Matius 7:13-14
Kalau kita mempelajari Teologia Reformed. Kalau kita mempelajari sejarah Reformasi dan seluruh anak-anak Reformasi setelahnya, kita akan menemukan salah satu hal yang dijunjung tinggi oleh para Reformator dan Puritan serta semua anak-anak mereka adalah high view of the Church. Allah menciptakan gereja-Nya dan gereja yang diciptakan itu memiliki 2 aspek. Dua aspek ini tidak mungkin bisa dipisahkan, tetapi 2 aspek ini bisa dibedakan. Tidak dapat dipisahkan, diciptakan oleh Allah menjadi satu lembaga yaitu gereja. Dua aspek itu apa? Di dalam satu lembaga gereja, ada yang disebut sebagai gereja universal, gereja yang tidak kelihatan dan gereja yang kelihatan. Ini adalah suatu hal yang penting yang dinyatakan di dalam Alkitab.
Suatu hari di Kaisarea Filipi, maka Yesus Kristus di hadapan seluruh murid bertanya, “Menurut orang-orang siapa Aku ini?”; dan murid-murid mengatakan, “Ada yang bilang bahwa Engkau Yohanes Pembaptis. Ada yang bilang bahwa Engkau Elia. Ada yang bilang Engkau adalah Yeremia.” Kemudian Yesus melihat mata mereka dan bertanya kepada pribadi mereka, “Menurut engkau, siapakah Aku?” Seluruh hidup kita akan menemukan pertanyaan ini secara pribadi. Papa kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Mama kita tidak bisa menjawabnya bagi kita. Anak-anak kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Isteri atau suami kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Yesus secara eksistensial bertanya kepada saudara dan saya pribadi. “Menurut engkau siapakah Aku ini?” Dan dari seluruh murid, ada satu murid yang kemudian menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Dan Yesus mengatakan, “Di atas pengakuan ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan bisa menguasainya.” Itu adalah peristiwa di mana dengan mulut Yesus sendiri, Yesus mendirikan gereja-Nya di atas dunia. Gereja tersebut adalah gereja yang kelihatan atau yang tidak kelihatan? Gereja kelihatan. Kalau tidak kelihatan, Yesus tidak perlu mengungkapkan di dunia ini. Itu adalah lokal, yang dibentuk dengan mulut Yesus sendiri dan di dalam gereja lokal, ada murid-murid Yesus yang terima Yesus dan ada Yudas yang di sana. Yang diselamatkan adalah gereja yang tidak kelihatan, tetapi itu tidak berarti gereja yang kelihatan terpisah dari gereja yang tidak kelihatan dan tidak penting. Nanti saudara-saudara akan lihat seluruh Kisah Para Rasul adalah pergerakan gereja lokal. Dan saudara-saudara akan melihat orang-orang yang diselamatkan adalah orang-orang yang tidak berdiri sendiri di rumah mengaku Kristen. Tidak! Tetapi mereka adalah orang yang dimasukkan di dalam gereja lokal dan bergerak. Salah satu tugas gerakan Reformed yang Pdt. Stephen Tong sudah menyatakan begitu sadar adalah mengokohkan kembali signifikansi, kemuliaan dan misi gereja lokal. Inilah yang menjadi satu spirit yang terus turun dari reformasi bapak-bapak Reformator, anak-anaknya, dan semua orang yang sungguh-sungguh mengerti apa itu Teologia Reformed.
Di dalam Alkitab sendiri, Allah menyatakan dua institusi yang luar biasa penting yang tidak bisa dilepaskan, yang selalu terikat satu dengan yang lain. Allah menggunakan gambaran yang satu dengan yang lain dan yang lain dengan yang satu ini. Institusi apa yang dalam Alkitab yang luar biasa penting? Yang pertama adalah keluarga. Keluarga diciptakan Allah dengan mulut Allah sendiri. Barangsiapa melawan pentingnya keluarga, barangsiapa mengejek dan memorak-porandakan segala konsep mengenai keluarga yang sehat, orang tersebut melawan pribadi Allah. Di dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan keluarga di dalam konteks creation dan di dalam kitab Injil, Allah menciptakan institusi yang ke-2, yaitu gereja. Gereja diciptakan di dalam konteks redemption. Kedua-duanya sangat terkait erat. Apalagi kalau melihat orang-orang Reformed. Saudara akan menemukan keluarga adalah gereja yang kecil dan gereja adalah keluarga Allah.
Kembali lagi, berkenaan dengan gereja, hari ini adalah hari di mana saudara-saudara berkumpul di dalam satu gereja dan kita juga akan melihat orang-orang yang menjadi satu di dalam gereja lokal, yang dibaptis, yang disidi dan yang diatestasi. Tetapi apakah kita menyadari apa artinya terkait dengan sebuah gereja lokal? Ketika seseorang, dari pribadi, kemudian dia dimasukkan di dalam tubuh Kristus. Roh Kudus membawa dia masuk ke dalam gereja local. Alkitab dengan jelas menyatakan orang tersebut kalau genuine, kalau sungguh-sungguh, maka orang tersebut berada di dalam Kristus. Orang-orang yang berada dalam jalan Yesus Kristus, Alkitab dengan jelas menyatakan ada tuntutan-tuntutan ada karateristik-karateristik, ada tugas-tugas, ada privilege yang Allah berikan kepada orang-orang di dalam Kristus. Di dalam jalan Yesus Kristus, maka Matius 7, ini adalah kalimat-kalimat terakhir Yesus menutup khotbah di bukit, Yesus menyatakan beberapa kalimat yang sangat mencengangkan murid-murid-Nya, bahwa engkau masuk di dalam jalan yang sempit, pintu yang sempit, jalan yang sesak dan tidak banyak orang yang menemukannya. Apakah kita menyadari ini adalah sesuatu pernyataan secara jujur, kalau saudara dan saya menjadi pengikut Kristus, saudara dan saya menemukan hal ini. Mengikut Yesus Kristus artinya masuk pintu yang sempit, jalan yang sesak. Bukan pintu yang besar dan jalan yang lebar. Maka saudara-saudara, khususnya semua orang yang dibaptis, sidi, dan atestasi apakah engkau menyadari bahwa ini adalah yang dinyatakan jujur oleh Yesus Kristus kepadamu. Saya khawatir sekali, karena banyak orang bertindak, memutuskan, tanpa dia menghitung harganya terlebih dahulu.
Dua keputusan dalam hidup yang penting, yang sering sekali tidak dipikirkan harganya terlebih dahulu. Yang pertama adalah menikah, yang kedua adalah gereja. Saya setiap kali ketemu orang yang mau menikah, sebelum masuk ke tempat pemberkatan, saya tanya benaran ini? Kau tidak menyesal? Kau benar-benar tahu? Banyak orang menikah, masuk di dalam pernikahan dengan pikiran persis kebanyakan orang di luar sana. Salah satu kecelakaan adalah kita berpikir bahwa menikah sama dengan bahagia. Saya beberapa waktu yang lalu membaca satu buku dan kemudian satu teolog menyatakan demikian, “Salah satu hal yang paling merusak pernikahan bukan gerakan LGBT, juga bukan pornografi, tetapi gerakan yang paling merusak pernikahan adalah di dalam orang Kristen itu sendiri, yaitu orang Kristen yang menikah, berpikir pernikahan sama dengan bahagia.” Jadi, setiap kali orang masuk dan kemudian dia menemukan kesulitan, konflik dan segala hal yang sangat tidak menyukakan hatinya, dia langsung berpikir, ini pernikahan yang tidak beres. Mereka sudah tidak memiliki api, tidak memiliki keinginan apapun dan mungkin hanya menunggu waktu mati saja. Ini adalah satu konsep, satu kepercayaan, asumsi dasar yang benar-benar salah. Kemudian penulis itu mengatakan, sebenarnya pernikahan itu apa? Pernikahan adalah gabungan antara keindahan, kebahagiaan dan kesakitan. Sehingga kalau orang itu sakit, orang itu sungguh-sungguh tidak nyaman di dalam pernikahan adalah bagian dari sebuah pernikahan dan itu adalah realitas yang Alkitab nyatakan. Mungkin kalau saya tanya, “Amin?” Saudara-saudara mungkin bilang, “Amin,” karena itu realita. Yang membahayakan adalah berpikir bahwa kalau pernikahan sama dengan kebahagiaan.
Sekarang hal yang ke-2, saya mau tanya, masuk dalam sebuah gereja, masuk menjadi pengikut Yesus Kristus dengan belajar setia. Saya tanya saudara-saudara apakah artinya? Ada gereja-gereja yang kalau engkau mengikut Yesus, masalahmu selesai. Kalau engkau mengikut Yesus, engkau akan bahagia. Engkau mengikut Yesus, semua masalah beres. Yang miskin jadi kaya, akan dilepaskan dari penderitaan, itu mengikut Yesus? Kenapa Yesus mengatakan masuklah melalui pintu yang sempit, jalannya sesak tetapi ujungnya adalah kehidupan? Begitu engkau mengikut Kristus Yesus dan begitu engkau digabungkan dengan satu gereja lokal yang benar-benar sejati di hadapan Allah Tritunggal, maka ini adalah hidup kita. Ini adalah hidup kita, kecuali engkau itu palsu mengikuti Yesus. Kecuali kita salah masuk dalam sebuah gereja yang sebenarnya bukan gereja yang sejati. Tetapi sepanjang sejarah, jikalau seseorang mengikut Kristus Yesus dan orang itu sejati pengikut Kristus dan masuk dalam gereja yang sejati, maka apa yang dikatakan oleh Yesus ini menjadi bagian hidupnya yang tidak mungkin bisa terpisahkan. Pintunya sempit, jalannya sesak tapi ujungnya kehidupan.
Apakah artinya? Ini adalah jalan dengan beberapa karakteristik ini. Jalan ini adalah jalan penuh pergumulan dan di dalam beberapa kasus, jalan ini adalah jalan yang membawa kita kepada penganiayaan dan penderitaan. Karateristik yang lain dari jalan ini adalah jalan yang tidak populer. Ada satu hamba Tuhan, Oswald Smith, mengatakan, “Kekristenan, jikalau diberitakan dengan setia, dengan sesungguhnya, dia tidak pernah akan menjadi satu berita yang populer.” Saya tidak bicara lebih lanjut lagi berkenaan sama aniaya, penderitaan atau lainnya, hanya bicara tentang popularitas saja, itu artinya kita mungkin sekali dianggap orang aneh di luar sana. Pendapat-pendapat kita pasti akan banyak ditentang oleh orang-orang di sana. Mulai dari teologia kita, mulai dari apa yang kita percaya melalui hidup kita, keputusan-keputusan dan pelayanan kita, banyak orang yang akan terus menerus mempertanyakan, mengejek dan kemudian melihat, oh, ini bukan seperti itu. Apalagi kalau kita sudah masuk di dalam zaman post-modern, orang Kristen pun bisa menjadi lawan kita. Kita menjadi bukan orang yang seperti khalayak ramai. Kita punya pendirian, punya keputusan, punya kesimpulan dianggap aneh sama mereka. Makin banyak orang yang tidak suka kita, makin banyak orang yang tidak berteman dengan kita. Bukan karena kita pernah menipu dia, bukan karena kita pernah mencelakakan mereka, tetapi dengan keputusan kita pun, orang sudah tidak suka dengan kita. Hanya ini saja, tidak usah bicara penganiayaan.
Saya tanya kepada saudara apakah engkau tahu resiko ini? Apakah kita mau jalani jalan ini? Engkau menjadi orang lain, yang dekat, yang akrab kemudian menjadi sesuatu yang dingin. Teman-teman akrab mulai meninggalkan kita. Bukan karena kita berdosa, tetapi kita mau ‘belajar setia’. Saya tidak berani katakan kita ‘setia’, biar Tuhan yang menentukan kita setia atau tidak, mau ‘belajar setia’ saja, itupun harganya begitu banyak resiko. Apalagi kalau engkau masuk di dalam gereja seperti ini. Pdt Stephen Tong sendiri sudah pernah mengatakan, banyak orang tidak suka gerekan Reformed, mereka membenci kita, mereka memata-matai kita, mereka berusaha untuk menghancurkan kita. Tetapi perhatikan, dia mengatakan demikian, “Mereka tidak mungkin bisa menghina kita karena kita berjalan dalam jalan yang sempit.”
Pagi ini saya terus menerus memikirkan, masuk di dalam gereja lokal, gereja Reformed seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi? Masuk di dalam GRII, sebenarnya apa yang terjadi? Saudara-saudara mengerti keunikan gereja dan mengerti keunikan gereja lokal itu penting sekali. Saya ambil satu ilustrasi, kalau saudara masuk dalam pernikahan, saudara-saudara membentuk satu keluarga, kita mesti menyadari ada misi yang Tuhan tentukan di dalam keluarga saudara. Saudara sebagai keluarga lokal, maka kita mesti mendoakan, untuk mengerti, Tuhan, apa yang Engkau secara khusus panggil keluarga kami untuk menggenapinya? Panggilan itu sangat mungkin berbeda satu dengan yang lain. Panggilan keluarga saya berbeda dengan panggilan keluarga Widjaya. Panggilan keluarga Widjaya berbeda dengan panggilan keluarga Desmond. Panggilan keluarga Desmond beda dengan panggilan keluarga Adrian. Setiap dari antara kita menikah bukan cuma untuk menikah. Ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam pernikahan saudara secara khusus dan itu beda satu dengan yang lain. Ada sesuatu yang khusus, yang particular, yang Tuhan berikan kepada kita seturut dengan seluruh kemampuan, seturut dengan karakter kita diciptakan. Maka ini adalah sesuatu yang harus digumuli dalam setiap keluarga lokal. Kalau tidak, kita pun akan menjadi satu keluarga yang sama dengan orang yang tidak kenal Yesus Kristus. Bedanya hanya menempelkan kata ‘Kristen’ di dalam keluarga kita. Apa panggilan secara khusus keluargamu yang dari Tuhan? Engkau dan saya harus menggumulkannya, kita tidak hidup hanya untuk punya isteri, punya anak, punya cucu, lalu mati. Ada kehendak Allah yang dinyatakan di dalam keluarga kita masing-masing. Itu adalah kekhususan keluarga saudara, itu adalah signifikansi keluarga saudara hadir di tengah-tengah dunia. Itu adalah bagian panggilan Allah kepada keluarga sudara untuk berbagian di dalam kerajaan-Nya. Hal ini sama dengan gereja. Apakah gereja kita sama dengan gereja yang lain, yang sejati? Jawabannya adalah ada samanya tetapi ada panggilan khususnya. Ada suatu panggilan secara particular, ada suatu gerakan yang ditanam, yang menjadi keunikan gereja lokal ini, yang berbeda dengan gereja yang lain.
Sekarang saya akan masuk di dalam 3 hal yang setiap saudara ada, menjadi jemaat di tempat ini dan khususnya yang baptis, sidi dan astestasi memperhatikan apa yang Tuhan berikan di dalam gereja lokal di tempat kita. Seluruhnya dikerjakan harus sinkron dengan apa yang ada di pusat. Perhatikan, ini bukan gereja saja, tetapi ini adalah movement. Movement berarti sesuatu yang bergerak. Ini berkali-kali Pdt Stephen Tong mengatakan kepada kita semua, “Reformed adalah suatu gerakan, jangan sampai gerakan berhenti dan menjadi monumen, jangan sampai gerakan ini menjadi sesuatu yang mati.” Gerakan adalah sesuatu yang dinamis. Kalau saya boleh memberikan satu contoh, ini adalah sama seperti orang lari estafet, ketika tongkat dipegang maka dia lari, itu movement. Kemudian dia berikan kepada orang selanjutnya, tetapi ketika orang itu pegang dan dia diam, maka itu menjadi monumen, berhenti. Gereja yang hebat, gereja yang besar, gereja yang kaya bisa menjadi monumen yang mati. Gereja yang miskin, gereja yang dianiaya, gereja yang tidak memiliki relasi dengan banyak pejabat, ternyata bisa menjadi gereja yang bergerak. Biarlah kita meminta anugerah daripada Roh Kudus untuk terus ada gerakan. Sekarang pertanyaannya gerakan apa? Gerakan menuju apa?
Yang pertama adalah gerakan di dalam Teologia Reformed. Perhatikan! Ketika bicara mengenai Teologia Reformed pun saya perlu waktu untuk menjelaskan, karena banyak orang bicara mengenai Teologia Reformed adalah buku-buku Reformed Theology dibaca dan kemudian selesai, mati di sana. Saya tidak bicara itu sekarang, kita tidak memiliki waktu untuk menjabarkan panjang lebar, tetapi ketika bicara berkenaan dengan suatu gerakan Teologia Reformed, itu adalah gerakan untuk mencari kebenaran. Gerakan untuk mengejar Firman. Di dalam Alkitab maka Firman sangat ditinggikan. Mazmur 119 saja menyatakan berkenaan dengan kemuliaan Firman dari berbagai macam aspek. Pemazmur memujinya. Teologia Reformed adalah teologia yang mendorong kita mencintai Firman. Ketika saya tanya kepada saudara-saudara, “Apa itu Teologia Reformed?” Maka banyak dari antara kita mungkin mengatakan, “Ini Pak, buku Reformed Systematic Theology, ini Teologia Reformed.” Teologia Reformed lebih kaya daripada itu semua. Apalagi kalau saya tanya, “Apa itu Teologia Reformed?” Kemudian ada orang yang malah bicaranya, “TULIP pak, 5 poin Calvinism.” Oh, Teologia Reformed jauh lebih kaya daripada itu. Salah satu hal yang penting mengenai Teologia Reformed adalah saudara dan saya belajar melalui Teologia Reformed metode berteologia Calvin. Ketika seseorang baca Alkitab, kenapa baca Alkitab yang sama, teologianya beda? Kenapa Calvin baca Alkitab keluarnya ini, kenapa Wesley baca Alkitab, keluarnya itu? Kenapa Saksi Yehova baca Alkitab kemudian keluarnya lain? Teologia Reformed bukan cuma pengertian satu, dua, tiga tentang Allah, tentang Kristus. Tidak! Teologia Reformed ada suatu hal yang mendorong, yang menjadi presaposisi terlebih dahulu di dalam hati.
Saya akan berikan salah satu dari beberapa poin yang paling penting dari metode berteologia Calvin. Saudara perhatikan baik-baik. Teologia Reformed diproduksi dari presaposisi atau dari asumsi dasar atau dari ketetapan hati ini. Ketika Calvin membaca Alkitab, motivasi pertama adalah ketaatan kepada Alkitab. Banyak orang sekarang bicara mengenai saya ada di dalam gerakan Reformed, saya memegang Teologia Reformed, tetapi kenapa tidak cinta Firman? Kenapa tidak menyelidiki Firman? Kenapa sukanya hal-hal teologia tetapi tidak suka Firman?
Hal yang paling sederhana, kepada seluruh jemaat di GRII Sydney, saya tanya apakah engkau membaca Firman setiap hari atau tidak. Apakah engkau memprioritaskan saat teduh atau tidak? Jangan pernah bicara saudara dan saya pengikut Reformed, kalau saudara dan saya tidak mencintai Firman! Ketika bicara mengenai Reformed, itu bukan bicara mengenai teologia-teologia kristalisasi saja. Ya, Reformed ada kristalisasi teologia, tetapi ketika bicara berkenaan dengan Reformed, reformasi adalah gerakan kembali membaca, mencintai, membuat Alkitab segala-galanya dalam hidup kita. Untuk mengenal Allah lebih baik, untuk mengajarkan kita jalan-jalan-Nya, untuk lebih taat. Dan ini berbeda dengan dunia. Dunia membuang Firman, dunia mengata-ngatai Firman, dunia bisa hidup keluar dari rumah di pagi hari tanpa Firman. Dan ini juga berbeda dengan banyak gereja yang tidak sejati, yang sesat. Gereja-gereja tersebut menggunakan Firman memperkaya diri sendiri, ‘memperkosa’ setiap teks yang ada di dalam Firman. Kata ‘memperkosa Firman’ itu diucapkan oleh Calvin, ketika dia menafsir bagaimana setan meminta Yesus untuk berdiri di bubungan Bait Allah dan kemudian menjatuhkan diri-Nya. Setan katakan, “Engkau kan Anak Allah, maka Engkau bisa jatuhkan dirimu dan lihat di dalam kitab Mazmur maka Tuhan Allah Bapa di Surga akan mengirim malaikat-Nya memegang, menatang Engkau.” Itu adalah ‘memperkosa Firman’. Menggunakan Firman dari Allah untuk kepentingan diri sendiri. Berapa banyak gereja yang menyebut diri gereja tetapi sebenarnya palsu dan melakukan hal itu. Sekarang saudara bisa tahu, bisa sadar kita jalannya sempit. Kita melawan, kita “antitesis” dari dunia, dan kita juga melawan “saudara-saudara” yang mengaku diri seiman, gereja-gereja mengaku diri orang Kristen tetapi sebenarnya memutar-balikkan Firman. Sempit sekali. Kita dibuang sama dunia. Dikata-katai oleh gereja-gereja yang palsu itu. Oh, kamu Legalism, kamu mau benar sendiri, kamu sombong, kamu sendiri yang mengatakan memegang kebenaran satu-satunya.
Beberapa belas tahun yang lalu, maka saya berpikir, dan saya doa sama Tuhan. Kalau saya masuk di dalam gerakan ini dan kemudian karena satu dan lain hal kemudian saya keluar, saya bisa melayani di mana? Gereja mana yang mau pakai, gereja mana yang mau untuk membuat saya menjadi hamba Tuhan atau pendetanya? Baptis? Anglikan? Karismatik? Pentakosta? Jangankan itu, beberapa hari yang lalu saya ketemu sama satu anak muda dan anak muda itu mau masuk sekolah teologia. Karena saya kenal baik sama dia, lalu saya katakan, kamu masuk ke STTRI. Orang ini dari latar belakang Pentakosta. Dia mau masuk ke situ, tetapi dia mengatakan tidak bisa. Kenapa? Karena tidak bisa mendapat persetujuan dan rekomendasi gembalanya. Tidak mudah. Dia dari Pentakosta, dia tetap pergi ke gereja di sana. Dia beberapa kali pergi ke gereja Reformed, dia tahu khotbah-khotbah Reformed, dia mau belajar Reformed, tapi sulitnya luar biasa. Saya bisa bicara, saya bisa beri contoh, terlalu banyak. Tetapi yang saya mau maksudkan adalah satu, belajar untuk mengejar Allah melalui Firman-Nya. Itu Teologia Reformed. Bukan hanya senang dengan seminar-seminar, bukan hanya senang dengan pengajaran teologia, bukan hanya senang dengan khotbah hari Minggu di tempat ini, atau saudara lihat di tempat yang lain, tapi benar-benar secara pribadi engkau bergaul dengan Tuhan di dalam Firman setiap hari.
Hal yang ke-2. Ketika bicara mengenai gerakan, ini adalah gerakan mengabarkan Injil. Perhatikan, mengabarkan Injil, The Gospel. Saya belum bicara mengenai penginjilan. Perhatikan baik-baik, The Gospel,di dalam Gospel ada 2 tugas, 2 mandat. Mandat pertama adalah mengabarkan Injil, dan yang ke-2 adalah mandat budaya atau mandat untuk mengerjakan perubahan yang significant di dalam sebuah culture. Itu adalah memanusiakan manusia. Kalau sudah gabungkan dua hal ini, misi. Mission tanpa pekabaran Injil tidak ada gunanya. Di tempat yang lain, ketika seseorang atau gereja mengabarkan Injil, Yesus Kristus juga menyatakan untuk kita berbuat baik dan mengusahakan kesejahteraan kota. Ini adalah suatu yang kita terus ‘belajar’, saya tidak berani katakan ‘kerjakan’, tetapi ‘belajar’. Oleh sebab itu saya katakan, mari gereja, mari belajar bermisi. Sekarang, apa yang menjadi antitesis dari hal ini, mengabarkan Injil? Yaitu orang yang tidak masuk di dalam misi, tidak mengabarkan Injil, orang tersebut hidup untuk dirinya sendiri. Ini adalah suatu yang dilawan di dalam Alkitab. Saudara lihat orang dunia, apapun keputusan mereka adalah self-centred. Apakah aku untung atau tidak? Apakah aku lebih lancar atau tidak? Apakah aku lebih terkenal atau tidak? Tetapi Yesus Kristus mengatakan, “Sangkal dirimu, pikul salibmu, ikut Aku.” Ketika Dia ada di dalam kekekalan, Dia berada di dalam kemuliaan-Nya dan semua makhluk menyembah Dia. Tetapi Alkitab mengatakan Dia tidak mempertahankan posisi itu. Dia turun ke dunia, hidup-Nya bukan untuk diri-Nya sendiri. Hidup-Nya untuk keselamatan kita dan kebaikan dunia. Kalau saudara dan saya sungguh-sungguh adalah pengikut Yesus Kristus dan masuk di dalam gereja yang sejati, Roh Kudus akan terus mendorong kita untuk memiliki hidup yang tidak berpusat pada diri, memikirkan keselamatan orang lain, memilih memikirkan kehidupan orang lain, memikirkan kesejahteraan orang lain. Karena itu juga yang ada di dalam isi hati Yesus. Terlepas dari apakah Yesus mau menyelamatkan seseorang atau tidak, tapi berkali-kali dalam Alkitab mengatakan hati Yesus penuh dengan belas kasihan, compassion. Saudara bisa melihat, tidak semua yang disembuhkan itu diselamatkan, tetapi mereka mendapatkan sentuhan tangan Kristus yang penuh dengan compassion. Biarlah itu selalu ada di dalam hati kita dan dalam gerakan ini, di dalam gereja lokal ini. Kita diciptakan bukan untuk diri kita, tapi kita diciptakan untuk misi Allah bagi dunia.
Hal yang ke-3. Gerakan untuk apa? Gerakan untuk memiliki jiwa yang selalu miskin di hadapan Allah. Ini yang disebut sebagai gerakan doa. Perhatikan baik-baik. Ketika saudara membaca sebuah buku teologia apapun, atau melihat kesaksian seseorang di dalam pelayanan Tuhan yang berhasil seperti apa pun, cobalah belajar berkenaan dengan kehidupan pribadi orang tersebut di balik layar. Apa yang ada di balik kehidupan John Owen yang tersembunyi. Apa yang tersembunyi di balik Luther dan Calvin. Mengapa mereka bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang begitu besar dan begitu kekal di tengah-tengah dunia sementara ini. Maka ini yang ada di mata saya di dalam beberapa tahun terakhir. Dulu ketika saya membaca buku-buku, saya selalu terkesima, terpesona dan mau untuk belajar konten-konten teologi dan harus belajar, tetapi sekarang bukan itu saja, saya mau lihat orang yang menuliskan ini, apa kehidupannya. Saya menemukan mereka memiliki kesamaan, satu hal yaitu mereka memiliki kehidupan doa yang dalam. Saudara-saudara pasti mengerti Yakobus, penulis Alkitab disebut sebagai “Si lutut unta.” Saudara-saudara tahu kenapa? Karena arkeolog menemukan rumah yang disebut sebagai rumah Yakobus ada satu bagian agak cekung ke bawah, itu adalah karena dia melakukan setiap saat berlutut di situ. Orang-orang kudusnya Allah, orang-orang Reformed, orang-orang Puritan adalah orang-orang, tentara-tentara dengan lututnya.
Gerakan kita adalah gerakan membawa jiwa, ayo bergantung kepada Tuhan. Kita tidak punya siapa-siapa kecuali anugerah Tuhan kepada kita. Dunia, lihat dunia, apakah mereka mau berdoa mengingat nama Tuhan, menyebut nama Tuhan saja penghinaan bagi mereka. Begitu banyak gereja-gereja palsu. Mereka mengembangkan pelayanannya berdasarkan kekuatan keuangan, berdasarkan kekuatan pemusik-pemusik. Salah satu ulasan seorang historian dari sejarah adalah dulu, mimbar Firman menjadi center kebangunan rohani, tetapi sekarang, gereja-gereja mengandalkan musik menjadi center, artis menjadi center dari kebangunan rohani. Ini semua sudah bergeser. Kalau saudara dan saya mau sungguh-sungguh mengandalkan Allah melalui Firman-Nya saja, saudara dan saya akan menyadari kalimat itu saja akan menyadari pentingnya dan sangat-sangat bergantungnya kita kepada anugerah Allah. Itulah sebabnya kita berdoa. Doa tidak mengubah apa pun, yang mengubah adalah belas kasihan Tuhan kepada kita. Tapi pelajari dalam Alkitab, anugerah Allah yang diberikan kepada seseorang adalah anugerah yang diberikan kepada hati yang meratap. Maka berdoalah! Ikut serta-lah di dalam doa. Saya tidak bermain-main, ikut serta-lah di dalam doa.
Tiga hal ini kalau engkau melawan silakan, tetapi sejarah akan membuktikan bahwa Firman-Nya tidak pernah akan terkalahkan. Pertama, firman, mengejar firman. Ke-2 adalah hidup untuk Allah, hidup untuk misi Allah di tengah-tengah dunia, bukan untuk diri. Ke-3 hidup yang bergantung kepada belas kasihan Allah. Itulah gereja Reformed Injili, itulah movement di dalam gereja ini. Apakah engkau menyadari ini adalah jalan yang sempit? Ini adalah jalan yang tidak populer. Tapi ini adalah jalan yang Tuhan berikan kepada kita. Ketika saya membaca Matius ini, kemudian saya menyadari, oh, Tuhan, begitu berat. Kemudian Tuhan mengingatkan satu ayat dan kita akan akhiri. Yohanes 17:9,14-15,18. Saya akan akhiri. Pintunya sempit? Iya. Jalannya sesak? Iya. Penuh pergumulan? Tidak populer? Dilawan? Tetapi penghiburannya adalah Yesus Kristus, berdoa untuk mereka. Yesus Kristus tidak berdoa buat gereja palsu, Yesus Kristus tidak berdoa untuk orang-orang dunia, Yesus berdoa untuk murid. Dia tidak berdoa untuk Yudas. Dia berdoa untuk Petrus kembali. Saudara tidak menemukan Yesus berdoa untuk Yudas dan juga Yesus mengatakan, “Aku tidak meminta Engkau untuk melepaskan mereka dari jalan ini, tetapi jagai mereka.” Jemaat Tuhan, dan khususnya semua orang yang dibaptis, sidi, dan atestasi, Yesus tidak saja memberikan kepada kita satu penglihatan akan resiko, tetapi Dia juga memberikan kepada kita semua satu janji yang tidak akan Dia ingkari, Dia mendoakan kita, Dia beserta dengan kita, Dia menjagai kita di tengah-tengah jalan yang sempit itu. Mari kita berdoa.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more