus Kristus, bisa mengatakan, sungguh ini Anak Allah. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Apa pekerjaan Roh Kudus tertinggi? Pertama adalah menyatakan kemuliaan Kristus di tengah kerendahan-Nya. Hal yang kedua pekerjaan Roh Kudus yang tertinggi adalah membuat hidup kita menjadi memiliki keinginan, kerinduan untuk menaati Dia, menaati Allah. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah bisa dikerjakan oleh manusia dan ini yang menandakan antara anak Allah yang sejati dan orang-orang yang palsu. Ada satu ayat Alkitab, Filipi 2:13, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Perhatikan baik-baik ayat ini, di dalam bahasa yang lebih mudah, tetapi ini adalah sesuatu kalimat yang tepat, perhatikan! Karena Allah bekerja di dalam dirimu, memberikan engkau keinginan dan kuasa untuk melakukan hal-hal yang menyukakan hati-Nya. Sekali lagi, ini adalah suatu hal yang penting sekali, Filipi 2:13. Karena Allah bekerja di dalam dirimu, memberi kepadamu satu keinginan dan juga kuasa untuk melakukan hal-hal yang Dia (Allah) inginkan. Saudara-saudara, ada satu hal yang jelas di tempat ini, bahwa Roh Kudus diberikan kepada anak-anak Allah untuk membangkitkan keinginan kita untuk melakukan kehendak-Nya. Itulah sebabnya Mazmur 1 dikatakan orang benar itu kesukaannya merenungkan Firman Allah siang dan malam. Di dalam bahasa Ibrani, segala sesuatu selalu sifatnya adalah completeness. Ketika bicara merenungkan, itu artinya merenungkan dan menjalankan. Mengapa kita harus melakukan kehendak Allah? Yeremia mengatakan itu tidak perlu untuk diajar. Allah akan memberikan satu hati yang baru. Hukum-hukum itu tidak lagi ditulis di batu tetapi di dalam hatimu. Engkau akan memiliki satu keinginan untuk melakukan kehendak Allah. Anak-anak Allah yang sejati pasti di dalam dirinya memiliki satu teriakan, aku ingin melakukan kehendak-Mu meskipun sulit ya Tuhan. Dia kesukaannya adalah memperhatikan Firman Tuhan dan berusaha untuk menggenapinya dalam hidupnya. Melalui kelahiran baru, Roh Kudus memberikan keinginan itu di dalam hati kita. Tetapi bukan saja keinginan tetapi kuasa untuk melakukannya. Mari kita melihat Yohanes pasal yang ke-14 sekali lagi. Yohanes 14:15-31, kita tidak akan membacakan semuanya tetapi saudara-saudara perhatikan ayat ini dan saudara silakan baca di rumah. Di dalam ayat ini maka Yesus mengatakan Aku akan memberikan kepadamu Penolong yang lain. Orang-orang Puritan mengatakan Penolong yang lain berarti ada Penolong yang lainnya juga dan itu adalah Yesus Kristus. Tetapi Yesus Kristus sebentar lagi akan naik ke surga, Dia adalah Penolong daripada hidup kita dan sekarang Dia akan mengutus daripada Roh-Nya dan Roh Kudus akan datang dan mendiami kita semua anak-anak-Nya. Pertanyaannya adalah mengapa Engkau mau mengutus Roh-Mu kepada gereja-Mu? Mengapa Engkau mau memberikan Roh-Mu kepada jiwa manusia ini yang begitu fana? Di dalam ayat 15 sampai ayat 31 di dalam Yohanes, maka saudara-saudara mengerti, Roh Kudus itu diberikan kepada kita di dalam konteks ketaatan kepada Firman. Roh Kudus diberikan untuk kita melakukan kehendak Allah. Ini adalah kuasa yang diberikan Roh Kudus dalam hidup kita. Salah satu kuasa yang terbesar di dunia ini adalah bukan kuasa mujizat, kuasa yang terbesar dalam dunia ini adalah seseorang yang begitu hina seperti kita, terbatas seperti kita, yang begitu banyak dosa, bisa memiliki satu keinginan dan kuasa melakukan pekerjaan yang kekal dari Allah Bapa, itu adalah kuasa yang terbesar. Roh Kudus diberikan kepada kita untuk kita boleh melakukan kehendak-Nya.

Hal yang kedelapan, yang terakhir di dalam sub-bab ini, kenapa kita melakukan kehendak Allah? Karena kalau saudara ingin dunia ini lebih baik, kerjakan kehendak Allah, kalau ingin hidup kita secara pribadi lebih baik, lakukan kehendak Allah, kalau keluargamu ingin lebih baik, lakukan kehendak Allah. Setiap kali orang datang kepada kami di dalam konseling, maka saya tidak mau orang itu cuma datang dan kemudian konseling dengan kami, karena itu tidak ada gunanya untuk membereskan masalah mereka. Apa yang inti daripada konseling itu? Maka kami membawa daripada Firman Tuhan ini di hadapan mereka untuk mereka dengar dan taati. Dengan hanya menaati Firman Tuhan maka keluargamu menjadi lebih baik, hanya dengan menaati Firman Tuhan maka engkau akan melihat anak-anakmu menjadi lebih baik, dengan manusia melakukan Firman Tuhan maka saudara-saudara akan melihat bahwa dunia ini akan lebih baik. Dia adalah Allah yang suci, Allah yang baik, yang memiliki kehendak untuk dunia yang diciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Alkitab mengatakan setan itu bekerja mencuri, membunuh, membinasakan. Saudara-saudara, ini adalah tiga kata yang artinya adalah menghancurkan lumat sampai habis. Semakin kita melakukan kehendak setan, semakin kita melakukan apa yang menjadi nafsu kita, semakin kita melakukan apa yang menjadi pikiran kita yang berdosa, hidup kita makin hancur, keluarga kita makin turun, bangsa kita akan makin runyam, makin habis. Ini adalah prinsip. Kalau orang mau sungguh-sungguh hidupnya diberkati, sungguh-sungguh engkau mencari berkat Tuhan, sungguh-sungguh jiwa kita menginginkan Tuhan itu memberkati kita dengan berlimpah-limpah, maka tidak ada cara yang lain, lakukan kehendak Tuhan, itulah yang dikatakan dalam Mazmur 1, orang yang melakukan Firman Tuhan, merenungkan Firman Tuhan itu siang dan malam. Sekali lagi, arti kata merenungkan itu bukan hanya memikirkan. Di dalam bahasa Ibrani itu artinya keseluruhan dan ini adalah merenungkan, memeditasikan dan melakukannya. Itu seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air dan itu akan mengeluarkan buahnya pada musimnya dan apa saja yang dikerjakannya akan berhasil. Saudara lihat semua orang yang melakukan kehendak Tuhan, yang hatinya melakukan kehendak Tuhan, saudara lihat biografi dan autobiografi-nya. Mereka punya dosa, punya kelemahan, tetapi keinginannya kalau itu melakukan kehendak Tuhan, Allah yang berkasih karunia melebihi daripada kesalahan orang-orang tersebut, akan memberikan apa yang diinginkan oleh hatinya.

Ada satu kesaksian yang saya sungguh-sungguh alami, beberapa waktu yang lalu Pdt. Stephen Tong berada di dalam masalah besar karena dia itu harus by-pass jantung dan dokter sudah mengatakan kepada dia bahwa dia tidak boleh berkhotbah di dalam beberapa minggu ini karena akan mempersiapkan untuk by-pass jantung. Kemudian Pak Tong mengatakan kepada dokter di Singapura itu, “Tidak bisa, saya minggu depan ada satu seminar di dalam satu minggu yaitu KIN untuk hamba-hamba Tuhan, penginjil-penginjil keliling di pedesaan.” Hati Pdt. Stephen Tong lebih mencintai penginjil jalanan daripada hanya orang yang mengerti teologia Reformed. Itu adalah isi hatinya. Sudah beberapa waktu sebelumnya dia ingin mengumpulkan penginjil-penginjil jalanan, bahkan kalau penginjil jalanan itu adalah orang dari Pentakosta atau dari Karismatik sekali pun, maka dia tetap mencintai mereka daripada teolog-teolog Reformed yang tidak mengabarkan Injil. Dan dia ingin mengumpulkan ribuan orang daripada penginjil jalanan itu. Saya mengerti beberapa bulan itu karena saya memperhatikan apa yang dikatakannya. Tetapi ketika sudah di-set waktunya dan undangan sudah dibagikan, ternyata di dalam jantungnya Pdt. Stephen Tong itu ada suatu masalah maka dia harus segera dioperasi. Tetapi kemudian Pak Tong mengatakan, “Saya tidak bisa, saya mesti menunda operasi ini satu minggu, karena dalam satu minggu ini saya akan berkhotbah dalam seminar.” Lalu kemudian dokter itu mengatakan, “Tidak bisa!” Tetapi Pak Tong mengatakan, “Tidak bisa karena ini semua sudah dijadwalkan.” Dokter itu kemudian mengatakan, “Saya tidak bisa menjamin engkau, sewaktu-waktu bisa terjadi serangan jantung, engkau harus segera dioperasi.” Tetapi Pak Tong mengatakan, “Tidak bisa dan saya minta untuk mundur satu minggu.” Kemudian dokternya mengatakan, “Oke tetapi engkau harus hati-hati, satu hari engkau mungkin hanya berkhotbah mungkin satu jam saja.” Tetapi saudara-saudara tahu bahwa Pak Tong berkhotbah dari pagi sampai malam setiap hari sepanjang satu minggu itu. Dokter sudah angkat tangan dan kemudian menentukan, “Ok, kalau begitu setelah hari Minggu terakhir berkhotbah, langsung pergi ke Singapura.” Tentu dalam pikiran dokternya kalau masih hidup. Kemudian hari itu saya ada di sana, pada pembukaan KIN untuk penginjil-penginjil jalanan itu. Dan ketika semua orang (4.000 orang) itu memuji kebesaran Tuhan dengan nyanyian pengagungan pertama, maka Mazmur pasal yang pertama itu masuk dalam hati saya, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Saya membaca Adoniram Judson, Hudson Taylor, saya membaca dari orang-orang yang sungguh-sungguh hidupnya itu mau untuk mengikut Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Maka kesimpulan daripada hidup orang tersebut adalah Mazmur 1, “Apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Meskipun mereka memiliki kelemahan, meskipun mereka memiliki dosa-dosa, tetapi Tuhan yang penuh dengan kasih karunia itu tidak melepaskan mereka. Janjinya dalam Mazmur 1 kepada semua orang yang mau mengikuti kehendak-Nya. Apa saja yang diperbuatnya berhasil, apa saja yang ada di dalam hidupnya berhasil dan apa yang ada di dalam kehendaknya adalah apa yang menjadi kehendak Allah.

Saya sudah berbicara minimal di dalam Alkitab delapan hal mengapa saudara dan saya harus melakukan kehendak Allah. Saudara-saudara, kita hari ini sampai di sini, karena kalau Tuhan pimpin dalam beberapa minggu ke depan, saya akan masuk di dalam bagaimana mengetahui kehendak Allah. Kalau Tuhan kehendaki maka beberapa minggu ke depan, mungkin setelah Paskah, saya akan masuk di dalam hal praktis bagaimana kita mengetahui kehendak Allah. Bagaimana aku tahu kehendak Allah? Ini adalah pertanyaan yang paling sering kita dapatkan dan kita akan masuk dan meneliti bagian Alkitab satu persatu dengan lebih teliti kalau Tuhan pimpin ketika kita bertemu setelah Paskah, kita akan masuk di dalam seri ini lagi. Kalau Tuhan kehendaki maka minggu depan saya bersama dengan Penatua Widjaja akan pergi ke Perth dan melayani di sana, dan setelah itu kembali dan kemudian masuk di dalam rangkaian daripada Paskah. Kiranya Tuhan boleh dipermuliakan.


Mazmur 73:27-28
 
 

Mazmur 34:12
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more