Ringkasan Khotbah

9 June 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (3)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Efesus 4:30

Efesus 4:30

Sejak beberapa minggu yang lalu sejak peringatan hari Pentakosta, saya membawa saudara kembali untuk mempelajari tentang pekerjaan Roh Kudus yang essential yang tidak bisa digantikan oleh apapun saja di dunia ini. Tanpa Roh Kudus bekerja, tidak ada gereja yang lahir. Tanpa Roh Kudus bekerja, maka banyak orang dikumpulkan dalam gereja tidak ada gunanya sama sekali di dunia. Kalau kita membaca Alkitab baik-baik, kita akan menyadari sesuatu vitalisasi satu hal yang penting, mutlak berkenaan dengan Roh Kudus bagi sebuah gereja. Semua pekerjaan Allah di dalam kekekalan direalisasikan oleh Yesus Kristus dan dikerjakan secara continual oleh Roh Kudus di dalam hidup kita. Sebenarnya kalau saudara-saudara mempelajari sejarah teologia maka kita akan menemukan bahkan doktrin berkenaan dengan Roh Kudus, pekerjaannya itulah yang membuat para reformator memisahkan diri dari gereja Katolik Roma pada waktu itu. Pemisahan para reformator dari gereja Katolik Roma pada waktu itu karena gereja Katolik Roma memiliki sangat sedikit sekali dedikasi kepada pekerjaan Roh Kudus. Kalau saudara-saudara melihat dari reformasi maka kita akan berpikir sola fide, sola scriptura dan semua sola adalah benar, tetapi paling dasar dari semuanya sebenarnya yang memisahkan itu adalah pengertian doktrin Roh Kudus. Bukan itu saja, pengertian doktrin Roh Kudus mencapai perkembangan paling puncak adalah pada zaman puritan. Bagi puritan ketika bicara mengenai Roh Kudus bukan saja berkenaan dengan doktrin (dogma), tetapi bicara berkenaan dengan praktikal yaitu peran Roh Kudus di dalam sentralitas iman kita dan personal experience kita. Itulah sebabnya di dalam pengajaran beberapa minggu ini dan kalau Tuhan pimpin di dalam beberapa minggu depan, saya membawa saudara-saudara untuk meneliti Alkitab, apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan doktrin pekerjaan Roh Kudus ini juga dengan aplikasinya. Sekali lagi bukan saja doktrin, bukan saja dogmatico, tetapi bicara dengan praktikalnya, berkenaan dengan aplikasinya, karena itu yang membedakan antara reformasi dengan Katolik. Di dalam tahap aplikasi ini kita baru akan menyadari apakah kita itu mengenal Roh Kudus yang sejati. Dengan tatanan aplikasi ini, kita baru mengerti apakah seseorang itu beriman sejati atau tidak kepada Roh Kudus yang dinyatakan di dalam Alkitab. Kadang kita berdebat dengan seseorang di dalam tatanan doktrin, dan melalui doktrin itu kita mengerti perbedaannya, kemudian kita mengatakan bahwa orang itu salah atau pengajaran itu bidat. Tetapi saat ini mari kita masuk di dalam, bukan saja doktrin, tetapi di dalam aplikasi, khususnya doktrin Roh Kudus, ketika saudara masuk ke dalam aplikasi, masuk di dalam personal experience, di situlah kesesatan baru terlihat. Saya ambil contoh, Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ke-3 dari Tritunggal. Lalu kalau ada satu orang yang mengajar, “Roh Kudus adalah Pribadi ke-4 dari Tritunggal.” Kita dengan mudah mengatakan ini adalah doktrin yang palsu, ini adalah doktrin bidat, dengan mudah kita akan bicara seperti itu. Tetapi kalau seseorang mengajar Roh Kudus itu adalah Pribadi ke-3 dan dia menumpangi tangan seseorang dan dia meniup dan orang tersebut jatuh terpelanting ke belakang dan orang yang meniup ini mengatakan, “Inilah pekerjaan Roh Kudus.” Saya tanya kepada saudara-saudara, siapa yang berani mengatakan itu adalah sesuatu bidat? Tapi itulah yang terjadi ketika bicara berkenaan dengan doktrin Roh Kudus. Bukan saja di dalam dogmatico-nya, tetapi di dalam praktikalnya yang berbeda. 

Alkitab mengatakan misalnya Roh Kudus membawa seseorang mengerti Yesus itu Mesias dan Yesus itu Tuhan. Kalau tanpa Roh Kudus maka tidak mungkin seseorang bisa mengatakan Yesus Tuhan. Lalu semua orang Kristen mengatakan Yesus Tuhan, apakah itu artinya pasti ada Roh Kudus di dalam setiap orang yang mengaku Yesus Tuhan tersebut? Orang yang mengaku Yesus Tuhan bahkan mungkin ada di dalam gereja ini, tetapi tidak pernah menundukkan diri kepada Kristus, tidak pernah menyerahkan diri di atas mezbah, tidak pernah menyerah kepada Tuhan, tidak pernah hidup berdedikasi untuk Tuhan, bukankah itu manusia lama? Mengapa kita bisa mengatakan bahwa itu dari Roh Kudus di dalam diri orang tersebut? Lihatlah, di dalam tatanan doktrin kita sama tetapi di dalam praktikal sehari-hari itu ternyata berbeda. Katolik juga sama pada waktu itu, doktrin Roh Kudusnya itu adalah doktrin sama, tidak ada bidat pada waktu itu di dalam doktrin Roh Kudus, tetapi begitu ditarik ke dalam aplikasi, maka gereja pada waktu itu membatasi kerja dari Roh Kudus itu. 

Saya membaca kutipan dari Spurgeon, dia mengatakan demikian, “Seseorang yang benar-benar diselamatkan oleh anugerah tidak perlu diberitahu bahkan ia mempunyai kewajiban yang serius untuk melayani Kristus. Kehidupan baru yang ada di dalam dirinya memberitahukannya tentang hal itu.” Seseorang yang benar-benar diselamatkan karena anugerah, tidak perlu diberitahu bahwa ia mempunyai kewajiban yang serius untuk melayani Kristus. Kehidupan baru yang dibuat, diciptakan oleh Roh Kudus di dalam dirinya itu memberitahukannya tentang hal itu. Sekarang berapa banyak dari orang-orang Kristen mengatakan aku diselamatkan karena anugerah, tetapi di dalam personal experience sehari-hari tidak ada dedikasi untuk Tuhan. Hidup adalah kekristenan yang ditempelkan. Dan seluruh hidup yang dijalani, keputusan-keputusannya adalah untuk tujuan-tujuan diri. Lihatlah kita memiliki doktrin yang sama bukan? Tetapi di dalam personal experience itu berbeda. Itu membedakan antara reformasi dengan Katolik. Itu membedakan antara Reformed dan karismatik. Itu membedakan antara orang Kristen yang sejati dengan orang Kristen di dalam gereja yang palsu. Kita terus memikirkan berkenaan dengan pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang ada di dalam Alkitab, meneliti Alkitab dan melihat prinsip-prinsip doktrin yang penting apa yang Roh Kudus kerjakan yang tidak bisa dikerjakan oleh Roh yang lain atau dunia ini. Tetapi bukan saja mengingatkan prinsip kerjanya tetapi juga aplikasinya di dalam hidup kita. Karena dari aplikasi itu kita boleh mengerti sesungguhnya pekerjaan Roh Kudus yang sejati itu apakah terjadi di dalam hidup kita atau tidak.

Sekarang kita akan masuk di dalam pekerjaan Roh Kudus ke-4 di dalam Alkitab sejati yang tidak dapat ditiru oleh roh-roh palsu yang lain. Pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa ditiru oleh roh yang lain juga tidak bisa ditiru dari satu proses, satu pergerakan psikologi di dalam hati kita dan juga tidak mungkin bisa dikerjakan oleh seminar-seminar atau apa pun pengajaran di dunia ini. Pekerjaan itu yang ke-4 adalah ketika Dia bekerja, membuat diri kita menyadari dosa kita pribadi dan lari kepada Kristus Yesus, bertobat kepada Dia. Membuat kita menyadari dosa diri kita sendiri. Kemudian lari kepada Kristus untuk bertobat. Sebelum saya akan detail masuk ke dalam hal ini perhatikan baik-baik saudara-saudara, berapa lama saudara sudah menjadi orang kristen? Saya tanya satu hal, tunjukkan di dalam hidupmu kepada jiwamu, bukan kepada saya di dalam jiwamu, kapan pernah bertobat? Mungkin saudara dan saya Kristen karena lihat hebatnya Stephen Tong. Mungkin saudara ikut ke dalam gereja ini karena disuruh papa dan mama. Itu seluruhnya agama, kecuali saudara dan saya bisa menunjukan satu waktu di mana saudara dan saya bertobat. Itu pekerjaan Roh Kudus. Dari satu titik pertobatan itu terus-menerus kita akan bertumbuh di dalam pertobatan yang satu dengan pertobatan yang lain, pertobatan yang satu dengan pertobatan yang lain demikian sampai Kristus datang. Oh jangan lewatkan kalimat saya ini saudara-saudara! Tunjukkan di dalam jiwa kita satu titik di mana pernah bertobat! Saudara bisa terkesima dengan kekristenan, saudara bisa rasa diterima di dalam gereja, saudara bisa ingin melayani, punya talenta lalu dipakai, maka saudara bisa pergi ke gereja kemudian bergabung dengan gereja, bergabung dengan kekristenan, tapi itu bukan pekerjaan Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa ditipu adalah menyadari dosa sendiri. Dan bukan saja menyadari dosa sendiri, kita kemudian berlari kepada Kristus di dalam pertobatan, minta anugerah. Ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Ketika Roh Kudus bekerja, kita tidak bisa lagi melihat diri kita itu adalah orang yang baik. Saya tidak akan masuk secara lebih detail, tetapi saya akan masuk sedikit saja lalu saya akan keluar lagi. Sesungguhnya ketika Roh Kudus bekerja, kita akan menyadari bahwa dosa kita begitu besar. Sehingga kita tidak akan memegang dosa orang lain. Ya, kita akan ada struggle untuk mengampuni, tetapi akan terselesaikan karena kita menyadari dosa kita.

Masih ingat akan satu perumpamaan dari seorang yang berhutang 10.000 talenta kepada seorang raja dan ketika raja itu meminta pertanggung jawaban hutang itu, orang itu minta ampun dan raja itu melepaskannya. Yesus kemudian mengatakan orang itu keluar dari tahta raja itu dan di jalanan bertemu dengan seorang yang berhutang 100 dinar. Satu talenta itu adalah 6.000 dinar. Berarti 10.000 talenta kali dengan 6.000, hasilnya 60.000.000. Berarti kerja 60 juta hari. Saudara bisa hitung kalau seseorang kerja dengan baik dan kekuatan tubuh kita sampai 40 tahun itu berapa generasi baru hutang itu lunas. Usia produktif kita mungkin 40 tahun pun tidak ada. Saudara sampai umur 23, sampai umur 25, baru saudara mendapatkan kerja 40 tahun. Berarti kurang lebih adalah sampai 65 lalu saudara pensiun. Tidak ada lagi yang bisa memberikan pekerjaan pada kita. Saudara bisa melihat berapa besar hutang itu. Kemudian dia keluar dari sana, diampuni. Lalu orang tersebut melihat temannya yang hutang 100 dinar; dipegang, dicekik dan tidak mau dilepaskan. Yesus katakan, “Kembalikan orang itu, masuk di dalam pengadilan dan dimasukkan di dalam tempat yang penuh dengan ratap dan tangisan dan kertak gigi yang gelap.”

Perhatikan beberapa langkah yang Alkitab nyatakan ketika Roh Kudus bekerja. Ketika Roh Kudus bekerja, Dia bukan saja mencerahkan kita akan Firman, tetapi melalui Firman, Dia mencerahkan keadaan hati kita, hidup kita yang berdosa. Roh Kudus akan membuat kita mengenal diri kita (who am I) yang sesungguhnya, yaitu aku orang berdosa. Roh jahat akan membuat saudara melihat orang itu berdosa. Kalau aku berdosa; iya, ya tapi orang itu berdosa lebih banyak daripada aku. Roh jahat, kalau itu bekerja, kalau dosa ada dalam diri kita kemudian berkembang, saudara akan mudah sekali mengkritik orang lain. Saudara mudah sekali untuk mempersalahkan orang lain yang sama sekali bahkan tidak salah. Apapun saja disalahkan tetapi tidak pernah mau melihat diri. Oh, saya takut sekali. Di dalam hal seperti ini, satu kalimat demi satu kalimat, mungkin kita sendiri tersisih. Saudara boleh bicara mengenai Calvin. Saudara boleh bicara mengenai Puritan. Saudara boleh bicara mengenai filsuf-filsuf. Saudara, kalau tidak ada mengenal diri yang berdosa, saudara tahu Roh Kudus tidak bekerja dalam hidup kita. Semua itu agama. Itu semua ideologi. John Flavel mengatakan, “Ada 2 hal yang paling sulit. Yang pertama adalah bagi orang-orang yang belum bertobat, paling sulit adalah conversion.” Itu tidakmungkin dilakukan oleh kita, itu harus dengan Roh Kudus. “Kedua adalah bagi orang yang sudah anak Tuhan, bagi orang yang bertobat, yang paling sulit adalah menjaga hati. Satu adalah membalik hati/conversion. Repentance itu berbalik arah. Dan yang kedua adalah keeping the heart. Itu semuanya pekerjaan Roh Allah.

Ketika Roh Kudus bekerja, apa yang akan Dia kerjakan? Dia akan membuat kita cerah, membuat kita diiluminasi akan Firman, melalui Firman itu, membuat kita klik/blink dengan diri kita sesungguhnya dosa kita. Uniknya ketika Dia mengungkapkan dosa kita uniknya adalah saudara dan saya akan menemukan bahwa dosa kita itu “sekecil” apapun itu sebenarnya besar dan serius di hadapan Allah dan ini mesti diselesaikan. Saudara mulai menyadari ada kegentaran yang kudus di sini. Sekali lagi, saudara tidak akan punya kesempatan untuk compare dengan kesalahan atau kekurangan atau dosa orang lain. Saya akan pause sebentar di sini. Bahkan ketika kalimat ini, saudara dan saya itu mengerti dan saudara pulang dengan satu kesan; Ya, ya, ya saya tidak boleh lagi melihat kekurangan orang lain, saya tidak boleh kritik orang lain, saya tidak boleh memegang kesalahan orang lain. Uniknya, di dalam beberapa hari kemudian, saudara akan kembali kepada sifat yang lama itu, kalau Roh Kudus tidak bekerja. Karena itu memang putaran manusia lama. Saudara tidak bisa mengerem hal itu terjadi dalam diri saudara, kecuali Roh Kudus bekerja melahirbarukan, membuat saudara dan saya menyadari dosaku begitu besar. Tetapi bukan saja membuat kita sadar besarnya dosa, tetapi Roh Kudus akan membawa kita untuk melihat kemuliaan, kebesaran, keindahan, kesucian dan kebaikan Kristus. Kadang roh yang lain bisa menipu seseorang dan psychology orang tersebut menipu dirinya sendiri. Ketika dia melihat bagaimana dosanya, punya kesalahan dan punya hal yang jahat, yang negatif, yang gelap dalam dirinya dan orang tersebut tidak datang kepada Kristus tetapi mulai membenci dirinya dan bahkan kadang bunuh diri. Richard Pratt, seorang teolog reformed masa kini pernah menuliskan di bukunya, dia melihat sebuah newspaper; dalam newspaper tersebut ada seorang wanita yang menuliskan pengakuannya sebelum dia menembak dirinya. Dia mengatakan, “Pak polisi, engkau tidak usah mencari tahu karena saya bunuh diri. Saya tidak dibunuh oleh siapapun. Saya adalah wanita yang tidak lebih baik daripada seekor ulat. Saya meninggalkan suami saya. Saya kemudian hidup dengan laki-laki lain. Kami berfoya-foya dan kami menikmati hidup. Saya meninggalkan semua orang yang mencintai saya. Tetapi saat ini, laki-laki itu meninggalkan saya. Saya menyadari kesalahan saya. Saya menyadari betapa jahatnya saya. Saya tidak lebih daripada seekor ulat. Saya tidak layak untuk hidup.” Kemudian dia menembakkan satu peluru di kepalanya. Perhatikan, Roh Kudus kalau bekerja, Dia akan membuat kita melihat dosa, tetapi belum selesai, Dia akan membawa kita untuk melihat kemuliaan, keindahan, kesucian Kristus dan kita bertobat di hadapan Dia. Kalau Roh Kudus bekerja hanya membuat kita merasa bersalah, merasa layak untuk dihukum, dan merasa diri itu jelek, jahat, sampai di situ; itu bukan Roh Kudus. Roh Kudus akan memunculkan kejahatan kita dan Roh Kudus akan memunculkan kemuliaan Kristus dan Roh Kudus akan bicara kepada jiwa kita bahwa Dia, Kristus satu-satunya Juruselamat dan pengharapanku. Kalimat ini pun biarlah kita boleh hati-hati karena kita sangat mungkin bisa mengatakan bahwa Yesus satu-satunya Juruselamatku, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman melihat keburukan/kejahatan diri kita. Orang-orang Puritan itu menuliskan selangkah demi selangkah apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus ketika seseorang itu repent. Thomas Watson sendiri mengatakan 6 langkah pekerjaan repentance yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Ketika Roh Kudus bekerja, pertama, seseorang akan melihat dosa diri. Ke-2, maka akan ada dukacita rohani akan dosa. Bukan dukacita dunia tapi dukacita rohani. Dukacita dunia akan membuat kita putus asa. Dukacita rohani akan membuat kita berharap. Hal yang ke-3, Roh Kudus akan membawa kita, mendorong untuk kita mengaku dosa. Yang ke-4, Roh Kudus akan membawa kita untuk memiliki afeksi malu terhadap dosa. Hal yang ke-5, Roh Kudus akan membawa kita untuk membenci dosa. Dan yang ke-6, Roh Kudus akan membawa kita untuk meninggalkan dosa, berubah arah / berbalik dari tadinya jalan berdosa, kemudian menjadi jalan di dalam kebenaran.

Saya akan akhiri dengan satu cerita tentang Zakheus. Zakheus adalah pemungut cukai. Pada waktu itu, jabatan pemungut cukai sampai pelacur, sama hinanya. Dia adalah orang Yahudi, tetapi antek-antek Romawi ambil dari tax. Dengan kejam dia akan ketuk satu rumah demi satu rumah untuk minta bayaran. Sering sekal uang bayaran yang diminta lebih daripada yang sesungguhnya, selanjutnya itu masuk ke kantongnya. Dan karena pekerjaannya maka begitu banyak orang Yahudi benci kepada dia. Tapi dia senang dengan hal itu. Seluruh hidupnya dibangun dari uang seperti itu. Dia bangga. Dia kaya. Dia melihat orang-orang lain itu lebih rendah dari dia. Tetapi sejak satu titik yang Alkitab tidak ceritakan, maka Roh Kudus mulai bekerja. Dia mendengar bahwa Yesus akan datang ke kotanya maka dia menunggu harinya. Orang-orang itu sudah berkerumun. Dia keluar dari rumahnya. Karena badannya pendek, dia coba melihat lebih tinggi tapi tidak bisa. Kemudian Yesus lewat di depan kerumunan itu. Kemudian dia lari lagi, tetapi kerumunan itu berjejer panjang. Dia kemudian lihat lagi, lihat lagi ternyata tidak bisa. Kemudian dia pikir, “Bagaimana caranya ini, aku ingin melihat Yesus?” Ah, kemudian dia lari, bertemu dengan satu pohon. Lalu cepat-cepat dia naik pohon itu, mau lihat Yesus. Ketika dia lihat Yesus, dengan mata-Nya yang tajam dan suci, Yesus melihat dia dan Dia mengatakan, “Zakheus, Aku sekarang mau menumpang di rumahmu.” Dari mana Yesus bisa tahu namanya Zakheus? Orang yang dilahirbarukan, namanya itu dikenal di dalam kekekalan. Itu predestinasi. Ketika bicara mengenai predestinasi, bicara mengenai cinta Tuhan yang diberikan. Oh, Zakheus senang sekali. Orang lain semua menggerutu, “Ini kenapa kok Yesus mau masuk ke tempat itu? Dia tidak tahu yah dia itu pemungut cukai? Dia adalah orang yang berdosa.” Tetapi Yesus tidak mempedulikan seluruh kalimat-kalimat itu. Dan Yesus masuk ke rumahnya. Zakheus cepat-cepat memberitahu seluruh keluarganya untuk mempersiapkan makanan. Maka Yesus menyatakan beberapa kalimat-kalimat bagi keluarga Zakheus. Kita tidak tahu apa yang dikatakan oleh Yesus sesungguhnya tetapi Alkitab menyatakan ada sesuatu result setelah pemberitaan Injil dinyatakan. Saudara lihat definisi repentance. Ini hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus Allah. Dia mengatakan, “Tuhan, apa yang aku sudah ambil dari orang lain, aku akan kembalikan 4 kali lipat.” Saudara perhatikan apa yang terjadi oleh Zakheus. Orang yang belum lahir baru akan ambil. Tetapi begitu Roh Kudus datang, dosanya dinyatakannugerah pertobatan diberikan. Bukan saja mengembalikan, tapi dia memberi. Itu berbalik arah. Saudara lihat pergerakan tangannya semua berbalik. Dari ambil, dari untuk diri; sekarang bukan saja mengembalikan, memberi. Generous. Itu bukan bicara berkenaan konsep uang. Itu adalah pekerjaan spiritual Roh Kudus yang dari dalam hati. Kiranya Tuhan menyentuh kita semua. Kiranya pertobatan sungguh-sungguh nyata di dalam hidup kita karena pekerjaan-Nya. Mari kita berdoa.

 

Efesus 4:30, Yoh 16:8-9
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more