Ringkasan Khotbah

15 September 2024
Hidup Yang Dipenuhi Roh Kudus (5)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Kis 8:14-17

Kis 8:14-17

Beberapa bulan ini kita terus berbicara tentang Roh Kudus dan pekerjaan-Nya. Kita perlu mengenali pekerjaan Roh Kudus yang di tengah-tengah kita dengan tepat. Pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah jemaat sendiri menandakan bagaimana jemaat itu terpisah dengan dunia. Efesus 2:2 mengatakan roh kegelapan sedang bekerja saat ini di tengah seluruh anak-anak durhaka. Perhatikan di situ ditulis roh kegelapan, roh penguasa dunia ini sedang bekerja saat ini di tengah-tengah seluruh anak-anak kegelapan. Jadi, ada roh jahat yang sedang bekerja di tengah-tengah dunia, dan juga ada Roh Kudus yang sedang bekerja di dalam gereja. Tetapi Roh Kudus yang sedang bekerja di dalam gereja memperingatkan kita gerejanya dengan kalimat seperti ini, ‘Ujilah setiap roh’. Ini adalah sesuatu perintah dari Roh Kudus untuk kita sungguh-sungguh memperhatikan bagaimana cara kerja-Nya yang sejati. 

Kalau saudara-saudara bandingkan satu orang dengan satu orang, satu gereja dengan satu gereja, saudara akan menemukan doktrin Roh Kudus kelihatannya sama. Tetapi begitu sampai aplikasi itu berbedanya jauh sekali. Seluruh gereja mengatakan bahwa kita memerlukan Roh Kudus. Tetapi apakah kita jeli melihat bagaimana Roh Kudus bekerja dengan tepat, seperti apa adanya dalam Alkitab. Satu kalimat yang penting di dalam hal ini adalah kita harus mengerti apa pekerjaan Roh Kudus yang paling utama dan apa pekerjaan-Nya yang kelihatannya itu utama, tetapi sebenarnya bisa dipalsu oleh setan. Apakah mukjizat itu utama? Apakah bahasa Roh itu utama? Semuanya itu adalah kurang utama dibandingkan sesuatu yang lebih utama. Tetapi ketika saya mengatakan kurang utama itu tidak berarti tidak ada. Gereja Reformed adalah gereja yang menyatakan mukjizat itu tetap ada. Gereja Reformed, teologia Reformed tetap mengatakan bahwa bahasa Roh itu sampai saat ini tetap ada, tetapi itu tidak pernah dalam Alkitab dikatakan menjadi sesuatu yang utama. Saudara-saudara di sini poinnya, jikalau kita tidak bisa membedakan mana yang utama dan mana yang tidak utama. Kita akan menyamakan semuanya, atau kita terbalik terhadapnya. Maka disitulah setan masuk, setan mengelabui kita, setan menipu kita, menipu gereja-Nya. Satu kalimat dari J.I. Packer, ‘Jikalau engkau melihat bahwa hal-hal seperti mukjizat dan segala sesuatu yang membuat wah di dalam gereja itu menjadi pandangan utamamu, maka orang-orang seperti ini sangat mudah secara church history dialihkan, di-trap, dijebak oleh setan.’ Ini adalah suatu hikmat yang sangat tinggi yang Tuhan berikan kepada J.I. Packer. Sekali lagi, seluruh kalimatnya sama secara teologia, tetapi begitu sudah sampai aplikasi, seluruhnya berbeda. Tetapi aplikasi itu ada dalam Alkitab pak, apanya yang salah? Salahnya adalah mana yang utama, mana yang tidak. Kalau itu terbalik, kalau itu kita samakan, maka di situ taktik dari setan masuk.

Saudara-saudara, kita mesti mempelajari apa itu peperangan rohani. Alkitab sendiri sudah sangat terbuka untuk menyatakan kepada kita dari mana setan itu bisa masuk mengelabui anak-anak Tuhan. Jikalau hal-hal yang spektakuler itu dinaikkan dan menjadi utama, maka kehendak Allah yang paling utama selalu disisihkan, dan kehidupan kerohanian kita sulit untuk berbuah. Kalau karunia dinaikkan, maka saudara tidak akan mementingkan buah Roh, padahal buah Roh adalah tanda kesejatian. Gereja masa kini tidak memperhatikan pentingnya karakter, tidak mementingkan pentingnya kekudusan, tidak mementingkan pentingnya kerendahan hati, tidak mementingkan pentingnya bagaimana bergantung kepada Allah, tidak mementingkan bagaimana itu membaca Alkitab dengan cermat, tidak mementingkan apa itu ketaatan, padahal seluruhnya merupakan elemen-elemen penting dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, gereja masa kini dan banyak dari kita mementingkan adanya sesuatu pertunjukan di dalam khotbah, karunia-karunia dan segala pelayanan yang hebat itu. Saudara-saudara lebih menghormati orang yang multi talent yang memimpin gereja daripada seseorang yang rendah hati mengikut Tuhan. Lebih mementingkan karunia daripada suatu bentukan buah Roh. Saya sendiri yang mengatakan adalah saya seorang yang sekarang diberi anugerah Tuhan memimpin. Tetapi kenapa kalimat-kalimat ini saya utarakan? Bukankah itu akan menghantam saya sendiri? Karena paling penting adalah bukan apa yang menjadi posisi saya, yang paling penting adalah kebenaran ada di atas kita semua saudara dan saya. Semua dari jemaat, kita semua mesti melatih diri kita berdasarkan Firman dan disertai oleh Roh. Kita tidak boleh terbalik. Begitu kita terbalik, maka gereja akan mengalami keruntuhan pada waktunya. Yesus sendiri mengatakan, “Aku katakan kepadamu, sesungguh-sungguhnya …” Setiap kali kata ini muncul kalau kita membahas secara eksposisi, itu adalah sesuatu penekanan. Sama ketika Allah memanggil, bukan hanya, “Musa!”, tapi “Musa, Musa!” Ada sesuatu penekanan. “Saya katakan kepadamu sesungguh-sungguhnya”, demikian kata Yesus, “Pada akhir zaman banyak orang mengatakan kepadaku Tuhan, Tuhan aku bernubuat demi nama-Mu, aku mengusir setan demi nama-Mu, aku melakukan mukjizat demi nama-Mu, tapi sesungguhnya Aku katakan kepadamu Aku tidak mengenal engkau.” “Pada akhir zaman akan begitu banyak penyesat yang memakai nama-Ku.” Kenapa bisa tersesat? Alkitab mengatakan bahwa pada akhir zaman itu begitu banyak orang yang tersesat, anak-anak Tuhan sendiri tersesat. Kenapa bisa tersesat? Salah satunya yaitu karena kita tidak terlatih untuk melihat mana yang sejati, mana yang tidak sejati. Mana yang utama dan mana yang belakangan. Kita harus mengerti hal-hal seperti ini karena ini begitu penting untuk kehidupan rohani dan kehidupan gereja kita. Mungkin bagi sebagian besar orang berpikir yang paling penting adalah relasi suami istri untuk dibahas, bagaimana mendapatkan pekerjaan itu perlu dibahas, bagaimana aku mendapatkan pacar itu perlu dibahas, bagaimana urusan dengan sakit hati itu perlu dibahas. Ya, itu semua akan dibahas. Itu adalah sesuatu yang penting, saya tidak katakan itu tidak penting, tetapi hal yang paling utama adalah bagaimana kita mengikuti Roh Kudus. Itu yang paling penting utamanya; pada pribadi, pada keluarga, dan pada gereja. 

Sekarang kita akan masuk di dalam apa yang tadi kita itu baca. Kisah Para Rasul 8 mencatat ada sesuatu yang unik. Dari peristiwa ini maka orang-orang Kharismatik mengangkatnya ke atas. Apa yang diangkat ke atas? Kalau saudara membaca tulisan Kisah Para Rasul pasal 8, waktu itu Filipus (Filipus bukan Rasul, ini adalah Filipus penginjil), dia pergi ke tanah Samaria dan ketika dia pergi dan memberitakan Injil Yesus Kristus, orang-orang di sana percaya kepada Yesus Kristus. Kemudian dia pulang dan para rasul yang ada di Yerusalem mendengar tanah Samaria sudah menerima Injil Yesus Kristus. Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke sana, setelah sampai di sana mereka bertanya, “Apakah engkau sudah menerima Roh Kudus?” Dan mereka mengatakan, “Tidak.” Mereka belum menerima Roh Kudus. Maka Alkitab di sini dikatakan bahwa Petrus dan Yohanes kemudian menumpangkan tangan ke atas mereka dan mereka menerima Roh Kudus. Maka dari ayat-ayat ini, bukankah kita bisa berpikir bahwa menerima Yesus Kristus itu tidak cukup, harus dibaptis dengan Roh Kudus. Dari situlah orang-orang Kharismatik ke seluruh dunia mengajar baptisan Roh Kudus. Mereka pergi ke gereja-gereja, mereka pergi ke orang-orang Kristen yang sudah terima Yesus Kristus lalu tanya apakah engkau sudah dibaptis oleh Roh Kudus? Orang-orang Katolik kemudian mengatakan saya belum, orang-orang Protestan mengatakan saya belum, orang-orang Wesleyan mengatakan saya belum. Oh tidak cukup ya terima Yesus Kristus? Dan mereka mengatakan tidak cukup. Lihat dari Kisah Para Rasul 8, ada dua pengalaman. Pengalaman pertama adalah terima Yesus, pengalaman yang kedua adalah terima Roh Kudus. 

Hal ini persis sama dengan Kisah Para Rasul 19. Kalau saudara melihat keseluruhan Kisah Para Rasul, maka peristiwa terima Yesus dan dibaptis dengan Roh Kudus muncul 4 kali. Yang pertama adalah dalam Kisah Para Rasul 2 yaitu pada hari Pentosta. Bukankah rasul-rasul adalah orang yang terima Yesus? Tetapi Yesus mengatakan kau tunggu di sini, engkau akan terima baptisan Roh Kudus. Berarti ada terima Yesus dan terima Roh Kudus. Lalu yang ke-2 dalam Kisah Para Rasul 8 yang kita baca di Filipus. Yang ke-3 di dalam Kisah Para Rasul 10, berkenaan dengan Petrus yang mengabarkan Injil kepada Kornelius, dan dia menerima baptisan Roh Kudus. Kemudian peristiwa yang ke-4 adalah ketika Apolos mengabarkan Injil kepada Efesus dalam Kisah Para Rasul 19. Mari kita melihat Kisah Para Rasul 19:1-6. Mari kita membaca bersama-sama Kisah Para Rasul 19:1-6. (Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajahi daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu percaya?” Akan tetapi, mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu, dengan baptisan mana kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat dan ia berkata kepada orang banyak bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus.” Ketika mereka mendengar hal itu, mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa lidah dan bernubuat. Sama bukan? Saudara orang Protestan, ikut Reformed mungkin kurang baca ini ya? Karena kalau saudara baca harusnya saudara bertanya, apa yang diajarkan Kharismatik betul loh Pak, terima Yesus itu gak cukup, harus tumpangkan tangan kemudian terima Roh Kudus. Ini pengajaran begitu besar bahkan sampai saat ini. 

Saya masih ingat pada waktu saya dulu kuliah, masih di Teknik Kimia. Setiap kali hamba-hamba Tuhan Kharismatik besar datang ke Jakarta, saya selalu ikut. Dan yang paling sering datang namanya Benny Hinn. Suatu hari saya lihat Benny Hinn di atas mimbar, kemudian dia memanggil orang-orang datang, dan semua orang itu ada di depan, dan saya ingin sekali diurapi, dipakai oleh Roh Kudus. Saya ingin sekali dibaptis oleh Roh Kudus, karena pengajaran mengajarkan seperti itu. Kemudian saya masih ingat di stadion bulutangkis itu 10.000 orang berkumpul dan saya salah satu orang yang maju ke depan di tengah-tengah 2000 orang. Kemudian Benny Hinn ada di atas mimbar dan dia mengatakan, “Apakah engkau sudah siap menerima Roh Kudus?” Lalu dia mengatakan, “Terimalah Roh Kudus!” Lalu dia mengebaskan tangannya. Saudara percaya tidak, ribuan orang itu semuanya mundur ke belakang dan jatuh. Di depan saya jatuh, di belakang saya jatuh, di depan saya jatuh, di kanan, di kiri, di belakang saya jatuh. Begitu banyak yang jatuh, minimal kalau tidak jatuh itu kena sama depannya. Satu persatu jatuh. Saya ingin sekali jatuh, tapi saya berdiri, kok gak jatuh? Saya bersyukur, karena gak jatuh, saya bisa khotbah. Tidak cukup sampai di situ. Setelah itu Benny Hinn mengatakan, “Sekarang saya mau semua orang kalau mau dapat urapan dari Tuhan satu per satu. Lima orang ada di atas mimbar. Lalu datang satu per satu. lalu dipegang kepalanya, kemudian ditiup, jatuh, tiup lagi, jatuh, saya naik dan saya ingin jatuh, dia tiup gak jatuh, tiup lagi, gak jatuh, dia suruh saya pergi. Saya ingin dengan hati tulus, ingin sekali, tetapi bersyukur ternyata saya tidak jatuh. Oh, hal-hal seperti ini adalah suatu practice, suatu tindakan, yang didasarkan kepada ayat-ayat yang tadi kita baca. Sudah terima Yesus? Maka tidak cukup, harus dibaptis oleh Roh Kudus, harus tumpangkan tangan, harus ada tiup, maka engkau dibaptis Roh Kudus. Tetapi kita sudah bicara beberapa kali di dalam mimbar ini. Ketika ayat Alkitab mengatakan dibaptis dengan Roh Kudus itu artinya adalah Roh Kudus memenuhi kita dan orang tersebut menerima Yesus Kristus. Itu berbicara berkenaan dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus dan dimasukkan di dalam tubuh Kristus. Tetapi kenapa ada tulisan seperti ini di Kisah Para Rasul? Dan orang-orang Kharismatik mengatakan lihat inilah yang sesungguhnya menjadi patron bagi orang Kristen yang sejati. Patron yang sejati seharusnya seperti ini, terima Yesus kemudian dibaptis dengan Roh Kudus. Dan bagaimana orang Reformed mengatakannya? Perhatikan, biarlah kita boleh mengerti cara kerja Roh Kudus dengan satu tafsiran yang tepat, yang baik, yang sehat adanya. 

Tulisan-tulisan ini tidak diartikan, tidak bisa dibaca sebagai patron dari Roh Kudus bekerja kepada orang Kristen. Kenapa? Hal pertama adalah selain di empat peristiwa ini, saudara tidak akan mendapatkan peristiwa ini atau perintah dari Yesus atau kalimat Paulus di seluruh tulisannya sepanjang Perjanjian Baru. Kalau ini adalah sesuatu yang patron, berarti sesuatu yang penting, sesuatu yang utama, pasti Paulus, pasti Petrus mengatakan, di dalam tulisan-tulisannya pasti mereka meng-encourage orang-orang Kristen yang sudah lahir baru untuk mereka menerima tumpang tangan untuk dibaptis Roh Kudus lagi. Tetapi tidak, tidak ada satu pun, tidak ada satu perintah pun. Ini adalah sesuatu yang bukan patron. Tetapi kalau ini bukan patron kenapa ditulis Pak? Untuk mengerti ayat ini saudara dan saya mesti mengerti natur dari Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas itu apa. Kisah Para Rasul ditulis oleh penulis Injil yaitu Lukas. Lukas menulis Injil itu adalah tulisan pertama, tulisan yang keduanya adalah Kisah Para Rasul. Jadi, Kisah Para Rasul merupakan kontinuitas dari Injil Lukas. Dan Injil Lukas mencatat bagaimana Yesus Kristus menuntaskan kehendak Allah untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Apakah pekerjaan Allah selesai? Tidak. Yesus naik ke surga dan mengutus Roh Kudus, Roh Kudus memakai gerejanya untuk mengekspansi Kerajaan Allah dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Dan empat tulisan ini mau menyatakan satu Yerusalem, satu Yudea, satu Samaria, dan satu ujung bumi. Jadi, ini sekali lagi bukan maksudnya Lukas menulis ini menjadi patron orang Kristen, pengalaman-pengalaman orang Kristen, bukan! Tetapi ini adalah extension bagaimana Pentakosta digenapi secara bertahap. Dan ini adalah cara berpikir dari Lukas, Lukas mau menggambarkan bagaimana Kerajaan Allah itu bergerak secara bertahap dan bukan mati di satu titik lalu selesai. Bagaimana Roh Kudus sekarang melibatkan gentile ke dalam Kerajaan Allah, bagaimana Injil tersebar dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Lukas mencantumkan empat peristiwa. Empat tempat yang berbeda semuanya untuk menyatakan kepada pembacanya bahwa Roh Kudus sudah bekerja sekarang di seluruh dunia. Di luar empat peristiwa ini tidak ada catatan lagi, tidak ada satu encouragement yang benar-benar nyata, bahkan yang tidak nyata pun di dalam tulisan Petrus, Yakobus, Paulus, sama sekali tidak ada. 

Sekarang pertanyaannya adalah kenapa rasul itu harus pergi untuk menumpangkan tangan? Kenapa harus ada rasul menumpangkan tangan? Kalau memang Roh Kudus bekerja, biarkan Roh Kudus saja bekerja. Perhatikan satu prinsip utama. Gereja dibangun di atas dasar rasul dan nabi. Itulah sebabnya rasul harus datang ke tempat itu, tidak cukup Filipus, tidak cukup Apolos di dalam Kisah Para Rasul 19. Karena gereja di Samaria, gereja di Yudea, gereja di Efesus, semuanya harus dibangun di atas dasar rasul. Itulah sebabnya ketika Filipus sudah memenangkan orang, Tuhan mengutus rasulnya untuk meneguhkan di situ. Itulah sebabnya ketika Apolos sudah memenangkan orang, Paulus diutus oleh Tuhan harus meneguhkan dari situ. Dari empat daerah ini mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi, maka seluruh gereja di seluruh dunia, termasuk gereja kita keluar dari mereka. Seluruh gereja kita dibangun di atas, pada ujungnya adalah ajaran dari rasul, peneguhan dari rasul dan nabi. Maka sekarang saudara mengerti secara keseluruhan bahwa terima Kristus dan dibaptis oleh Roh Kudus bukan dua peristiwa yang berbeda. Jangan mau lagi dibodohi, jangan mau lagi ditipu. Saudara sudah terima Yesus? Oh sudah. Sudah terima baptisan Roh Kudus? Apa ya, saya orang Protestan, saya tidak terima baptisan Roh Kudus. Oh lihat dong di sini. Bukan seperti itu saudara! Kalau engkau sudah terima Yesus Kristus artinya engkau menerima Roh Kudus, itu artinya Roh Kudus sudah bekerja dalam hidup kita. Kalau itu tidak ada, maka saudara adalah anak kegelapan. Hanya ada dua kemungkinan saudara, roh kegelapan yang bekerja di tengah-tengah dunia atau Roh Kudus yang bekerja di tengah-tengah anak-anak Tuhan. Sekali lagi terima Yesus dan baptisan Roh Kudus adalah sama. 

Dan sekarang saya akan teruskan. Tetapi, baptisan Roh Kudus dan dipenuhi oleh Roh Kudus itu berbeda. Saya sudah beberapa minggu bicara mengenai dipenuhi Roh Kudus. Dan beberapa minggu yang lalu saya sudah pernah menyatakan berkenaan dengan Mazmur yang tadi kita nyanyikan adalah seperti seekor rusa yang merindukan sungai yang berair. Minta dari Tuhan bekerja untuk kita haus akan satu pengalaman-pengalaman dengan Dia. Minta ke Tuhan bekerja, kita memiliki kehausan akan Firman, karena kehausan akan Firman dan kehausan akan Roh Kudus bekerja adalah sama. Kita tidak bisa memiliki hati yang membatu terus-menerus. Minta Tuhan memecahkan hati kita, kita tidak bisa memilih seperti tanah yang keras bertahun-tahun. Sebaliknya biarlah kita boleh menjadi tanah yang gembur, yang subur. Tanah yang terus akan menghisap air yang turun dari Surga. Di dalam Efesus, maka Paulus mengatakan, “Penuhlah dengan Roh Kudus, jangan mabuk dengananggur, tetapi penuhlah dengan Roh Kudus.” Biarlah Roh Kudus memenuhi, ini adalah suatu perintah. Sekali lagi, biarlah engkau dibaptis dengan Roh Kudus, tidak ada tulisan itu. Tetapi ada perintah penuhlah engkau dan saya dengan Roh Kudus. 

Kita sudah membaca dari Kisah Para Rasul, bagian-bagian di mana kalimat penuh dengan Roh Kudus. Saya akan mengakhiri dari seluruh seri ini dengan memberikan 6 summary kepenuhan Roh Kudus.Yang pertama adalah ketika kepenuhan Roh Kudus ditulis di dalam Alkitab, itu terkait langsung dengan ekspansi Kerajaan Allah. Injil diberitakan, gereja menjadi saksi, dan Kristus dinyatakan sebagai Raja yang diproklamasikan. Sekali lagi ini adalah faktor utama. Faktor utama dan pertama yang tidak pernah berubah. Dari sejak gereja pertama sampai saat ini dan sampai Yesus Kristus datang. Kalau gereja mau bicara berkenaan Roh Kudus harus langsung dikaitkan dengan Kerajaan Allah yang hadir. Tanpa Roh Kudus bekerja, Kerajaan Allah tidak akan diperluas, Tanpa Roh Kudus bekerja, agama Kristen bisa diperluas tapi Kerajaan Kristus itu tidak bisa diperluas. Sekali lagi saya tekankan di sini, ketika Roh Kudus bekerja, ini adalah perluasan Kerajaan Allah, bukan pertumbuhan jumlah jemaat saja. Tetapi pertumbuhan jumlah jemaat yang tunduk kepada Kristus. Ini luar biasa penting saudara. Untuk apa gereja dibuat? Untuk apa kita melakukan segala sesuatu dan meminta orang-orang untuk boleh hadir di dalam gereja? Dan kalau mereka datang ke Gereja dan mereka menjadi anggota dan gereja ini bertumbuh secara jumlah lalu kita puas? Itu bukan tanda sejati dari Roh Kudus bekerja.Perhatikan sekali lagi tanda sejati Roh Kudus bekerja adalah Kerajaan Allah diperluas. Bukan pertumbuhan jumlah jemaat, tetapi pertumbuhan jumlah jemaat yang taat, yang tunduk kepada Kristus. Kalau gereja bertumbuh secara jumlah faktornya banyak, faktor psikologi, kompromi, musiknya enak, letaknya dekat, diterima dengan nyaman di dalam sebuah gereja atau tidak. Itu akan membuat orang datang. Saudara lihat saja orang-orang itu datang kenapa? Atau mungkin saudara-saudara cek diri saudara sendiri, cek diri saya sendiri. Kenapa engkau dan saya datang? Kenapa? Ada orang kenapa kok ke gereja Reformed? “Saya tidak cocok di sana Pak, bising telinga saya tuh tidak bisa.” Sudah bising di sana, di sini dimarahi, mungkin lebih bising. Kenapa kamu datang ke sini? “Dekat Pak, ini di Alexandria, rumah saya di sini kok.” Saudara-saudara, orang datang ke gereja itu faktornya banyak. Ada orang datang ke gereja kenapa? Karena dia lihat ada beberapa orang di gereja itu yang memiliki kedudukan, sehingga dia mau menjalin relasi bisnis. Itu banyak sekali. Saudara akan temukan di gereja-gereja besar, bukan saja di gereja Kharismatik, di gereja Protestan juga ada. Kalau orang sudah bicara mengenai pertumbuhan jumlah jemaat, itu faktornya banyak. Tetapi kalau pertumbuhan jumlah jemaat yang mau rela, tunduk kepada Kristus Yesus yang memerintah dengan Firman-Nya, itu cuma pekerjaan Roh Kudus, itu yang kita minta dengan berlutut berdoa. Itu artinya gereja. Kisah Para Rasul dengan jelas menyatakan jemaat itu bertumbuh karena pekerjaan Roh Kudus dengan memakai injil yang sejati, menghasilkan petobat-petobat yang sejati, sehingga Kerajaan Allah diperluas. 

Lihat apa yang paling utama? Sebagai manusia kita sering sekali melihat Alkitab, tapi hal yang tidak utama itu kita utamakan. Apa gunanya kita mendapatkan begitu banyak orang yang suka kepada kita dan begitu banyak orang yang hadir dalam gereja tetapi bukan murid Kristus yang sejati. Yesus Kristus hanya memiliki 11 murid, ditambah lagi dengan Matias menjadi 12, ditambah lagi Paulus jadi 13. Hanya 13 murid, tetapi mengguncang dunia karena Roh Kudus bekerja di dalam mereka. Untuk apa begitu banyak tetapi semuanya palsu? Kita memerlukan murid-murid yang sejati, kita minta Tuhan bekerja dalam diri kita masing-masing untuk menjadikan kita murid yang sejati. Dan untuk menjadi murid yang sejati Roh Kudus harus kerja. Kalau Dia tidak kerja, oh STRIS sebagus apapun nothing. Saudara kalau Dia tidak bekerja, khotbah sebagus apapun nothing, paling-paling saudara mengatakan “khotbahnya bagus ya, oh luar biasa loh, gak kepikir loh”. Tetapi tidak pernah merubah hidup. Untuk apa semuanya itu? Roh kudus kalau Dia bekerja pasti ada kaitannya dengan ketertundukan kita. 

Hal yang ke-2. Di dalam Kisah Para Rasul seluruhnya kita membaca, ketika Roh Kudus bekerja itu terkait erat dengan verbal testimony tentang Yesus Kristus. Yesus Kristus secara terbuka, Injil secara terbuka dinyatakan. Sekali lagi, Pendeta Stephen Tong pernah mengatakan ini berkali-kali “Kalau engkau mau sungguh-sungguh merasakan bagaimana Roh Kudus bekerja, beritakan Injil.” Kalau saudara dan saya menyimpan Injil, kalau kita tidak mau memberitakan Injil, lalu saudara sendiri mengatakan, “Oh, Roh Kudus bekerja, Tuhan bekerja.” Saya mau tanya, itu apa? Dia ada bukan untuk hidup kita, kita ada untuk Dia. Bukan saja suatu charity, suatu perbuatan baik, tapi ada suatu perkataan verbal berkenaan proklamasi terbuka akan Yesus Kristus kepada dunia ini. Di situ baru kita melihat kepenuhan Roh Kudus dinyatakan di dalam Kisah Para Rasul. Di saat-saat seperti itu Petrus dan Yohanes ditangkap oleh mahkamah agama, mereka adalah nelayan, mereka adalah orang yang katanya tidak terpelajar. Saya tidak katakan untuk meninggikan semua orang yang tidak mau belajar, bukan itu maksudnya. Kita harus belajar, kita harus punya pemikiran sebisa mungkin, setinggi mungkin. Tetapi tetap ada orang yang jauh lebih pandai daripada rasul-rasul itu. Dan mereka ditanya terus, mereka takut, tetapi mereka bersandar kepada Tuhan. Tetap Petrus dalam keadaan seperti itu memberitakan Injil. Alkitab mengatakan bahwa Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus, maka Injil secara verbal diberitakan, bukan cuma sekadar kesaksian hidup. Baru kata kepenuhan Roh Kudus muncul. Biarlah gereja kita, gereja yang belajar untuk menyatakan Injil Kristus secara verbal. Kalau saudara dan saya concern terhadap hal-hal yang sifatnya misi. Saudara dan saya harus tahu di dalam misi harus penginjilan secara verbal. Itu ada di dalam Alkitab.

Hal yang ke-3. Kisah Para Rasul menyatakan kepenuhan Roh Kudus dikaitkan erat sekali dengan gerakan misionaris. Gereja mula-mula adalah gereja yang menjalankan misi keluar. Saudara bisa membacanya, Petrus, Yohanes, Stefanus, jemaat mula-mula, Paulus, Barnabas, semua peristiwa dipenuhi Roh Kudus dalam hidup mereka ketika mereka menjalankan misi keluar dari zona nyaman mereka. Sekali lagi saya mengatakan dari Matius 28 “Pergi!” Kenapa harus ada kata pergi? Saya tidak akan berdebat dengan orang yang bertanya kenapa mesti pergi jauh, kenapa tidak pergi dekat? Tetapi saya mau mengatakan hanya satu hal, dengarkan kalimat Tuhan itu pergi. Ketika itu kita dengar, saudara-saudara mau dekat mau jauh pasti kita keluar dari comfort zone. Dan biarlah kita boleh taat dan disitulah kepenuhan Roh Kudus dinyatakan di situ. 

Hal yang ke-4 adalah kepenuhan Roh Kudus terkait erat dengan gereja yang mengalami aniaya. Kalau Injil itu diberitakan maka gereja sangat mungkin mengalami aniaya. Roh Kudus memberikan kuasa kepada gereja untuk mengatasi kesulitan besar di dalam hidup. Saudara-saudara mungkin kuasa itu bukan mukjizat. Tetapi kuasa itu adalah sesuatu tindakan supranatural. Tuhan mendorong kita untuk tekun terus di tengah-tengah aniaya dan penderitaan. Di dalam hal seperti ini saya teringat akan apa yang pernah Corrie Ten Boom itu nyatakan. Corrie Ten Boom adalah seorang yang pernah ditangkap oleh Nazi karena dia menyembunyikan banyak orang-orang Yahudi. Ketika dia melihat keadaan sekitarnya dan melihat ayat-ayat Alkitab bahwa orang Kristen yang mau berjalan bersama Tuhan akan mengalami aniaya by default, kemudian dia takut meskipun ada janji dari Roh Kudus akan menyertai, karena dia tidak rasa Roh Kudus menyertai. Lalu dia bertanya kepada papanya, “Papa, aku takut bahwa aku tidak pernah bisa kuat kalau seandainya aniaya itu datang kepadaku, aku rasa aku tidak kuat.” Kemudian papanya yang sangat bijak ini mengatakan, “Corrie, katakan kepadaku, ketika kamu naik kereta api dari Haarlem ke Amsterdam, kapan aku memberikan uang kepadamu? Apakah 3 minggu sebelumnya?” “Tidak Papa, pada waktu aku mau naik baru engkau memberikan aku uang untuk beli tiket.” Papanya mengatakan, “Demikian juga kepadamu, kepada kita. Corrie, Tuhan akan memberikan Roh Kudus untuk menguatkan kita pada waktu-Nya.” Inilah janji Tuhan kepenuhan Roh Kudus dikaitkan dengan gereja yang mengalami aniaya.

Hal yang ke-5 adalah kepenuhan Roh Kudus terkait erat dengan orang-orang yang hidupnya didedikasikan sepenuhnya bagi Allah dan kerajaan-Nya. Belum tentu orang ini adalah hamba Tuhan full time; Stefanus bukan. Belum tentu orang-orang ini pengkhotbah; Barnabas bukan. Belum tentu orang-orang ini punya karakter yang kuat seperti Paulus. Stefanus itu bukan rasul, Barnabas itu adalah ‘anak penghiburan’. Belum tentu orang-orang ini sepandai Paulus, Paulus itu orang pandai, tetapi Petrus adalah nelayan. Belum tentu orang-orang ini punya kedudukan gerejawi, mungkin hanya jemaat biasa. Tetapi perhatikan baik-baik, semua orang ini tidak ada satupun yang main-main di dalam hidup yang tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang ditulis dipenuhi oleh Roh Kudus memiliki tujuan hidup selain hidup untuk dipakai dan menyenangkan Pencipta dan Penebusnya. Inilah kehendak Allah, kalau saudara dan saya tanya apa kehendak Allah? Untuk dipenuhi oleh Roh Kudus tetapi kata dipenuhi oleh Roh Kudus di dalamnya ada satu hal agar kita berespon yaitu hidup sungguh-sungguh bagi Tuhan. Banyak sekali saya melihat orang-orang yang tidak memiliki hal ini. Pergi ke gereja, ikut pelayanan, tapi hatinya tidak pernah bulat diberikan sepenuhnya kepada Tuhan. Tidak peduli apakah kita hamba Tuhan atau jemaat biasa, dipenuhi Roh Kudus bukan urusan kedudukan dalam gereja. Tetapi dipenuhi Roh Kudus tidak pernah diberikan kepada orang-orang yang main-main di hadapan Allah. Mereka adalah orang-orang yang hidup menyadari satu kali dan hidup mau dihabiskan untuk kemuliaan Allah. Mereka menyerahkan seluruhnya bagi Roh Kudus dan Roh Kudus memakai mereka sepotensial, setinggi mungkin. 

Hal yang ke-6, kepenuhan Roh Kudus ditandai dengan hal-hal yang supranatural. Roh Kudus adalah Roh yang melampau dunia yang dicipta ini. Roh Kudus sendiri yang menciptakan dunia ini. Kalau Dia bekerja, pasti Dia memiliki jejak supranatural. Kadang mukjizat, kadang penampakan, kadang visi yang diberikan, tetapi tidak selalu seperti itu. “Lalu kok tidak selalu seperti itu, lalu yang lain apa Pak? Kalau Bapak bicara supranatural berarti sesuatu yang spektakuler.” Iya, tetapi spektakuler itu belum tentu bisa dilihat secara kasat mata. Tetapi yang mengalaminya sungguh-sungguh, tahu itu supranatural. Di dalam Kisah Para Rasul, supranatural apa pada gereja mula-mula? Keberanian, sukacita di tengah-tengah seluruh penderitaan. Itu dari mana? Kenapa ya orang Kristen selalu pikir yang namanya supranatural itu pasti kesembuhan, penampakan. Kita tidak menolak, sekali lagi kita tidak menolak itu, tetapi di dalam Kisah Para Rasul, ada orang-orang yang mengalami pekerjaan dipenuhi Roh Kudus, tidak ada hal-hal itu. Orang-orang itu kelihatannya biasa, tetapi tetap ada pekerjaan supranatural yang tidak kalah hebatnya. Orang-orang yang biasa, orang-orang yang kelihatan rendah yang tidak memiliki kemampuan militer apapun saja. Berdoa dan Tuhan memberikan keberanian dan sukacita di tengah-tengah dia itu berjalan bersama Tuhan mengabarkan Injil di tengah seluruh aniaya. Itulah supranatural, tidak kalah supranaturalnya dengan segala hal yang spektakuler. 

Saya akan simpulkan semuanya. Pertanyaannya apakah engkau sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Kalau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hanya bisa terjadi kalau Roh Kudus bekerja. Alkitab mengatakan jikalau Roh Kudus tidak bekerja, roh dunia, roh penguasa kegelapanlah yang bekerja. Tuhan menginginkan kita semua bertobat. Tuhan menginginkan engkau dan saya menghadap Dia yang suci dan kita mengerti dosa-dosa kita, bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat! Di luar Kristus Yesus tidak ada jalan keselamatan di kolong langit ini. Terimalah Dia dan tunduklah kepada Dia dan biarlah engkau boleh diselamatkan. 

Hal yang ke-2. Kalau saudara dan saya sudah mengaku menerima Yesus, apakah satu pengalaman ini sesuatu pengalaman, satu titik statis dan mati di sana? Kemudian kita menunggu Surga? Apakah itu yang diajarkan oleh Alkitab? Sama sekali tidak. Apakah kita dicipta dan ditebus kemudian untuk memenuhi seluruh dari tujuan-tujuan yang kita sendiri buat? Untuk menikmati dari dunia ini untuk kita sendiri? Sama sekali tidak. Kita diselamatkan untuk ditaklukkan. Bukan saja ditaklukkan, tapi ditaklukkan sepenuhnya. Kita perlu untuk meminta untuk Roh Kudus berkuasa atas hidup kita melalui Firman-Nya. Jangan mabuk karena anggur, jangan terkait dengan dunia ini dan menikmati, tetapi penuhlah dengan Roh. Biarlah engkau dan saya boleh ditundukkan sepenuhnya oleh Roh Kudus. Itulah kehendak Allah, memakai kita, yang menebus kita memakai kita untuk sepenuhnya dipakai oleh Dia. Untuk menghadirkan kerajaan-Nya dan kemuliaan-Nya di muka bumi ini. Itulah kehendak Allah. Dibaptis dengan Roh Kudus dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Siapa yang mau? Siapa yang sunguh-sungguh menyadari hal ini untuk masuk di dalam seluruh rencana Allah di dalam hidup kita? Kiranya kasihan Tuhan boleh menggugah hati kita. Kiranya kita mencari Dia seperti rusa yang merindukan sungai yang berair. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more