Ringkasan Khotbah

18 August 2024
Hidup Yang Dipenuhi Roh Kudus (2)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Ef 5:18

Ef 5:18

Di dalam Alkitab ada dua hal yang penting sekali berkenaan dengan interaksi kita dengan Roh Kudus. Dua-duanya itu berbeda. Yang pertama disebut sebagai dibaptis oleh Roh Kudus; tepatnya adalah dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Dan ini menghasilkan suatu transformasi kehidupan, inilah jalan keselamatan, inilah regenerasi. Tanpa mengalami peristiwa ini dalam hidup kita, kita tidak pernah mungkin diselamatkan. Ini adalah sesuatu prinsip di dalam Alkitab: dibaptis oleh Roh Kudus, dan dibaptis oleh Allah dengan Roh Kudus dan dimasukkan di dalam tubuh Kristus, demikian dikatakan di dalam Korintus. Maka tiga hal ini tidak mungkin terpisah: Kristus, Roh Kudus dan Gereja. Saudara tidak bisa mengatakan yang paling penting Kristus tetapi tidak ada buah dari Roh Kudus. Saudara tidak mungkin bisa mengatakan bahwa yang penting Kristus dan Roh Kudus, tetapi saudara tidak pernah memiliki pandangan yang tinggi mengenai gereja. Maka ini adalah sesuatu hal yang sungguh-sungguh dinyatakan di dalam Alkitab: orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang sejati mengalami pekerjaan dari Roh Kudus, yang dilakukan di dalam transformasi hidup melalui gereja lokal. Sekali lagi, gereja lokal banyak sekali yang palsu, gereja lokal banyak sekali yang menyeleweng, tetapi kalau kita melihat kembali kepada Alkitab, adalah benar bahwa gereja lokal yang sejati itu adalah sesuatu yang penting sekali di mata Allah. Karena Allah sendiri memberikan anugerah-Nya dalam hidup kita di dunia melalui sarana. Orang-orang di luar sana mengatakan, “Aku diselamatkan oleh Allah, aku akan pergi ke surga, tidak perlu Kristus.” Tidak! Alkitab mengatakan sarananya harus Yesus Kristus. “Oh, aku diselamatkan.” “Kenapa diselamatkan?” “Karena aku sudah terima Yesus Kristus.” Orang Puritan mengatakan, “Dengan pengakuan itu saja engkau diselamatkan, tidak mungkin; engkau harus tahu bahwa engkau diselamatkan karena Kristus memberikan Roh Kudus yang memberikan buah pengudusan.” Dan Roh Kudus itu bekerja, Dia adalah Ibu dari Gereja. Bagaimana mungkin kita mengatakan gereja tidak penting lalu mengakui Roh Kudus, padahal product utama dari Roh Kudus adalah gereja. Ini adalah satu kesatuan di dalam keselamatan kita. 

Hal yang pertama diajarkan dalam Alkitab adalah baptis oleh Kristus melalui Roh Kudus. Ini adalah satu kesatuan: terima Yesus yang sejati adalah, pada saat itu, kita dibaptis oleh Roh Kudus. Ini bukan dua peristiwa yang berbeda seperti diajarkan oleh banyak gereja yang tidak bertanggung jawab. Ada orang mengatakan, “Engkau sudah terima Yesus?” Dan orang itu menjawab, “Saya sudah terima Yesus.” Kemudian ditanya lagi, “Apakah engkau sudah dibaptis oleh Roh Kudus?” Orang itu mulai bingung, “Baptisan Roh Kudus apakah aku harus menerimanya?” “Oh iya, kalau tidak, engkau tidak punya pengalaman kedua. Maka engkau harus memiliki pengalaman kedua yaitu engkau ditumpangi tangan dan engkau dibaptis oleh Roh Kudus dan engkau akan menerima bahasa Roh.” Saya katakan kepada saudara-saudara, lihat kembali Alkitab, itu bukan pengajaran dari Alkitab, itu adalah kepalsuan. Dibaptis oleh Roh Kudus artinya adalah saudara dan saya terima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang sejati. Tidak ada pengalaman kedua yang lebih tinggi dari itu. Di dalam Alkitab, saudara akan melihat ada banyak bidat. Banyak bidat itu adalah bidat yang mengaku Yesus Tuhan tetap tidak cukup, harus ditambah dengan sesuatu. Kalau saudara melihat kitab Galatia misalnya, maka saudara akan menemukan bahwa tidak cukup diterima oleh Yesus Kristus, tetapi Yesus Kristus harus ditambah dengan Taurat. Perhatikan, heresy itu suatu ajaran bidat, salah satu tandanya yaitu Kristus saja tidak cukup, harus ditambah dengan sesuatu: Kristus dan perbuatan baik, Kristus dan aturan gereja, ini seluruhnya adalah bicara Yesus tidak cukup. Ada ajaran-ajaran yang sesat seperti saksi Yehovah yang menyatakan Yesus itu bukan Allah, tetapi ada ajaran di dalam Kekristenan yang mengatakan Yesus Allah, tetapi tidak cukup, perlu ditambah sesuatu. Jadi jangan pernah percaya dan kembalikan kepada Alkitab. Di dalam Alkitab, terima Kristus Yesus tidak perlu lagi ditumpangi tangan untuk terima Roh Kudus. Sekali lagi saya tanya, kalau saudara terima Yesus tetapi itu dibilang belum terima Roh Kudus, bagaimana kita bisa menerima Yesus Kristus, padahal kalau seorang bisa menerima Yesus dan bertobat, pasti ada pekerjaan Roh Kudus yang besar dalam dirinya. Jadi sekali lagi, tidak ada suatu pengalaman kedua bahwa kita harus ditambah tumpang tangan untuk terima Roh Kudus ketika bicara berkenaan dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Tetapi di dalam Alkitab, khususnya Kisah Para Rasul, saudara akan menemukan ada bagian-bagian yang nanti saya akan bicarakan kepada saudara-saudara (tidak hari ini). Kenapa di dalam Alkitab ada bagian-bagian di mana rasul mengatakan, “Apakah engkau sudah terima Roh Kudus?” Kemudian orang itu mengatakan, “Saya belum pernah tahu Roh Kudus, saya hanya tahu tentang Yesus.” Lalu orang itu ditumpangi tangan, kemudian Roh Kudus turun. Kenapa bagian itu ada di dalam Alkitab? Dan orang Karismatik salah total menafsirkan ayat-ayat itu. Saya tidak jelaskan sekarang, mungkin dalam beberapa minggu ke depan kalau Tuhan pimpin. Kembali lagi, di dalam Alkitab ada dua hal berkenaan dengan interaksi gereja Tuhan dengan Roh Kudus: Yang pertama adalah baptis oleh Kristus dengan Roh Kudus, dimasukkan di dalam gereja lokal. Dan yang kedua yang kita akan bicarakan hari ini dan mungkin minggu depan adalah dipenuhi oleh Roh Kudus. 

Minggu yang lalu saya sudah bicara sedikit dan saya akan bereskan hari ini untuk mengerti ayat-ayat Alkitab. Tetapi sebelum masuk lagi, izinkan saya untuk sharing. Apa yang kami khotbahkan hari-hari ini adalah sesuatu yang berat buat saya. Seorang pengkhotbah itu selalu memiliki panggilan yang sangat sulit dan salah satu area kesulitannya adalah hal ini: di dalam Alkitab dengan jelas dikatakan di dalam Yakobus 3:1, “Jangan banyak orang ingin jadi pengajar karena mereka akan dihakimi lebih.” Sehingga kalau bukan panggilan menjadi hamba Tuhan, jangan sekali-kali kita menjadi hamba Tuhan. Kalau bukan panggilan untuk berbicara atas nama Tuhan, jangan pernah kita melakukannya. Kalau tidak pernah disuruh berbicara, jangan berbicara. Tetapi sekarang, seseorang yang sudah dipanggil menjadi hamba Tuhan dan harus bicara. Di dalam Kisah Para Rasul 20:27 dikatakan bahwa kita hamba-hamba Tuhan dipanggil untuk memberitakan seluruh maksud Allah kepada jemaat. Kita tidak diminta untuk menyembunyikan sesuatu dari jemaat. Kita diminta untuk membukakan seluruh maksud Allah kepadamu. Dan salah satu hal di dalam Alkitab berkenaan dengan maksud Allah yaitu adalah mengenai dipenuhi oleh Roh Kudus. Tetapi ketika kami membicarakannya, kami sendiri tidak menganggap bahwa diri kami sudah menerimanya. Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah sesuatu yang luar biasa spesial, luar biasa berharga, luar biasa besar. Jadi beberapa minggu ini saya terus memikirkan dan bicara sama Tuhan, “Tuhan bagaimana caranya saya bisa membahas mengenai hal-hal yang besar yang saya sendiri menginginkannya dan belum mendapatkannya? Apakah ini suatu kemunafikan? Apakah sudah saatnya membicarakannya?” Terkadang kalimat pendeta Stephen Tong menghibur saya, “Kalau begitu kamu tidak boleh khotbah tentang surga, karena kamu belum sampai di surga. Tapi nanti kalau yang dari surga datang ke sini untuk khotbah, semuanya akan kabur.” Tapi ini terus menjadi paradoks dalam hati saya. Saya harap saudara-saudara mengerti ketika saya mengkhotbahkannya, saudara tidak menganggap bahwa saya sudah mendapatkannya. Karena sesungguhnya yang terjadi adalah seperti ini, beberapa waktu yang lalu ketika istri saya kuliah konseling dari CCEF (pecahan dari Westminster Theological Seminary), dosennya mengatakan tentang konselor dan konseli seperti demikian: Sebagai konselor, engkau jangan pernah berpikir bahwa konselor dan konseli adalah seperti dokter dan pasien. Ketika pasien datang kepada dokter, dokternya adalah orang sehat yang mengobati orang sakit. Tetapi ketika konseli itu datang kepada konselor, engkau harus ingat bahwa engkau adalah orang sakit yang mengobati orang sakit. Jadi pada pagi hari ini saya bicara kepada saudara-saudara tentang dipenuhi oleh Roh Kudus, saya sendiri masih mendoakannya, saya sendiri masih mengejarnya, saya sendiri masih memintanya, saya belum mendapatkannya. Saya harus menyampaikannya kepada saudara-saudara karena saya harus mengatakan the whole counsel of God dan mari kita sama-sama mengejarnya. Mari sama-sama kita medoakannya. Mari sama-sama setiap dari individu, kita dipenuhi oleh Roh Kudus. 

Di dalam Alkitab ada dua hal yang berbeda satu dengan yang lain. Yang pertama adalah dibaptis oleh Kristus dengan Roh Kudus dan itu adalah keselamatan. Itu adalah transformasi hidup. Dan yang kedua adalah dipenuhi oleh Roh Kudus, itu bicara mengenai dipakai Allah seluruhnya. Dan kita akan melihat bagian-bagian Alkitab dan kemudian hari ini saya akan konklusikan apa itu artinya ‘dipenuhi oleh Roh Kudus’. Minggu yang lalu saya sudah mengatakan di dalam Alkitab, kata ‘dipenuhi oleh Roh Kudus’ muncul beberapa kali. Beberapa ayat itu saya kemarin khotbahkan tanpa kita membaca Alkitab. Saya hari ini rindu untuk saudara-saudara melihat bagian ini lebih detail. Mari kita melihat Yohanes 3:34, “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.” Ini adalah satu kalimat yang bicara mengenai Yesus Kristus. Jadi, secara teologis, kita tahu semua bahwa Yesus itu adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati. Dari perspektif kesejatian manusia-Nya, yang membedakan Yesus Kristus dengan seluruh rasul, dengan seluruh nabi, dengan kita, adalah bahwa Dia dipenuhi oleh Roh Kudus tanpa batas. Kalau misalnya ketika saudara tidak hidup benar atau ketika kita jatuh dalam dosa, lalu seseorang menegur kita, kemudian kita mengatakan, “Ya, jangan samakan aku dengan Yesus dong. Dia kan Tuhan, ya pasti Dia tidak bisa berdosa.” Itu secara teologi salah. Karena Yesus Kristus adalah Allah sejati, benar, tetapi Dia juga adalah manusia sejati. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Dia itu dicobai sama seperti kita. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Dia menerima dan memakai tubuh persis tubuh kita, tubuh setelah jatuh dalam dosa, bukan tubuhnya Adam sebelum jatuh dalam dosa. Dia adalah sama dengan kita tetapi kenapa Dia tidak berdosa? Bukan karena Dia Allah (itu bukan jawaban teologia yang tepat), tetapi jawaban yang tepat adalah, karena Dia dipenuhi oleh Roh Kudus tanpa batas, sedangkan kita tidak.

Hal yang lain. Mari kita lihat Lukas 1:15. Bagian ini berbicara berkenaan dengan Yohanes Pembaptis. Alkitab mengatakan bahwa ‘Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan. Ia tidak akan minum anggur atau minuman keras. Ia akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya’ Apa artinya? Sejak dari rahim ibunya, Allah sudah memilih dia dan mendedikasikan dia untuk seumur hidup menjadi pelayan-Nya. Dia adalah yang mendahului Kristus. Dia mendahului beberapa tahun sebelum Yesus Kristus dan dia yang memulai seluruh pelayanan. Ini adalah Yohanes Pembaptis. Minggu yang lalu saya sudah mengatakan, orang ini meskipun dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi saudara tidak akan mendapatkan satu mukjizat pun dibuat oleh Yohanes. Yohanes tidak pernah menyembuhkan orang, dia tidak pernah berbahasa lidah, dia tidak pernah membelah lautan, dia tidak pernah melakukan semua itu, tetapi apa yang terjadi pada Yohanes? Dia memberitakan Firman dengan berani. Dia mempersiapkan jalan bagi Kristus. Dia memberikan suatu pelayanan yang merupakan sesuatu perluasan daripada Kerajaan Allah. Dan di akhir hidupnya, dia akhirnya harus dipotong kepalanya. Saudara perhatikan di dalam poin ini saja saudara akan mengerti, orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu penuh dengan api. Itulah sebabnya salah satu tanda Roh Kudus datang itu adalah lidah-lidah api. Saya tidak mengatakan setiap orang yang berapi-api pasti ada Roh Kudus, tetapi adalah benar orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, dia tidak akan tahan, dia akan seperti Yohanes Pembaptis, memberitakan Kerajaan Allah. Tetapi perhatikan, api ini bukan api untuk membunuh orang, bahkan sebaliknya, seorang yang penuh dengan Roh Kudus, saudara akan menemukan di dalam Alkitab kata kepenuhan itu bisa identik (tidak selalu), bisa ditempel dengan mati syahid. Tetapi kalaupun tidak martir, harus dianiaya. Saya pernah berkhotbah tentang satu hal ini. Saya ingat saya berkhotbah pada waktu Hari Perjuangan (Kita akan memperingati Hari Perjuangan lagi di dalam waktu dua bulan, tolong doakan saya harus berkhotbah apa). Tetapi salah satu Hari Perjuangan, saya bicara berkenaan dengan melayani Allah secara radikal. Radix itu artinya akar, maka orang yang melayani dengan radikal. Sekarang apa bedanya dengan orang dari agama lain melayani dengan radikal? Di dalam khotbah itu saya mengatakan, “Saudara lihat orang luar, kalau dia bicara radikal, engkau yang harus mati, musuhnya yang harus mati. Di dalam Kekristenan, bicara radikal maka dia rela untuk hidup dihabiskan untuk Tuhan, dia yang harus mati.” Ini jelas dua hal yang berbeda. Satu adalah suatu egoisme dan yang satunya adalah God centred.

Dari contoh Yohanes Pembaptis, kita bisa mengerti tanda kesejatian orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus bukan mukjizat, bukan bahasa Roh. Sekali lagi, saya pernah mengatakan kepada saudara-saudara, kita tetap percaya dan tetap mengajar bahwa bahasa Roh sampai sekarang tetap ada, tetapi tidak semua bahasa Roh itu sejati. Yohanes Pembaptis dipenuhi oleh Roh Kudus sejak dari rahim. Mari kita lihat sekarang Kisah Para Rasul 2:4, ‘Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.’ Jadi, ini adalah murid-murid yang menunggu janji Yesus. Yesus mengatakan, “Kamu jangan pergi dulu, tunggu akan kuasa dari surga.” Dan tiap saat, tiap kali mereka berdoa, setelah Yesus naik ke surga mereka tidak tahu kapan Roh Kudus itu akan dicurahkan. Sampai titik tertentu, waktunya Tuhan, 10 hari setelah Yesus naik ke surga, maka dicurahkan Roh Kudus. Dan ketika Roh Kudus itu diberikan, maka Alkitab mengatakan, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dikatakan di sini, mereka berbicara dalam bahasa-bahasa lain. Ini tidak sama dengan tafsiran orang-orang Karismatik yang tidak bertanggung jawab mengatakan ini adalah bahasa Roh. Ini bukan bahasa Roh yang seperti mereka katakan, ini adalah bahasa yang bisa didengar, bisa dimengerti. Ini adalah sesuatu pekerjaan Roh Kudus dari orang-orang Yahudi, dari rasul-rasul yang sudah menerima Firman, dan bagaimana sekarang Firman itu bisa tersebar dengan bahasa-bahasa yang lain. 

Di dalam Perjanjian Lama kita tahu tentang menara Babel. Mereka mau meninggikan diri dan akhirnya Tuhan memecah mereka dengan bahasa-bahasa yang satu dengan yang lain, tidak bisa mereka mengerti. Pemecahan bahasa ini sendiri adalah sesuatu tindakan penghakiman dari Allah, tetapi di tempat Yerusalem ini, Allah sekali lagi berurusan dengan bahasa, Dia mengirimkan Roh Kudus. Orang-orang dari bahasa yang lain sekarang semuanya mengerti apa yang Petrus dan rasul-rasul itu khotbahkan. Kita mesti memiliki mata lebih lagi tajam dari sekadar urusan bahasa ini. Apa tujuan Allah memberikan karunia ini? Adalah untuk injil tersebar dari Yerusalem sampai ke ujung bumi. Kalau kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka paralelitas dengan kerinduan, zeal yang besar untuk mengabarkan injil pasti ada. Tidak mungkin orang dipenuhi Roh Kudus, nonton TV. Untuk apa itu semua? Kalau saudara-saudara dipenuhi Roh Kudus, lalu kemudian saudara holiday. Seluruh dari Alkitab bicara mengenai dipenuhi Roh Kudus, saudara bisa tidak kaitkan sama sekali dengan mukjizat karena tidak harus ada, tetapi pasti ada kaitan dengan pelayanan dan dengan pemberitaan Injil. Maka kalau saudara melihat orang-orang seperti Hudson Taylor, Adoniram Judson, William Carey, Jim Elliot dan seperti misionaris-misionaris yang ada, saya tiap kali membacanya, hati saya itu remuk karena saya ingin apa yang mereka itu punya terjadi pada saya – dipenuhi oleh Roh Kudus. Setiap kali hidup mereka sulit tetapi mereka tidak pernah menyerah, mereka terus maju untuk pekerjaan Tuhan, untuk nama Tuhan dikenal. Seharusnya gereja kita seperti itu. Seharusnya hati kita dipenuhi oleh hal itu. Apakah itu ada dalam hidup kita? Apakah itu menjadi sesuatu kerinduan dalam hidup kita? Dipenuhi oleh Roh Kudus itu dipakai oleh Allah. Alkitab mengatakan, “Cari wajah-Ku, cari kuasa-Ku.” Oh, siapa yang pernah mendengar kalimat itu? Saudara mau hanya jadi orang Kristen baik-baik saja? Setiap dari guru Sekolah Minggu yang ada di sini, semua orang-orang yang menjadi pengurus di sini, semua orang yang melayani, pemuda, remaja atau siapa pun saja, kita sungguh-sungguh minta untuk engkau mempersiapkan apa yang akan dibicarakan secara teologis dan kami terus mendorong, berbicara berkali-kali, tidak habis-habisnya berkenaan dengan motivasi, motivasi mesti benar. Tetapi bukan itu saja, bukan? Saya berkali-kali bicara dan pagi ini saya sekali lagi bicara: berlutut, minta kuasa Tuhan. Berlutut sampai Tuhan memunculkan wajah-Nya kepada kita. Itu adalah kunci untuk suatu pelayanan itu efektif. Di luar itu kita cuma hanya orang yang bicara-bicara dengan kosong tanpa ada sesuatu influence, kecuali Tuhan bekerja di tengah-tengah kita. Minggu depan mungkin saya akan teruskan tetapi biarlah saudara mengerti ini adalah hal yang kita harus cari seumur hidup. Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more