Doa Bapa Kami (13)

28 April 2019
Doa Bapa Kami (13)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Tuhan mengajarkan kita, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Ini adalah isi hati dan misi Yesus Kristus. Misi Yesus Kristus adalah untuk menghadirkan kehendak Bapa di tengah-tengah dunia ini. Dia mengajarkan dalam doa Bapa kami, kehendak Allah itu jika dijadikan di bumi artinya adalah kerajaan-Nya dihadirkan di bumi, dan jikalau kerajaan-Nya dihadirkan di bumi, itu artinya nama-Nya dipermuliakan di bumi. Karena itu berdoalah demikian, “Bapa kami di sorga, dipermuliakan, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.” Saya sudah berbicara berkenaan dengan seri ‘Datanglah kerajaan-Mu’. Tentang apa itu kerajaan Allah. Dan saya sudah berbicara berkenaan dengan beberapa seri mengenai prinsip-prinsip kehendak-Mu itu jadi, maka pada sore hari ini saya sekarang akan bicara berkenaan dengan hal-hal praktis bagaimana untuk mengetahui kehendak Allah. Tetapi dengan gentar, dengan takut, dengan sadar tidak layak, saya mengatakannya, karena siapa saya? Saya bisa mengatakan kepada saudara-saudara hal-hal praktis untuk mengetahui kehendak Allah, karena tidak mudah untuk mengetahui kehendak Allah, tidak ada satu orang-pun yang expert untuk mengetahui kehendak Allah, apakah itu J.I Packer, Billy Graham, ataukah itu hamba-hamba Tuhan terkenal, orang-orang puritan pun tidak ada yang expert untuk mengerti kehendak Allah.

Allah kita adalah pribadi. Dan karena Dia pribadi pasti Dia memiliki kehendak, dan kehendak-Nya untuk umat-Nya itu ketahui dan kehendak-Nya yang umat ketahui adalah kehendak-Nya yang umat-Nya harus cari dan genapi di dalam hidup. Banyak sekali dari kita tidak peduli dengan kehendak Allah dan tidak membaca Alkitab untuk mengetahui kehendak Allah. Banyak dari kita hidup di hadapan Allah adalah: aku mau berkehendak ini, tetapi karena aku orang Kristen, aku berdoa pada-Mu supaya engkau memberkati aku itu. Seringkali hamba-hamba Tuhan diundang oleh jemaatnya untuk memberkati rumah yang baru, memberkati pabrik, atau usaha atau kantor yang baru. Ketika saya diundang, saya akan tanya, “Kenapa engkau mau saya hadir untuk kantor/pabrik kamu?” Jika mereka mengatakan, supaya bisa didoakan, saya katakan, “Saya akan mendoakan supaya kehendak Allah itu terjadi. Sekarang, kalau kehendak Allah adalah untuk sementara engkau rugi, jatuh, miskin untuk sementara, tidak berhasil untuk sementara, engkau mau atau tidak?” Lihat di dalam Alkitab, ada orang diberkati berhasil, ada orang itu dengan tangan Tuhan dibuat tidak berhasil untuk sementara waktu, karena inti dari kehendak Allah adalah pembentukan terhadap orang itu, bukan berhasil atau gagal secara dunia. Kehendak Allah akan membuat saudara berhasil adalah untuk keberhasilan kehendak Allah jadi. Kehendak Allah kadang membuat kita tidak berhasil supaya kehendak Dia jadi. Dan seluruhnya itu adalah kehendak Allah supaya jadi, supaya sukses di dalam hidup kita. Banyak dari kita, memiliki rencana kemudian kita berdoa sama Tuhan untuk memberkati rencana tersebut, supaya ini menjadi sukses di mata dunia. Sebenarnya kita tidak mencari kehendak Allah, sebenarnya kita menginginkan kehendak kita yang jadi, menggunakan tangan Allah. Hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi, apa yang diajarkan oleh Alkitab, jikalau kita memiliki sesuatu planning, maka kemudian kita minta Tuhan itu intervensi di dalamnya, kita boleh meminta kepada Dia untuk keberhasilan, itu tidak salah, tetapi biarlah kehendak akhirnya itu Tuhan, dan seluruh jalannya Tuhan yang mengatur sampai sekecilnya. Jikalau Tuhan membawa kita menuju kepada lembah untuk akhirnya sampai ke puncak gunung, biar itu kehendak Tuhan. Dalam Alkitab dikatakan biarlah engkau berdoa, menyatakan seluruh keinginanmu di dalam doa dan ucapan syukur. Kenapa itu berdoa? Seluruh keinginan, apa yang kita want itu kita doakan dan kemudian kita itu mengucap syukur. Karena artinya adalah apapun yang Tuhan nanti perbuat, itu akan menjadi kebaikan bagi kita. Yang paling penting, planning kita sudah ada di tangannya Tuhan. Bukan kita jalan sendiri tetapi adalah kehendak Tuhan yang dinyatakan. Hal yang lain adalah banyak orang Kristen sebenarnya tidak peduli dengan kehendak Tuhan, mereka peduli kehendak Tuhan jikalau urusannya sama usaha dan jodoh. Mereka biasanya tidak terlalu peduli kehendak Tuhan, pokoknya kalau sudah urusan jodoh, kalau sudah ada problem di tempat mau kerja di mana, baru tanya pendeta. Pendeta tidak lebih daripada dukun. Ada orang panggil saya, dan saya tahu sebenarnya cukup banyak pendeta yang dipanggil seperti ini, untuk pergi ke rumahnya, mendoakan rumahnya karena rumahnya ada setan. Untuk apa? Setan itu tidak suka untuk tinggal di rumah-rumah, setan itu suka tinggal di dalam hati kita, hati anak-anak Tuhan yang tidak ada Tuhan. Biarlah kita boleh menyadari tidak menggunakan Tuhan untuk seluruh keinginan duniawi kita. Allah itu ada bukan untuk kita, kita ada untuk menjalankan kehendak Allah. Sekarang mari kita melihat prinsip-prinsip Alkitab untuk kita boleh mengerti kehendak Allah. Saya berbicara mengenai lima prinsip terlebih dahulu, ini adalah prinsip-prinsip yang sangat stabil seturut dengan Firman Tuhan, dan biarlah kita seluruhnya memperhatikan apa prinsip untuk mencari kehendak Allah.

Pertama,jikalau kita ingin untuk mengerti kehendak Allah, tetapkan terlebih dulu hati untuk taat, baru kita akan mengerti. Tetapkan hati untuk taat, apapun saja kehendak Allah, apapun saja keputusan Allah, baru kita akan mengerti. Ini adalah prinsip penting, kalau kita tidak menetapkan hati untuk taat, maka kita tidak akan pernah tahu apa itu kehendak Allah. Kalau saudara menginginkan mengerti kehendak Allah secara spesifik dalam bidang tertentu, tetapkan hati anda untuk taat terlebih dahulu, apapun saja jawabannya. Tanpa hal ini, kita tidak akan mengerti kehendak Allah, karena kalau kita tidak menetapkan hati taat berarti hati kita bercabang, dan hati yang bercabang, Alkitab mengatakan, tidak akan mendapat apapun saja. Prinsip ini ada dalam Yohanes 7:17. Ini adalah suatu hal yang penting untuk kita mau mengerti kehendak Allah. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu, saudara-saudara pada waktu itu orang-orang itu datang kepada Yesus Kristus dan kemudian mereka itu mau percaya tetapi dia akan mau menyelidiki daripada Yesus Kristus. Di dalam pikiran mereka, engkau harus bicara dulu sama saya, kemudian kalau itu saya bisa setujui, saya percaya dan saya akan taat kepadamu. Yesus mengatakan, “Tidak, barangsiapa mau melakukan dulu, maka engkau akan tahu.” Allah itu Allah, di dalam Alkitab setiap Dia berfirman, tidak pernah tidak jadi. Allah di atas, kita ada di bawah, itu artinya adalah apapun yang dikatakan di atas, kita harus terima, dan harus taat. Kalau Dia yang di atas berbicara kepada kita, kemudian di dalam hati kita terlebih dahulu ada kalimat ini, saya akan mempertimbangkan maksudmu. Saya pertimbangkan apa yang engkau kehendaki, jikalau itu masuk di dalam hati saya, saya akan taat, jikalau itu tidak masuk di dalam hati saya, saya tidak akan taat. Maka Dia tidak pernah akan bisa diperlakukan demikian. Setiap kali, jika anda melihat seseorang menulis biography, autobiography atau kesaksian, begitu nyata pimpinan Tuhan, saudara akan tahu bahwa dia menetapkan hati, taat pertama. Dari pertama dia meletakkan seluruh hatinya dan ketaatannya, apapun saja yang engkau mau nyatakan, aku taat. Kalau seseorang mau dipimpin oleh Tuhan, kemudian dia tanya sama Tuhan, “Oh Tuhan, aku hamba Tuhan, Engkau mau meminta aku pergi ke pelayanan di seluruh dunia di mana…” Kemudian di dalam pikirannya mengatakan, saya harap saya bisa pergi ke Amerika/Australia/Canada/Eropa, tetapi kalau aku diutus ke Afrika, atau kalau saya terus ada di Indonesia, saya pasti tidak mau. Kalau seseorang mempunyai pengertian dalam hatinya seperti itu, dia berdoa bertahun-tahun pun, dia akan tahu bahwa Tuhan tidak akan menjawab dia. Dia harus menetapkan hatinya terlebih dahulu, ke mana saja biar Tuhan itu pimpin, apapun saja yang engkau kehendaki aku mau taat. Kehendak-Mu, aku tetapkan taat. Maka hamba Tuhan itu akan tahu dengan jelas Tuhan akan pimpin di mana. Barangsiapa mau menetapkan hati, barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, dia akan mengetahuinya.

Hal kedua, barangsiapa mau mengerti kehendak Allah secara spesifik, maka jalanilah perintah-perintah Allah yang jelas di dalam Alkitab. Banyak dari kita tidak mau untuk menaati perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab, kemudian kita mencari hal-hal yang spesifik dalam hidup kita. Dengan siapa saya menikah? Apa panggilan saya sebenarnya? Saya nanti pindah kerja dari sini pergi ke mana? Itu semuanya tidak ada di dalam Alkitab bukan? Tuhan mau menuntun kita untuk hal itu, tetapi ada satu prinsip, yaitu kehendak Allah yang jelas di dalam Alkitab, saudara dan saya harus jalani terlebih dahulu. Kita tidak bisa meminta Tuhan memberikan kepada kita penjelasan, kenyataan, mengenai kehendak-Nya yang particular, tetapi sesuatu yang jelas di dalam Alkitab kita tidak mau untuk jalankan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan itu menghendaki saya mengampuni musuh, hidup suci, membaca Firman, tidak boleh menyimpan kesalahan orang lain. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita harus membayar perpuluhan, perpuluhan itu adalah hak Tuhan. Alkitab dengan jelas mengundang untuk kita melayani Dia. Seluruh itu adalah perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab. Jikalau kita tidak mau mengerti, tidak mau tahu tentang perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab, tidak mau tahu kehendak-kehendak Allah yang jelas di dalam Alkitab, bisa dipastikan bahwa saudara dan saya tidak mungkin akan tahu kehendak Allah secara particular di dalam hidup kita, karena Allah bukan pelayan kita. Sekali lagi, di dalam Alkitab, seluruhnya ada banyak kehendak Allah dan Alkitab mengatakan kehendak Allah itu, perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Saudara condongkan hati saudara untuk perintah-perintah Allah ini dan belajar, mari kita belajar untuk melakukannya. Kalau tidak seperti itu jangan terlalu harap untuk tahu kehendak Allah yang particular. Dalam Alkitab ada orang mengatakan, Tuhan-Tuhan kami bernubuat demi nama-Mu mengusir setan demi nama-Mu. Yesus Kristus mengatakan, “Enyahlah engkau, engkau tidak peduli dengan kehendak Allah, engkau adalah pembuat kejahatan. Bukan setiap orang yang berseru di dalam nama-Ku Tuhan, Tuhan, akan diselamatkan, tetapi yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga.”

Prinsip ketiga, latihlah diri kita untuk membaca Alkitab secara teratur setiap hari untuk menstruktur pikiran kita, untuk mengerti kehendak Allah. Bacalah Alkitab secara teratur setiap hari, untuk menstruktur, untuk mem-format, untuk men-transform pikiran kita, untuk membangun bata demi bata cara berpikir teologi yang benar. Prinsip ini ada di dalam Roma 12:1-2, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Perhatikan ayat kedua, “Jangan serupa dengan dunia ini, jangan sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah budimu (transform your mind).” Ada pembaharuan dalam pikiranmu sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah, kehendak yang baik dan kehendak yang sempurna, yang berkenan dan yang sempurna. Ini adalah point penting. Kalau saudara-saudara saat teduh, untuk awal-awal saudara boleh memakai buku-buku saat teduh yang hanya pakai satu atau beberapa ayat Alkitab, lalu saudara-saudara membaca buku saat teduh tersebut dan ada ilustrasi-ilustrasinya, cerita-cerita yang baik di sana. Tetapi saya minta saudara-saudara bisa naik kelas sedikit. Yaitu saudara membaca Alkitab secara teratur, minimal mungkin satu hari satu pasal. Setelah membaca satu pasal, misalnya Yohanes 1, kemudian besok Yohanes 2, dan besoknya Yohanes 3 dan seterusnya. Dan ketika membaca itu saudara mengerti, bacalah dengan menggunakan Study Bible. Dalam gereja ini kalau saudara-saudara dibaptis, sidi atau atestasi, kami tidak memberikan Alkitab saja tetapi kami memberikan Study Bible dengan motivasi saudara ketika membaca perikop itu, saudara mengerti artinya. Dan lihatlah bagaimana kemudian Roh Kudus akan memimpin saudara dan kemudian saudara akan menemukan satu ayat yang berkesan dan kemudian hafalkan ayat itu untuk satu hari, renungkan dia. Besok harinya adalah Yohanes 2, kemudian Yohanes 3 dan seterusnya sampai habis. Kemudian saudara pindah misalnya ke buku Roma atau 1 Yohanes atau buku yang lain. Apa tujuan kita membaca Alkitab secara teratur pasal demi pasal? Supaya pikiran kita bisa di-format ulang seturut dengan cara berpikir Alkitab. Pikiran kita adalah persis seperti bangunan ini. Sebelum kita bertobat, kita tidak mengenal sama sekali Alkitab. Kemudian kita melihat siaran TV atau bertemu dengan orang-orang di dunia seluruh pikiran ide-ide filosofi mereka masuk mem-format pikiran kita. Cara berpikir kita akan persis seperti dunia. Dan kita tahu semua bahwa kita mengambil keputusan berdasarkan cara berpikir kita. Maka kita harus mem-format ulang. Kita harus membaca bagaimana Alkitab itu buku yang suci dari Tuhan itu kemudian masuk bicara di dalam pikiran kita. Dengan membaca Alkitab secara teratur maka pikiran kita dibangun kembali satu bata demi satu bata dengan pikiran-Nya Tuhan. Kalau kita melakukannya setiap kali, kita akan makin lama makin menyadari cara kerja Allah, makin jelas mengambil keputusan berdasarkan cara kerja dan cara pikir Allah. Itulah cara untuk menggunakan Alkitab untuk mengambil keputusan dalam hidup. Kalau saudara-saudara berbicara mengenai kehendak Allah saudara harus mengerti bahwa kehendak Allah itu ada di sini. Dan Dia menyatakan kehendak-Nya kepada kita dengan cara pikir Allah, yang di belakang itu adalah sifat-sifat dan pribadi Allah.

Jangan menggunakan Alkitab seperti buku primbon. Terlalu banyak orang Kristen dengan cara dunia menggunakan Alkitab. Saudara mau tahu kehendak Tuhan, kemudian saudara tutup mata dan buka-buka Alkitab seperti mencari lotto, kemudian dalam pikiran saudara bacaan pertama ini berarti kehendak Tuhan. Bukan seperti itu. Ada orang yang mencari tahu kehendak Tuhan di luar Alkitab (sungguh-sungguh terjadi). Ketika saya mengajar STRIS berapa puluh tahun yang lampau di GRII Karawaci, saya memberitahu prinsip teologia yang kemudian menyangkut kehendak Allah. Ada seorang ibu (yang saya tidak kenal), tetapi kemudian dia banyak protes di dalam kelas itu. Kemudian dia mengatakan kehendak Tuhan itu kita bisa dengar dengan telinga. Kita bisa tahu Tuhan itu berbicara, Tuhan itu baik, Tuhan itu penuh kasih. Kemudian saya katakan kalau engkau memusatkan perhatian pada itu engkau pasti akan kena tipuan setan. Dan orang itu tidak suka dan marah kepada saya di depan semua orang. Tetapi sebagai hamba Tuhan yang masih muda saya tetap katakan itu tidak benar. Kurang lebih tujuh tahun kemudian, saya mendengar ibu itu loncat dari tingkat tinggi, bunuh diri. Kemudian dari kesaksian tulisannya adalah karena Tuhan menyuruhnya untuk bunuh diri. Saudara jangan pernah masuk ke dalam jalan seperti itu. Jalan seperti itu menarik kita seakan-akan begitu dekat sama Tuhan. Teknik setan yang paling jitu adalah membuat apapun saja termasuk mujizat mempesona hati saudara untuk saudara itu tidak lagi membaca Alkitab dan mengerti prinsipnya. Karena satu-satunya cara untuk kita bisa mengerti itu pekerjaan setan atau tidak adalah dari Alkitab. Ada orang di Bandung, dia sangat rajin di dalam pelayanan di satu gereja. Kemudian dia datang kepada saya karena mulai ada sesuatu ketidakcocokan antara dia, suami dan anaknya. Dia konseling dengan saya dan dari konseling itu saya tahu sekali dia tergantung mutlak dengan hamba Tuhannya dan hamba Tuhannya bicara Tuhan berkata kepadanya ini itu. Dia menjadi anggota yang setia tetapi tidak pernah tahu Firman Tuhan. Beberapa bulan kemudian dia datang lagi ke tempat saya dan mengonfirmasi dengan sangat amat tegas bahwa dia harus menceraikan suaminya karena Tuhan berbicara kepada dia melalui hamba Tuhannya. Kesaksian-kesaksian seperti ini ribuan dalam Kristen. Ini adalah pembodohan dan penipuan setan. Kadang melalui terdengar langsung, kadang melalui hamba Tuhan yang dia hormati, kadang melalui mujizat-mujizat, kadang melalui mimpi. Pada waktu saya berkhotbah di Karawaci, setelah saya berkhotbah, ada ibu dan anak datang ke tempat saya. Ibu itu bicara kepada saya bahwa sudah ada tanda-tanda bahwa anaknya adalah homoseksual. Kemudian saya katakan, “Ibu harus mencintai anak ibu dan kita minta tolong sama Tuhan.” Kemudian ibu itu mengatakan dia kuatir sekali anaknya sekarang mulai ditelpon oleh klub homoseksual, klub LGBT, dan menarik terus anaknya untuk masuk. Kemudian saya ketemu dengan anaknya, seorang pemuda mahasiswa dan saya bicara kepada dia. Orang yang baik sekali tetapi hati nuraninya memang lemah. Setelah berbicara beberapa lama dan kita berjanji minggu depan dia akan datang untuk konseling dengan saya lagi dan dia senang pada waktu itu, kemudian dia pulang. Minggu depannya saya bertemu dengan mamanya dan tidak bertemu dengan anaknya. Lalu saya panggil ibu itu, “Anakmu ada di mana? Karena kita janjian untuk bicara.” Ibu itu mengatakan, “Pak Agus, minta maaf anak saya tidak mau datang. Saya sedih sekali. Beberapa waktu dalam satu minggu ini, anak saya bilang bahwa dia bermimpi Tuhan Yesus datang kepada dia dan bicara: jangan pergi ke GRII Karawaci lagi karena hamba Tuhannya sesat dan aku menghendaki engkau masuk di dalam klub LGBT itu.” Berapa banyak tipuan setan seperti ini? Dan betapa bodohnya orang-orang Kristen. Alkitab dengan jelas mencari kehendak Allah adalah melalui Alkitab. Seandainya pun ada suara di sana saudara harus menguji suara itu dengan Alkitab. Itulah sebabnya setan tidak mau saudara membuka Alkitab supaya saudara tidak mengerti Alkitab secara terstruktur. Karena begitu saudara mengerti cara Alkitab itu bekerja, cara Allah bekerja, bagaimana prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya, natur-nya, aspek-aspeknya, pekerjaan setan itu begitu mudah untuk dibedakan. Begitu mudah. Bukan karena kita hebat, tetapi Alkitab begitu jelas. Kita harus memperlengkapi diri dengan membaca Alkitab. Dan kalau membaca Alkitab saudara akan terstruktur cara berpikirnya. Jikalau saudara-saudara adalah orangtua dan anak saudara sudah universitas, kemudian anak saudara selalu tanya, “Pa, ini boleh tidak, Pa itu boleh tidak?” Berarti anak saudara tidak mengerti cara berpikir saudara, bahkan anak saudara tidak mengerti isi hati dan prinsip hidup saudara. Itu artinya anak kita tidak mengenal kita. Tetapi anak yang baik, dari kecil dia memperhatikan bapaknya. Pertama, dia pasti akan bilang, “Ini bapak boleh, ini bapak tidak boleh.” Tetapi kalau konteksnya sudah berubah, makin lama makin dia pandai. Di dalam hatinya dia pasti tahu ini papaku pasti boleh, yang ini papaku pasti tidak boleh. Dia tahu prinsip papanya berpikir dan mengambil keputusan. Itu adalah cara mengetahui kehendak Allah. Bukan buku primbon tetapi cara berpikir yang di-transform. Dan bahkan, ketika anak itu melihat papanya (tidak bicara apapun saja) dari mimik muka, kedipan mata dan senyum atau dia tawar, maka dia langsung tahu hati papanya menuju ke mana. Itulah cara Allah menyatakan kehendak-Nya.

Suatu hari Pdt. Stephen Tong itu mengatakan saya tidak pernah berdoa untuk Tuhan untuk mengabarkan Injil ke kota-kota itu. Saya hanya akan langsung bilang ini Solo, Jogja, Semarang lalu ke mana-mana saya menentukan tanggal-tanggalnya. Saya tanya kenapa? Bukankah kita harus menguji kehendak Tuhan? Kemudian Pdt.Stephen Tong mengatakan, adalah kehendak Tuhan untuk kita mengabarkan Injil jadi saya mengabarkan Injil ke sini ke sana. Dan kalau itu terjadi, dengan sendirinya akan terjadi. Kalau tiba-tiba di satu kota kemudian di-stop dan tidak bisa mengabarkan Injil, baru kehendak Tuhan secara khusus ada di kota itu. Kita tidak perlu meminta tahu kehendak Tuhan karena itu begitu jelas dalam Alkitab dan kita jalankan. Biarlah kita boleh berubah karena pembaharuan budi, demikian kata Alkitab. Kalau Tuhan pimpin, maka minggu depan akan kita akan meneruskan point-point selanjutnya. Tetapi sekali lagi peganglah tiga hal ini. Pertama, tetapkan hati untuk taat baru kita akan mengerti kehendak Allah. Kedua, jalankan perintah-Nya di dalam Alkitab yang jelas dapat kita baca, baru kita bertanya untuk hal-hal yang particular. Hal yang ketiga adalah bacalah Alkitab pasal demi pasal secara teratur untuk cara berpikir kita bisa distruktur ulang. Seluruh kehendak Allah ada di dalam Alkitab bukan di luar Alkitab. Tidak peduli seberapa-pun mujizat dan seberapa-pun hebat pengalaman itu menakjubkan, ada malaikat datang pun tetap harus diuji oleh Alkitab. Alkitab itu adalah sesuatu yang penting. Dan kiranya kita belajar untuk mengenal dan mengerti dan jalan di dalam kehendak-Nya.


Mazmur 34:12
 
 

Matius 6:9-10; Mazmur 25:4-5; Mazmur 27:11
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more