Kejadian 12:1-4
Untuk mengetahui apa arti sesungguhnya perikop ini, kita perlu mengetahui latar belakangnya. Dua hal, siapakah Allah yang berfirman dan siapakah Abraham pada waktu itu? Kemudian kita akan menyatakan apa arti perintah itu seluruhnya dari background ini. Mengetahui backdrop, mengetahui setting mereka, kita akan mendapatkan kunci untuk membuka arti sesungguhnya isi hati Tuhan. Apakah backdrop dari perikop ini? Pertama, mari kita lihat siapakah Allah? Siapakah TUHAN yang menyatakan diri kepada Abraham? ‘TUHAN’ dalam huruf besar adalah God of Covenant. TUHAN yang memilih dan memanggil Abraham, yang membuat Covenant adalah TUHAN yang sama, yang pada mulanya menciptakan langit dan bumi. Allah yang sama, yang menciptakan Adam dan Hawa seturut dengan peta teladan-Nya. Apa maksudnya? Dengan kata lain, kita tidak boleh lupa bahwa Alkitab dimulai dengan alam semesta dan bukan dari planet bumi ini. Dengan bumi, bukan dengan Israel atau Palestina, dengan Adam yang merupakan bapa umat manusia, tidak dimulai dari Abraham, bapa bangsa yang terpilih. Kalau saudara dan saya melihat backdrop dari Allah yang berfirman kepada Abraham di dalam Kejadian 12 ini, dan saudara menempatkan Kejadian 12 ini di tengah-tengah seluruh kitab Kejadian, maka kita langsung menyadari bahwa Allah, God of Covenant yang bicara kepada Abraham adalah Allah satu-satunya pencipta langit dan bumi. Allah yang menguasai alam semesta, Allah yang menguasai secara keseluruhan universe ini. Dialah Allah satu-satunya yang sejati, Dia bukan satu Allah di tengah ilah-ilah yang lain, Dia tidak sama dengan ilah-ilah kecil yang lain, Dia bukan ilah kecil yang menguasai Moab yang namanya Chemosh, Dia bukan ilah kecil yang menguasai bangsa kecil, Amon yang namanya dewa Milcom, Dia bukan Allah yang menguasai Kanaan yang laki-lakinya namanya dewa Ba’al, yang perempuan namanya Asytoret. Dia tidak pernah bisa dibandingkan dengan seluruh ilah-ilah yang kecil ini. TUHAN yang berfirman kepada Abraham, adalah God of Covenant, adalah satu-satunya Allah yang menguasai seluruh ciptaan. Tidak ada satu pun yang jadi di luar Dia. Dia bukan Allah Abraham saja, Dia bukan Allah gereja saja, Dia bukan Allah orang Kristen, saudara dan saya saja. Dia Allah semesta langit, satu-satunya, tidak ada yang lain. Itulah sebabnya kalau di dalam doa Bapa kami, semua jemaat mendoakan, “Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-Mu,” artinya Engkau ada pada kelas tersendiri, tidak ada yang menyamai Engkau, tidak ada yang bisa mendekati Engkau sedemikian, satu-satunya Allah yang hidup, Allah yang exist. Dan sekarang berbicara kepada Abraham, Allah Alkitab tidak bisa direduksi sebagai salah satu Allah yang ada di antara allah-allah di muka bumi ini. Saudara-saudara tidak bisa membeli satu buku yang isinya adalah allah-allah, allah orang ini, allah orang itu, allah orang Budha, allah orang Islam, allah orang apa, kemudian salah satunya adalah Allah di dalam Kristus Yesus, sama sekali bukan kebenaran. Alkitab mengatakan hanya ada satu Allah, Allah pencipta langit dan bumi. Dan Allah pencipta langit dan bumi itu telah membuat perjanjian dengan Abraham. God of covenant bicara kepada Abraham dan nanti, titik kulminasi kepada Yesus Kristus. Hanya ada satu Allah yang hidup dan benar, yang telah menyatakan diri-Nya, sepenuhnya dan akhirnya di dalam Putra-Nya Yesus Kristus. Paulus bicara kepada Timotius, hanya ada satu Allah dan satu pengantara di antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus. Maka nanti, ketika Abraham bergerak, dia akan bergerak atas nama Allah pencipta langit dan bumi dan inilah kekuatan misi, ini adalah nuklir dari misi, itulah sebabnya kalau saudara-saudara melihat orang-orang di dalam misi, mereka dihantam, mereka menderita, mereka berdarah-darah, mereka terus maju, terus-menerus bicara mengenai cinta Tuhan dan kebenaran-Nya, karena mereka tahu yang mengutus mereka adalah Allah yang sejati, satu-satunya Allah Abraham, Ishak dan Yakub yang mengutus Anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus, untuk menyatakan seluruh hati-Nya kepada seluruh dunia dan bangsa-bangsa.
Monoteisme adalah dasar dari misi. Kalau saudara-saudara bertemu dengan orang-orang misionaris, masuk ke dalam suatu tempat, melawan suatu kebudayaan dan di dalam kebudayaan itu ada dewa Kamos, ada dewa Milkom, ada dewa-dewa namanya yang lain. Kalau saudara-saudara pergi ke India, ada begitu banyak dewa. Seorang misionaris yang sangat tidak kuat, yang sangat rentan, yang sangat sederhana masuk dengan satu keyakinan, satu kesadaran bahwa hanya ada satu Allah dan Allah yang sejati itu mengutus dia berperang melawan allah-allah, ilah-ilah palsu yang menguasai dunia. Sekarang lihatlah setting yang lain tentang kehendak Allah, kitab Kejadian menceritakan bagaimana Allah menciptakan langit, bumi dan manusia menurut peta dan teladan-Nya. Kemudian manusia memberontak, dosa masuk, kehancuran, bencana, permusuhan, penderitaan, kegelapan sekarang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Meski begitu Allah tidak melupakan mereka sama sekali, Allah tidak meninggalkan mereka sama sekali. Saudara perhatikan, panggilan Allah kepada Abraham ini bertujuan akhir adalah berkat sampai kepada families, berkat sampai kepada bangsa-bangsa, nanti saya akan jelaskan artinya apa. Berkat Allah kepada Abraham adalah sarana agar Allah dapat memberkati bangsa-bangsa, saya nanti akan jabarkan, tetapi yang saya mau tekankan di poin ini terlebih dahulu adalah kita tidak boleh beranggapan bahwa Allah memilih Abraham dan keturunannya karena Dia telah kehilangan ketertarikan kepada bangsa-bangsa ciptaan-Nya yang lain. Malah sebaliknya, Allah melihat bangsa-bangsa lain yang sudah jatuh ke dalam dosa, cara kerjanya yaitu Dia memilih satu keluarga untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang lain dan nanti keturunannya akan berkulminasi kepada Yesus Kristus yang menjadi sumber berkat sesungguhnya. Ini adalah cara kerja Allah, ini adalah bagaimana Tuhan bekerja di tengah-tengah dunia ini, memberikan berkat-Nya. Biarlah kita boleh selalu ingat, pemilihan Abraham, atau kalau kita melihat Israel, kita selalu bicara Israel bangsa yang dipilih, atau gereja-gereja itu dipilih, biarlah kita boleh ingat dipilih untuk apa.
Saudara-saudara perhatikan baik-baik, kita dipilih untuk diberkati agar bisa memberkati bangsa-bangsa lain, kita dipilih untuk disayangi oleh Tuhan agar bisa menyayangi bangsa-bangsa lain, kita dipilih untuk diampuni supaya bisa mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita dan melaluinya nama Kristus itu dikenal, itu artinya dipilih sebelum dunia dijadikan, ketika kita bicara mengenai predestinasi, hai orang-orang Reformed, kenapa kita kehilangan inti? Dipilih tidak sama menjadi seorang kaum elite, kita tidak dipilih untuk menjadi manja, kita tidak dipilih untuk disayangi dan menjadi egois, orang yang egois yang tidak peduli dengan apapun saja di dunia ini, tidak peduli dengan orang masuk ke surga atau neraka, tidak peduli orang sampai mati di jalanan. Kita tidak peduli dengan orang-orang itu, kemudian kita mengatakan bahwa aku adalah bangsa terpilih, umat pilihan Allah sendiri? Tidak pernah seperti itu. Sejak zaman Abraham pun tidak pernah seperti itu. Kita sama sekali tidak peduli dengan isi hati Bapa, kita menggunakan kata predestinasi, menjadi satu kaum elite, tidak peduli dengan orang lain dan bahkan tidak peduli dengan Pribadi yang memilih kita sekalipun. Allah menyatakan diri kepada Abraham, “Abraham pergi dari Haran, Aku akan memberkati engkau agar Aku dapat memberkati bangsa-bangsa.” Lihatlah hati Allah, lihatlah cara kerja-Nya. Allah memilih satu kelompok manusia, Abraham dan keluarganya, untuk dan melalui mereka Allah dapat memberkati bangsa-bangsa dan keluarga-keluarga lain di muka bumi. Ini adalah poin panggilan Abraham dan ini adalah poin dari panggilan seluruh keturunan Abraham.
Gerakan misi bukan dimulai dari zaman Perjanjian Baru, gerakan misi sudah ada sejak Perjanjian Lama, gerakan misi bahkan bukan dimulai dari gereja, bukan dimulai oleh Israel, ini di mulai dari kehendak Allah sendiri bicara kepada Abraham. Perhatikan, gerakan misi, bahkan kehendak Allah untuk misi, sebelum nama Abram diubah menjadi Abraham, bahkan sebelum Israel terbentuk, gerakan misi bukan dimulai dari Kisah Para Rasul, tetapi dari kitab Kejadian. Misi bukanlah program gereja, ini adalah isi hati Allah yang menciptakan langit dan bumi, Dia adalah Allah yang hidup dan Allah yang bermisi. Sejak dosa masuk, Allah menyatakan usaha rescue, bagaimana berkat bisa masuk. Ini adalah janji yang Tuhan berikan kepada kita juga, kalau saudara dan saya adalah milik Kristus, mari melihat satu ayat Alkitab ini, Galatia 3:29, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Kalau kita di dalam Kristus, kalau saudara dan saya ada di dalam Kristus, maka kita adalah keturunan Abraham. Apa yang Allah janjikan kepada Abraham juga janji kepada kita. Kita yang menerima warisan ini, demikian kata Alkitab. Janji Allah memberkati Abraham adalah janji yang sama Allah berikan di dalam Kristus Yesus memberkati kita. Supaya Abraham memberkati bangsa-bangsa, supaya kita memberkati bangsa-bangsa, keluarga-keluarga lain, dengan Injil keselamatan yang sekarang ada di tangan kita. Hai seluruh jemaat GRII Sydney, perhatikan baik-baik! Pegang janji itu! Pergunakan janji itu, pakai janji itu, jangan disimpan. Kita adalah keturunan Abraham, ahli waris menurut janji Allah.
Mari kita lihat backdrop yang lain, yaitu backdrop dari Abraham. Catatan kitab Kejadian bergerak maju dari penciptaan segala sesuatu oleh Allah yang Esa dan manusia menurut rupa-Nya sampai kepada pemberontakan manusia terhadap Penciptanya sendiri. Dosa dan pemberontakan itu akhirnya membawa manusia kepada penghakiman oleh Allah. Ini adalah suatu penghakiman yang mengerikan, tetapi Alkitab juga menyatakan dengan jelas penghakiman ini juga diringankan oleh first Gospel. Pertama kali Injil muncul adalah dalam Kejadian 3:15 ada satu keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular. Itu disebut sebagai Protoevangelium, berita baik pertama, Injil pertama, berita penebusan pertama, berita yang membalik keadaan pertama, yang ada di dalam Alkitab. Itu ada dalam Kejadian 3:15. Kemudian saudara melihat penerusannya Kejadian 4-11. Delapan pasal kemudian, saudara akan menemukan bagaimana akibat-akibat yang menghancurkan terjadi perlahan demi perlahan dan kejatuhan itu makin lama makin memuncak.
Keterasingan yang progresif dari manusia terhadap Allah, manusia terhadap orang lain, manusia terhadap alam, manusia terhadap dirinya sendiri. Saudara bisa tuliskan berbagai macam duka, kesengsaraan, apa pun saja. Family demi family terpecah, kakak membunuh adik, suami mencaci maki istri, istri mencaci maki suami, satu orang demi satu orang membunuh temannya dan seluruh dari kejahatan, kebejatan, kegelapan terjadi di muka bumi ini. Ini adalah latar belakang Abraham yang dipanggil dan juga ini latar belakang di mana panggilan dan janji Allah datang kepada Abraham. Apakah backdrop-nya? Sekelilingnya kemerosotan moral, kegelapan dan degradasi, masyarakat terus mengalami kehancuran. Namun Allah sang Pencipta tidak meninggalkan manusia yang Ia ciptakan. Di tengah-tengah kefasikan yang ada, Allah pencipta langit dan bumi itu memanggil satu orang dan membuat perjanjian dengan dia. Jikalau dia mau pergi, maka berkat Allah akan ada pada dia dan dia akan menjadi berkat bagi seluruh muka bumi. Abraham menjadi misionaris, saluran kebenaran dan berkat Allah kepada bangsa-bangsa. Ini adalah panggilan Abraham sebagai misionaris, pergi dari keluargamu, pergi dari tempatmu. Pergi dari status quo-mu, pergi dari kenyamananmu. Masukkan dirimu ke dalam tangan-Ku dan Aku akan menuntun engkau kemana Aku kehendaki dan melalui ini maka berkat-Ku, isi hati-Ku kepada seluruh bangsa di muka bumi untuk menghancurkan kutuk demi kutuk. Sebuah perubahan besar akan terjadi pada bangsa yang dikutuk, menjadi satu bangsa yang akan mulia. Ini adalah cara kerja Allah, kalau saudara dan saya tanya isi hati Allah apa? Maka inilah yang dinyatakan, saudara dan saya ditebus bukan untuk diri kita sendiri, untuk menikmati segala berkat Allah, tetapi kita ditebus untuk memberkati karena kita sudah diberkati terlebih dahulu.
Kita sudah bicara berkenaan siapa Allah yang berbicara kepada Abraham, dan kita sudah bicara berkenaan dengan siapa Abraham dan apa backdrop dia. Sekarang kita akan melihat isi perintah dan isi janji. Kejadian 12, Tuhan berfirman kepada Abraham “Pergilah… ” Sekali lagi saya katakan ada satu kata kunci yang penting di sini, kalau saudara-saudara melihat Matius 28, maka Yesus Kristus katakan “Pergi, jadikan seluruh bangsa murid-Ku.” Saya sudah pernah mengatakan bahwa sering dari gereja berpikir bahwa “Jadikan seluruh bangsa murid-Ku,” Saya juga berbagian dalam hal itu. Sampai kemudian beberapa waktu yang lalu satu kata ini muncul. ‘Pergi’ kenapa harus ada kata ini? Ini adalah kalimat dari Pencipta langit dan bumi, ini adalah satu kalimat yang tidak pernah bisa dilepaskan, tidak pernah bisa dicabut. Saya berpikir kalau kalimat ini tidak ada, ‘Jadikan seluruh bangsa murid-Ku,’ maka saya akan baik-baik, setia sama Tuhan di tengah-tengah apa yang Tuhan berikan sekarang dan saya akan sebisa mungkin, dengan kualitas sebaik mungkin, kalau tidak ada kata ‘go’, tidak akan terlalu mengganggu hidup saya. “Aku akan memberkati engkau, Abraham, engkau akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.” Itu tidak sulit, tetapi mesti ada kata ‘go’. Apakah saudara mulai menyadari kata ini akan bergabung dengan seluruh konsep misi. “Pergi Abraham, pergi dari keluarga, pergi dari sanak saudaramu.” Ini tidak bicara berkenaan saudara akan pergi ke tempat yang jauh atau ke tempat yang dekat. Tetapi ini bicara berkenaan dengan kita akan dikeluarkan dari status quo. Kita akan dikeluarkan dari kenyamanan dunia yang kita bentuk. Belum tentu kenyamanan yang kita bentuk adalah kenyamanan yang berdosa, Abraham tidak sedang pesta seks di sana, Abraham tidak sedang mebuk-mabukan di sana. Dia adalah seorang kepala keluarga yang baik. Dia memiliki family yang baik, dia memiliki sistem kehidupan family yang baik, juga dari keluarga besarnya. Tetapi Tuhan menghendaki dia keluar dari seluruh zona kenyamanan.
Kita tidak sedang bicara mengenai jauh atau dekat, apakah mesti ke Middle East atau tidak, kita tidak sedang bicara itu. Tetapi yang jelas, kalau kita adalah anak Tuhan yang sejati, Roh Kudus akan mengajarkan hatimu masing-masing satu kata ini, “pergi.” Biarlah kita semua peka. Katakan kepada Tuhan “Aku rela Tuhan, pergi ke tempat yang Engkau kehendaki.” Lihatlah perintah ini. Abraham pergi dan perintah ini diikuti oleh 3 bentuk janji berkat. Jikalau Abraham mau pergi, maka Allah akan membuat dia menjadi bangsa yang besar, memberkati Abraham dan membuat nama Abraham masyur. Tetapi perhatikan, ada perintah yang ke-2. Perhatikan! “Dan engkau akan menjadi berkat” di dalam bahasa Ibraninya adalah bicara berkenaan dengan suatu perintah lagi. Suatu perintah agar dia boleh membagi hidupnya menjadi berkat bagi orang lain. Sehingga ini adalah sesuatu yang kelihatan seperti ada kemungkinan saudara bisa mendapatkan berkat Tuhan tetapi saudara tidak membagi kepada orang lain. Itulah sebabnya di dalam satu perikop ini kalimat perintahnya ada 2. Bukan hanya ‘pergi,’ tetapi juga ‘jadilah berkat.’ Perhatikan! Kita tidak mungkin menjadi berkat kalau kita tidak diberkati terlebih dahulu oleh Allah, di situ poinnya. Di dalam perintah ke-2 ini, menjadi berkat, menunjukkan tujuan akhir Allah dalam memanggil dan memberkati Abraham, yaitu untuk memberkati bangsa-bangsa lain. Kalau melihat pasal 12 ini, maka saudara akan melihat rencana penebusan Allah yang makin jelas bagi dunia. Janji Allah tidak berhenti sampai di sini, tetapi janji ini juga bukan terpisah dari janji-janji yang lain. Dari Kejadian 12 nanti akan menuju Kejadian 15 kemudian menuju Kejadian 22 dan di situ saudara akan melihat bahwa janji Allah bergerak menuju satu ujung, kepada satu yang makin mengkristal yaitu bentuk perjanjian atau covenant “Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi umat-Ku.” Bertitik puncak kepada Yesus Kristus “God with us.” Ini adalah suatu rancangan Allah yang besar. Ini adalah isi hati Allah yang menciptakan kita semua. Allah yang hidup adalah Allah yang mengutus misionari-Nya. Dan suatu hari, Dia sendiri yang akan pergi. Siapa itu? Kepala gereja. Setiap anggota gereja biarlah kita memiliki isi hati Kepala Gereja yang adalah seorang misionaris terbesar.
Sekarang saya akan masuk lebih detail di dalam Kejadian 12:1-4 ini. Saudara perhatikan di dalam 4 ayat ini kata yang paling sering dipakai adalah ‘berkat.’ Ini menjadi kata yang muncul berkali-kali. Perhatikan, bukankah Allah sudah memberkati bumi ini waktu diciptakan? Pada waktu Dia menciptakan Adam dan Hawa, bukankah Allah sudah memberkati mereka? Beranak cuculah, bertambah banyak, penuhi bumi. Kemudian di sini “Aku akan memberkati engkau.” Seandainya Abraham bertanya sama Tuhan, memang sudah diberkati, kenapa saya mesti mendapat berkat lagi? Maka saudara dan saya sekarang bisa mengerti ini adalah berkat khusus yang diberikan Allah kepada Abraham yang tidak dimiliki oleh semua bangsa kecuali Abraham rela untuk pergi. Dengan Abraham rela pergi maka bangsa-bangsa baru akan menerima berkat ini. Ini bukan berkat keuangan, ini bukan berkat kehidupan yang sehat, ini adalah berkat dari pengenalan akan Allah yang sejati. Ini adalah berkat berkenaan dengan kehidupan kekal di dalam Kristus Yesus. Ini adalah berkat khusus yang dimiliki oleh Abraham dan keturunannya yang tidak pernah dimiliki oleh dunia kecuali kita mau pergi.
Hal yang ke-2. Perhatikan 3 janji berkat ini jika Abraham taat. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, Aku akan memberkati engkau, Aku akan membuat namamu besar, dan semua berkat itu langsung diikuti kata ‘so that you may be a blessing, sehingga engkau akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.’ Perhatikan bagian yang ke-2. Berkat ini adalah berkat rangkap 3, tetapi tidak satu pun dari gabungan ketiga berkat itu bertujuan untuk menaikkan ego dan status sosial Abraham. Tuhan memberkati saudara, kita terus doa untuk berkat. Kitab Yakobus mengatakan bahkan sering sekali engkau berdoa untuk minta berkat tidak diberi, karena berkat itu ketika engkau mendapatkan, engkau habiskan untuk dirimu sendiri. Kita harus menyadari Allah memberikan kita berkat, apa pun itu, berkatnya adalah untuk Kerajaan-Nya sampai kepada bangsa-bangsa. Bukan untuk kita nikmati sendiri. Tentu kita boleh menikmatinya, tetapi kalau kita menghabiskan seluruhnya untuk ketamakan kita sendiri dan kita terus menerus mengatakan tidak cukup, sampai mati kita tidak pernah hidupnya berharga, tidak pernah mulia. Sebaliknya berkat Allah kepada Abraham diberikan agar dia memberkati bangsa-bangsa, kemudian bangsa-bangsa yang diberkati dia mulai mengenal Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, dan dari mulutnya dan hidupnya memberkati bangsa lain juga. Itulah multiplikasi berkat ada di dalam dunia ini di tengah-tengah seluruh kehancuran besar dunia. Itulah cara berkat masuk ke dalam setiap family di tengah-tengah kutuk yang berada di tengah-tengah dunia ini. Di tengah-tengah kutuk dari perceraian, di tengah-tengah kutuk kesusahan, kemiskinan, di tengah-tengah kutuk pertikaian besar, di tengah-tengah kutuk ketidakstabilan hati manusia dan kekosongan hidup. Terutama di tengah-tengah kutuk yang paling tinggi dan itu adalah senjata yang paling mematikan dari setan, yaitu kematian. Allah sedang bekerja kepada mereka melalui orang-orang pilihan. Abraham pergi! Pergi! Supaya mereka mendapatkan berkat. Aku memiliki berkat untuk mereka, aku mau memakai engkau, pergi Abraham!
Hal yang ke-3. Setelah 3 janji ini, maka dalam ayat yang ke-3 “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua bangsa (family) di muka bumi akan mendapat berkat.” Bagaimana berkat itu dapat menjalar kepada keluarga-keluarga dan bangsa-bangsa yang jauh? Jika bangsa-bangsa itu menerima berita yang Abraham nyatakan. Coba pikirkan sekarang, kalau orang menerima engkau, maka Aku akan memberkati mereka. Oh, ini luar biasa. Abraham menjadi representasi Allah. Apa yang kau ikat, Aku akan ikat, apa yang engkau lepaskan, Aku akan lepaskan. Apakah saudara ingat ayat itu? Bukankah itu untuk kita? Bukankah itu adalah gereja? Kalau engkau memberitakan, mereka menerima, Aku akan memberkati mereka. Tetapi kalau engkau memberitakan dan mereka menolak, Aku akan mengutuk mereka. Sekarang saya tanya, bukankah saat dosa masuk Tuhan sudah mengutuk? Ini kutukan apa lagi? Berarti ada suatu kutukan yang jauh lebih besar daripada kutukan di dalam kitab Kejadian 3. Dan ini adalah bicara mengenai kutukan kepada pribadi, orang yang menolak berita Abraham. Kalau masuk lebih lagi saudara akan melihat satu keindahan keagungan dan membuat hati kita gentar. Siapa kita? Gereja yang diberikan kemampuan posisi seperti ini.
Terakhir ke-4. Perhatikan! Di sini, segala kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Segala keluarga, bangsa, di muka bumi akan diberkati jika Abraham taat. Mari kita pikirkan. Siapa keluarga-keluarga atau bangsa-bangsa pada waktu itu? Pada waktu Abraham mendapat janji ini? Perhatikan Kejadian 10:32. Ini adalah catatan terdekat dari Kejadian 12 yang tadi kita baca. Di Kejadian 10, saudara akan melihat seluruh keturunan Sem, Ham, dan Yafet yang merupakan anak Nuh. Seluruh bumi sudah dihabiskan dan tinggal keluarga dari Nuh. Ini adalah list seluruh bangsa pada waktu itu. Ayat 32 (Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.) Bangsa-bangsa tersebar ke seluruh muka bumi. Bukan cuma di ancient Near East saja, kalau saudara-saudara melihat Bible, kadang Bible tidak memasukkan beberapa, tidak harus memasukkan semuanya, tetapi kalau list Bible sendiri ada 70 bangsa. Apa artinya? Satu orang, satu keluarga, pergi Abraham! Kemana Tuhan? Engkau akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa! Saudara bisa tahu apa yang ada dalam diri Abraham? Hah, aku sekarang harus bekerja untuk seluruh dunia? Tujuh puluh bangsa tersebar di seluruh dunia? Ini adalah panggilan misi yang besar. Tetapi mata Allah tertuju pada seluruh dunia. Jikalau saudara dan saya bisa melihat sedikit saja apa yang Dia lihat, maka kita akan mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus, “Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit.” Abraham, pergi! Jadi berkat bagi seluruh bangsa. Kalau saya ada di sebelah Abraham waktu itu, melihat Abraham akhirnya pergi, ayat ke 4 dikatakan, “Lalu pergilah Abraham.” Kalau saya pembantu Abraham waktu itu, saya akan bilang, “Buat apa Abraham? Buat apa? Ini terlalu banyak tuan. Terlalu sibuk tuan. Terlalu susah. Hidup sudah susah, ngapain susahin hidup lagi. Ngapain hidup seperti ini? Bukan itu saja tuan, Abraham kamu harus ingat, mereka orang-orang yang bikin Babel, menara Babel, jahatnya luar biasa. Ngapain cari susah dalam hidup? Mau mortgage rumah saja susah, apalagi ngerjain ini. Kerja saja begitu banyak masalah, apalagi cari begini. Ayo tuan kita ibadah sama Yehova saja, sudah cukup. Engkau juga sudah diberkati, engkau bukan orang miskin, kenapa cari masalah dalam hidup.” Tidak salah kalau kita menyatakan, di dalam Alkitab menyatakan Abraham adalah bapa orang yang beriman. Sorot matanya hanya satu, lihat Tuhan mau ke mana. Kita punya banyak bagian Alkitab, kita baca begitu banyak, kita tidak taat, Abraham hanya punya satu kalimat dari Tuhan. Begitu dengar dari Tuhan langsung dia taat. Pergi Abraham! Pergi dari keluargamu, dari sanak rumahmu, dari seluruh yang engkau punya, engkau pergi ke tempat yang Aku tunjuk. Aku akan memberkati engkau dan engkau akan menjadi berkat bagi banyak bangsa. Begitu Tuhan selesai bicara dan Abraham katakan, “Iya Tuhan.” Dan dia pergi detik itu juga. Pergi. Panggilan Tuhan kepada Abraham jelas, panggilan untuk bangsa-bangsa yang Tuhan sendiri kasihi. Sama seperti Injil itu sampai kepada tangan saudara, ada orang-orang yang mau pergi untuk memberitakan kepada hati saudara.Biarlah setiap dari jemaat mendengarkan kata ini. Pergi, Aku akan memberkati engkau dan engkau akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Mari kita berdoa.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more