Ringkasan Khotbah

28 July 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (9)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · 1 Kor 2:12-16

1 Kor 2:12-16

Mari kita memikirkan, merenungkan dari 1 Kor 2. Kita melanjutkan berkenaan dengan manusia alami yang ditransformasi menjadi manusia rohani oleh Roh Kudus. 1 Kor 2:12-16. Ayat 12: Kita tidak menerima roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Saudara perhatikan “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah.” Berarti ada roh-roh dunia dan ada Roh yang dari Allah yaitu Roh Kudus. Ayat 13: Kami memberitakan hal-hal ini bukan dengan kata-kata yang diajarkan hikmat manusia tapi yang diajarkan Roh sambil menjelaskan hal-hal rohani kepada orang-orang rohani. Ayat 14: Manusia alami tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; ia tidak dapat memahaminya sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Ayat 15: Namun manusia rohani menilai segala sesuatu tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Ayat 16: Sebab siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan sehingga ia dapat menasihati Dia? Namun kami memiliki pikiran Kristus.

Kita terus memikirkan mengenai pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa ditiru oleh roh-roh yang ada di dunia ini. Dan kita sudah sampai pada poin yang ke-6. Kalau Roh Kudus itu bekerja di dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan ditransformasi seutuhnya selengkapnya, semuanya sampai kepada dia bertemu dengan Tuhan. Dan transformasi ini dalam 1 Korintus dikatakan dari manusia yang alami menjadi manusia yang rohani. Saya sengaja untuk membawa jemaat memikirkan ayat ini karena ayat-ayat ini jarang sekali dibicarakan di atas mimbar. Kita berbicara berkenaan dengan kelahiran baru, terima Tuhan Yesus. Dan seluruh mimbar kaum Injili membicarakannya. Tetapi dengan berlangsungnya tahun demi tahun, doktrin regenerasi menjadi sesuatu yang memudar. Semua dari orang Kristen mengatakan aku sudah lahir baru, aku sudah terima Tuhan Yesus, aku sekarang adalah orang Kristen, tetapi sesungguhnya apa itu artinya kelahiran baru? Kita harus membedahnya lebih dalam lagi. 

Sekali lagi saya mengatakan pada saudara-saudara, doktrin Roh Kudus itu biasanya, seluruh orang-orang bidat pun mengatakan hal yang sama di atas permukaan doktrinnya. Tetapi begitu sampai kepada aplikasinya, seluruhnya beda dengan apa yang ada dalam Alkitab. Saudara-saudara, Alkitab dengan jelas menyatakan di sini, ada dua jenis manusia, manusia yang alami dan manusia yang rohani. Dan hanya Roh Kudus saja jikalau Itu bekerja dalam hatimu dan hatiku, Dialah yang mengubah kita dari manusia yang alami menjadi manusia yang rohani. Itulah regenerasi, itu adalah kelahiran baru. Ketika bicara dengan kelahiran baru, aku dilahirkan dari Roh. Yang lahir dari Roh akan menghasilkan hal-hal yang rohani, dan yang lahir dari daging akan menghasilkan perbuatan-perbuatan daging. Untuk dua hal ini maka kita akan memikirkan di dalam case ini saja. 

Pertama yang minggu yang lalu saya sudah katakan, sesungguhnya di dalam Alkitab tidak mengenal orang Kristen duniawi. Tidak ada di dalam Alkitab orang yang mengaku diri Kristen, orang yang mengaku diri itu sudah lahir baru, tetapi dia tetap memegang kesukaan-kesukaan dunia dan dosa dan daging sampai pada akhirnya, tidak pernah ada. Orang tersebut bisa jatuh, orang sejati di dalam Tuhan bisa jatuh, tetapi akhirnya dia pasti bertobat. Daud itu dosanya begitu besar, tapi dia bertobat. Seorang perampok itu dosanya besar, tapi sebelum mati dia bertobat. Saudara-saudara, tidak pernah ada, sungguh-sungguh tidak pernah ada seseorang mengatakan aku terima Yesus, aku lahir baru, dan kemudian aku memegang dosa, dan kemudian aku masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan dosaku. Tidak pernah ada. Itu Kristen apa? Itu Kristen di mana? Iya itu di gereja-gereja Injili yang lain, tetapi bukan Alkitab. Saya tidak katakan seluruh gereja Injili seperti itu, tetapi ada banyak sekali yang missed. Beberapa puluh tahun terakhir ini orang-orang Reformed itu mulai menyadari. Kalau saudara-saudara melihat Sinclair Ferguson, Timothy Keller,John Piper, Paul Washer, mereka mengkritik doktrin regenerasi yang selama ini itu ada di tengah-tengah kita, di tengah-tengah gereja Injili yaitu doktrin ada step by step untuk menerima Yesus Kristus, tetapi mempertahankan dosa dan kemudian berpikir masuk Kerajaan Allah. 

Kemarin, pada Sabtu ada welcoming day, dan saya mengambil satu perikop orang muda yang kaya. Orang itu orang muda, kaya, sukses dan saleh dan kemudian orang itu bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk masuk Kerajaan Allah?” Dan kemudian Yesus menyatakan seluruh dari perintah Allah kepada manusia ‘jangan mencuri, jangan membunuh’ dan semuanya itu (perintah ke-4 ke bawah dari 10 perintah Allah). Lalu kemudian dia mengatakan, “Saya sudah lakukan semuanya.” Kemudian Yesus mengatakan satu hal, “Jual semua yang kau miliki, dan kemudian uangnya bagikan kepada orang miskin, dan engkau ikut Aku.” Yesus bicara dalam konteks Kerajaan Allah. Dan Alkitab mengatakan orang itu sangat sedih, dan kemudian karena hartanya banyak dan dia meninggalkan Yesus. Yesus tidak mengejar dia. Dari satu perikop ini saja saudara bisa mengevaluasi apa yang kita pikirkan mengenai cinta, kasih. Kita sering sekali menggunakan definisi yang sama dengan kekristenan tetapi isinya beda. Kalau Yesus mengasihi, kenapa Dia tidak kejar orang itu. Dia diam. Dia biarkan orang itu pergi. Dan kalau saudara membaca di commentaries, ada satu commentary yang sangat-sangat reformed dia menyatakan, dan ini adalah benar. Ini adalah bagian yang paling jelas seseorang yang tidak diselamatkan. Saudara-saudara, dia tidak diselamatkan karena apa? Karena di dalam dirinya ada ilah yang terus dia pegang. Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan aku terima Yesus Kristus dan aku memegang ilah dan karena aku mengakui Dia satu-satunya Juruselamat, aku pergi ke surga, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Kalau ada Roh Kudus dalam hati kita, Roh Kudus tidak akan berdiam diri tentang hal itu. Dia akan terus menggempur hati nurani kita untuk melepaskan ilah dan sebelum kita mati, pasti kita menyerah kepada Dia. Tetapi kalau sampai mati kita terus memegang, maka kita perlu mengevaluasi apakah sungguh-sungguh Roh Kudus itu ada di dalam hidup kita karena kalau Dia bekerja, natural man akan menjadi spiritual man secara keseluruhan. Itu adalah hal yang pertama.

Sekarang hal yang ke-2 saudara-saudara perhatikan baik-baik. Orang yang sungguh-sungguh diregenerasi bisa memiliki keraguan akan kepastian keselamatannya. Saudara perhatikan baik-baik, sekali lagi dengarkan baik-baik kalimat ini. Orang yang sudah benar-benar diselamatkan, ada Roh Kudus. Ada orang yang sudah diselamatkan, dia yakin diselamatkan. Tetapi ada orang yang sungguh-sungguh sudah diselamatkan tetapi dia masih memiliki keraguan akan kepastian keselamatannya. Perhatikan, ini adalah dua hal yang berbeda. Sungguh orang yang diselamatkan. Diselamatkan. Orang diselamatkan itu adalah pekerjaan Allah Tritunggal di dalam Kristus Yesus. Dan keyakinan keselamatan. Keyakinan keselamatan bicara mengenai subyektifitas

Saudara-saudara, maka saudara akan menemukan empat kemungkinan ini. Kemungkinan pertama adalah orang sungguh-sungguh diselamatkan oleh Allah Tritunggal dan memiliki keyakinan keselamatan itu. Kemungkinan ke-2 adalah orang yang sungguh-sungguh diselamatkan oleh Allah Tritunggal tetapi tidak yakin memiliki keselamatan itu. Kemungkinan ke-3 adalah orang yang sesungguhnya tidak diselamatkan, orang yang binasa sesungguhnya tetapi memiliki keyakinan bahwa dia diselamatkan. Saudara-saudara perhatikan, kemungkinan ke-3 ini yang paling banyak di dalam orang Kristen. Kemungkinan ke-4 adalah orang yang sungguh-sungguh tidak diselamatkan dan dia memang tidak yakin kalau diselamatkan. 

Saudara-saudara, perhatikan sekarang saya akan bicara mengenai kemungkinan ke-2 saja. Untuk saya boleh memakai Firman ini boleh terus membuat kekuatan hati saudara. Adalah benar begitu banyak orang yang sesungguhnya diselamatkan tetapi tidak memiliki kepastian keselamatannya. Dan bagaimana ketika kita memiliki hal ini. Apa sesungguhnya tanda keselamatan dari Dia? Apakah orang yang sungguh-sungguh yakin dia itu selamat, sesungguhnya selamat? Jawabannya adalah tidak. Apakah seseorang yang yakin bahwa dirinya tidak diselamatkan itu artinya dia itu pasti tidak diselamatkan? Jawabannya adalah mungkin iya, mungkin tidak. Saudara-saudara, sekarang perhatikan apa yang menjadi titik inti dari membedakan keselamatan itu. Dari seluruh buku, maka saudara tidak mungkin menemukan selain dari orang-orang puritans. Saudara-saudara, hanya orang-orang puritan, ratusan orang yang diurapi oleh Tuhan yang berteologia reformed yang membangun Inggris dan menemukan Amerika, dia adalah physician of the soul. Saudara-saudara, perhatikan apa yang dia katakan. Banyak orang yang sesungguhnya tidak yakin akan kepastian keselamatan, tetapi karena ketidakpastian yang dimiliki, itu membuat mereka rendah hati mencari Allah. Membuat mereka meratap minta belas kasihan. Membuat mereka berhati-hati di dalam hidup untuk menjaga kesucian. Dan orang puritans mengatakan itulah tanda anugerah itu. Itulah tanda anugerah itu. Engkau berjalan di dalam kerendahan hati, engkau meratap minta belas kasihan, engkau menjaga dirimu berhati-hati di dalam kesucian. Itulah tanda bahwa engkau mendapatkan anugerah keselamatan itu. Ini adalah kebalikan dari orang-orang yang mereka mengaku mereka sudah terima Tuhan Yesus dan yakin akan kepastian keselamatannya, tetapi berjalan di dalam kesombongan. Sulit sekali untuk diminta untuk berdoa, tidak membutuhkan belas kasihan dan hidup seenak-enaknya, tidak menjaga kesucian. Itu adalah keyakinan berdasarkan kepercayaan diri yang kosong. Saudara-saudara adalah lebih baik tentu kalau kita sungguh-sungguh diselamatkan dan kita yakin akan keselamatan itu. Tetapi keyakinan akan keselamatan itu berdasarkan apa? Berdasarkan tanda-tanda anugerah dan bukan berdasarkan claim kita akan kelahiran baru. Jadi saudara-saudara, mari kita introspeksi apakah sungguh-sungguh saudara dan saya diselamatkan? Apakah sungguh-sungguh diselamatkan? Maka kalau saudara-saudara mengatakan “Aku yakin diselamatkan.” Maka saudara bicara berinteraksi dengan Alkitab. Apa yang Alkitab sesungguhnya bicara. Alkitab akan bertanya kepada kita, “Engkau yakin diselamatkan?” Sekarang keyakinanmu berdasarkan apa? Alkitab akan mengatakan keyakinan yang pasti hanya berdasarkan apakah di dalam dirimu ada tanda-tanda anugerah. Tanda-tanda anugerah itu adalah di dalam Alkitab itu begitu jelas. Kerendahan hati, meratap kepada Tuhan, mencari wajah Allah, God-centred not self-centred, hidup sepenuhnya diberikan kepada Tuhan, dan itu adalah tanda-tanda anugerah. Ya, mungkin ini adalah sesuatu yang sifatnya progress, tidak terlihat seluruhnya sekarang, tetapi Alkitab menjamin bahwa pada akhirnya seluruhnya ini akan terjadi. Saudara-saudara, karena manusia alami akan ditransformasikan menjadi manusia rohani secara keseluruhan. Dan sekarang saya akan masuk bagian yang lebih lain lagi.

Apa maksudnya manusia rohani itu? Manusia alami ditransformasikan menjadi manusia rohani oleh Roh Kudus. Dan apa itu maksudnya manusia rohani? Manusia rohani adalah manusia yang disertai, dilingkupi, dikuasai oleh Roh Kudus. Tidak ada satu bagian pun yang akan dilepaskan oleh Roh Kudus. Sekali lagi, saya mengungkapkan satu prinsip dalam Alkitab itu apa artinya dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Siapa yang membaptis? Kristus. Dibaptis oleh apa? Roh Kudus. Dan sekali lagi saya ulangi, ini adalah ke-3 kalinya, dibaptis, baptis dalam kata aslinya itu adalah dilingkupi. Itu bukan bicara berkenaan dengan baptis itu adalah sesuatu yang harus selam, tetapi adalah dilingkupi, dipenuhi, diberi anugerah secara keseluruhan. Di dalam gereja reformed injili, di dalam praktek baptisan, maka kita mengambil air sebagai tanda Roh Kudus turun ke atas kamu dan kemudian dicurahkan seluruhnya dilingkupi oleh Roh Kudus. Jadi regenerasi itu, seorang yang dilahirbarukan adalah orang yang dikuasai oleh Roh Kudus dan Roh Kudus akan berinteraksi, berintervensi di dalam hidupnya, di dalam segala sesuatu. Dan kalau saudara-saudara membaca Alkitab saudara akan menemukan tidak ada satu bagian pun dalam diri kita, hidup kita yang dilepas oleh Roh Kudus. Dan pagi ini saya akan memberikan kepada saudara-saudara presentasi untuk saudara-saudara bisa menemukan, masuk lebih dalam sedikit, tidak dalam sekali tetapi sedikit lebih dalam untuk saudara bisa merasakan apa yang Alkitab katakan dilingkupi oleh Roh Kudus. Saudara-saudara, sekali lagi, natural man menjadi spiritual man. Roh Kudus bekerja di dalam seluruh aspek hidup kita. Saudara-saudara, kalau saudara-saudara melihat bagian-bagian Alkitab saudara akan menemukan pixel-pixel yang makin lama makin banyak ketika Roh Kudus itu bekerja.

Yang pertama, pemercaya bersama-sama akan dibangun menjadi rumah rohani, imamat yang kudus untuk mempersembahkan korban yang rohani. Perhatikan, ini adalah rumah rohani, spiritual house. Saya sudah mengatakan kepada saudara-saudara, manusia rohani. Oh, rohani apa ya? Jasmani rohani? Bukan. Ketika bicara mengenai manusia rohani, spiritual man, itu adalah seseorang yang dilingkupi oleh Roh Kudus. Orang yang dilahirbarukan dalam poin ini maka dia akan menggabungkan dengan komunitas yang baru. Alkitab mengatakan ini adalah suatu bangunan/bait dari Roh Kudus. Suatu bangunan yang tidak dibuat secara jasmani oleh batu-batu, tetapi oleh pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah kita, menjadi satu bait suci. Dan Alkitab dengan jelas menyatakan bait suci yang kemudian kemuliaannya lebih besar daripada bait suci yang terdahulu. Gereja itu bukan bangunannya, gereja adalah kumpulan kita semua. Ini bukan batu bata yang di atas batu bata lain dibuat. Bukan batu yang mati, tetapi ini adalah suatu bangunan hasil karya Roh Kudus. Dan Alkitab mengatakan Roh Kudus yang menyatukan kita, Roh Kudus yang melahirbarukan dan Roh Kudus yang menyatukan dan menjadikan kita imam-imam kerajaan dan kita mempersembahkan dari korban yang adalah seturut dengan Firman yang adalah seturut dengan Roh Kudus. Ini adalah gereja. Jadi gereja itu adalah kumpulan kita semua yang dibangun, yang dilahirbarukan oleh Roh Kudus.

Hal yang ke-2. Alkitab mengatakan orang-orang ini diubah dari natural man menjadi spiritual man, dia memiliki pengertian rohani. Pengertian rohani ini bicara berkenaan dengan satu pengertian yang seturut dengan Roh Kudus. Dan itu artinya adalah seturut dengan Firman karena Roh Kudus dan Firman tidak bisa dipisahkan. Orang yang sungguh-sungguh dilahirbarukan memiliki sesuatu pengertian, knowledge yang tidak dimiliki oleh orang-orang dunia. Kalau saudara-saudara masuk ke dalam jurusan kimia, saudara mendapatkan knowledge kimia. Kalau saudara-saudara masuk jurusan ekonomi, saudara memiliki knowledge ekonomi. Dan itu semua bisa dipelajari, tetapi pengertian dari Roh Kudus itu melalui Firman hanya diberikan kepada orang-orang yang lahir baru. Saudara akan menemukan begitu banyak orang yang tidak bisa mengerti arti Alkitab kecuali Roh Kudus itu bekerja. Saudara akan menemukan begitu banyak orang di gereja yang begitu mendengar khotbah sebaik apapun, tidur, dan sebagian lagi main game. Dia memainkan handphone-nya tepat di tengah-tengah ibadah. Sama sekali tidak tertarik, dia cuma lihat orang di mimbar marah-marah, teriak-teriak, cuma itu saja. Dia tetap tidak akan mengerti dan dia mungkin malah mungkin akan membuat orang ini orang yang berkhotbah ini lelucon. Semua itu bisa dimengerti karena memang mereka tidak dilahirbarukan. Sepandai apapun tetap mereka tidak dilahir-barukan. Spiritual understanding.

Hal yang ke-3. Sebagai manusia Rohani, mereka membedakan segala sesuatu. Dan saudara-saudara perhatikan mereka membedakan segala sesuatu atau menilai segala sesuatu tanpa mereka sendiri dinilai. Ini bukan berarti bahwa orang ini akan adalah orang yang sesuka-sukanya. Tetapi adalah orang yang tunduk dengan values, cara pandang, definisi dari Roh Kudus melalui Firman. Saudara-saudara mereka memilih menjadi manusia rohani.

Hal yang ke-4 adalah mereka menyanyikan lagu-lagu rohani. Saudara-saudara ketika saudara menyanyi lagu rohani, “Oh saya menyanyi lagu rohani kok, bukan lagu dari drama Korea.” Bukan itu maksudnya. Kita orang yang dilahirbarukan bisa menyanyikan lagu-lagu yang tercipta atau lagu-lagu yang kita nyanyikan karena pekerjaan Roh Kudus ada dalam hidup kita. 

Hal yang lain adalah manusia rohani itu mencintai hukum yang rohani. Saudara-saudara perhatikan “cinta”, saya sudah pernah mengkhotbahkan ini. Apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri kita? Jikalau Roh Kudus itu melahirbarukan kita, anehnya hukum-hukum Allah itu kita cintai. Kalau Roh Kudus itu belum dilahirbarukan kita, makin saudara baca, makin ngantuk. Makin saudara baca, makin bosan. Pdt Stephen Tong pernah mengatakan, “Orang Kristen itu kenapa pergi ke gereja? Apa mereka mengerti? Mungkin banyak dari antara mereka tidak mengerti. Mereka pergi ke gereja adalah karena ini hari libur, hari Minggu. Kalau bukan hari Minggu maka saudara mungkin tidak pergi ke gereja. Karena kita adalah orang Kristen, hari Minggu kalau tidak pergi ke gereja kita tidak punya alasan.” Mengapa saudara pergi ke gereja kenapa? Mengerti? Mencintai Firman? Mungkin tidak. Karena papaku mamaku terus monitor, tanya-tanya, kalau tidak, tanya temanku. Saudara-saudara, seluruhnya adalah karena hukum. Alkitab dengan jelas menyatakan ‘aku mencintai firman-Mu, aku menginginkan firman-Mu, aku membuka mulutku dan aku haus akan firman-Mu.’ Love, cinta. Ini hanya terjadi di dalam kelahiran baru tetapi di tempat yang lain saudara perhatikan orang yang dikuasai oleh Roh Kudus menjadi spiritual man afeksinya pun itu dipegang oleh Roh Kudus. Understanding-nya dipegang oleh Roh Kudus, value-nya itu dipegang oleh Roh Kudus melaui firman. Afeksinya itu dipegang oleh Roh Kudus dan yang muncul dari hati dengan nyanyiannya pun itu adalah bentukan daripada Roh Kudus.

Hal yang lain ini adalah orang-orang yang rohani yang melayani dalam kehidupan baru Roh bukan di bawah hukum yang tertulis. Saudara-saudara melayani. Melayani karena apa? Karena kehidupan yang baru. Saudara-saudara, orang yang dilahirbarukan, hidup bukan digerakkan oleh kewajiban-kewajiban tetapi ada kerelaan dan sukacita karena melayani Allah yang mencintai dia. Orang ini tidak akan terpaksa. Tidak bersungut-sungut. Mereka mungkin makin rugi, tetapi mereka menyadari, makin rugi di dalam Kristus itu adalah makin mendapatkan privilege. Makin mereka menderita sama seperti dalam Alkitab katakan, mereka makin menyadari kok aku dilayakan melayani Tuhan seperti ini ya. Sekali lagi, makin menderita makin dia tidak bersungut-sungut tetapi makin menyadari, “Kok aku dilayakkan seperti ini ya?” Perkataan ini benar. 

Suatu hari berapa puluh tahun yang lalu saya bertemu dengan satu orang yang mengatakan hal ini. Saudara-saudara, ada satu hal yang menakutkan bagi saya dulu, ya mungkin sekarang juga. Dulu pada waktu saya lahir baru, salah satu buku yang saya baca cepat sampai habis itu kitab Wahyu. Kitab Wahyu, makin saya baca, saya makin ngeri dan saya menyadari sekali bahwa dalam buku itu dengan jelas dikatakan bahwa orang-orang kudusnya Allah itu akan masuk dalam masa penderitaan besar. Dan kalau Saudara-saudara melihat dalam kitab Perjanjian Baru bahkan seluruh anak-anak Tuhan masuk dalam penderitaan dan ada sebagian yang mati martir. Saudara-saudara dan saya takut sekali bagaimana kalau ada penganiayaan bagaimana kalau mati martir dan terus itu membayangin saya berbulan-bulan. Sampai ada satu buku yang kemudian itu kurang lebih mengatakan demikian, “Jangan Ge-eR (gede rasa) kalau engkau takut mati martir, belum tentu Tuhan pakai untuk menjadi martir.” Orang yang jadi martir itu benar-benar mendapatkan privilege.

Saudara-saudara, orang-orang yang sungguh-sungguh menderita bagi Tuhan itu dicintai besar oleh Tuhan. Pikiran ini membalik seluruhnya. Orang yang ada Roh Kudus, dia akan makin menyadari pikul salib itu adalah sesuatu kemuliaan. Orang yang ada Roh Kudus di dalamnya, dia melayani tidak akan bersungut-sungut, “Aduh berat banget.” Ia tidak akan memberikan uang sedikit rasa rugi besar, tidak saudara-saudara. Kalau dia lahir baru, Maria itu masuk ke kamarnya lihat apa yang paling berharga di kamarnya. Minyak narwastu itu adalah seumur hidup aku itu kerja, aku ambil itu keluar, dia berlutut di bawah kaki Yesus, pecahkan kepala botol itu, dan kemudian mengurapi Yesus dari atas sampai bawah dengan tabungannya seluruhnya. Sebaliknya orang yang tidak dilahirbarukan seperti Yudas mengatakan, “Buat apa pemborosan ini?” Saudara sekarang menyadari 2 orang, 2 value yang berbeda tentang uang. Saudara tidak mungkin akan lepas dari poin ini. Itu tidak bisa dibohongi. Orang yang lahir baru, dia melayani di dalam Roh Kudus yang melahirbarukan dia dengan kerelaan, dengan sukacita, tidak hitung-hitungan, sungguh-sungguh dia rela karena mumpung aku masih punya Kesehatan, aku ingin dipakai. Suatu hari nanti, aku tidak punya lagi Kesehatan, aku tidak bisa apa-apa. Mumpung aku sekarang punya uang, aku mau dipakai, kalau nanti suatu saat susah, bagaimana aku bisa memberi. Mumpung aku sekarang punya kekuatan masa muda, aku melayani, kalau nanti aku sudah bungkuk, tidak bisa berjalan, bagaimana mungkin aku melayani. Jim Elliot mengatakan, “Oh, habiskan aku ya Tuhan untuk kemuliaan-Mu, habiskan aku.” Saudara tidak mungkin berteriak itu kalau kita tidak ada Roh Kudus, seluruhnya tuntutan-tuntutan. Tapi kalau orang ada Roh Kudus, bukan saja understanding-nya, bukan saja perasaannya, bukan saja nyanyiannya, bahkan seluruh tujuan hidupnya.

Hal yang lain adalah adanya suatu buah-buah Roh Kudus. Buah Roh Kudus, satu buah 9 rasa, ini adalah suatu bentukan Roh Kudus. Saya takut sekali setiap kali kita bicara buah Roh Kudus, tetapi berbeda dari apa yang sebenarnya itu ada. Kalau bicara mengenai damai Sejahtera, jangan buru-buru, “Oh, saya punya damai sejahtera.” Kalau saudara bicara mengenai sukacita, jangan buru-buru, “Oh, Pak Agus, sekarang saya bersukacita,” Saya tanya, “Kenapa?” “Anak saya barusan melahirkan, sehat.” Saudara tidak perlu ada Roh Kudus untuk bisa bicara mengenai hal itu. Saudara tanya saja sama orang tidak beragama pun, dia punya cucu lahir sehat itu pasti sukacita. Orang yang punya uang, orang punya kesuksesan, orang punya kesehatan seluruhnya akan sukacita. Tetapi ketika Roh Kudus itu bekerja dalam diri seseorang, dia berada di dalam penderitaan, dia berada dalam kesusahan besar, tetapi tetap ada sukacita yang melampaui akal. Itu dunia tidak ada. Itu roh-roh yang lain tidak bisa buat. Itu hanya Roh Kudus. Kalau saudara sakit apalagi masuk di dalam operasi yang besar bukankah sesungguhnya pasti kita itu khawatir? Orang Kristen yang sejati dia akan khawatir, dia akan takut tetapi kemudian dia berlindung di bawah naungan kepak Tuhannya. Dia minta belas kasihan, Tuhan kasihani aku, aku takut aku berjalan dalam kegelapan dan kemudian Roh Kudus itu menyinari hatinya dengan Firman itu. “Aku akan menjaga engkau tongkat-Ku tidak akan melepaskan diri dari padamu. Aku akan menjaga engkau masuk di dalam lembah-lembah kekelaman itu.” Dan kemudian orang Kristen ini sadar, ayat-ayat Alkitab yang tadinya hanya tulisan, kemudian menjadi hidup. Roh Kudus mulai membentuk di dalam dirinya sukacita di tengah-tengah seluruh kegelapannya. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Berbahagialah orang yang mendapatkan hal-hal ini.

Hal yang lain. Alkitab mengatakan, seterusnya, orang yang menerima Roh itu mereka hidup di dalam Roh. Hidup di dalam Roh itu adalah hidup dipimpin oleh Roh. Saya teruskan sedikit, selanjutnya adalah mereka berjalan menurut Roh Kudus. Hidup di dalam Roh berarti sekali lagi hidup di dalam pimpinan, di dalam interaksi, di dalam lingkup yang tidak dilepaskan oleh Roh Kudus. Dan di dalam ayat yang ke-9 berjalan di dalam Roh Kudus, berjalan di dalam Firman. Saya sedikit jelaskan 2 hal ini. Saudara-saudara dulu ada orang, nanti kita akan bahas, itu adalah di dalam Alkitab dikatakan dia itu bernyanyi dalam Roh Kudus. Ada orang yang mengatakan, orang-orang yang tidak bertanggung jawab banyak sekali yang mengajar bernyanyi di dalam Roh Kudus, maka bernyanyi dengan kalimat-kalimat yang tidak bisa dimengerti manusia. Terus kemudian kalau orang itu berdoa di dalam Roh Kudus, maka berdoa di dalam bahasa Roh. Saudara-saudara, segala sesuatu dispiritualitaskan. Ini adalah sesuatu kesesatan. Kemudian saya tanya sama orang itu. Saya tanya kalau engkau itu menyanyi di dalam Roh itu bagaimana? Okay, lalu kemudian orang itu mengatakan saya menyanyi sesuatu nyanyian yang belum pernah diciptakan di dunia ini, kan katanya selalu ada nyanyian baru. Nanti kalau dia nyanyi nyanyiannya nyanyian yang sama, artinya sudah lama lagi. Saya tanya kemudian kalau berdoa di dalam Roh? Maka kemudian berdoa dengan bahasa Roh. Maka semuanya dirohanikan. Sekarang saya tanya sama engkau, kalau berjalan di dalam Roh? Diam dia, terus kemudian saya bicara sama dia, kamu pasti mikirnya Mario Bros kan? Itu jalan terus kemudian bisa loncat (seperti Mario) begitu itu berjalan di dalam Roh. Jadi besok-besok, kalau saya jalan sini agak bisa naik gitu, itu berjalan di dalam Roh? Tidak seperti itu. Bernyanyi di dalam Roh maka engkau bernyanyi memunculkan Firman ini. Maka nyanyian jangan sembarangan. Saya mengkritik banyak nyanyian yang sekarang ini adalah bukan karena cuma masalah nadanya saja, nadanya ada masalah tetapi tidak utama, tapi banyak sekali itu dalamnya, tulisannya, kata-katanya, liriknya not biblical. Saudara sebagai orang reformed itu jangan mau dibodohi, tetapi jangan juga bodoh. Banyak orang reformed yang keburu judgemental, pokoknya begitu lagunya pop, bukan hymn, bukan yang klasik, bukan yang dulu, pasti ini sesat, belum tentu saudara-saudara. Ada lagu-lagu masa kini yang baik. Lagunya Pdt. Stephen Tong kan bukan baroque, bukan classical, itu kan buatan sekarang. Lagu-lagu itu, yang paling utama selain tentu nadanya, adalah biblical atau tidak, dan yang kedua adalah spirit-nya. Spirit-nya kalau mengungkapkan hanya emosional, itu sesuatu yang buruk. Sekarang saya kembali lagi ke sini. Saudara-saudara bicara berkenaan dengan berjalan seturut dengan Roh Kudus yaitu berjalan seturut taat kepada Firman.

Hal yang lain sekarang saudara-saudara selanjutnya. Mereka memikirkan hal-hal yang dari Roh Kudus. Sekali lagi mereka mengambil keputusan mereka melibatkan Roh, melibatkan Firman, melibatkan Allah, kehendak-Nya, di dalam seluruh keputusan. Sebelum saudara dan saya mengambil keputusan, apapun itu, pikirkan satu, kehendak Roh Kudus, kehendak Firman, kehendak Tritunggal. Kita diubah kalau natural man itu tidak perlu Roh Kudus dan tidak bisa mengerti Roh Kudus. Saudara-saudara ini sungguh-sungguh terjadi suatu hari ketika saya memimpin satu gereja dan kemudian ada pemuda di sana dan kemudian pemuda itu bicara kepada saya, “Pak Agus, tolong doakan karena sekarang saya itu ditawari ada 2 kerjaan yang bagus,” Lalu kemudian, “Iya, saya doakan.” “Sekarang saya ada di company X, lalu ada company A dan company B yang menawarkan pekerjaan.” Dan kemudian berapa minggu kemudian saya ketemu sama dia dan kemudian saya tanya, “Bagaimana keputusanmu?” Lalu dia mengatakan, “Company B saya terima Pak.” Lalu kemudian saya tanya, “Kenapa kok ambil company B?” Terus kemudian dia jawab begini, itu membuat saya itu gagal sebagai hamba Tuhan, “Yang company B gajinya 15 juta, yang company A gajinya 12 juta.” Lalu kemudian saya lihat orang tersebut, “Kamu tidak perlu doa untuk itu, kamu tidak perlu Roh Kudus untuk itu, minta maaf ya orang buta huruf juga tahu. Orang tidak terpelajar juga tahu apalagi orang Kristen, tidak perlu itu.” Saudara-saudara, saudara perhatikan banyak dari antara kita adalah orang Kristen, tetapi begitu mengambil Keputusan, kita ateis praktis. Tetapi spiritual man tidak, Roh Kudus terus akan menggugah kita, aku memiliki rencana bagimu, ada prinsip-prinsip Alkitab bagimu. Berjalanlah bersama dengan Aku, pikirkan apa yang Aku pikirkan.

Saudara-saudara masih ingat beberapa waktu yang lalu saya sudah mengatakan, orang di dalam Kristus itu saudara sekarang tidak bisa sendirian. Setiap kali saudara di mana, saudara harus tahu, saudara bersama dengan Kristus bersama dengan Roh-Nya. Identity kita bukan lagi ‘I’, ‘saya’ tapi ‘we’, ‘kami’. Keputusan-keputusan saudara dan saya sekarang adalah keputusan berdua bersama dengan Roh.

Hal yang lain. Mereka berdoa di dalam Roh seturut dengan Firman.Yang ke-12, mereka memiliki sukacita di dalam Roh. Ini adalah beyond understanding. Hal yang ke-13, mereka hidup di bawah hukum Roh, di bawah firman. Ke-14, hidupnya di pimpin oleh Roh. Direction kemanapun itu adalah mengikut-sertakan dan melihat Tuhan memimpin dimana. Hal yang ke-15 adalah kita mendapatkan berkat-berkat adopsi. Menerima kasih Allah berdamai dengan Allah. Menerima kemuliaan di masa depan oleh pekerjaan Roh Kudus. Di dalam poin yang ke-15 adalah bicara mengenai teologi berkenaan dengan Roh Kudus adalah meterai. Dan yang ke-16 saudara-saudara suatu hari kita akan menerima tubuh rohani. Ini apa? Sekali lagi adalah pekerjaan Roh Kudus merangkai tubuh yang rohani tersebut, yang akan menjadi seperti tubuh Kristus yang mulia. Saudara bisa tambahkan poin-poin ini selanjutnya di dalam Alkitab saudara. Tetapi di dalam beberapa menit yang lalu ini apa yang sebenarnya saya mau nyatakan adalah dalam seluruh aspek hidup kita kalau saudara dan saya adalah orang yang dilahirbarukan, saudara dan saya akan ditransformasikan oleh Roh Kudus secara keseluruhan. Tidak ada satu pun yang dibiarkan terlepas. Dibaptis dengan Roh Kudus. Menjadi manusia yang rohani. Manusia yang dilingkupi oleh Roh Kudus. Manusia yang fit yang selaras dengan kerajaan Allah. Dan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa dikerjakan oleh roh-roh dunia. Biarlah saudara dan saya, kalau kita adalah anak-anak Tuhan, sadar akan pekerjaan-Nya yang melingkupi kita. Dan kalau Tuhan tidak melepas kita, terus memegang kita dan kemudian menaklukkan kita, untuk Dia menjadi pemenang dan kita menyerah di hadapan Dia, bersyukurlah karena Roh Kudus tidak menyerah kepada kita. Bersyukurlah karena Dia bekerja dalam hidup kita dan tidak melepaskan kita. Dan ketika hal-hal itu terjadi, maka biarlah kita tidak mendukakan Dia dengan menolak, dengan menahan, dengan melawan Dia. Dia mau menguasai kita seluruhnya. Berikan semuanya dan itu adalah Firman. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more