Efesus 4:30, Yoh 16:8-9
Berapa minggu ini kita terus memikirkan berkenaan dengan Roh Kudus dan pekerjaan-Nya. Suatu hari Billy Graham, pengkhotbah yang besar itu bertanya kepada seseorang yang dia sendiri hormati, seorang gembala dan seorang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Dia tanya khotbah apa yang perlu saya sampaikan pada zaman ini?Dan seseorang yang sudah tua dan hampir mati ini mengatakan, “Khotbahkan dan ajarkan berkenaan dengan Roh Kudus.” Pribadi ke-3 Tritunggal ini, pekerjaan-Nya dan cara kerja-Nya itu sudah diombang-ambingkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dalam kekristenan. Di tempat yang lain Alkitab dengan jelas menyatakan begitu banyak dari kita sering mendukakan Dia. Kita perlu mencermati ini dengan teliti. Bagaimana Roh Kudus bekerja, ke arah mana Roh Kudus bekerja, dengan cara apa Roh Kudus bekerja. Dan saat Roh Kudus itu bekerja, Roh Kudus itu datang dan Roh Kudus itu bekerja apakah itu selalu konstan tidak pernah tidak Dia bekerja? Di dalam doktrin Roh Kudus biarlah kita boleh mengerti. Alkitab menyatakan bahwa Dia adalah Roh yang diutus Bapa dan Anak, selalu hadir di tengah-tengah dunia dan untuk gereja-Nya, permanent dwelling of the Holy Spirit. Tetapi di tempat yang lain dengan jelas dinyatakan di sini Roh Kudus itu bisa dipadamkan, Roh Kudus itu bisa untuk ditolak, Roh Kudus itu bisa dihujat, dan ada gereja-gereja yang ditinggalkan oleh Roh Kudus, maka kita harus mengerti ada prinsip ke-2 di sini, conditional dwelling of the Holy Spirit.Jangan pernah berpikir bahwa kita bisa take it for granted akan kehadiran-Nya. Ada orang-orang yang ditinggalkan oleh Dia. Ada keluarga-keluarga yang ditinggalkan oleh Dia. Ada gereja-gereja yang ditinggalkan oleh Dia. Oh tidak peduli seberapa besar gereja tersebut, seberapa hebat hamba Tuhannya, itu tidak mempengaruhi apa pun saja, Dia yang menentukan siapa yang Dia itu datang dan siapa yang Dia mau tinggalkan. Biarlah kita boleh menyadari hal ini. Apalagi kalau kita adalah pemimpin gereja, para gembala, para penatua, para majelis, para pengurus, kita diberi posisi untuk memimpin gereja, tetapi biarlah kita ingat bahwa gereja itu bukan milik kita, gereja tidak bisa diarahkan seturut dengan kemauanku, sebaliknya gereja harus diarahkan untuk rela taat pada kehendak Roh Kudus. Kita berusaha sedemikian rupa sebisa mungkin, try the best untuk kita boleh berjalan dengan kecepatan yang sama dengan langkah Roh Kudus. Banyak orang, banyak gereja, kita bahkan sangat mendukakan Dia.
Sama seperti Tuhan mengutus malaikat bicara kepada Lot dan seluruh keluarganya, usaha untuk menyelamatkan mereka dari Sodom dan Gomora. Dan malaikat itu bicara “Cepat keluar, cepat keluar!” Apa yang seharusnya menjadi response Lot dan seluruh keluarganya? Kaki yang cepat mengikuti pimpinan Tuhan. Tetapi sama seperti istri Lot dan semua keluarganya, kita tahu mengenai Roh Kudus, kita bisa bicara mengenai doktrin Roh Kudus tetapi kita sama sekali tidak menghormati-Nya, kita be-response dengan berlambat-lambat untuk mengikuti Dia, kita sama sekali tidak memiliki satu konsep, satu kesadaran, satu keinsafan. Kita tidak memiliki satu doa “Oh Roh Kudus, sekarang apa yang Engkau sedang kerjakan di tengah-tengah kami? Apa yang Engkau inginkan di tengah-tengah aku dan keluargaku? Apa yang Kau inginkan dengan gereja ini? Engkau memimpin seperti apa, ke mana dan bagaimana Engkau itu mengarahkannya?” Ini adalah sesuatu hal yang kita harus gumulkan, jemaat. Oh bicara mengenai gereja, sejak dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, gereja bukan gedung, gereja juga bukan suatu tata cara agama yang mati. Meskipun gereja itu ada di setiap kota, setiap daerah, tetapi Perjanjian Lama dengan jelas menyatakan satu prinsipnya, orang Israel adalah orang yang terus menerus berusaha untuk mengerti gerak langkah Tuhan menuju ke mana. Meskipun tubuh kita ada di sini, meskipun saudara dan saya ada duduk di sini, tetapi sesungguhnya Tuhan bekerja di tengah-tengah kita, Dia mengarahkan seluruh gereja ini menuju ke mana, kita harus menggumulinya. Roh Kudus adalah segala-galanya bagi anak-anak Tuhan. Dialah yang melahirkan gereja, Dia yang mengumpulkan kita menjadi satu, Dia yang menumbuhkan gereja, Dia menumbuhkan dan menghidupkan gereja. Dan Alkitab mengatakan, Yesus mengatakan “Aku menyertai engkau senantiasa sampai pada kesudahan zaman.” Dia adalah pribadi yang menyertai kita meskipun mata kita tidak melihat-Nya. Dan Dia yang memimpin dan menggerakkan gereja untuk tidak bisa terkalahkan di dunia ini. Oh biarlah hati kita menghormati kehadiran-Nya. Di dalam Alkitab dikatakan ‘Jangan mendukakan Roh Kudus.’ Saudara-saudara, di dalam Alkitab juga dikatakan jangan memadamkan Roh Kudus. Di dalam Alkitab juga ada ‘Jangan mendustai Roh Kudus.’ Seperti Ananias dan Safira. Di dalam Alkitab juga ‘Jangan menghujat Roh Kudus.’ Dan di dalam kitab Wahyu Yesus memberikan satu ancaman besar bagi gereja Efesus, kalau engkau tidak taat, aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatmu. Apa gunanya gereja besar? Apa gunanya satu nama yang besar? Apa gunanya orang-orang yang berkumpul itu ratusan atau ribuan kalau Roh Kudus itu meninggalkan. Yohanes Pembabtis hanya satu orang, dia tidak memiliki pengikut, hanya satu orang, dia tidak memiliki gedung, dia tidak memiliki posisi, dia tidak memiliki koneksi, dia tidak memiliki uang yang banyak. Satu orang, tetapi beserta dengan Roh Kudus maka kalimatnya tidak mungkin bisa dikeluarkan dari dunia ini. Setiap kalimatnya dipakai oleh Roh Kudus untuk memisahkan dunia ini menjadi 2 bagian, orang yang diselamatkan dan orang yang dihakimi. Oh lihatlah, biarlah mata kita melihat Roh Kudus dan menghargai-Nya. Kalau saudara dan saya menghargai seluruh manusia ini dan tidak menghargai Dia, kita berdosa kepada Dia. Kalau saudara dan saya menghargai hamba Tuhan lebih dari Roh Kudus, saudara mendukakan hati-Nya.
Banyak orang tanya kepada saya, dan itu juga pertanyaan saya, ini kalau gereja kalau Pak Tong mati bagaimana? Selalu itu kan pertanyaannya? Itu adalah pertanyaan yang valid, dan itu pertanyaan saya juga. Oh kalau gereja ini Pak Tong mati bagaimana? Kalau gereja ini Pak Tong sudah tidak ada bagaimana? Tetapi kenapa tidak ada yang tanya kalau gereja ini tidak ada Roh Kudus bagaimana? Hati kita itu tertancap pada manusia dan bukan kepada Roh Kudus. Di kuburannya John Wesley ditulis: ‘Tuhan menguburkan hamba-Nya dan meneruskan pekerjaan-Nya.’ Saudara-saudara, hamba Tuhan itu penting. Bagaimana hidup kalau tidak ada Yesaya? Bagaimana hidup kalau tidak ada Yehezkiel? Bagaimana hidup ini kalau tidak ada Petrus, Yakobus, Yohanes, orang-orang yang diurapi oleh Tuhan? Tetapi mereka penting karena mereka diurapi oleh Tuhan, oleh Roh Kudus. Itulah yang menggerakkan gereja. Itu yang membuat gereja tidak hancur. Hamba Tuhan bisa mati, asal ada orang-orang yang menggantikan urapannya karena Roh Kudus.
Pagi ini saya terus berteriak kepadamu dan khususnya semua anak-anak muda, semua anak-anak remaja, minta urapan Roh Kudus sejak engkau masih muda. Minta urapan Roh Kudus sejak engkau masih muda. Belajar yang baik, belajar sungguh-sungguh, jaga kesucian, dan belajar untuk berlutut minta urapan Dia. Dunia ini tidak akan berubah dengan orang pandai. Dan setiap orang pandai, di atasnya lebih banyak yang pandai lagi. Bahkan dunia ini tidak diperlukan pengkhotbah-pengkhotbah yang fasih lidah. Dunia ini memerlukan kalimat yang dari isi hati Tuhan. Dan kalimat itu diurapi dengan kekuatan dari Roh Kudus. Dunia ini memerlukan lebih banyak orang yang bisa berjalan bersama dengan Roh Kudus. Dunia ini tidak perlu tambahan orang-orang berhikmat lagi, tetapi dunia ini memerlukan orang yang peka akan pimpinan Roh Kudus. Sekali lagi, jemaat biarlah khotbah-khotbah ini membawa kita untuk menyadari apa yang kita itu perlu, yang seharusnya itu kita kejar, kita dapatkan, yang sesungguhnya dunia ini perlukan.
Saudara-saudara, kalau saudara dan saya mau jadi baik, semua dunia ini bisa. Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pertemuan dengan orang-orang tua anak-anak guru-guru sekolah minggu di tempat ini, saya sudah mengatakan sesuatu hal yang paling dasar. Saya tidak tahu apakah orang tua itu kemudian mau terima atau tidak. Tetapi saya tidak peduli karena hidup saya cuma satu kali dan saya harus mengejar hal itu. Saya bicara kepada mereka. Gereja ini membawa anak-anakmu untuk Sekolah Minggu bukan dididik untuk menjadi baik. Saudara-saudara, saudara bisa belajar di sekolah untuk menjadi orang baik, banyak orang yang bijak bisa menghantar anak kita untuk menjadi baik. Tentu orang baik itu adalah sesuatu yang akan menjadikan daripada anak-anak kita, tetapi bukan itu akhirnya. Gereja ini memiliki satu tujuan, mendoakan, melatih, mengajar untuk anak-anak kita dipakai oleh Allah. Untuk apa hidup yang cuma satu kali? Untuk saudara mengisi keanggotaan gereja? Tidak, bukan untuk itu. Hidup itu satu kali dan satu kemuliaannya adalah jikalau dipakai oleh Allah untuk memperluas kerajaan-Nya. Biarlah kita boleh menyadari itu adalah arah yang Alkitab sendiri buka kepada kita. Ada orang yang memadamkan Roh Kudus, ada orang yang menghujat Roh Kudus, sebagian besar dari kita adalah orang yang mendukakan Roh Kudus. Ada gereja-gereja yang ditinggalkan oleh Roh Kudus. Tetapi di Alkitab juga menyatakan ada orang-orang yang berjalan di dalam kerelaan taat kepada pimpinan Roh Kudus. Ada orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, ada orang yang menyenangkan Roh Kudus. Efesus 4:30 yang kita baca menyatakan, ‘Jangan mendukakan Roh Kudus Allah.’ Dan bagaimana kita itu mendukakan Roh Kudus Allah? Yaitu kalau kita tidak mencermati ketika Dia itu bekerja arahnya menuju ke mana. Saya sudah bicara beberapa pekerjaan Roh Kudus yang penting sekali. Dari penjelasan itu saudara mengerti ada sesuatu arah di mana Roh Kudus itu bekerja. Dan barang siapa yang membalik arah itu, itu melawan pekerjaan-Nya dan pasti mendukakan Dia. Tidak ada satu manusia pun yang memiliki Roh Kudus kecuali dia adalah anak-anak Allah. Tetapi kepada anak-anak Allah, Paulus pernah menyatakan, ‘Jangan mendukakan Dia.’ Kalimat ini ditulis untuk siapa? Untuk seorang ateis? Kalimat ini ditulis untuk siapa? Untuk orang-orang beragama lain? Tidak. Tulisan ini ditulis untuk kita yang ada Roh Kudus. Dialah yang mungkin sekali mendukakan Dia. Sekali lagi kita mendukakan dia dengan melawan pekerjaan-Nya. Tidak sinkron dengan pekerjaan-Nya, menolak pekerjaan-Nya.
Saudara-saudara, maka kita sekarang sudah sampai ke dalam poin ke-4 apa pekerjaan Roh Kudus yang paling utama dalam hidup kita. Minggu yang lalu saya sudah bicara ini setengah dan hari ini saya akan teruskan. Roh Kudus kalau Dia bekerja yang tidak mungkin bisa dikerjakan oleh apa pun saja, siapa pun saja di dunia ini, apalagi dikerjakan oleh kuasa kegelapan salah satunya yaitu Roh Kudus kalau bekerja menyatakan dosa diri kita. Di dalam Yohanes 16 tadi Yesus bicara berkenaan dengan Roh Kudus kalau Dia datang, Penolong itu kalau datang, kenapa disebut sebagai “Penolong”? Karena kita tidak mampu, kita mesti ditolong, tanpa pertolongan-Nya kita tidak mungkin bisa. Tidak bisa apa Tuhan? Apa yang aku tidak bisa? Engkau tidak mungkin bisa insaf akan dosa. Engkau bisa melihat dosa orang lain, bahkan engkau bisa melihat dosa orang lain yang paling kecil, engkau bahkan bisa mengerti daripada dosa orang lain begitu tajam, dan engkau menuntut terus akan kesalahannya, tetapi pasti engkau tidak bisa untuk mengerti dosa sendiri. Saudara-saudara, di sini dikatakan Roh itu kalau datang Dia akan menginsafkan kita akan dosa.
Saudara-saudara, apa arti kata menginsafkan di sini? Saudara-saudara, saya tidak akan mengupas, mengeskposisi bagian ini, satu tahun yang lalu saya sudah pernah untuk mengeksposisinya. Kalau saudara-saudara melihat kembali dari satu tahun yang lalu saya pernah mengkhotbahkan mengenai peran Roh Kudus di dalam kitab Yohanes. Dan saya mengeksposisi dari ayat 8-11, apa itu artinya dosa, kebenaran dan penghakiman. Hari ini saya akan mengingatkan saudara untuk bagian kecil saja dari apa yang saya sudah pernah katakan. Di sini dikatakan Roh Kudus itu kalau datang Dia menginsafkan dunia akan dosa. Apa arti kata menginsafkan? Ini adalah kata yang sulit sebenarnya di dalam tata bahasa Yunani, tetapi Richard Sibbes seorang Puritan, dia menyatakan satu pengertian ini. Kata menginsafkan atau meyakinkan itu adalah demonstrasi yang jelas dan sempurna, tidak terbantahkan dan tidak salah akan kondisi hati kita. Dan keyakinan ini membawa cahaya masuk ke dalam jiwa kita. Roh Kudus meletakkan jiwa kita pada kaca pembesar. Dan mengekspos, memperlihatkan semua rongga, semua belokan, semua belitan yang ada di dalamnya. Sekali lagi, Richard Sibbes mengatakan dengan tepat sekali. Apa yang Roh Kudus itu kerjakan? Roh Kudus akan membuat kita sadar aku orang berdosa. Dia menyatakan, mendemonstrasikan secara jelas dan sempurna dan kita tidak bisa membantah-Nya, dan apa yang dinyatakan itu tidak salah sama sekali tentang keadaan kita. Dan itu membawa cahaya masuk ke dalam jiwa kita, meletakkan jiwa kita pada kaca pembesar dan mengekspos, memperlihatkan seluruh rongga, seluruh belokan dan belitan yang ada di dalamnya. Dan apa hasil akhirnya? Dia akan membuat manusia, membuat saudara dan saya menutup mulut kita, tidak berbantah lagi dengan Tuhan, tidak menyalahkan orang lain lagi, tidak membuat alasan apa pun saja dan mengatakan aku orang yang berdosa. Kalau saudara-saudara melihat ini terjadi dalam Alkitab persis seperti Yesaya, “Celaka aku, celaka aku.” Oh saudara-saudara, Yesaya adalah orang yang boleh dikatakan orang paling suci sezamannya, tetapi orang yang paling saleh sezamannya pun mengatakan “Aku celaka.” Oh sungguh saudara, kalau saudara membaca setiap bagian Alkitab, saudara akan menemukan keindahan demi keindahan dan salah satu dari keindahan kitab Yesaya adalah dia selalu bicara, “Celaka engkau, celaka Engkau, celaka Moab, celaka Babel.” ‘Celaka’ karena dia adalah nabi. Saudara-saudara, seluruh nabi selalu ada kalimat-kalimat penghakiman dari Tuhan. Saudara-saudara, sekarang orang-orang yang mengaku dia nabi, dia rasul, selalu bicara mengenai ‘Oh, Tuhan mengasihi engkau.’ Saya sendiri mengajar bagian kitab nabi, bertahun-tahun saya coba untuk belajar dan menyelidik kitab nabi. Begitu saya pelajari, saya pelajari, saya langsung mengerti banyak sekali nabi palsu menyatakan dirinya zaman ini. Tunjukkan kepada saya di mana ada kalimat nabi ‘Engkau dicintai sama Tuhan.’ Bahkan saudara kalau melihat 12 nabi kecil dan 4 nabi besar, saudara-saudara, 80-90% tulisannya seluruhnya kutukan. Saudara-saudara, ini adalah sesuatu hal yang menjadi basis Yesaya. ‘Oh celaka engkau, celaka engkau, celaka Israel.’ Tetapi Yesaya 6 ada sesuatu keindahan yang luar biasa, ketika Tuhan menyatakan diri kepada dia. Dia menyatakan, “Celaka aku!” Minggu yang lalu saya sudah pernah berteriak di sini. Tunjukkan satu peristiwa kepada jiwamu, bukan kepada saya, dimana engkau pernah berteriak hal ini.
Sebagian besar dari kita mungkin jadi orang Kristen karena berasal dari keluarga Kristen, karena budaya Kristen. Kalau saudara dan saya dilahirkan dari keluarga Islam, kita akan jadi Islam. Saudara dan saya mungkin terkesima dengan khotbah orang ini, khotbah orang itu, atau apa dampak Kekristenan bagi dunia. Karena saudara-saudara, memang dampak Kekristenan bagi dunia itu sangat mengagumkan. Dan kalau saudara-saudara dan saya menyukai sejarah, saudara akan sangat terpesona dengan apa yang Kekristenan kerjakan di tengah-tengah dunia. Tetapi Alkitab mengatakan itu tidak cukup. Itu bisa dipelajari di sekolah. Itu bisa diturunkan oleh orangtua. Tetapi bisa mengatakan ‘Celaka aku!’ dengan hati yang hancur itu tidak bisa dikerjakan oleh siapapun bahkan ketika saudara dan saya mendengarkan khotbah seperti ini itu pun tidak bisa engkau dan saya buat. Itu hanya bisa dikerjakan oleh Roh yang suci itu. Jangan suka dengan hanya beragama bahkan jangan suka saudara cuma berteologia Reformed. Melalui Firman-Nya biarlah saudara mengatakan, “Berikan aku kasih sayang-Mu, berikan aku pengalaman ini Tuhan.” Sejauh tidak ada teriakan itu tidak ada keselamatan. Jangan menipu diri kita sendiri itu perkerjaan-Nya yang esensial yang tidak mungkin Dia bagi kepada siapapun saja kecuali kepada orang yang dipilih-Nya.
Roh Kudus itu menginsafkan, menginsafkan apa? Menginsafkan orang lain? Tidak. Menginsafkan saya. Yesaya mengatakan, “Celaka aku!” Petrus suatu hari di danau sedang mencari ikan dan tidak mendapat apa-apa dan tiba-tiba ada seseorang di pantai itu, “Anak-anak, lemparkan jalamu ke kanan!” dan kemudian dilempar dan kemudian ditarik, tiba-tiba begitu banyak ikan, kaget. Kemudian Yohanes mengatakan, “Itu guru, itu Yesus.” Langsung Petrus turun, langsung menghampiri Yesus yang ada di pantai. Saudara perhatikan apa yang dilakukan oleh Petrus? Berlutut, menangis, “Pergi Tuhan, pergi, aku orang berdosa.” Dapat mujizat tetapi dia tidak bilang, “Terima kasih Tuhan.” Roh Kudus akan pakai apapun saja. Providensia yang biasa, mujizat, penampakan atau apapun saja tetapi orang yang mendapatkannya akan mengatakan satu hal “Aku orang berdosa”, “Aku.” Perampok itu yang ada di sebelah Yesus tadinya mengolok-olok Yesus sampai akhirnya dia mengatakan kepada perampok yang satu lagi, “Kita itu orang berdosa. Kita itu layak diperlakukan seperti ini karena kita itu berdosa.” Saudara-saudara lihat, kata ‘Roh Kudus’ itu tidak ditulis di situ. Tuhan tidak menuliskan di dalam Alkitab ‘Roh Kudus tiba-tiba bekerja’, tidak ada itu. Di dalam Yesaya tidak ada, di dalam Petrus tidak ada, di dalam perampok itu tidak ada. Di dalam Yesaya penglihatan, di dalam Petrus mujizat, di dalam perampok penderitaan. Tetapi semua kesimpulan akhirnya sama aku orang berdosa. Minta kepada Tuhan karunia ini, ini karunia terbesar. Dan keyakinan yang diberikan itu bukan secara general, umum saja, tetapi khusus, kuat, dalam, dan keseluruhan dan diikuti oleh afeksi kehancuran hati kita. Itulah yang disebut sebagai ‘Roh Kudus itu menginsafkan kita akan dosa kita.’ Dan setelah Dia menginsafkan kita, kita akan berdukacita dan dukacita itu membawa jiwa kita untuk pergi kepada Kristus minta pengampunan dan semua hal ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Inilah yang disebut sebagai pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus kata ini pun saudara-saudara sudah dilupakan. Saudara-saudara banyak pengajar kalau sudah bicara Roh Kudus, bicara mengenai bahasa lidah. Bicara mengenai Roh Kudus bicara mengenai mujizat. Bicara mengenai Roh Kudus bicara mengenai sesuatu yang kelihatan spektakuler. Saudara-saudara hal yang paling sederhana. Bicara mengenai Roh Kudus bicara mengenai kekudusan.
Kuasa kegelapan bisa memutarbalikkan kenyataan untuk membuat saudara dan saya melihat mujizat. Kuasa kegelapan bisa untuk mengecoh anak-anak Tuhan seakan-akan berbahasa Roh tetapi sebenarnya tidak. Ini sungguh-sungguh terjadi Pdt Stephen Tong pernah bicara. Ada satu tempat di mana orang-orang itu berbahasa roh dan kemudian secara tidak sengaja ada satu orang yang merekam dan kemudian itu dikirim ke satu orang yang ahli bahasa. Kemudian orang ini, pertama kali mendengar dia tidak tahu, tetapi makin lama makin dengar, dia kayanya mengenal bahasa ini. Lalu Profesor ini menyelidiki kalau itu ternyata satu bahasa kalau saya tidak salah di daerah Africa tertentu dan kemudian dicocokan dan ketemu dengan orang yang bisa membahasakannya. Dan saudara-saudara, apa yang terjadi? Semua orang dalam ibadah ratusan orang yang berbahasa roh yang dikira itu sedang memuji Kristus Yesus sebenarnya kalimatnya adalah seperti ini: ‘Terkutuklah engkau Yesus, jahanam engkau Yesus.’ Semuanya adalah mengutuk Yesus, ini sungguh-sungguh terjadi. Kuasa kegelapan bisa membuat mujizat, kuasa kegelapan bisa membuat bahasa Roh itu seakan-akan kudus padahal sebenarnya sesuatu yang menghina Yesus. Saya tidak katakan saudara harus kemudian jangan berbahasa Roh kalau Tuhan kasih. Tetapi kalau dikasih biarlah saudara mengerti tempat untuk melakukannya di tempat yang tepat dan saudara mengujinya.
Saya cerita sungguh-sungguh terjadi. Suatu hari saya diundang untuk mengadakan satu kebangunan rohani di satu gereja. Saya dari Jakarta naik mobil dan kemudian kurang lebih sekitar 5-7 jam saya pergi ke gereja itu. Tapi kemudian sebelum saya pergi anak pemuda saya pada waktu itu bilang, “Ko, saya mau ikut ya, saya mau ikut ko Agus untuk pelayanan di sana.” Lalu kemudian kami pergi: driver, saya dan satu anak muda itu. Kemudian saya KKR kurang lebih dari jam 7-10 malam dan setelah itu kemudian saya kembali ke Jakarta. Sampai di tengah-tengah, kurang lebih adalah sekitar jam 2 pagi, driver kemudian turun karena mesti isi bensin. Anak muda ini kemudian bicara sama saya, “Ko, sebenarnya saya mau berbicara sesuatu,” “Apa?” “Jangan marah ya.” Saya bingung jam 2 pagi jangan marah, marah apa. Saya sudah ngantuk mau marah bagaimana. “Tapi sungguh-sungguh ya, ko Agus jangan marah ya.” “Ya tidak apa-apa.” “Jadi begini, kurang lebih 3-4 bulan yang lalu saya sedang berdoa dan tiba-tiba saya berbahasa Roh di kamar saya.” Terus kemudian dia mulai takut, terus kemudian saya kemudian tanya, dia adalah anak tunggal, “Mamamu tahu?” “Tahu.” “Gimana bisa tahu?” “Saya takut sekali bicara, saya suatu hari akhirnya memutuskan untuk bicara.” Anak dan mamanya ini orang Reformed, ke gereja Reformed dan mau dan sama-sama berjuang di Reformed dan keduanya bergereja di tempat kami. Dan kemudian saya tanya, “Mamamu bilang apa?” Lalu kemudian anak muda ini begini, “Saya sudah takut bicara sama mama, terus kemudian, “Mama, minta maaf ya saya kemarin ada bahasa Roh.” Karena mamanya Reformed dan mamanya kemudian senyum, “Dia bilang saya sudah 15 tahun bahasa Roh.”
Saudara harus mengerti Reformed theology. Reformed church itu tidak menolak miracle. Dan bagi semua saudara-saudara sekalian, bahkan saya mendorong engkau untuk berdoa minta karunia karena itu adalah memang bagian yang Tuhan berikan kepada kita. Tetapi sekali lagi saya mau menegaskan kepada saudara-saudara, hal itu bukan tanda kesejatian. Kalau Tuhan memberikannya jangan pernah saudara sombong atau jangan pernah saudara pikir ini pasti sejati dari Tuhan. Beberapa minggu yang lalu saya sudah pernah mengatakan pelayanan itu bukan utama, itu bukan tanda kesejatian. Karunia juga bukan tanda kesejatian. Saudara-saudara bahkan ketika saya bicara seperti ini saya sedang menggunakan karunia. Seorang pengkhotbah adalah seorang yang berkarunia, tetapi ini bukan tanda kesejatian. Saudara bisa melihat sepanjang sejarah gereja begitu banyak pengkhotbah-pengkhotbah yang begitu sangat di-adore oleh jemaatnya pun ternyata adalah orang-orang berdosa. Saudara-saudara kita bukan cessationist. Cessationist adalah suatu teologia yang menyatakan karunia Roh Kudus sudah tidak ada, bahasa Roh tidak ada, mujizat tidak ada dan seluruh hal-hal yang ada di dalam Alkitab ini tidak ada lagi. Tidak. Roh Kudus yang bekerja dari zaman Yesaya sampai para rasul sampai sekarang. Tetapi biarlah hati kita itu mengerti, mata itu jeli mana yang bisa dipalsu oleh setan dan mana yang tidak. Mana yang bisa diproduksi oleh lingkaran psychology mana yang tidak. Dan itu adalah kekudusan. Kalau seseorang yang berdosa orang seperti saudara dan saya yang ada di dunia ini bisa mencintai kesucian itu adalah pekerjaan Roh Kudus.
Sekali lagi saudara-saudara, mencintai kesucian. Roh Kudus. Kudus kalau Dia bekerja membuat kita mencintai kesucian. Saudara mungkin pikir, bagaimana dengan Daud. Bukankah Daud melakukan dosa yang besar? Membunuh Uria dan kemudian merebut isterinya, tidur dengan dia terus kemudian memiliki anak, Salomo. Tetapi saudara perhatikan, dia mencintai kesucian. Lihat Mazmur 51, saudara bisa melihat ratapan orang yang berdosa. Daud tidak mengatakan, “Eh, kamu jangan jadi orang munafik ya, saya memang orang berdosa, tapi kamu munafik.” Suatu hari ada satu pasang suami isteri dulu sekali puluhan tahun yang lalu bukan di sini tapi di satu tempat. Dan ketika saya mengerti kasusnya dan kemudian saya tegur suaminya dan saya mengatakan, “Engkau sudah berdosa, engkau sudah berzinah, engkau harus bertobat.” Saudara tahu apa yang dikatakannya? “Pak Agus, you jangan munafiklah jangan tutup matalah kamu pikir seluruh jemaat ini itu semuanya beres seksnya? Banyak yang tidak, aku tahu, jangan naiflah jadi hamba Tuhan, engkau mau tahu satu persatu saya buka ini, orang ini, bukan saya saja, apalagi sudah bicara mengenai pornografi bukan saya saja.” Nah orang seperti ini saudara-saudara, tidak ada Roh Kudus padahal orang yang sudah lama sekali di gereja. Bahkan orang yang melayani tapi tidak ada Roh Kudus, saudara perhatikan baik-baik seseorang yang tidak ada Roh Kudus, tidak pernah akan mengatakan satu hal ini ‘Celaka aku.’ Ketika dosa itu diekspos, dia akan membandingkan kebenarannya dengan kebenaran orang lain. Ketika dosa itu diekspos, dia akan bicara mengenai orang lain yang lebih berdosa dari dia.
Saya sudah pernah memberikan contoh ini tapi sekarang saya akan berikan lagi. Berapa puluh tahun yang lalu seorang Saksi Yehovah ada di tempat kami punya kebaktian, setelah saya turun dan kemudian dia memberikan buku-buku Saksi Yehovah dan kemudian saya di suruh membacanya dan kemudian mau diskusi dengan dia. Beberapa minggu kemudian kami diskusi. Orang itu, meskipun sudah tidak bisa menjawab tetap selalu akan tidak mau berubah. Kemudian satu hal yang saya katakan kepada dia bahwa, “Bagaimana dengan pendirimu?” Karena kita tahu pendiri Saksi Yehovah itu tidak hidup suci. Terus dia pintar dan mengatakan, “Bagaimana dengan Daud?” Dari kalimat itu saja saya sudah langsung tahu ini anak kesesatan. Pada waktu Tuhan mengekspos dosanya Daud, Nathan yang bicara, “Kamu orang ini yang berdosa” Daud tidak bilang, “ Bagaimana dengan Adam?” Dia tidak bilang itu. Itu namanya mencintai kesucian. Saudara perhatikan apa yang saya katakan. Sekali lagi, Roh Kudus itu kalau Dia bekerja membuat kita mencintai kesucian itu tidak berarti bahwa seseorang itu akan perfect, suci tidak ada dosa, tidak. Tetapi ketika dia berdosa dia akan menangis karena dosanya. Saya tidak mengatakan bahwa ini lho tanda Roh Kudus bekerja yaitu orang itu saleh tidak ada kesalahan sama sekali’, Tidak! Kalau saudara-saudara membaca orang-orang Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, saudara-saudara akan menemukan orang-orang itu penuh kelemahan penuh kesalahan dan bahkan dosa. Bahkan saudara akan kebingungan kenapa Tuhan memakai orang-orang seperti ini. Tetapi ketika bicara berkenaan dengan kekudusan di dalam Alkitab itu adalah ada bentukan mencintai kesucian. Mencintai kesucian bukan perfect di dalam kesucian, ya kita akan perfect pada waktunya nanti.
Biarlah saudara mengerti ini adalah sesuatu yang Roh Kudus itu kerjakan dan tidak mungkin bisa dipalsukan oleh Roh yang lain. Dan saya akan lanjutkan sedikit lagi, bukan saja menginsafkan bukan saja membuat kita itu di bawah kaca pembesar dan seluruh mata Allah yang suci mengamati dan kemudian kita menemukan dosa kita dan kemudian kita bertobat. Bukan saja membawa kita untuk bertemu dengan Kristus, untuk mendapatkan anugerah. Tetapi Roh Kudus kalau Dia bekerja maka Dia akan mendorong kita untuk mematikan dosa. Sekali lagi ini yang tidak ada dalam agama. Seseorang pernah mengatakan apa perbedaan agama Kristen dengan agama yang lain? Saudara mungkin bisa list mungkin ribuan tetapi satu hal God with us itu pasti tidak ada. Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah meninggalkan kita dengan untuk supaya kita menaati seluruh hukum-hukum-Nya yang tertulis saja. Tetapi Allah itu memiliki hukum tetapi kita itu diberikan pribadi ke-3 Tritunggal itu menyertai kita. Roh Kudus itulah yang membedakan antara gereja yang sejati dan tidak. Roh kudus itu yang membedakan gereja itu tetap dipakai atau tidak dan Roh Kudus itu yang membedakan antara kita, saudara dan saya orang Kristen sejati atau cuma agamawi. Roh Kudus itu kalau sungguh-sungguh ada membuat saudara dan saya tidak pernah bisa santai hidupnya sampai dosa itu dimatikan. Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita, kiranya Roh Kudus boleh hadir di tengah kita. Dan kalau saudara mendengarkan kalimat-kalimat ini dan saudara sadar oh aku bahkan tidak pernah mengalami hal ini, minta kasih sayang Tuhan, kiranya Tuhan mengirimkan kepada kita semua Roh Kudus-Nya. Mari kita berdoa.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more