Yesaya 53:10-12
Perikop Yesaya pasal 53 hanya 12 ayat. Tetapi dalam 12 ayat ini merangkum hal-hal yang paling fundamental dari pengorbanan Yesus Kristus, Man of Sorrows. Yesaya menuliskannya 700 tahun sebelum Kristus Yesus datang, menggenapi apa yang menjadi nubuatan ini. Tetapi kalau kita membacanya, ini bukan saja suatu nubuatan. Tetapi Tuhan membawa kita untuk mengerti salib Yesus Kristus, seperti apa sesungguhnya dimensi-dimensinya melalui Yesaya 53. Kalau kita orang Kristen yang sejati, kalau kita sungguh-sungguh dilahirbarukan, maka kita sudah menerima berkat salib kepada kita. Di dalam isi hati Tuhan, Tuhan berkehendak. Perhatikan kalimat ini: Di dalam isi hati Tuhan, Tuhan berkehendak bukan saja kita menerima berkat salib, tetapi kita menyelidiki sampai dalam seluruh motif dan apa yang terjadi, dan kedalaman dimensi-dimensi tentang salib ini. Banyak dari kita menerima hadiah dari orang lain, kemudian kita mengatakan cuma terima kasih. Apakah terima kasih cukup kita lakukan di hadapan Tuhan? Seharusnya umat Tuhan masuk lebih dalam kepada dimensi-dimensi pemberian Tuhan ini. Ketika kita diselamatkan oleh Tuhan, bukan cuma kalimat ‘terima kasih’. Orang yang mau masuk ke dalam dimensi itu, kita tanya mengapa saya boleh mendapatkan hal ini? Siapa Engkau yang memberikan hal ini? Apa yang ada di dalam isi hati-Mu di balik seluruh pemberian ini? Aku ingin mengenalnya. Semua anugerah yang Tuhan berikan bukan cuma saudara terima, lalu saudara nikmati. Kemudian bahkan saudara lupa siapa pemberinya. Ada satu lagu yang indah, menyatakan bahwa orang Kristen berbeda dengan dulu ketika dulu aku menghargai pemberian Tuhan, tetapi sekarang aku menghargai pemberinya.
Saya masih ingat akan satu cerita reality show di TV “Undercover Boss”. Saya suka sekali karena seakan-akan ada paralelitasnya pada Yesus Kristus yang kenosis. Kristus yang datang, tetapi menyembunyikan diri-Nya. Mungkin saudara tahu tentang reality show ini. Jadi ada boss yang punya perusahaan yang besar lalu dia membuat dirinya tidak dikenali untuk masuk ke perusahaan itu, bahkan menjadi cleaning service, kasir, bekerja bersama-sama mereka untuk mengetahui performa anak buahnya dan mengetahui pergumulan anak buahnya. Di akhir cerita, seluruh anak buahnya dibawa ke head quarters-nya dan big boss ini membuka seluruh penyamarannya. Semua anak buahnya terkejut karena ternyata boss itu sudah pernah bekerja bersama dengan mereka. boss itu biasanya orang yang generous, akan memberikan kebutuhan-kebutuhan staff-nya. Ada yang dikasih $5000, ada yang disekolahkan. Saya menyukai ending terakhirnya karena selalu akan menyentuh hati kita, dan orang tersebut tiba-tiba dikasih $10.000. Saya melihat yang terakhir bahkan orang itu berlutut dan menangis-nangis, memeluk boss-nya dan berkata, “Terima kasih, terima kasih.” Seluruh episode adalah seperti itu, kecuali satu yang saya sangat-sangat terperangah dengan satu orang ini. Ketika bosnya akan memberikan scholarship $5000, orang tersebut yang sebenarnya dulu adalah narapidana, kemudian keluar dan bisa bekerja di tempat itu, terus-menerus dengan air mata melihat boss-nya, dia tertunduk dan mengatakan satu kalimat ini, “Why me? (Mengapa aku?) Aku tidak layak untuk dapat ini, kenapa aku?” Dia tidak sekedar bicara terima kasih. Anugerah membuat dia berpikir siapa saya? Kenapa saya boleh dapat ini? Billy Graham pernah mengatakan kalau dia pergi ke surga, satu kalimat pertama yang dia akan ucapkan di surga di hadapan Allah yaitu, “Why have You chosen me?” Ini adalah orang-orang yang mengerti apa itu anugerah, apa itu salib sesungguhnya. Banyak dari kita bahkan tidak pernah berterima kasih. Kita ignore hidup yang sudah dibeli, dibuat seenak-enaknya dalam hidup kita. Allah menghendaki kita bukan saja mendapatkan keselamatan, tetapi ayat-ayat Alkitab ini diberikan untuk kita mendalami sebenarnya apa isi hati Bapa, apa motifnya, bagaimana cara kerjanya dan segala sesuatu yang bersangkut dengan dimensi-dimensi salib. Mari kita sekarang pikirkan beberapa hal berkenaan dengan ayat 10-12.
Yang pertama,saudara bisa melihat ayat-ayat ini isi hati Bapa dan isi hati sang Anak. Di sini dikatakan ‘Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan’, berarti itu isi hati Bapa. Tetapi di tempat yang lain, Anak menjadi puas. Ia akan melihat terang dan menjadi puas. Puas adalah isi hati terdalam dari seseorang. Sekarang saya akan jelaskan hal ini. Pengorbanan Kristus adalah kehendak, adalah isi hati Bapa. Saya ulangi lagi, beberapa minggu lalu saya pernah mengatakan; Kristus tidak pernah harus wajib untuk menyelesaikan dosa manusia. Kristus tidak pernah terdesak harus mati di atas kayu salib karena desakan dosa kita. Ya benar, dosa hanya bisa diselesaikan hanya melalui salib Yesus Kristus, tetapi tidak berarti Kristus harus datang ke salib karena dosa kita. Sekali lagi. bahwa dosa tidak pernah menjadi faktor pendorong Allah kedua Tritunggal bertindak. Lalu kalau begitu apa yang menjadi faktor pendorong Allah oknum kedua bertindak dari surga turun ke bumi dan diremukkan? Yaitu ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Dia sangat menyadari berkenaan dengan ketaatan-Nya ini. Dalam ayat ke-11 dikatakan ‘maka hamba-Ku itu sebagai orang yang benar akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya’. Hikmat dalam bahasa Indonesia adalah knowledge di dalam bahasa inggris itu adalah bicara mengenai pengertiannya. Jadi apa maksudnya? Artinya bahwa tindakan Kristus adalah berdasarkan pengetahuan-Nya. Itu artinya Kristus sepenuhnya sadar, mengerti, mau, berkehendak. Bahwa Dia akan diremukkan oleh Allah. Sang Anak tidak dijebak untuk melakukan hal ini. Sang Anak tidak didesak untuk melakukan ini. Sang Anak benar-benar sadar dengan kemauan-Nya mengerjakan karya ini. Semua pekerjaan-Nya di dalam pengertian-Nya, sepenuhnya sadar akan ketaatan-Nya dan seluruh konsekuensi ketaatan-Nya dan buah ketaatan-Nya.
Sekarang lihat apa yang Alkitab katakan setelah sang Anak melakukan korban, yang sangat menyakiti hati-Nya bahkan Dia mengatakan, “Bapa, kalau seandainya mungkin cawan ini lalu dari pada-Ku.” Setelah sang Anak menyelesaikan seluruh korban-Nya, yang sangat menyakiti hati-Nya, apa yang muncul di dalam isi hati-Nya? Satu kata, ‘puas’. Bukan pahit, frustasi, marah; tetapi puas. Alkitab mengatakan, dari pekerjaan-Nya maka kehendak Tuhan akan terlaksana oleh-Nya. Ada kesukaan dalam diri-Nya Allah. Ada perkenanan Allah yang berlimpah-limpah terjadi di dalam tangan Penebus, di dalam pekerjaan yang Kristus lakukan. Itu artinya Bapa dipermuliakan. Bapa dibuat bersukacita karena pekerjaan tangan Anak. Anak itu puas, dan apa artinya? Ini adalah kedalaman Kristus kepada Bapa-Nya (beyond understanding). Bapa mengasihi Anak. Di gunung transfigurasi dan di dalam baptisan Yohanes, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Anak mengasihi Bapa, di dalam seluruh karya-Nya, seluruh pengorbanan-Nya, dan di atas kayu salib. Allah mewahyukan kepada kita, ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi’, tetapi Aku mengaruniakan Anak-Ku yang tunggal karena Aku mengasihi dunia’. Yohanes 3:16. Lihatlah isi hati bapa dan lihatlah isi hati Anak.
Yang kedua mari kita lihat ayat-ayat ini. Ada prinsip dari pembenaran, prinsip penebusan yang begitu solid di dalam hidup kita. Dalam ayat ke-11 dikatakan, ‘Hambaku itu sebagai orang benar akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya’. Dalam Alkitab NIV, itu berbicara berkenaan dengan ‘my righteous servant will justify many’ dan banyak sekali bagian dari Alkitab berbicara berkenaan dengan ini. Ada satu kata dalam bahasa Indonesia, dua-duanya kata ‘benar’ tetapi mempunyai arti yang sungguh-sungguh berbeda. Dalam bahasa Inggris, kata ‘benar’ ada ditulis ‘righteous’ (my righteous servant) dan ‘justify’. Ini berbicara berkenaan dengan teologia yang solid, justify, justification adalah istilah hukum, legal. Artinya di hadapan hukum orang dikatakan benar. Misalnya ada seseorang yang terdakwa lalu setelah pengadilan, kemudian Hakim memutuskan bahwa dia adalah benar, itu artinya dia di-justify sebagai orang yang berarti tidak bersalah. Jadi ini adalah bicara berkenaan dengan keadaan status di depan hukum. Kita mengingat bahwa pengadilan terakhir di surga kepada kita semua adalah pengadilan yang bicara mengenai hukum. Di dalam Alkitab, justification artinya diampuni oleh Allah, dibebaskan dari guilt of sin, dan dari kutukan Allah. Lawan kata justify/dibenarkan adalah dikutuk. Galatia 3:10 menyatakan, “karena semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk.”
Apa itu righteous? Kembali lagi di dalam ayat yang ke-11 dikatakan ‘hambaku itu sebagai orang yang benar, ‘righteous, my righteous one. Righteous adalah kata ‘benar’, dalam arti kata seluruh tindakan orang ini tidak bersalah sama sekali, tidak ada dosa, moralnya perfect, benar. Jadi berbicara tentang righteous adalah berbicara dengan kehidupan sehari-hari. Yesus Kristus pernah menantang semua orang yang menantang Dia. Kalau Aku berbuat dosa, tunjukkanlah itu. TheRighteous One artinya bahwa Yesus Kristus, semua yang dikatakan, semua yang dilakukan, semua yang dipikirkan, semua langkah-Nya, seluruh gerakan tubuh-Nya, apa pun saja semua tidak ada yang berdosa. Righteous berbicara mengenai tindakan. Righteous bukan bicara mengenai pengadilan.
Saya sudah jelaskan berkenaan dengan justify dan righteous. Kita sebagai orang Kristen selalu menekankan mengenai doktrin ini dan benar: Kita dibenarkan karena iman di dalam Yesus Kristus. Kita tidak dibenarkan karena perbuatan tetapi kita dibenarkan karena iman.Tetapi saya perlu untuk menjelaskan: Apakah benar kita tidak dibenarkan karena perbuatan? Perhatikan baik-baik! Kita dibenarkan oleh perbuatan Kristus yang kita terima dengan iman yang dianugerahkan kepada kita. Jadi apakah perbuatan menentukan kita pergi ke surga atau tidak? Jawabannya adalah Ya! Allah di surga sudah menetapkan bahwa kita harus 100% kudus dan tidak bercacat cela. Tidak ada satu noda pun di dalam hidup kita, tidak ada satu kesalahan pun di dalam hidup kita, baru kita bisa pergi mendekat kepada Dia dan berada di dalam kekekalan bersama Dia selama-lamanya. Jangan berpikir bahwa hukum Allah tidak lagi berlaku. Hukum Allah itu menyatakan sifat Allah, dan itu berbicara mengenai kesucian. Hukum Allah yang menyatakan kesucian ini kekal selama-lamanya. Kemarin saya membaca satu buku dan ada satu kalimat yang mengagetkan saya. Bisa ada sesuatu side effect yang perlu dijelaskan, tetapi penekanannya adalah sesuatu yang benar. Buku itu menyatakan “Law of God/Hukum Allah sifatnya kekal, tetapi gospel sifatnya temporal. Kita bisa pergi ke surga karena gospel, karena Injil kasih karunia Yesus Kristus. Itu menjadi penekanan supaya kita bisa memenuhkan hukum-hukum surgawi. Hukum Allah tetap kekal sampai selama-lamanya, karena pribadi Allah sendiri di dalam kesucian-Nya dinyatakan. Tetapi kita di dalam Kristus melalui Injil, kita dibuat benar dan memiliki kuasa untuk melakukan hukum-hukum Allah itu. Sekali lagi, apakah kita dibenarkan oleh perbuatan? Jawabannya adalah Ya! Tetapi bukan perbuatan kita tetapi adalah perbuatan Yesus Kristus yang ‘The righteous one’. Kebenaran Kristus itu dikenakan. Bahasa teologianya adalah diimputasikan kepada kita. Imputasi adalah sesuatu yang begitu nyata di dalam beberapa parabel Kristus. Jadi ada orang yang pergi ke rumah pesta, tetapi tidak memakai baju pesta dan tuan rumah mengusir dia keluar. Yang bisa ikut pesta adalah orang yang pakai baju pesta. Yaitu baju putih yang dikenakan kepada dia. Ini adalah ilustrasi yang bagus sekali, ini berbicara mengenai imputasi. Amputasi itu memotong. Imputasi itu memasukkan sesuatu dari luar. Seperti baju-baju pesta, baju putih adalah kebenaran Kristus dan kebenaran Kristus diberikan, dipakai oleh kita. Perhatikan bahwa kebenaran itu tidak secara hakekat (ontological). Inti itu adalah tidak menjadi milik kita. Itu adalah Kristus yang dikenakan kepada kita. Ini imputasi, ini bukan infuse. Saudara ketika pergi ke rumah sakit diinfus, saudara dimasukkan air dan air itu menjadi satu dengan tubuh kita dan tidak bisa dipisahkan lagi, menjadi bagian kita. Tetapi kebenaran Kristus bukan diinfus, tetapi diimputasi, dikenakan kepada kita. Perhatikan apa yang terjadi di kayu salib yaitu dosa kita diberikan kepada Kristus dan kebenaran Kristus diimputasikan kepada kita. Ada pertukaran besar, transaksi besar yang terjadi. Itulah sebabnya dalam ayat ini dikatakan, hambaku ini sebagai orang yang benar (the righteous one), maka akan membenarkan banyak orang (justify many). Kebenaran, seluruh tindakan Kristus yang tidak bercacat cela itu benar, sekarang diberikan untuk membenarkan kita di depan Sang Hakim dari alam semesta, Allah Yang Maha Kuasa.
Meskipun saudara dan saya rasa ini doktrin terlalu berat, “Aku tidak rasa apa-apa kok, aku tidak rasa imputasi-imputasi.” Tetapi saudara dan saya harus memandang hidup ini dari kacamata Alkitab, Tuhan mengerjakan apa dan di dalam rohani terjadi apa dan di dalam alam kosmik yang tidak terlihat terjadi seperti apa. Di sini dikatakan lebih lanjut adalah, ‘hambaku akan membenarkan banyak orang’, saya suka sekali dengan tafsiran dari James Durham di dalam hal ini. Dia mengatakan kata ‘banyak’ adalah sesuatu kata yang ada di tengah dari dua ekstrim. Ekstrim yang pertama adalah tidak ada atau sedikit sekali, dan ekstrim yang kedua adalah all (semuanya). Alkitab dengan jelas menyatakan banyak yang akan dibenarkan. Di dalam kitab Wahyu yang dibenarkan, yang naik ke surga ada 144.000 orang. Ini bukan bicara tepat 144.000, tetapi ini adalah sesuatu bilangan yang sifatnya simbol. 144.000 adalah 12x12x1000. 12 pertama adalah 12 suku Israel itu adalah Perjanjian Lama. 12 lainnya adalah 12 murid Yesus dalam Perjanjian Baru. Dan 1000 selalu adalah angka yang sifatnya adalah multitude (besar). Maka arti 144.000 yaitu di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada begitu banyak orang-orang yang diselamatkan. Bukan sedikit atau bukan tidak ada. Tetapi banyak. Tetapi juga bukan semua. Perhatikan, tidak semua, tidak setiap manusia diselamatkan oleh Yesus Kristus. Yesaya 53 sudah menyatakan kondisi ini, ini adalah berbicara berkenaan dengan doktrin pilihan. Allah di dalam kedaulatan-Nya mengasihi kepada siapa yang mau dikasihi dan membenci kepada siapa yang mau dibenci. Ketika kita mendengarkan hal ini, pikiran kita yang berdosa selalu akan mengatakan Allah tidak adil. Tetapi sebenarnya seharusnya membuat hati kita remuk dan bertanya kepada Tuhan, “Mengapa Engkau memilih aku?” Kalimat yang penting ini: Korban Kristus Yesus cukup untuk menebus semua orang, tetapi efektif hanya kepada orang-orang yang dipilih-Nya saja. Ini adalah kalimat teologia yang penting sekali. Kalau tidak semua orang diselamatkan, apakah darah Yesus tidak cukup untuk menebus semua orang? Jawabannya adalah cukup. Tetapi di dalam kedaulatan-Nya, pencurahan darah-Nya efektif kepada orang-orang yang dipilih-Nya saja. Dalam Yohanes 17 maka prinsip ini begitu jelas. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya, Bapa di surga, bukan untuk semua manusia aku berdoa, tetapi hanya untuk mereka saja. Perhatikan baik-baik: Aku berdoa hanya untuk mereka saja, Aku berdoa untuk orang-orang yang percaya kepada pemberitaan mereka. Jadi Yesus sendiri di tempat itu yang menentukan siapa yang mau ditebus. Ini membuat kita harus menyadari bahwa semua anugerah yang Tuhan berikan kepada kita di dalam Kristus adalah sesuatu karya-Nya yang besar bagi kita. Membuat kita seharusnya tunduk dan takut kepada Dia. Sadarlah, Alkitab dengan jelas menyatakan kita sudah diciptakan di dalam Kristus Yesus dan kita sudah ditebus oleh Dia, maka Allah mempersiapkan pekerjaan yang mulia untuk kita lakukan di dalam-Nya. Kita dipilih, tetapi ketika kalimat ‘kita dipilih’, saudara dan saya harus mengerti dipilih untuk apa? Kecelakaan dari orang Kristen adalah kita mengatakan bahwa aku sudah diselamatkan dalam Kristus Yesus tetapi hidupnya bukan mengabdi kepada Allah. Kalau kita dipilih, kita diselamatkan, kita ditebus maka artinya hidup kita sudah dibeli oleh Dia. Dan hidup yang cuma satu kali ini dimiliki oleh Dia untuk dijalankan, untuk diarahkan supaya seluruh kehendak Dia jadi dalam hidup kita.
Mari kita lihat sekali lagi Yesaya 53, bagian yang ketiga apa yang ada yang kita temukan, yaitu bagian ketiga Yesaya 53:12 menyatakan apa yang akan Bapa lakukan kepada Anak yang sudah taat kepada Dia. Di dalam ayat 12 dinyatakan Bapa akan mengangkat Anak, Bapa akan meninggikan Anak. Perhatikan ayat 12, perhatikan aktif dan pasif: Sebab itu Aku (Allah), akan membagikan kepadanya, (kepada Kristus), orang-orang besar sebagai rampasan. Jadi Allah yang aktif, Kristusnya pasif dan Kristus akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Maka ini adalah bicara Kristus yang pasif karena Kristus akan memperoleh yaitu sebagai ganti, karena Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya. Di sini Kristus yang aktif. Saudara bisa melihat sekarang mana yang pasif dan mana yang aktif. Kapan Kristus aktif dan kapan Kristus pasif. Semua ini terangkum dalam satu kalimat ini; Pendeta Stephen Tong pernah mengkhotbahkannya, saya sangat-sangat terkejut dengan kalimat ini dan saya menyadari ini adalah prinsip kehidupan Kristus dan prinsip kehidupan rohani kita semua. Prinsipnya: Kristus secara aktif mau merendahkan Diri-Nya, maka Allah Bapa secara aktif akan meninggikan Dia. Kristus secara aktif merendahkan diri-Nya dan Kristus secara pasif akan ditinggikan oleh Allah. Ini adalah hasil, reward, dari pengorbanan-Nya. Saya tidak bicara panjang lebar di dalam area ini tetapi saya sudah pernah bicara beberapa kalimat yang penting berkenaan dengan inilah kerohanian kita. Barangsiapa mau secara aktif meninggikan dirinya, Allah akan secara aktif merendahkan dirinya. Barangsiapa mau secara aktif merendahkan dirinya maka Allah secara pasif akan meninggikan dia. Biarlah kita boleh mengerti apa yang menjadi bagian kita dan apa yang menjadi bagian Allah. Coba refleksikan kalimat ini! Bukankah itu sering terjadi di dalam hidup kita? Di dalam hidup saya berkali-kali kalimat ini terjadi. Entah ketika saya sadar atau tidak saya berusaha untuk meninggikan diri, pada saat itu langsung Allah akan merendahkan saya. Ketika saya belajar untuk merendahkan diri, pada waktunya Allah akan meninggikan. Ketika Kristus sudah merendahkan diri dan perendahan diri Kristus disebut kenosis secara teologi. Filipi 2:9-10 menyatakan demikian: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Ini adalah sesuatu pemenuhan apa yang Yesaya ayat 12 itu katakan, Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan dan dia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Segala kerajaan dan dominion dan siapa pun saja akan diletakkan di bawah kaki Kristus, demikian firman Tuhan. Ini adalah sesuatu nubuatan dari Yesaya yang sampai saat ini kita belum bisa melihat secara mata tetapi Yesaya sudah mengatakan Kristus, Man of Sorrows itu menderita; pasti hal itu akan terjadi.
Hal yang ke-4, yang terakhir.Ayat 12 juga menyatakan berkenaan dengan apa yang Yesus kerjakan saat ini di surga. Di situ dikatakan sekalipun Kristus menanggung dosa banyak orang, tadi saya sudah katakan di atas kayu salib Dia menanggung seluruh dosa kita. Di bumi Dia menanggung dosa kita. Dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. Dalam bahasa Indonesia tidak jelas, karena ini intinya adalah bicara mengenai syafaat; bersyafaat itu melebihi daripada doa syafaat. Apa itu bersyafaat? Adalah seseorang yang berfungsi sebagai mediator di hadapan Allah dan manusia dan meminta Allah menerima manusia yang berdosa karena korban-Nya. Roma 8 dengan jelas menyatakan dari pensyafaat ini. Pensyafaat ini dikatakan disini ayat 31: Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Perhatikan ‘Pembela bagi kita’? Kalau kita berpikir sekarang, kira-kira apa yang dikerjakan Yesus Kristus di surga sekarang? Kita jangan berpikir bahwa Dia santai di surga, tetapi Dia bersyafaat bagi kita. Tetapi ketika Dia bersyafaat, sekali lagi syafaat itu adalah Dia mengaplikasikan korban-Nya di hadapan Allah untuk membela umat-Nya. Apakah Dia berdoa dengan kalimat-kalimat? Mungkin, tetapi Alkitab tidak mencatat. Di dalam Alkitab ada dua Pribadi yang bersyafaat bagi umat Allah. Yang pertama adalah Yesus Kristus dan yang kedua adalah Roh Kudus yang berdoa kepada Allah dengan permohonan yang tidak terucapkan, berarti tidak ada kalimat. Karena syafaat melebihi dari doa itu sendiri dan syafaat adalah mengaplikasikan karya-Nya di hadapan Allah bagi umat.
Saya akan memberikan gambarannya. Beberapa tahun yang lalu saya sudah pernah mengatakan ini. Sungguh-sungguh terjadi dalam sebuah kerajaan dan ada satu orang yang jahat, kemudian raja mengadili dan menjatuhi hukuman mati. Pada waktu hari hukuman mati, ribuan orang berkumpul untuk orang ini dipancung kepalanya. Tetapi tepat sebelum waktu pemancungan, ada satu orang dari belakang berjalan di tengah-tengah kerumunan massa menuju kepada raja yang di depan sana. Kemudian orang ini tanpa bicara apapun saja dia membuka bajunya dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka-luka. Dia mengangkat tangan kanannya, tetapi tangan kanannya pernah terpotong karena peperangan, sehingga hanya lengannya saja yang terangkat. Siapa orang itu? Orang ini adalah orang pahlawan perang di dalam Kerajaan itu. Seseorang yang sudah mengorbankan segala sesuatunya untuk kemenangan demi kemenangan peperangan dalam kerajaan tersebut. Seluruh tubuhnya menyatakan bagaimana dia berkorban untuk kerajaan tersebut. Orang ini adalah kakak dari penjahat ini. Tanpa dia berbicara, dia buka seluruh baju atasnya dan terlihat seluruh luka-lukanya. Dia mengangkat tangannya yang terpotong di medan perang, dia mengaplikasikan seluruh jasanya untuk menebus adiknya. Langsung Raja mengatakan, “Bebaskan orang ini!” Hal yang sama terjadi di surga bagi kita. Kristus Yesus ada di sebelah kanan Allah. Wahyu 5 menyatakan bahwa: Dia adalah singa dari Yehuda, tetapi Dia adalah Domba yang tersembelih. Seluruh surga termasuk Allah melihat korban-Nya dan Dia berada di tengah-tengah Allah dan kita umat-Nya mengaplikasikan seluruh korban ini tanpa berbicara. Tetapi tetap ada dalam posisi itu sampai seluruh umat-Nya satu generasi demi satu generasi masuk di hadapan Allah Bapa di surga. Itulah yang Kristus kerjakan bagi gereja-Nya sepanjang abad. Itulah sebabnya dikatakan Dia menanggung dosa banyak orang dan bersyafaat bagi pemberontak-pemberontak seperti saudara dan saya.
Saya akan akhiri seri ini dengan kalimat ini: Seluruh kebenaran-kebenaran ini adalah kebenaran yang nyata yang terjadi kepada kita, kepada saudara dan saya. Apakah kita merasa atau tidak, kita mengerti atau tidak, kita tahu atau tidak, kita sadar atau tidak; ini semua terjadi kepada kita. Justification terjadi pada kita karena Allah mengaplikasikan righteous. Dan saat ini sampai kedatangan Kristus yang kedua, Dia berada di surga bersyafaat bagi kita. Ini seluruh adalah kebenaran-kebenaran yang nyata yang Alkitab katakan kepada kita. Karena kematian-Nya, maka Dia akan melihat umur keturunan-Nya berlanjut. Kalau kita adalah orang yang sungguh-sungguh sejati di dalam Kristus terlepas kita mengerti atau tidak seluruh kebenaran ini nyata dalam hidup kita. Tetapi di tempat yang lain Allah menginginkan saudara dan saya mengerti apa yang sesungguhnya terjadi. Ini bukan doktrin mati. Tetapi ini adalah suatu realita di dalam alam rohani kita. Banyak kita yang tidak peduli. Banyak kita yang juga tidak mau mengerti. Tetapi sebenarnya keselamatan sudah diberikan Allah kepada kita. Kita seperti orang yang down syndrome.
Suatu hari ada seorang yang down syndrome, kemudian dia bermasalah dengan ginjalnya dan harus mengadakan cangkok ginjal, kalau tidak dia akan mati. Kemudian karena papa mama dan seluruh saudaranya tahu maka mereka berdoa, mereka cari-cari di hospital demi hospital, di dalam dan di luar negeri sampai mendapatkan donor ginjal yang tepat. Akhirnya dilakukanlah operasi, operasi yang sangat beresiko dan ditentukan keberhasilannya di dalam masa-masa waktu kritis setelah operasi. Apakah tubuhnya bisa menerima ginjal donor ini? Setelah operasi, orang yang down syndrome itu tertidur, tapi mama dan papa dan kakak-kakaknya di sekeliling ranjangnya menanti waktu-waktu ini. Karena kalau anak ini bangun, berarti operasinya berhasil, anak ini selamat. Tetapi kalau dia tidak bangun berarti seluruh tubuhnya reject ginjal yang baru. Seluruh keluarganya berdoa sungguh-sungguh, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk anak ini hidup. Tiba-tiba mata anak tersebut terbuka. Begitu mata anak tersebut terbuka seluruh keluarga ini bersorak-sorak. Mereka meneteskan air mata, dipeluk satu-persatu anak-anaknya. Anak yang down syndrome dicium-cium karena artinya kehidupan bagi anak ini. Itu artinya anak ini bisa berkumpul dengan orang tuanya dan mereka bisa saling mencintai. Kemudian anak yang down syndrome cuma lihat ke atas, ke kanan, ke kiri dan kemudian dia bilang, “Berisik! Berisik! Apa sih ini? Berisik!” Saya katakan pada saudara-saudara kita tidak tahu sebenarnya apa yang Dia sudah kerjakan dalam hidup kita, kita down syndrome rohani. Maka mintalah pengertian dari Tuhan. Membuat kita semakin mengenal Dia dan mengenal firman. Semua yang sudah terjadi pada kita biarlah kita boleh semakin mengerti sehingga kita boleh menghargai apa yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Kiranya kasihan Dia memberkati kita terus.
GRII Sydney
GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more