Matius 6:9-10; Mazmur 25:4-5; Mazmur 27:11
Kehendak Allah sangat mulia. Allah mulia dan kehendak-Nya mulia. Jikalau Dia mau menyatakan kehendak-Nya kepada kita, manusia, itu adalah privilege. Di dalam seri kehendak Allah ini, sekali lagi saya dengan gemetar berbicara kepada Saudara-saudara. Tidak ada satu manusia pun yang expert untuk mengerti tuntas kehendak Allah. Banyak kehendak Allah di bumi ini yang sulit untuk dimengerti. Seakan-akan kontradiksi dengan pikiran kita. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa pikiran Allah itu berbeda dengan pikiran kita. Apa yang menjadi rancangan-Nya itu bukan menjadi rancangan kita. Ini suatu misteri. Di tempat yang lain, pada waktu-Nya, Tuhan akan membukakannya kepada kita dan kita akan memuji kebesaran-Nya karena Dia adalah Allah yang baik.
Kita harus belajar melakukan kehendak-Nya. Berdoa seperti Pemazmur mengatakan, “Ajarkan dari jalan-jalan-Mu kepadaku.” Kita harus memacu diri untuk menaati kehendak-Nya digenapi di dalam dunia, karena itu adalah panggilan kita sebagai orang Kristen. Kristus menjadi raja atas hidup kita, ditahtakan di dalam hati kita. Bukan aku lagi yang bertahta, bukan kehendakku yang jadi, tetapi kehendak Kristus yang jadi. Ketika Alkitab mengatakan hal ini, sebagai manusia kita selalu berpikir, “Ah, ini sesuatu yang menakutkan; sesuatu yang gelap.” Sebenarnya tidak selalu seperti itu. Kalau pun itu sesuatu yang gelap di depan, Alkitab menyatakan bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik, yang terindah di dalam hidup kita. Kehendak Allah adalah yang paling membuat kita berbahagia.
Hidup kita diciptakan oleh Allah, hanya satu kali di dalam dunia ini. Dia tidak mungkin menyia-nyiakan hidup kita. Dia akan menggunakan hidup kita dan membuat hidup kita paling penuh, paling berbahagia, paling berarti. Hidup yang mulia! Sebaliknya, orang-orang yang melakukan kehendak diri, melawan kehendak Allah, tidak mau bertobat di dalam dosa, kesaksian-kesaksian hidup mereka berada di dalam kegelapan dan kebutaan di dunia ini. Tidak ada kebahagiaan, tidak ada sukacita, tidak ada pimpinan Tuhan. Kegagalan-kegagalan dari kacamata kekekalan selalu ada. Biarlah kita yang selama ini berjalan di dalam dosa dan kesalahan, mencari kehendak diri dan tidak peduli dengan kehendak Allah, pada sore hari ini bertobat. Allah mengasihi kita. Dia tidak menginginkan hidup kita yang hanya satu kali adalah hidup yang sia-sia dan percuma. Kembalilah kepada Tuhan. Bertobatlah dan berdoalah, Tuhan nyatakan kehendak-Mu dan jalan-jalan-Mu. Berikan aku satu keinginan untuk melakukan kehendak-Mu, keinginan yang kuat untuk boleh taat. Maka kita akan berjalan di dalamnya dan lihatlah terang itu menyertai kita selalu.
Kita sudah berbicara mengenai prinsip-prinsip praktis di dalam menjalankan dan mencari tahu kehendak Allah. Minggu yang lalu kita sudah berbicara berkenaan dengan tiga hal praktis. Pertama,untuk mencari tahu kehendak Allah, tetapkan hati terlebih dahulu untuk taat. Taat, baru akan mengerti. Ini adalah prinsip rohani yang penting. Saudara dan saya tidak bisa melampaui prinsip ini, menghindari prinsip ini. Sesuatu yang Alkitab tuntut. Di dalam Yohanes pasal 7 ayat 17, “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu.” Bukan kita mengerti terlebih dahulu, tetapi kita mau menetapkan hati untuk taat terlebih dahulu. Allah itu Allah. Kita itu manusia. Dia tidak sama dengan kita. Kita bukan mencari, meminta pendapat Tuhan. Tetapi kita minta untuk Dia memerintah atas hidup kita. Tetapkan terlebih dahulu untuk taat, karena kalimat Firman-Nya sangat berharga. Dia pada diri-Nya sendiri tidak akan pernah membiarkan Firman-Nya itu jatuh percuma. Setiap kali Dia berbicara, pasti kehendak-Nya jadi. Ketika kita menyadari prinsip-prinsip seperti ini, minta anugerah Tuhan untuk memberikan kepekaan kepada kita. Setiap kali kita membaca Alkitab, setiap kali pergi ke gereja, apakah di dalam hatimu sadar bahwa Allah berbicara kepada kita adalah suatu privilege. Alkitab mengatakan, “Firman-Nya pasti akan terlaksana.” Kalau kita sudah tidak ada kepercayaan, sudah tidak ada ketaatan, kemudian datang kepada Tuhan bahkan tanpa kita sadar dan kita cuma membuka Firman-Nya dan membaca-baca, sangat mungkin kita tidak terlalu tahu apa pun saja. Tetapi kalau kita menunggu-nunggu Dia berbicara dan hati kita begitu lembut, dan kita mengharap-harap Dia berbicara kepada kita. Dengan air mata, dengan hati yang remuk, mengatakan. “Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Bukalah jalan-jalan-Mu kepadaku. Aku mau rela taat.” Maka Dia akan menyatakan Firman-Nya kepada kita.
Hal yang kedua,jalankan perintah-perintah Allah yang sudah jelas di dalam Alkitab. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh ingin untuk menjalankan kehendak-Nya dan bukan mencari seorang counsellor saja. Kita mau untuk menjalankan karena Dia adalah Raja. Jalankan perintah-perintah-Nya yang jelas di dalam Alkitab. Jangan menggunakan, memanfaatkan Allah untuk kita. Memang kita ada kebutuhan dalam hidup kita dan tidak apa-apa meminta petunjuk-Nya. Tetapi di tempat yang lain, biarlah apa yang sudah dinyatakan di dalam Alkitab itu benar-benar kita jalankan.
Hal yang ketiga adalahbaca Alkitab secara teratur setiap hari, karena dengan begitu kita mengerti kehendak Allah. Pikiran kita di-format ulang. Pikiran kita dibuat struktur yang baru, sehingga kita tidak hanya asal ambil bagian Alkitab. Allah memilki suatu prinsip di dalam menjalankan hidup di dunia ini. Ketika kita membaca Alkitab secara teratur, maka kita makin lama makin mengerti cara kerja-Nya, mengerti keputusan-keputusan-Nya. Ini adalah cara Allah untuk mem-format, merestrukturisasi cara pikir kita. Alkitab mengatakan, biarlah akal budimu itu di-transform. Ini adalah akal budi yang diperbaharui dengan Firman.
Jangan terlalu percaya dengan mimpi-mimpi ataupun penampakkan-penampakkan. Alkitab mengatakan setan bisa tampak seperti malaikat terang. Jangan kita terus menerus memikirkan hal-hal yang spektakuler. Semakin banyak hal yang spektakuler, maka sangat mungkin adalah indikasi dari setan. Semakin banyak hal yang sifatnya seperti itu akan membuat saudara tidak membaca Alkitab dan mempercayai hal-hal seperti itu. Jangan terlalu percaya jikalau ada hamba Tuhan atau diri saudara sendiri ada suara seakan-akan dari Tuhan, boleh dikatakan sangat mungkin itu dari setan. Setiap suara atau mujizat atau mimpi atau apa pun saja, saudara mesti uji di bawah terang Firman Tuhan. Mimpi boleh ada atau tidak, tetapi Alkitab yang menjadi patokan pertama. Engkau harus membaca Alkitab dan mempercayainya melebihi mimpi. Ketika mimpi-mimpi terjadi, apakah ini dari Tuhan? Belum tentu. Jalan yang disangka lurus ujungnya maut. Bagaimana engkau bisa menang melawan setan yang seperti itu? Bagaimana engkau bisa meng-convince dirimu bahwa ini bukan dari Tuhan? Setan kalau pegang diri kita, sulit sekali untuk lepas. Semua ini adalah teknik setan. Kita harus hati-hati. Jangan terus menerus bersandar kepada mimpi, tidak pernah di dalam Alkitab diajar seperti itu.
Case yang kedua, ada begitu banyak orang, hamba-hamba Tuhan yang seakan-akan begitu rohani. Saya tahu suara Tuhan, saya mendengar suara Tuhan. Saya tahu kehendak Tuhan. Tuhan bicara kepada saya. Kalau Saudara-saudara bertemu dengan orang-orang seperti itu, cepat tinggalkan gereja itu! Itu pasti pekerjaan setan! Lihat di dalam Alkitab. Berapa kali Abraham mendengarkan suara Tuhan? Berapa kali Daud mendengarkan suara Tuhan? Melalui cara apa mereka mendengarkan suara Tuhan? Dan berapa panjang jarak suara Tuhan yang pertama dan yang kedua? Ada nabi-nabi yang suara Tuhan bicara dengan jelas kemudian berapa puluh tahun kemudian suara Tuhan yang kedua. Sekarang hamba Tuhan lebih hebat dari nabi itu. Sebelum masuk kamar mandi, dengar suara Tuhan. Waktu keluar dari kamar mandi, dengar lagi suara Tuhan. Lebih rohani daripada Abraham. Lebih rohani daripada Daud. Daud mendengarkan suara Tuhan melalui Nabi Natan. Tetapi hamba Tuhan sekarang semuanya langsung dari Tuhan. Hati-hati dengan hal-hal yang supranatural seperti ini. J.I.Packer menyatakan, “Orang Kristen yang paling mudah tersesat adalah orang-orang yang selalu menekankan hal-hal seperti ini.” Jadilah orang Kristen yang stabil, bertanggung jawab. Kita tidak dipanggil untuk menjadi orang yang supra rohani. Kita adalah orang berdosa yang berjalan bersama dengan Tuhan. Lihatlah bagaimana Tuhan memimpin langkah demi langkah di dalam kemantapan hidup kita sehari-hari. Setan ingin membuat kita tidak membaca Firman karena Firman Tuhan berisi kehendak Allah dan Firman Tuhan membedakan roh. Baca Alkitab teratur setiap hari minimal satu pasal sampai empat pasal. Banyak orang tanya dari mana saya harus membaca Firman Tuhan? Kalau saudara-saudara membaca secara teratur, mulailah dari 1 Yohanes lalu kemudian kalau 1 Yohanes selesai, maka masuklah ke dalam Injil Yohanes. Yohanes pasal 1, Yohanes pasal 2, dan seterusnya, kemudian masuk ke dalam kitab Efesus. Kemudian masuk dalam kitab Ibrani. Selesaikan satu Kitab, maka saudara-saudara akan mendapatkan satu pengertian terstruktur satu persatu. Itu tidak bisa dalam satu hari tetapi akan makin lama makin peka akan pimpinan Tuhan.
Saya lanjutkan beberapa poin. Prinsip-prinsip praktis di dalam menjalankan kehendak Tuhan. Prinsip keempat, adalah tinggal tenang di hadapan Tuhan. Ini adalah satu prinsip untuk kita mengerti bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita saat ini adalah sesuatu yang Tuhan kehendaki. Ketika kita berbicara berkenaan dengan aku mau mencari tahu kehendak Allah, maka ini berbicara tentang masa depan. Kita harus tahu kalau saudara dan saya ada di dalam Kristus dan tidak melakukan dosa yang sengaja, maka kita berada di dalam kehendak Allah. Jikalau kita melakukan dosa, maka kita langsung bertobat minta pengampunan dari Tuhan. Tetapi ketika kita berada di dalam keadaan yang sekarang, apa yang terjadi kepada anak, istri kita, kesehatan kita, segala sesuatu yang ada kalau kita ada di dalam Kristus, maka itu ada di dalam providensia Allah, penetapan ilahi dalam hidup kita. Ini adalah prinsip Alkitab bagi kita untuk kita boleh content saat ini. Jangan lupa bahwa Allah yang mengatur masa depan kita adalah Allah yang juga bekerja mengatur kehidupan kita sekarang ini. Apa pun saja yang ada di dalam hidup kita saat ini, baik atau buruk, kalau kita ada di dalam Kristus, tidak ada yang kebetulan, itu adalah sesuatu yang saudara dan saya harus hidupi. Biarlah kita boleh menyerah dan rela di dalam keadaan hidup kita sehari-hari saat ini. Di dalam Alkitab dikatakan, biarlah engkau boleh tenang, tinggal tenang di hadapan Allah. Mari kita melihat Mazmur 46:11, ayat yang sangat indah, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
Kita tidak puas dengan hidup kita sekarang? Jangan bersungut-sungut. Jangan marah. Minta sama Tuhan kerelaan hati, enjoyment di dalam hidup saat ini karena adalah yang dirancang Tuhan terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk. Yang paling penting bagaimana respon kita di hadapan Tuhan. Jangan bersungut-sungut dan jangan marah. Ketika kita marah, sebenarnya kita tidak mempercayai penetapan ilahi dalam hidup kita. Dan kalau kita bersungut-sungut maka kita sebenarnya menghina Dia yang merancang segala sesuatu dalam hidup kita. Percayalah di dalam Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Ini adalah ayat emas. Tidak ada yang sia-sia di dalam hidup kita. Sekejam dan segelap apapun hidup, seakan-akan sudah tidak memiliki asa dan pengharapan. Nantikanlah Tuhan. Engkau akan lihat kebaikan-Nya. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup kita. Semuanya untuk kebaikan kita dan aturlah dalam hati kita, tetapkan bahwa aku mau hidup untuk mengikuti Engkau. Lihat bagaimana segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang terpanggil seturut dengan rencana Allah.
Suatu hari saya berada di dalam keadaan yang sangat tidak mengenakkan. Ada orang-orang di atas saya yang salah mengerti saya, sesuatu yang menyakitkan bagi kami sekeluarga. Saya pertama marah dan kemudian saya argue dengan banyak orang. Saya marah dan menyalahkan orang-orang tertentu. Itu berjalan minggu demi minggu sampai bulan. Lalu saya bertemu dengan satu hamba Tuhan yang saya menghormati. Dia bicara kepada saya panjang lebar. Ada satu kalimat yang langsung membuat hati saya terpukul. Dia mengatakan, “Sebenarnya engkau marah kepada providensia Allah, marah kepada penetapan Allah yang terjadi padamu.” Dia mengatakan kalimat yang saya tahu sekali saya tidak sedang berespon dengan manusia, saya sedang berespon dengan Allah yang meng-create seluruh situasi kehidupan saya. Apa yang kemudian kita kerjakan? Kita berlutut dan mengatakan kepada Tuhan, aku tidak akan memberontak Tuhan. Aku menerima seluruh situasi yang Kau berikan kepadaku. Lakukanlah apa yang Kau pandang baik. Bentuklah aku. Kiranya kehendak-Mu jadi. Hari demi hari kemudian keadaan jauh lebih baik karena hati saya menerima keadaan-keadaan yang Tuhan berikan kepada saya. Apakah engkau tidak puas dengan hidupmu sekarang? Kecuali kita berdosa, maka kehendak Allah adalah kita repent. Bertobat. Tetapi kalau kita itu tidak memiliki dosa, maka terimalah karena ini adalah kehendak Allah.
Allah menyatakan kehendak-Nya melalui Alkitab. Allah juga menyatakan kehendak-Nya di dalam providensia-Nya mengatur hidup kita sehari-hari. Alkitab di sini mengatakan: Be still and know that I AM the Lord. Pertama kali saya mendapatkan Firman ini pada waktu peringatan 35 tahun pendeta Stephen Tong menjadi hamba Tuhan. Sekarang dia sudah melayani 50 tahun lebih. Waktu itu saya masih mahasiswa, saya melihat dia di satu seminar hamba-hamba Tuhan, hanya kurang lebih sekitar 100 orang saja yang datang. Dia memanggil teman-teman dekatnya yang melayani di Cina. Saya senang sekali bertemu dengan orang-orang itu karena adalah orang-orang yang dipakai oleh Tuhan. Ada Christopher Sun yang melayani seperti Pak Tong di lapangan terbuka ribuan orang. Ada Thomas Wong yang merupakan presiden dari 82,000 and beyond dan kemudian ada penginjil-penginjil untuk anak-anak, untuk orang-orang miskin, penginjil-penginjil yang melayani di jalanan, yang melayani di gereja, dan mereka memiliki waktu untuk 30 menit itu berbicara. Hampir sebagian besar mereka pernah masuk penjara. Saya masih ingat ada salah satu orang itu memakan daging tikus di penjara untuk bisa hidup. Seluruh seminar itu sangat menyentuh saya sampai saat ini. Salah satu pembahasan mereka adalah bagaimana Cina itu bisa diinjili. Tetapi Cina sangat tertutup pada waktu itu dan banyak sekali penganiayaan. Penginjil-penginjil itu menyatakan kekuatirannya akan masa depan Cina, mereka merasa sangat-sangat tertekan dan masa depan Cina itu gelap. Tetapi ada satu orang yang naik ke atas dan memulai sesinya. Saya lupa siapa, tetapi pasti bukan orang terkenal. Dia membuka ayat ini dan ketika dia membuka ayat ini menghibur semua orang di Cina yang sedang menderita. Ayat yang dia baca adalah Mazmur 46:11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Dia adalah Allah yang menuntun hidup kita. Tinggallah tenang di hadapan Tuhan.
Hal yang kelima. Ketika kita mau mencari kehendak Allah, kita berdoa kepada Dia. Satu hal yang melebihi kehendak-Nya adalah Pribadi-Nya. Datanglah kepada Tuhan dengan keinginan untuk mengenal Dia. Matius 6:8, mengatakan bahwa, “Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Kadang kita sangat kuatir dan mau mencari kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Kita berpikir mengenai satu objek, yaitu kehendak Tuhan. Tidak salah, bahkan Alkitab mengatakan “maka datang kepada Tuhan dan nyatakan keinginanmu dalam doa dan ucapan syukur.” Tetapi kita harus tahu bahwa sebenarnya Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan. Kita boleh menanyakan apa yang menjadi kehendak-Nya ketika kita datang kepada Dia. Tetapi jangan terus menerus bertanya mengenai kehendak-Nya saja. Kita datang kepada Dia; hal yang paling utama adalah aku ingin bersekutu dengan Tuhan, mendengarkan Firman-Nya. Allah kita itu begitu besar. Jalan-Nya itu tidak terselami. Mari kita datang kepada Tuhan karena ingin mengenal Dia. Biarkan Dia bebas berbicara kepada kita apa yang dikehendaki-Nya. Yang paling penting biarlah kita boleh berjalan di hadapan Tuhan. Kita menghendaki relasi yang indah bersama Tuhan, yang baik bersama dengan Tuhan dan kita menaati dengar-dengaran kepada Dia.
Terakhir adalah bagaimana mengetahui kalau Tuhan memanggil saudara dan saya secara full-time menjadi hamba Tuhan. Pak Tong pernah bicara kepada kami menyatakan apa yang menjadi kelicikan hati manusia. Suatu hari ketika dia melihat seseorang anak muda, terus dia mengatakan, ”Kamu jadi hamba Tuhan yah full-time!” Lalu dia mengatakan, “Oh, tidak Pak Tong.” “Kenapa tidak?” Terus dia mengatakan, “Saya tidak yakin kalau saya dipanggil jadi hamba Tuhan.” Dia adalah seorang manager suatu perusahaan. Lalu Pak Tong mengatakan, “Oh, jadi sekarang kamu yakin yah bahwa Tuhan memanggil kamu menjadi manager?” Perhatikan baik-baik. Saya tanya kepada saudara-saudara, berarti hari ini engkau yakin, engkau kerja di mana itu adalah kehendak Tuhan? Anak muda, kenapa engkau tidak menggumuli siapa tahu Tuhan memanggil engkau menjadi hamba-Nya? Bagaimana kita mengetahui kalau kita dipanggil oleh Tuhan secara full-time? Saya musti jelaskan sedikit terlebih dahulu. Kita semua harus full heart di hadapan Allah, harus full-time melayani Tuhan di dalam bidang kita masing-masing. Kita semua adalah hamba-hamba Tuhan pada bidangnya masing-masing. Kita semua adalah hamba Tuhan/ambassador for Christ di dalam seluruh konteks hidup kita masing-masing. Kita full heart dan full-time melayani Tuhan. Kita tidak melayani setan, tidak melayani dunia, tidak melayani manusia, tidak melayani dosa. Tetapi ada sebagian kecil orang dipanggil menjadi hamba Tuhan, dikhususkan untuk mengurus pekerjaan-pekerjaan Tuhan di dalam gereja dan bersangkut-paut dengan Firman dan jiwa. Orang-orang ini dipanggil menjadi guru Injil, gembala, penginjil dan missionary. Orang-orang yang tadi saya sebutkan itu mendedikasikan seluruh hidupnya seperti Lewi. Orang-orang yang seluruh hidupnya tidak memikirkan mengenai hal-hal di dunia ini, mata pencaharian tetapi sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya untuk melayani Allah.
Pertanyaannya adalah bagaimana saya bisa tahu kalau saya dipanggil menjadi hamba Tuhan yang dikhususkan untuk pekerjaan-pekerjaan Tuhan seperti ini? Khususnya untuk anak-anak muda. Tiga prinsip ini biarlah engkau perhatikan dalam hidupmu, dalam hatimu ada atau tidak. Jikalau itu ada, sangat mungkin Tuhan memanggil engkau menjadi hamba-Nya. Prinsip pertama, di dalam hatimu makin lama makin sadar menjadi seorang hamba Tuhan itu adalah suatu pekerjaan yang paling mulia. Ini adalah suatu profesi, suatu panggilan yang tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa diganti dengan apapun saja, tidak mungkin bisa diganti oleh kedudukan presiden sekalipun. Menjadi penyambung lidah Allah itu adalah hal yang sangat mulia, privilege. Hanya orang-orang yang Tuhan tentukan saja yang boleh menjadi penyambung lidah Allah. Orang-orang seperti ini tidak mungkin akan bergeming atau bergoyang ketika diberikan posisi atau diberikan uang lebih. Dia bisa mendapatkan uang, bisa mendapatkan kedudukan tetapi itu bukan hal yang penting. Satu-satunya yang paling penting di dalam hatinya adalah Allah dan Firman-Nya itu diketahui oleh semakin banyak orang. Dia mendedikasikan dirinya di dalam pelayanan ini karena melihat ini begitu mulia. Suatu hari pendeta Stephen Tong ditanya dalam sebuah seminar, “Mengapa engkau tidak mencalonkan diri menjadi presiden?” Lalu dia mengatakan, “You pingin saya turun jabatan?” Hamba Tuhan itu meskipun tidak di dalam gereja yang besar seperti ini, masuk di dalam pelayanan pedesaan sekalipun yang tidak punya uang, tidak punya kenalan, tidak punya hal-hal duniawi pun, dia akan sadar bahwa posisinya tidak tergantikan bahkan ketika dia diangkat jadi presiden, itu nothing. Ini adalah suatu panggilan yang mulia. Tidak bisa diganti dengan uang atau posisi apapun.
Prinsip kedua, jikalau ada di dalam hatimu bahwa ini adalah panggilan yang mulia tetapi sadar bahwa kehidupan hamba Tuhan, pekerjaan hamba Tuhan itu sebenarnya penuh kesulitan, hinaan dan dunia akan tidak menggubrisnya, tidak menganggapnya. Sebenarnya, Alkitab mengatakan, “Kita ini disebutkan sebagai sampah dunia.” Sebenarnya menjadi hamba Tuhan tidak memiliki apa-apa seperti suku Lewi tadi. Bagian kita adalah Tuhan sendiri, demikian kata Alkitab. Saudara melihat hamba Tuhan adalah sebuah privilege, mulia, pada saat yang sama sebenarnya masuk dalam kehidupan yang penuh kesulitan. Ketika saudara melihat, menyadari tetapi kemudian, ketiga, prinsipnya di dalam hati saudara, saudara rela. Jalani semuanya. Meskipun ditolak oleh dunia, tidak dipedulikan. Sulit hidupnya tetapi rela menjalaninya, mau menjalaninya, punya kerinduan menjalaninya dan apapun saja yang dikerjakan, rasa kurang kecuali aku dimasukkan di dalam pelayanan full di dalam sebuah gereja. Maka tiga tanda ini jikalau ada dalam hatimu maka itu adalah satu kemungkinan besar Tuhan menghendaki engkau menjadi hamba-Nya. Biarlah hal-hal seperti ini boleh ada dalam hidup kita. Saya tidak mengatakan bahwa seorang hamba Tuhan pasti tidak punya uang. Kalau dibuat tidak terkenal dan tidak punya uang, rela karena memang itu adalah panggilan Allah. Melihat kemuliaan jabatan hamba Tuhan, melihat kesulitan yang dalam tetapi rela menjalaninya. Jikalau itu ada, sangat mungkin engkau dipanggil menjadi hamba-Nya. Kiranya Tuhan dipermuliakan.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more