14 July 2019
Doa Bapa Kami (20)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:13

Matius 6:13

Beberapa minggu ini kita berbicara berkenaan dengan pencobaan. Pencobaan adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan. Bahkan sebelum Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa mereka sendiri sudah dicobai. Pencobaan lahir bukan karena dosa. Kalau ditanya kenapa Adam dan Hawa harus dicobai? Kenapa harus ada satu buah di taman itu yang tidak boleh dimakan? Kenapa Tuhan mengizinkan ular berkata-kata kepada mereka? Bukankah seharusnya Tuhan membuat pintu gerbang sehingga ular tidak bisa berkata-kata kepada mereka? Dengan begitu, seluruh konteks kehidupan mereka bisa safe. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Allah mengizinkan pencobaan ituuntuk menyatakan kesejatian.Alkitab mengatakan Allah tidak pernah mencobai siapapun tetapi Allah menguji setiap hati. Menguji memiliki motivasi yang positif. Tetapi Alkitab menyatakan adanya paradoks. Dengan satu konteks yang sama maka setan mencobai dengan motivasi jahat, supaya manusia jatuh. Setan diizinkan Tuhan untuk mencobai. Dalam kitab Kejadian, taman Edennya, Adam dan Hawanya sama, dan buahnya sama. Tetapi seluruh konteks yang sama itu dipakai oleh Tuhan untuk menguji dan dipakai oleh setan untuk menjatuhkan. Ini adalah sesuatu yang mutlak harus. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah berkehendak untuk pencobaan itu terjadi. Jangan pernah berpikir bahwa ada kehidupan yang mudah, tanpa pencobaan. Apalagi setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka dosa merajalela, kejahatan masuk dan ada di tengah-tengah dunia, dan setan menguasai dunia ciptaan Allah. Kejahatan itu begitu sangat dekat dengan hidup kita. 1 Kor 10:13 menyatakan Allah tidak berjanji untuk kita tidak ada pencobaan, tetapi Allah setia, Dia akan menolong kita keluar dari pencobaan. Minggu lalu kita sudah berbicara enam point, hal-hal praktis mengenai keadaan-keadaan yang membuat kita mudah jatuh dalam pencobaan dan dosa. Saya akan meneruskannya. Mungkin ini adalah point-point kecil, tetapi saya ingat satu buku berjudul ‘Kerikil-Kerikil Tajam’. Jarang sekali seseorang membentur satu batu yang besar. Tetapi dengan batu-batu yang kelihatannya kecil maka seseorang itu terguling.

(7) Kita mudah jatuh di dalam dosa dalam pencobaan jikalau kita selalu berpikir bahwa pencobaan itu adalah sesuatu yang gelap. Kalau ada sakit penyakit, dirampok atau ada keluarga yang meninggal. Memang hal-hal tersebut adalah keadaan yang membuat kita dicobai. Tetapi kita sering lupa, setan memiliki kemenangan mencobai kita ketika keadaan kita nyaman. Dalam kegelapan, maka anak Tuhan itu akan cepat berlutut dan berlari minta pertolongan Tuhan. Tetapi dalam keadaan begitu nyaman, tidak ada pergumulan yang berarti, maka iman kita sulit untuk maju, kedisiplinan kita langsung merosot, kekuatan dan alertness daripada perang itu mulai memudar. Kita mulai sedikit demi sedikit melupakan jalan-jalan Tuhan. Kita tidak lagi sensitif dan tidak lagi dengan ngotot mencari wajah Allah. Ada satu hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan zaman dulu bermimpi bagaimana kumpulan setan-setan itu maju kepada pemimpin setan. Kelompok pertama mengatakan kepada pemimpin setan, mereka sudah mendapatkan kemenangan dengan membuat orang-orang Kristen dimusuhi, dimasukkan ke dalam penjara, diterkam singa dan banyak yang mati. Tetapi pemimpin setan itu sangat tidak suka dan mengatakan “Untuk apa semuanya? Saya tidak memerlukan tubuh mereka, saya memerlukan jiwa mereka.” Kemudian group yang kedua maju, “Kami sudah berhasil untuk mencobai orang-orang Kristen. Ada sekelompok misionaris mau pergi mengabarkan Injil dan mereka naik kapal. Kami berikan angin yang keras sampai kapal itu karam dan mereka mati.” Pemimpin setan itu begitu marah. “Untuk apa engkau lakukan ini? Apakah engkau tidak tahu misionaris-misionaris yang mati itu menumbuhkan ratusan misionaris yang lain?” Apakah saudara mengerti Auca Five? Lima misionaris yang pergi ke suku Auca. Salah satunya adalah Jim Elliot. Belum sempat mengabarkan Injil, maka mereka dilembing satu persatu dan mati. Apakah setan menang? Dalam satu tahun 2000 misionaris lain bangkit karena melihat mereka mati. Banyak sekali dalam kegelapan-kegelapan, anak-anak Tuhan malah menang. Kemudian kelompok setan yang ketiga, memberikan laporan, “Kami sudah menaklukkan orang Kristen. Kami memberikan hidup yang nyaman, tidak menggoda mereka dan membiarkan mereka dengan seluruh rencananya jadi. Mereka semua tertidur, tidak lagi memiliki sense of perang dan tidak lagi peka akan seluruh pimpinan Tuhan.” Maka pemimpin setan itu tertawa dan bertepuk tangan, “Itu baru anak buahku!” Kita berpikir pencobaan adalah sakit-penyakit. Memang itu pencobaan, tetapi kita lupa mungkin saat ini kita sedang dalam pencobaan. Kalau bulan demi bulan, tahun demi tahun kekuatan peperangan kita makin melemah, kita sedang dikalahkan setan. Setelah Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa, Allah Bapa memberikan nubuatan pertama yang berbicara mengenai perang. Jangan berpikir bahwa kita tidak berperang. Seluruh bagian Alkitab kita semuanya perang. Dan bagian terakhir dalam kitab Wahyu maka seluruh sejarah ini akan ditutup dengan perang yang besar. Kemenangan setan adalah menaklukkan jiwa kita yang kemudian santai. Ini adalah sesuatu kekalahan yang besar.

(8) Kita tidak mendidik jiwa kita untuk belajar mencukupkan diri. Ini adalah pencobaan di dalam masalah keuangan. Kita mesti belajar dan menanamkan dalam jiwa kita satu ayat Alkitab (Lukas 3:14) yang dikutip oleh Yohanes Pembaptis, “Cukupkan dirimu dengan gajimu.” Sesuatu hal yang sederhana tetapi ini adalah belajar bagaimana mencukupkan diri. Ayat ini menyatakan suatu prinsip yang penting untuk kita hidup itu tidak mencobai diri. Jangan kita meninggikan gaya hidup (lifestyle) kita. Kadang Tuhan memberikan kepada kita keuangan yang makin naik. Tetapi ketika keuangan naik, kita semua belajar untuk me-maintain lifestyle. Kalau tidak maka kita akan terus-menerus tidak merasa puas dan masuk ke dalam pencobaan. Kita tidak sadar bahwa ada sesuatu ketamakan – greedy di belakang jiwa kita yang mendorong terus hidup kita. Tidak berarti bahwa kalau kita mendapatkan uang yang lebih banyak adalah dosa. Pdt.Stephen Tong berkali-kali bicara kepada jemaatnya. “Semua orang biarlah engkau kerja baik-baik dan cari uang lebih banyak. Tetapi cari uang lebih banyak untuk apa? Untuk pekerjaan Tuhan, bukan cuma untuk menaikkan gaya hidup terus.” Kita harus hati-hati. Uang yang kita dapatkan boleh lebih banyak, tetapi biarlah kita punya satu hati yang cukup. Alkitab menyatakan Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan tetapi bukan segala sesuatu yang kita inginkan. Kita harus hati-hati di dalam keinginan-keinginan seperti itu. Kalau mau membeli sesuatu dalam sejahtera Tuhan, silahkan. Tetapi ada orang yang mau membeli sesuatu lebih, padahal sebenarnya dia sudah memiliki. Pertanyaannya adalah untuk apa kelebihan-kelebihan itu? Kita makan sehari tiga kali. Kita tidak mungkin makan lebih daripada itu. Makin makan banyak makin banyak penyakit. Kemudian uang itu untuk apa? Kalau ditujukan untuk pekerjaan Tuhan, itu diperbolehkan. Karena itu artinya kita mencari lebih banyak untuk kemuliaan Allah. Dan ketika kita mencari lebih banyak untuk kemuliaan Allah kita belajar untuk kita mencukupkan diri kita sendiri.

(9) Hati-hati dengan shortcut (jalan pintas). Saya mendapatkan prinsip ini dari seorang hamba Tuhan yang saya respect bernama Dorothy Marx. Seorang hamba Tuhan perempuan yang tidak menikah sampai umur yang tua dipakai sama Tuhan. Orangnya sangat sederhana tetapi sangat tegas dalam prinsip-prinsip Alkitab. Dia selalu mengatakan jangan shortcut dalam hidup. Jalan pintas itu 99% dari setan. Ingin cepat kaya dengan menyogok, ingin cepat sembuh dengan pergi ke dukun, itu selalu dari setan. Ada satu kisah yang sungguh terjadi. Saya menceritakan bukan untuk membuat kita menghakimi orang ini, tetapi bahwa setan sangat licik. Ada satu hamba Tuhan yang sangat setia. Tidak punya uang banyak. Dia selalu naik motor daru satu desa ke desa lain untuk mengabarkan Injil dan untuk menggembalakan jemaat-jemaatnya. Suatu hari ketika naik motor tiba-tiba ada daun terjatuh dan kena matanya. Hanya kena sedikit saja, kemudian menjadi gatal, merah, dan bengkak. Makin lama makin memburuk. Beberapa hari kemudian temannya dari SMA datang. Dia ceritakan apa yang terjadi. Lalu temannya mengatakan dia baru saja dari gunung Kawi. Ada banyak dukun-dukun di sana. “Saya bawa satu botol air berkhasiat, penuh dengan mineral.” Tetapi hamba Tuhan itu mengatakan, “Saya tidak mau pakai air ini untuk minum atau cuci mata. Ini dari setan.” Lalu temannya berkata, “Terserah kamu. Kamu temanku, aku memberikan yang terbaik, botol ini aku tinggal sama kamu.” Lalu dia pulang. Keesokan harinya makin bengkak, makin gatal. Dia lihat botolnya. Dipakai tidak? Ah tidak, ini pasti dari setan. Hari itu tidak. Tetapi dia juga tidak bisa pelayanan dan semua pelayanan tertunda di belakang. Kemudian besok paginya bangun dia lihat lagi botol tersebut. Dan pikirannya berpikir, “Saya tidak percaya sama setan. Tapi kalau itu ada air yang bisa menyembuhkan mungkin banyak mineral baik di dalamnya.” Perhatikan baik-baik, rasionalisasi akan membuat kita melangkah masuk jatuh di dalam dosa. Saya tidak tahu berapa lama kemudian akhirnya dia cuci muka dan minum dengan air itu. Dan itulah seperti kita. Setan itu terlalu licik, kita terlalu lemah. Jangan ambil jalan pintas.

Ketika mama mertua saya sakit cancer, ada beberapa saudara-saudaranya datang untuk membawa dia pergi berobat dengan dukun/ orang pandai. Juga ada beberapa orang Kristen datang dan mengatakan, “Pakai minyak urapan, nanti akan sembuh cancer-nya.” Mama mertua saya mengatakan, “Tidak, kalau Tuhan mau menyembuhkan Dia yang menyembuhkan.” Dia akhirnya mati karena cancer, tetapi dia menang di dalam iman. Banyak orang tidak memperdulikan Tuhan tetapi aku mau sembuh. Apakah saudara-saudara berpikir itu mereka mencari Tuhan? Tidak. Ada sesuatu bentuk shortcut apalagi ditempel dengan agama Kristen. Tuhan, dalam Alkitab, mengizinkan kita masuk ke dalam pencobaan untuk kita bergumul dengan dia dan makin mengenal Dia. Satu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi dan kenyataan yang biasa terjadi dalam hidup orang Kristen; seorang dosen teologia kami, suatu hari melayani penguburan seorang suami yang meninggal karena cancer. Dia duduk di sebelah isteri yang sedang berduka dan terus menangis. Di dalam dirinya ada kemarahan kepada Tuhan. Dia sambil sedikit berteriak dan marah mengatakan, “Bapak tahu suami saya sudah kena cancer tiga tahun? Kami sudah pergi ke beberapa negara di dunia dan habiskan banyak uang. Kalau akhirnya mesti mati mengapa semuanya ada?” Dosen saya diam. Tetapi malam hari itu menjadi sesuatu pelajaran besar di dalam kelas teologia besoknya: Betapa banyak orang Kristen gagal memahami apa yang Tuhan kehendaki di dalam pencobaan. Banyak orang tidak bisa melihat Tuhan mau mengajar apa dalam pencobaan. Mereka cuma lihat apakah sembuh atau tidak pada akhirnya. Mereka membuang-buang anugerah Tuhan dalam pencobaan itu di mana Tuhan sebenarnya ingin mengajar kepada kita lebih dalam mengenai Pribadi-Nya. Tetapi orang ini tidak belajar apapun, tidak mengenal Tuhan lebih dalam. John Piper menuliskan satu buku ketika dia kena sakit cancer, “Dont Waste Your Cancer”. Apa artinya? Bagi anak-anak Tuhan, apa pun saja yang terjadi Tuhan itu memiliki maksud yang baik. Ada sesuatu pelajaran yang Tuhan mau berikan yang tidak bisa dengan konteks yang lain. Pikiran kita tidak bisa hanya cuma sembuh atau tidak. Jikalau setan memakai pikiran seperti itu, maka kita kehilangan pelajaran besar dan banyak orang Kristen itu sia-sia di dalam pelajaran pencobaan.

(10) Kita tidak bisa main-main dengan dosa yang kecil. Setiap kali kita bersentuhan dengan sedikit saja dosa, jangan kita meng-entertain hal itu. Dalam Alkitab, dosa yang kecil kalau kita entertain, tinggal tunggu waktunya akan menjadi besar. Ada seseorang yang memelihara satu binatang buas, dari sejak kecil. Kalau tidak salah lion dijadikan pet. Tetapi suatu hari, sungguh-sungguh terjadi, lion tersebut akhirnya memakan orang itu. Ada beberapa kejadian, ada yang mati dan ada yang luka parah. Lion bukan binatang rumahan. Yang kecil ketika menjadi besar itu benar-benar buas. Kita harus mematikan dosa pada waktu dosa itu sekecil mungkin. Kalau kita main-main dan entertain dosa kecil itu, suatu hari akan menjadi besar, sulit sekali untuk kita lawan, dan sangat mungkin kita yang dimatikan oleh dosa itu. Tentu Tuhan di dalam ayat ini menyatakan, “Tuhan ampuni aku dan kemudian lepaskan aku dari yang jahat.” Dan Tuhan sering sekali menolong kita. Tetapi biasanya itu dengan kesakitan dalam hidup kita. Kita digoda itu tidak bisa menolak. Tetapi kita bisa mengatakan tidak kepada dosa yang mau masuk dalam hidup kita. Martin Luther menggunakan satu ilustrasi yang baik: Kita tidak bisa mencegah burung berkeliaran di atas kepala kita, tetapi kita memiliki hak untuk dia tidak bersarang di atas kepala kita. Banyak orang Kristen membiarkan burung bersarang di atas kepalanya yang kemudian menguasai semuanya. Cerita Alkitab yang paling jelas adalah Daud. Orang yang memiliki teologia Kristologi yang paling baik dan sangat saleh di hadapan Tuhan, tetapi kerajaannya hancur karena dosa kemalasan yang kecil. Ini adalah pelajaran yang paling berharga bagi orang-orang Kristen. Kiranya Tuhan menolong kita.

(11) Kita tidak mengambil keputusan sedini mungkin lepas dari ikatan dosa. Saya akan masuk dalam aplikasi yang sederhana. Kalau saudara merasa ada orang yang berbuat salah kepada saudara, langsung ambil keputusan ampuni dia. Kalau ada orang yang saudara tidak suka, ambil keputusan langsung mendoakan dia. Jangan pelihara ketidak-sukaan dengan orang itu. Jangan pegang kesalahan yang kecil itu. Berapa banyak dosa seperti ini tumbuh? Orang itu mungkin tidak terlalu ramah sama kita dan dia menyinggung kita, maka kita makin lama, makin tidak suka. Kemudian dia melakukan beberapa keputusan-keputusan yang bersangkut paut dengan kita lalu kita merasa, ini orang nggak ceng li. Lalu mulai kita marah dan menyatakan kejelekannya. Kita mulai sakit hati dan pahit. Kalau kita satu gereja, kita merasa kalau orang itu hadir, gereja ini kurang cinta kasih, apalagi kalau orang itu adalah pendetamu. Langsung saudara berpikir gereja ini tidak ada Roh Kudus dan saudara tidak ingin lagi pergi dan mau keluar dari gereja. Kita hidupnya diatur oleh orang lain. Keburukan atau sifat jelek orang lain itu kemudian saudara tanam di dalam hati, menjadikan sesuatu kepahitan. Di saat seperti itu, kita pasti tidak bisa bertumbuh. Saudara harus lepaskan secepat mungkin dan cepat mengampuni dia. Yesus Kristus mengatakan, jikalau matamu itu menyesatkan maka cungkil itu. Jikalau tanganmu menyesatkan, potong. Ini adalah sesuatu tindakan cepat radikal. Ada satu cerita yang sungguh-sungguh terjadi. Ada seorang hamba Tuhan di Jawa Tengah yang dipakai Tuhan yang sebelumnya adalah penjudi. Tetapi setelah bertobat, dia tidak lagi berjudi. Suatu hari tiba-tiba dia ingin berjudi lagi, dan melakukannya. Isterinya melihat dia kemudian teriak, “Kamu sudah janji sama Tuhan Yesus tidak berjudi.” Akhirnya dia sedih menangis, lalu dia memotong ibu jarinya dengan golok. Dia mengatakan, “Aku janji dengan ini tidak lagi berjudi.” Saya tidak katakan saudara mesti potong jari. Tetapi tindakan radikal yang berbalik 180 derajat itu cepat harus dilakukan. Saat mahasiswa banyak orang tidak suka sama saya, kadang saya pulang saya doa sama Tuhan “Kenapa orang itu tidak suka sama saya?” Dan itu membuat loneliness di dalam hati saya. Tetapi semuanya itu baik karena akhirnya membuat saya dekat sama Tuhan. Sekarang terbalik, ketika saya tidak suka dengan orang lain, apa yang harus saya lakukan? Cepat doakan dia. “Tuhan berkati orang itu”. Ketika kita melihat dia melakukan kesalahan di mata kita, cepat doa, “Tuhan berikan cinta kasih kepada orang itu.” Ketika kita melihat orang itu jatuh, dan ada sesuatu keinginan sukacita dalam diri kita, ambil keputusan secepatnya matikan dosa itu. Jangan senang dengan orang yang tidak kita sukai jatuh dalam dosa. Itu adalah bujukan setan. Cepat berdoa, “Tuhan berikan anugerah pertumbuhan.” Doa akan membuka berkat-berkat rohani dalam hidup kita. Keluar dan buat keputusan secepatnya, segera. Saudara ingat bagaimana isteri Potifar merayu Yusuf. Dan ketika nafsunya itu memuncak, dia memeluk Yusuf. Lihat apa yang dilakukan oleh Yusuf. Langsung lari. Dia tidak berdoa Bapa kami atau berdebat teologia. Dia langsung mengambil keputusan secepatnya lepas dari ikatan dosa.

(12) Ini yang paling terutama (ultimate) yang membuat kita mudah jatuh di dalam dosa, dalam pencobaan; tidak mempercayai bahwa Tuhan itu baik dan mencintai kita. Minggu lalu saya sudah katakan berkenaan dengan tidak mempercayai Tuhan memelihara kita. Tetapi dalam point ini adalah tidak mempercayai Tuhan itu baik dan mencintai kita. Ini yang paling ultimate karena ini adalah senjata setan di taman Eden. Ketika Adam dan Hawa digoda, setan berusaha memasukkan ketidakpercayaan dalam jiwanya Hawa. Kalau saya tanya, “Siapa yang percaya bahwa Allah itu baik dan Dia mencintai kita?” Maka saudara akan menunjukkan tangan dengan mudah. Tetapi ternyata tidak semudah itu di dalam hidup. Kita mempercayai Allah baik dan Allah mencintai kita, memerlukan pertumbuhan rohani. Bisa percaya, maka itu adalah suatu proses pengenalan. Kita tidak mungkin mempercayai seseorang, kalau kita tidak makin intim dengan orang itu. Ini berupa progress. Lihatlah bagaimana orang-orang baik di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dianiaya. Bapa-bapa gereja, misionaris-misionaris itu dianiaya. Mereka tetap kuat imannya, karena mereka terus-menerus mempercayai Allah itu mencintai dan Allah itu baik kepada mereka. Tetapi itu bukan lahir dari cuma asal filosofi saya percaya. Kepercayaan itu lahir dari suatu relation yang intim, berpuluh-puluh tahun di dalam Firman setiap hari. Ketika kita membaca Firman Tuhan setiap hari dan Roh Kudus bekerja memberikan pertumbuhan rohani, baru kita bisa percaya bahwa Dia itu baik dan Dia adalah Allah yang mencintai kita. Ini adalah pertumbuhan rohani. Hidup itu sungguh-sungguh sulit. Ada seorang Kristen yang sangat aktif di dalam gereja, kemudian anaknya sakit. Dia berdoa dalam chapel yang kecil berhari-hari, berminggu-minggu, supaya anaknya sembuh. Sampai suatu hari, hari ulang tahun anaknya, dia membawakan kue tart. Tetapi hari itu anaknya mati. Kemudian dia bawa kue tart itu masuk ke dalam chapel itu, dan melemparnya tepat ke wajah Yesus Kristus di salib. Sulit sekali mempercayai Allah itu baik, kecuali kita semua bertumbuh, dipelihara oleh Tuhan, maka kita baru bisa mulai percaya perlahan-demi-perlahan dalam hidup kita. Maka perdalamlah membaca Firman dan minta anugerah untuk kita boleh bertumbuh. Kalau kita hanya ada di permukaan, kita berpikir kita percaya Dia mencintai kita, tetapi sesungguhnya kita jauh dari mempercayai Dia.

Setelah seluruhnya dibahas maka di ayat yang ketiga belas (terakhir): “Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.” Ini berbicara mengenai Doksologi. Dalam Bahasa Indonesia itu ada di dalam kurung. Artinya sangat mungkin dalam manuskrip-manuskrip yang terdahulu, yang lebih kuno, tulisan itu tidak ada. Tetapi dalam manuskrip-manuskrip yang kemudian ada tulisan seperti itu. Apakah artinya tulisan itu ditambahkan atau tidak, kita tidak tahu. Maka kita menganggap bahwa ini ada di dalam tulisan itu. Jikalau ini ada, apa artinya? Maka Doa Bapa Kami bukan hanya struktur dari doa tetapi sebenarnya adalah jiwa kita. Jiwa orang-orang yang ditebus. Seluruh tindakan, perkataan, keputusan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Bapa di Surga. “Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, dipermuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Ini bukan struktur doa saja tetapi struktur hidup kita dan hati kita. Hidup yang hanya satu kali adalah hidup yang mau kehendak Allah, rencana Allah jadi, kerajaan Allah datang. Dan segala hal yang terjadi secara horizontal, adalah untuk menunjang supaya kehendak-Nya jadi. Aku memerlukan makan, aku memerlukan pengampunan ya Tuhan untuk melakukan kehendak-Mu. Aku memerlukan penjagaan dari musuh, untuk menjaga imanku untuk tetap melakukan tugas dan kehendak-Mu. Dan terakhir, orang Kristen ini yang sudah melakukan segala sesuatu yang memiliki satu tujuan yaitu kehendak Allah dan kerajaan Allah itu dijadikan, maka seluruh hidupnya untuk satu hal ini – Doksologi. Doksologi terdiri dari dua kata. Doksa artinya mulia. Logi adalah kalimat atau statement. Ini adalah kalimat untuk mempermuliakan Allah. Seandainya seluruh struktur Doa Bapa Kami adalah struktur hidup kita dan ketika terakhir-akhir di masa kita itu sekarat, apa yang kita akan ucapkan? Orang-orang dengan struktur Doa Bapa Kami yang merupakan struktur hidupnya, akan mengatakan, Tuhan seluruh hidupku adalah untuk kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau yang mulia. Engkaulah yang memiliki kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Ini adalah teriakan terakhir dari seseorang setelah melakukan seluruh struktur Doa Bapa Kami dalam hidupnya. Tujuan orang ini hidup adalah mempermuliakan Allah yang mulia itu. Saya sangat suka ketika kalimat ini ada sebagai akhirnya. Bukan pencobaan, bukan setan, tetapi kemuliaan bagi Allah Tritunggal. Tuhan memberikan kita hidup di tengah-tengah dunia dengan seluruh providensia-providensia, pencukupan yang daripada-Nya, untuk kita boleh hidup melakukan kehendak-Nya untuk kemuliaan bagi nama-Nya.

Saya akan menutup seluruh daripada doa Bapa Kami ini dengan satu ayat 1 Kor 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Alkitab mengatakan ketika kita dicobai, Dia akan memberikan jalan keluar, Dia provide seluruh kebutuhan kita. Ketika kita berada dalam gelap, Dia akan memberikan terang. Ketika kita berada dalam kepicikan, Dia akan memberikan hikmat. Kita tidak berbeda dengan dunia, dunia akan masuk dalam pecobaan, dan kita akan masuk dalam pencobaan. Apa yang membedakan kita dengan seluruh manusia yang lain? Kita di dalam Kristus, maka Tuhan akan memberikan pertolongan dan jalan keluar kepada kita. Bukan saja jalan keluar yang ditunjukkan dengan tangan-Nya. Tetapi jalan keluar di mana Dia memegang tangan kita karena Dia adalah “God with us”. Dia memimpin seluruh pergumulan hidup kita.


Mazmur 34:1-11
 
 

Mazmur 147:1-3,6,11,19-20
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

7 July 2019
Doa Bapa Kami (19)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-13

Matius 6:9-13

Kita sudah masuk ke dalam permohonan keenam dari Doa Bapa Kami. Ini adalah suatu permohonan untuk masa depan. Kita sudah meminta permohonan untuk masa saat ini yaitu, “Tuhan, berikan aku makanan pada hari ini.” Dan kita juga minta untuk Tuhan berintervensi dengan hal-hal masa lalu kita, “Ampuni kesalahan kami.” Dan juga Tuhan berintervensi untuk masa-masa dan jam-jam di depan, “Jangan membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat.” Minggu yang lalu saya sudah memberikan hal-hal yang penting untuk kita mengerti hal ini. Dicobai itu sendiri adalah bukan dosa tetapi jatuh ke dalam pencobaan itu adalah sesuatu dosa. Banyak orang berpikir bahwa jikalau kita dicobai itu adalah sesuatu yang berdosa. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Adam dan Hawa sebelum jatuh di dalam dosa, dia dicobai. Pada waktu itu state manusia bukanlah state yang jatuh di dalam dosa. Tetapi adalah sesuatu yang netral di hadapan Allah. Tetapi kemudian pencobaan itu datang, dijalankan oleh setan dan diizinkan oleh Allah. Seluruh keadaan ini bukanlah dosa. Tetapi kemudian bagaimana respon dari Adam dan Hawa yang mengikuti setan, itu yang membuat manusia jatuh di dalam dosa. Ini adalah hal yang penting! Dicobai itu sendiri bukan dosa. Sama di dalam Alkitab, orang kerja keras itu bukan karena dosa. Banyak orang berpikir bahwa kerja adalah upah dari pada dosa. Tetapi di dalam Alkitab dengan jelas Tuhan mengatakan, usahakanlah taman ini dan juga seluruh bumi usahakanlah seindah Eden.” Panggilan untuk bekerja keras itu sudah ada dari awalnya dan bukan karena upah dosa. Tetapi ketika dosa itu masuk, maka kutuk itu masuk ke dalam bumi. Maka seseorang itu bekerja keras hasilnya tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Dan itu adalah hasil dari pada dosa.

Anak-anak Tuhan tidak mungkin luput dari pencobaan. Bahkan sejak Adam dan Hawa pun sudah dicobai sebelum dia jatuh di dalam dosa. Tetapi pertanyaannya adalah ketika dicobai itu apakah kita jatuh di dalam dosa atau tidak. Di dalam Alkitab hanya ada satu pribadi yang dicobai dari berbagai macam sisi dan tidak melakukan dosa yaitu Yesus Kristus. Bahkan ketika itu Yesus Kristus berani menantang orang-orang Farisi, “Buktikan bahwa Aku berbuat dosa!” Ini adalah kalimat tantangan, pertanyaan yang terbuka sampai saat ini. Tidak ada satu orang pun yang bisa menjawab dosa Yesus Kristus apa. Yesus Kristus lebih daripada seluruh pendiri agama. Yesus Kristus lebih daripada seluruh pemimpin politik. Yesus Kristus lebih tinggi daripada siapapun saja manusia yang mengaku bahwa dirinya suci. Apa buktinya bahwa setiap orang itu pasti berdosa? Kuburan! Mereka ada di dalam kuburan. Hanya satu-satunya pribadi yang tidak ada di dalam kuburan yaitu Yesus Kristus. Alkitab menyatakan setiap manusia yang berdosa maka upah dari dosa adalah kematian. Dan Yesus Kristus tidak berdosa itulah sebabnya Ia memiliki hak untuk bangkit. Alkitab dengan jelas mengatakan Dia dicobai dari berbagai macam sisi tetapi tidak melakukan dosa. Di dalam Alkitab juga ada dua orang yang tidak dicatat dosanya. Itu tidak berarti orang ini tidak berdosa sama sekali. Tetapi Tuhan menetapkan untuk dua orang ini tidak dituliskan dosanya. Ini tetap tidak sebanding daripada Yesus Kristus. Siapa dua orang ini yang tidak dicatat dosanya di dalam Alkitab? Yaitu Daniel dan Yusuf, tetapi tetap mereka adalah orang berdosa. Di dalam Alkitab dinyatakan bahwa mereka dicobai dan mereka menjadi contoh bagi kita bagaimana lepas dari pada jebakan dosa. Tetapi di luar dua orang ini, baik dia rasul atau nabi, mereka dicobai, berkali-kali dan mereka jatuh di dalam dosa. Musa berdosa, Daud berdosa, Abraham berdosa, Yunus berdosa, Yesaya berdosa, Yeremia berdosa. Mereka adalah orang-orang yang dipakai oleh Allah dan pencobaan itu dihadirkan kepada mereka. Beberapa kali dan banyak kali mereka menang. Tetapi beberapa kali mereka itu jatuh di dalam pencobaan. Ini mau memberikan kepada kita sesuatu pengajaran bahwa ketika kita sudah jatuh di dalam dosa ketika kita dicobai, kita jangan terus ada di sana. Tuhan itu mengasihi kita, Tuhan akan membangkitkan kita. Lepaskan diri kita dari situasi hal itu. Dan minta pertolongan dari Tuhan dan Tuhan akan memakai kita kembali. Bertobat untuk dosa-dosa yang sudah kita lakukan ketika kita berada di dalam pencobaan dan jatuh di dalam dosa. Tetapi jangan excuse! Jangan membuat satu alasan, “Tuhan, lihat nabi-nabi-Mu itu jatuh di dalam dosa maka aku pun berhak jatuh di dalam dosa.” Maka jiwa yang tidak mengikat diri dan jiwa yang memiliki selalu alasan dia adalah jiwa yang liar di hadapan Allah. Karena Alkitab menyatakan ketika kita dicobai, Allah memberikan jalan keluar. Biarlah kita boleh melihat bagian-bagian dari nabi-nabi dan rasul bagaimana pencobaan itu masuk dan bagaimana mereka itu mengalahkan pencobaan.

Biarlah pada malam hari ini kita mempelajari bagian-bagian di dalam Alkitab untuk kita boleh menyadari dan menghindarkan diri dari jatuh ke dalam pencobaan. Saya hari ini akan berbicara 6 poin keadaan-keadaan yang paling mudah membuat kita jatuh ke dalam pencobaan. Alkitab memberikan kepada kita apa yang menjadi prinsip-prinsip hidup di hadapan Allah. Alkitab juga memberikan kita janji-janji Allah untuk kita keluar dari pencobaan. Tetapi sering sekali kita malas. Kita sering sekali berkata kepada Tuhan, “Kenapa aku jatuh dalam dosa ini?” Padahal kita tidak mempelajari prinsip-prinsip dalam Alkitab. Padahal di dalam Alkitab mengatakan dengan jelas ada keadaan-keadaan mudah sekali jatuh ke dalam pencobaan. Tuhan sudah menuliskannya di sini. Dan biarlah kita boleh mempelajarinya pada malam hari ini, dan mengajarkannya pada jiwa kita untuk menghindarkan diri dari kemudahan jatuh ke dalam pencobaan. Apa keadaan-keadaan yang membuat kita jatuh ke dalam pencobaan?

(1) Hal yang pertama adalah tidak berdoa. Ketika saya berbicara mengenai berdoa, bukan sesuatu doa yang beberapa kalimat dengan hati yang suam-suam kuku lalu kemudian selesai. Tetapi Yesus Kristus berkata, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam bersama Aku? Roh itu penurut tetapi daging itu lemah.” Kita berpikir bahwa yang paling penting adalah qualitativetime. Di dalam Alkitab tidak dibedakan dalam hal itu. Kalau saudara dan saya mau melawan pencobaan, dan mau menang di dalam konteks dicobai, maka saudara dan saya tidak bisa mengatakan yang paling penting adalah qualitativetime of prayer. Yesus Kristus dengan jelas mengatakan tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku satu jam saja? Pada waktu itu adalah waktu yang paling penting di dalam rencana Allah, yaitu salib. Ini adalah isi hati Allah dan Yesus Kristus. Ini adalah alasan Yesus Kristus datang dari surga ke bumi untuk menuntaskan seluruh rencana Allah. Dan rencana Allah yang paling tuntas ada di atas kayu salib. Ini adalah sesuatu hari yang sudah ditentukan di dalam kekekalan dan ini adalah hari yang diharapkan oleh Yesus Kristus. Tetapi pada saat hari yang terpenting itu maka seluruh murid-murid-Nya tertidur. Kita sering sekali tertidur di saat pekerjaan Tuhan yang paling inti ada di bumi ini. Semua murid-muridnya kemudian tertidur dan kemudian sekarang musuh mendekat. Dan kemudian temptation, pencobaan itu datang dan seluruh hati dari murid itu gundah gulana, takutnya luar biasa. Dan kemudian mereka pergi, tidak bisa menghadapi pencobaan itu. Petrus sendiri kemudian menyangkal Yesus, seluruh murid jatuh di dalam dosa. Kenapa? Karena Yesus Kristus sudah menyatakan, “Tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?” Kalau murid-murid Yesus Kristus saja jatuh, apa lagi kita? Maka kita harus berdoa, mendidik waktu kita lama, ini adalah sesuatu hal yang penting sekali. Perhatikan hidup kita, jikalau kita itu memiliki waktu doa yang sangat sedikit, maka kita sangat mudah jatuh di dalam pencobaan.

(2) Hal yang kedua yaitu membiarkan pikiran kita kosong dan membiarkan hidup kita menganggur. Saudara-saudara ini terjadi kepada Daud. Waktu itu adalah masa-masa raja Israel berperang. Pada hari itu harusnya Daud berperang, tetapi Daud melalaikan tanggung jawabnya. Dia duduk bersantai, menikmati hidup. Dia kemudian melihat Batsyeba sedang mandi dan di saat seperti itulah maka ia jatuh di dalam pencobaan. Perhatikan baik-baik, ini adalah Puritan, “Satu pikiran yang kosong, adalah pintu gerbang dari setan dan dosa masuk.” Jangan biarkan pikiran kita kosong, jangan biarkan engkau dan saya berada di dalam keadaan yang menganggur. Kalau saudara tidak memiliki pekerjaan terutama untuk laki-laki, saudara minta belas kasihan Tuhan untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau laki-laki itu sudah menganggur terlalu lama, saudara-saudara akan lihat keluarga saudara benar-benar keadaannya dalam neraka bukan karena uang tetapi karena perselisihan, hal-hal yang tidak perlu terjadi. Pikiran kita menjadi mudah sekali melantur kemana-mana. Disiplinkan pikiran kita dengan Firman, dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang belum dilakukan, dengan kreatifitas-kreatifitas yang Tuhan berikan kepada kita sebagai talenta. Hal yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari yaitu minimal saudara mengingat Firman Tuhan satu ayat, mengulanginya terus dalam pikiran, terus dalam pikiran, merenungkan terus. Pikiran yang kosong akan membuat kita mudah sekali jatuh ke dalam dosa. Keadaan kelihatannya begitu sederhana, kecil tetapi akan mengantar kita kepada dosa-dosa yang besar.

(3) Hal yang ketiga adalah tidak mematikan dosa yang sudah jelas di dalam diri kita. Sebenarnya jikalau kita terbuka, jelas dosa-dosa yang paling sering kita lakukan itu apa. Selalu inklinasi, dorongan hati kita menuju kepada dosa itu. Setiap kali saudara sadar sekali, saudara selalu jatuh di dalam hal-hal itu. Alkitab dengan jelas mengatakan minta bantuan dari Roh Kudus dan matikan dosa itu. John Owen mengatakan jikalau 2 hal ini terpenuhi menjadi satu, pasti kita jatuh ke dalam dosa. Yang pertama adalah adanya keinginan dosa di dalam hati yang tidak dimatikan, yang kedua adalah kesempatan untuk berbuat dosa itu. Jikalau kita memiliki keinginan terhadap dosa tertentu, dan kita tahu tetapi kita tidak mau mematikan dosa dan kita membiarkan dosa itu tetap ada, dan kita sama sekali tidak perduli dengan keadaan dosa itu, kita tidak dealing dengan Tuhan dengan dosa itu, kita tidak meratap dengan air mata minta Tuhan untuk mematikan dosa itu. Kita tidak menyangkal diri terhadap dosa itu malah mungkin kita itu men-supply bahan bakar untuk dosa itu makin lama makin besar, mengapa kita belum jatuh ke dalam dosa? Adalah karena belum ada kesempatan. Di dalam Alkitab ada seorang bernama Yusuf dan Yusuf digoda terus oleh istri Potifar, tetapi di dalam Alkitab dikatakan bahwa Yusuf tidak berbuat zinah. Prinsipnya adalah bukan Yusuf tidak memiliki keinginan seks tetapi Yusuf mematikan dosa seksual. Roma 8:13 memiliki prinsip ini, “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati, tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Ini adalah satu prinsip yang begitu jelas untuk kita mematikan dosa dengan bantuan dari Roh Kudus. Seseorang tidak mungkin mematikan dosa dengan kekuatan sendiri, karena dosa itu suatu kuasa yang mengikat. Tetapi orang itu bisa mematikan dosa hanya dengan kuasa yang tertinggi yaitu kuasa Roh Kudus. Dan Roh Kudus adalah Roh yang sama yang membangkitkan Yesus Kristus dari antara orang mati. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan, bukan Roh Kudus yang mematikan dosa tetapi kita yang mematikan dosa dengan kuasa Roh Kudus. Maka itu artinya adalah ada ketetapan hati, ada sesuatu dedikasi kepada Tuhan untuk mau sungguh-sungguh dosa ini mati. “Tuhan, aku tidak bisa mematikannya, aku memerlukan Engkau.” Betapa kita sangat lemah untuk memiliki ketetapan hati. Kita menginginkan dosa-dosa itu terus ada dan jikalau dosa itu terus ada, cepat atau lambat kita akan masuk ke dalam dosa yang lebih besar di dalam kenyataaan. Dosa itu bukan lagi ada di dalam hati tetapi dosa itu sekarang dibuahi dan kemudian terjadi di dalam kenyataan. Dan jikalau itu nanti terjadi, maka hati nurani kita, orang-orang yang kita kasihi akan terluka. Maka pekerjaan-pekerjaan Tuhan akan dipermalukan. Saya bicara khususnya kepada semua anak-anak muda, kita harus mematikan dosa, khususnya dosa-dosa seksual. Jikalau engkau mengasihi pacarmu, jikalau engkau mengasihi dirimu sendiri, dan jikalau engkau mengasihi Allah, maka engkau harus mematikan dosa ini dan maka engkau harus menjaga kesucian dan minta kuasa dari Roh Kudus. Minta Tuhan mengajarkan kesucian. Pribadi-Nya dan kesucian-Nya adalah segala-galanya dalam hidup. Biarlah kita mematikan keinginan-keinginan dosa itu dan menjauhi kesempatan-kesempatan untuk berbuat dosa.

(4) Hal yang keempat adalah jikalau kita berjalan tetapi tidak yakin bahwa itu adalah kehendak Allah. Setan sangat ingin dan mudah sekali menembak, membidik kita dengan keadaan seperti ini. Jikalau saudara-saudara diperhadapkan dengan sesuatu pilihan hidup, jangan cepat-cepat mengambil keputusan. Karena kalau saudara cepat mengambil keputusan dan ternyata keputusan itu adalah dari ambisi, dari keinginan pribadi, tetapi bukan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Allah, maka ketika saudara itu melangkah maka kemudian isi hati nurani saudara itu terus mengatakan mungkin ini bukan kehendak Tuhan, maka sangat mudah kita ditembak oleh setan dan jatuh di dalam dosa di dalam keadaan seperti itu. Di dalam Roma 8:28, ada janji yang begitu sangat teguh berkenaan dengan anak-anak Allah. Dan ini adalah janji yang tidak akan ditemui orang-orang di luar Kristus. Roma 8:28, “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Di dalam ayat ini ada sesuatu kondisi yaitu Allah turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia, yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. Jadi orang ini adalah orang yang memikirkan kehendak Allah. Orang ini adalah orang yang mau untuk berjalan di dalam ketaatan kepada Allah. Dan ketika orang ini berjalan di dalam ketaatan kepada Allah, tiba-tiba sesuatu yang buruk terjadi di dalam hidupnya. Maka ketika itu terjadi, setan lalu langsung menyerang orang ini, “Hey, engkau sudah berdosa sama Tuhan, sehingga yang buruk ini terjadi padamu.” Maka orang ini akan mengambil ayat ini, meskipun dengan air mata, dia bisa berdiri teguh, dan dia bisa melawan setan dan mengatakan, “Tidak, aku mengambil seluruh keputusan ini adalah karena aku mau taat kepada Tuhan.” Dan Roma 8:28 mengatakan apa pun yang terjadi padaku, meskipun itu bukan sesuatu yang enak, suatu hari aku akan tahu bahwa itu untuk kebaikanku. Karena Roma 8:28 akan tergenapi di dalam hidupku. Tetapi jikalau saudara dan saya berjalan bukan seturut dengan kehendak Allah, setan mudah sekali membidik kita. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh memikirkan keputusan-keputusan penting dalam hidup kita di dalam kehendak Allah atau tidak. Dan jangan saudara-saudara mengabaikan pertimbangan tentang melibatkan Allah. Ketika itu terjadi dan yang buruk itu terjadi maka kita mudah sekali untuk ditembak jatuh di dalam dosa.

(5) Hal yang kelima adalah curiosity (rasa ingin tahu yang besar). Ini adalah sesuatu dosa yang umum sekali yang kita lakukan. Ini ada pada Daud. Suatu hari Daud ingin sekali untuk melakukan sensus, untuk menghitung jumlah Israel. Kemudian dia suruh Yoab untuk membuat sensus itu meminta panglima-panglimanya untuk keliling ke seluruh Israel mendata berapa jumlah rakyat Israel. Dia ingin sekali tahu berapa jumlahnya. Salahnya apa? Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Allah bangkit kemarahan-Nya. Maka ini adalah sesuatu yang berdosa. Maka saya terus memikirkan, kenapa ini berdosa? Ini adalah sesuatu curiosity yang digerakkan karena kesombongan. Dia menginginkan menghitung semuanya, maka ketika dihitung, rakyat yang tadinya kecil menjadi besar. Ini adalah kegagahan kerajaanku. Ini adalah negara yang besar dan aku adalah pemimpin yang besar. Maka Tuhan marah kepada dia. Makin saya renungkan, berkali-kali dosa seperti ini terjadi kepada saya. Dan dosa seperti ini begitu jelas di tengah-tengah kita. Saudara-saudara harus hati-hati ketika ingin tahu sesuatu. Apakah ingin tahu sesuatu itu pasti salah? Jawabannya adalah tidak. Tetapi ada orang-orang dan kita sendiri curiosity-nya pada hal-hal tertentu. Saudara-saudara, misalnya saja ada orang memiliki keinginan untuk tanya mengenai gaji orang lain untuk membandingkan dengan dirinya apakah lebih rendah atau lebih tinggi. Dan kemudian kalau lebih tinggi, maka dia bangga. Kalau lebih rendah, maka dia kemudian menjadi iri hati atau self-pity. Apa yang mendorong curiosity itu? Ada sesuatu dosa membandingkan diri dengan orang lain. Tidak memiliki kata cukup dan content terhadap berkat yang Tuhan berikan. Ada orang yang tanya, “You beli rumah harganya berapa?” Tidak ada salahnya. Kemudian harganya diberitahu, tidak ada salahnya untuk beberapa orang. Tetapi ada orang yang menanyakan berapa harganya lalu setelah diberitahu kemudian dia punya pikiran: Orang ini kaya yah, kok dia bisa beli sekian? Orang ini kaya, gajinya berapa? Dari mana uangnya? Itu seluruhnya dosa. Ada sesuatu dosa untuk mengetahui sesuatu yang dia belum tahu tetapi dorongan itu adalah untuk melihat kelemahan orang lain. Ada orang yang mau tahu tentang sesuatu lalu setelah dia tahu kelemahan orang lain maka kemudian menjadi overcritical kepada orang itu. Itu adalah sesuatu yang dosa. Perhatikan baik-baik dengan curiosity kita! Curiosity kita berlainan. Ada yang curiosity-nya besar di seks, ada yang curiosity besar di dalam uang, yang di belakangnya itu adalah envy atau greedy. Ada yang curiosity berkenaan dengan kekuasaan. Hal-hal seperti ini biar kita boleh hati-hati. Ketika kita mau tahu sesuatu, cek di dalam diri kita apa yang menjadi dorongan kenapa saya mau tahu.

(6) Hal yang keenam adalah tidak mempercayai bahwa Allah mencintai kita dan memelihara kita. Ini adalah akar yang paling tua dari seluruh dosa. Ketika saudara-saudara kuatir, apakah kita mempercayai tulisan Matius, “Jangan kamu kuatir? Maka bunga-bunga bakung itu dipelihara oleh Allah, burung-burung itu dipelihara oleh Allah, tetapi kenapa kita itu kuatir?” Bukankah itu berarti kita tidak mempercayai kalimat-kalimat Yesus Kristus? Kita tidak mempercayai bahwa Dia mempelihara, memperhatikan kita dan mencintai kita. Orang-orang yang tidak mempercayai bahwa Allah mencintai dia, memelihara hidupnya, dari akar dosa paling tua ini maka muncul seluruh kejahatan-kejahatan kita. Orang yang kikir, yang tidak tahu berterima kasih, yang tidak mau memberikan perpuluhan, yang tidak memiliki hati yang generous, yang selalu hitung-hitungan kepada orang lain adalah karena mereka tidak pernah menerima berkat Tuhan dan merasakan berkat Tuhan. Orang yang selalu kuatir dalam hidupnya maka orang itu tidak pernah merasakan bahwa Tuhan mencintai dia. Orang yang mengasihani diri, self-pity adalah salah satu dosa yang paling dalam. Orang yang self-pity adalah masuk ke dalam sumur yang tidak ada dasarnya. Dan apakah yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam dosa self-pity? Maka satu hal ini, orang ini tidak menyadari bahwa Allah mencintai dia. Alkitab dengan jelas menyatakan untuk kita mempercayai Allah, mempercayai janji-janji Allah, mempercayai Dia yang memelihara kita. Berkali-kali Dia mengatakan, “Jangan kamu kuatir. Jangan kamu takut. Jangan kamu merasa diri sendirian. Bahwa Aku itu beserta dengan engkau.” Bukankah Alkitab kita disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kenapa disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Selain ini berbicara berkenaan dengan covenant, tetapi dalam hidup praktis sehari-hari karena Alkitab kita penuh dengan janji-janji. Ada janji-janji yang diucapkan oleh Allah itu sendiri. Allah yang berjanji adalah Allah yang kekal. Allah yang berjanji adalah Allah yang setia. Allah yang berjanji adalah Allah yang benar, yang tidak berdusta. Dia menyatakan janji, ketika anak Tuhan takut maka ada janji penyertaan. Ketika anak Tuhan kuatir, maka ada janji mengenai penyediaan. Ketika anak Tuhan berada di tengah-tengah musuh, maka ada janji pelepasan. Ketika anak Tuhan berada dalam kegelapan, maka ada janji Tuhan akan memberikan terang. Ketika anak Tuhan berada di dalam putus asa, Tuhan memberikan janji pengharapan. Ada janji-janji yang pasti. Pertanyaannya adalah apakah kita mempercayai? Kita mudah sekali mengatakan, “Amin.” Tetapi dalam hidup kita sebenarnya kita tidak mempercayai dan kita akan mudah jatuh di dalam dosa ketika berada di dalam pencobaan. Kita menjadi kuatir dan kemudian kekuatiran itu mengikat kita. Lalu seluruh tindakan kita di-drive oleh kekuatiran. Masuk ke dalam pencobaan bukan dosa, tetapi jatuh di dalam pencobaan itu adalah dosa. Tetapi bukan itu saja, step yang ketiga, maka diikat di dalam dosa. Bahkan ketika saudara dan saya tidak dicobai, saudara terus menerus berdosa dengan dosa-dosa yang sama. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengajarkan, “Lepaskan kami dari yang jahat.” Karena aku sudah terikat dengan dosa ini, lepaskan aku. Kasihani aku, kalau tidak seluruh keputusanku didorong oleh dosa ini. Kiranya Tuhan memberikan pencerahan kepada kita, iluminasi Roh Kudus menyatakan Firman-Nya di dalam hidup kita.


Mazmur 119:17-24
 
 

Mazmur 34:1-11
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

30 June 2019
Doa Bapa Kami (18)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-13

Matius 6:9-13

Doa Bapa Kami adalah doa yang meminta untuk pemerintahan Allah mutlak datang di dalam hidup kita. Di dalam Matius 5-7 berisi pengajaran khotbah di bukit Yesus Kristus berkenaan dengan Kerajaan Allah. Dan khotbah ini diberikan khusus kepada murid-murid-Nya. Orang-orang dunia tidak mungkin akan mengerti khotbah ini. Ada cara pandang yang berbeda dengan dunia. Ada asumsi-asumsi dasar yang tidak diketahui oleh dunia. Dan bahkan itu secara presaposisi berbeda dengan apa yang ada di dunia terbalik 180 derajat. Hanya orang-orang yang sudah dilahirbarukan akan mengerti dan menerima ayat-ayat seperti ini. Hanya Roh Kudus jikalau Dia bekerja maka kita akan mengerti prinsip-prinsip Kerajaan Allah yang akan ditegakkan di dunia ini. Bagaimana mungkin dunia bisa mengerti kalimat berbahagialah mereka yang miskin di hadapan Allah, berbahagialah orang yang berdukacita karena kebenaran. Sama dengan doa Bapa Kami ini, doa Yesus Kristus yang diajarkan untuk murid-murid-Nya. Dan tujuan doa ini biarlah di dalam isi hatimu yang terdalam engkau minta satu hal yaitu minta pemerintahan Allah, Kerajaan Allah, kehendak Allah itu jadi. Orang-orang yang sudah dilahirbarukan, engkau dimiliki dan engkau memiliki Allah. Engkau bukan lagi milikmu sendiri. Engkau sudah ditebus oleh Kristus Yesus yang menjadi milik Allah sepenuhnya. Maka cari dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Seluruh apa yang menjadi isi hati-Nya dijadikan di tengah-tengah dunia melalui hidupmu. Maka tiga dari permohonan pertama adalah bicara berkenaan dengan pemerintahan Allah (vertikal). “Bapa Kami yang di sorga. Dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu. Di bumi seperti di sorga.” Yesus menyatakan Yesus mengajarkan itulah seluruh isi hati orang Kristen. Sama seperti isi hati-Nya. Yaitu kehendak Allah itu dijadikan. Meskipun sulit dan harus sangkal diri serta pikul salib. Meskipun kita dimusuhi oleh dunia. Meskipun secara daging itu bukan keinginan kita. Tetapi uniknya orang-orang yang sudah dilahirbarukan, selalu memiliki teriakan ini di dalam hatinya. Ketika Roh Kudus bekerja, ada teriakan, hidup yang hanya satu kali itu hanya ingin untuk memperkenan Dia. Kemudian tiga permohonan kedua adalah horisontal. “Berikan makanan kami secukupnya pada hari ini. Ampunilah kami seperti kamipun mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan jangan membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” Ini berbicara berkenaan dengan masa kini, masa lalu, dan masa depan. Orang yang mendoakan doa Bapa Kami ini, yang cara hidupnya prinsip hidupnya sinkron dengan doa Bapa Kami, akan mengalami apa yang disebut sebagai providensia Allah di dalam segala kehidupannya. Allah kita adalah Allah yang memenuhkan seluruh kebutuhan kita baik itu jasmani maupun rohani. Allah kita adalah Allah masa kini, masa lalu, dan masa depan bagi umat-Nya. Tidak ada satu bagian pun di dalam kebutuhan hidup kita, satu titik pun di dalam tubuh dan jiwa kita yang tidak akan di-supply oleh Dia. Dan tidak ada satu pun dari waktu-waktu kita, masa lalu, masa kini dan masa depan yang tidak diperhatikan oleh Dia.

Sekarang saya akan masuk ke dalam permohonan keenam ini. Ayat 13. “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” Ini adalah satu ayat yang sebenarnya sulit, yang mengandung berbagai macam dimensi kehidupan. Pertanyaan yang paling mendasar adalah apakah Allah itu mencobai umat-Nya? Tidak! (Yakobus 1:13) Kita memiliki satu keyakinan bahwa Allah tidak mencobai siapapun saja. Tetapi kenapa di dalam Kejadian 22:1 dikatakan bahwa Allah mencobai Abraham dengan meminta anak Abraham yaitu Ishak itu untuk dimatikan. Matius 4 menyatakan bahwa Yesus dipimpin oleh Roh Kudus pergi ke padang gurun untuk dicobai oleh setan. Apakah Roh Kudus begitu jahat sehingga membawa Yesus pergi ke padang gurun untuk dicobai? Saya akan coba untuk menjawab seturut dengan apa yang Reformed Teologi itu katakan kepada kita. Di dalam bahasa aslinya, berkenaan dengan pencobaan bisa diterjemahkan atau diinterpretasikan sebagai pengujian. Pencobaan dipakai oleh setan untuk menjatuhkan. Tetapi pengujian dipakai oleh Allah untuk menaikkan seseorang. Secara konteks sama tetapi beda motivasi. Pada waktu itu Adam dan Hawa dalam keadaan yang baik. Dan Allah itu kemudian mengijinkan setan masuk. Setan masuk dan menggoda Adam dan Hawa dengan tujuan di dalam hati agar supaya Adam dan Hawa itu jatuh di dalam dosa. Perhatikan konteks itu. Konteks yang sama. Sama-sama yang diuji Adam dan Hawa. Sama-sama kasusnya adalah buah terlarang. Dan tempatnya sama di Eden. Konteksnya sama tetapi setan itu mau menjatuhkan. Tetapi Allah mengijinkan itu untuk menguji. Ini adalah prinsip utama yang kita harus mengerti. Jikalau ada hal-hal yang sangat sulit untuk kita tanggung sebagai manusia, yang membuat kita berlinang air mata, yang bahkan menghancurkan jiwa dan bahkan seakan-akan hidup kita, konteks itu dipakai oleh setan untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Tetapi konteks itu dipakai oleh Allah untuk menguji kita apakah kita mau berlindung kepada Dia, dan menguji kita untuk kita boleh menang. Kita tidak suka dengan ujian tetapi merupakan absolute necessity. Ketika anak kita mendapat test, kita tahu supaya anak kita bisa diuji dan nyata bahwa dia itu layak, dia mampu, dia lulus. Dan guru yang baik membuat tes kepada murid-muridnya dan berharap murid-muridnya itu lulus. Itulah hal yang paling mendasar yang kita harus mengerti. Allah tidak mencobai. Itu artinya bahwa Allah tidak memiliki satu maksud yang jahat untuk menjatuhkan kita. Tetapi itu tidak berarti bahwa Dia tidak memberikan ujian-ujian kepada kita. Kadang Allah itu memberikan satu kebebasan kepada musuh-musuh-Nya yaitu setan untuk mencobai kita, pada saat yang sama, Dia menguji kita. Hal yang sama pada Ayub. Bagaimana Allah membiarkan setan dengan seluruh rencananya. Tetapi di tempat yang lain Allah membatasi setan. Dan di dalam 1 Korintus 10:13, Allah dalam pencobaan itu memberikan kekuatan kepada anak-anak Tuhan sehingga anak-anak Tuhan mampu, untuk bertahan dan menang di dalam pencobaan.

Doa Bapa Kami adalah doa yang di set oleh Kristus untuk kita doakan setiap hari. Satu doa yang selalu kita katakan setiap hari dengan spirit yang sama yaitu sinkron dengan doa Bapa Kami. Entah kita berdoa dengan kalimat yang sama atau tidak. Sekarang saya akan menjelaskan apa arti di dalam ayat 13 ini.

  1. Doa ini meminta Tuhan menolong kita melepaskan kita dari penguasaan si Setan. Lepaskan kami dari pada yang ‘jahat’, di dalam bahasa aslinya bisa berkonotasi dua. Yang pertama, jahat secara sifat yaitu sifat kejahatan. Dan yang kedua adalah yang si jahat itu sendiri. Kita tahu bahwa setan itu yang menjadi musuh Kristus, menjadi musuh kita. Yesus Kristus sendiri pernah mengatakan kepada murid-Nya bahwa dunia itu akan membenci engkau dan tidak pernah murid itu lebih tinggi daripada gurunya. Apa yang terjadi kepada gurunya, itu akan terjadi kepada murid. Setan berusaha untuk menggocoh, menghancurkan Yesus Kristus. Dan setan dan dunia dengan sifat kejahatannya juga akan menghancurkan, berusaha menggocoh anak-anak Tuhan. Perhatikan yang menjadi sasaran setan adalah yang pertama mempermalukan Tuhan, membuat Tuhan untuk dihina oleh dunia termasuk dihina oleh anak-anak Tuhan. Dan yang kedua, sasaran setan adalah menghancurkan iman. Ada orang yang imannya hancur karena penderitaan, kehilangan, ketakutan tetapi ada pula orang yang imannya hancur karena kehidupan yang nyaman. Setan mengerti bagaimana cara untuk menjatuhkan kita. Dan di dalam Alkitab dengan jelas diajarkan banyak anak Tuhan tidak hilang imannya di dalam penderitaan tetapi hilang imannya di dalam kenyamanan. Jangan berpikir bahwa kehidupan yang nyaman berarti aku tidak masuk ke dalam pencobaan. Setan mungkin sekali mencobai kita untuk kehilangan iman dengan kenyamanan hidup, tidak lagi memiliki api, tidak lagi memiliki visi, tidak lagi memiliki semangat bagi Kristus. Hidup berpikir bahwa seperti inilah yang kita itu layak untuk jalani. Perhatikan baik-baik bagaimana orang-orang Kristen di Nigeria, Cina, Korea Utara yang mengalami aniaya. Semakin aniaya itu terjadi, semakin darah itu tercurah, semakin banyak orang menjadi Kristen, semakin banyak tentara itu dimunculkan oleh Kristus. Sebaliknya, di negara seperti ini, yang tidak ada penganiayaan, banyak orang yang berapi-api masuk ke dalam negeri Australia, 10 tahun kemudian saudara suam-suam kuku, 5 tahun kemudian saudara berkompromi dengan dunia. Berdoalah untuk minta apapun yang terjadi, apakah itu di dalam air mata atau senyuman, di dalam bahaya atau keamanan, nama Tuhan bisa kita permuliakan dan kita tidak hancur imannya. Itu tidak berarti bahwa kita minta penderitaan tetapi kita harus menyadari bahwa konteks-konteks hidup itu dipakai oleh setan untuk kita terus menerus di dalam penguasaannya. Sering sekali di dalam Alkitab, kehidupan yang nyaman itu kemudian dicabut oleh Tuhan lalu kemudian dibuat kehidupan yang tidak menentu tetapi kemudian orang ini berkemenangan imannya. Ini adalah cara kerja Tuhan yang kita sendiri tidak bisa mengerti tetapi Tuhan menyatakan kepada kita untuk kita minta untuk dilepaskan dari sang jahat atau keadaan yang jahat itu. Kiranya Tuhan menjagai iman kita di dalam keadaan baik sulit maupun lancar. Sehingga di dalam keadaan apapun saja, iman kita bertumbuh dan tidak hancur. Dan kita tidak mempermalukan nama Tuhan.
  2.  

  3. Pernyataan ketergantungan kita kepada Bapa akan belas kasihan-Nya. Dengan mendoakan ini, kita mengakui bahwa kita lemah, rapuh, kita itu perlu anugerah. Kita memerlukan belas kasihan Tuhan. Kita memerlukan perlindungan Tuhan. Kita tidak dapat berdiri dengan kaki kita sendiri. Kecuali Tuhan mendirikan kita. Para reformator mengatakan, saya kuat untuk berdiri dengan kaki saya jikalau saya terlebih dahulu berlutut dengan lutut saya. Semua orang Kristen kita harus belajar prinsip ini. Belajar berlutut. Belajar untuk berdoa. Bukan berdoa sebagai jimat. Tetapi doa sebagai proklamasi kita bahwa kita itu tidak bisa apa-apa dan kami membutuhkan anugerah Tuhan. Di dalam 1 Korintus 10:12 menyatakan siapa yang menyangka dirinya teguh berdiri maka engkau harus hati-hati. Ini adalah peringatan Tuhan bagi kita. Oh dunia ini begitu jahat. Dosa itu begitu tajam. Dan setan itu begitu geram dengan kita. Adalah kebodohan jikalau kita tidak meminta pertolongan Tuhan. Orang yang paling bodoh adalah orang yang ketika dia keluar dari rumah tidak mengharap, tidak meminta belas kasihan Tuhan. Siapa orang yang paling sombong di dunia? Orang yang paling sedikit berdoa. Hidup ini fragile. Kita mudah sekali kehilangan iman. Kita mudah sekali untuk jatuh. Kita mudah sekali untuk dicobai dan kemudian kita meninggalkan jalan kesucian. Dunia dan setan itu terlalu kuat bagi kita. Daud adalah yang dekat dengan hati Tuhan, seperti biji matanya Tuhan. Tetapi kenapa dia jatuh di dalam dosa kemalasan? Dan kemudian jatuh di dalam dosa perzinahan? Setelah itu masuk ke dalam dosa kebohongan secara publik dan berlanjut dengan dosa pembunuhan? Bukankah seluruhnya itu sangat tidak masuk akal? Jikalau Daud sendiri bisa jatuh. Siapakah kita? Kita adalah orang-orang yang begitu lemah. Suatu hari Petrus yang begitu sangat mengagumi Yesus Kristus. Dan begitu sangat tulus hatinya. Maka ketika Yesus mengatakan ada saatnya Anak Manusia akan dianiaya dan kamu semua akan pergi meninggalkan Aku, kemudian Petrus dengan kejujuran dan ketulusannya, dengan hati yang berkobar-kobar bagi Kristus, dia mengatakan mereka semua akan pergi tetapi aku tidak akan pergi, aku akan mati bagimu Kristus. Apakah Petrus bohong? Tidak sama sekali. Dia sangat tulus. Lalu kenapa setelah itu kemudian Petrus itu menyangkal Yesus 3 kali bahkan di hadapan pembantu yang kecil? Kenapa keinginannya dan tindakannya begitu berbeda? Itu mengajarkan kepada kita satu hal. Dunia, setan, dosa lebih kejam dan lebih menakutkan dari apa yang kita duga. Kita tidak mungkin kuat menghadap mereka. Kita memerlukan anugerah Bapa. Kalimat-kalimat ini menyadarkan we are nothing. Meskipun sulit, belajar berdoa. Meskipun tidak ada keinginan, belajar berdoa. Charles Spurgeon mengatakan, satu konteks kehidupan yang paling membutuhkan kita berdoa adalah saat kita tidak ingin berdoa. Gereja ini membuat kita bisa memiliki konteks untuk berdoa. Kebaktian berdoa jam 2 siang setiap hari sabtu itu bukan salah satu kegiatan gereja ini. Kebaktian doa jam 2 siang setiap hari Sabtu adalah pangkal dari gereja ini berdiri. Kalau pangkal itu dipotong, seluruhnya akan runtuh. Dan pangkal itu adalah belas kasihan Tuhan, bukan kehebatan atau talenta atau pengalaman kami. Yang sehebat apapun, yang setulus apapun, nothing di hadapan setan kecuali Tuhan menopang kita. Ketika kita berdoa, hati kita mengharapkan belas kasihan itu. Ketika kita berdoa, kita membuka pintu-pintu sorga untuk memberikan berkat-berkat rohani kepada kita.
  4.  

  5. Kita mengundang Allah berintervensi di dalam hidup kita. Kita meminta dengan sadar Allah berintervensi di dalam kehidupan kita. Pertanyaannya adalah siapa yang mencobai kita? Orang lain? Setan? Ya itu bisa. Yakobus mengatakan diri kita mencobai kita sendiri dengan keinginan-keinginan yang tidak suci (Yakobus 1:14). John Owen mengatakan dalam bagian ini: Jangan membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat yaitu hati kami sendiri. Masuk ke dalam pencobaan itu belum tentu dosa. Yesus Kristus itu masuk ke dalam pencobaan di padang gurun, Dia dicobai berkali-kali, tetapi Dia tidak berdosa. Tetapi perhatikan betapa banyak hidup kita masuk ke dalam pencobaan dan jatuh di dalam pencobaan bukan karena orang lain, bukan karena setan, tetapi adalah karena keinginan berdosa kita yang kita buahi. Daud tidak ditodong dengan senjata untuk berzinah. Dia sendiri yang mencari perempuan yang sedang mandi dan mengulang perbuatannya serta menyukainya. Hal-hal seperti itu tidak sama sekali didorong oleh yang jahat. Sehingga ketika Allah itu menghardiknya melalui nabi Natan, Allah menyatakan bukankah engkau sudah mendapat anugerah demi anugerah dan kalau kurang, Aku berikan anugerah-anugerah lagi? Tetapi engkau menghina Aku dengan perbuatanmu ini. Berkali-kali kita jatuh karena keinginan kita yang berdosa yang kita buahi. Kita harus hati-hati dengan hati kita sendiri. Maka ketika kita berdoa kepada Tuhan, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, itu artinya adalah Tuhan berintervensilah di dalam hidupku. Kalau Tuhan itu menutup jalan kita yang membuat akhirnya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan itu, maka bersyukurlah. Kita perlu bersyukur untuk segala banyak hal yang tidak terjadi, tidak dikabulkan Tuhan karena Dia berintervensi di dalam hidup kita. Perhatikan bagaimana Allah membiarkan Firaun masuk ke dalam pencobaan dengan membiarkan apa yang diinginkan Firaun terjadi. Setiap kali keinginan jahat kita terjadi, kita harus gemetar karena itu artinya Tuhan membiarkan kita. Kita harus minta Tuhan berintervensi dalam hidup kita. Kita harus minta Tuhan menjagai kita. Kita harus menyadari hati kita itu jahat. Tendensi hati kita selalu menyimpang dari jalan kesucian. 
  6.  

  7. Doa ini menyadarkan kepada kita untuk kita selalu awas di dalam perang. Kita harus alert bahwa setelah kita menjadi pengikut Kristus, ada musuh. Alkitab dengan jelas menyatakan setan itu dengan sabar berkeliling seperti singa mengaum-ngaum siap untuk menerkam. Ini adalah kesabaran dan ketahanan setan. Dan bahkan yang jahat kadang tidak terlihat, dan yang jahat itu seakan-akan tidak sedang menyerang. Tetapi tiba-tiba dia bisa menyerang dan langsung untuk menghancurkan. Ini adalah doa untuk kesiapan selalu untuk perang. Ada satu buku yang saudara harus membacanya. Buku ini ditulis oleh S. Lewis, berjudul Screwtape Letters. Saudara bisa melihat bagaimana setan itu memiliki strategi yang bisa dipikirkan oleh C.S. Lewis. Tentu C.S. Lewis tidak mungkin bisa membaca seluruh pikiran setan tetapi yang dituliskannya mencengangkan kita. Setan itu begitu sabar, cerdik, teliti. Setan itu membidik kita. Saya tidak mau untuk khotbah ini meninggikan setan, tetapi kita harus mengerti siapa musuh kita. Kecuali kita sekali lagi bersandar kepada Allah yang memberikan anugerah, maka Roh Kudus itu memberikan kepada kita satu pengertian ketajaman melihat musuh itu. Ada satu pelajaran yang Tuhan ajarkan kepada saya untuk selalu alert. Dulu ketika saya kuliah, Pdt. Stephen Tong mengajarkan beberapa mata kuliah misalnya Soteriology – Doktrin Keselamatan, dan Christology adalah Doktrin Kristus, dan kami mendapatkan begitu banyak berkat. Biasanya dia akan mengajar kita pada hari Jumat dan setelah doa pembukaan, dia akan memanggil seseorang secara acak untuk mempresentasikan pelajaran apa yang sudah dibicarakan minggu yang lalu oleh Pdt. Stephen Tong. Saya mengikuti pelajaran dia kurang lebih adalah dua tahun. Setiap kali saya ada di kelasnya saya selalu belajar terlebih dahulu, saya selalu siap, kecuali satu hari itu, karena hari itu anak saya rewel dan kemudian saya tidak punya waktu untuk menyiapkan diri. Dan tepat pada hari itulah saya dipanggil ke depan, akhirnya saya katakan hari ini saya tidak siap. Dan kemudian dia mengatakan satu minggu itu kamu ngapain? Saya diam. Saya malu. Minggu-minggu selanjutnya saya berharap dipanggil, sampai akhir semester tidak pernah dipanggil sampai sekarang. Pada waktu itu saya langsung teringat ayat ini. Pelajaran hari itu itu sungguh-sungguh membuat saya mengerti tidak ada satu waktu di mana saudara melepaskan seluruh senjata perlengkapan perang saudara.

Di dalam Alkitab ada empat pribadi yang dicatat yang merupakan wakil dari setan. Binatang yang keluar dari dalam laut dan itu adalah bicara berkenaan dengan penganiayaan secara fisik bagi gereja Tuhan. Di dalam Wahyu dikatakan bahwa yang terpenting untuk menghadapi binatang ini adalah ketabahan. Orang yang sudah ditentukan untuk mati dengan pedang, dia akan mati dengan pedang.

Lalu kemudian hal yang kedua adalah binatang yang keluar dari dalam bumi. Dikatakan bahwa itu mukanya seperti domba tetapi sebenarnya adalah naga. Itu dibandingkan dengan apa yang ada di dalam kitab Wahyu maka singa dari Yehuda itu adalah domba yang tersembelih yaitu Yesus Kristus. Binatang seperti domba tetapi sebenarnya adalah naga melambangkan pengajar-pengajar yang kelihatan Kristen tetapi sesat, guru-guru, hamba-hamba Tuhan palsu. Dan itu adalah pengajar-pengajar yang memiliki cap 666 di dahinya di dalam tanda binatang tersebut. Ada perang yang membuat kita jatuh di dalam teologia dan mengikut Yesus Kristus. Di dalam kitab Wahyu, Yohanes menyatakan yang paling penting di dalam menghadapi binatang ini adalah hikmat membedakan.

Dan ketiga yang menjadi wakil dari setan itu adalah Babel. Dikatakan itu adalah pelacur besar. Alkitab berbicara mengenai Babel adalah bicara mengenai kehidupan, filosofi, teologi yang melawan Allah, anti-theist. Menara Babel itu dibangun melawan Allah. Babel dengan pemimpinnya Nebukadnezar, Nebopolassar, Nabonidus semuanya melawan Allah melalui melawan umat Allah. Banyak anak Tuhan kemudian jatuh karena Babel. Perhatikan apa yang dikatakan oleh Ravi Zacharias, Babel pada zaman ini boleh dikatakan di dalam tiga hal ini. Yang pertama adalah hidup materialism, yang kedua adalah hidup hedonism, dan yang ketiga adalah hidup secularism. Hidup materialism melihat apa pun saja berdasarkan materi. Saudara memiliki self-confident adalah berdasarkan berapa property, berapa uang yang kita itu miliki. Kalau saudara tidak memberikan perpuluhan, saudara masuk dalam jebakan filsafat materialism. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan engkau tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Engkau harus memilih antara Allah dan mamon. Hal yang kedua adalah hedonism. Hedonism adalah pleasure at any cost. Adalah kesenangan dengan berapapun saja harganya. Dunia ini memberikan kepada kita kehidupan-kehidupan yang makin lama makin nyaman, makin enak. Sampai titik-titik tertentu itu bukan dosa, tetapi ketika bicara berkenaan dengan hedonism, maka ini adalah –ism, maka ini adalah segala sesuatunya saya mesti nyaman. Itulah sebabnya salah satu hal yang kita bersyukur di dalam gerakan ini adalah Pdt. Stephen Tong mengajar kita semua untuk berjuang. Kita semua menyangkal diri. Kita semua lebih banyak memberi. Kita semua mesti bekerja keras. Kita tidak diciptakan untuk kemudian mendapatkan uang lalu kemudian kita nyaman, menikmati hidup, lalu kita masuk di dalam prinsip pleasure at any cost. Yesus Kristus pernah mengajarkan ada orang yang mendapatkan segala sesuatu dan menyimpannya di lumbung lalu kemudian sesudah dia menyimpannya kemudian dia menikmati. Yesus Kristus mengatakan orang itu orang bodoh. Jikalau hari ini engkau mati untuk apa semuanya itu yang kau miliki? Tidak salah untuk mendapatkan hidup yang baik. Tetapi kalau merajakan itu, itu menjadi seluruh hidup kita, maka kita sudah masuk di dalam spirit hedonism. Tetapi masalah utama hedonism bukan cuma itu. Itu mematikan kita memiliki keteguhan di dalam perjuangan di dalam kesungguhan iman. Hal yang ketiga adalah secularism. Secularism adalah paham menyatakan ini adalah yang milik Allah, yang itu bukan milik Allah. Ini adalah kehidupan yang dualistic. Pada hari ini pergi ke gereja mendengarkan baik-baik Firman tetapi Senin-Sabtu bahkan kita memiliki hidup tidak ada hubungannya dengan Firman hari ini. Kita disebut sebagai orang Kristen tetapi atheist praktis. Kita tidak pernah bergumul dengan Firman, dengan Tuhan untuk mengambil keputusan-keputusan. Biarlah kita boleh ingat Abraham Kuyper menyatakan di dalam seluruh tubuhnya tidak ada satu bagian Yesus Kristus tidak berteriak: “It is Mine”.

Dan hal yang keempat adalah setan itu sendiri. Setan itu mau berusaha untuk menghancurkan gereja. Ini adalah peperangan. Ketika kita itu berdoa jangan membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat, biarlah kita boleh mengerti ada sang jahat yang harus kita hadapi dan kita meminta anugerah dari Tuhan untuk melindungi dan memimpin peperangan ini. Kiranya Tuhan memimpin kita, melepaskan kita dari yang jahat.


Mazmur 119:9-16
 
 

Mazmur 119:17-24
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

26 May 2019
Doa Bapa Kami (17)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:12

Matius 6:12

Saudara-saudara, ini adalah permohonan kelima dari enam permohonan di dalam doa Bapa Kami. Kalau saudara-saudara melihat seluruh dari badan doa Bapa Kami, maka ada tiga permohonan di awal yang sifatnya adalah vertikal, dan juga tiga permohonan di bawah yang sifatnya adalah horisontal. Tiga permohonan yang vertikal di depan adalah Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Dan tiga permohonan yang di bawah yang bersifat horisontal adalah berikan kami makanan pada hari ini, ampuni kesalahan kami, dan jangan membawa kami ke dalam pencobaan. Saudara lihat permohonan yang keempat adalah berbicara mengenai makanan. Ini adalah bicara berkenaan dengan kebutuhan fisik. Tetapi permohonan yang kelima adalah bicara berkenaan dengan pengampunan. Ini adalah kebutuhan jiwa. Permohonan yang keempat adalah berbicara berkenaan dengan berikan makanan kami pada hari ini. Ini adalah bicara mengenai present. Dan kemudian permohonan yang kelima adalah ampuni kesalahan kami. Ini adalah bicara mengenai past. Dan kemudian permohonan yang keenam adalah jangan masukkan kami ke dalam pencobaan. Ini adalah bicara mengenai future.

Doa yang sederhana ini ternyata begitu dalam, mencakup keseluruhan dari kebutuhan kita sebagai manusia. Aspek dari jiwa dan fisik. Aspek dari hari ini dan masa depan dan masa belakang. Allah kita adalah Allah yang mengerti kebutuhan kita secara keseluruhan dan detail. Tetapi pertanyaannya adalah seluruh kebutuhan kita jikalau diberikan oleh Allah itu untuk apa? Banyak orang meminta dan kemudian dikabulkan dan kemudian adalah untuk lebih berdosa dan makin menjauh dari Tuhan. Ini bukan kehendak Allah. Allah menyatakan yang pertama adalah cari dahulu kerajaan Allah, Engkau dipermuliakan, kerajaan-Mu datang, kehendak-Mu jadi. Maka seluruh permohonan kita baik fisik maupun jiwa adalah untuk kemuliaan Allah, untuk pekerjaan Allah, untuk kehendak Allah jadi. Saya melihat begitu banyak orang, termasuk diri saya, jatuh di dalam dosa-dosa seperti ini. Kita mesti sadar karena kita berkali-kali mendukakan Tuhan dengan jawaban doa kita. Banyak orang yang meminta anak, sebelumnya tidak ada anak lalu setelah diberikan anak, anak itu kemudian menjadi ilah. Anak itu begitu sakit sedikit sudah susah sekali pergi ke gereja. Ada banyak orang yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka datang ke gereja dengan air mata, Tuhan tolong berikan aku pekerjaan. Setelah diberikan pekerjaan, mereka bahkan tidak punya waktu untuk hari minggu beribadah. Mereka bahkan tidak punya waktu lagi kekuatan untuk bersaat teduh. Apakah kita menyadari bahwa kalau kita tidak hidup dalam patron doa Bapa Kami, maka seluruh berkat Tuhan itu menjadi senjata bagi kita untuk lebih tidak taat kepada Allah? Kita mesti bertobat! Kita mesti minta anugerah Tuhan. Kita mesti mengerti sebagai manusia untuk bersyukur berterima kasih kepada Allah. Yesus mengerti isi hati kita yang berdosa, maka dari itu Dia mengajarkan kepada kita tetapkan hati terlebih dahulu untuk kita mengabdi kepada Allah. Tetapkan hati untuk mempermuliakan nama Allah di depan. Dan selanjutnya engkau meminta apa pun saja, engkau mengerti kalau diberikan itu adalah untuk kemuliaan Allah, kerajaan Allah dan kehendak-Nya jadi.

Alkitab mengatakan Allah itu adalah Allah yang menciptakan dan mengasihi kita, dan juga Allah yang care di dalam hidup anak-anak-Nya. Roma 8 menyatakan jikalau Dia tidak menyayangkan anak-Nya yang tunggal mati bagi kita, masakan Dia tidak memberikan segala sesuatu keperluan kita? Jawaban doa dari Tuhan bukan menjadi pergumulan kita sesungguhnya. Allah menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang baik. Allah itu bahkan memiliki pikiran dan rencana yang jauh lebih tinggi, lebih indah daripada apa yang kita pikirkan. Masalah utama bergumulnya adalah bukan pada sifat Allah, tetapi adalah pada sifat kita. Berapa banyak orang yang tadinya miskin menjadi orang yang kaya karena berkat Tuhan, makin meninggalkan Allah, makin sombong, makin menghina orang lain, makin dosa demi dosa masuk dalam hidupnya? Berkat Tuhan di tanganmu sekarang itu engkau gunakan untuk apa? Bahkan orang yang memiliki kesehatan pun orang itu menggunakan kesehatan yang merupakan berkat Tuhan untuk mencuri. Bahkan orang yang memiliki suara yang begitu baik yang lantang itu kemudian menggunakan berkat Tuhan itu untuk menghina Tuhan. Bahkan orang yang memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang sehat menggunakannya untuk segala sesuatu kenajisan. Bahkan orang yang memiliki pikiran yang cemerlang menggunakan itu untuk melakukan kejahatan yang makin pandai. Biarlah kita semuanya bertobat. Kita akan dihakimi bukan saja dengan kesalahan-kesalahan kita tetapi kita menyalahgunakan berkat.

Minggu yang lalu kita sudah berbicara mengenai poin yang pertama mengenai pengampunan. (1) Pengampunan adalah tanda kesejatian. Anak Allah yang sejati pasti memiliki kuasa untuk mengampuni. Saya sudah menjelaskan berkenaan dengan dua aliran di dalam Alkitab. Yang pertama adalah generasi orang-orang keturunan kegelapan. Yang kedua adalah generasi anak-anak terang. Kedua-duanya memiliki tanda yang signifikan. Anak-anak dunia, anak-anak kegelapan memiliki dua tanda ini. Pertama adalah peninggian diri, yang kedua adalah balas dendam. Itu ada dalam Kejadian pasal 4. Dan yang kedua adalah aliran dari anak-anak terang. Anak-anak Allah, anak-anak yang sudah dilahirbarukan, anak-anak yang sudah menerima pengampunan dari Yesus Kristus, anak-anak yang sudah mendapatkan Roh Kudus di dalam hatinya. Dua tanda ini ada yaitu pengujian diri, yang kedua adalah kemampuan untuk mengampuni. Memang ini adalah sesuatu kuasa yang diberikan oleh Allah. Kita tidak mungkin memberikan pengampunan sebelum kita menerima pengampunan. Sebaliknya adalah pengampunan itu seberapa berat pun, Alkitab menyatakan orang kalau memandang kayu salib, mengerti bahwa dosanya jauh lebih berat daripada musuh kita yang bersalah kepada kita.

Yesus Kristus memberikan satu cerita. Ada satu orang hamba yang memiliki hutang kepada raja 10.000 talenta. Dan raja itu mau menegakkan keadilannya, “Bayar hutangmu kepadaku.” Maka orang tersebut dengan gemetar, takluk kepada raja itu dan berkata “Aku tidak bisa membayar hutangku. Kasihanilah aku. Bebaskan aku dari hutang itu.” Orang ini tidak meminta untuk raja itu bersabar kepada dia. Karena memang sesabar-sabarnya raja itu, orang ini tidak bisa membayar hutangnya. Hutangnya 10.000 talenta. Alkitab menyatakan satu dinar adalah upah satu orang bekerja satu hari. Dan satu talenta adalah 6.000 dinar. Berarti kalau dia berhutang 10.000 talenta, maka dia berhutang 60 juta dinar. Dan kalau itu 60 juta dinar berarti dia harus bekerja 60 juta hari. Kalau orang itu umur produktifnya saja dia mampu bekerja selama 60 tahun tanpa libur. Tidak ada satu pun orang yang bekerja 60 tahun tanpa berhenti. Satu generasi masa efektifnya hanya 40 tahun. Tetapi kalau seandainya satu orang ini bisa efektif bekerja tanpa libur 60 tahun, maka dia baru bisa membayar 21.900 dinar saja. Berarti dia harus membayar hutangnya 10.000 talenta itu berapa lama? Maka itu adalah 2.739 tahun. Dan itu artinya 46 keturunan, membayar satu dinar demi satu dinar setiap hari, setiap bulan. Tidak bisa untuk menabung. Tidak ada hari libur bagi dia dan sepanjang 46 keturunan ke bawah. Dan satu keturunan harus bekerja 60 tahun penuh. Ini yang Yesus Kristus ajarkan, di hadapan Allah hutang kita itu tidak bisa terbayar. Saudara-saudara tidak pernah bisa mengatakan kepada Tuhan seperti ini, “Tuhan, sabarlah kepadaku. Aku akan membayar dosa-dosaku. Aku akan membayar hutangku kepada-Mu.” Saudara-saudara tidak pernah akan bisa. Satu-satunya yang bisa kita lakukan kepada Tuhan adalah, “Tuhan ampuni dosaku, ampuni kesalahanku. Hapuskan hutangku, Tuhan. Aku tidak mungkin bisa membayarnya, begitu besar.” Dan kemudian orang itu dihapuskan hutangnya. Orang itu keluar dan kemudian bertemu dengan satu orang temannya datang kepada dia dan kemudian orang ini mengingat temannya hutang kepada dia. Dia hutang 100 dinar. Ingat, satu dinar adalah upah satu hari. Berarti dia hutang 100 hari kerja. Bandingkan dengan hutang 2.739 tahun kerja. Tetapi orang ini yang sudah diampuni keluar, “Hai, kamu hutang dengan saya.” Dan kemudian orang yang hutang itu gemetar, “Ampuni saya.” “Oh, tidak ada pengampunan! Engkau sudah menyakiti aku. Aku sakit sekali dengan perkataanmu dan perbuatanmu. Engkau harus dihukum. Aku tidak akan mengampuni engkau.” Yesus kemudian mengatakan raja itu mendengarkan seluruh apa yang dikatakan ini. Maka dia kemudian mengirim utusannya lalu kemudian membuat orang yang berhutang 60 juta dinar ini masuk di dalam penjara.

Tuhan menginginkan pengampunan itu diberikan bukan karena orang itu menjadi baik kepada kita. Mungkin saudara dan saya mengatakan, “Bagaimana saya mau mengampuni kalau orang itu tidak berubah?” Pengampunan kekristenan itu bukan berdasarkan orang itu berubah, tetapi berdasarkan hutang kita sudah dilunaskan oleh Yesus Kristus di atas Kalvari. Ini menjadi sesuatu prinsip di dalam pengampunan kita. Saya tahu ini tidak mudah, tetapi Tuhan memberikan prinsip bahwa Dia sudah memberikan modal kita mengampuni. Ada satu cerita yang sangat berat yang sungguh-sungguh terjadi. Keluarga Corrie ten Boom dihukum oleh Nazi masuk ke dalam kamp konsentrasi. Dan kemudian papa dan saudaranya dibunuh di dalam kamp konsentrasi itu. Dan setelah bertahun-tahun lamanya itu terjadi lalu suatu hari Corrie ten Boom diminta untuk bersaksi dan berkhotbah di satu gereja yang kecil. Dan kemudian dia berbicara berkenaan dengan Firman Tuhan dengan topik pengampunan. Lalu kemudian setelah selesai, maka satu persatu dari orang itu menyalami dia. Dan kemudian tiba-tiba ada satu orang datang di depan wajahnya dan kemudian mengambil tangan Corrie ten Boom. Dan kemudian dia dengan satu suara yang Corrie ten Boom sangat familiar, maka laki-laki ini mengatakan, “Apakah benar apa yang engkau itu khotbahkan?” Mata Corrie ten Boom terbelalak. Ia tidak mungkin lupa orang inilah yang menjadi algojo di tempat kamp konsentrasi itu. Seluruh tubuh dari Corrie ten Boom bergetar. Dia baru saja bicara mengenai pengampunan. Sekarang di depan dia ada orang yang membunuh saudaranya dan papanya. Kemarahan mulai muncul, ada perbedaan yang besar antara teologia yang benar dan kemungkinan berespon. Tetapi Roh Kudus bekerja, maka Corrie ten Boom tidak memberikan kesempatan kepada setan untuk berkuasa. Roh Kudus bekerja di dalamnya dan mengingatkan akan dosa Corrie ten Boom di hadapan Allah yang suci itu. Dan kemudian dia dengan cepat mengatakan, “Iya, bahwa apa yang saya khotbahkan itu adalah benar. Tuhan mengampuni saya.” Dan dengan gemetar maka pengampunan itu dilepaskan. Meskipun sangat sulit tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Doa Bapa Kami tidak diajarkan kepada semua orang. Doa Bapa Kami diajarkan hanya untuk murid-murid yang terpilih, kepada orang-orang yang sudah lahir baru saja, orang-orang yang di mana Roh Kudus itu ada di dalamnya. Kita tidak diminta oleh Tuhan memberikan pengampunan atas kekuatan pribadi. Kita diminta oleh Tuhan memberi pengampunan karena kita tahu kita sudah diampuni.

(2) Pengampunan adalah kondisi hidup yang benar, yang tanpa beban, yang tanpa hambatan di hadapan Allah. Banyak dari kita menanggung beban yang tidak perlu. Biarlah kita memiliki hidup yang tenang. Langkah kita ringan karena tidak ada beban. Kita memiliki hati nurani yang bersih. Kenapa kita menyimpan kesalahan orang lain? Ampuni orang itu. Tuhan adalah Tuhan yang adil. Alkitab mengatakan, “Biarlah pembalasan ada pada-Ku dan bukan padamu.” Jangan menghakimi orang lain. Jangan menyimpan kesalahan orang lain. Berdoalah di hadapan Tuhan katakan, “Aku mengampuni orang itu, aku melepaskan kesalahan orang itu daripadaku, karena Engkau sudah melepaskan kesalahanku daripada-Mu.” Apakah itu artinya bahwa orang itu akan pergi tanpa Tuhan mengadili? Jawabannya adalah tidak. Tuhan akan tetap mengadili orang itu. Dosa orang itu harus tetap berhadapan dengan Allah yang suci. Tetapi bukan urusan kita dan bukan hak kita untuk menghakimi orang itu, untuk memegang kesalahan daripada orang itu. Ketika kita memegang kesalahan orang itu dan tidak mau mengampuni, maka kita menyimpan kotoran di dalam hati kita.

Suatu hari seorang guru sedang mengajarkan pengampunan kepada anak-anak di kelasnya. Dan kemudian dia meminta setiap dari anak-anak itu untuk merenung dan kemudian dia mengatakan coba bayangkan pada saat ini siapa saja, tuliskan nama orang-orang yang engkau benci, yang engkau sulit sekali mengampuni, yang terus ada dalam pikiran dan hatimu. Lalu murid-murid itu menuliskan. Ada yang menuliskan satu nama. Ada yang menuliskan tiga nama. Ada yang menuliskan lima nama. Lalu setelah selesai menuliskan. Lalu kemudian guru itu mengambil tomat dari bawah mejanya. Kemudian dia datang kepada satu meja, berapa orang yang engkau benci? Murid itu mengatakan dua. Maka dia kemudian kasih dua tomat. Lalu kemudian kepada orang yang lain lagi, berapa orang yang kamu benci? Lalu dikatakan empat. Lalu kemudian dikasih empat tomat. Di meja lain lagi berapa yang engkau benci? Enam, kemudian kasih enam tomat. Lalu kemudian guru tersebut memberikan kantungan plastik kepada mereka. Lalu kemudian guru itu memberikan satu aturan permainan. Tomat itu harus masuk di dalam kantungan plastik dan harus ada di tempat mereka dan mereka harus membawanya setiap hari. Dan kemudian mereka akan membawanya sepanjang tiga bulan. Pertama-tama mereka tidak menyadari apa yang terjadi dan terus kemudian mereka membawa tomat itu kemana-mana dan tentunya akan mempersulit gerakan mereka. Seminggu, dua minggu maka kemudian tomat itu menjadi sangat bau karena busuk. Dan kemudian ada lalat di mana-mana dan mulai ada di dalam tomat itu. Tetapi mereka tidak boleh melepaskan diri mereka dari tomat itu. Mereka berusaha untuk terus melepaskan diri dari tomat itu tetapi aturan permainan adalah tidak diperbolehkan. Mereka harus membawa tomat itu selama berbulan-bulan dengan bau yang sangat menyengat dan begitu banyak lalat yang mengerubungi. Saudara-saudara, mengapa hal yang itu harus ada dalam hidup kita? Mengapa hal yang berat dan bau itu harus kita tanggung dan bawa berjalan kemana-mana? Mengapa orang yang bersalah kepada kita harus menutupi mata kita dan membuat sukacita kita itu tidak lagi bersinar? Dan mengapa kita itu terus menerus tidak bisa menikmati hidup di dalam anugerah Tuhan karena kesalahan mereka? Lepaskan beban yang berat dan bau itu. Biarlah kita boleh hidup di dalam kehidupan yang tenang. Berjalan di dalam keringanan. Memiliki hati nurani yang bersih. Biarlah kita melepaskan pengampunan itu dan saudara-saudara merasa bahwa hidup itu tidak adil maka serahkan itu kepada Tuhan yang sanggup mengadili semua orang di hadapan Dia. Tetapi bukan tugas kita untuk menghakimi mereka.

(3) Pengampunan adalah kondisi hidup untuk diberkati Tuhan. Kalau saudara dan saya ingin diberkati oleh Tuhan, jangan simpan kesalahan orang lain. Doa Bapa Kami adalah doa setiap hari. Waktu saudara berdoa, maka saudara pasti akan berdoa minta berkat, minta perlindungan dan minta pengampunan kepada Tuhan. Ketika saudara berbicara minta pengampunan Tuhan langsung ayat ini muncul membuat kita menyadari hati nurani kita berbicara sendiri kepada kita. Engkau harus mengampuni terlebih dahulu, ingat Doa Bapa Kami. Biarlah kita belajar untuk hidup terbuka diberkati oleh Tuhan. Hidup dengan doa yang didengar. Sebenarnya di dalam hidup ini maka doa kita tidak didengar bukan karena orang lain. Hidup kita tidak diberkati itu bukan karena orang lain. Itu semua adalah karena kita berespon secara salah dan tidak taat. Tidak ada orang lain yang bisa menjatuhkan kita, bisa menghancurkan hidup kita, atau bisa menutup berkat Tuhan kepada kita. Kalau berkat Tuhan tertutup bagi kita, kalau kita hancur hidupnya, jawabannya adalah karena kita sendiri. Dan kita tidak mau mengampuni, bahkan celakanya kita itu prejudice dengan seseorang.

Cerita ini sungguh-sungguh terjadi. Ada saudara kembar, mereka begitu dekat sejak dari kecil. Mereka satu rumah bahkan satu pekerjaan. Dan mereka memiliki toko yang sama dan mereka pemilik dan bekerja di dalam toko itu. Dan kemudian suatu hari ada uang $100 dari pembayaran customer diletakkan di atas meja toko itu. Tetapi kedua orang itu tidak langsung mengambil uang itu karena mereka sibuk satu dengan yang lain. Dan kemudian beberapa menit kemudian salah satu dari saudara itu mengatakan, “Uangnya $100 tadi di mana?” Lalu kemudian satunya mengatakan, “Saya tidak tahu.” Dan satunya mengatakan, “Enggak, tadi ada di sini.” “Oh, aku tidak tahu, aku tidak ambil.” “Engkau jangan bercanda dengan aku, engkau mengambil uang ini.” “Aku tidak bercanda, kamu jangan menuduh saya.” Dan kemudian kalimat-kalimat itu kemudian menjadi sesuatu yang memuncak dalam kemarahan. Yang satu menganggap saudaranya itu tidak jujur dan yang satu menganggap saudaranya menuduh dia. Dan kemudian kedua orang itu sejak hari itu kemudian makin lama makin retak. Dan mereka saling tidak mempercayai dan kemudian mereka mulai menyekat tokonya. Dan mereka tidak berbicara satu dengan yang lain selama 15 tahun! Tiba-tiba suatu siang ada seseorang datang. Pertama ke toko ini lalu kemudian ke toko dari kembarannya. Dan orang ini mengatakan hal yang sama, “Saya mau minta ampun dan minta maaf kepada kamu. Hati nurani saya sudah tidak tenang sepanjang 15 tahun.” Lalu kemudian penjaga toko itu mengatakan apa yang terjadi. “Pada waktu itu engkau berdua sibuk satu dengan yang lain, saya mengambil uang $100 di meja itu. Dan kemudian saya mencurinya dan saya pergi.” Cerita yang sama dia ceritakan kepada toko di sebelah dia. Dan kemudian orang itu minta ampun dan mengembalikan uang itu dan dia itu pergi. Dan kedua saudara kembar itu dengan wajah yang sudah keriput dan rambut yang memutih, mereka terdiam dan air mata terus bercucuran. Kemudian mereka keluar dan saling memeluk satu sama yang lain tertunduk dan terus menerus menangis. Mengapa tidak ada pengampunan? Mengapa pikiran kita prejudice dengan orang lain? Prejudice adalah salah satu hal yang mematikan dalam kehidupan rohani kita. Saudara menghakimi di dalam mental saudara. Saudara berpikir yang negatif kepada orang itu di dalam diri saudara. Dan ketika saudara dan saya mengikutinya, saudara masuk ke dalam jebakan setan yang saudara pikir kebenaran. Dan itu akan mematikan kerohanian karena Allah itu tidak berkenan kepada kita. Murah hatilah kepada orang lain. Berikan pengampunan kepada orang lain. Hancurkan dosa dari prejudice itu. Biarlah hidup kita yang satu kali adalah hidup yang diberkati oleh Tuhan.

(4) Pengampunan adalah tugas dari anak-anak Allah. Ini adalah panggilan kita sebagai anak-anak Allah hidup di tengah-tengah dunia. Sekali lagi Tuhan tidak akan memberikan kepada kita tugas yang kita tidak bisa tanggung. Kenapa kita diminta untuk mengampuni? Karena kita sudah mendapatkan pengampunan. Ingatlah, ini prinsip panggilan. Ini adalah prinsip dari tugas Kristiani. Kita tidak akan dituntut untuk melakukan sesuatu yang kita tidak miliki. Jikalau Tuhan minta kita melakukan karena terlebih dulu Tuhan sudah memberikannya kepada kita. Alkitab memberikan kepada kita tugas-tugas sebagai orang Kristen. Kasihilah satu dengan yang lain seperti Aku mengasihi engkau. Berarti Kristus sudah mengasihi kita baru kita mempunyai kemampuan untuk mengasihi orang lain. Kristus mengatakan, “Pergi! Jadikan seluruh bangsa murid-Ku!” Kristus mengatakan bukan hanya mengatakannya tetapi Dia terlebih dulu pergi. Kristus menyatakan, “Hiduplah suci!” Itu karena Kristus sendiri sudah memberikan Roh-Nya yang suci dalam hidup kita. “Engkau berdoa! Berdoa dengan tekun!” Seluruh agama memberikan perintah untuk berdoa tetapi hanya Kristus Yesus yang memberikan perintah dan kuasa berdoa. Dia memberikan Roh-Nya yang suci untuk mendorong kita berdoa. Sama dengan hal perintah ini, “Ampunilah mereka. Ampunilah satu dengan yang lain.” Itu adalah karena Aku sudah mengampuni engkau terlebih dahulu.

Malam hari itu Yesus mempersiapkan perjamuan malam. Dan kemudian setelah itu Dia ditangkap di taman Getsemani. Dia kemudian disiksa, ditampar, diludahi. Dan kemudian pada pagi hari Dia harus memikul salib, seluruh tubuh-Nya berdarah, Dia mesti menjalani jalan salib itu. Dan kemudian sampai di atas Kalvari, kedua tangan dan kaki-Nya dipaku. Dan kemudian salib itu ditegakkan. Dan di tengah-tengah seluruh hal yang memalukan, seluruh hal yang disalah mengerti, dan bagaimana mereka itu sangat mempermalukan Yesus Kristus, Anak Allah yang suci yang tiada dosa. Tetapi Yesus Kristus menggunakan kalimat pertama-Nya adalah, “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Itulah sebabnya Dia mengajarkan kepada kita kalimat ini, “Ampunilah kami Tuhan akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Yesus Kristus bukan saja memberikan perintah ini, Dia memberikan kepada kita kuasa untuk menjalankan perintah ini. Dia mau membangun satu umat kerajaan milik-Nya. Komunitas kerajaan Allah yang bergerak di tengah-tengah dunia. Satu komunitas umat milik-Nya sendiri, Imamat yang Rajani. Bangsa yang suci, yang berjalan di dalam kesucian. Bangsa yang mencari kemuliaan Allah, yang saling mengampuni satu dengan yang lain, yang memberikan berkat kepada dunia yang berdosa. Itulah kenapa Matius pasal 6 ini ditulis. Ini adalah doa dari umat Allah sendiri. Ini adalah doa dari komunitas yang ditebus. Ini adalah doa dari umat-umat kerajaan Allah. Kiranya kehendak Allah boleh jadi di dalam hidup kita. Kiranya kita belajar untuk memberikan pengampunan agar nama Tuhan boleh dipermuliakan.


Mazmur 27:1,4,14
 
 

Mazmur 119:1-8
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

19 May 2019
Doa Bapa Kami (16)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-13

Matius 6:9-13

Doa Bapa kami adalah permohonan dari anak-anak Tuhan agar kehendak Tuhan itu dinyatakan. Hal pertama yang kita harus mengerti sebelum kita berdoa Bapa kami adalah, saudara pasti tidak bisa mendoakan hal ini jikalau saudara belum ada di dalam Kristus. Ini adalah doa yang melampaui kemampuan manusia secara alami. Yesus Kristus mengajarkannya kepada para murid, bukan kepada orang-orang yang belum lahir baru. Kalau dia belum lahir baru maka dia pasti tidak mungkin dapat mendoakan. Ini adalah doa di dalam konteks kerajaan Allah. Sekali lagi, Matius menuliskan kepada bangsa Israel, menyatakan satu hal ini, bahwa Raja, Mesias itu sudah datang dan Raja, Mesias itu adalah Yesus Kristus dan Yesus Kristus itu berkehendak untuk mendirikan kerajaan-Nya di tengah-tengah dunia. Kerajaan tanpa tentara yang memegang senjata, Kerajaan ditegakkan karena melakukan kehendak allah. Maka ini adalah isi hati Tuhan untuk menyatakan Kerajaan Allah itu hadir. Ini adalah doa untuk Kerajaan Allah itu hadir. Maka prinsip pertama dari hal ini adalah kita harus lahir baru terlebih dahulu, baru kita bisa mendoakan hal ini, kedua adalah harus sadar bahwa hidup kita itu tujuannya bukan untuk menyambung hidup tetapi hidup kita memiliki tujuan yaitu menjalankan kehendak Allah agar kehendak Allah itu jadi di tengah-tengah dunia.

Saudara-saudara dapat melihat doa Bapa kami ini ada enam permohonan. Tiga permohonan pertama berbicara sesuatu yang vertikal dan tiga permohonan kedua adalah bicara tentang sesuatu yang horizontal. Tiga permohonan pertama, Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Ketika anak-anak Tuhan berdoa, apa yang kita minta? Apa yang menjadi keinginan tertinggi dalam hidup kita? Oh, rumahku besar, oh aku punya uang yang banyak, aku punya istri yang cantik. Aku mau melihat anak-anakku tumbuh sehat besar dan menjadi pandai? Bukan itu. Tujuan hidup kita cuma satu, Bapa di surga dipermuliakan. Dan Bapa di surga dipermuliakan, jika dan hanya jika kerajaan-Nya itu datang. Kerajaan-Nya itu datang adalah jika dan hanya jika kehendak-Nya jadi.

Saudara-saudara, kita hidup untuk menjalankan kehendak Allah. Kita hidup bukan untuk menjalankan rencana, ambisi, tujuan hidup kita sendiri. Alkitab mengatakan kita sudah dibeli secara lunas, karena darah Yesus Kristus sudah membeli kita dan kita bukan milik kita sendiri, kita adalah milik Allah. Dan kita yang menjadi milik Allah, Tuhan menghendaki untuk kita menjalankan hal-hal, pekerjaan-pekerjaan mulia yang sudah Ia persiapkan sebelumnya. Dan Dia ingin kita hidup di dalamnya. Sekali lagi, doa ini adalah doa untuk orang-orang yang sudah ditebus, dan doa ini adalah doa yang pasti dikabulkan. Yesus Kristus tidak mungkin akan mengajar kepada anak-anak-Nya doa yang tidak dikabulkan oleh Bapa di surga. Yesus Kristus ketika mengajarkan doa ini, maka ada jaminan bahwa doa itu pasti didengar dan dikabulkan oleh Bapa di surga. Maka saudara-saudara, berdoalah dengan pola Doa Bapa Kami, tetapi bukan berarti setiap kali kita berdoa maka kita mengucapkan kalimat-kalimat persis seperti Doa Bapa Kami ini. Maksudnya adalah kita memiliki sikap hati seturut dengan patron Doa Bapa Kami. Dan apa sikap hati seturut dengan Doa Bapa Kami? Mendahulukan Tuhan. Seluruh hidup kita ada, adalah untuk Dia. Bukan Dia ada untuk kita. Yesus Kristus mengatakan cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dan semuanya akan ditambahkan kepadamu. Kalau saudara-saudara sungguh ingin diberkati, maka saudara harus menetapkan hati saudara dan itu nyata dalam hidup saudara, maka Dia itu pertama.

Kemudian tiga permohonan yang di bawah, menjamin keseluruhan hidup kita. Berikan kami makanan pada hari ini. Ini adalah bicara present. Ampuni kami akan kesalahan kami, itu adalah bicara masa lampau. Dan kemudian jagailah kami dari yang jahat, itu adalah bicara mengenai masa depan. Saudara-saudara maka kita menyerahkan seluruh kebutuhan masa kini, masa depan dan masa lalu ke dalam tangan Tuhan. Kita menyerahkan kebutuhan fisik dan jiwa kepada Tuhan. Maka saudara-saudara melihat seluruh Doa Bapa Kami mencakup semua kebutuhan kita dari seluruh rentang waktu kita. Allah kita itu adalah Allah yang murah hati, Allah kita memberikannya dengan kelimpahan. Allah kita bukan Allah yang pelit. Allah kita itu Allah yang memberikan dengan kelimpahan dari fisik sampai jiwa, dari masa lalu, masa kini dan masa depan. Tetapi utamakan Dia dulu. Letakan hati kita paling pertama Dia. Maka saudara akan melihat seluruh berkat yang dari surga.

Yesus Kristus mengajarkan, “Ampuni kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Ini adalah bagian yang sering disalah mengerti. Kenapa Tuhan memberikan syarat? Ampuni kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Berarti kesimpulannya, kalau saya tidak mengampuni orang yang tidak bersalah kepada kami, saya tidak mendapatkan pengampunan Tuhan? Apakah seperti itu maksud Yesus Kristus? Ini adalah sesuatu hal yang sulit sekali untuk dimengerti tetapi juga mungkin salah satu doa yang sulit adalah karena kita paling sulit taat. Ketika kita itu bertemu dengan orang yang menyakiti hati kita, kita sulit sekali untuk mengampuni dia.

Saya akan jelaskan beberapa poin di bawah ini, bagian pertama saya akan menjelaskan ayat-ayat ini dengan mengatkan apa yang ‘BUKAN’. Ini adalah penjelasan secara negatif. Dan setelah itu saya akan menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan ayat ini saya menjelaskannya secara positif. Apa yang ‘BUKAN’ dimaksud di dalam hal ini ada tiga hal.

Yang pertama adalah ini ‘BUKAN’ usaha. Ketika kita membaca ayat ini, maka kita berpikir bahwa Allah akan mengampuni kita, karena hasil saya mengampuni orang lain, karena hasil usahaku mengampuni dia. Tidak, saudara. Kita diampuni berdasarkan perkerjaan Allah di dalam Yesus Kristus. Kita diampuni karena darah Yesus Kristus, pengampunan yang Tuhan berikan kepada kita, bukan hasil dari usaha kita sekecil atau sebesar apapun. Kita tidak bisa memberikan jasa kita di hadapan Tuhan. Seluruh orang di dunia ini selalu berpikir hal yang salah. Tidak seturut dengan Alkitab. Berpikir bahwa aku melakukan sesuatu maka Tuhan akan memberkati aku. Berpikir bahwa aku melakukan sesuatu maka baru Tuhan akan membawa aku pergi ke surga. Tidak! Kita melakukan apapun saja yang terbaik di dunia ini, kita tetap orang berdosa dan kita layak untuk dihukum di neraka. Kita tidak bisa melepaskan neraka itu dari usaha kita. Ada orang-orang yang berpikir, saya mesti berbuat baik dan kemudian saya timbang, saya bandingkan dengan perbuatan dosa saya. Kalau saya berbuat baiknya 100, lalu kemudian berbuat dosanya 20, maka 100-20 = 80 maka masih plus, maka saya pergi ke surga. Alkitab mengatakan tidak. Alkitab menyerang tentang satu hal ini. Satu dosa terkecil sekalipun, itu adalah pelanggaran terhadap kesucian Allah. Dosa sekecil apapun saja, menghasilkan kematian bagi kita semua. Dosa sekecil apapun saja, tidak bisa dihapuskan dengan usaha yang keras untuk berbuat baik. Maka kalau Allah itu mau mengampuni kita, bukan karena usaha kita. Tetapi karena inisiatif Dia sendiri, mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus dan Dia itu dimatikan dan bukan kita lagi yang mati kekal. Alkitab mengatkan bahwa dosa kita itu diletakkan, diberikan kepada Dia dan itu adalah jalan keselamatan. Sekali lagi, Allah mengampuni kita bukan karena kita mengampuni orang terlebih dahulu, bukan kita itu berbuat baik terlebih dahulu maka Allah baik kepada kita. Kita diampuni karena berdasarkan pekerjaan Allah di dalam Yesus Kristus.

Hal yang kedua, ini ‘BUKAN’ patron. Patron adalah sesuatu yang kita buat terlebih dahulu di atas kertas mungkin, sebuah pola lalu kemudian pola ini dijadikan pakaian. Maka patron akan ada, kemudian baru hal yang jadi ini mencontoh. Saudara-saudara, bukan patron saya mengampuni terlebih dahulu, baru Tuhan mencontoh saya dan saya diampuni oleh Dia. Di dalam Alkitab mengatakan, Dia yang mengampuni kita terlebih dahulu. Dia adalah Allah yang mengampuni kita terlebih dahulu, baru kita mencontoh Dia mengampuni. Mari kita membuka satu bagian Alkitab, Matius 18:21-35. Perhatikan ayat 33, “Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Ayat 33 adalah patron. Jadi, siapa yang mengasihi kita terlebih dahulu? Allah yang mengasihani kita baru kita bisa mengasihani orang lain. Allah yang mengampuni kita, baru saya mencontoh Dia untuk mengampuni orang lain.

Ketiga, ‘BUKAN’ prioritas seperti saya mengampuni, ini pertama, baru Tuhan mengikuti dari belakang, yang kedua. Dia Allah yang mengampuni dulu, baru kita bisa mengikuti Dia mengampuni.

Sekali lagi, yang pertama, bukan aku yang bekerja, tetapi Tuhan yang bekerja. Yang kedua, adalah bukan Allah yang mencontoh, tetapi aku yang mencontoh Allah. Dan yang ketiga, adalah bukan aku yang di depan tetapi Allah yang di depan dan aku mengikuti Dia.

Sekarang kita akan masuk, apa yang dimaksud dengan ayat-ayat ini.

Yang pertama, ini adalah tanda anak Allah yang sejati. Kemampuan seseorang mengampuni, karena melihat Allah sudah mengampuni dosa kita terlebih dahulu adalah tanda kesejatian orang-orang yang masuk ke kerajaan surga. Kalau saudara-saudara melihat di dalam Alkitab, saudara akan menemukan dua aliran ini yaitu anak-anak kegelapan dan anak-anak terang. Generasi anak-anak kegelapan memiliki dua tanda yaitu peninggian diri dan balas dendam. Anak-anak terang memiliki dua tanda ini yaitu menguji diri dan pengampunan. Dalam Kejadian 4:17 saudara akan melihat bagaimana anak-anak kegelapan itu memiliki tanda self-exaltation, untuk namanya dikenal oleh banyak orang, dan tidak dilupakan siapa saja. Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh menurut nama anaknya. Perhatikan Kejadian 4:26, apa yang dipikirkan oleh orang-orang sucinya Tuhan? Yaitu supaya banyak orang mengenal nama Tuhan, untuk mereka boleh memanggil nama Tuhan. Yang diinginkan oleh anak-anak kegelapan adalah ‘aku’. Semuanya adalah ‘aku’. Seluruh hamba Tuhan, majelis, aktivis di gereja, kalau engkau melayani di dalam gereja tetapi engkau ingin di dalam hatimu yang terdalam ‘aku’ dikenal, dan kalau saudara-saudara tidak dihargai, saudara mulai tersinggung, maka saya mau Tanya apakah kita itu anak kegelapan atau anak terang? Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan, “Engkau hamba-hamba Tuhan, engkau harus mati terhadap hinaan dan mati terhadap pujian. Ini bukan yang penting. Yang paling penting adalah nama Tuhan itu dikenal.” Tentu saudara-saudara, Tuhan akan menghargai hamba-hamba-Nya itu, pasti. Tentu saudara-saudara orang-orang yang kita layani mereka akan menghargai kita, itu pasti. Tetapi, jikalau orang-orang yang kita layani pun tidak menghargai kita dan kemudian kita merasa tersinggung, merasa dirugikan, dan kemudian kita marah, saya mau tanya di dalam hati kita yang terdalam itu sebenarnya ada benih terang atau tidak? Kalau kita kerja keras bukan karena namaku tetapi adalah agar Tuhan itu makin dikenal. Kalau aku memberikan persembahan uang yang terbanyak bukan karena namaku dicantumkan di gereja, tetapi adalah hanya supaya Kerajaan Allah itu makin diekspansi. Teruskan Kejadian 4:24, lihatlah tanda anak kegelapan. Meninggikan diri bahkan melebihi daripada nenek moyangnya. Kalau Kain itu dilukai dia harus dibalas tujuh kali lipat maka Lamekh lebih daripada Kain, harus tujuh puluh tujuh kali lipat. Lihatlah bagaimana generasi demi generasi dari anak-anak kegelapan akan berusaha untuk meninggikan diri bahkan lebih daripada generasi sebelumnya.

Tetapi bukan itu saja, tanda yang kedua adalah balas dendam. Balas dendam yang melebihi secara kualitas dan kuantitas. Memukul sampai bengkak tetapi balasannya adalah harus dimatikan. Ini adalah gerakan darianak-anak kegelapan. Banyak darikita kalau disakiti hatinya, kita merencanakan untuk menyakiti dia lebih daripada dia menyakiti kita. Di dalam hati kita sesungguhnya, apakah kita anak kegelapan atau anak terang? Kita mesti hati-hati. Kita mesti berani menguji diri. Di dalam anak-anak kegelapan tidak ada pengampunan. Di dalam anak-anak kegelapan selalu memegang kesalahan orang itu. Dulu ada lelucon, seorang jenderal yang paling sopan tetapi sebenarnya paling kejam. Itu adalah Soeharto. Kalau Soeharto itu dilukai dan bertemu dengan orangnya, dia akan berjabat tangan, tersenyum, “Kamu akan mati.” Dan seperti itulah yang kita lakukan. Lamekh mengatakan jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat. Jauh melampaui pendahulunya. Meletakkan dirinya lebih tinggi daripada seluruh pendahulunya. Dan kemudian balas dendam dengan sepuas-puasnya. Saudara-saudara, ketika orang bersalah kepada kita, saya tahu pasti di dalam diri kita ada sesuatu kemarahan dan keinginan untuk membalas dia supaya dia merasakan hal yang kita rasakan. Tetapi jikalau kita anak terang, maka Tuhan akan membawa kita kepada Kalvari. Di dalam Matius 18 tadi, maka kita bisa melihat bahwa Tuhan berkata kepada orang tersebut, “Bukankah Aku sudah mengampuni engkau? Engkau berhutang 10.000 talenta kepada-Ku. Dan orang lain bersalah kepadamu hanya 100 dinar?” (1 talenta=6000 dinar, maka 10.000 talenta= 60.000.000 dinar) Dan dibandingkan dengan orang lain yang bersalah kepadamu hanya 100 dinar, maka anak Tuhan akan sadar. Self-examination. Pertamanya aku akan membalas dendam, tetapi Roh Kudus akan membawa matanya bukan kepada kesalahan orang itu tetapi kepada kesalahan diri. Di hadapan Allah, aku salah. Di hadapan Kalvari, aku memiliki hutang yang jauh lebih banyak daripada orang itu bersalah kepadaku. Kemudian Roh Kudus akan membawa kita kepada pengampunan Tuhan. Oh hutangku banyak, dosaku banyak, tetapi Tuhan mengampuni aku. Yesus katakan bahwa raja itu mengampuni, membebaskan seluruh hutangnya 10.000 talenta, dia dikasihani, setelah itu baru ada kemungkinan orang itu mengampuni. Tanda anak Tuhan yang sejati adalah mampu mengampuni karena Tuhan sudah mengampuni dia. Saudara-saudara, bukan mampu mengampuni supaya saya berbuat baik kepadamu. Bukan mampu mengampuni supaya saya bisa pergi ke sorga. Bukan mengampuni karena kita mesti menjaga perdamaian dunia maka saya menahan diri saya dan mengampuni engkau. Yesus Kristus tidak mengatakan demikian. Engkau memiliki kemampuan mengampuni bukan karena engkau memiliki motivasi baik menjaga perdamaian dunia. Tidak! Alasannya bukan humanism. Alasannya adalah Kristologi. Alasannya karena Kristus sudah mengampuni kita terlebih dahulu. Dan itu adalah tanda dari anak terang. Saudara-saudara kiranya Tuhan boleh dipermuliakan dari ini semua. Ujilah diri kita. Dan minta pengampunan dari Tuhan itu dibukakan kepada kita.

Saya akan akhiri khotbah saat ini dan minggu depan kalau Tuhan pimpin kita akan meneruskan. Tetapi saya teringat sekali lagi akan apa yang pernah saya alami dalam hidup saya. Ada orang yang terkenal sekali di dalam gereja. Dan pada waktu itu saya melayani bersama-sama dengannya. Dan kami rapat pada malam hari itu bersama dengan kurang lebih 20 orang. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan orang itu tiba-tiba marah kepada saya. Mungkin salah paham. Mungkin prejudice. Mungkin dia sudah kecapaian. Tetapi tiba-tiba, dia itu berbicara keras kepada saya di depan puluhan orang dan membuat saya sangat malu dan begitu marah kepada dia. Karena sampai kapan pun saya akan buktikan bahwa saya tidak bersalah kepada orang itu. Ini adalah fitnah kepada saya di depan semua orang. Hari itu kami pulang sekitar setengah sebelas malam. Saya drive sampai ke rumah dengan marah sekali. Di dalam pikiran saya, saya akan katakan kepada orang itu, saya akan lepas pelayanan. Saya akan katakan kepada dia bahwa dia telah berlaku salah kepada saya. Sudah mempermalukan saya di depan umum. Saya akan letakkan jabatan pelayan saya. Supaya dia tahu betapa ruginya dia karena saya sangat kerja keras di dalam gereja. Saya akan lakukan itu supaya dia sakit hati dan banyak orang sakit hati. Hari pertama, hari kedua, kemarahan itu ada terus menerus. Terus menerus. Dan saya ingin telepon ke banyak orang menceritakan apa yang terjadi supaya semua orang tahu dan mengerti posisi saya. Tetapi sekitar hari ketiga atau keempat, saya masih mengingat istri dan anak saya sudah tidur. Hati saya gelisah karena kemarahan seperti itu. Kemudian saya duduk dan saya berdoa, tetapi begitu sulit. Saya bahkan tidak bisa berkata-kata. Saya hanya teringat akan satu kalimat ini, “Ampuni kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Karena kalimat ini dalam bahasa Indonesia begitu jelas, maka saya menguatkan hati saya untuk memberikan pengampunan kepada orang itu di dalam doa saya. Dan ketika saya mengatakan, “Tuhan, saya memutuskan dalam hati saya untuk mengampuni orang itu,” sesuatu tiba-tiba terjadi. Pikiran saya begitu clear. Tuhan memperlihatkan seluruh dosa saya di hadapan Dia satu persatu, dosa-dosa yang bahkan tidak diketahui oleh orang lain. Dan di hadapan Kalvari itu, Dia sudah mengampuni saya. Dia memperlihatkan kepada saya 10.000 talenta yang saya berhutang kepada Dia dan saya sudah dibebaskan dari hutang itu. Saya dikasihani, saya dicintai oleh Dia. Saya yang seharusnya penghuni paling bawah neraka itu, tetapi saya diangkat menjadi anak-Nya. Dicintai oleh Dia. Dipakai oleh Dia. Dilindungi oleh Dia. Saya berhutang 10.000 talenta itu. Dan apakah kesalahan orang itu? Sangat sedikit. Hari itu saya tidak mengingat kesalahan orang itu. Saya idak lagi marah kepada orang itu. Tuhan melepaskan seluruh kemarahan, dendam dan seluruh hal yang memalukan itu. Nothing.

Spurgeon menyatakan, ketika ada orang lain yang berkata bahwa dirimu itu jahat, engkau jangan marah kepadanya, karena engkau pasti lebih jahat daripada yang dikatakan orang itu. Saudara-saudara, jikalau hari ini saudara masih memegang kesalahan orang lain, jikalau saudara mundur dari pelayanan karena tersinggung, bukankah engkau berhutang 10.000 talenta di hadapan Allah? Lepaskan 100 dinar itu. Mengapa engkau membuat dirimu tidak lagi dipakai Tuhan? Dengan memegang kesalahan orang lain, mungkin itu adalah suamimu, atau istrimu, mungkin orang yang engkau kasihi, mungkin majelis di gereja, mungkin hamba Tuhan di gereja, ingatlah akan 10.000 talenta kita bersalah di hadapan Tuhan. Seribu kali kita hidup pun tidak bisa membayar hutang itu. Malam hari ini, lepaskan pengampunan. Malam hari ini. Ingat Kalvari. Minta Tuhan mencintai kita untuk kita memiliki cinta kepada orang lain. Jangan kita mengikat diri di dalam kegelapan. Itu adalah tanda anak-anak kegelapan. Jangan meninggikan diri dan kemudian membalas dendam. Tetapi ujilah dirimu dan kemudian engkau akan tahu bahwa Tuhan itu mengampuni kita dan lepaskan pengampunan itu. Hari ini, khotbah ini saudara dan saya harus berespon segera. Tidak ada cara lain lagi. Pengampunan itu here and now. Sepanjang engkau lepaskan khotbah hari ini dan engkau berpikir aku akan bergumul, maka ikatan kuasa kegelapan itu akan mengikat engkau makin lama makin keras. Kiranya anak-anak Tuhan boleh dibebaskan, dilepaskan dari dosa-dosanya. Kiranya kasih Tuhan di atas kayu salib kita boleh lihat dengan jelas. Kiranya Tuhan boleh dipermuliakan. 


Mazmur 27:1-3
 
 

Mazmur 27:1,4,14
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

5 May 2019
Doa Bapa Kami (14)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10; Mazmur 25:4-5; Mazmur 27:11

Matius 6:9-10; Mazmur 25:4-5; Mazmur 27:11

Kehendak Allah sangat mulia. Allah mulia dan kehendak-Nya mulia. Jikalau Dia mau menyatakan kehendak-Nya kepada kita, manusia, itu adalah privilege. Di dalam seri kehendak Allah ini, sekali lagi saya dengan gemetar berbicara kepada Saudara-saudara. Tidak ada satu manusia pun yang expert untuk mengerti tuntas kehendak Allah. Banyak kehendak Allah di bumi ini yang sulit untuk dimengerti. Seakan-akan kontradiksi dengan pikiran kita. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa pikiran Allah itu berbeda dengan pikiran kita. Apa yang menjadi rancangan-Nya itu bukan menjadi rancangan kita. Ini suatu misteri. Di tempat yang lain, pada waktu-Nya, Tuhan akan membukakannya kepada kita dan kita akan memuji kebesaran-Nya karena Dia adalah Allah yang baik.

Kita harus belajar melakukan kehendak-Nya. Berdoa seperti Pemazmur mengatakan, “Ajarkan dari jalan-jalan-Mu kepadaku.” Kita harus memacu diri untuk menaati kehendak-Nya digenapi di dalam dunia, karena itu adalah panggilan kita sebagai orang Kristen. Kristus menjadi raja atas hidup kita, ditahtakan di dalam hati kita. Bukan aku lagi yang bertahta, bukan kehendakku yang jadi, tetapi kehendak Kristus yang jadi. Ketika Alkitab mengatakan hal ini, sebagai manusia kita selalu berpikir, “Ah, ini sesuatu yang menakutkan; sesuatu yang gelap.” Sebenarnya tidak selalu seperti itu. Kalau pun itu sesuatu yang gelap di depan, Alkitab menyatakan bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik, yang terindah di dalam hidup kita. Kehendak Allah adalah yang paling membuat kita berbahagia.

Hidup kita diciptakan oleh Allah, hanya satu kali di dalam dunia ini. Dia tidak mungkin menyia-nyiakan hidup kita. Dia akan menggunakan hidup kita dan membuat hidup kita paling penuh, paling berbahagia, paling berarti. Hidup yang mulia! Sebaliknya, orang-orang yang melakukan kehendak diri, melawan kehendak Allah, tidak mau bertobat di dalam dosa, kesaksian-kesaksian hidup mereka berada di dalam kegelapan dan kebutaan di dunia ini. Tidak ada kebahagiaan, tidak ada sukacita, tidak ada pimpinan Tuhan. Kegagalan-kegagalan dari kacamata kekekalan selalu ada. Biarlah kita yang selama ini berjalan di dalam dosa dan kesalahan, mencari kehendak diri dan tidak peduli dengan kehendak Allah, pada sore hari ini bertobat. Allah mengasihi kita. Dia tidak menginginkan hidup kita yang hanya satu kali adalah hidup yang sia-sia dan percuma. Kembalilah kepada Tuhan. Bertobatlah dan berdoalah, Tuhan nyatakan kehendak-Mu dan jalan-jalan-Mu. Berikan aku satu keinginan untuk melakukan kehendak-Mu, keinginan yang kuat untuk boleh taat. Maka kita akan berjalan di dalamnya dan lihatlah terang itu menyertai kita selalu.

Kita sudah berbicara mengenai prinsip-prinsip praktis di dalam menjalankan dan mencari tahu kehendak Allah. Minggu yang lalu kita sudah berbicara berkenaan dengan tiga hal praktis. Pertama,untuk mencari tahu kehendak Allah, tetapkan hati terlebih dahulu untuk taat. Taat, baru akan mengerti. Ini adalah prinsip rohani yang penting. Saudara dan saya tidak bisa melampaui prinsip ini, menghindari prinsip ini. Sesuatu yang Alkitab tuntut. Di dalam Yohanes pasal 7 ayat 17, “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu.” Bukan kita mengerti terlebih dahulu, tetapi kita mau menetapkan hati untuk taat terlebih dahulu. Allah itu Allah. Kita itu manusia. Dia tidak sama dengan kita. Kita bukan mencari, meminta pendapat Tuhan. Tetapi kita minta untuk Dia memerintah atas hidup kita. Tetapkan terlebih dahulu untuk taat, karena kalimat Firman-Nya sangat berharga. Dia pada diri-Nya sendiri tidak akan pernah membiarkan Firman-Nya itu jatuh percuma. Setiap kali Dia berbicara, pasti kehendak-Nya jadi. Ketika kita menyadari prinsip-prinsip seperti ini, minta anugerah Tuhan untuk memberikan kepekaan kepada kita. Setiap kali kita membaca Alkitab, setiap kali pergi ke gereja, apakah di dalam hatimu sadar bahwa Allah berbicara kepada kita adalah suatu privilege. Alkitab mengatakan, “Firman-Nya pasti akan terlaksana.” Kalau kita sudah tidak ada kepercayaan, sudah tidak ada ketaatan, kemudian datang kepada Tuhan bahkan tanpa kita sadar dan kita cuma membuka Firman-Nya dan membaca-baca, sangat mungkin kita tidak terlalu tahu apa pun saja. Tetapi kalau kita menunggu-nunggu Dia berbicara dan hati kita begitu lembut, dan kita mengharap-harap Dia berbicara kepada kita. Dengan air mata, dengan hati yang remuk, mengatakan. “Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Bukalah jalan-jalan-Mu kepadaku. Aku mau rela taat.” Maka Dia akan menyatakan Firman-Nya kepada kita.

Hal yang kedua,jalankan perintah-perintah Allah yang sudah jelas di dalam Alkitab. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh ingin untuk menjalankan kehendak-Nya dan bukan mencari seorang counsellor saja. Kita mau untuk menjalankan karena Dia adalah Raja. Jalankan perintah-perintah-Nya yang jelas di dalam Alkitab. Jangan menggunakan, memanfaatkan Allah untuk kita. Memang kita ada kebutuhan dalam hidup kita dan tidak apa-apa meminta petunjuk-Nya. Tetapi di tempat yang lain, biarlah apa yang sudah dinyatakan di dalam Alkitab itu benar-benar kita jalankan.

Hal yang ketiga adalahbaca Alkitab secara teratur setiap hari, karena dengan begitu kita mengerti kehendak Allah. Pikiran kita di-format ulang. Pikiran kita dibuat struktur yang baru, sehingga kita tidak hanya asal ambil bagian Alkitab. Allah memilki suatu prinsip di dalam menjalankan hidup di dunia ini. Ketika kita membaca Alkitab secara teratur, maka kita makin lama makin mengerti cara kerja-Nya, mengerti keputusan-keputusan-Nya. Ini adalah cara Allah untuk mem-format, merestrukturisasi cara pikir kita. Alkitab mengatakan, biarlah akal budimu itu di-transform. Ini adalah akal budi yang diperbaharui dengan Firman.

Jangan terlalu percaya dengan mimpi-mimpi ataupun penampakkan-penampakkan. Alkitab mengatakan setan bisa tampak seperti malaikat terang. Jangan kita terus menerus memikirkan hal-hal yang spektakuler. Semakin banyak hal yang spektakuler, maka sangat mungkin adalah indikasi dari setan. Semakin banyak hal yang sifatnya seperti itu akan membuat saudara tidak membaca Alkitab dan mempercayai hal-hal seperti itu. Jangan terlalu percaya jikalau ada hamba Tuhan atau diri saudara sendiri ada suara seakan-akan dari Tuhan, boleh dikatakan sangat mungkin itu dari setan. Setiap suara atau mujizat atau mimpi atau apa pun saja, saudara mesti uji di bawah terang Firman Tuhan. Mimpi boleh ada atau tidak, tetapi Alkitab yang menjadi patokan pertama. Engkau harus membaca Alkitab dan mempercayainya melebihi mimpi. Ketika mimpi-mimpi terjadi, apakah ini dari Tuhan? Belum tentu. Jalan yang disangka lurus ujungnya maut. Bagaimana engkau bisa menang melawan setan yang seperti itu? Bagaimana engkau bisa meng-convince dirimu bahwa ini bukan dari Tuhan? Setan kalau pegang diri kita, sulit sekali untuk lepas. Semua ini adalah teknik setan. Kita harus hati-hati. Jangan terus menerus bersandar kepada mimpi, tidak pernah di dalam Alkitab diajar seperti itu.

Case yang kedua, ada begitu banyak orang, hamba-hamba Tuhan yang seakan-akan begitu rohani. Saya tahu suara Tuhan, saya mendengar suara Tuhan. Saya tahu kehendak Tuhan. Tuhan bicara kepada saya. Kalau Saudara-saudara bertemu dengan orang-orang seperti itu, cepat tinggalkan gereja itu! Itu pasti pekerjaan setan! Lihat di dalam Alkitab. Berapa kali Abraham mendengarkan suara Tuhan? Berapa kali Daud mendengarkan suara Tuhan? Melalui cara apa mereka mendengarkan suara Tuhan? Dan berapa panjang jarak suara Tuhan yang pertama dan yang kedua? Ada nabi-nabi yang suara Tuhan bicara dengan jelas kemudian berapa puluh tahun kemudian suara Tuhan yang kedua. Sekarang hamba Tuhan lebih hebat dari nabi itu. Sebelum masuk kamar mandi, dengar suara Tuhan. Waktu keluar dari kamar mandi, dengar lagi suara Tuhan. Lebih rohani daripada Abraham. Lebih rohani daripada Daud. Daud mendengarkan suara Tuhan melalui Nabi Natan. Tetapi hamba Tuhan sekarang semuanya langsung dari Tuhan. Hati-hati dengan hal-hal yang supranatural seperti ini. J.I.Packer menyatakan, “Orang Kristen yang paling mudah tersesat adalah orang-orang yang selalu menekankan hal-hal seperti ini.” Jadilah orang Kristen yang stabil, bertanggung jawab. Kita tidak dipanggil untuk menjadi orang yang supra rohani. Kita adalah orang berdosa yang berjalan bersama dengan Tuhan. Lihatlah bagaimana Tuhan memimpin langkah demi langkah di dalam kemantapan hidup kita sehari-hari. Setan ingin membuat kita tidak membaca Firman karena Firman Tuhan berisi kehendak Allah dan Firman Tuhan membedakan roh. Baca Alkitab teratur setiap hari minimal satu pasal sampai empat pasal. Banyak orang tanya dari mana saya harus membaca Firman Tuhan? Kalau saudara-saudara membaca secara teratur, mulailah dari 1 Yohanes lalu kemudian kalau 1 Yohanes selesai, maka masuklah ke dalam Injil Yohanes. Yohanes pasal 1, Yohanes pasal 2, dan seterusnya, kemudian masuk ke dalam kitab Efesus. Kemudian masuk dalam kitab Ibrani. Selesaikan satu Kitab, maka saudara-saudara akan mendapatkan satu pengertian terstruktur satu persatu. Itu tidak bisa dalam satu hari tetapi akan makin lama makin peka akan pimpinan Tuhan.

Saya lanjutkan beberapa poin. Prinsip-prinsip praktis di dalam menjalankan kehendak Tuhan. Prinsip keempat, adalah tinggal tenang di hadapan Tuhan. Ini adalah satu prinsip untuk kita mengerti bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita saat ini adalah sesuatu yang Tuhan kehendaki. Ketika kita berbicara berkenaan dengan aku mau mencari tahu kehendak Allah, maka ini berbicara tentang masa depan. Kita harus tahu kalau saudara dan saya ada di dalam Kristus dan tidak melakukan dosa yang sengaja, maka kita berada di dalam kehendak Allah. Jikalau kita melakukan dosa, maka kita langsung bertobat minta pengampunan dari Tuhan. Tetapi ketika kita berada di dalam keadaan yang sekarang, apa yang terjadi kepada anak, istri kita, kesehatan kita, segala sesuatu yang ada kalau kita ada di dalam Kristus, maka itu ada di dalam providensia Allah, penetapan ilahi dalam hidup kita. Ini adalah prinsip Alkitab bagi kita untuk kita boleh content saat ini. Jangan lupa bahwa Allah yang mengatur masa depan kita adalah Allah yang juga bekerja mengatur kehidupan kita sekarang ini. Apa pun saja yang ada di dalam hidup kita saat ini, baik atau buruk, kalau kita ada di dalam Kristus, tidak ada yang kebetulan, itu adalah sesuatu yang saudara dan saya harus hidupi. Biarlah kita boleh menyerah dan rela di dalam keadaan hidup kita sehari-hari saat ini. Di dalam Alkitab dikatakan, biarlah engkau boleh tenang, tinggal tenang di hadapan Allah. Mari kita melihat Mazmur 46:11, ayat yang sangat indah, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

Kita tidak puas dengan hidup kita sekarang? Jangan bersungut-sungut. Jangan marah. Minta sama Tuhan kerelaan hati, enjoyment di dalam hidup saat ini karena adalah yang dirancang Tuhan terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk. Yang paling penting bagaimana respon kita di hadapan Tuhan. Jangan bersungut-sungut dan jangan marah. Ketika kita marah, sebenarnya kita tidak mempercayai penetapan ilahi dalam hidup kita. Dan kalau kita bersungut-sungut maka kita sebenarnya menghina Dia yang merancang segala sesuatu dalam hidup kita. Percayalah di dalam Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Ini adalah ayat emas. Tidak ada yang sia-sia di dalam hidup kita. Sekejam dan segelap apapun hidup, seakan-akan sudah tidak memiliki asa dan pengharapan. Nantikanlah Tuhan. Engkau akan lihat kebaikan-Nya. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup kita. Semuanya untuk kebaikan kita dan aturlah dalam hati kita, tetapkan bahwa aku mau hidup untuk mengikuti Engkau. Lihat bagaimana segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang terpanggil seturut dengan rencana Allah.

Suatu hari saya berada di dalam keadaan yang sangat tidak mengenakkan. Ada orang-orang di atas saya yang salah mengerti saya, sesuatu yang menyakitkan bagi kami sekeluarga. Saya pertama marah dan kemudian saya argue dengan banyak orang. Saya marah dan menyalahkan orang-orang tertentu. Itu berjalan minggu demi minggu sampai bulan. Lalu saya bertemu dengan satu hamba Tuhan yang saya menghormati. Dia bicara kepada saya panjang lebar. Ada satu kalimat yang langsung membuat hati saya terpukul. Dia mengatakan, “Sebenarnya engkau marah kepada providensia Allah, marah kepada penetapan Allah yang terjadi padamu.” Dia mengatakan kalimat yang saya tahu sekali saya tidak sedang berespon dengan manusia, saya sedang berespon dengan Allah yang meng-create seluruh situasi kehidupan saya. Apa yang kemudian kita kerjakan? Kita berlutut dan mengatakan kepada Tuhan, aku tidak akan memberontak Tuhan. Aku menerima seluruh situasi yang Kau berikan kepadaku. Lakukanlah apa yang Kau pandang baik. Bentuklah aku. Kiranya kehendak-Mu jadi. Hari demi hari kemudian keadaan jauh lebih baik karena hati saya menerima keadaan-keadaan yang Tuhan berikan kepada saya. Apakah engkau tidak puas dengan hidupmu sekarang? Kecuali kita berdosa, maka kehendak Allah adalah kita repent. Bertobat. Tetapi kalau kita itu tidak memiliki dosa, maka terimalah karena ini adalah kehendak Allah.

Allah menyatakan kehendak-Nya melalui Alkitab. Allah juga menyatakan kehendak-Nya di dalam providensia-Nya mengatur hidup kita sehari-hari. Alkitab di sini mengatakan: Be still and know that I AM the Lord. Pertama kali saya mendapatkan Firman ini pada waktu peringatan 35 tahun pendeta Stephen Tong menjadi hamba Tuhan. Sekarang dia sudah melayani 50 tahun lebih. Waktu itu saya masih mahasiswa, saya melihat dia di satu seminar hamba-hamba Tuhan, hanya kurang lebih sekitar 100 orang saja yang datang. Dia memanggil teman-teman dekatnya yang melayani di Cina. Saya senang sekali bertemu dengan orang-orang itu karena adalah orang-orang yang dipakai oleh Tuhan. Ada Christopher Sun yang melayani seperti Pak Tong di lapangan terbuka ribuan orang. Ada Thomas Wong yang merupakan presiden dari 82,000 and beyond dan kemudian ada penginjil-penginjil untuk anak-anak, untuk orang-orang miskin, penginjil-penginjil yang melayani di jalanan, yang melayani di gereja, dan mereka memiliki waktu untuk 30 menit itu berbicara. Hampir sebagian besar mereka pernah masuk penjara. Saya masih ingat ada salah satu orang itu memakan daging tikus di penjara untuk bisa hidup. Seluruh seminar itu sangat menyentuh saya sampai saat ini. Salah satu pembahasan mereka adalah bagaimana Cina itu bisa diinjili. Tetapi Cina sangat tertutup pada waktu itu dan banyak sekali penganiayaan. Penginjil-penginjil itu menyatakan kekuatirannya akan masa depan Cina, mereka merasa sangat-sangat tertekan dan masa depan Cina itu gelap. Tetapi ada satu orang yang naik ke atas dan memulai sesinya. Saya lupa siapa, tetapi pasti bukan orang terkenal. Dia membuka ayat ini dan ketika dia membuka ayat ini menghibur semua orang di Cina yang sedang menderita. Ayat yang dia baca adalah Mazmur 46:11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Dia adalah Allah yang menuntun hidup kita. Tinggallah tenang di hadapan Tuhan.

Hal yang kelima. Ketika kita mau mencari kehendak Allah, kita berdoa kepada Dia. Satu hal yang melebihi kehendak-Nya adalah Pribadi-Nya. Datanglah kepada Tuhan dengan keinginan untuk mengenal Dia. Matius 6:8, mengatakan bahwa, “Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Kadang kita sangat kuatir dan mau mencari kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Kita berpikir mengenai satu objek, yaitu kehendak Tuhan. Tidak salah, bahkan Alkitab mengatakan “maka datang kepada Tuhan dan nyatakan keinginanmu dalam doa dan ucapan syukur.” Tetapi kita harus tahu bahwa sebenarnya Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan. Kita boleh menanyakan apa yang menjadi kehendak-Nya ketika kita datang kepada Dia. Tetapi jangan terus menerus bertanya mengenai kehendak-Nya saja. Kita datang kepada Dia; hal yang paling utama adalah aku ingin bersekutu dengan Tuhan, mendengarkan Firman-Nya. Allah kita itu begitu besar. Jalan-Nya itu tidak terselami. Mari kita datang kepada Tuhan karena ingin mengenal Dia. Biarkan Dia bebas berbicara kepada kita apa yang dikehendaki-Nya. Yang paling penting biarlah kita boleh berjalan di hadapan Tuhan. Kita menghendaki relasi yang indah bersama Tuhan, yang baik bersama dengan Tuhan dan kita menaati dengar-dengaran kepada Dia.

Terakhir adalah bagaimana mengetahui kalau Tuhan memanggil saudara dan saya secara full-time menjadi hamba Tuhan. Pak Tong pernah bicara kepada kami menyatakan apa yang menjadi kelicikan hati manusia. Suatu hari ketika dia melihat seseorang anak muda, terus dia mengatakan, ”Kamu jadi hamba Tuhan yah full-time!” Lalu dia mengatakan, “Oh, tidak Pak Tong.” “Kenapa tidak?” Terus dia mengatakan, “Saya tidak yakin kalau saya dipanggil jadi hamba Tuhan.” Dia adalah seorang manager suatu perusahaan. Lalu Pak Tong mengatakan, “Oh, jadi sekarang kamu yakin yah bahwa Tuhan memanggil kamu menjadi manager?” Perhatikan baik-baik. Saya tanya kepada saudara-saudara, berarti hari ini engkau yakin, engkau kerja di mana itu adalah kehendak Tuhan? Anak muda, kenapa engkau tidak menggumuli siapa tahu Tuhan memanggil engkau menjadi hamba-Nya? Bagaimana kita mengetahui kalau kita dipanggil oleh Tuhan secara full-time? Saya musti jelaskan sedikit terlebih dahulu. Kita semua harus full heart di hadapan Allah, harus full-time melayani Tuhan di dalam bidang kita masing-masing. Kita semua adalah hamba-hamba Tuhan pada bidangnya masing-masing. Kita semua adalah hamba Tuhan/ambassador for Christ di dalam seluruh konteks hidup kita masing-masing. Kita full heart dan full-time melayani Tuhan. Kita tidak melayani setan, tidak melayani dunia, tidak melayani manusia, tidak melayani dosa. Tetapi ada sebagian kecil orang dipanggil menjadi hamba Tuhan, dikhususkan untuk mengurus pekerjaan-pekerjaan Tuhan di dalam gereja dan bersangkut-paut dengan Firman dan jiwa. Orang-orang ini dipanggil menjadi guru Injil, gembala, penginjil dan missionary. Orang-orang yang tadi saya sebutkan itu mendedikasikan seluruh hidupnya seperti Lewi. Orang-orang yang seluruh hidupnya tidak memikirkan mengenai hal-hal di dunia ini, mata pencaharian tetapi sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya untuk melayani Allah.

Pertanyaannya adalah bagaimana saya bisa tahu kalau saya dipanggil menjadi hamba Tuhan yang dikhususkan untuk pekerjaan-pekerjaan Tuhan seperti ini? Khususnya untuk anak-anak muda. Tiga prinsip ini biarlah engkau perhatikan dalam hidupmu, dalam hatimu ada atau tidak. Jikalau itu ada, sangat mungkin Tuhan memanggil engkau menjadi hamba-Nya. Prinsip pertama, di dalam hatimu makin lama makin sadar menjadi seorang hamba Tuhan itu adalah suatu pekerjaan yang paling mulia. Ini adalah suatu profesi, suatu panggilan yang tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa diganti dengan apapun saja, tidak mungkin bisa diganti oleh kedudukan presiden sekalipun. Menjadi penyambung lidah Allah itu adalah hal yang sangat mulia, privilege. Hanya orang-orang yang Tuhan tentukan saja yang boleh menjadi penyambung lidah Allah. Orang-orang seperti ini tidak mungkin akan bergeming atau bergoyang ketika diberikan posisi atau diberikan uang lebih. Dia bisa mendapatkan uang, bisa mendapatkan kedudukan tetapi itu bukan hal yang penting. Satu-satunya yang paling penting di dalam hatinya adalah Allah dan Firman-Nya itu diketahui oleh semakin banyak orang. Dia mendedikasikan dirinya di dalam pelayanan ini karena melihat ini begitu mulia. Suatu hari pendeta Stephen Tong ditanya dalam sebuah seminar, “Mengapa engkau tidak mencalonkan diri menjadi presiden?” Lalu dia mengatakan, “You pingin saya turun jabatan?” Hamba Tuhan itu meskipun tidak di dalam gereja yang besar seperti ini, masuk di dalam pelayanan pedesaan sekalipun yang tidak punya uang, tidak punya kenalan, tidak punya hal-hal duniawi pun, dia akan sadar bahwa posisinya tidak tergantikan bahkan ketika dia diangkat jadi presiden, itu nothing. Ini adalah suatu panggilan yang mulia. Tidak bisa diganti dengan uang atau posisi apapun.

Prinsip kedua, jikalau ada di dalam hatimu bahwa ini adalah panggilan yang mulia tetapi sadar bahwa kehidupan hamba Tuhan, pekerjaan hamba Tuhan itu sebenarnya penuh kesulitan, hinaan dan dunia akan tidak menggubrisnya, tidak menganggapnya. Sebenarnya, Alkitab mengatakan, “Kita ini disebutkan sebagai sampah dunia.” Sebenarnya menjadi hamba Tuhan tidak memiliki apa-apa seperti suku Lewi tadi. Bagian kita adalah Tuhan sendiri, demikian kata Alkitab. Saudara melihat hamba Tuhan adalah sebuah privilege, mulia, pada saat yang sama sebenarnya masuk dalam kehidupan yang penuh kesulitan. Ketika saudara melihat, menyadari tetapi kemudian, ketiga, prinsipnya di dalam hati saudara, saudara rela. Jalani semuanya. Meskipun ditolak oleh dunia, tidak dipedulikan. Sulit hidupnya tetapi rela menjalaninya, mau menjalaninya, punya kerinduan menjalaninya dan apapun saja yang dikerjakan, rasa kurang kecuali aku dimasukkan di dalam pelayanan full di dalam sebuah gereja. Maka tiga tanda ini jikalau ada dalam hatimu maka itu adalah satu kemungkinan besar Tuhan menghendaki engkau menjadi hamba-Nya. Biarlah hal-hal seperti ini boleh ada dalam hidup kita. Saya tidak mengatakan bahwa seorang hamba Tuhan pasti tidak punya uang. Kalau dibuat tidak terkenal dan tidak punya uang, rela karena memang itu adalah panggilan Allah. Melihat kemuliaan jabatan hamba Tuhan, melihat kesulitan yang dalam tetapi rela menjalaninya. Jikalau itu ada, sangat mungkin engkau dipanggil menjadi hamba-Nya. Kiranya Tuhan dipermuliakan.


Matius 6:9-10
 
 

Mazmur 27:1-3
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

28 April 2019
Doa Bapa Kami (13)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Tuhan mengajarkan kita, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Ini adalah isi hati dan misi Yesus Kristus. Misi Yesus Kristus adalah untuk menghadirkan kehendak Bapa di tengah-tengah dunia ini. Dia mengajarkan dalam doa Bapa kami, kehendak Allah itu jika dijadikan di bumi artinya adalah kerajaan-Nya dihadirkan di bumi, dan jikalau kerajaan-Nya dihadirkan di bumi, itu artinya nama-Nya dipermuliakan di bumi. Karena itu berdoalah demikian, “Bapa kami di sorga, dipermuliakan, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.” Saya sudah berbicara berkenaan dengan seri ‘Datanglah kerajaan-Mu’. Tentang apa itu kerajaan Allah. Dan saya sudah berbicara berkenaan dengan beberapa seri mengenai prinsip-prinsip kehendak-Mu itu jadi, maka pada sore hari ini saya sekarang akan bicara berkenaan dengan hal-hal praktis bagaimana untuk mengetahui kehendak Allah. Tetapi dengan gentar, dengan takut, dengan sadar tidak layak, saya mengatakannya, karena siapa saya? Saya bisa mengatakan kepada saudara-saudara hal-hal praktis untuk mengetahui kehendak Allah, karena tidak mudah untuk mengetahui kehendak Allah, tidak ada satu orang-pun yang expert untuk mengetahui kehendak Allah, apakah itu J.I Packer, Billy Graham, ataukah itu hamba-hamba Tuhan terkenal, orang-orang puritan pun tidak ada yang expert untuk mengerti kehendak Allah.

Allah kita adalah pribadi. Dan karena Dia pribadi pasti Dia memiliki kehendak, dan kehendak-Nya untuk umat-Nya itu ketahui dan kehendak-Nya yang umat ketahui adalah kehendak-Nya yang umat-Nya harus cari dan genapi di dalam hidup. Banyak sekali dari kita tidak peduli dengan kehendak Allah dan tidak membaca Alkitab untuk mengetahui kehendak Allah. Banyak dari kita hidup di hadapan Allah adalah: aku mau berkehendak ini, tetapi karena aku orang Kristen, aku berdoa pada-Mu supaya engkau memberkati aku itu. Seringkali hamba-hamba Tuhan diundang oleh jemaatnya untuk memberkati rumah yang baru, memberkati pabrik, atau usaha atau kantor yang baru. Ketika saya diundang, saya akan tanya, “Kenapa engkau mau saya hadir untuk kantor/pabrik kamu?” Jika mereka mengatakan, supaya bisa didoakan, saya katakan, “Saya akan mendoakan supaya kehendak Allah itu terjadi. Sekarang, kalau kehendak Allah adalah untuk sementara engkau rugi, jatuh, miskin untuk sementara, tidak berhasil untuk sementara, engkau mau atau tidak?” Lihat di dalam Alkitab, ada orang diberkati berhasil, ada orang itu dengan tangan Tuhan dibuat tidak berhasil untuk sementara waktu, karena inti dari kehendak Allah adalah pembentukan terhadap orang itu, bukan berhasil atau gagal secara dunia. Kehendak Allah akan membuat saudara berhasil adalah untuk keberhasilan kehendak Allah jadi. Kehendak Allah kadang membuat kita tidak berhasil supaya kehendak Dia jadi. Dan seluruhnya itu adalah kehendak Allah supaya jadi, supaya sukses di dalam hidup kita. Banyak dari kita, memiliki rencana kemudian kita berdoa sama Tuhan untuk memberkati rencana tersebut, supaya ini menjadi sukses di mata dunia. Sebenarnya kita tidak mencari kehendak Allah, sebenarnya kita menginginkan kehendak kita yang jadi, menggunakan tangan Allah. Hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi, apa yang diajarkan oleh Alkitab, jikalau kita memiliki sesuatu planning, maka kemudian kita minta Tuhan itu intervensi di dalamnya, kita boleh meminta kepada Dia untuk keberhasilan, itu tidak salah, tetapi biarlah kehendak akhirnya itu Tuhan, dan seluruh jalannya Tuhan yang mengatur sampai sekecilnya. Jikalau Tuhan membawa kita menuju kepada lembah untuk akhirnya sampai ke puncak gunung, biar itu kehendak Tuhan. Dalam Alkitab dikatakan biarlah engkau berdoa, menyatakan seluruh keinginanmu di dalam doa dan ucapan syukur. Kenapa itu berdoa? Seluruh keinginan, apa yang kita want itu kita doakan dan kemudian kita itu mengucap syukur. Karena artinya adalah apapun yang Tuhan nanti perbuat, itu akan menjadi kebaikan bagi kita. Yang paling penting, planning kita sudah ada di tangannya Tuhan. Bukan kita jalan sendiri tetapi adalah kehendak Tuhan yang dinyatakan. Hal yang lain adalah banyak orang Kristen sebenarnya tidak peduli dengan kehendak Tuhan, mereka peduli kehendak Tuhan jikalau urusannya sama usaha dan jodoh. Mereka biasanya tidak terlalu peduli kehendak Tuhan, pokoknya kalau sudah urusan jodoh, kalau sudah ada problem di tempat mau kerja di mana, baru tanya pendeta. Pendeta tidak lebih daripada dukun. Ada orang panggil saya, dan saya tahu sebenarnya cukup banyak pendeta yang dipanggil seperti ini, untuk pergi ke rumahnya, mendoakan rumahnya karena rumahnya ada setan. Untuk apa? Setan itu tidak suka untuk tinggal di rumah-rumah, setan itu suka tinggal di dalam hati kita, hati anak-anak Tuhan yang tidak ada Tuhan. Biarlah kita boleh menyadari tidak menggunakan Tuhan untuk seluruh keinginan duniawi kita. Allah itu ada bukan untuk kita, kita ada untuk menjalankan kehendak Allah. Sekarang mari kita melihat prinsip-prinsip Alkitab untuk kita boleh mengerti kehendak Allah. Saya berbicara mengenai lima prinsip terlebih dahulu, ini adalah prinsip-prinsip yang sangat stabil seturut dengan Firman Tuhan, dan biarlah kita seluruhnya memperhatikan apa prinsip untuk mencari kehendak Allah.

Pertama,jikalau kita ingin untuk mengerti kehendak Allah, tetapkan terlebih dulu hati untuk taat, baru kita akan mengerti. Tetapkan hati untuk taat, apapun saja kehendak Allah, apapun saja keputusan Allah, baru kita akan mengerti. Ini adalah prinsip penting, kalau kita tidak menetapkan hati untuk taat, maka kita tidak akan pernah tahu apa itu kehendak Allah. Kalau saudara menginginkan mengerti kehendak Allah secara spesifik dalam bidang tertentu, tetapkan hati anda untuk taat terlebih dahulu, apapun saja jawabannya. Tanpa hal ini, kita tidak akan mengerti kehendak Allah, karena kalau kita tidak menetapkan hati taat berarti hati kita bercabang, dan hati yang bercabang, Alkitab mengatakan, tidak akan mendapat apapun saja. Prinsip ini ada dalam Yohanes 7:17. Ini adalah suatu hal yang penting untuk kita mau mengerti kehendak Allah. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu, saudara-saudara pada waktu itu orang-orang itu datang kepada Yesus Kristus dan kemudian mereka itu mau percaya tetapi dia akan mau menyelidiki daripada Yesus Kristus. Di dalam pikiran mereka, engkau harus bicara dulu sama saya, kemudian kalau itu saya bisa setujui, saya percaya dan saya akan taat kepadamu. Yesus mengatakan, “Tidak, barangsiapa mau melakukan dulu, maka engkau akan tahu.” Allah itu Allah, di dalam Alkitab setiap Dia berfirman, tidak pernah tidak jadi. Allah di atas, kita ada di bawah, itu artinya adalah apapun yang dikatakan di atas, kita harus terima, dan harus taat. Kalau Dia yang di atas berbicara kepada kita, kemudian di dalam hati kita terlebih dahulu ada kalimat ini, saya akan mempertimbangkan maksudmu. Saya pertimbangkan apa yang engkau kehendaki, jikalau itu masuk di dalam hati saya, saya akan taat, jikalau itu tidak masuk di dalam hati saya, saya tidak akan taat. Maka Dia tidak pernah akan bisa diperlakukan demikian. Setiap kali, jika anda melihat seseorang menulis biography, autobiography atau kesaksian, begitu nyata pimpinan Tuhan, saudara akan tahu bahwa dia menetapkan hati, taat pertama. Dari pertama dia meletakkan seluruh hatinya dan ketaatannya, apapun saja yang engkau mau nyatakan, aku taat. Kalau seseorang mau dipimpin oleh Tuhan, kemudian dia tanya sama Tuhan, “Oh Tuhan, aku hamba Tuhan, Engkau mau meminta aku pergi ke pelayanan di seluruh dunia di mana…” Kemudian di dalam pikirannya mengatakan, saya harap saya bisa pergi ke Amerika/Australia/Canada/Eropa, tetapi kalau aku diutus ke Afrika, atau kalau saya terus ada di Indonesia, saya pasti tidak mau. Kalau seseorang mempunyai pengertian dalam hatinya seperti itu, dia berdoa bertahun-tahun pun, dia akan tahu bahwa Tuhan tidak akan menjawab dia. Dia harus menetapkan hatinya terlebih dahulu, ke mana saja biar Tuhan itu pimpin, apapun saja yang engkau kehendaki aku mau taat. Kehendak-Mu, aku tetapkan taat. Maka hamba Tuhan itu akan tahu dengan jelas Tuhan akan pimpin di mana. Barangsiapa mau menetapkan hati, barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, dia akan mengetahuinya.

Hal kedua, barangsiapa mau mengerti kehendak Allah secara spesifik, maka jalanilah perintah-perintah Allah yang jelas di dalam Alkitab. Banyak dari kita tidak mau untuk menaati perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab, kemudian kita mencari hal-hal yang spesifik dalam hidup kita. Dengan siapa saya menikah? Apa panggilan saya sebenarnya? Saya nanti pindah kerja dari sini pergi ke mana? Itu semuanya tidak ada di dalam Alkitab bukan? Tuhan mau menuntun kita untuk hal itu, tetapi ada satu prinsip, yaitu kehendak Allah yang jelas di dalam Alkitab, saudara dan saya harus jalani terlebih dahulu. Kita tidak bisa meminta Tuhan memberikan kepada kita penjelasan, kenyataan, mengenai kehendak-Nya yang particular, tetapi sesuatu yang jelas di dalam Alkitab kita tidak mau untuk jalankan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan itu menghendaki saya mengampuni musuh, hidup suci, membaca Firman, tidak boleh menyimpan kesalahan orang lain. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita harus membayar perpuluhan, perpuluhan itu adalah hak Tuhan. Alkitab dengan jelas mengundang untuk kita melayani Dia. Seluruh itu adalah perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab. Jikalau kita tidak mau mengerti, tidak mau tahu tentang perintah-perintah yang jelas di dalam Alkitab, tidak mau tahu kehendak-kehendak Allah yang jelas di dalam Alkitab, bisa dipastikan bahwa saudara dan saya tidak mungkin akan tahu kehendak Allah secara particular di dalam hidup kita, karena Allah bukan pelayan kita. Sekali lagi, di dalam Alkitab, seluruhnya ada banyak kehendak Allah dan Alkitab mengatakan kehendak Allah itu, perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Saudara condongkan hati saudara untuk perintah-perintah Allah ini dan belajar, mari kita belajar untuk melakukannya. Kalau tidak seperti itu jangan terlalu harap untuk tahu kehendak Allah yang particular. Dalam Alkitab ada orang mengatakan, Tuhan-Tuhan kami bernubuat demi nama-Mu mengusir setan demi nama-Mu. Yesus Kristus mengatakan, “Enyahlah engkau, engkau tidak peduli dengan kehendak Allah, engkau adalah pembuat kejahatan. Bukan setiap orang yang berseru di dalam nama-Ku Tuhan, Tuhan, akan diselamatkan, tetapi yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga.”

Prinsip ketiga, latihlah diri kita untuk membaca Alkitab secara teratur setiap hari untuk menstruktur pikiran kita, untuk mengerti kehendak Allah. Bacalah Alkitab secara teratur setiap hari, untuk menstruktur, untuk mem-format, untuk men-transform pikiran kita, untuk membangun bata demi bata cara berpikir teologi yang benar. Prinsip ini ada di dalam Roma 12:1-2, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Perhatikan ayat kedua, “Jangan serupa dengan dunia ini, jangan sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah budimu (transform your mind).” Ada pembaharuan dalam pikiranmu sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah, kehendak yang baik dan kehendak yang sempurna, yang berkenan dan yang sempurna. Ini adalah point penting. Kalau saudara-saudara saat teduh, untuk awal-awal saudara boleh memakai buku-buku saat teduh yang hanya pakai satu atau beberapa ayat Alkitab, lalu saudara-saudara membaca buku saat teduh tersebut dan ada ilustrasi-ilustrasinya, cerita-cerita yang baik di sana. Tetapi saya minta saudara-saudara bisa naik kelas sedikit. Yaitu saudara membaca Alkitab secara teratur, minimal mungkin satu hari satu pasal. Setelah membaca satu pasal, misalnya Yohanes 1, kemudian besok Yohanes 2, dan besoknya Yohanes 3 dan seterusnya. Dan ketika membaca itu saudara mengerti, bacalah dengan menggunakan Study Bible. Dalam gereja ini kalau saudara-saudara dibaptis, sidi atau atestasi, kami tidak memberikan Alkitab saja tetapi kami memberikan Study Bible dengan motivasi saudara ketika membaca perikop itu, saudara mengerti artinya. Dan lihatlah bagaimana kemudian Roh Kudus akan memimpin saudara dan kemudian saudara akan menemukan satu ayat yang berkesan dan kemudian hafalkan ayat itu untuk satu hari, renungkan dia. Besok harinya adalah Yohanes 2, kemudian Yohanes 3 dan seterusnya sampai habis. Kemudian saudara pindah misalnya ke buku Roma atau 1 Yohanes atau buku yang lain. Apa tujuan kita membaca Alkitab secara teratur pasal demi pasal? Supaya pikiran kita bisa di-format ulang seturut dengan cara berpikir Alkitab. Pikiran kita adalah persis seperti bangunan ini. Sebelum kita bertobat, kita tidak mengenal sama sekali Alkitab. Kemudian kita melihat siaran TV atau bertemu dengan orang-orang di dunia seluruh pikiran ide-ide filosofi mereka masuk mem-format pikiran kita. Cara berpikir kita akan persis seperti dunia. Dan kita tahu semua bahwa kita mengambil keputusan berdasarkan cara berpikir kita. Maka kita harus mem-format ulang. Kita harus membaca bagaimana Alkitab itu buku yang suci dari Tuhan itu kemudian masuk bicara di dalam pikiran kita. Dengan membaca Alkitab secara teratur maka pikiran kita dibangun kembali satu bata demi satu bata dengan pikiran-Nya Tuhan. Kalau kita melakukannya setiap kali, kita akan makin lama makin menyadari cara kerja Allah, makin jelas mengambil keputusan berdasarkan cara kerja dan cara pikir Allah. Itulah cara untuk menggunakan Alkitab untuk mengambil keputusan dalam hidup. Kalau saudara-saudara berbicara mengenai kehendak Allah saudara harus mengerti bahwa kehendak Allah itu ada di sini. Dan Dia menyatakan kehendak-Nya kepada kita dengan cara pikir Allah, yang di belakang itu adalah sifat-sifat dan pribadi Allah.

Jangan menggunakan Alkitab seperti buku primbon. Terlalu banyak orang Kristen dengan cara dunia menggunakan Alkitab. Saudara mau tahu kehendak Tuhan, kemudian saudara tutup mata dan buka-buka Alkitab seperti mencari lotto, kemudian dalam pikiran saudara bacaan pertama ini berarti kehendak Tuhan. Bukan seperti itu. Ada orang yang mencari tahu kehendak Tuhan di luar Alkitab (sungguh-sungguh terjadi). Ketika saya mengajar STRIS berapa puluh tahun yang lampau di GRII Karawaci, saya memberitahu prinsip teologia yang kemudian menyangkut kehendak Allah. Ada seorang ibu (yang saya tidak kenal), tetapi kemudian dia banyak protes di dalam kelas itu. Kemudian dia mengatakan kehendak Tuhan itu kita bisa dengar dengan telinga. Kita bisa tahu Tuhan itu berbicara, Tuhan itu baik, Tuhan itu penuh kasih. Kemudian saya katakan kalau engkau memusatkan perhatian pada itu engkau pasti akan kena tipuan setan. Dan orang itu tidak suka dan marah kepada saya di depan semua orang. Tetapi sebagai hamba Tuhan yang masih muda saya tetap katakan itu tidak benar. Kurang lebih tujuh tahun kemudian, saya mendengar ibu itu loncat dari tingkat tinggi, bunuh diri. Kemudian dari kesaksian tulisannya adalah karena Tuhan menyuruhnya untuk bunuh diri. Saudara jangan pernah masuk ke dalam jalan seperti itu. Jalan seperti itu menarik kita seakan-akan begitu dekat sama Tuhan. Teknik setan yang paling jitu adalah membuat apapun saja termasuk mujizat mempesona hati saudara untuk saudara itu tidak lagi membaca Alkitab dan mengerti prinsipnya. Karena satu-satunya cara untuk kita bisa mengerti itu pekerjaan setan atau tidak adalah dari Alkitab. Ada orang di Bandung, dia sangat rajin di dalam pelayanan di satu gereja. Kemudian dia datang kepada saya karena mulai ada sesuatu ketidakcocokan antara dia, suami dan anaknya. Dia konseling dengan saya dan dari konseling itu saya tahu sekali dia tergantung mutlak dengan hamba Tuhannya dan hamba Tuhannya bicara Tuhan berkata kepadanya ini itu. Dia menjadi anggota yang setia tetapi tidak pernah tahu Firman Tuhan. Beberapa bulan kemudian dia datang lagi ke tempat saya dan mengonfirmasi dengan sangat amat tegas bahwa dia harus menceraikan suaminya karena Tuhan berbicara kepada dia melalui hamba Tuhannya. Kesaksian-kesaksian seperti ini ribuan dalam Kristen. Ini adalah pembodohan dan penipuan setan. Kadang melalui terdengar langsung, kadang melalui hamba Tuhan yang dia hormati, kadang melalui mujizat-mujizat, kadang melalui mimpi. Pada waktu saya berkhotbah di Karawaci, setelah saya berkhotbah, ada ibu dan anak datang ke tempat saya. Ibu itu bicara kepada saya bahwa sudah ada tanda-tanda bahwa anaknya adalah homoseksual. Kemudian saya katakan, “Ibu harus mencintai anak ibu dan kita minta tolong sama Tuhan.” Kemudian ibu itu mengatakan dia kuatir sekali anaknya sekarang mulai ditelpon oleh klub homoseksual, klub LGBT, dan menarik terus anaknya untuk masuk. Kemudian saya ketemu dengan anaknya, seorang pemuda mahasiswa dan saya bicara kepada dia. Orang yang baik sekali tetapi hati nuraninya memang lemah. Setelah berbicara beberapa lama dan kita berjanji minggu depan dia akan datang untuk konseling dengan saya lagi dan dia senang pada waktu itu, kemudian dia pulang. Minggu depannya saya bertemu dengan mamanya dan tidak bertemu dengan anaknya. Lalu saya panggil ibu itu, “Anakmu ada di mana? Karena kita janjian untuk bicara.” Ibu itu mengatakan, “Pak Agus, minta maaf anak saya tidak mau datang. Saya sedih sekali. Beberapa waktu dalam satu minggu ini, anak saya bilang bahwa dia bermimpi Tuhan Yesus datang kepada dia dan bicara: jangan pergi ke GRII Karawaci lagi karena hamba Tuhannya sesat dan aku menghendaki engkau masuk di dalam klub LGBT itu.” Berapa banyak tipuan setan seperti ini? Dan betapa bodohnya orang-orang Kristen. Alkitab dengan jelas mencari kehendak Allah adalah melalui Alkitab. Seandainya pun ada suara di sana saudara harus menguji suara itu dengan Alkitab. Itulah sebabnya setan tidak mau saudara membuka Alkitab supaya saudara tidak mengerti Alkitab secara terstruktur. Karena begitu saudara mengerti cara Alkitab itu bekerja, cara Allah bekerja, bagaimana prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya, natur-nya, aspek-aspeknya, pekerjaan setan itu begitu mudah untuk dibedakan. Begitu mudah. Bukan karena kita hebat, tetapi Alkitab begitu jelas. Kita harus memperlengkapi diri dengan membaca Alkitab. Dan kalau membaca Alkitab saudara akan terstruktur cara berpikirnya. Jikalau saudara-saudara adalah orangtua dan anak saudara sudah universitas, kemudian anak saudara selalu tanya, “Pa, ini boleh tidak, Pa itu boleh tidak?” Berarti anak saudara tidak mengerti cara berpikir saudara, bahkan anak saudara tidak mengerti isi hati dan prinsip hidup saudara. Itu artinya anak kita tidak mengenal kita. Tetapi anak yang baik, dari kecil dia memperhatikan bapaknya. Pertama, dia pasti akan bilang, “Ini bapak boleh, ini bapak tidak boleh.” Tetapi kalau konteksnya sudah berubah, makin lama makin dia pandai. Di dalam hatinya dia pasti tahu ini papaku pasti boleh, yang ini papaku pasti tidak boleh. Dia tahu prinsip papanya berpikir dan mengambil keputusan. Itu adalah cara mengetahui kehendak Allah. Bukan buku primbon tetapi cara berpikir yang di-transform. Dan bahkan, ketika anak itu melihat papanya (tidak bicara apapun saja) dari mimik muka, kedipan mata dan senyum atau dia tawar, maka dia langsung tahu hati papanya menuju ke mana. Itulah cara Allah menyatakan kehendak-Nya.

Suatu hari Pdt. Stephen Tong itu mengatakan saya tidak pernah berdoa untuk Tuhan untuk mengabarkan Injil ke kota-kota itu. Saya hanya akan langsung bilang ini Solo, Jogja, Semarang lalu ke mana-mana saya menentukan tanggal-tanggalnya. Saya tanya kenapa? Bukankah kita harus menguji kehendak Tuhan? Kemudian Pdt.Stephen Tong mengatakan, adalah kehendak Tuhan untuk kita mengabarkan Injil jadi saya mengabarkan Injil ke sini ke sana. Dan kalau itu terjadi, dengan sendirinya akan terjadi. Kalau tiba-tiba di satu kota kemudian di-stop dan tidak bisa mengabarkan Injil, baru kehendak Tuhan secara khusus ada di kota itu. Kita tidak perlu meminta tahu kehendak Tuhan karena itu begitu jelas dalam Alkitab dan kita jalankan. Biarlah kita boleh berubah karena pembaharuan budi, demikian kata Alkitab. Kalau Tuhan pimpin, maka minggu depan akan kita akan meneruskan point-point selanjutnya. Tetapi sekali lagi peganglah tiga hal ini. Pertama, tetapkan hati untuk taat baru kita akan mengerti kehendak Allah. Kedua, jalankan perintah-Nya di dalam Alkitab yang jelas dapat kita baca, baru kita bertanya untuk hal-hal yang particular. Hal yang ketiga adalah bacalah Alkitab pasal demi pasal secara teratur untuk cara berpikir kita bisa distruktur ulang. Seluruh kehendak Allah ada di dalam Alkitab bukan di luar Alkitab. Tidak peduli seberapa-pun mujizat dan seberapa-pun hebat pengalaman itu menakjubkan, ada malaikat datang pun tetap harus diuji oleh Alkitab. Alkitab itu adalah sesuatu yang penting. Dan kiranya kita belajar untuk mengenal dan mengerti dan jalan di dalam kehendak-Nya.


Mazmur 34:12
 
 

Matius 6:9-10; Mazmur 25:4-5; Mazmur 27:11
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

31 March 2019
Doa Bapa Kami (12)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Kita sudah berbicara berkenaan dengan kehendak Allah. Sebagai pengantar sebelum kita masuk ke dalam point-point selanjutnya, sekali lagi saya mengatakan kepada saudara-saudara, tidak ada dari kita, saya tidak, dan semua hamba Tuhan juga tidak, yang expert melakukan kehendak Allah. Sekali lagi dengan takut dan gentar saya berkhotbah mengenai hal ini. Saya tidak memiliki satu hak untuk berbicara mengenai hal ini. Kita semua harus hati-hati setiap kali bicara mengenai kehendak Allah. Tetapi di tempat yang lain, ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara. Ini adalah kehendak Allah untuk kita memikirkan mengenai kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara kepada jiwa kita, bahwa kita diciptakan untuk melakukan kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah untuk kita berbicara kepada dunia bahwa Allah adalah satu pribadi yang harus dijunjung tinggi, yang memiliki kehendak yang harus digenapi. Ini adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Kita tidak layak untuk berbicara. Kita sungguh-sungguh gentar, tidak ada dari kita yang bisa menggenapi kehendak Allah seluruhnya satu-persatu, hanya Yesus Kristus. Calvin menyatakan, selain daripada kehendak Allah, maka yang lebih tinggi adalah Allah itu sendiri.

Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah mengatakan, ketika Allah memiliki kehendak untuk kita genapi, bukan karena Dia tidak memilikinya sebelumnya. Ini adalah sesuatu keputusan kehendak-Nya karena diri-Nya sendiri. Kalau kita menghendaki seseorang untuk melakukan sesuatu, karena aku memerlukan sesuatu, engkau bergerak. Dan aku memerlukan sesuatu sehingga membuat engkau harus melakukan kehendakku. Tetapi di dalam diri Allah, tidak. Dia adalah Allah yang sempurna itu sendiri. Kita dipanggil untuk melakukan kehendak Dia. Ada orang yang mengatakan: aku tidak peduli kehendak Allah. Jikalau kita tidak peduli kehendak Allah, maka kita melakukan kehendak setan. Mungkin orang itu akan tertawa dengan sinis dan kemudian mengatakan, aku tidak peduli dengan kehendak setan, aku melakukan kehendakku, ini adalah keinginanku. Tetapi Alkitab menyatakan, pada waktu Hawa mengambil buah itu, itu adalah keinginan Hawa. Pada waktu dia memenuhi keinginannya, maka kehendak setanlah yang tergenapi. Tidak ada tempat status quo di dalam kehidupan kita, tidak ada tempat netral dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak memihak kepada Allah, kita sedang mengerjakan pekerjaan setan. Kalau kita tidak peduli dengan isi hati Allah, kita peduli dengan isi hati setan. Kalau di dalam pikiran kita tidak memiliki satu keinginan untuk melakukan kehendak Allah, pada saat yang sama, sebenarnya itulah yang setan inginkan. Ini adalah sesuatu kehendak Tuhan untuk dijalankan bagi umat manusia. Dan ini adalah kehendak Tuhan untuk kita anak-anak Tuhan boleh mengerti, meneliti dan kemudian menjalankan dengan kuasa dari Tuhan. Saudara-saudara, kita sudah sampai pada point yang kelima mengapa kita harus melakukan kehendak Allah. Sore hari ini kita akan melanjutkan.

Hal yang keenam. Alkitab mengatakan, Yesus mengatakan bahwa Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Mengapa kita harus melakukan kehendak Allah? Alkitab mengatakan, orang yang rela, orang yang mau melakukan kehendak Allah adalah orang tersebut tulus di dalam mengasihi Tuhan. Kita disebut orang yang mengasihi Tuhan di dalam satu prinsip ini,yaitu melakukan kehendak Allah. Mari kita melihat Yohanes 14:21, 24. Saudara akan melihat definisi orang yang mengasihi Allah itu apa. Yohanes 14:21, Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. Yohanes 14:24, Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti Firman-Ku; dan Firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Dari dua ayat ini ada satu definisi siapa orang yang mengasihi Allah. Orang yang mengasihi Allah adalah orang yang menaati Firman Allah. Tidak ada definisi yang lain. Jadi, siapa yang mengasihi Allah adalah yang menaati Allah. Dan siapa yang memiliki kemampuan untuk menaati Allah? Yaitu jikalau orang tersebut di dalam dirinya Roh Kudus memberikan satu karunia yaitu dia mengasihi Allah. Ini adalah dua hal yang saling berkesinambungan, tidak bisa dipisahkan. Yang menaati adalah yang mengasihi, yang mengasihi memiliki kuasa untuk menaati. Ini adalah satu definisi yang sangat solid. Jadi kalau saudara-saudara mau menilai diri apakah kita mengasihi Allah, adalah bukan orang lain yang mendefinisikan kita, tetapi Firman ini mendefinisikan kita. Apakah kita sungguh-sungguh menaati Dia atau tidak.

Beberapa belas tahun yang lalu, ada sekumpulan guru dari beberapa cabang satu sekolah di seluruh Indonesia berkumpul di satu tempat di Kinasih. Ada kurang lebih 750 guru. Dan saya menjadi salah satu pengkhotbah utamanya. Kemudian saya datang ke sana, dan sesi yang besar itu dimulai. Pemimpin puji-pujian naik ke atas dan mereka menyanyikan lagu yang sangat mengharukan hati. Praise and worship itu sangat menyentuh hati. Kalimat praise and worship itu kurang lebih seperti ini: Bapa aku menghormati Engkau, Yesus Kristus aku mencintai Engkau, Roh Kudus aku menyembah Engkau. Ketika menyanyikan lagu itu, saya melihat audience yang sedang menyanyi, ada yang mengangkat tangan, ada yang meletakkan tangan di dada, mereka menyanyi dengan kesungguhan hati dan dengan tetesan air mata. Suatu praise and worship yang ‘indah’. Kemudian mereka duduk dan saya dipanggil untuk berkhotbah. Sebelum saya berkhotbah, saya bertanya, “Siapa dari saudara-saudara yang membaca Firman Tuhan setiap hari?” Ternyata sangat-sangat mengejutkan saya. Pertama kali saya tanya, dari 750 orang itu mungkin sekitar 7 sampai 10 orang yang mengangkat tangannya. Siapa yang membaca Firman Tuhan dalam satu minggu 2 atau 3 kali? Kemudian kurang lebih 30-50 orang mengangkat tangannya. Di dalam hati saya ada sesuatu kegentaran dan kemarahan. Sesuatu hal yang tadinya adalah praise and worship yang begitu indah menjadi sesuatu yang memuakkan. Saya bertanya kepada mereka, Alkitab mengatakan barangsiapa mengasihi Allah, adalah yang menaatinya, dan kita barusan saja mengangkat tangan dengan berlinang-linang air mata dan mengatakan aku mengasihi Engkau Allah, tetapi kita tidak membaca Firman-Nya setiap hari. Ini adalah sandiwara di hadapan Allah.

Alkitab dengan jelas menyatakan, yang mencintai Dia yang menaati Dia. Saudara jangan tertipu dengan hal-hal psychological di dalam gereja. Apalagi saudara-saudara mendengarkan lagu-lagu praise and worship yang sangat indah itu. Saya tidak anti sama sekali dengan lagu-lagu itu. Memang kita harus kritisi, kita harus hati-hati, tidak semua lagu itu adalah lagu yang baik. Tetapi saudara-saudara, kita tidak boleh terlibat di dalam efek psychology yang sebenarnya menipu jiwa. Alkitab dengan jelas menyatakan, siapa yang mengasihi Aku dia menaati Firman-Ku. Maka orang-orang yang menaati Firman Allah pastilah orang yang membaca Firman Allah, merenungkannya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa kita melakukan Firman Allah? Karena ini adalah bukti ketulusan dan kasih kita di hadapan Allah. Kalau kasih kepada Allah dihubungkan dengan ketaatan kepada Allah, maka saudara-saudara, tidak mungkin kita bisa obey kalau kita tidak meneliti Firman-Nya setiap hari. Saudara-saudara, kita belajar untuk menaati Firman Allah. Minta Tuhan memberikan kasih yang lebih besar kepada Dia dan Firman-Nya.

Hal yang ketujuh. Mengapa kita harus melakukan Firman Allah? Karena kelahiran baru diberikan, karena Roh Kudus itu menyertai kita, untuk membuat kita mengingini dan memiliki kuasa melakukan Firman-Nya. Ini adalah meterai d Roh Kudus kepada anak-anak Allah. Maka sekali lagi, banyak sekali pengajaran yang tidak beres. Banyak orang mengatakan kalau Roh Kudus itu ada maka engkau bisa melakukan mujizat ini, mujizat itu. Saudara-saudara, Yesus Kristus mengatakan, “Pada hari terakhir banyak orang berseru-seru Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan melakukan mujizat demi nama-Mu? Tetapi Aku mengatakan, Aku tidak pernah mengenal engkau, engkau pembuat kejahatan.” Saudara-saudara, Yesus Kristus mendefinisikan hal ini bahwa jikalau seseorang bisa berkhotbah sekali pun, jikalau seseorang memiliki talenta sekalipun, jikalau seseorang bisa melakukan mujizat sekalipun, tetapi dia tidak mempedulikan kehendak Allah, seberapapun saja performance-nya dalam sebuah gereja, atau pelayanan kekristenan, itu tidak berguna di hadapan Allah dan itu adalah suatu penipuan.

Saudara-saudara, Roh Kudus ketika diberikan kepada seseorang, dia akan mengerjakan hal yang besar. Dan apa hal yang besar itu? Dari beberapa hal pekerjaan Roh Kudus, maka dua hal ini yang teratas. Roh Kudus kalau ada pada diri seseorang, maka hal pertama yang dikerjakan adalah dia akan membuat orang tersebut bisa melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah kerendahan diri Kristus. Dan ini adalah sesuatu pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh siapa pun. Suatu hari Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh Kudus, Yesus datang ke hadapannya dan minta untuk dibaptis. Tetapi Yohanes Pembaptis tahu Yesus jauh lebih besar daripada dirinya. Yohanes Pembaptis sendiri mengatakan, “Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Ini adalah sesuatu hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam hati Yohanes Pembaptis, bisa melihat kemuliaan Kristus yang tidak ada bandingannya di tengah seluruh kemanusiaan-Nya yang rendah. Dan saudara-saudara, Yohanes Pembaptis kemudian mengatakan, “Bukan aku yang harus membaptis, Engkaulah yang membaptis aku.” Di tengah-tengah salib Yesus Kristus, maka Roh Kudus bekerja pada salah satu perampok itu. Dia mengatakan, “Yesus, ketika Engkau datang sebagai Raja, ingatlah aku.” Bagaimana mungkin seseorang yang sedang kesakitan bisa memikirkan orang lain? Bisa mendefinisikan dengan tepat orang di sebelahnya yaitu Yesus Kristus? Dan bagaimana mungkin perampok tersebut bisa melihat bahwa Yesus itu adalah Raja? Dia bisa tepat sekali mendefinisikan Yesus Kristus. Tidak ada yang mengajari dia, tidak ada yang berbicara kepada dia, dan dia berada di ambang kematian, dalam kesakitan yang besar. Tetapi sekali lagi, ini adalah bukti pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus membuat perampok tersebut melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah perendahan-Nya. Dan saudara-saudara, orang yang ketiga adalah centurion yang memaku tangan dan kaki Yesus Kristus. Mungkin dia yang menombak lambung Yesus Kristus dan kemudian mendirikan salib itu. Yesus Kristus berada di atas salib dengan telanjang dan Dia itu sangat-sangat kesakitan. Semua orang di Kalvari mengejek Yesus Kristus. Lalu centurion itu melihat Yesus Kristus dan kemudian dari mulutnya mengatakan, “Sungguh Dia adalah Anak Allah!” Darimana itu? Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Saudara-saudara, kalau Yesus Kristus sedang berada di dalam tahta-Nya, semua orang bisa mengatakan, sungguh Engkau Anak Allah. Tetapi ini ketika Dia sedang telanjang di atas kayu salib. Bagaimana mungkin seorang centurion, yang sebelumnya dengan tangannya memukul Yesus Kristus, bisa mengatakan, sungguh ini Anak Allah. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Apa pekerjaan Roh Kudus tertinggi? Pertama adalah menyatakan kemuliaan Kristus di tengah kerendahan-Nya. Hal yang kedua pekerjaan Roh Kudus yang tertinggi adalah membuat hidup kita menjadi memiliki keinginan, kerinduan untuk menaati Dia, menaati Allah. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah bisa dikerjakan oleh manusia dan ini yang menandakan antara anak Allah yang sejati dan orang-orang yang palsu. Ada satu ayat Alkitab, Filipi 2:13, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Perhatikan baik-baik ayat ini, di dalam bahasa yang lebih mudah, tetapi ini adalah sesuatu kalimat yang tepat, perhatikan! Karena Allah bekerja di dalam dirimu, memberikan engkau keinginan dan kuasa untuk melakukan hal-hal yang menyukakan hati-Nya. Sekali lagi, ini adalah suatu hal yang penting sekali, Filipi 2:13. Karena Allah bekerja di dalam dirimu, memberi kepadamu satu keinginan dan juga kuasa untuk melakukan hal-hal yang Dia (Allah) inginkan. Saudara-saudara, ada satu hal yang jelas di tempat ini, bahwa Roh Kudus diberikan kepada anak-anak Allah untuk membangkitkan keinginan kita untuk melakukan kehendak-Nya. Itulah sebabnya Mazmur 1 dikatakan orang benar itu kesukaannya merenungkan Firman Allah siang dan malam. Di dalam bahasa Ibrani, segala sesuatu selalu sifatnya adalah completeness. Ketika bicara merenungkan, itu artinya merenungkan dan menjalankan. Mengapa kita harus melakukan kehendak Allah? Yeremia mengatakan itu tidak perlu untuk diajar. Allah akan memberikan satu hati yang baru. Hukum-hukum itu tidak lagi ditulis di batu tetapi di dalam hatimu. Engkau akan memiliki satu keinginan untuk melakukan kehendak Allah. Anak-anak Allah yang sejati pasti di dalam dirinya memiliki satu teriakan, aku ingin melakukan kehendak-Mu meskipun sulit ya Tuhan. Dia kesukaannya adalah memperhatikan Firman Tuhan dan berusaha untuk menggenapinya dalam hidupnya. Melalui kelahiran baru, Roh Kudus memberikan keinginan itu di dalam hati kita. Tetapi bukan saja keinginan tetapi kuasa untuk melakukannya. Mari kita melihat Yohanes pasal yang ke-14 sekali lagi. Yohanes 14:15-31, kita tidak akan membacakan semuanya tetapi saudara-saudara perhatikan ayat ini dan saudara silakan baca di rumah. Di dalam ayat ini maka Yesus mengatakan Aku akan memberikan kepadamu Penolong yang lain. Orang-orang Puritan mengatakan Penolong yang lain berarti ada Penolong yang lainnya juga dan itu adalah Yesus Kristus. Tetapi Yesus Kristus sebentar lagi akan naik ke surga, Dia adalah Penolong daripada hidup kita dan sekarang Dia akan mengutus daripada Roh-Nya dan Roh Kudus akan datang dan mendiami kita semua anak-anak-Nya. Pertanyaannya adalah mengapa Engkau mau mengutus Roh-Mu kepada gereja-Mu? Mengapa Engkau mau memberikan Roh-Mu kepada jiwa manusia ini yang begitu fana? Di dalam ayat 15 sampai ayat 31 di dalam Yohanes, maka saudara-saudara mengerti, Roh Kudus itu diberikan kepada kita di dalam konteks ketaatan kepada Firman. Roh Kudus diberikan untuk kita melakukan kehendak Allah. Ini adalah kuasa yang diberikan Roh Kudus dalam hidup kita. Salah satu kuasa yang terbesar di dunia ini adalah bukan kuasa mujizat, kuasa yang terbesar dalam dunia ini adalah seseorang yang begitu hina seperti kita, terbatas seperti kita, yang begitu banyak dosa, bisa memiliki satu keinginan dan kuasa melakukan pekerjaan yang kekal dari Allah Bapa, itu adalah kuasa yang terbesar. Roh Kudus diberikan kepada kita untuk kita boleh melakukan kehendak-Nya.

Hal yang kedelapan, yang terakhir di dalam sub-bab ini, kenapa kita melakukan kehendak Allah? Karena kalau saudara ingin dunia ini lebih baik, kerjakan kehendak Allah, kalau ingin hidup kita secara pribadi lebih baik, lakukan kehendak Allah, kalau keluargamu ingin lebih baik, lakukan kehendak Allah. Setiap kali orang datang kepada kami di dalam konseling, maka saya tidak mau orang itu cuma datang dan kemudian konseling dengan kami, karena itu tidak ada gunanya untuk membereskan masalah mereka. Apa yang inti daripada konseling itu? Maka kami membawa daripada Firman Tuhan ini di hadapan mereka untuk mereka dengar dan taati. Dengan hanya menaati Firman Tuhan maka keluargamu menjadi lebih baik, hanya dengan menaati Firman Tuhan maka engkau akan melihat anak-anakmu menjadi lebih baik, dengan manusia melakukan Firman Tuhan maka saudara-saudara akan melihat bahwa dunia ini akan lebih baik. Dia adalah Allah yang suci, Allah yang baik, yang memiliki kehendak untuk dunia yang diciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Alkitab mengatakan setan itu bekerja mencuri, membunuh, membinasakan. Saudara-saudara, ini adalah tiga kata yang artinya adalah menghancurkan lumat sampai habis. Semakin kita melakukan kehendak setan, semakin kita melakukan apa yang menjadi nafsu kita, semakin kita melakukan apa yang menjadi pikiran kita yang berdosa, hidup kita makin hancur, keluarga kita makin turun, bangsa kita akan makin runyam, makin habis. Ini adalah prinsip. Kalau orang mau sungguh-sungguh hidupnya diberkati, sungguh-sungguh engkau mencari berkat Tuhan, sungguh-sungguh jiwa kita menginginkan Tuhan itu memberkati kita dengan berlimpah-limpah, maka tidak ada cara yang lain, lakukan kehendak Tuhan, itulah yang dikatakan dalam Mazmur 1, orang yang melakukan Firman Tuhan, merenungkan Firman Tuhan itu siang dan malam. Sekali lagi, arti kata merenungkan itu bukan hanya memikirkan. Di dalam bahasa Ibrani itu artinya keseluruhan dan ini adalah merenungkan, memeditasikan dan melakukannya. Itu seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air dan itu akan mengeluarkan buahnya pada musimnya dan apa saja yang dikerjakannya akan berhasil. Saudara lihat semua orang yang melakukan kehendak Tuhan, yang hatinya melakukan kehendak Tuhan, saudara lihat biografi dan autobiografi-nya. Mereka punya dosa, punya kelemahan, tetapi keinginannya kalau itu melakukan kehendak Tuhan, Allah yang berkasih karunia melebihi daripada kesalahan orang-orang tersebut, akan memberikan apa yang diinginkan oleh hatinya.

Ada satu kesaksian yang saya sungguh-sungguh alami, beberapa waktu yang lalu Pdt. Stephen Tong berada di dalam masalah besar karena dia itu harus by-pass jantung dan dokter sudah mengatakan kepada dia bahwa dia tidak boleh berkhotbah di dalam beberapa minggu ini karena akan mempersiapkan untuk by-pass jantung. Kemudian Pak Tong mengatakan kepada dokter di Singapura itu, “Tidak bisa, saya minggu depan ada satu seminar di dalam satu minggu yaitu KIN untuk hamba-hamba Tuhan, penginjil-penginjil keliling di pedesaan.” Hati Pdt. Stephen Tong lebih mencintai penginjil jalanan daripada hanya orang yang mengerti teologia Reformed. Itu adalah isi hatinya. Sudah beberapa waktu sebelumnya dia ingin mengumpulkan penginjil-penginjil jalanan, bahkan kalau penginjil jalanan itu adalah orang dari Pentakosta atau dari Karismatik sekali pun, maka dia tetap mencintai mereka daripada teolog-teolog Reformed yang tidak mengabarkan Injil. Dan dia ingin mengumpulkan ribuan orang daripada penginjil jalanan itu. Saya mengerti beberapa bulan itu karena saya memperhatikan apa yang dikatakannya. Tetapi ketika sudah di-set waktunya dan undangan sudah dibagikan, ternyata di dalam jantungnya Pdt. Stephen Tong itu ada suatu masalah maka dia harus segera dioperasi. Tetapi kemudian Pak Tong mengatakan, “Saya tidak bisa, saya mesti menunda operasi ini satu minggu, karena dalam satu minggu ini saya akan berkhotbah dalam seminar.” Lalu kemudian dokter itu mengatakan, “Tidak bisa!” Tetapi Pak Tong mengatakan, “Tidak bisa karena ini semua sudah dijadwalkan.” Dokter itu kemudian mengatakan, “Saya tidak bisa menjamin engkau, sewaktu-waktu bisa terjadi serangan jantung, engkau harus segera dioperasi.” Tetapi Pak Tong mengatakan, “Tidak bisa dan saya minta untuk mundur satu minggu.” Kemudian dokternya mengatakan, “Oke tetapi engkau harus hati-hati, satu hari engkau mungkin hanya berkhotbah mungkin satu jam saja.” Tetapi saudara-saudara tahu bahwa Pak Tong berkhotbah dari pagi sampai malam setiap hari sepanjang satu minggu itu. Dokter sudah angkat tangan dan kemudian menentukan, “Ok, kalau begitu setelah hari Minggu terakhir berkhotbah, langsung pergi ke Singapura.” Tentu dalam pikiran dokternya kalau masih hidup. Kemudian hari itu saya ada di sana, pada pembukaan KIN untuk penginjil-penginjil jalanan itu. Dan ketika semua orang (4.000 orang) itu memuji kebesaran Tuhan dengan nyanyian pengagungan pertama, maka Mazmur pasal yang pertama itu masuk dalam hati saya, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Saya membaca Adoniram Judson, Hudson Taylor, saya membaca dari orang-orang yang sungguh-sungguh hidupnya itu mau untuk mengikut Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Maka kesimpulan daripada hidup orang tersebut adalah Mazmur 1, “Apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Meskipun mereka memiliki kelemahan, meskipun mereka memiliki dosa-dosa, tetapi Tuhan yang penuh dengan kasih karunia itu tidak melepaskan mereka. Janjinya dalam Mazmur 1 kepada semua orang yang mau mengikuti kehendak-Nya. Apa saja yang diperbuatnya berhasil, apa saja yang ada di dalam hidupnya berhasil dan apa yang ada di dalam kehendaknya adalah apa yang menjadi kehendak Allah.

Saya sudah berbicara minimal di dalam Alkitab delapan hal mengapa saudara dan saya harus melakukan kehendak Allah. Saudara-saudara, kita hari ini sampai di sini, karena kalau Tuhan pimpin dalam beberapa minggu ke depan, saya akan masuk di dalam bagaimana mengetahui kehendak Allah. Kalau Tuhan kehendaki maka beberapa minggu ke depan, mungkin setelah Paskah, saya akan masuk di dalam hal praktis bagaimana kita mengetahui kehendak Allah. Bagaimana aku tahu kehendak Allah? Ini adalah pertanyaan yang paling sering kita dapatkan dan kita akan masuk dan meneliti bagian Alkitab satu persatu dengan lebih teliti kalau Tuhan pimpin ketika kita bertemu setelah Paskah, kita akan masuk di dalam seri ini lagi. Kalau Tuhan kehendaki maka minggu depan saya bersama dengan Penatua Widjaja akan pergi ke Perth dan melayani di sana, dan setelah itu kembali dan kemudian masuk di dalam rangkaian daripada Paskah. Kiranya Tuhan boleh dipermuliakan.


Mazmur 73:27-28
 
 

Mazmur 34:12
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

24 March 2019
Doa Bapa Kami (11)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 6:9-10

Matius 6:9-10

Kita sudah masuk ke dalam satu kalimat yang penting sekali ketika kita mengatakannya kita harus menghormati kehendak Allah. Ada satu teolog yang mengatakan, tidak ada yang lebih penting dari kehendak Allah selain daripada Allah itu sendiri. Dan Allah memiliki kehendak itu, tidak berarti bahwa Dia membutuhkannya. Dan Allah memiliki kehendak itu, tidak berarti bahwa Dia belum mendapatkannya. Allah itu pada dirinya sendiri itu adalah Allah yang self-sufficient, Dia adalah Allah yang self-exist, Dia adalah Allah yang self-eternal. Dia tidak memerlukan sesuatu di luar dirinya untuk mencukupi dirinya. Kalau Dia berkehendak, itu adalah karena dirinya sendiri. Ini adalah kalimat yang penting sekali. Dengan kejujuran saya mengatakan kepada saudara-saudara dengan kegentaran saya mengkotbahkannya. Siapakah saya sehingga saya boleh mengatakan kehendak Allah? Apakah saya selalu melakukan kehendak Allah? Apakah saya selalu taat? Apakah tidak ada kecacatan dalam hidup saya dalam kehendak Allah? Bukankah kita berkali-kali menyakiti hati-Nya? Berulangkali kita tidak perduli kepada kehendak-Nya? Setiap kali yang kita pikirkan hanya kehendakku, kehendakku dan bukan kehendak-Mu. Lalu atas hak apa seorang manusia yang berdosa itu berbicara? Jikalau engkau tahu jemaat, ini adalah hal yang sulit di dalam setiap pengkotbah. Mengkotbahkan sesuatu yang diri sendiri bergumul untuk melakukannya tetapi jikalau tidak dikotbahkan ini pun adalah sesuatu kehendak Allah untuk mengkotbahkannya. Tidak ada satu manusia pun yang expert, ahli di dalam melakukan kehendak Allah. Tidak ada satu manusia pun yang memiliki satu hak untuk menyatakan kehendak Allah tetapi di sisi yang lain ini adalah benar. Allah menghendaki kehendak-Nya diketahui dan dilakukan. Tetapi biarlah kita dengan hormat kepada Allah setiap kali kita mengatakan kehendak Allah. Saya mengatakan kepada saudara-saudara adalah orang-orang Reformed di dalam gereja ini. Jangan mudah untuk mengatakan sesuatu apalagi untuk kepentingan diri, ini adalah kehendak Allah. Ini adalah satu dosa yang sama seperti menyebut nama Allah dengan tidak hormat. Orang-orang fasik itu memiliki satu ciri yaitu mereka menyebut nama Allah di dalam kesia-siaan. Ketika kita menyatakan ini kehendak Allah, keluar dari mulut kita, biarlah itu dengan ketulusan, dengan kejujuran, biarlah itu dengan takut kepada Tuhan dan tetap biarlah kita menyadari mungkin kita tetap salah mengerti kehendak-Nya. Dan itu membuat hati kita, ketika kita menyatakan ini kehendak Tuhan, pada saat yang sama hati kita berseru kepada Tuhan, ampuni aku jikalau aku salah dan tuntunlah aku di jalan yang kekal kembali. Biarlah ketakutan ini ada pada kita, kita harus hormat kepada Allah dan kehendak-Nya. Kita adalah manusia yang diberikan satu privilege oleh Tuhan, kita diciptakan sebagai pribadi, di luar pribadinya Allah. Kita lebih daripada seluruh binatang, kita lebih daripada seluruh galaksi, kita lebih daripada seluruh alam ciptaan Tuhan. Ketika Allah memiliki kehendak, Dia mengucapkan satu kalimat, jadilah terang, maka seluruh partikel berkumpul dan kemudian terang itu jadi. Jadilah cakrawala, terpisahlah engkau dari air dan juga dari daratan, seluruh partikel itu taat kepada kalimat Allah dan selalu jadi. Tetapi manusia, adalah satu-satunya makhluk hidup yang tidak pernah mau untuk melakukan kehendak Tuhan. Adam dan Hawa engkau jangan makan buah itu, engkau makan engkau pasti mati dan apa yang di lakukan oleh Adam dan Hawa? Mereka memakan buah itu, manusia memiliki kemampuan berontak. Maka perhatikan baik-baik, Allah Anak rela turun ke dunia, Dia adalah Allah yang sejati, tetapi Dia mengajar manusia bagaimana sebenearnya manusia hidup di hadapan Allah dan Allah Anak itu datang, dan Allah Anak itu berdoa di taman Getsemani, Dia mengatakan jikalau kehendak-Mu, biarlah Kehendak-Mu jadi. Aku menginginkan supaya cawan ini lalu. Tetapi jikalau itu kehendak-Mu, Aku akan meminumnya, apa yang ada di Getsemani itu menyatakan seharusnya manusia itu seperti apa. Seharusnya kita menundukkan kehendak kita di bawah kehendak dari pada Allah, Tuhan menghendaki kita mengetahui dan melakukan kehendak-Nya.

Minggu yang lalu kita sudah berbicara mengenai dua poin mengapa kita harus melakukan kehendak Allah, saya tidak mengulanginya lagi, saya hanya mengucapkan beberapa kalimat summary. Mengapa kita harus melakukan kehendak Allah, karena pertama, kita tahu ini ordo, Dia pencipta dan kita ciptaan. Secara status ini tidak perlu lagi dipertanyakan. Kalau saudara-saudara memiliki atasan di kantor, dia memiliki kehendak untuk memerintah saudara, saudara tidak pernah menanyakan kenapa engkau memerintah aku? Karena ini secara natural itu sudah ada di dalam presaposisi kita. Dia adalah pencipta dan kita itu adalah ciptaan, maka kita dengan sendirinya harus takluk dan harus mentaati-Nya.

Hal yang kedua, karena Alkitab mengatakan dengan jelas, Allah menciptakan manusia, Allah memberkati manusia tersebut terlebih dahulu dan kemudian Allah memberikan Firman kepada manusia tersebut, ada dalam kejadian 1: 27-28, maka ini adalah berkat diberikan sebelum manusia diperintahkan untuk taat. Jangan membuat setiap berkat Tuhan yang diberikan kepada kita menjadi sesuatu yang kita pakai untuk melawan Dia. Pendeta Stephen Tong pernah mengatakan betapa manusia itu kurang ajar. Bagaimana manusia itu dengan kekuatan yang Tuhan beri, melakukan kejahatan. Kalau mereka tidak bisa lari cepat, mereka tidak mungkin berani untuk mencuri bukan? Mereka diberikan nafas, mereka itu diberikan kekuatan, mereka diberikan kecepatan, tetapi seluruhnya itu dipakai untuk melawan Allah. Kita sebagai orang-orang Kristen, kita musti menyadari, Tuhan sudah memberikan engkau dan saya berkat demi berkat, talenta demi talenta. Tuhan sudah memberikan engkau dan saya hari demi hari, uang demi uang tapi kenapa engkau pakai dalam kejahatan? Kenapa engkau pakai untuk melawan Dia? Firman-Nya bukankah begitu jelas? Berapa banyak orang Kristen yang sudah mendapatkan uang, ketika hari libur dia pakai untuk tidak pergi ke gereja. Sebelum punya anak, berdoa kepada Tuhan meminta anak, setelah punya anak, tidak punya waktu untuk beribadah. Permainan sandiwara apa yang kita berikan sama Tuhan? Tuhan memberkati kita, Alkitab mengatakan Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, Tuhan memberkati dia, dan baru Dia memberikan Firman. Itu artinya bahwa berkat diberikan sebelum kita bisa mentaati Tuhan. Tetapi hati kita itu sering sekali condong, Calvin menyatakan, hati kita itu adalah pabrik yang paling mudah untuk menghasilkan idol. Saya masih ingat beberapa puluh tahun yang lalu, saya pertama kali kerja, gaji masih sedikit, ketika pertama kali kerja maka gaji itu sangat sedikit, di bawah satu juta rupiah. Dengan sukacita saya memberikan perpuluhan tetapi kemudian naik, naik, naik, naik. Sampai suatu hari saya menyadari, gaji sekian, saya kasih perpuluhan? Untuk perpuluhan saja sudah bisa untuk membayar satu pegawai, saya mulai tidak rela. Ini tidak baik. Saya sudah mulai pikir-pikir bagaimana tadinya saya begitu murni itu seluruh gaji gross potong 10 % saya kasih kepada Tuhan. Tetapi begitu gaji sudah banyak, dan kemudian begitu banyak pengeluaran atau kebutuhan walaupun sebenarnya kalau saya jujur, saya pasti bisa untuk menutup semuanya tetapi saya mulai merasionalisasi. Kalau sebelumnya gaji gross lalu kemudian dipotong 10% diberikan kepada Tuhan, sekarang gaji nett itu dipotong semua kebutuhan saya dan kemudian tinggal sedikit baru kemudian 10% diberikan kepada Tuhan. Saya mau katakan kepada saudara-saudara itu adalah liciknya hati saya, dan saya mau mengatakan kepada saudara-saudara jikalau engkau memikirkan persis seperti saya, gaji saudara-saudara, saudara potong dengan seluruh kebutuhan baru saudara-saudara potong 10% berikan kepada Tuhan, sebenarnya kita tidak pernah bisa memberikan apa-apa kepada Tuhan. Ini adalah sesuatu prinsip rohani, kita selalu berpikir berkenaan dengan apakah perpuluhan itu adalah kehendak Tuhan? Saya hanya mengatakan satu kalimat ini, orang yang hitung-hitungan dengan Tuhan sebenarnya di dalam hatinya dia tidak taat kepada Tuhan dan tidak mengasihi Tuhan. Kalau engkau mengasihi anakmu, istrimu, atau pacarmu, engkau tidak mungkin hitung-hitungan kepada mereka bukan? Kalau engkau hanya memiliki uang sekian lalu kemudian anakmu sakit dan masuk rumah sakit, engkau tidak pernah mengatakan kepada anakmu bukan bahwa papa mama cuma punya budget untuk engkau di rumah sakit ini $10,000 kalau $10,000 ini habis dan engkau belum keluar rumah sakit, engkau masih sakit, papa mama tidak perduli engkau mati atau tidak, pokoknya tidak ada uang lagi bagimu, tidak. Kita tidak pernah memikirkan $1 pun untuk anak kita karena kita mengasihi dia. Ini adalah prinsip dalam kehidupan sekali lagi, berkat diberikan kepada kita, sehingga kita bisa taat kepada Tuhan. Ingatlah ketika kita itu memberikan perpuluhan dan merasa sangat-sangat terbeban secara negatif, saudara harus putar pikiran saudara. Saudara bisa memberikan perpuluhan karena Allah telah memberikannya terlebih dahulu kepada kita. Kita selalu terbalik, kita selalu berpikir setiap persembahan itu sesuatu korban yang besar di hadapan Allah, padahal itu adalah sebelum saudara memberikan perpuluhan, Tuhan sudah memberikan berkat. Jadi jangan berpikir bahwa dengan ketaatanku, aku berjasa kepada Tuhan, kalau kita bisa taat itu karena ada berkat. Karena kalau kita kita bisa sungguh-sungguh mematuhi kehendak Allah karena Tuhan sendiri telah mengasihi kita di depan. Apakah kita lupa bahwa 10 perintah Allah dinyatakan oleh Allah kepada orang Israel? Sebelum perintah pertama dinyatakan di dalam keluaran, maka ada preamble, ada kalimat pembukaan dari Tuhan. Tuhan berkata, “Hai Israel, Akulah Allah Tuhanmu yang memimpin engkau keluar dari tanah Mesir.” Baru seluruhnya kehendak Allah. Apa artinya? Artinya Aku akan memerintahkan kepadamu, sepuluh perintah yang merupakan sifat-Ku tetapi ingatlah umat-Ku, sebelum engkau melakukannya, Aku memberikan anugerah; sebelum engkau mentaatinya, Aku melepaskan engkau; sebelum engkau mentaatinya, Aku mencintaimu; Aku menuntun engkau dengan tiang api dan tiang awan. Aku memberikan kepadamu pakaian dan kasut yang tidak pernah bisa rusak. Aku melepaskanmu dari kerja paksa Firaun, ingatlah umat-Ku! Aku mencintaimu, Aku ada di tengah-tengahmu, Aku berserta dengan engkau, dan Aku memberkatimu, maka taatilah. Biarlah kita boleh menyadari dan mendidik diri kita, kalau kita taat biarlah taat dengan sukacita. Kita tahu bahwa kita adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Jangan membuat berkat Tuhan itu akhirnya membuat kita itu tidak taat.

Hal yang ketiga, karena dengan melakukan kehendak Allah, kita memperluas Kerajaan Allah di bumi ini. Sekali lagi, Kerajaan Allah adalah isi hati Yesus Kristus. Saudara mungkin tidak peduli sama sekali dengan apa yang menjadi isi hati Yesus Kristus, tetapi sebagai hamba Tuhan dan ini adalah tugas saya dan kiranya Tuhan mengasihani saya, saya harus mengatakan kepada saudara-saudara, saudara harus kita semua harus mempedulikan apa yang menjadi isi hati Tuhan kita. Dan kalau saudara-saudara tanya apa yang menjadi isi hati daripada Tuhan Yesus Kristus, Dia menginginkan isi hati-Nya adalah memperluas Kerajaan Allah di bumi ini. Di dalam Doa Bapa kami Dia mengajarkan kepada kita berdoalah demikian: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Dia berdoa Bapa datanglah Kerajaan-Mu. Dan bagaimana Kerajaan Allah itu datang? Dengan ketaatan. Maka Yesus mengatakan kepada para murid-Nya, Aku memiliki makanan yang engkau tidak ketahui dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus Aku dan inilah yang diajarkan Yesus kepada kita semua. Dan satu dari ketujuh perkataan-Nya di atas kayu salib, Dia mengatakan “tetelestai”, artinya “sudah genap”. Itu adalah proklamasi di tengah-tengah seluruh dunia dan kosmik. Dia mau mengatakan kepada seluruh umat manusia dan isi hati terdalam-Nya ingin diketahui oleh seluruh orang yang ditebus-Nya bahwa Aku sudah menggenapi kehendak-Mu. Tidak ada satu kehendak-Mu yang meleset dalam hidup-Ku. Aku sudah menggenapi kehendak-Mu Bapa. Tetelestai. Itulah proklamasi kesuksesan orang Kristen.

Kalau saudara melihat salib dan Yesus Kristus, dari sudut pandang dunia, maka Yesus seperti orang yang gagal. Dia mati muda, Dia mati secara memalukan, dan ketika Dia mati seluruh murid-Nya tercerai-berai bahkan semua orang memfitnah Dia dan mencibir Dia. Tetapi mata-Nya hanya pada satu, bukan kepada saudara dan saya, bukan kepada Pilatus, bukan kepada orang Farisi, bukan kepada siapapun saja, mata-Nya hanya satu, Allah Bapa berkenan kepada Dia. Dengan suara lirih yang sangat kecil, maka Dia mengatakan tetelestai. Sudah genap. Dan dengan itu Dia menyebarkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia. Dia mengajarkan kepada gereja-Nya bagaimana seharusnya kita hidup. Satu-satunya tujuan kita hidup kita diciptakan adalah untuk melakukan kehendak-Nya di dunia. Hanya dengan melakukan kehendak-Nya maka dunia akan tahu bahwa kita dikuasai oleh satu Raja di sorga yang tidak terlihat. Dan Tuhan itu Raja yang menguasai kita memiliki Kerajaan dan Kerajaan-Nya itu mau diturunkan di bumi ini. Hanya dengan ketaatan, maka semua orang melihat kita dan berpikir kita orang bodoh, engkau sebenarnya hidup untuk apa? Dan kemudian kita bisa mengatakan, aku hidup bukan untuk diriku sendiri, aku hidup untuk melakukan kehendak Allahku. Dia adalah Rajaku dan Dia yang memerintah hidupku. Mungkin orang tersebut melakukannya dengan air mata, mungkin orang tersebut melakukannya dengan kesulitan, tidak ada satu orang pun melakukan kehendak Allah dengan mudah, tetapi bagaimanapun saja isi hati orang tersebut adalah melakukan kehendak Allah. Dan ketika itu dilakukan, Alkitab mengatakan maka Kerajaan Allah itu tersebar. Dan itu adalah isi hati Yesus Kristus. Hati kita makin lama makin keras. Kita mesti bertobat. Semakin lama kita hidup semakin kita tidak mau mendengar, baik kehendak suami/isteri kita, bahkan anak-anak kita. Yang saudara pedulikan hanyalah kehendak saudara sendiri. Kita mesti bertobat. Kita mesti mendidik diri kita untuk mau tahu kehendak Allah dan minta kekuatan dari Tuhan untuk melakukannya karena tidak mungkin kita bisa melakukannya dan kita tidak mungkin memiliki kerinduan kecuali Roh Kudus itu bekerja dalam hidup kita.

Hal yang keempat, karenaini adalah jalan hidup yang terbaik. Saudara mungkin pernah mengatakan takut melakukan kehendak Allah karena penuh dengan resiko. Tetapi ada satu hamba Tuhan yang saya hormati dan sudah meninggal. Ketika orang bertanya hal ini kepada dia dan kemudian dia menjawab dengan pertanyaan seperti ini, “Apakah menurut Bapak, dengan tidak melakukan kehendak Allah hidupmu tidak beresiko?” Perhatikan prinsip Alkitab ini. Tempat yang terbaik untuk kita mendapatkan jalan hidup yang terbaik adalah melakukan kehendak Allah. Tempat yang paling aman di tengah-tengah saudara begitu ketakutan untuk banyak hal, temukan kehendak Allah apa dalam hal itu, jalanilah, maka saudara akan menemukan tempat yang teraman. Alkitab mengatakan orang-orang yang mengikuti jalan hidup dunia, yang melakukan kehendak duniawinya akan binasa, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah akan hidup untuk selama-lamanya. Hidup yang terbaik adalah hidup yang melakukan kehendak Allah. Perhatikan baik-baik, apakah ada satu nama orang yang kaya yang berjasa dalam hidup saudara? Apakah engkau mengenal orang-orang kaya di dunia ini? Apakah dia mengubah hidupmu? Selain daripada kekayaan maka ketika dia mati tidak ada lagi orang yang mengenal dia. Tetapi kenapa kita mengenal Adoniram Judson? Hudson Taylor? Orang Puritan seperti John Owen? Calvin? Luther? Kenapa kita mengenal misionari-misionari yang mati di medan peperangan untuk Allah? Kenapa kita membaca bukunya dan kemudian hati kita berkobar? Kenapa hidupnya sampai sekarang mempengaruhi hidup kita? Karena satu hal, bukan uang, bukan kekayaan, bukan kesuksesan, tetapi mereka melakukan kehendak Allah dan hidup sampai selama-lamanya. Orang yang ada di sekitar kita pun dengan kesederhanaan dan dia melakukan kehendak Allah, dia berjuang bagi Allah, maka namanya, hidupnya akan ada di dalam hidup kita. Satu pribadi yang tidak pernah saya lupa adalah Janti. Saya sendiri melihat bagaimana dia membereskan kain merah ketika dia sakit cancer. Bagaimana dia itu berjuang susah meskipun dengan sakit cancer tetap ikut STRIS. Dia memberikan uang dengan sebesar mungkin dia berikan. Dia memberitakan Injil, dia membagi traktat di tengah-tengah sakit cancer. Dia melakukan kebaikan-kebaikan kepada orang yang dia temui. Sebelumnya saya tidak pernah kenal dia, hanya beberapa tahun saja saya mengenal dia, tetapi terus menerus itu ada. Orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup untuk selama-lamanya. Isteri saya mengatakan setiap kali memakan buah alpukat, dia ingat Janti. Karena dahulu, setelah kebaktian persekutuan di Holmes, dalam perjalanan Janti menuju rumah, melewati WooliesTown Hall. Dia melihat alpukat yang baik, dan kemudian dia mengingat keluarga kami. Dia ambil beberapa dan kemudian dia kembali ke Holmes bertemu dengan isteri saya dan memberikan alpukat itu. Dan kemudian baru balik pulang di tengah sakit cancer. Kalau kita mau sungguh-sungguh hidup berbahagia, jalankan kehendak Allah. Dan salah satu kehendak Allah adalah memperhatikan orang lain. Mendoakan orang lain. Murah hati kepada orang lain. Berjuang bagi Kerajaan Allah. Tidak mempedulikan umur tetapi sungguh-sungguh mempedulikan Kerajaan Allah itu dikembangkan. Jalan hidup yang terbaik adalah orang yang melakukan kehendak Allah.

Hal yang kelima adalah kebahagiaan tertinggi adalah melakukan kehendak Allah. Lukas 11:28 mengatakan Yesus mengatakan: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.” Apakah kita mau mendapatkan sukacita tertinggi? Ini adalah sesuatu paradoks. Kita berpikir kita memiliki cita-cita maka ketika kita berhasil untuk mendapatkan cita-cita kita yang seturut dengan apa yang menjadi self-centered bagiku, kehendakku jadi, maka aku mendapatkan kebahagiaan. Tetapi tidak. Sama sekali tidak. Hati kita diciptakan dengan bahan yang lain. Bahkan Pascal itu mengatakan di dalam setiap hati manusia, Allah memberikan satu lubang dan lubang itu hanya bisa diisi oleh Allah sendiri. Siapapun yang mengisinya tidak mungkin akan bisa memuaskannya. Apa yang membuat kebahagiaan tertinggi dalam hidupmu dan hidupku, ujilah kalimat Yesus, yaitu jikalau kita taat. Apakah engkau dan saya mempercayai Dia yang mengatakan bahwa yang berbahagia adalah yang melakukan kehendak Allah? Ini adalah sesuatu berkat yang begitu besar. Di tengah jutaan manusia tidak ada yang tahu prinsip ini. Ini hanya ada di dalam wahyu khusus yaitu dalam Alkitab. Dan ini diberikan kepada engkau dan saya. Pada sore hari ini, sebagai hamba Tuhan saya mengingatkan saudara-saudara perkataan Tuhan kita, Yesus Kristus, bukan perkataan manusia, bukan perkataan saya, bukan perkataan hamba Tuhan, ini adalah perkataan yang tetap untuk selama-lamanya. Ini adalah perkataan di mana langit dan bumi itu lalu perkataan Dia tetap tinggal membuktikan kebenaran-Nya. Dan apakah perkataan-Nya kepada kita? “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.” Melakukannya dalam hidupnya. Dan kita adalah orang-orang yang diberikan Allah Firman ini, jalan kehidupan dan kebahagiaan. Saya tidak akan meneruskan poin-poin berikutnya, kalau Tuhan pimpin, maka minggu depan saya akan meneruskan. Tetapi apa yang ada pada hari ini kiranya boleh menjadi meditasi kita sepanjang minggu ini. Kiranya Tuhan dan kehendak-Nya boleh kita perhatikan.


Mazmur 139:19-24
 
 

Mazmur 73:27-28
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more