Doa Bapa Kami (17)

26 May 2019
Doa Bapa Kami (17)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:12

Matius 6:12

Saudara-saudara, ini adalah permohonan kelima dari enam permohonan di dalam doa Bapa Kami. Kalau saudara-saudara melihat seluruh dari badan doa Bapa Kami, maka ada tiga permohonan di awal yang sifatnya adalah vertikal, dan juga tiga permohonan di bawah yang sifatnya adalah horisontal. Tiga permohonan yang vertikal di depan adalah Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Dan tiga permohonan yang di bawah yang bersifat horisontal adalah berikan kami makanan pada hari ini, ampuni kesalahan kami, dan jangan membawa kami ke dalam pencobaan. Saudara lihat permohonan yang keempat adalah berbicara mengenai makanan. Ini adalah bicara berkenaan dengan kebutuhan fisik. Tetapi permohonan yang kelima adalah bicara berkenaan dengan pengampunan. Ini adalah kebutuhan jiwa. Permohonan yang keempat adalah berbicara berkenaan dengan berikan makanan kami pada hari ini. Ini adalah bicara mengenai present. Dan kemudian permohonan yang kelima adalah ampuni kesalahan kami. Ini adalah bicara mengenai past. Dan kemudian permohonan yang keenam adalah jangan masukkan kami ke dalam pencobaan. Ini adalah bicara mengenai future.

Doa yang sederhana ini ternyata begitu dalam, mencakup keseluruhan dari kebutuhan kita sebagai manusia. Aspek dari jiwa dan fisik. Aspek dari hari ini dan masa depan dan masa belakang. Allah kita adalah Allah yang mengerti kebutuhan kita secara keseluruhan dan detail. Tetapi pertanyaannya adalah seluruh kebutuhan kita jikalau diberikan oleh Allah itu untuk apa? Banyak orang meminta dan kemudian dikabulkan dan kemudian adalah untuk lebih berdosa dan makin menjauh dari Tuhan. Ini bukan kehendak Allah. Allah menyatakan yang pertama adalah cari dahulu kerajaan Allah, Engkau dipermuliakan, kerajaan-Mu datang, kehendak-Mu jadi. Maka seluruh permohonan kita baik fisik maupun jiwa adalah untuk kemuliaan Allah, untuk pekerjaan Allah, untuk kehendak Allah jadi. Saya melihat begitu banyak orang, termasuk diri saya, jatuh di dalam dosa-dosa seperti ini. Kita mesti sadar karena kita berkali-kali mendukakan Tuhan dengan jawaban doa kita. Banyak orang yang meminta anak, sebelumnya tidak ada anak lalu setelah diberikan anak, anak itu kemudian menjadi ilah. Anak itu begitu sakit sedikit sudah susah sekali pergi ke gereja. Ada banyak orang yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka datang ke gereja dengan air mata, Tuhan tolong berikan aku pekerjaan. Setelah diberikan pekerjaan, mereka bahkan tidak punya waktu untuk hari minggu beribadah. Mereka bahkan tidak punya waktu lagi kekuatan untuk bersaat teduh. Apakah kita menyadari bahwa kalau kita tidak hidup dalam patron doa Bapa Kami, maka seluruh berkat Tuhan itu menjadi senjata bagi kita untuk lebih tidak taat kepada Allah? Kita mesti bertobat! Kita mesti minta anugerah Tuhan. Kita mesti mengerti sebagai manusia untuk bersyukur berterima kasih kepada Allah. Yesus mengerti isi hati kita yang berdosa, maka dari itu Dia mengajarkan kepada kita tetapkan hati terlebih dahulu untuk kita mengabdi kepada Allah. Tetapkan hati untuk mempermuliakan nama Allah di depan. Dan selanjutnya engkau meminta apa pun saja, engkau mengerti kalau diberikan itu adalah untuk kemuliaan Allah, kerajaan Allah dan kehendak-Nya jadi.

Alkitab mengatakan Allah itu adalah Allah yang menciptakan dan mengasihi kita, dan juga Allah yang care di dalam hidup anak-anak-Nya. Roma 8 menyatakan jikalau Dia tidak menyayangkan anak-Nya yang tunggal mati bagi kita, masakan Dia tidak memberikan segala sesuatu keperluan kita? Jawaban doa dari Tuhan bukan menjadi pergumulan kita sesungguhnya. Allah menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang baik. Allah itu bahkan memiliki pikiran dan rencana yang jauh lebih tinggi, lebih indah daripada apa yang kita pikirkan. Masalah utama bergumulnya adalah bukan pada sifat Allah, tetapi adalah pada sifat kita. Berapa banyak orang yang tadinya miskin menjadi orang yang kaya karena berkat Tuhan, makin meninggalkan Allah, makin sombong, makin menghina orang lain, makin dosa demi dosa masuk dalam hidupnya? Berkat Tuhan di tanganmu sekarang itu engkau gunakan untuk apa? Bahkan orang yang memiliki kesehatan pun orang itu menggunakan kesehatan yang merupakan berkat Tuhan untuk mencuri. Bahkan orang yang memiliki suara yang begitu baik yang lantang itu kemudian menggunakan berkat Tuhan itu untuk menghina Tuhan. Bahkan orang yang memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang sehat menggunakannya untuk segala sesuatu kenajisan. Bahkan orang yang memiliki pikiran yang cemerlang menggunakan itu untuk melakukan kejahatan yang makin pandai. Biarlah kita semuanya bertobat. Kita akan dihakimi bukan saja dengan kesalahan-kesalahan kita tetapi kita menyalahgunakan berkat.

Minggu yang lalu kita sudah berbicara mengenai poin yang pertama mengenai pengampunan. (1) Pengampunan adalah tanda kesejatian. Anak Allah yang sejati pasti memiliki kuasa untuk mengampuni. Saya sudah menjelaskan berkenaan dengan dua aliran di dalam Alkitab. Yang pertama adalah generasi orang-orang keturunan kegelapan. Yang kedua adalah generasi anak-anak terang. Kedua-duanya memiliki tanda yang signifikan. Anak-anak dunia, anak-anak kegelapan memiliki dua tanda ini. Pertama adalah peninggian diri, yang kedua adalah balas dendam. Itu ada dalam Kejadian pasal 4. Dan yang kedua adalah aliran dari anak-anak terang. Anak-anak Allah, anak-anak yang sudah dilahirbarukan, anak-anak yang sudah menerima pengampunan dari Yesus Kristus, anak-anak yang sudah mendapatkan Roh Kudus di dalam hatinya. Dua tanda ini ada yaitu pengujian diri, yang kedua adalah kemampuan untuk mengampuni. Memang ini adalah sesuatu kuasa yang diberikan oleh Allah. Kita tidak mungkin memberikan pengampunan sebelum kita menerima pengampunan. Sebaliknya adalah pengampunan itu seberapa berat pun, Alkitab menyatakan orang kalau memandang kayu salib, mengerti bahwa dosanya jauh lebih berat daripada musuh kita yang bersalah kepada kita.

Yesus Kristus memberikan satu cerita. Ada satu orang hamba yang memiliki hutang kepada raja 10.000 talenta. Dan raja itu mau menegakkan keadilannya, “Bayar hutangmu kepadaku.” Maka orang tersebut dengan gemetar, takluk kepada raja itu dan berkata “Aku tidak bisa membayar hutangku. Kasihanilah aku. Bebaskan aku dari hutang itu.” Orang ini tidak meminta untuk raja itu bersabar kepada dia. Karena memang sesabar-sabarnya raja itu, orang ini tidak bisa membayar hutangnya. Hutangnya 10.000 talenta. Alkitab menyatakan satu dinar adalah upah satu orang bekerja satu hari. Dan satu talenta adalah 6.000 dinar. Berarti kalau dia berhutang 10.000 talenta, maka dia berhutang 60 juta dinar. Dan kalau itu 60 juta dinar berarti dia harus bekerja 60 juta hari. Kalau orang itu umur produktifnya saja dia mampu bekerja selama 60 tahun tanpa libur. Tidak ada satu pun orang yang bekerja 60 tahun tanpa berhenti. Satu generasi masa efektifnya hanya 40 tahun. Tetapi kalau seandainya satu orang ini bisa efektif bekerja tanpa libur 60 tahun, maka dia baru bisa membayar 21.900 dinar saja. Berarti dia harus membayar hutangnya 10.000 talenta itu berapa lama? Maka itu adalah 2.739 tahun. Dan itu artinya 46 keturunan, membayar satu dinar demi satu dinar setiap hari, setiap bulan. Tidak bisa untuk menabung. Tidak ada hari libur bagi dia dan sepanjang 46 keturunan ke bawah. Dan satu keturunan harus bekerja 60 tahun penuh. Ini yang Yesus Kristus ajarkan, di hadapan Allah hutang kita itu tidak bisa terbayar. Saudara-saudara tidak pernah bisa mengatakan kepada Tuhan seperti ini, “Tuhan, sabarlah kepadaku. Aku akan membayar dosa-dosaku. Aku akan membayar hutangku kepada-Mu.” Saudara-saudara tidak pernah akan bisa. Satu-satunya yang bisa kita lakukan kepada Tuhan adalah, “Tuhan ampuni dosaku, ampuni kesalahanku. Hapuskan hutangku, Tuhan. Aku tidak mungkin bisa membayarnya, begitu besar.” Dan kemudian orang itu dihapuskan hutangnya. Orang itu keluar dan kemudian bertemu dengan satu orang temannya datang kepada dia dan kemudian orang ini mengingat temannya hutang kepada dia. Dia hutang 100 dinar. Ingat, satu dinar adalah upah satu hari. Berarti dia hutang 100 hari kerja. Bandingkan dengan hutang 2.739 tahun kerja. Tetapi orang ini yang sudah diampuni keluar, “Hai, kamu hutang dengan saya.” Dan kemudian orang yang hutang itu gemetar, “Ampuni saya.” “Oh, tidak ada pengampunan! Engkau sudah menyakiti aku. Aku sakit sekali dengan perkataanmu dan perbuatanmu. Engkau harus dihukum. Aku tidak akan mengampuni engkau.” Yesus kemudian mengatakan raja itu mendengarkan seluruh apa yang dikatakan ini. Maka dia kemudian mengirim utusannya lalu kemudian membuat orang yang berhutang 60 juta dinar ini masuk di dalam penjara.

Tuhan menginginkan pengampunan itu diberikan bukan karena orang itu menjadi baik kepada kita. Mungkin saudara dan saya mengatakan, “Bagaimana saya mau mengampuni kalau orang itu tidak berubah?” Pengampunan kekristenan itu bukan berdasarkan orang itu berubah, tetapi berdasarkan hutang kita sudah dilunaskan oleh Yesus Kristus di atas Kalvari. Ini menjadi sesuatu prinsip di dalam pengampunan kita. Saya tahu ini tidak mudah, tetapi Tuhan memberikan prinsip bahwa Dia sudah memberikan modal kita mengampuni. Ada satu cerita yang sangat berat yang sungguh-sungguh terjadi. Keluarga Corrie ten Boom dihukum oleh Nazi masuk ke dalam kamp konsentrasi. Dan kemudian papa dan saudaranya dibunuh di dalam kamp konsentrasi itu. Dan setelah bertahun-tahun lamanya itu terjadi lalu suatu hari Corrie ten Boom diminta untuk bersaksi dan berkhotbah di satu gereja yang kecil. Dan kemudian dia berbicara berkenaan dengan Firman Tuhan dengan topik pengampunan. Lalu kemudian setelah selesai, maka satu persatu dari orang itu menyalami dia. Dan kemudian tiba-tiba ada satu orang datang di depan wajahnya dan kemudian mengambil tangan Corrie ten Boom. Dan kemudian dia dengan satu suara yang Corrie ten Boom sangat familiar, maka laki-laki ini mengatakan, “Apakah benar apa yang engkau itu khotbahkan?” Mata Corrie ten Boom terbelalak. Ia tidak mungkin lupa orang inilah yang menjadi algojo di tempat kamp konsentrasi itu. Seluruh tubuh dari Corrie ten Boom bergetar. Dia baru saja bicara mengenai pengampunan. Sekarang di depan dia ada orang yang membunuh saudaranya dan papanya. Kemarahan mulai muncul, ada perbedaan yang besar antara teologia yang benar dan kemungkinan berespon. Tetapi Roh Kudus bekerja, maka Corrie ten Boom tidak memberikan kesempatan kepada setan untuk berkuasa. Roh Kudus bekerja di dalamnya dan mengingatkan akan dosa Corrie ten Boom di hadapan Allah yang suci itu. Dan kemudian dia dengan cepat mengatakan, “Iya, bahwa apa yang saya khotbahkan itu adalah benar. Tuhan mengampuni saya.” Dan dengan gemetar maka pengampunan itu dilepaskan. Meskipun sangat sulit tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Doa Bapa Kami tidak diajarkan kepada semua orang. Doa Bapa Kami diajarkan hanya untuk murid-murid yang terpilih, kepada orang-orang yang sudah lahir baru saja, orang-orang yang di mana Roh Kudus itu ada di dalamnya. Kita tidak diminta oleh Tuhan memberikan pengampunan atas kekuatan pribadi. Kita diminta oleh Tuhan memberi pengampunan karena kita tahu kita sudah diampuni.

(2) Pengampunan adalah kondisi hidup yang benar, yang tanpa beban, yang tanpa hambatan di hadapan Allah. Banyak dari kita menanggung beban yang tidak perlu. Biarlah kita memiliki hidup yang tenang. Langkah kita ringan karena tidak ada beban. Kita memiliki hati nurani yang bersih. Kenapa kita menyimpan kesalahan orang lain? Ampuni orang itu. Tuhan adalah Tuhan yang adil. Alkitab mengatakan, “Biarlah pembalasan ada pada-Ku dan bukan padamu.” Jangan menghakimi orang lain. Jangan menyimpan kesalahan orang lain. Berdoalah di hadapan Tuhan katakan, “Aku mengampuni orang itu, aku melepaskan kesalahan orang itu daripadaku, karena Engkau sudah melepaskan kesalahanku daripada-Mu.” Apakah itu artinya bahwa orang itu akan pergi tanpa Tuhan mengadili? Jawabannya adalah tidak. Tuhan akan tetap mengadili orang itu. Dosa orang itu harus tetap berhadapan dengan Allah yang suci. Tetapi bukan urusan kita dan bukan hak kita untuk menghakimi orang itu, untuk memegang kesalahan daripada orang itu. Ketika kita memegang kesalahan orang itu dan tidak mau mengampuni, maka kita menyimpan kotoran di dalam hati kita.

Suatu hari seorang guru sedang mengajarkan pengampunan kepada anak-anak di kelasnya. Dan kemudian dia meminta setiap dari anak-anak itu untuk merenung dan kemudian dia mengatakan coba bayangkan pada saat ini siapa saja, tuliskan nama orang-orang yang engkau benci, yang engkau sulit sekali mengampuni, yang terus ada dalam pikiran dan hatimu. Lalu murid-murid itu menuliskan. Ada yang menuliskan satu nama. Ada yang menuliskan tiga nama. Ada yang menuliskan lima nama. Lalu setelah selesai menuliskan. Lalu kemudian guru itu mengambil tomat dari bawah mejanya. Kemudian dia datang kepada satu meja, berapa orang yang engkau benci? Murid itu mengatakan dua. Maka dia kemudian kasih dua tomat. Lalu kemudian kepada orang yang lain lagi, berapa orang yang kamu benci? Lalu dikatakan empat. Lalu kemudian dikasih empat tomat. Di meja lain lagi berapa yang engkau benci? Enam, kemudian kasih enam tomat. Lalu kemudian guru tersebut memberikan kantungan plastik kepada mereka. Lalu kemudian guru itu memberikan satu aturan permainan. Tomat itu harus masuk di dalam kantungan plastik dan harus ada di tempat mereka dan mereka harus membawanya setiap hari. Dan kemudian mereka akan membawanya sepanjang tiga bulan. Pertama-tama mereka tidak menyadari apa yang terjadi dan terus kemudian mereka membawa tomat itu kemana-mana dan tentunya akan mempersulit gerakan mereka. Seminggu, dua minggu maka kemudian tomat itu menjadi sangat bau karena busuk. Dan kemudian ada lalat di mana-mana dan mulai ada di dalam tomat itu. Tetapi mereka tidak boleh melepaskan diri mereka dari tomat itu. Mereka berusaha untuk terus melepaskan diri dari tomat itu tetapi aturan permainan adalah tidak diperbolehkan. Mereka harus membawa tomat itu selama berbulan-bulan dengan bau yang sangat menyengat dan begitu banyak lalat yang mengerubungi. Saudara-saudara, mengapa hal yang itu harus ada dalam hidup kita? Mengapa hal yang berat dan bau itu harus kita tanggung dan bawa berjalan kemana-mana? Mengapa orang yang bersalah kepada kita harus menutupi mata kita dan membuat sukacita kita itu tidak lagi bersinar? Dan mengapa kita itu terus menerus tidak bisa menikmati hidup di dalam anugerah Tuhan karena kesalahan mereka? Lepaskan beban yang berat dan bau itu. Biarlah kita boleh hidup di dalam kehidupan yang tenang. Berjalan di dalam keringanan. Memiliki hati nurani yang bersih. Biarlah kita melepaskan pengampunan itu dan saudara-saudara merasa bahwa hidup itu tidak adil maka serahkan itu kepada Tuhan yang sanggup mengadili semua orang di hadapan Dia. Tetapi bukan tugas kita untuk menghakimi mereka.

(3) Pengampunan adalah kondisi hidup untuk diberkati Tuhan. Kalau saudara dan saya ingin diberkati oleh Tuhan, jangan simpan kesalahan orang lain. Doa Bapa Kami adalah doa setiap hari. Waktu saudara berdoa, maka saudara pasti akan berdoa minta berkat, minta perlindungan dan minta pengampunan kepada Tuhan. Ketika saudara berbicara minta pengampunan Tuhan langsung ayat ini muncul membuat kita menyadari hati nurani kita berbicara sendiri kepada kita. Engkau harus mengampuni terlebih dahulu, ingat Doa Bapa Kami. Biarlah kita belajar untuk hidup terbuka diberkati oleh Tuhan. Hidup dengan doa yang didengar. Sebenarnya di dalam hidup ini maka doa kita tidak didengar bukan karena orang lain. Hidup kita tidak diberkati itu bukan karena orang lain. Itu semua adalah karena kita berespon secara salah dan tidak taat. Tidak ada orang lain yang bisa menjatuhkan kita, bisa menghancurkan hidup kita, atau bisa menutup berkat Tuhan kepada kita. Kalau berkat Tuhan tertutup bagi kita, kalau kita hancur hidupnya, jawabannya adalah karena kita sendiri. Dan kita tidak mau mengampuni, bahkan celakanya kita itu prejudice dengan seseorang.

Cerita ini sungguh-sungguh terjadi. Ada saudara kembar, mereka begitu dekat sejak dari kecil. Mereka satu rumah bahkan satu pekerjaan. Dan mereka memiliki toko yang sama dan mereka pemilik dan bekerja di dalam toko itu. Dan kemudian suatu hari ada uang $100 dari pembayaran customer diletakkan di atas meja toko itu. Tetapi kedua orang itu tidak langsung mengambil uang itu karena mereka sibuk satu dengan yang lain. Dan kemudian beberapa menit kemudian salah satu dari saudara itu mengatakan, “Uangnya $100 tadi di mana?” Lalu kemudian satunya mengatakan, “Saya tidak tahu.” Dan satunya mengatakan, “Enggak, tadi ada di sini.” “Oh, aku tidak tahu, aku tidak ambil.” “Engkau jangan bercanda dengan aku, engkau mengambil uang ini.” “Aku tidak bercanda, kamu jangan menuduh saya.” Dan kemudian kalimat-kalimat itu kemudian menjadi sesuatu yang memuncak dalam kemarahan. Yang satu menganggap saudaranya itu tidak jujur dan yang satu menganggap saudaranya menuduh dia. Dan kemudian kedua orang itu sejak hari itu kemudian makin lama makin retak. Dan mereka saling tidak mempercayai dan kemudian mereka mulai menyekat tokonya. Dan mereka tidak berbicara satu dengan yang lain selama 15 tahun! Tiba-tiba suatu siang ada seseorang datang. Pertama ke toko ini lalu kemudian ke toko dari kembarannya. Dan orang ini mengatakan hal yang sama, “Saya mau minta ampun dan minta maaf kepada kamu. Hati nurani saya sudah tidak tenang sepanjang 15 tahun.” Lalu kemudian penjaga toko itu mengatakan apa yang terjadi. “Pada waktu itu engkau berdua sibuk satu dengan yang lain, saya mengambil uang $100 di meja itu. Dan kemudian saya mencurinya dan saya pergi.” Cerita yang sama dia ceritakan kepada toko di sebelah dia. Dan kemudian orang itu minta ampun dan mengembalikan uang itu dan dia itu pergi. Dan kedua saudara kembar itu dengan wajah yang sudah keriput dan rambut yang memutih, mereka terdiam dan air mata terus bercucuran. Kemudian mereka keluar dan saling memeluk satu sama yang lain tertunduk dan terus menerus menangis. Mengapa tidak ada pengampunan? Mengapa pikiran kita prejudice dengan orang lain? Prejudice adalah salah satu hal yang mematikan dalam kehidupan rohani kita. Saudara menghakimi di dalam mental saudara. Saudara berpikir yang negatif kepada orang itu di dalam diri saudara. Dan ketika saudara dan saya mengikutinya, saudara masuk ke dalam jebakan setan yang saudara pikir kebenaran. Dan itu akan mematikan kerohanian karena Allah itu tidak berkenan kepada kita. Murah hatilah kepada orang lain. Berikan pengampunan kepada orang lain. Hancurkan dosa dari prejudice itu. Biarlah hidup kita yang satu kali adalah hidup yang diberkati oleh Tuhan.

(4) Pengampunan adalah tugas dari anak-anak Allah. Ini adalah panggilan kita sebagai anak-anak Allah hidup di tengah-tengah dunia. Sekali lagi Tuhan tidak akan memberikan kepada kita tugas yang kita tidak bisa tanggung. Kenapa kita diminta untuk mengampuni? Karena kita sudah mendapatkan pengampunan. Ingatlah, ini prinsip panggilan. Ini adalah prinsip dari tugas Kristiani. Kita tidak akan dituntut untuk melakukan sesuatu yang kita tidak miliki. Jikalau Tuhan minta kita melakukan karena terlebih dulu Tuhan sudah memberikannya kepada kita. Alkitab memberikan kepada kita tugas-tugas sebagai orang Kristen. Kasihilah satu dengan yang lain seperti Aku mengasihi engkau. Berarti Kristus sudah mengasihi kita baru kita mempunyai kemampuan untuk mengasihi orang lain. Kristus mengatakan, “Pergi! Jadikan seluruh bangsa murid-Ku!” Kristus mengatakan bukan hanya mengatakannya tetapi Dia terlebih dulu pergi. Kristus menyatakan, “Hiduplah suci!” Itu karena Kristus sendiri sudah memberikan Roh-Nya yang suci dalam hidup kita. “Engkau berdoa! Berdoa dengan tekun!” Seluruh agama memberikan perintah untuk berdoa tetapi hanya Kristus Yesus yang memberikan perintah dan kuasa berdoa. Dia memberikan Roh-Nya yang suci untuk mendorong kita berdoa. Sama dengan hal perintah ini, “Ampunilah mereka. Ampunilah satu dengan yang lain.” Itu adalah karena Aku sudah mengampuni engkau terlebih dahulu.

Malam hari itu Yesus mempersiapkan perjamuan malam. Dan kemudian setelah itu Dia ditangkap di taman Getsemani. Dia kemudian disiksa, ditampar, diludahi. Dan kemudian pada pagi hari Dia harus memikul salib, seluruh tubuh-Nya berdarah, Dia mesti menjalani jalan salib itu. Dan kemudian sampai di atas Kalvari, kedua tangan dan kaki-Nya dipaku. Dan kemudian salib itu ditegakkan. Dan di tengah-tengah seluruh hal yang memalukan, seluruh hal yang disalah mengerti, dan bagaimana mereka itu sangat mempermalukan Yesus Kristus, Anak Allah yang suci yang tiada dosa. Tetapi Yesus Kristus menggunakan kalimat pertama-Nya adalah, “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Itulah sebabnya Dia mengajarkan kepada kita kalimat ini, “Ampunilah kami Tuhan akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Yesus Kristus bukan saja memberikan perintah ini, Dia memberikan kepada kita kuasa untuk menjalankan perintah ini. Dia mau membangun satu umat kerajaan milik-Nya. Komunitas kerajaan Allah yang bergerak di tengah-tengah dunia. Satu komunitas umat milik-Nya sendiri, Imamat yang Rajani. Bangsa yang suci, yang berjalan di dalam kesucian. Bangsa yang mencari kemuliaan Allah, yang saling mengampuni satu dengan yang lain, yang memberikan berkat kepada dunia yang berdosa. Itulah kenapa Matius pasal 6 ini ditulis. Ini adalah doa dari umat Allah sendiri. Ini adalah doa dari komunitas yang ditebus. Ini adalah doa dari umat-umat kerajaan Allah. Kiranya kehendak Allah boleh jadi di dalam hidup kita. Kiranya kita belajar untuk memberikan pengampunan agar nama Tuhan boleh dipermuliakan.


Mazmur 27:1,4,14
 
 

Mazmur 119:1-8
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more