Rut 1:1-5
Saya harap saudara bisa membaca dengan perspektif lain dan saya beri tema, ‘Tuhanku Berdaulat’. Dan hari ini dipetik dari bagian ayat 2, kata Elimelekh adalah berarti “my God is King” jangan merubah garis cerita itu. Ada seorang penafsir yang cukup besar namanya FB Meyer, dia katakan ini adalah sebuah mistake ketika family itu haveleft Bethlehem, awalnya saya setuju-setuju saja atas penafsir-penafsir besar ini kemudian datanglah insight-insight baru dari penafsir-penafsir besar lainnya, saya kurang ingat siapa saja, tapi pola baca saya menjadi sangat berlimpah ketika saya menggunakan pola baca yang ke-2 sudut itu tetap dilihat. Jika itu mistake, betulkah mistake? lalu saya baca ulang berkali-kali, saya tidak menemukan negation di situ, tak ada sepotong kata pun yang negation. Kita turut mengajarkan kepada kita bahwa tidak semata-mata segala sesuatu yang buruk itu bisa dirubah Tuhan, memang Allah bisa mendatangkan kebaikan dari kejahatan tidak sulit bagi Tuhan, Tuhan menguasai secara sepenuhnya kedaulatan-Nya atas segala sesuatu. Sejak kejadian pasal 3 Tuhan begitu tenang ketika iblis ‘dikasih ijin masuk ke Taman itu’ tidak ada di sana ada sedikit pun pemahaman bahwa Tuhan kecurian. Ditambah dengan satu kisah yang juga kita bilang lucu tetapi agung sekali sebenarnya yaitu pembukaan Kitab Ayub. Tuhan memanggil setan, “Dari mana lu?” “Ya, inspeksi lah.” “Jangan ganggu yang itu, silahkan ganggu yang lain, tapi jiwanya tidak.” Mau kita perlakukan apa informasi ini? Pasti orang-orang reformed bilang tidak ada perubahan, Dia adalah memang begitu. Sampai ketika Yesus mengusir setan, sengaja di Bait Allah untuk membuktikan tidak ada kuasa apa pun yang bisa menggantikan posisi Yesus. Tidak bisa orang tiba-tiba mengusir setan juga, tidak gampang setan bisa merasuk orang tanpa seijin pemilik segala sesuatu, tapi banyak pendeta termasuk beberapa teman saya mendalami pengusiran setan. Setelah saya pelayanan kira-kira 25 tahun saya mengambil kesimpulan tidak ada kerasukan setan begitu gampang kecuali ada suatu deal membuat semacam keputusan “elu kemasukan, gua yang tengking” dan itu dijual, jadi sejak muda saya sudah di lingkungan itu. “Tidak bisa, kerasukan setan di dalam kedaulatan Tuhan seluruhnya.” Sampai kemudian kita percepat, di Kitab Wahyu diulang lagi, setan diikat lalu ditutup di satu tempat dan ada satu masa dia akan dilepas untuk sementara waktu, lalu ditangkap lagi, apa maksudnya? Under God’s control, tidak ada sesuatu yang tidak terkontrol. Saya rasa, tidak ada kitab suci yang berbicara begitu tegas dan begitu langsung membuat kita begitu membesarkan dada kita untuk menghadapi segala sesuatu atas pengetahuan dari Tuhan, Kitab Suci tidak pernah menuliskan tentang buruknya dan terkutuknya kisah Elimelekh di dalam Kitab Rut.
Memang ada 2 kejadian, ada 2 kosa kata yang itu momok bagi manusia; kelaparan, mati. Apa urusannya dengan kelaparan? Semua orang kebagian sekali di sini, sekali di sana, itu adalah urusan cuaca, urusan alam karena kelaparan Yusuf jadi perdana mentri, karena kelaparan. Pindah ke Australia, apa sih urusannya kelaparan? Kok begitu negatif terhadap pekerjaan Tuhan yang hanya dari sudut kelaparan. Karena kelaparan Israel membangun satu agrikultural yang begitu tinggi tehnologinya, tak ada lagi kekeringan kecuali tidak menggunakan alat yang diciptakan oleh sebagian orang yang konon katanya merupakan berita buatan Israel. Orang bisa minum begitu saja dari air laut langsung. Kalau mati, apa urusannya dengan mati? Mati ya mati. Ada orang-orang ekstrim yang pengen mati, sampai memberlakukan euthanasia di 2 negara itu. Saya rasa di tempat ini salah satunya, apa urusannya mati? Itu tentang physically yang kita bicarakan mati secara Kitab Suci adalah kematian jiwani. Itu jauh lebih serius dan itu yang diselesaikan oleh kekristenan. Kalau mati fisik ya semua orang akan mati, mungkin sekali Elimelekh sudah ada umur, mungkin sekali juga cita-cita dia mati di Moab. Kedua anaknya mati karena dia diperkirakan oleh penafsir dia ikut wajib militer. Di dalam masa-masa kerajaan kecil tempo kuno itu tidak seru kalau tidak perang, tiap bulan ada perang, gak usah kuno, kalau sekarang kita ke Timika, jangan kuatir, Biak tidak, ada 2 suku yang setiap tahun harus perang, lalu saya dibisikkin supaya 2 miliar turun dari freeport, biaya apa? Biaya kesejahteraan, untuk mendamaikan perselisihan, harus ada yang mati, 1-2 mati. Satu kali, KKR mau berlangsung, perang. Pak Stephen Tong bilang, “Eh, pendeta Lim Kok Han, kamu yang khotbah aku pergi ke tempat perang.” Langsung di cegah oleh polisi, “Tidak bisa Pendeta, tidak bisa Bapak ke sana” Pak Tong bilang, “Saya akan berdiri di tengah-tengah.” Dari 2 sudut ada panah, lalu hujan deras kalau tidak salah waktu itu Stephen Tong tidak puas, bilang, “Besok saya mau bertemu ke-2 suku itu.” Pusinglah bupati, polisi, tentara pusing, tapi itu adalah kesempatan baik untuk mengajak ke-2 pihak datang ke hotel, beri nasehat, bersalaman, berdoa bersama, termasuk yang Islam berdoa bersama. Kematian buat mereka biasa, harus ada yang mati supaya turun dananya. Cerita ini kurang baik kalau dipakai untuk yang lain tetapi istilah kematian itu ada orang dengan sengaja mati. Ini kematian Elimelekh dinyatakan sebagai kematian biasa, dia memang mati di situ dan ke-2 anaknya mati ya sudah mati bagaimana? dan sebelum mati honeymoon 10 tahun, dikatakan setelah mereka tinggal di situ, menikah, lalu masih 10 tahun anak-anak itu.
Kalau kita pelajari Moab itu adalah berada di dataran tinggi kira-kira sampai 900m tingginya di atas permukaan laut mati. Kalau sekarang permukaan Laut Mati itu 400m di bawah permukaan laut, itulah sebabnya tempat itu disukai oleh para pelancong, khususnya yang baru operasi cepat sekali sembuh kalau tinggal di situ seminggu misalnya, karena oksigennya itu diperkirakan bisa 4-5 kali bahkan ada yang bilang 10 kali oksigen biasa di daratan di permukaan zero dari permukaan laut. Jika saudara melihat datang dari sudut Yordania atau dari sudut Israel, berjejerlah hotel-hotel mewah, konon Kleopatra sering ke situ demi kecantikan, karena oksigen itu menyebabkan terjadi regenerasi kulit yang lebih baik, luka-luka surgery cepat sekali sembuhnya. Kalau sudara coba berlari di sana tidak ada capek karena begitu limpahnya oksigen di situ. Saya menganjurkan saudara-saudara jalan-jalan ke situ. Saudara bisa bayangkan kenapa Elimelekh memilih Moab. Dan di dalam tulisan-tulisan nabi-nabi, di Moablah tempat anggur terbaik tumbuh dan dibuat untuk wine waktu itu. Kira-kira secara geografis kita sudah punya sedikit alasan mengapa Elimelekh memilih tempat yang subur meski itu Moab.
Moab adalah musuh bebuyutan Israel, kisah Moab background-nya memang kurang baik, istilah Moab dalam bahasa kuno mereka dari Mo Ab. Mo itu ibu, Ab itu bapa, ibunyalah bapaknya, tahukan ceritanya? Moab anak siapa? Karena kalau balik panggil bapak kepada bapaknya tidak benar, soalnya itu kakeknya. Jadi sang bapak menikah dengan anak perempuannya dan melahirkan “cuna”, bisa cucu bisa anak, kacau kan? Tapi orang tidak bisa menutupi sejarah itu, apa boleh dikata mereka memilih tempat yang memang sejuk, subur dan pasti sejahtera di sana. Salahkah Elimelekh memilih Moab? Karena di tunggu-tunggu para hakim tidak bisa bergerak memperbaiki kondisi sejahtera rakyat. Zaman para hakim itu kita bisa bayangkan zaman ketika Samuel menjadi hakim, itu nama mirip dengan dia raja sebenarnya, tapi karena kaki tangan raja atau perwakilan raja yang sebenarnya, Kitab Suci menggunakan istilah hakim-hakim. Tapi ditunggu-tunggu kekeringan ini tidak pernah bisa diperbaiki. Bergerak kek, bikin caranya bagaimana, cari air gimana caranya, tidak ada perubahan. Akhirnya Elimelekh meneguhkan sendiri lebih baik aku menjadi hakim sendiri bagi keluargaku. Dia buka peta google, “lewat mana ini ke Moab”, bahaya sekali di perjalanan, sangat mungkin mereka dirampok atau mengalami peperangan dengan raja-raja kecil di sekitarnya sebelum mencapai Moab, jadi introduction ini kalau dipercepat lalu begitu padat sebenarnya informasi itu, ini Kitab the best memang. Tema utama dan tokoh utama sebelum dimunculkan harus ada background yang jelas, barulah kita sebut sebagai script yang sempurna. Jika dikatakan tibalah Elimelekh dan keluarganya di Moab. Itu sama dengan cerita; tibalah rombongan GRII Sydney di Biak. Wah, kami ga habis pikir bagaimana bisa begitu sih? Ke Bali saja mahal. Ini harus ke Biak. Kalau pakai pesawat pribadi, mungkin masih mending kita. Hebat. Ini lebih hebat, pasti. Kita mampir, kerja ini, kerja itu lalu persiapan ini itu sampai ke Biak. Dan kira-kira perbandingan jika orang pada waktu itu mau pergi ke negeri asing yang bermusuhan dengan negerinya lalu melewati jalan-jalan yang penuh dengan perampok, bagaimana bisa berani seperti itu? Dia pikir: “Aku laki-laki. Anakku 2 laki-laki, membawa satu perempuan, istri saya. Masa sih ga bisa lawan orang itu?” Tidak tahu bagaimana caranya atau bagaimana kejadiannya,
Alkitab mempercepatnya, dia tiba di Moab. Itu satu sukses luar biasa. Boleh kita sebutkan, ini latar belakang yang agung tentang keputusan berani dan pasti untuk mengubah hidup. Kisah agung penjemputan maha moyang, Yesus Kristus. Menakjubkan. Sebagai orang asing, kita melihat bagaimana konsistennya Elimelekh dan keluarganya untuk tetap on purpose. Tidak pernah ada sesuatu yang membuat cerita itu menjadi negatif. Cerita yang semakin dibaca semakin sukses. Salah satunya, matilah mereka. Artinya, ringanlah Naomi. Ga usah urus suami yang cerewet. Ga usah lagi pusing dengan anak-anak yang bandel-bandel. Matilah mereka. Tinggalah Naomi. Belum dibaca, waktu itu tulisan jelas sekali bahwa Naomi belum mengerti kenapa seperti itu. Hanya Naomi yang berkeluh kesah dalam beberapa ayat di depan sambil dia tidak mau menyerah. Berkeluh kesah, tidak menyerah.
Kemudian terjadi perubahan ketika Naomi mendengar bahwa Tuhan sudah memberikan makanan di negerinya. Lalu bersama Rut, dia pulang ke Betlehem. Saya tidak membacanya pulang tapi dia melanjutkan hidup ke Betlehem. Saya percaya jika anda sudah lama di Australia lalu seandainya mau mengadu nasib lagi ke Indonesia, bukan pulang sebenarnya, sudah terjadi banyak perubahan keadaan dan hidup ini akan berjalan terus. Jadi kita datang untuk melanjutkan hidup ini. Bapak, Ibu, saudara sekalian, kemudian Naomi bersama Rut mengalami semacam, khususnya Naomi mengalami perubahan pandangan atas kejadian yang dialaminya itu. Walaupun teman-temannya mengatakan, “Wah, Naomi hebat sekali masih bertahan lu? Ke mana aja? Saya pikir lu udah mati.” Naomi jawab apa? Pahit saya. Kau bilang hebat? Pahit. Dia masih berkeluh kesah. Sementara pergi pulang, selamat dia. Ah, dia sedang tidak sadar dia sedang membawa Rut.
Yahudi mungkin menjadikan Kitab Suci ini menjadi sebuah tanda kemenangan orang-orang Yahudi mengambil Moabit atau orang Moab untuk menjadi salah satu anggota keluarganya. Kalau tidak, masa yang buruk dimunculkan menjadi Kitab Suci? Tetapi Kristen kemudian menjelaskan bahwa Tuhan dengan kitab yang dramatis ini menjelaskan bagaimana Tuhan menjemput Rut, untuk kemudian penulis Kitab Suci membuat silsilah yang tidak bisa dihapuskan lagi. Silsilah itu tidak ada cewek tapi penulis Kitab Suci, Matius mengatakan: “Cewek juga manusia kok. Dan dari buku lu juga ada kisah bagaimana wanita-wanita yang begitu menakjubkan.” Salah 4-nya adalah di dalam silsilah itu. Tidak tanggung-tanggung, ada 4 cewek di dalam silsilah Yesus Kristus dari jalur Yusuf. Mereka marah pasti. Ini apa-apaan bikin silsilah seperti ini? Tapi juga tidak bisa menutup realita sejarah. Tamar, kemudian siapa? Ada yang ingat? Rahab, terus? Dia, Rut. Dan ke-4 tidak disebut namanya tetapi disebut sindirannya. Ini penulis memang guyon ini, sengaja. Ya, Tuhanlah yang guyon. Memperanakkan Salomo dari istri Uria. Kenapa dibawa-bawa Uria? Aduh. Ini silsilah Yahudi kok orang non-Yahudi ikut lagi lalu itu, aduh istri orang dibawa-bawa. Tapi gimana itu realita harus diungkap dan harus diselesaikan. Sebut saja Batsyeba. Bagus kan? Penulis silsilah ini sudah rasa ga enak juga, sudah 3 cukuplah. Tapi simpanan ada 4, bagaimana ini yang satu? Lalu disebutkan istri Uria. Silahkan cari sendiri. Siapa sangka Rut menjadi nenek moyang Daud dan Yesus Kristus? Puji Tuhan ada kitab yang harusnya dibuang ini. Ga boleh masuk. Yahudi dirugikan harusnya. Bersentuhan dengan bangsa kafir, Moab. Lalu menurunkan, aduh malu, orang besarnya mereka. Yah kan, Daud sampai sekarang benderanya berkibar. Bintang Daud. Tapi mereka tetap mau mempertahankan bagaimana kemesianikan Daud yang militeris, yang anggun sebagai negarawan. Mereka ga mau yang namanya Yesus. Masa Mesias disalib? Bikin kita nangis lagi. Mereka ngotot terus dari kondisi dan jenis Daud. Lalu Rut dipilih Tuhan untuk Boas dan memperanakkan Obed. Turunlah Isai dari Obed. Dan tak terduga di bungsu, Daud. Akhirnya menjadi orang yang tidak dihapuskan, bukan saja oleh mereka tetapi oleh dunia.
Mari jangan mudah kita dilemahkan atau digoncangkan karena pendapat orang lain. Apalagi mereka adalah hanya melihat dari satu sudut lalu negatif. Terimalah pimpinan Tuhan hari demi hari sebagai sesuatu yang tidak mungkin dilepas Tuhan. Mau tinggal di Australia-kah atau di Indonesia atau nanti satu kali kelak harus pindah lagi ke negara yang tertentu. Itu adalah sesuatu pergumulan pribadi kita bersama dengan Tuhan. Paling tidak orang akan mengagumi kita bisa pergi ke Australia dan itulah kesempatan untuk mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan kita di Indonesia itu sama dengan Tuhan kita yang aku di Australia. Perkataan ini saya petik dari seorang pendeta senior GKY. Itu sebenarnya senior kami dan seorang murid pendeta Stephen Tong dirindukan cara mentrjemaahkan ke dalam bahasa Mandarin. Itu pendeta David Chu. Ketika dia ke Amerika, dia berkata, “Tuhanku sama dengan Tuhanku yang di Indonesia.” Karena bagi kebanyakan orang, ketika di Amerika kok Tuhan berubah. Aku hidup di sini kok susah; harus kerja berat atau Tuhanku kok berubah. Di sini kok aku bebas berdosa yah. Pendeta yang satu ini bilang, “Tak ada perubahan.” Saya percaya Elimelekh dan keluarganya akhirnya harus mengakui Tuhan setia memimpin mereka. Kitab Rut ini membawa kita untuk mengerti tentang bagaimana konsistensinya Tuhan memimpin kaum pilihan. Sekali Dia memilih, Dia tidak akan meng-cancel-nya. Sampai Dia membuktikan bahwa pilihan-Nya, yaitu kita sebagai kaum pilihan yang benar-benar memuliakan nama-Nya.
Saudara sekalian, mari kita menutup dengan satu ayat yang bagus sekali. Roma 8:28-30. Saya modifikasi supaya tidak terlalu panjang. Saya potong-potong yang tidak terlalu perlu untuk dibaca cepat. Jadinya seperti tampilan kita ini. Boleh ditampilkan sehingga bisa membaca bersama? Mari kita membaca. Pekerjaan Allah adalah mendatangkan kebaikan. Tidak ada yang lain kecuali kebaikan. Ketidakbaikan adalah kondisi yang dipakai menjadi sarana untuk mendatangkan kebaikan. Jika sudah baik, berarti kita tinggal melanjutkan kebaikan-kebaikan selanjutnya. Mengapa kita complain, kita curiga, kita kritik dan kita terus bersikeras? Begitu sepihaknya dan begitu beraninya kita untuk memberikan nasihat kepada Tuhan. Ingatlah kita bukan menjadi penasihat Tuhan. Kita butuh Tuhan menasihati kita menghadapi keadaan yang sementara. Kita tidak setuju itu. Kita keberatan. Kita belum bisa mengerti. Jangan cepat-cepat kita beralih menjadi penasihat Tuhan. Itu sebabnya tidak sedikit dari kita kalau sudah tidak bisa diberi tahu harus dipisahkan oleh Tuhan. Sedih memang kalau kita berpisah dengan teman-teman yang seiman, harus berpisah. Tidak ada jalan lain karena dua-dua harus bertumbuh. Kalau anda di sini tidak bertumbuh, dan terus melihat segala sesuatu dengan membuat anda sendiri tidak bertumbuh sementara yang lain bertumbuh, ya mintalah kepada Tuhan dipindahkan saja. Ke Darwin kali? Atau ke tempat lainlah yang lebih bisa bertumbuh. Sangat mungkin anda dipindahkan dari kelompok besar yang ada di Indonesia ke Australia untuk sebuah pertumbuhan yang pasti lebih tak terbayangkan oleh kita. Banyak anak-anak lahir dari satu keluarga dan dari satu rahim yang sama tapi setelah besar, dia akan sendiri-sendiri dan bertumbuh di keadaan yang berbeda-beda. Sama seperti seorang suami/istri pun satu kali memang harus berjanji kita akan pergi sendiri-sendiri. Selama kita belum berpisah dan pergi kepada Tuhan, kita harus menggunakan kesempatan untuk saling memberikan pengaruh untuk bertumbuh, mengenal Tuhan dengan lebih dekat dan menerima segala berkat-Nya itu benar-benar makin efektif di dalam hidup kita. Bukankah saudara sekalian, kita perlu kesabaran untuk semuanya itu? Nantikanlah sedikit saja waktu untuk melihat bahwa ada sebuah maksud Tuhan lebih baik daripada pandangan kita hari itu. Kita belajar dari orang tua kita bagaimana mereka sabar terhadap pertumbuhan kita. Demikian juga majikan di perusahaan-perusahaan yang kita baru kerja di tempat itu. Tidak lupa juga guru-guru kita, bertahun-tahun mereka menanti kita untuk mencapai target seperti yang dia inginkan. Masakan kita tidak memperlakukan keadaan dalam diri kita sesabar itu? Terimalah kebaikan Tuhan yang membuat perjuangan kita semakin berjuang lebih berani, lebih bijak dalam hal melayani Tuhan. Tuhan memberkati kita. Mari kita bangkit berdiri.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more