Yusuf

11 August 2019
Yusuf
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Kejadian 37:3-4; Kejadian 37:27-28; Kejadian 39:1-2; Kejadian 39:20; Kejadian 40:1-2; Kejadian 41:1; Kejadian 50:20-21

Kejadian 37:3-4; Kejadian 37:27-28; Kejadian 39:1-2; Kejadian 39:20;
Kejadian 40:1-2; Kejadian 41:1; Kejadian 50:20-21

Ketika Tuhan memberikan kepada kita tokoh-tokoh di dalam Alkitab, maka ini bisa menjadi sesuatu cermin di dalam hidup kita. Kita bisa mempelajari karakternya, bagaimana Tuhan memproses dia, bagaimana isi hatinya yang terdalam, yang sebenarnya Tuhan inginkan itu juga ada di dalam hati kita. Kita bisa mempelajari nilai-nilai hidup dari orang-orang tersebut dan kita bisa mempelajari respon dari orang tersebut di hadapan Allah. Pada pagi hari ini saya membawa saudara-saudara untuk memikirkan jalan Tuhan kepada anak-anak-Nya. Ini adalah satu lagu yang baik, ajarkan kepadaku jalan-Mu ya Tuhan pimpin aku ke jalan-Mu ya Tuhan. Kehidupan ini seperti mosaic, seperti puzzle yang kita sangat sulit untuk menggabungkannya. Kalau kita tidak mengerti titik pusatnya maka kita akan sulit mengerti ini lukisan apa dan banyak kejadian yang terjadi dalam hidup kita membuat kita itu sangat bingung dan bahkan kita akan berespon dengan insting kita yang berdosa jikalau kita tidak tahu bagaimana jalan Tuhan kepada anak-anak-Nya.

Pada pagi hari ini saya akan membawa kita semua untuk memikirkan jalan Tuhan, kita tidak memikirkan bagaimana karakter Yusuf tetapi kita memikirkan seluruh konteks hidup Yusuf, bagaimana Tuhan itu menyatakan jalan-Nya. Konteks hidup Yusuf pasti berbeda dengan konteks hidup kita, konteks hidup Yusuf berbeda dengan Musa, berbeda dengan Yehezkiel, berbeda dengan Paulus. Tetapi Alkitab diajarkan kepada kita untuk kita bisa mengerti ada satu benang merah yang mereka semua miliki, bagaimana Tuhan memproses hidup mereka dan bagaimana Tuhan beracara dengan mereka, bagaimana Tuhan itu memimpin mereka dengan tangan yang tidak terlihat. Prinsip-prinsip itu biarlah dicerahkan oleh Roh Kudus dan menjadi prinsip hidup kita. Hari ini saya akan menegaskan berkenaan dengan tiga prinsip bagaimana Tuhan itu memimpin langkah hidup anak-anak-Nya. Tentu ada banyak prinsip yang lain tetapi kita akan memikirkan tiga hal yang begitu jelas di dalam kehidupan Yusufdan biarlah itu boleh menjadi diaplikasikan di dalam hidup kita.

Prinsip yang pertama, Dia sering sekali bekerja dengan cara mengguncang kehidupan kita. Jarang sekali Allah itu tidak mengguncang kehidupan anak-anak-Nya. Banyak kali setan membuat hidup kita tertidur di dalam zona kenyamanan tetapi uniknya di dalam Alkitab maka setiap anak-anak Tuhan akan dibuat terguncang, bukan untuk guncangan itu sendiri tetapi ada sesuatu kekekalan yang akan ditanamkan Tuhan di dalam hidup kita. Perhatikan kehidupan Yusuf, saudara-saudara akan melihat kehidupan yang dari atas turun ke bawah demikian seterusnya. Yusuf ada di atas puncak gunung, dia adalah anak yang paling disayangi oleh Yakub, Yakub sangat memanjakan dia, Yakub memberikan apa yang dia inginkan lebih daripada saudara-saudaranya. Ini menjadikan posisi Yusuf tertinggi dari seluruh saudararanya dan ini juga membuat iri hati saudara-saudaranya, Alkitab menyatakan mereka sangat membenci Yusuf. Maka ketika Yusuf dan saudara-saudaranya pergi, tanpa sepengetahuan Yusuf, semua saudaranya berunding untuk mematikan Yusuf. Tetapi mereka takut, maka kemudian mereka memiliki pemikiran lebih baik Yusuf dimasukkan ke dalam sumur yang kering dan kemudian ditinggal mati. Namun seorang dari kakaknya masih juga ketakutan, akhirnya Yusuf dijual kepada saudagar Ismael yang kebetulan lewat dan kemudian Yusuf dibawa jauh dari tempat tinggalnya menuju ke Mesir. Saudara-saudara bisa bayangkan apa yang terjadi dalam kehidupan Yusuf, dia berteriak-teriak, “Jangan begitu kakak, aku ini adikmu, sayangi aku kakak jangan seperti itu!” Dan kemudian kereta itu terus membawa dia berhari-hari, mungkin berminggu-minggu dan dia berteriak sepanjang hari, sepanjang malam. Sampai seluruh air-matanya kering, sampai seluruh suaranya hilang dan dia pergi ke tempat yang dia tidak bisa temui sebelumnya, dia pergi ke tempat yang dia tidak pernah lihat sebelumnya, saudara bisa lihat dari atas turun ke bawah.

Dan kemudian tanpa sepengetahuannya, dalam tubuh yang penuh dengan luka abu dan baju yang sudah sobek sobek tiba-tiba dia diangkat oleh saudagar Ismael itu, diseret dan kemudian dipertontonkan di depan pasar, “Siapa yang mau beli budak? Ini anak muda kuat untuk jadi budak.” Air-matanya keluar lagi, malunya luar biasa dan kemudian ada seorang yang kaya bernama Potifar membeli dia, dan dibawa ke rumah Potifar. Setiap hari diperintah, dihina. Tetapi anak ini tidak banyak bicara dia, bekerja sebisa mungkin dengan sebaik mungkin. Potifar melihat, ini budak makin lama makin kelihatannya bisa dipercaya, maka kemudian diangkat lebih tinggi sedikit, dipercayakan beberapa hal, lalu kemudian diangkat lebih tinggi, sedikit dipercayakan beberapa hal. Terus kemudian beberapa bulan, kemudian dipercaya lebih lagi sampai Alkitab mengatakan dia mempercayakan seluruhnya kecuali istrinya. Mungkin bahkan anak Potifar dididik oleh Yusuf. Saudara bisa lihat sekali lagi dari atas turun ke bawah lalu kemudian dinaikkan lagi oleh Tuhan.

Tetapi kemudian tiba-tiba ketika tidak ada orang di rumah kecuali istri Potifar, lalu istri Potifar yang sudah senang dengan Yusuf dari dulu kemudian mendekati dia dan merayu dia dan menginginkan tidur bersama dengan dia. Yusuf pertamanya menolak, kedua menolak, ketiga menolak tetapi istri Potifar membuat satu perangkap. Yusuf dibuat untuk ada di kamarnya dan kemudian ditawari untuk bisa tidur tetapi Yusuf kemudian menolak dan istri Potifar kemudian memeluknya dan kemudian Yusuf itu kemudian lari dan cepat istri Potifar mengambil bajunya dan karena usahanya gagal, istri Potifar kemudian berteriak-teriak dan semua orang tahu dan istri Potifar mengatakan aku mau diperkosa oleh Yusuf. Oh, hari itu adalah hari yang menggegerkan lalu kemudian Potifar datang dan melihat seluruh bukti itu. Matanya kemudian melihat Yusuf yang ada di sana, “Engkau anak yang tidak tahu diri, aku sudah mempercayakan segala sesuatu kepadamu, engkau sekarang berlaku seperti ini. Engkau terkutuk!” Kemudian dibawalah Yusuf ke penjara. Saudara-saudara bisa melihat air mata Yusuf. Dia ada di penjara itu dan tidak tahu berapa lama dan tidak ada harapan untuk keluar. Siapa pembelanya? Pak Ridwan tidak ada di sana, ahli hukum tidak ada di sana, saya katakan satu hal, yang dia percaya cuman satu, mati di penjara. Tetapi tiba-tiba ada juru minuman dan juru roti raja yang melakukan kesalahan lalu kemudian dimasukkan ke dalam penjara bersama dengan Yusuf dan kemudian kedua orang ini tiba-tiba bermimpi dan mereka juga kebingungan dengan mimpinya. Mereka saling berbicara dan Yusuf mendengar serta mengartikan mimpinya. Inti dari mimpi juru roti adalah dia akan dimatikan oleh raja, sedangkan juru minuman itu akan dikembalikan posisinya. Dan kemudian setelah itu terjadi, Yusuf senang. Ada pengharapan! Aku akan dibela, aku sudah berbuat baik dengan juru minuman dan dia akan bicara kepada raja dan mungkin dia akan membalas budi kepadaku. Tetapi ayat Alkitab mengatakan sepanjang dua tahun setelah kejadian itu, juru minuman itu tidak ingat akan jasa Yusuf. Saudara-saudara, dia berharap minggu depan perkaraku akan masuk ke pengadilan maka aku akan dihakimi dengan adil. Bulan depan aku akan lepas dari penjara ini. Dua tahun! Kalau kita tidak membaca ini maka kita tidak akan tahu bahwa ini adalah dua tahun. Saya tidak tahu betapa desperate, putus asanya Yusuf. Sampai kemudian raja itu bermimpi, dan Tuhan mengingatkan juru minuman itu kepada Yusuf dan kemudian Yusuf dipanggil dan kemudian mengartikan seluruh arti dari mimpi itu, baru Tuhan mengokohkan Yusuf menjadi perdana menteri.

Seluruh kehidupan Yusuf begitu jelas seperti ini. Yusuf adalah satu cerita kenyataan hidup. Apa yang Allah kerjakan dalam hidup anak-anak-Nya, diguncang, naik turun, naik turun. Saudara-saudara, adalah mudah bagi kita kalau kita tetap ada di atas. Adalah mudah bagi kita, walaupun pertamanya sulit, tetapi akhirnya akan mudah jikalau itu terus di bawah. Tetapi kalau diguncang, itu sulit sekali, tidak ada yang bisa dipegang, tidak ada prinsip apapun yang saudara bisa ajarkan kepada orang-orang di bawah. Kalau saudara-saudara itu di atas terus, saudara bisa mengatakan kepada anak-anak kita, “Engkau harus melakukan ini, melakukan itu, maka engkau akan terus ada di atas. Atau engkau mesti berantisipasi ini, meskipun hidupmu di bawah maka engkau akan terus stabil.” Tetapi kalau diguncang, tidak ada prinsip hidup apapun saja yang saudara bisa pelajari selain guncangan. Ketika seseorang diguncang, apa maksud Allah di dalamnya? Adalah supaya saudara-saudara hanya bisa memegang kaki Tuhan yang tidak terguncang itu. Ilustrasi terbaik berbicara mengenai guncangan adalah kalau saudara naik pesawat dan kemudian ada turbulent. Saudara pegang kursi, kursinya juga turbulent. Saudara peluk suami, suami juga takut karena turbulent. Tidak akan ada yang bisa dipegang, seluruhnya guncang bersama dengan hidup saudara.

Saudara-saudara, satu-satunya yang bisa dipegang oleh Yusuf adalah Allah yang berdaulat atas hidupnya. Dia di surga dengan tahta yang tidak terguncang. Mataku memandang kepada Dia dan Dia yang akan memegang aku untuk selama-lamanya. Dan hal yang lain mengapa Tuhan itu memberikan guncangan kepada kita adalah untuk mempelajari bahwa di dalam hidup saudara tidak bisa berharap kepada siapa pun saja. Dan saudara tidak bisa memegang apapun saja. Saudara mau pegang uang, kesehatan, relasi dengan siapa saja, maka itu akan terus diguncang. Maka kemudian kita semua akan dilatih oleh Tuhan, jiwa kita stabil karena relation kita dengan Tuhan dan jiwa kita tidak akan stabil karena relasi kita dengan dunia. Dan hal yang lain, ketika di dalam guncangan tersebut terjadi, apa yang Tuhan itu kehendaki? Yaitu hidup kita dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah itu jadi. Kita diguncang sampai kita itu akhirnya bisa mengatakan kehendak-Mu saja yang jadi. Saudara-saudara bahkan tidak punya memiliki keinginan yang lain selain kehendak-Mu saja yang jadi dalam hidupku. Sekali lagi, kalau saudara-saudara coba pikirkan apa yang terjadi saat saudara mengalami turbulent di atas pesawat sampai beberapa menit dan saya pernah melihat di Youtube sampai ada pilotnya meminta untuk seluruh passenger semuanya berdoa, saudara-saudara tahu apa artinya. Kita berharap tidak terjadi dalam hidup kita. Tetapi ujung dari doa kita adalah biarlah kehendak-Mu jadi Tuhan. Saudara tidak akan memikirkan lagi kesenangan apa pun saja karena Tuhan membawa turbulent itu kepada diri-Nya. Saudara akan melihat dunia ini akan sirna keindahannya dan saudara-saudara akan melihat harapan satu-satunya adalah Tuhan. Dan di saat seperti itu, dari kesulitan yang luar biasa seperti itu, uniknya kerohanian kita hidup.

Saya ingat akan satu cerita Pak Tong yang sungguh-sungguh terjadi. Ada company yang mau mengirimkan ikan hidup dari satu negara ke negara yang lain memakai container yang besar melalui laut sekitar satu bulan setengah. Container itu dibuat secanggih mungkin dan sehingga ada udara yang cukup tetapi ketika ikan yang hidup itu ditranspor ke negara yang diinginkan, selalu sebagian besar dari ikan itu mati dan juga sebagian itu sudah begitu lemah lesu. Kemudian akhirnya ada satu pemikiran yang sangat brilliant, yaitu memasukkan kepiting di dalamnya. Saudara-saudara, apa yang terjadi? Ikan itu jadi segar ketika sampai di negara tujuan. Kenapa? Karena kalau mereka tidak gesit, mereka akan dicapit sama kepiting itu. Aneh sekali tetapi ini prinsip hidup, segala sesuatu yang berada dalam zona nyaman akan menghancurkan kerohanian kita. Segala sesuatu yang tidak nyaman itu akan membangkitkan iman kita, demikian yang Tuhan itu kerjakan dalam kehidupan anak-anak-Nya. Jangan pernah berpikir kalau ini dalam zona nyaman maka aku sedang diberkati oleh Tuhan. Mungkin iya, tetapi mungkin juga tidak! Juga jangan berpikir bahwa aku dalam kegagalan yang besar, aku berada dalam penderitaan, air mata, ketidaktenangan, aku lepas dari kehendak Tuhan. Mungkin iya dan sangat mungkin tidak! Saudara-saudara, kalau penderitaan itu diberikan oleh Tuhan, maka itu akan mengguncang hidup kita tetapi uniknya bukan kematian tetapi adalah kehidupan rohani. Bukan ketiduran tetapi kebangunan rohani. Martin Luther sendiri pernah mengatakan hal ini, Roh Kudus selalu bekerja di dalam tiga konteks hidup. Pertama adalah struggle, yang kedua adalah conflict dan yang ketiga adalah temptation. Aneh sekali, Roh Kudus bekerja dalam area-area yang kita tidak sukai. Teach me Thy way, ajarkan kepadaku jalan-Mu ya Tuhan maka jalan yang Tuhan itu lakukan kepada anak-anak-Nya sepanjang jaman adalah mengguncangnya untuk hidup.

Prinsip yang kedua, Allah akan menggunakan segala sesuatu untuk membentuk dan memberkati hidup kita. Segala sesuatu! Di dalam kehidupan Yusuf, maka ada juru minuman dan juru roti. Kalau saudara membaca dari Kejadian pasal 37-50, maka saudara akan menemukan satu sense seperti ini; kehidupan juru minuman dan juru roti raja itu seakan-akan ditempelkan saja di dalam cerita ini. Tiba-tiba saja mereka muncul, kita tidak tau mereka dari mana, bahkan tidak tau namanya siapa. Tetapi Tuhan memakai kehidupan mereka untuk membentuk kehidupan Yusuf. Di dalam dunia ini ada dua kehidupan: ento Adam dan ento Christo. Di dalam Adam, yaitu semua orang yang berdosa, dan orang-orang di dalam Kristus yang diselamatkan oleh Tuhan.

Berkali-kali di dalam Alkitab itu mempunyai satu kecenderungan seperti ini. Allah akan memakai orang-orang yang durhaka itu, orang-orang yang tidak diselamatkan itu untuk membentuk dan memberkati anak-anak-Nya. Allah akan memakai dunia ini untuk membentuk dan memberkati anak-anak-Nya. Allah akan memakai orang-orang yang tidak dipilih-Nya untuk membentuk dan memberkati orang-orang yang dipilih-Nya. Saudara tidak bisa memakai kalimat ini untuk hidup take it for granted dan hidup sombong terhadap orang lain, tetapi di tempat yang lain saudara harus mengerti bahwa mata Allah itu tertuju kepada anak-anak-Nya.

Allah memakai segala sesuatu, apa itu? Kalau kita tanya, Allah memakai anak kita, sudah jelas. Oh pak pendeta, saya dibentuk karakternya sama istri saya, begitu jelas. Saya dibentuk karakternya saat ada di dalam gereja, begitu jelas. Saya diberkati oleh orang-orang ini. Tetapi saudara, Tuhan bisa memberkati dan membentuk kita melalui anak-anak durhaka, bahkan Musa pun tidak menuliskan nama mereka. Tetapi Yusuf dibentuk oleh Allah melalui mereka. Dan Yusuf diangkat, diberkati oleh Allah melalui juru minuman. Saudara-saudara kita harus mengerti bahwa mata Allah itu kepada gereja Tuhan. Mata Allah itu kepada saudara dan saya, jika saudara dan saya adalah orang-orang yang sejati di dalam Kristus Yesus.

Allah membentuk kita dengan menggunakan segala sesuatu. Roma 8:28, Allah menggunakan segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Allah menggunakan segala sesuatu! Saudara-saudara satu eksposisi yang baik dari Roma 8:28, saudara bisa baca dari bukunya Thomas Watson. Hanya satu ayat saja Thomas Watson sudah membuat eksposisi yang begitu lengkap. Thomas Watson di dalam bukunya mengutip daripada Agustinus. Agustinus bertanya apakah Allah bisa menggunakan dosa yang kita perbuat untuk memberkati kita? Apakah Allah bisa menggunakan kesalahan masa lalu kita untuk memberkati kita ke depan. Jawabannya adalah bisa! Thomas Watson dan Agustinus menyatakan, tetapi jangan salah, tidak ada hal apapun saja yang baik di dalam dosa. Tidak ada sesuatu intrinsik yang baik di dalam dosa. Dosa itu kejahatan mutlak. Tidak ada satu pun yang saudara bisa belajar dari dosa. Itu benar-benar evil. Tetapi Allah itu adalah Allah yang Maha Kuasa, Dia menggunakan dosa kita, menggunakan kesalahan kita untuk memberkati kita di depan. Tetapi ada satu prinsip di sini, bagaimana Allah menggunakan dosa kita untuk memberkati kita di depan adalah adanya pertobatan. Di dalam poin ini saya mau mengatakan, apapun saja yang kita lakukan di masa lalu yang mendukakan hati Tuhan, yang menyetujui rencana setan, berada dalam kenajisan yang fatal di dalam hidup saudara, yang bahkan menjijikan bagi Allah, bertobatlah sekarang, dan saudara melihat all things work together untuk kebaikan kita.

Saudara akan mengerti tidak ada penyesalan di dalam hidup anak-anak Tuhan. Allah kita melampaui pekerjaan setan, Allah kita melampaui kesalahan kita. Kalimat-kalimat ini jangan saudara pakai untuk berbuat dosa lebih, sekali lagi tidak ada yang baik apapun saja dari dosa. Tetapi kalimat-kalimat ini adalah benar karena prinsip Tuhan adalah, di dalam kasih setia-Nya akan tetap ada pengharapan yang pasti di depan. Setan akan melumpuhkan kita dengan kesalahan kita masa lalu. Setan akan menggagalkan pengharapan di depan dengan terus menerus menyebutkan kesalahan. Tetapi saudara-saudara kita melihat kehidupan Yusuf, kalau dia misalnya saja menyesali hidupnya, apa kesalahannya? Oh dia terlihat sombong, dia merasa sebagai anak yang dimanja oleh papanya, dan kemudian bisa mengatakan segala yang dia suka kepada saudara-saudaranya, membuat saudaranya pahit kepada dia. Dia mungkin akan menyesali, oh hidupku seperti ini. Tetapi di dalam pertobatan, di dalam anugerah Tuhan yang besar, saudara melihat bahwa kesalahannya pun dipakai oleh Tuhan untuk memberkati dia di depan. Saudara-saudara, Allah menggunakan segala sesuatu. Dia menggunakan orang-orang yang kita tidak ketahui bahkan musuh kita untuk memberkati kita. Dan Allah juga menggunakan kesalahan masa lalu kita untuk memberkati kita. Saudara, kalau saudara melihat Matius 1, saudara akan menemukan silsilah Yesus Kristus dan akan melihat nenek moyang Yesus Kristus. Saudara akan melihat tidak semua itu adalah orang-orang sucinya Allah, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang bersalah di dalam kefatalan hidup. Saudara-saudara akan melihat bahkan kehidupan mereka menjijikan. Tetapi saudara-saudara uniknya Allah bisa mengeluarkan sesuatu yang suci di dalam kehidupan yang penuh dengan kegelapan seperti itu. Ini adalah kemahakuasaan Allah di dalam kesucian dan anugerah-Nya. Allah menggunakan segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.

Prinsip ketiga, yang terakhir adalah Allah menggunakan kehidupan pribadi anak-anak-Nya untuk menjalankan rencana-Nya yang kekal dan universal. Mari kita melihat satu bagian Alkitab. Kej 50:20-21. Ini adalah perkataan Yusuf berada di atas tahta kepada semua saudara-saudara yang sudah membuang dia, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

Kalau kita tanya kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengatakan bukan kehidupan Yusuf saja yang Aku perhatikan. Aku bukan saja dealing secara personally dengan dia. Aku mau melakukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada pribadi Yusuf, yang jauh lebih kekal, tentang rencana keselamatan-Ku yang kekal, tentang seluruh bangsa. Perhatikan kehidupan ini, kita melihatnya pribadi tetapi sebenarnya Tuhan sedang berbicara tentang sesuatu yang universal. Seluruh bangsa yang besar akan diberkati oleh kehidupan Yusuf. Kita berpikir mengenai kehidupan Yusuf yang hanya beberapa puluh atau ratus tahun, tetapi sebenarnya Tuhan membawa kita melihat seluruh rencana kekekalan. Sama seperti saudara-saudara melihat secara detail sebuah lukisan, oh ada putih di sini, oh ada hitam di sana, oh ada pink di sini, ada merah di sana lalu kemudian saudara-saudara makin lihat makin saudara-saudara lost in detail. Sampai saudara kemudian menarik diri, makin jauh ke belakang, saudara akan melihat sesuatu gambar yang besar yang begitu indah. Begitulah cara kerja Allah. Jangan terus berpikir berkenaan dengan kehidupan pribadi. Kita dibentuk oleh Tuhan untuk Tuhan mengerjakan jauh dari apa yang kita pikirkan. Allah membentuk Yusuf, ini adalah rencana sejarah keselamatan Allah yang dinyatakan di dalam hidup manusia. Ini adalah kekekalan yang diberikan di dalam kesementaraan. Ini bukan saja sejarah dari seseorang, ini adalah sejarah keselamatan Allah – History of salvation.

Perhatikan baik-baik, sekali Allah itu melangkah maka jejak-Nya itu luas. Dan langkah-Nya itu sampai kepada kekekalan. Ini beyond dari pemikiran Yusuf. Pertamanya Yusuf tidak akan pernah tahu kenapa bisa sampai menjadi budak dan suatu hari akan menjadi Perdana Menteri. Biarlah kita boleh setia dalam keadaan-keadaan yang kecil di dalam hidup kita. Ada orang yang mengerti prinsip ini tetapi kemudian jump dengan mengatakan saya kelihatannya nanti bisa menjadi Menteri. Kita tidak tahu apa yang akan Tuhan kerjakan tetapi di tempat yang lain saya mau untuk kita sama-sama belajar bahwa ada pekerjaan Tuhan yang jauh melampaui pribadi kita tetapi ada sesuatu rencana kekekalan.

Di dalam Kejadian 50:20 menyimpulkan seluruh pekerjaan Tuhan dalam kehidupan Yusuf. Mata Tuhan bukan saja kepada Yusuf, mata Tuhan mencintai seluruh keturunan Yakub, Israel. Mata Tuhan mau memelihara Israel dari kelaparan besar. Mereka adalah bangsa yang kecil. Mereka tidak punya apa-apa. Tuhan tahu, suatu hari Dia akan menghadirkan kelaparan kepada seluruh dunia. Maka bagaimana satu negara, satu keluarga yang kecil ini, tidak punya apa-apa, bisa terlepas dari kelaparan itu? Maka kemudian Allah dengan segala sesuatu mengaturnya untuk kebaikan mereka. Dia menggunakan Yusuf hingga pergi ke Mesir dan akhirnya Yusuf itu diproses sampai menjadi Perdana Menteri. Dan karena posisinya seperti itu maka seluruh keluarganya sekarang bisa berlindung di bawah Yusuf untuk mendapatkan makanan. Sehingga tidak ada satupun keturunan Yakub yang binasa karena kelaparan. Allah memelihara bangsa pilihan-Nya. Oh, siapa yang bisa melihat dan menyelami pikiran Allah ini? Siapa yang bisa menduga kasih setia-Nya ini? Oh, cinta-Nya itu berjalan mendahului kesalahan kita. Allah kita adalah Grand-nya Grand Master. Terpujilah Dia. Terpujilah Nama-Nya yang suci. Terpujilah cinta kasih-Nya kepada umat-Nya. Terpujilah jalan-Nya yang kekal. Biarlah semua yang bernafas memuji Tuhan. Dan seluruh anak-anak-Nya akan berkumpul di tahta-Nya. Dan semuanya akan berlutut dan menyatakan penyembahan betapa mulia-Nya jalan-Mu. Jalan yang tidak pernah kami pikirkan, yang melampaui daripada hikmah manusia. Ajarkan kami jalan-Mu yang Tuhan. Mari kita berdoa.


Matius 26:20-25; Matius 26:47-50; Matius 27:1-5
 
 

Kejadian 32:22-32; Hosea 12:3-6
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more