Nehemia 1: 5-11
Beberapa minggu kita terus memikirkan mengenai kedaulatan Allah. Kita akan memikirkan mengenai satu tema yang penting yaitu convenant of love. Saudara-saudara, perhatikan Nehemia tidak melanjutkan doanya sebelum dia mengingat 2 hal ini, dan terhadap 2 hal ini dia memuji Tuhan. Yang pertama adalah dia mengingat dan memuji Allah yang berdaulat. Yang ke-2 adalah dia mengingat dan memuji Allah yang berdaulat, membuat convenant of love terhadap umat Allah dan terhadap dirinya. Perhatikan apa yang didoakan Nehemia menjadi sesuatu contoh yang luar biasa indah dan baik bagi kita gereja Tuhan. Kalau kita mau berdoa, biarlah kita boleh berdoa dengan apa yang dicontohkan Alkitab. Kita sering sekali datang kepada Tuhan dan asal ngomong saja. Kita tidak menata hati kita. Kita tidak mengingat akan seluruh platform yang sebenarnya Tuhan berikan kepada kita sebelum kita menghampiri Dia. Nehemia tidak meminta dan tidak berbicara apa pun terlebih dahulu. Tetapi dia berbicara mengenai kedaulatan Allah dan perjanjian cinta-Nya kepada kita. Kita akan menyoroti apa yang akan dikatakan oleh Nehemia. Allah yang membuat convenant of love kepada umat-Nya. Apa itu covenant?Covenant tidak sama dengan janji. Covenant tidak sama dengan persetujuan. Salah satu buku yang baik untuk dibaca dan untuk mengerti definisi covenant ini adalah: “The Christ of the Covenants” dari O. Palmer Robertson. Ini adalah definisi covenant-nya: A covenant is a bond in blood sovereignly administered.Covenant adalah ikatan di dalam darah yang diaplikasikan, dibuat dan juga di-support secara berdaulat. Mendengar kata covenant maka biarlah kita jemaat Tuhan mengingat 5 hal utama ini. Pertama adalah covenant berbicara mengenai sovereign administered. Sovereign administered artinya adalah diaplikasikan atau dibuat, dan bukan saja dibuat tetapi di-support, dibuat sedemikian supaya kokoh dan berhasil. Ketika bicara mengenai covenant, bukan saja diaplikasikan atau ditetapkan. Misalnya saja Tuhan mengaplikasikan hal ini atau Tuhan menetapkan hal ini, lalu sudah selesai begitu saja. Tidak! Ketika bicara mengenai administered, maka Dia yang membuat, Dia yang mengaplikasikan, Dia yang menentukan prinsip-prinsipnya dan Dia akan berusaha sedemikian rupa dengan seluruh kekuatan-Nya menyokong ini untuk tidak gagal. Hal yang ke-2, covenant adalah ikatan; bond. Ke-3, covenant berbicara mengenai darah. Hal yang ke-4, covenant adalah bicara mengenai cinta (love). Yang ke-5, covenant adalah bicara mengenai Yesus Kristus.
Hal yang pertama ketika kata ‘covenant’ ini muncul, biarlah kita boleh ingat bahwa covenant dibuat oleh Allah yang berdaulat kepada umat pilihan-Nya. Tetapi ketika saya bicara ini dibuat bukan saja dibuat kemudian selesai. Tidak. Tetapi ini adalah sesuatu yang dibuat, lalu di-support. Ini bukan saja dibuat tetapi Allah dengan seluruh karya-Nya akan mengusahakan supaya covenant ini kokoh adanya. Dari poin pertama ini saja saudara bisa melihat bagaimana keseriusan Allah. Ketika bicara mengenai covenant nanti di belakang, itu adalah seperti ikatan suami-isteri. Ketika saudara dan saya diikat di dalam Kristus Yesus, saudara akan melihat bagaimana keseriusan Allah. Ketika suami dan isteri pertama kali mereka mau diberkati. Saudara bisa melihat keseriusan mereka menghadapi hari pernikahan, bagaimana sepenuh hati mereka mereka mempersiapkannya pagi, siang, malam berbulan-bulan untuk pesta pertama kali itu. Jikalau salah satu pasangan tidak sepenuh hati bukankah itu langsung mengagetkan dan langsung akan membuat pasangan yang satu itu sangat-sangat terkejut dan sangat-sangat kebingungan. Kalau saudara melihat mempelai wanita maka di hari pernikahannya jam 10 atau jam 11 siang. Kalau di Indonesia jam 3 pagi dia sudah di salon. Dan hebatnya salon itu bukan cuma mendandani, tetapi bagaimana mata ngantuk itu dibuat cerah. Saya kadang pikir itu adalah salib yang tidak perlu. Susahnya luar biasa, lalu dia sudah mulai mau memasuki acara pernikahan, mempelai prianya belum datang. Ditelepon-telepon, tidak tahunya mempelai prianya ketiduran. Saudara kecewanya akan luar biasa. Aku sudah mempersiapkan sedemikian rupa, serius. tetapi engkau ketiduran. Enak saja engkau tidak ada persiapan sama sekali. Satu poin ini, serius di hadapan Allah. Banyak sekali dari kita yang tidak memilikinya.
Covenant itu dibuat oleh Allah yang berdaulat kepada umat yang dipilihnya, saudara dan saya. Tetapi bukan saja dibuat, begitu Dia buat seluruh karya-Nya akan berusaha membuat covenant yang sudah dibuat ini kokoh. Sekali lagi, covenant adalah suatu ikatan yang diaplikasikan, dibuat, di-support secara kedaulatan oleh Allah. Itulah sebabnya kalau saudara-saudara mengerti ini maka covenant adalah inisiatifnya Allah, bukan dari kita. Karena Allah yang berinisiatif untuk membuat covenant ini, Allah-lah yang menentukan cara kerja covenant. Allah pula yang menentukan prinsip-prinsip covenant. Covenant bukan suatu perjanjian yang sifatnya mutual. Bukan dua belah pihak sejajar lalu bisa tawar menawar; negosiasi. Tidak. Kalau kita masuk ke dalam sebuah perjanjian, maka ada 2 belah pihak yang saling berjanji dan pada posisi yang sejajar. Tetapi, covenant tidak. Covenant dibuat oleh Allah yang berdaulat kepada umat-Nya. Dan sekali lagi, Allah di dalam kedaulatan-Nya mengaplikasikan dan melakukan segala karya-Nya untuk men-support, mengokohkan covenant ini tetap berdiri. Itulah sebabnya Tuhan sampai bersumpah bahwa janji-Ku; perjanjian-Ku dengan engkau tidak mungkin gagal. Sekali lagi saya mau menyoroti berkenaan dengan Allah yang menentukan prinsip kerja dan isi perjanjian covenant ini. Saya ambil contoh seseorang atau satu bangsa; dalam hal ini misalnya saja dalam Alkitab itu bangsa Israel sudah berdosa dan melanggar covenant. Itu juga terjadi pada gereja masa kini, jikalau kita sudah melanggar covenant, kita sudah berdosa maka Allah akan menghajar kita. Allah akan menghukum kita. Tetapi, pertanyaannya adalah bagaimana cara untuk menghentikan hajaran atau hukuman ini? Bukan dengan cara berbuat baik, berbuat amal. Tetapi dengan bertobat. Ini adalah prinsip kerja covenant yang Allah tentukan kepada kita. Kalau ada dosa dan dosa itu adalah mem-break; memecahkan covenant. Maka pertobatan di dalam Kristus Yesus adalah jalan untuk memulihkan covenant itu. Itulah sebabnya dalam Alkitab, aspek pertobatan selalu menjadi elemen yang penting di dalam Alkitab. Itulah sebabnya dalam Alkitab, para nabi misalnya Yohanes Pembaptis berkata,”Bertobatlah!” Maka ketika dia menyatakan kalimat ini anak-anak binasa akan mengatakan,”Itu engkau menghakimi.” Kalau saudara-saudara mendengarkan kalimat itu dan merasa ini adalah pengkhotbah yang terlalu menghakimi, maka sesungguhnya sangat mungkin orang-orang itu adalah orang binasa karena seorang nabi ketika bicara:”Bertobatlah!” Maka sesungguhnya itu adalah panggilan cinta. “Kembalilah kepada covenant-Ku, hai umat-Ku. Aku menunggu di sini dengan cinta-Ku. Engkau sudah breakthe covenant. Engkau sudah mengkhianati covenant. Kembalilah…kembalilah.” Biarlah kita mengerti intinya. Sekali lagi aspek pertobatan itu menjadi satu elemen yang sangat penting di dalam covenant.
Mari kita lihat dalam Nehemia, apa yang terjadi dengan dia? Hanani datang dan bicara berkenaan bagaimana orang Israel dalam malu yang besar. Tembok Yerusalem sudah terbakar, kemudian Nehemia memiliki hati yang peka dan hancur hati melihat umat Tuhan yang sedang berada dalam penderitaan yang besar. Apa yang dilakukan oleh Nehemia? Dia tidak serta merta melakukan perbaikan. Dia tidak serta merta menggalang dana. Dia tidak mencari kontraktor untuk membangun Tembok Yerusalem. Dia tidak memberikan surat atau menelepon sana sini untuk membuat suatu sinergi dan planning yang hebat untuk membangun tembok itu lagi. Tidak. Dia tidak melakukan itu karena Nehemia tahu core-nya itu, intinya adalah covenant. Covenant ini sudah dikhianati oleh kami, bangsa Israel. Maka untuk mengembalikan semua nasib ini, untuk mengembalikan berkat Allah kembali, untuk memastikan berkat Allah terjaga bagi Israel di masa depan maka poinnya adalah kembali kepada covenant melalui pertobatan. Perhatikan prinsip penting ini: ketika kita sudah memecahkan covenant; kita mengkhianati covenant dengan Tuhan. Saudara dan saya sudah berdosa kepada Tuhan, saudara jangan pikirkan apa pun saja, oh aku akan memberikan amal, saya akan memberikan persembahan, aku akan melayani lebih banyak di gereja. Bukan itu. Saudara harus tahu bahwa Allah dealing dengan kita di dalam platform covenant, bukan yang lain. Maka ketika itu terjadi, satu-satunya adalah kembali ke dosa itu dan bertobat di titik kita berdosa. Nehemia tidak melakukan, tidak menyebut doa apa pun saja sebelum dia kembali ke titik ini. Ini adalah suatu rahasia berkat Allah itu sampai kepada kita. Ini adalah rahasia di mana berkat Allah terjaga bagi umat Israel di masa depan. Pertobatan di dalam Yesus Kristus. Di tempat yang lain, karena prinsip covenant ini dimengerti oleh Nehemia, maka Nehemia memiliki confident di dalam Tuhan bahwa doanya akan didengar dan dijawab karena Tuhan sendiri terkait, terikat dengan covenant kepada umat-Nya. Saya mau tanya, kenapa Tuhan harus mendengarkan doamu dan saya? Kenapa? Karena kita rendah hati? Kenapa? Karena kita sudah berjasa banyak sama pekerjaan Tuhan? Hak apa doa kita, tangisan kita, seruan kita didengar oleh telinga-Nya yang suci di sorga itu? Hak apa? Jawabannya adalah Nehemia tahu dia memiliki hak untuk didengar oleh Tuhan, dia memiliki hak untuk dijawab oleh Tuhan. bukan karena kehebatan dia, bukan karena kesucian dia, bukan karena dia tidak bersalah, bukan karena amalnya. Bukan karena dia rendah hati. Tetapi dia memiliki hak didengar dan dijawab oleh Allah karena Allah sendiri sudah mengikatkan perjanjian covenant dengan umat-Nya; dengan dia. Itulah yang membuat dia confident untuk masuk dan berdoa di depan takhta kasih karunia Allah. Itulah sebabnya Nehemia mengatakan dalam pasal 1:6, “Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan di hadirat-Mu siang dan malam.” Perhatikan, lalu “dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah melakukan terhadap-Mu.” Ayat yang ke-6 b, “Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu, juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.” Saudara perhatikan apa yang dilakukan oleh Nehemia, adalah dia bertobat dan ketika pertobatan itu ada, dia memasukkan dirinya di dalam jalur platformcovenant itu. Kemudian dia mengatakan: “dengarkanlah doaku.”
Kesadaran ini berkali-kali terjadi. Tetapi ada satu kali, berapa puluh tahun yang lalu ketika saya pertama atau kedua kali datang ke Lampung. Kami semua mempersiapkan KKR Regional waktu itu, saya bertemu dengan satu atau dua panitia. Setelah berbicara persiapan, semuanya, lalu kami berdoa dan ketika saya berdoa saya meminta seperti biasa saya meminta; “Tuhan tolong kasihani, karena ini mau hujan, harap untuk Tuhan kasih tidak hujan. Tuhan, Engkau tahu hati saya, saya ingin untuk banyak orang mendengar Kristus, kalaupun Engkau memberikan sedikit, saya rela; tapi biarlah nama-Mu dipermuliakan.” Saya berdoa beberapa pokok doa. Tiba-tiba muncul dalam pikiran saya; “Apa yang menjadi hak saya didengar dan dijawab oleh Tuhan?” Di tengah-tengah doa itu, hati saya remuk. Saya menyelidiki segala sesuatunya; “Apakah saya berdosa? Apakah saya berjuang sungguh-sungguh untuk Tuhan? Apakah sungguh-sungguh saya rendah hati?” Dan beberapa elemen-elemen yang lain. Tetapi ketika itu muncul dan ketika saya mau berikan kepada Tuhan, saya tahu itu adalah sesuatu kejijikan di hadapan nama-Nya yang suci. Kemudian saya sisihkan, tapi ada terus di pikiran saya, “Apa yang menjadi hakmu Aku dengar? Tetapi siang itu saya bersukacita, karena saya menemukan ini: “Dengarlah doaku, ya Tuhan yang besar. Bukan karena aku, bukan karena kerendahan hatiku, tetapi karena perjanjian-Mu yang sudah Engkau buat di dalam Kristus Yesus, karena anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus. Itu yang membuat saya bisa berdiri di hadapan Allah minta kasih karunia tepat pada waktunya. Bersyukur hari itu Tuhan menjawab apa yang menjadi keinginan dari hamba-Nya. Apa yang menjadi hak saudara dan saya didengar oleh Tuhan, dengan semua kebutuhan kita, dengan seluruh masalah kita? “Oh, anak saya gak karu-karuan, drugs, tidak kenal Tuhan,” dan engkau berteriak kepada Tuhan, apa yang membuat engkau memiliki jaminan bahwa Dia mau mendengar dan memperhatikan doa kita? Ketika engkau melihat dirimu sendiri, setan akan bersukacita karena dia akan mengatakan: “Ah, engkau lihat bahwa engkau tidak memiliki hak apapun saja, bahkan engkau hidupnya brengsek.” Tetapi Alkitab mengatakan: Pandanglah kepada Kristus! Karena Allah akan memandang kita di dalam Kristus, itu covenant yang Dia buat dan Dia tidak bisa lari dari padanya. Saya mengatakan ini dengan takut kepada Tuhan, tapi untuk membuat saudara dan saya memiliki fondasi, karena kita itu tidak mengerti betapa seriusnya Allah ketika membuat covenant kepada kita. Kita memandang Dia seperti kita itu dealing dengan manusia lain. Membuat perjanjian lalu melupakannya. Membuat janji kemudian merendahkannya. Bahkan kita sama sekali tidak peduli dengan apa kalimat-kalimat yang kita sudah keluarkan. Tetapi tidak dengan Allah. Orang-orang kudus-Nya akan dealing dengan Allah di dalam platform ini. Nehemia mengatakan: “Ingatlah akan Firman yang Engkau pesankan terhadap Musa.” Ada tertulis dalam Imamat 26, itu berbicara berkenaan dengan jalan berkat dan jalan kutuk. Kalau meninggalkan covenant, akan mendapatkan jalan kutuk dari Tuhan, tetapi akan mendapatkan berkat dari Tuhan kembali jlkalau mau bertobat. Nehemia mengatakan: “Ingatlah akan Firman yang Engkau katakan kepada Musa hamba-Mu itu.” Pertanyaannya, ketika Nehemia mengatakan demikian kepada Allah. Apakah dia menganggap Allah bisa lupa terhadap janji-Nya? Oh Tuhan lupa ya, sekarang Tuhan ingatlah, ingat Tuhan berapa tahun yang lalu, berapa puluh tahun yang lalu Engkau pernah ngomong-kan sama Musa? Ketika Nehemia mengatakan demikian dalam doanya, apakah Nehemia berpikir bahwa Allah sedang lupa? Tidak bukan? Allah bukanlah manusia yang bisa lupa terhadap janji-Nya, tetapi kenapa Nehemia mesti mengatakan demikian; “Ingatlah Tuhan, akan Firman yang Engkau pernah sampaikan kepada Musa hamba-Mu itu.” Sesungguhnya pada waktu itu, Nehemia mau menguatkan hatinya untuk bisa berdiri meminta berkat belas kasihan dari Tuhan. Dan hak dia meminta itu adalah karena Allah sudah mengikat covenant of love dengan umat-Nya. Perhatikan baik-baik, Nehemia mengenal Allah yang berdaulat dan Nehemia mengenal covenant yang Allah berikan kepada dia. Bacalah Firman! maka kita akan mengenal pribadi Allah, dan kita akan mengenal perjanjian-Nya yang diikat dengan kita. Kenapa kita tidak mau membaca Firman? Saudara mau berbicara mengenai khotbah, baik. Saudara ada persekutuan, baik. Tetapi baca Firman, baca Firman! Karena ketika membaca Firman, saudara dan saya akan mengenal pribadi Allah dan akan mengenal cara kerja Allah di dalam hidup kita yang saudara dan saya tidak bisa pungkiri. Dan semua berkat-berkat Allah diberikan kepada kita hanya di dalam platform covenant yang dibuat oleh Allah di dalam Kristus Yesus. Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita.
Hal yang ke-2, covenant adalah suatu ikatan antara Allah dan manusia yang dipilih-Nya. Itu menjadikan kita satu dengan Allah. Jikalau engkau dan saya di dalam Kristus, sungguh-sungguh di dalam Kristus, maka kita dijadikan satu di dalam Kristus Yesus dengan Allah. Kesatuan ini adalah kesatuan yang mystical, yang lebih erat dengan apapun saja bentuk ikatan di dunia ini. Kesatuan ini tidak bisa dilepaskan dengan apapun saja. Alkitab mengatakan ini menjadikan kita satu tubuh. Sebenarnya ini adalah suatu hal yang di luar kemampuan untuk kita memikirkannya. Ini adalah tubuh kita. Seandainya satu dari liver saudara tidak bisa berfungsi, kemudian dimasukkan cangkok maka menjadi satu tubuh. Perhatikan, begitu ini dimatikan maka ginjal itu juga mati. Atau ketika ginjal hancur, kemudian tubuh ini menjadi hancur. Padahal tadinya adalah ginjal yang lain, dari orang lain. Kesatuan ini menjadikan satu tubuh, digambarkan dengan pernikahan suami dan isteri. Meskipun sebenarnya gambaran ini tetap tidak bisa menyaingi atau mendekati gambaran mysticalunion antara kita dengan Kristus. Saya akan berikan catatan untuk membuat saudara menyadari signifikansi pernikahan untuk mengajarkan kita covenant. Sama dengan covenant, pernikahan adalah institusi yang Tuhan buat sendiri dengan mulut-Nya. Pernikahan bukan ide manusia. Pernikahan adalah idenya Allah. Kalau pernikahan adalah idenya Allah, maka Allahlah yang menentukan aturan-aturan mainnya. Misalnya saja, sex itu harus ada di dalam bentuk pernikahan, tidak boleh di luar pernikahan atau sebelum pernikahan. Pernikahan haruslah laki-laki dan perempuan. Ini adalah idenya Allah, maka Allah yang menetapkan aturan mainnya. Jadi, membuat aturan-aturan pernikahan yang lain sesungguhnya adalah menyangkali hal yang paling dasar dari kedaulatan Allah.
Poin yang penting lagi adalah di sini. Covenant Allah pada manusia adalah dasar keselamatan kita semua. Bukan saja dasar keselamatan, tetapi dasar seluruh berkat Allah dan dasar hidup kita. Untuk menggambarkan hal yang terpenting dari cara kerja Allah kepada kita yaitu covenant, dengan menggunakan gambaran pernikahan. Sekarang, gambaran pernikahan mau dirusak oleh dunia. Sekarang bisa bayangkan, bisa pikirkan sebenarnya apa yang terjadi. Kebebasan sex dan LGBTQ atau apapun saja bukan sekedar bicara berkenaan dengan hak asasi manusia tentang gender atau apapun saja, lalu kita berapologetika dengan menekankan mengenai gender seperti ini. Tetapi sesungguhnya adalah suatu usaha untuk mengaburkan covenant dan menyerang Kristologi yang menjadi inti covenant. Saudara tidak akan mendapatkan pengertian covenant dengan tepat selain dari bentuk pernikahan suami-isteri. Jadi ketika gereja sedang bertanding, gereja sedang melawan atau gereja sedang bergumul di dalam urusan masalah sex dan masalah LGBT ini. Kita mesti mengasihi semua orang itu, kita tidak boleh menghakimi karena ingat bahwa kita juga adalah orang berdosa. Tetapi di tempat yang lain, saudara harus mengerti titik tembak dari musuh itu bukan masalah gender. Ada sesuatu hal yang besar, kuasa kegelapan di balik dari seluruh gerakan ini. Karena dia tidak akan menyerang urusan gender, apa urusannya setan dengan urusan gender, apa urusannya setan dengan urusan sex-mu dan saya? Buat dia itu tidak penting. Yang paling penting adalah dia akan menghancurkan Kristologi. Musuh utamanya adalah Kristus. Dan ketika Kristus bekerja untuk memberkati jemaat, jalan satu-satunya yang Dia pakai adalah covenant. Saudara sekarang mengerti? ini masalah serius. Ini bukan masalah: “anak saya itu dimasukkan nanti kalau dia ngajarin LGBT, bagaimana ya?” Bukan itu saudara-saudara. Ini adalah cosmic war. Sasaran tembaknya adalah Kristus dan pekerjaan-Nya. Kiranya kasihan Tuhan menyertai.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more