25 August 2024
Yesus Di Atas Badai Lautan
Vic. Lim Yi Jin · Mat 14:22-33

Mat 14:22-33

Bacaan di depan kita pada hari ini adalah mujizat di mana Yesus berjalan di atas air. Mengapa Yesus melakukan mujizat? Semua mujizat itu dilakukan hanya karena satu alasan, untuk membuktikan kepada kita siapa Yesus sebenarnya. Konsep tentang bukti identitas sangat umum bagi kita sekarang. Jika anda pergi ke bank dan mengaku bahwa anda memang adalah diri anda sendiri maka teller bank akan meminta anda untuk membuktikan identitas anda dengan menunjukan SIM anda. Jika anda diwawancara untuk sebuah pekerjaan maka sang pewawancara akan melontarkan beberapa pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh orang yang kompeten untuk pekerjaan tersebut. Lantas bagaimana tentang Yesus? Jika Yesus datang maka bukti seperti apa yang perlu Ia tunjukkan untuk mendukung klaim-Nya? Jika Yesus bukan hanya seorang anak tukang kayu tetapi Dia yang memiliki hak dan kuasa untuk menduduki tahta kerajaan Daud. Jika Yesus bukan hanya seorang nabi tetapi sang Anak Allah yang otoritas, kuasa dan kemuliaan-Nya melampaui setiap pelayan Allah yang mendahuluinya. Jika Yesus bukan hanya seorang manusia tetapi sesungguhnya dan sepenuhnya juga Allah. Jika Yesus menyatakan diri-Nya layak untuk disembah dan dipuji, layak untuk diutamakan di atas segala sesuatu yang baik di dunia, di atas kekayaan, kenyamanan, nama baik, keluarga kita dan bahkan melampaui hidup dan mati kita. Jika Yesus mengklaim kemuliaan yang sangat tinggi itu, maka Ia perlu membuktikannya melalui mujizat yang diperbuat-Nya. Yesus sama sekali tidak kekurangan bukti. Maka dari itu, mempercayai Yesus bukanlah pertama-tama peperangan terhadap nalar dan juga logika kita. Meskipun memang mujizat melampaui logika dan nalar, karena itu adalah pekerjaan Allah bukan pekerjaan manusia. tetapi mempercayai Yesus adalah peperangan melawan dosa kita sendiri. Mempercayai Yesus berlawanan dengan rasa kemandirian kita. Itu menghancurkan otonomi kita dan bertolak belakang dengan rasa bahwa diri kita sendiri benar, karena jika Yesuslah Raja, maka saya bukan raja. Jika Yesuslah Tuhan, maka sayalah hamba. Jika Yesus menawarkan pengampunan, maka saya perlu mengaku bersalah. Dan jika Yesus mati bagi saya supaya saya dapat memperoleh hidup dan hidup dengan berlimpah, maka saya tidak dapat lagi hidup untuk diri saya sendiri. 

Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari mujizat-mujizat Yesus, karena setiap mujizat ini menyatakan kepada kita siapa diri Yesus itu. Dan dengan mengetahui siapa Yesus itu, secara tidak langsung akan membawa kita kepada pengetahuan akan siapa kita. Sebagai contohnya, katakanlah mujizat kesembuhan. Yesus dapat memulihkan mata orang buta, membuka mulut orang bisu, menyembuhkan orang dari kusta dan bahkan membangkitkan orang mati. Yesus dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan bahkan membangkitkan orang yang mati. Ia melakukan ini semua untuk menunjukkan bahwa Ia mampu menghentikan segala penderitaan di dunia ini. Ia mampu dan Ia akan membawa dunia yang rusak ini kembali kepada rancangan-Nya yang indah. Bebas dari segala sakit penyakit, kesedihan dan kekecewaan. Dan apa artinya terhadap kita, bagi kita semua yang mengalami sakit, kesedihan dan kekecewaan dalam hidup, mujizat kesembuhan, Yesus memanggil kita untuk datang kepada-Nya.

Kita tidak dapat menemukan solusi yang sejati untuk dunia yang rusak ini selain di dalam Yesus Kristus. Kita berkata kepada-Nya, “Yesus, jika Engkau dapat membangun sebuah dunia tanpa air mata, maka saya mohon dengan rendah hati untuk membawa saya ke dalam dunia itu.” Di atas mujizat kesembuhan-Nya, Yesus juga menyatakan bahwa Ia tidak hanya bisa menyembuhkan tubuh yang melemah, tetapi juga jiwa yang hilang. Yesus berkata kepada orang yang lumpuh, “Dosamu telah diampuni.” Dan setelah itu orang lumpuh tersebut langsung berespon dengan berdiri. Melalui mujizat Yesus yang satu ini bersama-sama dengan perkataan-Nya juga, kita dapat mengetahui bahwa Ia mampu mengampuni dosa. Hal ini begitu mengejutkan karena mengampuni dosa ialah hak Allah. Dan lagi apa artinya ini bagi kita semua? 

Bagi kita semua yang telah berdosa dan berlaku jahat, kita yang menyembah ciptaan, kita yang membenci, berbohong dan berzinah. kita yang mengingkari janji kita dengan Allah, kita yang telah menyerahkan diri sebagai hamba segala kejahatan, dan terlebih lagi kita yang pasti dinyatakan bersalah di hadapan tahta penghakiman Allah. Ketika kita orang berdosa dan jahat, datang kepada Yesus yang mampu dan akan mengampuni dosa, yang dapat memberikan jiwa kita istirahat, yang akan membukakan jalan menuju Firdaus kepada siapa pun yang mau mengakui kesalahannya dan berbalik dari kejahatan mereka dan meminta pertolongan pada Yesus, bagaimana kita harus berespon terhadap orang ini? Saya rasa kita hanya dapat berseru bersama-sama dengan pengemis yang buta itu, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku.” Kita hanya dapat memohon bersama-sama dengan perempuan Kanaan itu, yang tidak terhitung dalam perjanjian dengan Israel, “Saya bukan anak, saya anjing, akan tetapi bahkan anjing pun ikut makan dengan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Dan kita hanya dapat berkata bersama-sama dengan perampok yang disalibkan di sebelah Yesus, “Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Semua catatan ini menunjukkan kita satu hal bahwa mujizat-mujizat Yesus menuntut suatu respon. 

Hari ini, saat kita membaca dan mempelajari mujizat di mana Yesus berjalan di atas air, Ia menuntut response secara pribadi dari anda dan saya. Hanya karena 2000 tahun telah berlalu sejak mujizat ini terjadi dan anda sekarang sedang duduk di atas kursi yang nyaman, itu tidak berarti anda dibebaskan dari fakta bahwa Yesus menuntut response Anda secara pribadi. Tidak seperti kebanyakan mujizat di injil Matius, yang ini juga mencatat bagaimana murid Yesus ber-response terhadap mujizat tersebut. Dan ada banyak hal juga yang dapat kita pelajari dari response murid-murid Yesus, karena kita juga adalah murid Yesus. Masalah, tantangan dan kegagalan yang sama yang dihadapi murid-murid Yesus pada abad pertama, juga harus kita hadapi dalam mengikut Yesus di abad ke-21. Jadi kita dapat menempatkan diri kita di dalam posisi murid-murid Yesus dan menanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan satu ini, “Akankah kita mendapati diri kita dalam keadaan di mana kita memandang kepada Yesus, mengenali siapa Dia, berkata kita percaya kepada-Nya akan tetapi masih tenggelam dalam ombak ketakutan dan keraguan?” Inilah pertanyaan yang ingin saya jawab bersama-sama dengan saudara pada hari ini selagi kita mempelajari kisah Yesus berjalan di atas air. 

Kisahnya dimulai dengan murid-murid Yesus yang sedang berada di atas perahu dan mereka terjebak di tengah badai di dalam laut Galilea. Meskipun orang Yahudi dahulu menyebutnya laut Galilea, sesungguhnya ini adalah sebuah danau. Akan tetapi danau ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan angin dan ombak yang besar karena letak geografisnya. Setelah matahari terbenam, daratan sekitar akan dingin lebih cepat dibanding air dari danau dan air danau akan menghangatkan udara di atasnya. Lalu udara hangat itu akan naik ke atas dan ini akan menyebabkan tekanan udara yang lebih rendah di atas danau yang akan menyedot udara dari sekitar. Dan tidak hanya itu, danau Galilea juga berbentuk seperti sebuah mangkuk. Danau ini dikelilingi banyak daratan yang lebih tinggi dari permukaan air dan dikarenakan perbedaan ketinggian ini, udara yang dingin akan bergerak dari tempat yang tinggi ke dalam mangkok itu. Semua hal ini menyebabkan angin yang keras dan juga awan badai untuk berkumpul di tengah-tengah danau ini. Karena semua alasan tersebut, cuaca di danau Galilea dapat berubah secara drastis dengan begitu cepat. Dan para murid bukannya tidak tahu akan fenomena ini karena kebanyakan dari mereka adalah nelayan di danau ini. Tapi kali ini mereka benar-benar menghadapi suatu masalah. 

Berdasarkan perikop sebelumnya kita tahu bahwa para murid naik ke perahu sekitar sore hari untuk bertolak ke seberang. Biasanya perjalanan ini memakan satu atau mungkin 2 jam. Akan tetapi kita tahu bahwa ketika waktu sudah pukul 3 pagi, mereka masih terjebak di tengah danau. Artinya perjalanan mereka sedang dihambat oleh sebuah badai. Di dalam Alkitab, laut yang bergejolak memiliki arti yang simbolis. Singkatnya, lautan melambangkan kekacauan dan kejahatan. Tidak susah bagi kita untuk membayangkan kenapa laut memiliki reputasi seperti ini, karena laut sangat sulit ditebak dan begitu mematikan. Sudah dianggap umum pada zaman dulu bila seseorang pergi berlayar dan tidak pernah kembali lagi. Dan yang mengerikannya adalah tidak ada yang tahu apa yang terjadi kepada mereka. Alasan lain lagi adalah karena laut ini dalam dan gelap, anda tidak tahu apa yang akan anda temukan di bawah air tersebut. Bahkan dengan teknologi modern yang sekarang, kita masih tidak bisa menjelajahi bagian lautan yang paling dalam. Bagi orang Timur kuno, lautan yang dalam adalah tempat yang penuh dengan misteri dan yang menyimpan banyak bahaya. 

Di dalam Alkitab kita juga mendapati bahwa lautan yang bergejolak sering digunakan sebagai gambaran kekuatan jahat yang memberontak melawan Allah. Contohnya ada tertulis di dalam Kitab Yesaya 57:20, ‘Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.’ Ada juga di Mazmur 18, Mazmur yang dikutip Yunus setelah ia ditelan ikan besar, ‘Tali-tali maut telah meliliti aku dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku. Tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.’ Di sini Mazmur ini menggambarkan lautan sebagai tempat di mana maut berkuasa, tapi di saat yang sama lautan juga digambarkan sebagai tempat di mana Allah memerintah secara penuh. Ada tertulis di Mazmur 29:10, ‘Tuhan bersemayam di atas air bah. Tuhan bersemayam sebagai raja untuk selama-lamanya.’ Konsep teologi yang sama ini dipopulerkan oleh lagu yang berjudul “Still” yang dikarang Hillsong. Pada bagian refrainnya, liriknya berkata bahwa Bapa Surgawi kita adalah Raja atas air bah, bahkan ketika samudera menyerang dan petir menyambar. Ini adalah gambaran yang disodorkan oleh Alkitab, di mana ada lautan yang bergejolak tapi Allah ada di atas lautan yang berombak-ombak itu. Allah Israel sering digambarkan di dalam Perjanjian Lama sebagai Ia yang berjalan di atas air yang menenangkan dan mengatur ombak dan badai, yang berkuasa atas alam semesta. 

Selagi kita menelusuri Alkitab, kita mendapati 2 peristiwa ketika Allah tidak hanya digambarkan berkuasa atas air bah tetapi airnya pun sendiri tenang dan tidak melawan Allah. Dan 2 peristiwa ini diambil dari bagian paling awal dan paling akhir dalam Alkitab. Pada bagian pertama Alkitab kalimat pertama berkata bahwa Allah menciptakan langit dan bumi. Di saat itu bumi masih tidak berbentuk dan kosong. Dan hanya ada gelap gulita yang menutupi samudera raya, tetapi samudera itu tidak berombak-ombak pada mulanya. Tertulis di dalam Kejadian 1:2, bahwa Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kalimat tersebut adalah penjelasan secara harafiah dan juga penjelasan yang puitis tentang kedamaian di antara Allah dengan ciptaan-Nya. Dan sekarang kita lompat ke bagian paling akhir dari Alkitab. Kita buka pada kitab Wahyu khususnya pasal 21:1, di mana langit dan bumi yang baru digambarkan sebagai sesuatu tempat yang tidak memiliki lautan. Saya akan bacakan bagian Wahyu 21:1, ‘Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.’ Ingatlah bahwa di dalam kitab Wahyu, laut merupakan tempat lahir binatang yang akan menghujat Allah dan memerintah atas bumi secara sementara. Tetapi pada akhirnya ketika Yesus memenangkan peperangan-Nya dan menghentikan segala kejahatan, dijelaskan bahwa Ia akan mengeringkan samudera maka tidak ada lagi tempat bagi kuasa jahat untuk bersembunyi di bawah laut. 

Semua bacaan Alkitab ini membantu kita untuk menghargai simbolisme mujizat di mana Yesus berjalan di atas air dengan begitu dalam. Tidak hanya menunjukkan kuasa mutlak Yesus atas alam, ada 2 hal lain yakni: pertama, bahwa Yesus adalah Allah Israel di Perjanjian Lama, Ia berjalan di atas air sama seperti Allah yang berjalan di atas air. Ia menenangkan ombak dan badai selayaknya Allah di Perjanjian Lama. Dan untuk membuat ini begitu jelas, Ia memanggil diri-Nya sendiri dengan nama Allah yaitu “AKU”. Nantinya ketika murid-murid melihat Yesus dan mengira Ia hantu, Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah, AKU ini, jangan takut.” Kata “AKU” yang dipakai di sini dalam bahasa aslinya adalah “AKU” yang sama di Perjanjian Lama. “AKU” adalah nama yang Allah tunjukkan kepada Musa ketika Ia berbicara melalui semak yang terbakar. Saya akan bacakan bagi anda Keluaran 3:13-14. Inilah nama indah yang sekarang Yesus kenakan bagi Diri-Nya sendiri. Allah begitu agung sampai Ia tidak dapat dijelaskan oleh suatu apa pun di luar diri-Nya sendiri. Jika kita sungguh-sungguh ingin mengenal-Nya, maka Ia akan menjawab, “Akulah AKU.” Kedua, mujizat Yesus berjalan di atas air juga memberitahukan kita bahwa Yesus akan mengalahkan segala kekacauan, ketidakteraturan dan kejahatan di dunia. Lalu Ia akan memenuhi janji Allah akan membawa damai bagi dunia ini. 

Sekarang mari kita akan arahkan perhatian kita dari mujizat Yesus kepada response para murid. Saya percaya bahwa kita akan dapat belajar banyak dari mereka. Ketika Petrus menyadari bahwa hantu itu adalah Yesus, Petrus berkata kepada-Nya, “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku berjalan di atas air.” Di dalam bahasa aslinya permintaan Petrus diawali dengan kondisi yang nyata. Saya rasa kalimat apabila Engkau itu lebih tepat diterjemahkan sebagai karena Engkaulah itu. Perbedaan ini penting, karena Petrus tidak sedang bertanya untuk memastikan identitas Yesus dengan meminta mujizat, melainkan ia sedang meminta dengan mantap dalam iman. Ia ingin melakukan apa yang Yesus lakukan. Bagi seorang nelayan seperti Petrus, berjalan di atas laut yang kacau dan berbahaya adalah salah satu pengalaman yang menakjubkan. Sebelumnya dalam Matius 10, Yesus telah memberikan kepada ke-12 murid kuasa untuk melakukan mujizat yang Yesus akan lakukan saat itu. Sekarang Petrus meminta lebih banyak lagi. Yesus kemudian mengabulkan permintaan Petrus. Dengan perintah Yesus datanglah, maka Petrus beranjak dari perahu dan berjalan ke Yesus di atas air. 

Pada mulanya airnya cenderung tenang dan Petrus cukup yakin bahwa ia dapat berjalan di atas air dengan aman. Namun tak lama kemudian, Petrus melihat bahwa badai besar sedang datang ke arahnya. Dan ia juga melihat ombak yang begitu besar yang dapat menguburnya dengan mudah. Dan Petrus pun mulai panik. Insting dia sebagai nelayan langsung mengambil alih. Dan dia pun mulai meragukan kemampuannya untuk dapat tetap di atas air di tengah badai tersebut. Dan segeralah Petrus mulai tenggelam ke dalam air. Dan ia berseru kepada Yesus, “Tuhan tolonglah aku!” Dan Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menarik dia dari dalam air. Kemudian Yesus menanyakan satu pertanyaan yang sederhana tetapi begitu dalam. “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Pertanyaan ini adalah keluhan yang sering diucapkan kepada murid-Nya. Lantas apa masalahnya kali ini? Masalahnya bukanlah Petrus tidak mengenali siapa diri Yesus. Petrus tahu dengan jelas siapa Yesus dan apa yang dapat Dia lakukan. Itulah alasan mengapa ia meminta kepada Yesus untuk membuat ia bisa berjalan di atas air. Masalahnya adalah ia begitu ketakutan atas apa yang dia lihat, karena ia melihat apa yang hatinya begitu takuti, badai besar yang sedang datang. Sesungguhnya dengan melihat Yesus berdiri dengan aman di tengah badai, Petrus dapat mengerti bahwa ia akan aman di tengah badai. Tetapi ketika ia mulai panik, ia tidak dapat lagi berpikir dengan logika. Di tengah ketakutan itu, ia lupa bahwa ia sedang berdiri di atas air dengan kuasa mujizat Yesus. Apa yang sedang menopang dia di atas air? Yesuslah yang sedang menopang dia dan bukan air tersebut. Dan jika bukan airnyalah yang menopang Petrus, bagaimana bisa airnya membuat dia tenggelam? Bahkan ketika Petrus sedang berdiri di hadapan Allah atas alam, bahkan di depan Allah yang bernama AKU itu, dan bahkan ketika ia sedang mengalami mujizat berdiri dan berjalan di atas air, iman dan nalarnya dikalahkan oleh badai dengan begitu mudahnya. 

Jadi apa moral dari kisah ini? Apa yang perlu Petrus pelajari dari pengalaman ini? Saya rasa karena Yesus menegur Petrus dan berkata, “Hai orang yang kurang beriman.” Sangat wajar bagi kita untuk menyimpulkan bahwa Petrus perlu lebih beriman. Dan itu benar. Akan tetapi saya rasa, banyak orang Kristen salah kaprah akan apa artinya untuk lebih beriman. Mereka berpikir bahwa iman itu seperti tangki bensin mobil, di mana anda dapat pergi ke pom bensin dan mengisinya dengan lebih lagi. Jadi jika anda kekurangan iman maka solusinya adalah percaya dengan lebih keras. Tetapi ketika kita membaca bacaan kita pada hari ini, Yesus tidak sedang meminta Petrus untuk percaya untuk lebih keras lagi seperti layaknya seorang pelatih menyemangati timnya dari luar lapangan. Malahan Yesus datang menghampiri Petrus dan mengangkat dia dari dalam air. Dengan kata lain bukan jumlah iman Petrus yang menyelamatkan dia dari tenggelam, tetapi Yesuslah objek dari iman dia yang menyelamatkan dirinya dari tenggelam. Petrus diselamatkan bukan karena ia percaya lebih keras, dia diselamatkan karena dia percaya di dalam orang yang benar

Selagi kita semua bergumul dengan iman kita yang sedikit, Yesuslah yang memastikan kita semua akan selamat. Ketidakpercayaan Petrus adalah kelemahan yang sering kita miliki dalam hati kita. Seperti Petrus kita juga perlu melampaui iman kita yang kecil ini. Tetapi bagaimana caranya? Apakah dengan percaya lebih keras? Saya rasa tidak. Tetapi saya rasa dengan percaya kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar dengan pengertianmu sendiri. Kita akan melampaui iman kita yang kecil ketika kita memalingkan mata kita dari badai-badai yang ada dan memandang mata kita kepada Yesus. Dengan melihat Dia berdiri di atas air dan mengenali siapa Dia, yaitu untuk mengerti kuasa-Nya dan mengetahui bahwa kasih-Nya yang setia dan tidak berkesudahan ada untuk kita. Keyakinan kita bukanlah di dalam kesetiaan di dalam Kristus, tetapi di dalam kesetiaan Kristus kepada kita. Saya rasa pertanyaan Yesus kepada Petrus mengapa engkau bimbang adalah sebuah pertanyaan yang penting untuk kita renungkan. Ketika kita menempatkan diri kita dalam posisi Petrus, dan sungguh-sungguh bertanya pada diri kita mengapa saya bimbang, kita akan menyadari bahwa tidak ada alasan yang sah bagi kita untuk bimbang. 

Bimbang itu seperti sebuah gelembung. Ketika orang Kristen bertanya kepada dirinya sendiri mengapa, maka gelembung itu akan meletus. Saudara-saudara, takut akan keadaan dan iman dalam Kristus bertentangan satu sama yang lain. Ketika engkau takut pandanglah kepada Kristus, ketika engkau ragu belajarlah lebih tentang Kristus, dan ketika engkau bimbang peganglah teguh kepada janji Kristus. Tanpa berbalik kepada Kristus, gelembung itu tidak akan pernah meletus. Jadi keadaan apakah yang anda takuti? Apakah kekurangan uang? Apakah masalah dalam relasi? Ataukah kemampuanmu yang biasa-biasa saja? Masa depan yang tidak tentukah? Atau kesehatan yang memburuk? Ketahuilah saudara-saudara, bahwa semua hal ini sama sekali tidak akan menjaga anda tetap berada di atas air. Dan tak ada satu pun dari hal tersebut dapat memberikan perlindungan yang sejati dalam hidup. Anda memerlukan jaminan yang lebih baik. Anda perlu membangun rumah anda di atas batu karang. Sehingga ketika hujan turun, banjir datang, dan angin ribut meniup rumah tersebut, dia tidak akan roboh, karena ia dibangun di atas batu karang yang teguh. Dan batu karang itu tidak lain adalah Yesus Kristus. 

Rasul Paulus bertanya dalam Roma 8. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan? Atau kesesakan? Atau pengaiayaan? Atau kelaparan? Atau ketelanjangan? Atau bahaya? Atau pedang? Jawabannya, tidak ada. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Di dalam mujizat-mujizat-Nya, Yesus membuktikan bahwa Ia dapat dipercayai, tidak hanya Ia berkuasa, Ia juga akan menggunakan kuasa-Nya untuk kebaikanmu. Saat memberi makan 5000 orang, Yesus menunjukkan bahwa Ia mengerti kebutuhan kita dan Ia akan memenuhi kebutuhan kita. Dan hari ini, saat Ia menenangkan badai, Yesus menunjukkan bahwa Ia mengerti semua kelemahan kita dan Ia akan mengusir semua ketakutan kita dan mengangkat kita keluar dari air. Yesus, sang AKU yang agung itu, layak kita sembah, tapi terlebih lagi Ia layak kita percayai. Jadi percayalah bahwa Yesus lebih besar dari pergumulanmu dan engkau akan dengan senantiasa berpegang teguh kepada janji-janji-Nya dan dengan berani mengikuti Dia ke tengah badai dan keluar dari badai tersebut. Amin. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

18 August 2024
Hidup Yang Dipenuhi Roh Kudus (2)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Ef 5:18

Ef 5:18

Di dalam Alkitab ada dua hal yang penting sekali berkenaan dengan interaksi kita dengan Roh Kudus. Dua-duanya itu berbeda. Yang pertama disebut sebagai dibaptis oleh Roh Kudus; tepatnya adalah dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Dan ini menghasilkan suatu transformasi kehidupan, inilah jalan keselamatan, inilah regenerasi. Tanpa mengalami peristiwa ini dalam hidup kita, kita tidak pernah mungkin diselamatkan. Ini adalah sesuatu prinsip di dalam Alkitab: dibaptis oleh Roh Kudus, dan dibaptis oleh Allah dengan Roh Kudus dan dimasukkan di dalam tubuh Kristus, demikian dikatakan di dalam Korintus. Maka tiga hal ini tidak mungkin terpisah: Kristus, Roh Kudus dan Gereja. Saudara tidak bisa mengatakan yang paling penting Kristus tetapi tidak ada buah dari Roh Kudus. Saudara tidak mungkin bisa mengatakan bahwa yang penting Kristus dan Roh Kudus, tetapi saudara tidak pernah memiliki pandangan yang tinggi mengenai gereja. Maka ini adalah sesuatu hal yang sungguh-sungguh dinyatakan di dalam Alkitab: orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang sejati mengalami pekerjaan dari Roh Kudus, yang dilakukan di dalam transformasi hidup melalui gereja lokal. Sekali lagi, gereja lokal banyak sekali yang palsu, gereja lokal banyak sekali yang menyeleweng, tetapi kalau kita melihat kembali kepada Alkitab, adalah benar bahwa gereja lokal yang sejati itu adalah sesuatu yang penting sekali di mata Allah. Karena Allah sendiri memberikan anugerah-Nya dalam hidup kita di dunia melalui sarana. Orang-orang di luar sana mengatakan, “Aku diselamatkan oleh Allah, aku akan pergi ke surga, tidak perlu Kristus.” Tidak! Alkitab mengatakan sarananya harus Yesus Kristus. “Oh, aku diselamatkan.” “Kenapa diselamatkan?” “Karena aku sudah terima Yesus Kristus.” Orang Puritan mengatakan, “Dengan pengakuan itu saja engkau diselamatkan, tidak mungkin; engkau harus tahu bahwa engkau diselamatkan karena Kristus memberikan Roh Kudus yang memberikan buah pengudusan.” Dan Roh Kudus itu bekerja, Dia adalah Ibu dari Gereja. Bagaimana mungkin kita mengatakan gereja tidak penting lalu mengakui Roh Kudus, padahal product utama dari Roh Kudus adalah gereja. Ini adalah satu kesatuan di dalam keselamatan kita. 

Hal yang pertama diajarkan dalam Alkitab adalah baptis oleh Kristus melalui Roh Kudus. Ini adalah satu kesatuan: terima Yesus yang sejati adalah, pada saat itu, kita dibaptis oleh Roh Kudus. Ini bukan dua peristiwa yang berbeda seperti diajarkan oleh banyak gereja yang tidak bertanggung jawab. Ada orang mengatakan, “Engkau sudah terima Yesus?” Dan orang itu menjawab, “Saya sudah terima Yesus.” Kemudian ditanya lagi, “Apakah engkau sudah dibaptis oleh Roh Kudus?” Orang itu mulai bingung, “Baptisan Roh Kudus apakah aku harus menerimanya?” “Oh iya, kalau tidak, engkau tidak punya pengalaman kedua. Maka engkau harus memiliki pengalaman kedua yaitu engkau ditumpangi tangan dan engkau dibaptis oleh Roh Kudus dan engkau akan menerima bahasa Roh.” Saya katakan kepada saudara-saudara, lihat kembali Alkitab, itu bukan pengajaran dari Alkitab, itu adalah kepalsuan. Dibaptis oleh Roh Kudus artinya adalah saudara dan saya terima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang sejati. Tidak ada pengalaman kedua yang lebih tinggi dari itu. Di dalam Alkitab, saudara akan melihat ada banyak bidat. Banyak bidat itu adalah bidat yang mengaku Yesus Tuhan tetap tidak cukup, harus ditambah dengan sesuatu. Kalau saudara melihat kitab Galatia misalnya, maka saudara akan menemukan bahwa tidak cukup diterima oleh Yesus Kristus, tetapi Yesus Kristus harus ditambah dengan Taurat. Perhatikan, heresy itu suatu ajaran bidat, salah satu tandanya yaitu Kristus saja tidak cukup, harus ditambah dengan sesuatu: Kristus dan perbuatan baik, Kristus dan aturan gereja, ini seluruhnya adalah bicara Yesus tidak cukup. Ada ajaran-ajaran yang sesat seperti saksi Yehovah yang menyatakan Yesus itu bukan Allah, tetapi ada ajaran di dalam Kekristenan yang mengatakan Yesus Allah, tetapi tidak cukup, perlu ditambah sesuatu. Jadi jangan pernah percaya dan kembalikan kepada Alkitab. Di dalam Alkitab, terima Kristus Yesus tidak perlu lagi ditumpangi tangan untuk terima Roh Kudus. Sekali lagi saya tanya, kalau saudara terima Yesus tetapi itu dibilang belum terima Roh Kudus, bagaimana kita bisa menerima Yesus Kristus, padahal kalau seorang bisa menerima Yesus dan bertobat, pasti ada pekerjaan Roh Kudus yang besar dalam dirinya. Jadi sekali lagi, tidak ada suatu pengalaman kedua bahwa kita harus ditambah tumpang tangan untuk terima Roh Kudus ketika bicara berkenaan dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Tetapi di dalam Alkitab, khususnya Kisah Para Rasul, saudara akan menemukan ada bagian-bagian yang nanti saya akan bicarakan kepada saudara-saudara (tidak hari ini). Kenapa di dalam Alkitab ada bagian-bagian di mana rasul mengatakan, “Apakah engkau sudah terima Roh Kudus?” Kemudian orang itu mengatakan, “Saya belum pernah tahu Roh Kudus, saya hanya tahu tentang Yesus.” Lalu orang itu ditumpangi tangan, kemudian Roh Kudus turun. Kenapa bagian itu ada di dalam Alkitab? Dan orang Karismatik salah total menafsirkan ayat-ayat itu. Saya tidak jelaskan sekarang, mungkin dalam beberapa minggu ke depan kalau Tuhan pimpin. Kembali lagi, di dalam Alkitab ada dua hal berkenaan dengan interaksi gereja Tuhan dengan Roh Kudus: Yang pertama adalah baptis oleh Kristus dengan Roh Kudus, dimasukkan di dalam gereja lokal. Dan yang kedua yang kita akan bicarakan hari ini dan mungkin minggu depan adalah dipenuhi oleh Roh Kudus. 

Minggu yang lalu saya sudah bicara sedikit dan saya akan bereskan hari ini untuk mengerti ayat-ayat Alkitab. Tetapi sebelum masuk lagi, izinkan saya untuk sharing. Apa yang kami khotbahkan hari-hari ini adalah sesuatu yang berat buat saya. Seorang pengkhotbah itu selalu memiliki panggilan yang sangat sulit dan salah satu area kesulitannya adalah hal ini: di dalam Alkitab dengan jelas dikatakan di dalam Yakobus 3:1, “Jangan banyak orang ingin jadi pengajar karena mereka akan dihakimi lebih.” Sehingga kalau bukan panggilan menjadi hamba Tuhan, jangan sekali-kali kita menjadi hamba Tuhan. Kalau bukan panggilan untuk berbicara atas nama Tuhan, jangan pernah kita melakukannya. Kalau tidak pernah disuruh berbicara, jangan berbicara. Tetapi sekarang, seseorang yang sudah dipanggil menjadi hamba Tuhan dan harus bicara. Di dalam Kisah Para Rasul 20:27 dikatakan bahwa kita hamba-hamba Tuhan dipanggil untuk memberitakan seluruh maksud Allah kepada jemaat. Kita tidak diminta untuk menyembunyikan sesuatu dari jemaat. Kita diminta untuk membukakan seluruh maksud Allah kepadamu. Dan salah satu hal di dalam Alkitab berkenaan dengan maksud Allah yaitu adalah mengenai dipenuhi oleh Roh Kudus. Tetapi ketika kami membicarakannya, kami sendiri tidak menganggap bahwa diri kami sudah menerimanya. Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah sesuatu yang luar biasa spesial, luar biasa berharga, luar biasa besar. Jadi beberapa minggu ini saya terus memikirkan dan bicara sama Tuhan, “Tuhan bagaimana caranya saya bisa membahas mengenai hal-hal yang besar yang saya sendiri menginginkannya dan belum mendapatkannya? Apakah ini suatu kemunafikan? Apakah sudah saatnya membicarakannya?” Terkadang kalimat pendeta Stephen Tong menghibur saya, “Kalau begitu kamu tidak boleh khotbah tentang surga, karena kamu belum sampai di surga. Tapi nanti kalau yang dari surga datang ke sini untuk khotbah, semuanya akan kabur.” Tapi ini terus menjadi paradoks dalam hati saya. Saya harap saudara-saudara mengerti ketika saya mengkhotbahkannya, saudara tidak menganggap bahwa saya sudah mendapatkannya. Karena sesungguhnya yang terjadi adalah seperti ini, beberapa waktu yang lalu ketika istri saya kuliah konseling dari CCEF (pecahan dari Westminster Theological Seminary), dosennya mengatakan tentang konselor dan konseli seperti demikian: Sebagai konselor, engkau jangan pernah berpikir bahwa konselor dan konseli adalah seperti dokter dan pasien. Ketika pasien datang kepada dokter, dokternya adalah orang sehat yang mengobati orang sakit. Tetapi ketika konseli itu datang kepada konselor, engkau harus ingat bahwa engkau adalah orang sakit yang mengobati orang sakit. Jadi pada pagi hari ini saya bicara kepada saudara-saudara tentang dipenuhi oleh Roh Kudus, saya sendiri masih mendoakannya, saya sendiri masih mengejarnya, saya sendiri masih memintanya, saya belum mendapatkannya. Saya harus menyampaikannya kepada saudara-saudara karena saya harus mengatakan the whole counsel of God dan mari kita sama-sama mengejarnya. Mari sama-sama kita medoakannya. Mari sama-sama setiap dari individu, kita dipenuhi oleh Roh Kudus. 

Di dalam Alkitab ada dua hal yang berbeda satu dengan yang lain. Yang pertama adalah dibaptis oleh Kristus dengan Roh Kudus dan itu adalah keselamatan. Itu adalah transformasi hidup. Dan yang kedua adalah dipenuhi oleh Roh Kudus, itu bicara mengenai dipakai Allah seluruhnya. Dan kita akan melihat bagian-bagian Alkitab dan kemudian hari ini saya akan konklusikan apa itu artinya ‘dipenuhi oleh Roh Kudus’. Minggu yang lalu saya sudah mengatakan di dalam Alkitab, kata ‘dipenuhi oleh Roh Kudus’ muncul beberapa kali. Beberapa ayat itu saya kemarin khotbahkan tanpa kita membaca Alkitab. Saya hari ini rindu untuk saudara-saudara melihat bagian ini lebih detail. Mari kita melihat Yohanes 3:34, “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.” Ini adalah satu kalimat yang bicara mengenai Yesus Kristus. Jadi, secara teologis, kita tahu semua bahwa Yesus itu adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati. Dari perspektif kesejatian manusia-Nya, yang membedakan Yesus Kristus dengan seluruh rasul, dengan seluruh nabi, dengan kita, adalah bahwa Dia dipenuhi oleh Roh Kudus tanpa batas. Kalau misalnya ketika saudara tidak hidup benar atau ketika kita jatuh dalam dosa, lalu seseorang menegur kita, kemudian kita mengatakan, “Ya, jangan samakan aku dengan Yesus dong. Dia kan Tuhan, ya pasti Dia tidak bisa berdosa.” Itu secara teologi salah. Karena Yesus Kristus adalah Allah sejati, benar, tetapi Dia juga adalah manusia sejati. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Dia itu dicobai sama seperti kita. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Dia menerima dan memakai tubuh persis tubuh kita, tubuh setelah jatuh dalam dosa, bukan tubuhnya Adam sebelum jatuh dalam dosa. Dia adalah sama dengan kita tetapi kenapa Dia tidak berdosa? Bukan karena Dia Allah (itu bukan jawaban teologia yang tepat), tetapi jawaban yang tepat adalah, karena Dia dipenuhi oleh Roh Kudus tanpa batas, sedangkan kita tidak.

Hal yang lain. Mari kita lihat Lukas 1:15. Bagian ini berbicara berkenaan dengan Yohanes Pembaptis. Alkitab mengatakan bahwa ‘Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan. Ia tidak akan minum anggur atau minuman keras. Ia akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya’ Apa artinya? Sejak dari rahim ibunya, Allah sudah memilih dia dan mendedikasikan dia untuk seumur hidup menjadi pelayan-Nya. Dia adalah yang mendahului Kristus. Dia mendahului beberapa tahun sebelum Yesus Kristus dan dia yang memulai seluruh pelayanan. Ini adalah Yohanes Pembaptis. Minggu yang lalu saya sudah mengatakan, orang ini meskipun dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi saudara tidak akan mendapatkan satu mukjizat pun dibuat oleh Yohanes. Yohanes tidak pernah menyembuhkan orang, dia tidak pernah berbahasa lidah, dia tidak pernah membelah lautan, dia tidak pernah melakukan semua itu, tetapi apa yang terjadi pada Yohanes? Dia memberitakan Firman dengan berani. Dia mempersiapkan jalan bagi Kristus. Dia memberikan suatu pelayanan yang merupakan sesuatu perluasan daripada Kerajaan Allah. Dan di akhir hidupnya, dia akhirnya harus dipotong kepalanya. Saudara perhatikan di dalam poin ini saja saudara akan mengerti, orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu penuh dengan api. Itulah sebabnya salah satu tanda Roh Kudus datang itu adalah lidah-lidah api. Saya tidak mengatakan setiap orang yang berapi-api pasti ada Roh Kudus, tetapi adalah benar orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, dia tidak akan tahan, dia akan seperti Yohanes Pembaptis, memberitakan Kerajaan Allah. Tetapi perhatikan, api ini bukan api untuk membunuh orang, bahkan sebaliknya, seorang yang penuh dengan Roh Kudus, saudara akan menemukan di dalam Alkitab kata kepenuhan itu bisa identik (tidak selalu), bisa ditempel dengan mati syahid. Tetapi kalaupun tidak martir, harus dianiaya. Saya pernah berkhotbah tentang satu hal ini. Saya ingat saya berkhotbah pada waktu Hari Perjuangan (Kita akan memperingati Hari Perjuangan lagi di dalam waktu dua bulan, tolong doakan saya harus berkhotbah apa). Tetapi salah satu Hari Perjuangan, saya bicara berkenaan dengan melayani Allah secara radikal. Radix itu artinya akar, maka orang yang melayani dengan radikal. Sekarang apa bedanya dengan orang dari agama lain melayani dengan radikal? Di dalam khotbah itu saya mengatakan, “Saudara lihat orang luar, kalau dia bicara radikal, engkau yang harus mati, musuhnya yang harus mati. Di dalam Kekristenan, bicara radikal maka dia rela untuk hidup dihabiskan untuk Tuhan, dia yang harus mati.” Ini jelas dua hal yang berbeda. Satu adalah suatu egoisme dan yang satunya adalah God centred.

Dari contoh Yohanes Pembaptis, kita bisa mengerti tanda kesejatian orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus bukan mukjizat, bukan bahasa Roh. Sekali lagi, saya pernah mengatakan kepada saudara-saudara, kita tetap percaya dan tetap mengajar bahwa bahasa Roh sampai sekarang tetap ada, tetapi tidak semua bahasa Roh itu sejati. Yohanes Pembaptis dipenuhi oleh Roh Kudus sejak dari rahim. Mari kita lihat sekarang Kisah Para Rasul 2:4, ‘Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.’ Jadi, ini adalah murid-murid yang menunggu janji Yesus. Yesus mengatakan, “Kamu jangan pergi dulu, tunggu akan kuasa dari surga.” Dan tiap saat, tiap kali mereka berdoa, setelah Yesus naik ke surga mereka tidak tahu kapan Roh Kudus itu akan dicurahkan. Sampai titik tertentu, waktunya Tuhan, 10 hari setelah Yesus naik ke surga, maka dicurahkan Roh Kudus. Dan ketika Roh Kudus itu diberikan, maka Alkitab mengatakan, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dikatakan di sini, mereka berbicara dalam bahasa-bahasa lain. Ini tidak sama dengan tafsiran orang-orang Karismatik yang tidak bertanggung jawab mengatakan ini adalah bahasa Roh. Ini bukan bahasa Roh yang seperti mereka katakan, ini adalah bahasa yang bisa didengar, bisa dimengerti. Ini adalah sesuatu pekerjaan Roh Kudus dari orang-orang Yahudi, dari rasul-rasul yang sudah menerima Firman, dan bagaimana sekarang Firman itu bisa tersebar dengan bahasa-bahasa yang lain. 

Di dalam Perjanjian Lama kita tahu tentang menara Babel. Mereka mau meninggikan diri dan akhirnya Tuhan memecah mereka dengan bahasa-bahasa yang satu dengan yang lain, tidak bisa mereka mengerti. Pemecahan bahasa ini sendiri adalah sesuatu tindakan penghakiman dari Allah, tetapi di tempat Yerusalem ini, Allah sekali lagi berurusan dengan bahasa, Dia mengirimkan Roh Kudus. Orang-orang dari bahasa yang lain sekarang semuanya mengerti apa yang Petrus dan rasul-rasul itu khotbahkan. Kita mesti memiliki mata lebih lagi tajam dari sekadar urusan bahasa ini. Apa tujuan Allah memberikan karunia ini? Adalah untuk injil tersebar dari Yerusalem sampai ke ujung bumi. Kalau kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka paralelitas dengan kerinduan, zeal yang besar untuk mengabarkan injil pasti ada. Tidak mungkin orang dipenuhi Roh Kudus, nonton TV. Untuk apa itu semua? Kalau saudara-saudara dipenuhi Roh Kudus, lalu kemudian saudara holiday. Seluruh dari Alkitab bicara mengenai dipenuhi Roh Kudus, saudara bisa tidak kaitkan sama sekali dengan mukjizat karena tidak harus ada, tetapi pasti ada kaitan dengan pelayanan dan dengan pemberitaan Injil. Maka kalau saudara melihat orang-orang seperti Hudson Taylor, Adoniram Judson, William Carey, Jim Elliot dan seperti misionaris-misionaris yang ada, saya tiap kali membacanya, hati saya itu remuk karena saya ingin apa yang mereka itu punya terjadi pada saya – dipenuhi oleh Roh Kudus. Setiap kali hidup mereka sulit tetapi mereka tidak pernah menyerah, mereka terus maju untuk pekerjaan Tuhan, untuk nama Tuhan dikenal. Seharusnya gereja kita seperti itu. Seharusnya hati kita dipenuhi oleh hal itu. Apakah itu ada dalam hidup kita? Apakah itu menjadi sesuatu kerinduan dalam hidup kita? Dipenuhi oleh Roh Kudus itu dipakai oleh Allah. Alkitab mengatakan, “Cari wajah-Ku, cari kuasa-Ku.” Oh, siapa yang pernah mendengar kalimat itu? Saudara mau hanya jadi orang Kristen baik-baik saja? Setiap dari guru Sekolah Minggu yang ada di sini, semua orang-orang yang menjadi pengurus di sini, semua orang yang melayani, pemuda, remaja atau siapa pun saja, kita sungguh-sungguh minta untuk engkau mempersiapkan apa yang akan dibicarakan secara teologis dan kami terus mendorong, berbicara berkali-kali, tidak habis-habisnya berkenaan dengan motivasi, motivasi mesti benar. Tetapi bukan itu saja, bukan? Saya berkali-kali bicara dan pagi ini saya sekali lagi bicara: berlutut, minta kuasa Tuhan. Berlutut sampai Tuhan memunculkan wajah-Nya kepada kita. Itu adalah kunci untuk suatu pelayanan itu efektif. Di luar itu kita cuma hanya orang yang bicara-bicara dengan kosong tanpa ada sesuatu influence, kecuali Tuhan bekerja di tengah-tengah kita. Minggu depan mungkin saya akan teruskan tetapi biarlah saudara mengerti ini adalah hal yang kita harus cari seumur hidup. Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

11 August 2024
Hidup Yang Dipenuhi Roh Kudus
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Efesus 5:18

Efesus 5:18

Beberapa minggu ini, terakhir kita memikirkan mengenai satu pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita yaitu baptisan Roh Kudus. Kristus di Surga membaptis gereja-Nya dengan Roh Kudus. Melalui tindakan baptisan Roh Kudus yang dilakukan oleh Yesus Kristus maka kita dimasukkan di dalam tubuh-Nya. Ini adalah peristiwa dari sudut pandang kita disebut regenerasi atau kelahiran baru oleh Roh Kudus. Hal yang paling penting yang harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri tentang regenerasi adalah: Apakah kita sungguh-sungguh sudah diselamatkan? Apakah kita sungguh-sungguh sudah dilahirkan baru oleh Roh Kudus? Apakah kita sungguh-sungguh sudah menerima baptisan Roh Kudus ini atau belum?

Kita tahu bahwa Alkitab menyatakan: ‘Tidak ada seorangpun yang bisa mengaku Yesus adalah Tuhan, kalau Roh Kudus tidak bekerja di dalam hatinya.’ Biarlah saudara mengerti satu prinsip Alkitab ini, bahwa tidak ada keselamatan di luar dari Tuhan Yesus Kristus. Engkau tidak bisa pergi ke Surga dengan agama, perbuatan baik, keuanganmu, dengan seluruh hal yang engkau punya, engkau tidak bisa membeli keselamatan kita. Karena Alkitab dengan jelas menyatakan apapun yang kita kerjakan, sebaik apapun, pasti ada dosa di dalam diri kita. Allah adalah Allah yang suci, Dia tidak mungkin menoleransi satu titik dari noda, satu titik dari dosa sekalipun. Sekali lagi, agama tidak bisa menyelamatkan. Bahkan kalau saudara dan saya beragama Kristen pun, itu tidak dapat menyelamatkan. Keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pribadi ke-2 Tritunggal yang turun ke dunia dan Dia menebus dosa saudara dan saya, menggantikan kita untuk mendapatkan murka Allah di atas kayu salib. Ini adalah berita yang besar. Ini adalah keselamatan yang tidak bisa diganti. Mengapa kita berani untuk mengesampingkan jalan keselamatan satu-satunya ini? 

Hai orang-orang yang sombong, engkau harus bertobat! Orang-orang yang sombong yang meninggikan diri sendiri seakan-akan dengan kebaikan: ‘Aku bisa diterima di dalam kekekalan;’ itu semua di hadapan Allah adalah kain yang kotor. Kita adalah ciptaan, kita bukan pencipta. Kita adalah hamba, kita bukan tuan. Kita adalah seorang yang rendah dan bukan orang yang paling tinggi. Yang memiliki Surga sudah menentukan bagaimana caranya untuk masuk ke Surga. Mengapa kita create sendiri cara kita? Orang-orang yang tidak mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah orang-orang yang Alkitab katakan orang-orang paling bodoh, orang yang paling sombong, orang yang tidak memiliki satu hati yang diajar. Sekali lagi, tidak ada keselamatan di luar dari Yesus Kristus. Dan orang-orang yang menerima Yesus Kristus, dikatakan menerima akan mendapatkan hak kuasa sebagai anak-anak Allah. Ini adalah pekerjaan dari Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus yang menguduskan hati anak-anak Allah.

Apakah kita sudah menerima Roh Kudus? Orang yang menerima Roh Kudus, orang yang dibaptis oleh Roh Kudus akan celik matanya. Dia akan melihat Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat. Tetapi bukan saja dengan kalimat dari mulut kita, tetapi itu terjadi di dalam seluruh kehidupan kita. Sebagai orang yang sudah mengaku diri Kristen, kita harus berani mengintrospeksi diri kita, selalu menguji diri kita. John Calvin menyatakan bahwa orang Kristen, murid Yesus sejati, dia memiliki kebiasaan menguji diri, mengintrospeksi diri. Saudara-saudara perhatikan; habit. Saudara-saudara perhatikan, kebiasaan untuk menguji diri sendiri. Seorang yang mau menguji dirinya sendiri, dia sudah ada tanda-tanda, dia sungguh-sungguh anak Tuhan. Tetapi orang-orang munafik, demikian kata Calvin; menghindarkan diri dari menguji diri sendiri, dia akan melihat orang lain, dia akan menilai orang lain, dia akan menghakimi orang lain, tetapi tidak pernah palu penghakiman itu ditujukan kepada dirinya. Apakah saudara sudah pernah dibaptis oleh Roh Kudus? Apakah pernah sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Berikan kesaksian yang menyatakan hal-hal ini sungguh-sungguh terjadi.

Di sini begitu banyak orang muda yang dari Indonesia. Engkau datang ke sini karena engkau adalah orang Kristen saja. Engkau disuruh-suruh, dipaksa orang tuamu datang ke gereja, tetapi engkau sendiri dengan terpaksa pergi ke gereja. Engkau sungguh-sungguh tidak menyukai hal-hal yang dari Tuhan. Hal ini sendiri membuktikan bahwa engkau belum lahir baru. Jangan pernah menipu! Menipu dirimu sendiri adalah kebodohan! Alkitab mengatakan: “Yang lahir dari daging akan berbuah daging, yang lahir dari roh akan berbuah roh.” Orang yang dilahirbarukan, yang menerima baptisan Roh Kudus, akan memiliki hati yang mencari Allah, mencari hal-hal yang rohani. Saya tidak sedang berbicara mengenai; Apakah engkau boleh main games, atau tidak boleh main games? Apakah engkau boleh pergi ke klub malam atau tidak? Apakah engkau menghabiskan waktumu itu berjam-jam di depan screen atau tidak? Saya tidak tanya seperti itu. Saya hanya tanya satu, “Apakah engkau memiliki interest, hal-hal yang dari Tuhan untukmu?” Jikalau itu tidak ada, artinya hatimu mati secara rohani. Kesaksian apa yang kita bisa berikan bahwa kita sudah dihidupkan oleh Roh Kudus? Biarlah setiap dari kita, tua dan muda, tidak peduli dulunya kita guru Sekolah Minggu atau tidak, tidak peduli dulunya kita menyumbang uang untuk gereja atau tidak, saya tidak bertanya tentang semua hal itu. Saya tanya tentang satu hal, “Apakah sudah pernah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Sudah benar-benar dibaptis oleh Roh Kudus?” Tanpa itu, maka kita menerima murka Allah yang kekal. Ketika seseorang sungguh-sungguh diselamatkan, maka pasti ada pengubahan hidup yang progresif, yang menyeluruh. Meskipun itu kelihatannya sangat pelan, tapi pasti ada suatu pergerakan yang menuju kepada kesempurnaan, meskipun dalam hidup ini, kita tidak mungkin sempurna. Adanya suatu proses pengudusan yang progresif, yang perlahan-lahan itu terjadi; itu tanda bahwa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Hal yang pertama adalah dibaptis oleh Kristus dengan Roh Kudus.

Kita akan bicara mengenai hal ke-2 yang besar. Yang pertama adalah bicara berkenaan dengan dibaptis oleh Roh Kudus. Yang pertama adalah bicara berkenaan dengan dibaptis oleh Roh Kudus. Yang ke-2, saya akan bicara mengenai dipenuhi oleh Roh Kudus. Dikatakan di dalam Alkitab: “Jangan engkau mabuk oleh anggur, … tetapi biarlah engkau penuh oleh Roh Kudus.” Ini hal yang jarang sekali dibicarakan dan banyak orang karismatik membicarakan hal ini dengan sesuatu kesalahan yang fatal. Di dalam Kitab Efesus sendiri, ada kata ‘dipenuhi oleh Allah’, ‘dipenuhi oleh Kristus’, dan di sini, ‘biarlah engkau dipenuhi oleh Roh Kudus.’Sebelum saya masuk untuk mendefinisikan apa artinya dipenuhi oleh Roh Kudus, mari kita sekarang melihat beberapa bagian-bagian Alkitab untuk saudara menyadari, kita semua menyadari orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu seperti apa. Selain dari Yesus Kristus yang dipenuhi oleh Roh Kudus tanpa batas, demikian Alkitab mengatakan, maka Alkitab mengatakan Yohanes Pembaptis adalah seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus sejak dari rahim ibunya. Padahal saudara-saudara menyadari di dalam Alkitab, kita tidak pernah mendapatkan satu pun catatan Yohanes Pembaptis mengadakan mujizat. Bahkan, Yohanes Pembaptis tidak pernah berbahasa roh. Tetapi Alkitab mengatakan dia dipenuhi oleh Roh Kudus. Tetapi, saudara mengerti bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis adalah pelayanan yang ada di padang gurun dan dia berkhotbah terus tentang Kerajaan Allah sudah dekat. Dan, akhir hidup dari Yohanes Pembaptis kepalanya harus copot dari tubuhnya. Ini adalah orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Selain dari ayat-ayat Alkitab tadi, maka saudara membaca dalam Kisah Para Rasul, 10 tempat yang menyatakan ‘dipenuhi oleh Roh Kudus.’Dan 10 tempat itu 2 pengulangan, jadi totalnya ada 8 peristiwa atau 8 orang yang Kisah Para Rasul tulis ‘dipenuhi oleh Roh Kudus.’

Saya mau untuk saudara-saudara melihat ayat-ayat tersebut, mari kita melihat Kisah Para Rasul 2:4. Apa yang terjadi di sini? Para rasul semua berkumpul menunggu janji Tuhan Yesus Kristus. Dan ketika hari itu sudah tiba, ketika mereka semua sedang berdoa, kemudian Roh Kudus turun dan memenuhi mereka. Apa yang terjadi? Mereka berbicara mengenai Injil. Mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang menguasai bahasa-bahasa bangsa yang lain. Sekarang saudara bisa mengaitkan bahwa orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus tersebut adalah mengabarkan Injil.

Hal yang lain, dari Kisah Para Rasul 4:8-10. Saudara bisa melihat bagaimana orang yang dipenuhi Roh Kudus dalam hal ini, Petrus. Maka saudara akan bisa melihat orang ini didorong untuk mengabarkan Injil. Tetapi di sini bukan saja dia mengabarkan Injil, dia mengabarkan Injil di tengah-tengah seluruh ancaman pemuka-pemuka agama. Seorang yang tidak terpelajar. Seorang yang bukan rabi Yahudi. Bertemu dengan orang-orang besar dalam keagamaan di dalam sebuah tahanan, tetapi dia mengabarkan Injil. Hal yang lain adalah kita lihat dari Kisah Para Rasul 4:31. Lihat ayat 29-31. Ini adalah satu pertemuan jemaat yang berada dalam ancaman yang besar. Semua raja yang pada waktu itu ada dan pemimpin-pemimpin agama, sungguh-sungguh mau menghabisi nyawa mereka. Sehingga mereka mengatakan, “Tuhan, lihat ancaman-ancaman yang diberikan mereka kepada kami.” Tetapi, yang sangat mengejutkan mereka tidak berdoa demikian, “Tuhan, redakan kemarahan mereka.” “Tuhan, tutup mata mereka untuk mereka tidak melihat kami.” “Tuhan, berikan jalan keluar bagi kami.” Di tengah ancaman seperti itu, apa yang mereka doakan? Mereka adalah orang biasa. Sebagian besar adalah orang miskin. Tidak punya kekuatan senjata. Tidak punya relasi politik. Di tengah-tengah seluruh kemiskinan seperti ini, ancaman yang luar biasa kepada nyawa mereka. Mereka berdoa, “Berikan kepada kami keberanian!” Kita lihat, Alkitab mengatakan Roh Kudus dicurahkan, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan mereka memberitakan Injil dengan berani. Bagian pertama tadi adalah orang yang dipenuhi Roh Kudus, ada kaitannya dengan pekabaran Injil. Tetapi, bukan itu saja, ke-2 adalah keberanian. Ini adalah satu tanda orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Bukan mujizat. Bukan dari kalimat-kalimat bahasa lidah. Bukan sesuatu yang seakan-akan spektakuler. Tetapi, adalah suatu keberanian untuk memberitakan Injil.

Perhatikan, di dalam Alkitab tidak pernah ada perintah: ‘Biarlah engkau mencari baptisan Roh Kudus.’ Tetapi, di dalam Alkitab, ada perintah: “Maka engkau jangan mabuk oleh anggur, tetapi biarlah engkau dipenuhi oleh Roh Kudus,” Itu adalah satu kalimat perintah. Siapa yang mencari ‘dipenuhi oleh Roh Kudus?’ Siapa yang haus untuk ‘dipenuhi oleh Roh Kudus?’ Siapa yang mengejar untuk ‘dipenuhi oleh Roh Kudus?’ Kiranya Tuhan boleh menggugah hati kita dalam hal ini. Kiranya kasihan Tuhan hadir dalam hidup kita. Mari kita berdoa. 

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

4 August 2024
Tiga Hal Penting Dalam Hidup Manusia
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Efesus 2:10

Efesus 2:10

Alkitab adalah Firman dari Allah dan Firman menyinari jalan hidup kita. Tanpa Alkitab, hidup kita berada dalam kegelapan dan di dalam satu ayat ini saja maka Paulus di dalam terang Tuhan menyatakan kepada kita sebenarnya hidup kita itu seperti apa. Pada pagi hari ini, saya akan bicara mengenai 3 hal yang penting sekali di dalam hidup manusia dan dalam 3 hal ini, saudara dan saya mengerti apa arti yang paling dasar menjadi orang Kristen. Di dalam satu ayat ini saja, maka ada 3 tema yang penting. Tema yang pertama, bahwa Allah mencipta kita. Biarlah kita boleh menyatakan hal ini. Hal yang ke-2 di dalam tema ini adalah, Yesus menebus kita. Hal yang ke-3, maka Alkitab di sini menyatakan, kita memiliki panggilan dari Allah. Saya akan jelaskan satu-persatu.

Hal yang pertama adalah bahwa Allah mencipta kita. Seluruh benda yang kita lihat di sini, kita tahu ada yang membuatnya. Baju ini ada yang membuatnya. Kursi yang engkau duduki, ada yang membuatnya. Mimbar besar ini, ada yang memikirkannya, men-design-nya lalu membuatnya. Kalau segala sesuatu yang kita lihat saja ada yang membuatnya, apalagi kita? Kita diciptakan oleh Allah. Ini adalah kalimat yang pertama di dalam kitab Kejadian. Allah ada dan Allah yang berada itu kemudian menciptakan langit dan bumi beserta isinya, dan pada hari terakhir Dia menciptakan manusia. Allah itu nyata. Allah itu ada. Oh, kalimat ini sudah dibuang oleh zaman ini, begitu banyak manusia yang menyatakan Allah tidak ada. Itu adalah orang-orang bodoh! Perhatikan, kalau ada yang mengatakan Allah tidak ada, maka seluruhnya adalah kebohongan yang nyata. Itu adalah kalimat dari setan. Jangan pernah percaya Allah itu tidak ada. Kacamata ini ada, pasti ada yang menciptakan. Jam itu ada, pasti ada yang membuat. Manusia itu ada, pasti ada yang menciptakan. Allah itu nyata dan Allah yang hidup itu menciptakan engkau dan aku. Bukan itu saja, Alkitab bahkan menyatakan Allah menciptakan engkau dan saya, manusia, sebagai masterpiece. Apa itu masterpiece? Masterpiece artinya hasil karya dari kehebatan keterampilan yang luar biasa. Engkau dan saya diciptakan sebagai satu masterpiece. Kita bukan diciptakan seperti kursi itu, kita bukan diciptakan seperti benda-benda. Kita diciptakan oleh pribadi Allah, dengan sentuhan tangan-Nya secara pribadi. Membentuk kita dari debu tanah dan dari nafas-Nya secara pribadi, Dia menghembuskan-Nya dan kemudian jiwa dan tubuhmu dan aku terbentuk. Kita diciptakan berbeda dengan yang lain. Ketika Allah menciptakan bintang, Dia mengatakan ”Jadilah bintang.” Ketika dia menciptakan burung, Dia mengatakan “Jadilah burung.” Tetapi ketika dia menciptakan manusia, Dia tidak mengatakan ‘jadilah manusia’. Tidak! Tetapi dengan tangan-Nya sendiri dan hembusan nafas-Nya sendiri. Kita bukan dicetak seperti sabun. Kalau engkau tahu sabun, maka engkau tahu bahwa sabun itu ada elemen-elemen yang membentuknya. Ada cocoa butter, ada minyak kelapa, ada minyak jagung, ada sodium hidroksida. Oh, apa itu ya? Engkau belajar kimia, engkau akan menemukan NaOH. Ada fragrance dicampur air, diaduk-aduk, dimasukkan di dalam sebuah mesin kemudian menggumpal, menjadi beku seperti ini dan kemudian dicetak. Ah sabun, jadi sabun. Oh, tetapi kamu akan lihat ada sabun yang ke-2. Sama. Tidak ada beda. Kamu ketemu sabun yang ke-3 dan kamu akan temukan sama. Ini namanya mass production, ini bukan masterpiece. Masterpiece adalah satu-satunya. Tidak bisa digantikan. Spesial. Coba engkau lihat papa mamamu, atau temanmu, engkau lihat, ada samanya sih, tetapi beda. Engkau tidak pernah bisa menemukan orang kedua yang sama persis identik dengan engkau di seluruh dunia, engkau tidak pernah menemukan orang yang sama identik dengan engkau di zaman yang lalu maupun di depan. Kenapa? Karena kita bukan sabun, kita masterpiece. Kita tidak dicipta seperti sabun. Perhatikan seluruhnya. Jangan menghina dirimu. Mungkin engkau tidak secantik temanmu, tidak segagah temanmu, tidak sekaya temanmu, engkau mungkin lihat orang itu bisa musik. Aku tidak bisa apa-apa. Orang itu kelihatan pintar sekali matematika. Aku biasa saja. Tetapi perhatikan, hidupmu itu tidak ada yang bisa menggantikan. Engkau dan saya diciptakan sendiri oleh tangan Allah dengan kehendak-Nya pribadi. Itu adalah hal pertama, kita dibuat oleh Allah, demikian kata Alkitab.

Hal yang ke-2 yang penting yang dinyatakan di sini adalah, Yesus menebus kita. Kalau engkau lihat sabun, engkau ingat, engkau bukan seperti sabun, engkau adalah masterpiece. Tetapi yang ke-2 adalah kalau engkau lihat salib, engkau ingat, bahwa Yesus menebus engkau dan saya. Oh, Alkitab mengatakan demikian, manusia yang sudah diciptakan sebagai masterpiece Allah kemudian jatuh di dalam dosa. Dosa memisahkan engkau dan saya dengan Allah. Di dalam dosa, kita membenci Allah dan Allah marah kepada kita. Orang yang dicipta seperti engkau dan saya. Seluruh dunia sekarang tidak mau mengenal Allah. Kita tidak mengasihi Allah, kita tidak menghormati Dia, kita tidak mau menyembah Dia, kita tidak peduli kepada Dia. O, mengapa banyak orang Kristen yang mengatakan, “Hari ini hari Minggu, aku tidak mau pergi ke gereja. Aku mau hidup untuk diriku sendiri dan aku tidak mau melayani Dia.” Kita membenci kepada seseorang, satu pribadi yang seharusnya kita sembah. Kita suka kepada dosa, kita memberontak kepada Dia, kita menjadikan pencipta itu musuh kita. Dan Alkitab mengatakan, Allah marah kepada kita. Saya akan berikan contoh. Perhatikan, Bapa Allah yang suci, berhadapan dengan Christian. Ini orang Kristen, orang baik, dia memberi persembahan, dia baik hidupnya, dia tidak membunuh, dia tidak pernah bully orang. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan dia tetap orang berdosa. Dan apa jadinya ketika Allah yang suci bertemu dengan Christian yang berdosa? Alkitab mengatakan, mereka berdua bermusuhan. Christian tidak suka kepada Allah dan Allah murka kepada Christian. Allah mau memukul habis Christian, itulah sebabnya di Alkitab dikatakan, “Upah dosa adalah maut.” Maut adalah tindakan Allah menghancurkan Christian. Christian harus pada akhirnya menerima murka Allah. Tetapi kalau engkau membaca Efesus pasal yang ke-2, di atasnya, Alkitab mengatakan Allah yang kaya dengan rahmat mengirim Anak-Nya. Tuhan Yesus Kristus, berhadapan dengan Allah di sorga dan melingkupi Christian, sehingga kemarahan Allah tidak datang kepada Christian tetapi datang kepada Yesus Kristus. Kristus dimatikan di atas kayu salib, seharusnya Christian yang mati, tetapi sekarang Allah Anak yang mati, Yesus Kristus yang mati di atas kayu salib. Peristiwa ini disebut, penebusan. Peristiwa ini adalah pembelian jiwa Christian. Christian ditebus bukan dari setan. Christian ditebus, digantikan hidupnya, terlepas dari murka Allah. Christian tidak berhutang kepada setan. Christian berhutang kepada Allah Bapa yang mengirim Yesus Kristus. Yesus sekarang membeli Christian dengan harga yang lunas dibayar. Intinya, Christian sekarang berhutang kepada Allah 2 kali. Yang pertama, karena Bapa mencipta, seharusnya kalau dicipta, dia hidup untuk penciptanya. Hutang yang ke-2, bukan saja dicipta tetapi adalah ditebus. Hutang 2 kali. Apakah engkau sekarang sadar bahwa kita hutang kepada Allah 2 kali. Yang pertama adalah Allah mencipta, yang ke-2 adalah Yesus menebus. 

Dan sekarang poin yang ke-3. Kita memiliki panggilan dari Allah.Christian sudah dibebaskan dari murka Allah. Kemudian, “Tuhan Yesus, baik-baik ya di sana. Allah Bapa, terima kasih aku sudah diselamatkan, aku sudah ditebus, aku bebas dari murka Allah. Aku jadi orang Kristen baik-baik. Sekarang, aku punya hidup sendiri. Aku anak Tuhan. Sekarang aku sudah bebas. Aku enak.” Apakah seperti itu? Alkitab mengatakan tidak. Engkau sudah dibuat oleh Allah. Masterpiece. Engkau sudah diberikan kehidupan yang baru di dalam Kristus Yesus. Hal yang ke-3 adalah engkau harus tahu panggilan Allah dan Allah menginginkan engkau hidup di dalam-Nya. Dalam bahasa Indonesia, good work, pekerjaan yang baik. Tetapi sebenarnya dalam bahasa aslinya adalah pekerjaan yang mulia. Apakah itu? Di dalam teologia Kristen disebut calling. Ini adalah kata yang luas sekali. Di dalam Alkitab, callingitu begitu banyak. Panggilan untuk dimuridkan, panggilan untuk berdoa, panggilan untuk memberitakan Injil, panggilan untuk hidup kudus, panggilan untuk berbuat baik kepada sesama. Engkau dan saya dipanggil untuk semua itu. Bahkan hal-hal yang kecil pun Tuhan menginginkan engkau dan saya berjalan di dalam panggilan itu. Kalau engkau dan saya melakukan perbuatan baik itu, maka berkat dari Allah akan diberikan kepada dunia ini. Saya ceritakan sungguh-sungguh satu peristiwa yang terjadi. Suatu hari ada seorang yang sangat-sangat sedih dan dia ke mana-mana tidak ada rasa ada orang yang mencintai dia. Dia berada di dalam kegelapan berbulan-bulan, dia sangat-sangat stress dan sangat tidak happy di dalam dunia ini. Sampai satu hari dia memutuskan, aku akan pergi dari sini dan aku akan bunuh diri di jurang itu. Aku akan bunuh diri hari ini, tetapi aku berjanji, kalau ada satu orang saja di tengah jalan menyapa aku dengan senyuman, aku tidak akan bunuh diri. Engkau tahu apa yang terjadi? Ini peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Sampai di tebing itu tidak ada satu orang pun yang menyapa dia dan senyum kepada dia. Apakah engkau tahu bahwa dunia ini adalah dunia yang gelap? Dunia yang begitu tertekan. Bahkan engkau mengatakan kepada temanmu, “Tuhan Yesus mengasihi engkau,” itu sangat-sangat berarti. Engkau mengirimkan sebuah kalimat Alkitab kepada temanmu di dalam handphone-mu, itu pun sangat berarti. 

Alkitab mengatakan engkau dan saya diciptakan oleh Allah, ditebus oleh Yesus Kristus untuk melakukan perbuatan baik. Apa perbuatan baik itu? Segala sesuatu yang merupakan kehendak Allah bagi kita di tengah-tengah dunia. Bukan itu saja. Kata perbuatan baik di sini bicara berkenaan juga dengan panggilan yang khusus. Alkitab menyatakan ada panggilan yang khusus bagi engkau dan saya yang berbeda dengan orang lain. Hai semua orang tua, semua suami, semua istri dan semua anak-anak, ada keadaan yang khusus di mana Tuhan mencipta kita secara pribadi untuk kita genapi. Anak-anak muda dan semua orang-orang yang ada di sini, Allah memiliki rencana di dalam hidup kita. Temukan rencana itu dan genapi sebelum kita mati. Allah memiliki rencana di dalam hidup kita yang Dia sudah siapkan sebelumnya. Temukan itu, kejar, tanya kepada Tuhan apa rencana-Mu? Dan genapi itu sebelum kita mati. Untuk itulah kita dicipta dan ditebus. Bukan ketika kita dicipta dan ditebus kemudian kita hidup seenaknya. Bukan kita dicipta dan ditebus lalu kita hidup menempelkan kekristenan. Kita masterpiece Allah. Tidak ada yang lain, tidak ada yang kedua dan tidak ada yang bisa menggenapi apa yang dikehendaki Allah dalam hidup kita. Temukan itu dan genapi sebelum kita mati. Karena kita berhutang kepada Allah. Kita bukan milik kita lagi, kita adalah milik Allah dua kali. Kita milik Dia dua kali. Diciptakan dan ditebus. 

John adalah seorang anak yang berumur 7 tahun. Suatu hari dia punya ide, “Ah, aku mau membuat sebuah kapal-kapalan, kapal mainan.” Dia mengumpulkan sisa-sisa kayu dan menempelkannya satu dengan yang lain, kemudian mengambil cat dan mewarnai kapal tersebut, diberikannya tiang dan benang, lalu layar. Oh, berhari-hari dia membuatnya. Setelah dia menyelesaikannya, dia lihat, lihat. Dia senang, dia cinta, diciumi kapalnya, ini adalah perahuku. Suatu hari dia punya ide lagi, “Ah, kira-kira boat ini bisa mengambang di air atau tidak?” Kemudian dia pergi ke sungai yang terdekat dari rumahnya, dan meletakkan boat itu di tengah-tengah aliran air sungai lalu melepaskan boat itu, dia melihat ini bisa mengambang atau tidak. Oh, ternyata boat itu bisa seimbang dan mengambang di atas permukaan air. Dia lihat boat-nya mengambang, sudah sampai di tempat itu, kemudian dia lari-lari kecil dan ambil boat itu. Dia kemudian main lagi, dia letakkan lagi, kemudian boat itu mengambang sampai titik tertentu dan dia lari-lari kecil lalu ambil lagi. Demikian beberapa kali sampai suatu saat ketika dia meletakkan dan boat itu menyentuh satu batu yang tidak terlihat, di bawah permukaan air. Boat itu makin lama makin menjauhi pinggir sungai. John lihat, lho ini kok makin lama makin menjauhi? Lalu dia turun ke sungai itu, pertama-tama sungai itu begitu dangkal, tetapi lama-lama begitu dalam, maka John tidak bisa lagi meraih boat-nya. Boat itu makin lama makin jauh. Dan John berteriak, “Kapalku… kapalku…” Dia memperhatikan, makin lama makin menjauh dan hilang di dalam aliran air itu. John sangat-sangat sedih, dia terus berlinang air mata. Itu adalah kapal yang dia buat dan sekarang kapal itu hilang. Beberapa minggu kemudian, John diajak papanya pergi ke pasar di kota. Ketika dia jalan di tengah-tengah pasar kemudian matanya melihat ada satu toko di depan jalanan, dan dia lihat lagi, matanya yang kecil itu di buka “Aku ga salah lihat itu?” Dia cepat-cepat menyeberangi jalan dan lihat di depan etalase toko itu. Dia perhatikan, “Lho, ini kan kapalku.” Langsung dia senang dan masuk ke toko itu. Kemudian dia katakan, “Permisi… permisi…” Lalu ada satu bapak-bapak keluar, “Ada apa anak muda?” “Itu… itu…” “Apa itu… itu…?” “Ehm, kapal, kapal.” “Apa maksudmu?” “Itu kapalku, aku mau bawa pulang. Aku yang buat.” Maka bapak itu melotot, “Apa? Apa kamu bilang? Kamu mau bawa kapal itu pulang? Harganya $50.” “Hah? Aku tidak punya uang.” “Tidak peduli, pokoknya kalau kamu mau bawa kapal ini pulang, $50.” John masih kecil, dia dapat uang jajan dari papanya sedikit sekali, maka dengan sedih dia keluar dari toko itu. Tapi dia berjanji pada diri sendiri, “Aku akan menabung, aku tidak akan makan sehari-hari dengan uang jajan, aku akan menabung dan aku akan membeli boat-ku.” 10 sen, 20 sen, dikumpulkan sampai beberapa bulan, begitu sudah dapat $50 dia ajak papanya. “Papa pergi ke tempat itu, aku tidak bisa pergi sendiri, pergi ke sana.” Papanya kemudian membawa dia pergi ke sana. Cepat-cepat John masuk. “Ada apa anak muda?” “Itu… itu…” “Itu apa itu?” “Itu kapalku.” “Engkau mau ambil kapal? $50” “Ini $50, hitung Oom, hitung.” Dan bapak itu hitung satu per satu. Tepat $50, kemudian bapak itu memberikan boat itu kepada John. John senang sekali, dia mendekap boat itu di dadanya. Dia keluar dari toko itu. Sampai di luar dia melihat boat itu, dia lihat semuanya, begitu sangat cinta kepada boat buatannya ini. Dia mengatakan, ”Kapal, engkau sekarang milikku dua kali, aku yang membuat engkau dan aku yang membeli engkau kembali.” Apakah engkau sadar, kita milik Allah dua kali? Kita berhutang kepada Dia dua kali. Kita diciptakan oleh Dia dan kita dibeli di dalam Yesus Kristus kembali. Itulah sebabnya Alkitab menyatakan kita bukan milik kita lagi. Kita seharusnya tidak menetapkan tujuan hidup untuk diri kita sendiri. Allah sudah memiliki rencana bahkan untuk kita genapi di dalam hidup ini, engkau tidak diciptakan menjadi orang Kristen yang menjadi penonton. Engkau tidak diciptakan menjadi orang Kristen yang menikmati hidup seperti dunia. Engkau diciptakan dengan tujuan, engkau ditebus dengan tujuan. Ada kehendak Allah di dalam hidup kita dan Dia mau untuk kita hidup di dalamnya, untuk kita takluk kepada Dia. 

Hai seluruh jemaat, hidup kita cuma satu kali, tubuh kita hanya satu. Apa yang seharusnya kita lakukan? Di hadapan salib, satu-satunya yang kita harus kerjakan adalah berlutut di hadapan Dia dan mengatakan kepada yang mencipta dan menebus kita, pakai aku, biarlah kehendak-Mu jadi dalam hidupku, aku meletakkan seluruh tujuan hidupku, habiskan aku untuk kemuliaan-Mu. Karena aku sudah diciptakan menjadi masterpiece-Mu dan aku diciptakan ulang di dalam Kristus Yesus. Aku hidup untuk melakukan seluruh kehendak-Mu. Jangan menipu diri kita. Kita Kristen bukan karena engkau dan saya pergi ke gereja, tetapi kita menyadari siapa pemilik hidup kita. Orang-orang yang dewasa, anak-anak muda, anak-anak yang masih kecil, kita milik Allah. Cari kehendak-Nya dan genapi itu sebelum kita mati. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

28 July 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (9)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · 1 Kor 2:12-16

1 Kor 2:12-16

Mari kita memikirkan, merenungkan dari 1 Kor 2. Kita melanjutkan berkenaan dengan manusia alami yang ditransformasi menjadi manusia rohani oleh Roh Kudus. 1 Kor 2:12-16. Ayat 12: Kita tidak menerima roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Saudara perhatikan “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah.” Berarti ada roh-roh dunia dan ada Roh yang dari Allah yaitu Roh Kudus. Ayat 13: Kami memberitakan hal-hal ini bukan dengan kata-kata yang diajarkan hikmat manusia tapi yang diajarkan Roh sambil menjelaskan hal-hal rohani kepada orang-orang rohani. Ayat 14: Manusia alami tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; ia tidak dapat memahaminya sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Ayat 15: Namun manusia rohani menilai segala sesuatu tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Ayat 16: Sebab siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan sehingga ia dapat menasihati Dia? Namun kami memiliki pikiran Kristus.

Kita terus memikirkan mengenai pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa ditiru oleh roh-roh yang ada di dunia ini. Dan kita sudah sampai pada poin yang ke-6. Kalau Roh Kudus itu bekerja di dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan ditransformasi seutuhnya selengkapnya, semuanya sampai kepada dia bertemu dengan Tuhan. Dan transformasi ini dalam 1 Korintus dikatakan dari manusia yang alami menjadi manusia yang rohani. Saya sengaja untuk membawa jemaat memikirkan ayat ini karena ayat-ayat ini jarang sekali dibicarakan di atas mimbar. Kita berbicara berkenaan dengan kelahiran baru, terima Tuhan Yesus. Dan seluruh mimbar kaum Injili membicarakannya. Tetapi dengan berlangsungnya tahun demi tahun, doktrin regenerasi menjadi sesuatu yang memudar. Semua dari orang Kristen mengatakan aku sudah lahir baru, aku sudah terima Tuhan Yesus, aku sekarang adalah orang Kristen, tetapi sesungguhnya apa itu artinya kelahiran baru? Kita harus membedahnya lebih dalam lagi. 

Sekali lagi saya mengatakan pada saudara-saudara, doktrin Roh Kudus itu biasanya, seluruh orang-orang bidat pun mengatakan hal yang sama di atas permukaan doktrinnya. Tetapi begitu sampai kepada aplikasinya, seluruhnya beda dengan apa yang ada dalam Alkitab. Saudara-saudara, Alkitab dengan jelas menyatakan di sini, ada dua jenis manusia, manusia yang alami dan manusia yang rohani. Dan hanya Roh Kudus saja jikalau Itu bekerja dalam hatimu dan hatiku, Dialah yang mengubah kita dari manusia yang alami menjadi manusia yang rohani. Itulah regenerasi, itu adalah kelahiran baru. Ketika bicara dengan kelahiran baru, aku dilahirkan dari Roh. Yang lahir dari Roh akan menghasilkan hal-hal yang rohani, dan yang lahir dari daging akan menghasilkan perbuatan-perbuatan daging. Untuk dua hal ini maka kita akan memikirkan di dalam case ini saja. 

Pertama yang minggu yang lalu saya sudah katakan, sesungguhnya di dalam Alkitab tidak mengenal orang Kristen duniawi. Tidak ada di dalam Alkitab orang yang mengaku diri Kristen, orang yang mengaku diri itu sudah lahir baru, tetapi dia tetap memegang kesukaan-kesukaan dunia dan dosa dan daging sampai pada akhirnya, tidak pernah ada. Orang tersebut bisa jatuh, orang sejati di dalam Tuhan bisa jatuh, tetapi akhirnya dia pasti bertobat. Daud itu dosanya begitu besar, tapi dia bertobat. Seorang perampok itu dosanya besar, tapi sebelum mati dia bertobat. Saudara-saudara, tidak pernah ada, sungguh-sungguh tidak pernah ada seseorang mengatakan aku terima Yesus, aku lahir baru, dan kemudian aku memegang dosa, dan kemudian aku masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan dosaku. Tidak pernah ada. Itu Kristen apa? Itu Kristen di mana? Iya itu di gereja-gereja Injili yang lain, tetapi bukan Alkitab. Saya tidak katakan seluruh gereja Injili seperti itu, tetapi ada banyak sekali yang missed. Beberapa puluh tahun terakhir ini orang-orang Reformed itu mulai menyadari. Kalau saudara-saudara melihat Sinclair Ferguson, Timothy Keller,John Piper, Paul Washer, mereka mengkritik doktrin regenerasi yang selama ini itu ada di tengah-tengah kita, di tengah-tengah gereja Injili yaitu doktrin ada step by step untuk menerima Yesus Kristus, tetapi mempertahankan dosa dan kemudian berpikir masuk Kerajaan Allah. 

Kemarin, pada Sabtu ada welcoming day, dan saya mengambil satu perikop orang muda yang kaya. Orang itu orang muda, kaya, sukses dan saleh dan kemudian orang itu bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk masuk Kerajaan Allah?” Dan kemudian Yesus menyatakan seluruh dari perintah Allah kepada manusia ‘jangan mencuri, jangan membunuh’ dan semuanya itu (perintah ke-4 ke bawah dari 10 perintah Allah). Lalu kemudian dia mengatakan, “Saya sudah lakukan semuanya.” Kemudian Yesus mengatakan satu hal, “Jual semua yang kau miliki, dan kemudian uangnya bagikan kepada orang miskin, dan engkau ikut Aku.” Yesus bicara dalam konteks Kerajaan Allah. Dan Alkitab mengatakan orang itu sangat sedih, dan kemudian karena hartanya banyak dan dia meninggalkan Yesus. Yesus tidak mengejar dia. Dari satu perikop ini saja saudara bisa mengevaluasi apa yang kita pikirkan mengenai cinta, kasih. Kita sering sekali menggunakan definisi yang sama dengan kekristenan tetapi isinya beda. Kalau Yesus mengasihi, kenapa Dia tidak kejar orang itu. Dia diam. Dia biarkan orang itu pergi. Dan kalau saudara membaca di commentaries, ada satu commentary yang sangat-sangat reformed dia menyatakan, dan ini adalah benar. Ini adalah bagian yang paling jelas seseorang yang tidak diselamatkan. Saudara-saudara, dia tidak diselamatkan karena apa? Karena di dalam dirinya ada ilah yang terus dia pegang. Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan aku terima Yesus Kristus dan aku memegang ilah dan karena aku mengakui Dia satu-satunya Juruselamat, aku pergi ke surga, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Kalau ada Roh Kudus dalam hati kita, Roh Kudus tidak akan berdiam diri tentang hal itu. Dia akan terus menggempur hati nurani kita untuk melepaskan ilah dan sebelum kita mati, pasti kita menyerah kepada Dia. Tetapi kalau sampai mati kita terus memegang, maka kita perlu mengevaluasi apakah sungguh-sungguh Roh Kudus itu ada di dalam hidup kita karena kalau Dia bekerja, natural man akan menjadi spiritual man secara keseluruhan. Itu adalah hal yang pertama.

Sekarang hal yang ke-2 saudara-saudara perhatikan baik-baik. Orang yang sungguh-sungguh diregenerasi bisa memiliki keraguan akan kepastian keselamatannya. Saudara perhatikan baik-baik, sekali lagi dengarkan baik-baik kalimat ini. Orang yang sudah benar-benar diselamatkan, ada Roh Kudus. Ada orang yang sudah diselamatkan, dia yakin diselamatkan. Tetapi ada orang yang sungguh-sungguh sudah diselamatkan tetapi dia masih memiliki keraguan akan kepastian keselamatannya. Perhatikan, ini adalah dua hal yang berbeda. Sungguh orang yang diselamatkan. Diselamatkan. Orang diselamatkan itu adalah pekerjaan Allah Tritunggal di dalam Kristus Yesus. Dan keyakinan keselamatan. Keyakinan keselamatan bicara mengenai subyektifitas

Saudara-saudara, maka saudara akan menemukan empat kemungkinan ini. Kemungkinan pertama adalah orang sungguh-sungguh diselamatkan oleh Allah Tritunggal dan memiliki keyakinan keselamatan itu. Kemungkinan ke-2 adalah orang yang sungguh-sungguh diselamatkan oleh Allah Tritunggal tetapi tidak yakin memiliki keselamatan itu. Kemungkinan ke-3 adalah orang yang sesungguhnya tidak diselamatkan, orang yang binasa sesungguhnya tetapi memiliki keyakinan bahwa dia diselamatkan. Saudara-saudara perhatikan, kemungkinan ke-3 ini yang paling banyak di dalam orang Kristen. Kemungkinan ke-4 adalah orang yang sungguh-sungguh tidak diselamatkan dan dia memang tidak yakin kalau diselamatkan. 

Saudara-saudara, perhatikan sekarang saya akan bicara mengenai kemungkinan ke-2 saja. Untuk saya boleh memakai Firman ini boleh terus membuat kekuatan hati saudara. Adalah benar begitu banyak orang yang sesungguhnya diselamatkan tetapi tidak memiliki kepastian keselamatannya. Dan bagaimana ketika kita memiliki hal ini. Apa sesungguhnya tanda keselamatan dari Dia? Apakah orang yang sungguh-sungguh yakin dia itu selamat, sesungguhnya selamat? Jawabannya adalah tidak. Apakah seseorang yang yakin bahwa dirinya tidak diselamatkan itu artinya dia itu pasti tidak diselamatkan? Jawabannya adalah mungkin iya, mungkin tidak. Saudara-saudara, sekarang perhatikan apa yang menjadi titik inti dari membedakan keselamatan itu. Dari seluruh buku, maka saudara tidak mungkin menemukan selain dari orang-orang puritans. Saudara-saudara, hanya orang-orang puritan, ratusan orang yang diurapi oleh Tuhan yang berteologia reformed yang membangun Inggris dan menemukan Amerika, dia adalah physician of the soul. Saudara-saudara, perhatikan apa yang dia katakan. Banyak orang yang sesungguhnya tidak yakin akan kepastian keselamatan, tetapi karena ketidakpastian yang dimiliki, itu membuat mereka rendah hati mencari Allah. Membuat mereka meratap minta belas kasihan. Membuat mereka berhati-hati di dalam hidup untuk menjaga kesucian. Dan orang puritans mengatakan itulah tanda anugerah itu. Itulah tanda anugerah itu. Engkau berjalan di dalam kerendahan hati, engkau meratap minta belas kasihan, engkau menjaga dirimu berhati-hati di dalam kesucian. Itulah tanda bahwa engkau mendapatkan anugerah keselamatan itu. Ini adalah kebalikan dari orang-orang yang mereka mengaku mereka sudah terima Tuhan Yesus dan yakin akan kepastian keselamatannya, tetapi berjalan di dalam kesombongan. Sulit sekali untuk diminta untuk berdoa, tidak membutuhkan belas kasihan dan hidup seenak-enaknya, tidak menjaga kesucian. Itu adalah keyakinan berdasarkan kepercayaan diri yang kosong. Saudara-saudara adalah lebih baik tentu kalau kita sungguh-sungguh diselamatkan dan kita yakin akan keselamatan itu. Tetapi keyakinan akan keselamatan itu berdasarkan apa? Berdasarkan tanda-tanda anugerah dan bukan berdasarkan claim kita akan kelahiran baru. Jadi saudara-saudara, mari kita introspeksi apakah sungguh-sungguh saudara dan saya diselamatkan? Apakah sungguh-sungguh diselamatkan? Maka kalau saudara-saudara mengatakan “Aku yakin diselamatkan.” Maka saudara bicara berinteraksi dengan Alkitab. Apa yang Alkitab sesungguhnya bicara. Alkitab akan bertanya kepada kita, “Engkau yakin diselamatkan?” Sekarang keyakinanmu berdasarkan apa? Alkitab akan mengatakan keyakinan yang pasti hanya berdasarkan apakah di dalam dirimu ada tanda-tanda anugerah. Tanda-tanda anugerah itu adalah di dalam Alkitab itu begitu jelas. Kerendahan hati, meratap kepada Tuhan, mencari wajah Allah, God-centred not self-centred, hidup sepenuhnya diberikan kepada Tuhan, dan itu adalah tanda-tanda anugerah. Ya, mungkin ini adalah sesuatu yang sifatnya progress, tidak terlihat seluruhnya sekarang, tetapi Alkitab menjamin bahwa pada akhirnya seluruhnya ini akan terjadi. Saudara-saudara, karena manusia alami akan ditransformasikan menjadi manusia rohani secara keseluruhan. Dan sekarang saya akan masuk bagian yang lebih lain lagi.

Apa maksudnya manusia rohani itu? Manusia alami ditransformasikan menjadi manusia rohani oleh Roh Kudus. Dan apa itu maksudnya manusia rohani? Manusia rohani adalah manusia yang disertai, dilingkupi, dikuasai oleh Roh Kudus. Tidak ada satu bagian pun yang akan dilepaskan oleh Roh Kudus. Sekali lagi, saya mengungkapkan satu prinsip dalam Alkitab itu apa artinya dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Siapa yang membaptis? Kristus. Dibaptis oleh apa? Roh Kudus. Dan sekali lagi saya ulangi, ini adalah ke-3 kalinya, dibaptis, baptis dalam kata aslinya itu adalah dilingkupi. Itu bukan bicara berkenaan dengan baptis itu adalah sesuatu yang harus selam, tetapi adalah dilingkupi, dipenuhi, diberi anugerah secara keseluruhan. Di dalam gereja reformed injili, di dalam praktek baptisan, maka kita mengambil air sebagai tanda Roh Kudus turun ke atas kamu dan kemudian dicurahkan seluruhnya dilingkupi oleh Roh Kudus. Jadi regenerasi itu, seorang yang dilahirbarukan adalah orang yang dikuasai oleh Roh Kudus dan Roh Kudus akan berinteraksi, berintervensi di dalam hidupnya, di dalam segala sesuatu. Dan kalau saudara-saudara membaca Alkitab saudara akan menemukan tidak ada satu bagian pun dalam diri kita, hidup kita yang dilepas oleh Roh Kudus. Dan pagi ini saya akan memberikan kepada saudara-saudara presentasi untuk saudara-saudara bisa menemukan, masuk lebih dalam sedikit, tidak dalam sekali tetapi sedikit lebih dalam untuk saudara bisa merasakan apa yang Alkitab katakan dilingkupi oleh Roh Kudus. Saudara-saudara, sekali lagi, natural man menjadi spiritual man. Roh Kudus bekerja di dalam seluruh aspek hidup kita. Saudara-saudara, kalau saudara-saudara melihat bagian-bagian Alkitab saudara akan menemukan pixel-pixel yang makin lama makin banyak ketika Roh Kudus itu bekerja.

Yang pertama, pemercaya bersama-sama akan dibangun menjadi rumah rohani, imamat yang kudus untuk mempersembahkan korban yang rohani. Perhatikan, ini adalah rumah rohani, spiritual house. Saya sudah mengatakan kepada saudara-saudara, manusia rohani. Oh, rohani apa ya? Jasmani rohani? Bukan. Ketika bicara mengenai manusia rohani, spiritual man, itu adalah seseorang yang dilingkupi oleh Roh Kudus. Orang yang dilahirbarukan dalam poin ini maka dia akan menggabungkan dengan komunitas yang baru. Alkitab mengatakan ini adalah suatu bangunan/bait dari Roh Kudus. Suatu bangunan yang tidak dibuat secara jasmani oleh batu-batu, tetapi oleh pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah kita, menjadi satu bait suci. Dan Alkitab dengan jelas menyatakan bait suci yang kemudian kemuliaannya lebih besar daripada bait suci yang terdahulu. Gereja itu bukan bangunannya, gereja adalah kumpulan kita semua. Ini bukan batu bata yang di atas batu bata lain dibuat. Bukan batu yang mati, tetapi ini adalah suatu bangunan hasil karya Roh Kudus. Dan Alkitab mengatakan Roh Kudus yang menyatukan kita, Roh Kudus yang melahirbarukan dan Roh Kudus yang menyatukan dan menjadikan kita imam-imam kerajaan dan kita mempersembahkan dari korban yang adalah seturut dengan Firman yang adalah seturut dengan Roh Kudus. Ini adalah gereja. Jadi gereja itu adalah kumpulan kita semua yang dibangun, yang dilahirbarukan oleh Roh Kudus.

Hal yang ke-2. Alkitab mengatakan orang-orang ini diubah dari natural man menjadi spiritual man, dia memiliki pengertian rohani. Pengertian rohani ini bicara berkenaan dengan satu pengertian yang seturut dengan Roh Kudus. Dan itu artinya adalah seturut dengan Firman karena Roh Kudus dan Firman tidak bisa dipisahkan. Orang yang sungguh-sungguh dilahirbarukan memiliki sesuatu pengertian, knowledge yang tidak dimiliki oleh orang-orang dunia. Kalau saudara-saudara masuk ke dalam jurusan kimia, saudara mendapatkan knowledge kimia. Kalau saudara-saudara masuk jurusan ekonomi, saudara memiliki knowledge ekonomi. Dan itu semua bisa dipelajari, tetapi pengertian dari Roh Kudus itu melalui Firman hanya diberikan kepada orang-orang yang lahir baru. Saudara akan menemukan begitu banyak orang yang tidak bisa mengerti arti Alkitab kecuali Roh Kudus itu bekerja. Saudara akan menemukan begitu banyak orang di gereja yang begitu mendengar khotbah sebaik apapun, tidur, dan sebagian lagi main game. Dia memainkan handphone-nya tepat di tengah-tengah ibadah. Sama sekali tidak tertarik, dia cuma lihat orang di mimbar marah-marah, teriak-teriak, cuma itu saja. Dia tetap tidak akan mengerti dan dia mungkin malah mungkin akan membuat orang ini orang yang berkhotbah ini lelucon. Semua itu bisa dimengerti karena memang mereka tidak dilahirbarukan. Sepandai apapun tetap mereka tidak dilahir-barukan. Spiritual understanding.

Hal yang ke-3. Sebagai manusia Rohani, mereka membedakan segala sesuatu. Dan saudara-saudara perhatikan mereka membedakan segala sesuatu atau menilai segala sesuatu tanpa mereka sendiri dinilai. Ini bukan berarti bahwa orang ini akan adalah orang yang sesuka-sukanya. Tetapi adalah orang yang tunduk dengan values, cara pandang, definisi dari Roh Kudus melalui Firman. Saudara-saudara mereka memilih menjadi manusia rohani.

Hal yang ke-4 adalah mereka menyanyikan lagu-lagu rohani. Saudara-saudara ketika saudara menyanyi lagu rohani, “Oh saya menyanyi lagu rohani kok, bukan lagu dari drama Korea.” Bukan itu maksudnya. Kita orang yang dilahirbarukan bisa menyanyikan lagu-lagu yang tercipta atau lagu-lagu yang kita nyanyikan karena pekerjaan Roh Kudus ada dalam hidup kita. 

Hal yang lain adalah manusia rohani itu mencintai hukum yang rohani. Saudara-saudara perhatikan “cinta”, saya sudah pernah mengkhotbahkan ini. Apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri kita? Jikalau Roh Kudus itu melahirbarukan kita, anehnya hukum-hukum Allah itu kita cintai. Kalau Roh Kudus itu belum dilahirbarukan kita, makin saudara baca, makin ngantuk. Makin saudara baca, makin bosan. Pdt Stephen Tong pernah mengatakan, “Orang Kristen itu kenapa pergi ke gereja? Apa mereka mengerti? Mungkin banyak dari antara mereka tidak mengerti. Mereka pergi ke gereja adalah karena ini hari libur, hari Minggu. Kalau bukan hari Minggu maka saudara mungkin tidak pergi ke gereja. Karena kita adalah orang Kristen, hari Minggu kalau tidak pergi ke gereja kita tidak punya alasan.” Mengapa saudara pergi ke gereja kenapa? Mengerti? Mencintai Firman? Mungkin tidak. Karena papaku mamaku terus monitor, tanya-tanya, kalau tidak, tanya temanku. Saudara-saudara, seluruhnya adalah karena hukum. Alkitab dengan jelas menyatakan ‘aku mencintai firman-Mu, aku menginginkan firman-Mu, aku membuka mulutku dan aku haus akan firman-Mu.’ Love, cinta. Ini hanya terjadi di dalam kelahiran baru tetapi di tempat yang lain saudara perhatikan orang yang dikuasai oleh Roh Kudus menjadi spiritual man afeksinya pun itu dipegang oleh Roh Kudus. Understanding-nya dipegang oleh Roh Kudus, value-nya itu dipegang oleh Roh Kudus melaui firman. Afeksinya itu dipegang oleh Roh Kudus dan yang muncul dari hati dengan nyanyiannya pun itu adalah bentukan daripada Roh Kudus.

Hal yang lain ini adalah orang-orang yang rohani yang melayani dalam kehidupan baru Roh bukan di bawah hukum yang tertulis. Saudara-saudara melayani. Melayani karena apa? Karena kehidupan yang baru. Saudara-saudara, orang yang dilahirbarukan, hidup bukan digerakkan oleh kewajiban-kewajiban tetapi ada kerelaan dan sukacita karena melayani Allah yang mencintai dia. Orang ini tidak akan terpaksa. Tidak bersungut-sungut. Mereka mungkin makin rugi, tetapi mereka menyadari, makin rugi di dalam Kristus itu adalah makin mendapatkan privilege. Makin mereka menderita sama seperti dalam Alkitab katakan, mereka makin menyadari kok aku dilayakan melayani Tuhan seperti ini ya. Sekali lagi, makin menderita makin dia tidak bersungut-sungut tetapi makin menyadari, “Kok aku dilayakkan seperti ini ya?” Perkataan ini benar. 

Suatu hari berapa puluh tahun yang lalu saya bertemu dengan satu orang yang mengatakan hal ini. Saudara-saudara, ada satu hal yang menakutkan bagi saya dulu, ya mungkin sekarang juga. Dulu pada waktu saya lahir baru, salah satu buku yang saya baca cepat sampai habis itu kitab Wahyu. Kitab Wahyu, makin saya baca, saya makin ngeri dan saya menyadari sekali bahwa dalam buku itu dengan jelas dikatakan bahwa orang-orang kudusnya Allah itu akan masuk dalam masa penderitaan besar. Dan kalau Saudara-saudara melihat dalam kitab Perjanjian Baru bahkan seluruh anak-anak Tuhan masuk dalam penderitaan dan ada sebagian yang mati martir. Saudara-saudara dan saya takut sekali bagaimana kalau ada penganiayaan bagaimana kalau mati martir dan terus itu membayangin saya berbulan-bulan. Sampai ada satu buku yang kemudian itu kurang lebih mengatakan demikian, “Jangan Ge-eR (gede rasa) kalau engkau takut mati martir, belum tentu Tuhan pakai untuk menjadi martir.” Orang yang jadi martir itu benar-benar mendapatkan privilege.

Saudara-saudara, orang-orang yang sungguh-sungguh menderita bagi Tuhan itu dicintai besar oleh Tuhan. Pikiran ini membalik seluruhnya. Orang yang ada Roh Kudus, dia akan makin menyadari pikul salib itu adalah sesuatu kemuliaan. Orang yang ada Roh Kudus di dalamnya, dia melayani tidak akan bersungut-sungut, “Aduh berat banget.” Ia tidak akan memberikan uang sedikit rasa rugi besar, tidak saudara-saudara. Kalau dia lahir baru, Maria itu masuk ke kamarnya lihat apa yang paling berharga di kamarnya. Minyak narwastu itu adalah seumur hidup aku itu kerja, aku ambil itu keluar, dia berlutut di bawah kaki Yesus, pecahkan kepala botol itu, dan kemudian mengurapi Yesus dari atas sampai bawah dengan tabungannya seluruhnya. Sebaliknya orang yang tidak dilahirbarukan seperti Yudas mengatakan, “Buat apa pemborosan ini?” Saudara sekarang menyadari 2 orang, 2 value yang berbeda tentang uang. Saudara tidak mungkin akan lepas dari poin ini. Itu tidak bisa dibohongi. Orang yang lahir baru, dia melayani di dalam Roh Kudus yang melahirbarukan dia dengan kerelaan, dengan sukacita, tidak hitung-hitungan, sungguh-sungguh dia rela karena mumpung aku masih punya Kesehatan, aku ingin dipakai. Suatu hari nanti, aku tidak punya lagi Kesehatan, aku tidak bisa apa-apa. Mumpung aku sekarang punya uang, aku mau dipakai, kalau nanti suatu saat susah, bagaimana aku bisa memberi. Mumpung aku sekarang punya kekuatan masa muda, aku melayani, kalau nanti aku sudah bungkuk, tidak bisa berjalan, bagaimana mungkin aku melayani. Jim Elliot mengatakan, “Oh, habiskan aku ya Tuhan untuk kemuliaan-Mu, habiskan aku.” Saudara tidak mungkin berteriak itu kalau kita tidak ada Roh Kudus, seluruhnya tuntutan-tuntutan. Tapi kalau orang ada Roh Kudus, bukan saja understanding-nya, bukan saja perasaannya, bukan saja nyanyiannya, bahkan seluruh tujuan hidupnya.

Hal yang lain adalah adanya suatu buah-buah Roh Kudus. Buah Roh Kudus, satu buah 9 rasa, ini adalah suatu bentukan Roh Kudus. Saya takut sekali setiap kali kita bicara buah Roh Kudus, tetapi berbeda dari apa yang sebenarnya itu ada. Kalau bicara mengenai damai Sejahtera, jangan buru-buru, “Oh, saya punya damai sejahtera.” Kalau saudara bicara mengenai sukacita, jangan buru-buru, “Oh, Pak Agus, sekarang saya bersukacita,” Saya tanya, “Kenapa?” “Anak saya barusan melahirkan, sehat.” Saudara tidak perlu ada Roh Kudus untuk bisa bicara mengenai hal itu. Saudara tanya saja sama orang tidak beragama pun, dia punya cucu lahir sehat itu pasti sukacita. Orang yang punya uang, orang punya kesuksesan, orang punya kesehatan seluruhnya akan sukacita. Tetapi ketika Roh Kudus itu bekerja dalam diri seseorang, dia berada di dalam penderitaan, dia berada dalam kesusahan besar, tetapi tetap ada sukacita yang melampaui akal. Itu dunia tidak ada. Itu roh-roh yang lain tidak bisa buat. Itu hanya Roh Kudus. Kalau saudara sakit apalagi masuk di dalam operasi yang besar bukankah sesungguhnya pasti kita itu khawatir? Orang Kristen yang sejati dia akan khawatir, dia akan takut tetapi kemudian dia berlindung di bawah naungan kepak Tuhannya. Dia minta belas kasihan, Tuhan kasihani aku, aku takut aku berjalan dalam kegelapan dan kemudian Roh Kudus itu menyinari hatinya dengan Firman itu. “Aku akan menjaga engkau tongkat-Ku tidak akan melepaskan diri dari padamu. Aku akan menjaga engkau masuk di dalam lembah-lembah kekelaman itu.” Dan kemudian orang Kristen ini sadar, ayat-ayat Alkitab yang tadinya hanya tulisan, kemudian menjadi hidup. Roh Kudus mulai membentuk di dalam dirinya sukacita di tengah-tengah seluruh kegelapannya. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Berbahagialah orang yang mendapatkan hal-hal ini.

Hal yang lain. Alkitab mengatakan, seterusnya, orang yang menerima Roh itu mereka hidup di dalam Roh. Hidup di dalam Roh itu adalah hidup dipimpin oleh Roh. Saya teruskan sedikit, selanjutnya adalah mereka berjalan menurut Roh Kudus. Hidup di dalam Roh berarti sekali lagi hidup di dalam pimpinan, di dalam interaksi, di dalam lingkup yang tidak dilepaskan oleh Roh Kudus. Dan di dalam ayat yang ke-9 berjalan di dalam Roh Kudus, berjalan di dalam Firman. Saya sedikit jelaskan 2 hal ini. Saudara-saudara dulu ada orang, nanti kita akan bahas, itu adalah di dalam Alkitab dikatakan dia itu bernyanyi dalam Roh Kudus. Ada orang yang mengatakan, orang-orang yang tidak bertanggung jawab banyak sekali yang mengajar bernyanyi di dalam Roh Kudus, maka bernyanyi dengan kalimat-kalimat yang tidak bisa dimengerti manusia. Terus kemudian kalau orang itu berdoa di dalam Roh Kudus, maka berdoa di dalam bahasa Roh. Saudara-saudara, segala sesuatu dispiritualitaskan. Ini adalah sesuatu kesesatan. Kemudian saya tanya sama orang itu. Saya tanya kalau engkau itu menyanyi di dalam Roh itu bagaimana? Okay, lalu kemudian orang itu mengatakan saya menyanyi sesuatu nyanyian yang belum pernah diciptakan di dunia ini, kan katanya selalu ada nyanyian baru. Nanti kalau dia nyanyi nyanyiannya nyanyian yang sama, artinya sudah lama lagi. Saya tanya kemudian kalau berdoa di dalam Roh? Maka kemudian berdoa dengan bahasa Roh. Maka semuanya dirohanikan. Sekarang saya tanya sama engkau, kalau berjalan di dalam Roh? Diam dia, terus kemudian saya bicara sama dia, kamu pasti mikirnya Mario Bros kan? Itu jalan terus kemudian bisa loncat (seperti Mario) begitu itu berjalan di dalam Roh. Jadi besok-besok, kalau saya jalan sini agak bisa naik gitu, itu berjalan di dalam Roh? Tidak seperti itu. Bernyanyi di dalam Roh maka engkau bernyanyi memunculkan Firman ini. Maka nyanyian jangan sembarangan. Saya mengkritik banyak nyanyian yang sekarang ini adalah bukan karena cuma masalah nadanya saja, nadanya ada masalah tetapi tidak utama, tapi banyak sekali itu dalamnya, tulisannya, kata-katanya, liriknya not biblical. Saudara sebagai orang reformed itu jangan mau dibodohi, tetapi jangan juga bodoh. Banyak orang reformed yang keburu judgemental, pokoknya begitu lagunya pop, bukan hymn, bukan yang klasik, bukan yang dulu, pasti ini sesat, belum tentu saudara-saudara. Ada lagu-lagu masa kini yang baik. Lagunya Pdt. Stephen Tong kan bukan baroque, bukan classical, itu kan buatan sekarang. Lagu-lagu itu, yang paling utama selain tentu nadanya, adalah biblical atau tidak, dan yang kedua adalah spirit-nya. Spirit-nya kalau mengungkapkan hanya emosional, itu sesuatu yang buruk. Sekarang saya kembali lagi ke sini. Saudara-saudara bicara berkenaan dengan berjalan seturut dengan Roh Kudus yaitu berjalan seturut taat kepada Firman.

Hal yang lain sekarang saudara-saudara selanjutnya. Mereka memikirkan hal-hal yang dari Roh Kudus. Sekali lagi mereka mengambil keputusan mereka melibatkan Roh, melibatkan Firman, melibatkan Allah, kehendak-Nya, di dalam seluruh keputusan. Sebelum saudara dan saya mengambil keputusan, apapun itu, pikirkan satu, kehendak Roh Kudus, kehendak Firman, kehendak Tritunggal. Kita diubah kalau natural man itu tidak perlu Roh Kudus dan tidak bisa mengerti Roh Kudus. Saudara-saudara ini sungguh-sungguh terjadi suatu hari ketika saya memimpin satu gereja dan kemudian ada pemuda di sana dan kemudian pemuda itu bicara kepada saya, “Pak Agus, tolong doakan karena sekarang saya itu ditawari ada 2 kerjaan yang bagus,” Lalu kemudian, “Iya, saya doakan.” “Sekarang saya ada di company X, lalu ada company A dan company B yang menawarkan pekerjaan.” Dan kemudian berapa minggu kemudian saya ketemu sama dia dan kemudian saya tanya, “Bagaimana keputusanmu?” Lalu dia mengatakan, “Company B saya terima Pak.” Lalu kemudian saya tanya, “Kenapa kok ambil company B?” Terus kemudian dia jawab begini, itu membuat saya itu gagal sebagai hamba Tuhan, “Yang company B gajinya 15 juta, yang company A gajinya 12 juta.” Lalu kemudian saya lihat orang tersebut, “Kamu tidak perlu doa untuk itu, kamu tidak perlu Roh Kudus untuk itu, minta maaf ya orang buta huruf juga tahu. Orang tidak terpelajar juga tahu apalagi orang Kristen, tidak perlu itu.” Saudara-saudara, saudara perhatikan banyak dari antara kita adalah orang Kristen, tetapi begitu mengambil Keputusan, kita ateis praktis. Tetapi spiritual man tidak, Roh Kudus terus akan menggugah kita, aku memiliki rencana bagimu, ada prinsip-prinsip Alkitab bagimu. Berjalanlah bersama dengan Aku, pikirkan apa yang Aku pikirkan.

Saudara-saudara masih ingat beberapa waktu yang lalu saya sudah mengatakan, orang di dalam Kristus itu saudara sekarang tidak bisa sendirian. Setiap kali saudara di mana, saudara harus tahu, saudara bersama dengan Kristus bersama dengan Roh-Nya. Identity kita bukan lagi ‘I’, ‘saya’ tapi ‘we’, ‘kami’. Keputusan-keputusan saudara dan saya sekarang adalah keputusan berdua bersama dengan Roh.

Hal yang lain. Mereka berdoa di dalam Roh seturut dengan Firman.Yang ke-12, mereka memiliki sukacita di dalam Roh. Ini adalah beyond understanding. Hal yang ke-13, mereka hidup di bawah hukum Roh, di bawah firman. Ke-14, hidupnya di pimpin oleh Roh. Direction kemanapun itu adalah mengikut-sertakan dan melihat Tuhan memimpin dimana. Hal yang ke-15 adalah kita mendapatkan berkat-berkat adopsi. Menerima kasih Allah berdamai dengan Allah. Menerima kemuliaan di masa depan oleh pekerjaan Roh Kudus. Di dalam poin yang ke-15 adalah bicara mengenai teologi berkenaan dengan Roh Kudus adalah meterai. Dan yang ke-16 saudara-saudara suatu hari kita akan menerima tubuh rohani. Ini apa? Sekali lagi adalah pekerjaan Roh Kudus merangkai tubuh yang rohani tersebut, yang akan menjadi seperti tubuh Kristus yang mulia. Saudara bisa tambahkan poin-poin ini selanjutnya di dalam Alkitab saudara. Tetapi di dalam beberapa menit yang lalu ini apa yang sebenarnya saya mau nyatakan adalah dalam seluruh aspek hidup kita kalau saudara dan saya adalah orang yang dilahirbarukan, saudara dan saya akan ditransformasikan oleh Roh Kudus secara keseluruhan. Tidak ada satu pun yang dibiarkan terlepas. Dibaptis dengan Roh Kudus. Menjadi manusia yang rohani. Manusia yang dilingkupi oleh Roh Kudus. Manusia yang fit yang selaras dengan kerajaan Allah. Dan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa dikerjakan oleh roh-roh dunia. Biarlah saudara dan saya, kalau kita adalah anak-anak Tuhan, sadar akan pekerjaan-Nya yang melingkupi kita. Dan kalau Tuhan tidak melepas kita, terus memegang kita dan kemudian menaklukkan kita, untuk Dia menjadi pemenang dan kita menyerah di hadapan Dia, bersyukurlah karena Roh Kudus tidak menyerah kepada kita. Bersyukurlah karena Dia bekerja dalam hidup kita dan tidak melepaskan kita. Dan ketika hal-hal itu terjadi, maka biarlah kita tidak mendukakan Dia dengan menolak, dengan menahan, dengan melawan Dia. Dia mau menguasai kita seluruhnya. Berikan semuanya dan itu adalah Firman. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

21 July 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (8)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · 1 Kor 2:10-16

1 Kor 2:10-16

Kita terus memikirkan akan pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa ditipu oleh roh-roh yang lain, dan kita sudah sampai kepada pekerjaan Roh Kudus yang sejati yang dinyatakan dalam Alkitab poin yang ke-6. Roh Kudus itu kalau bekerja di dalam hidup kita, maka Dia akan mengubah kita untuk kita menjadi manusia yang sesuai yang selaras, yang cocok dengan Kerajaan Allah. Di dalam Alkitab dengan jelas ditulis ada 2 jenis manusia. Yang pertama adalah manusia duniawi (manusia alami) dan yang ke-2 adalah manusia rohani. Manusia duniawi (manusia alami) adalah manusia yang lahir dari ayah ibu kita. Tetapi, manusia rohani adalah manusia yang setelah lahir dari ayah ibu kita, lahir oleh pekerjaan Roh Kudus. Ini adalah bicara berkenaan dengan kelahiran baru (dengan regenerasi). Tetapi, ketika saya bicara berkenaan mengenai kelahiran baru, pada zaman ini, di mana zaman ini injili berkembang dengan luar biasa hebat, kata ‘kelahiran baru’ itu pun makin lama sudah makin direduksi. Kita hanya berpikir pokoknya, kalau diregenerasi itu artinya lahir baru. Itu artinya aku sekarang sudah bisa pergi ke surga. Saudara-saudara, tidak. Tentu orang yang dilahir barukan akan masuk ke surga. Tetapi mata Allah bukan saja pada surga. Alkitab dengan jelas menyatakan, kelahiran baru itu untuk kita masuk dalam Kerajaan Allah, untuk dikuasai Allah sepenuhnya. Itulah sebabnya kita tidak bisa memisahkan Yesus sebagai Juruselamat dan Yesus sebagai Tuhan. Jikalau Yesus adalah Juruselamatmu, jikalau kita mengaku Dia adalah Juruselamat, tetapi tidak pernah mentuhankan Dia dalam hidup kita, tidak pernah membuat Dia menjadi pengambil keputusan dalam hidup kita, Dia bukan Juruselamat kita sama sekali! Perhatikan baik-baik, bahwa Yesus adalah Juruselamat, tidak mungkin bisa dipisahkan dari Yesus adalah Tuhan. Yesus sendiri bicara dengan Nikodemus. Kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak bisa melihat Kerajaan Allah. Kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Oh, begitu banyak orang yang mengaku, “Aku adalah Kristen.” Pak Agus bicara mengenai kelahiran baru, “Aku lahir baru.” 

Saudara-saudara, ini bukan mengenai opini saya atau saudara; tetapi Alkitab itu bicara apa? Alkitab menyatakan bicara berkenaan dengan kelahiran baru adalah untuk kita dibentuk, untuk selaras, masuk di dalam Kerajaan Allah, penguasaan Allah. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan orang yang diregenerasikan, Alkitab menggunakan beberapa kalimat-kalimat ini. Orang yang diregenerasikan itu artinya sekarang memiliki hati yang baru (hati yang bersunat). Orang yang diregenerasikan adalah memiliki hati yang murni. Hati yang teguh. Hati yang remuk. Hati yang taat, bukan hati yang keras. Itu seluruhnya bicara mengenai sesuatu transformasi. Itulah sebabnya orang yang diregenerasikan disebut sebagai ciptaan yang baru. Memiliki diri yang baru. Identitas yang baru. Hidup yang baru. Pertanyaannya adalah apakah itu ada di dalam hidupmu? 

Salah satu masalah di dalam gereja injili masa kini, kita juga adalah gereja injili, saudara-saudara, adalah masalah kelahiran baru ini, masalah regenerasi. Ada beberapa lapisan, dan salah satunya yaitu orang yang berpikir bahwa dia yakin diselamatkan, tetapi sebenarnya belum tentu diselamatkan. Masalah yang lain adalah sekali selamat, tetap selamat. Kalimat ini benar asal kita mendudukkan pada tempatnya, tetapi kalimat ini kita bisa abuse dengan kita mengatakan kita sudah diselamatkan, tetapi sesungguhnya hidup tidak pernah dirubah. Untuk itu saya akan bicara beberapa hal ini. Dan saya bicara beberapa hal ini, untuk kita sekali lagi self-examination. Di tempat yang lain, saya mau menguatkan bagi saudara-saudara yang hatinya itu lemah. Lemah imannya. Sekali lagi, saudara-saudara, ketika bicara berkenaan dengan regenerasi, maka itu bicara berkenaan dengan transformasi yang menyeluruh. Itu ada mulainya, tetapi ini akan terus continue. Dan, orang yang diregenerasi berarti orang itu di dalam dirinya, ada pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus. Dan, itu terjadi pada waktu kelahiran baru kita. Dan, orang itu diselimuti atau dilingkupi oleh seluruh pekerjaan Roh Kudus. Alkitab dengan bahasa yang lain mengatakan orang itu dibaptis dengan Roh Kudus. Beberapa minggu yang lalu saya sudah mengatakan. Alkitab mengajarkan, Kristus membaptis orang yang dipilihnya dengan Roh Kudus. Dan kata ‘baptis’ itu kata aslinya itu akarnya adalah bicara berkenaan dengan dicelup. Itu saudara-saudara, itu tidak berarti sekali lagi bahawa baptisan yang benar itu haruslah baptisan celup. Saudara-saudara, tetapi ini adalah bicara orang yang sudah di dalam Kristus, dia dilingkupi oleh seluruh pekerjaan Roh Kudus yang mentransformasi dia sampai kita mati. Maka dari itu ada beberapa hal yang kita perlu perhatikan. Yang pertama, tidak mungkin ada orang Kristen duniawi. Saudara tidak bisa menggabungkan 2 kata ini dalam hidup kita. Saudara-saudara, kalau saudara sudah bicara tentang Kristen. Kalau itu sejati dan bukan KTP, maka itu adalah suatu pekerjaan Roh Kudus. Ya, pekerjaan itu adalah pekerjaan yang progresif yang tidak mengubah kita dalam 1 hari. Tetapi tidak pernah akan meninggalkan dari kehidupan lama kita. Kehidupan lama kita pasti akan dihabisi oleh Roh Kudus. Kalau saudara dan saya mengatakan Kristen, itu artinya adalah Roh Kudus bekerja dalam hidupku. Bukan jasaku, itu anugerah. Tetapi, aku manusia yang baru. Dan, bukan itu saja, aku makin lama makin dikuduskan dalam seluruh aspek hidupku. ‘Roh Kudus akan menggeser kita, menggeret kita untuk masuk ke dalam seluruh, seluruh proses pengudusan.’ Tidak ada orang Kristen duniawi. Kalau saudara dan saya tidak bergeming dengan dosa yang tetap ada, kalau saudara dan saya tidak sama sekali gelisah dengan kehidupan berdosa. Menurut definisi Alkitab, itu bukan anggota Kerajaan Allah. 

Mari kita melihat beberapa ayat Alkitab. 1 Kor 6:9-11. Saudara jangan bilang ini karakter, saudara. Saudara, tidak ada. Begini yah, saudara-saudara, saya sudah terima Tuhan Yesus. Saya yakin akan keselamatan, tetapi pada saat yang sama, sampai mati saudara tidak pernah bertobat terus menerus memfitnah orang. Apakah saudara pikir seluruh dosa akan ditinggalkan oleh Roh Kudus untuk kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak! Sama sekali tidak! 

Ayo, mari kita lihat Alkitab. Tidak ada orang Kristen duniawi. Saudara-saudara hanya ada dua kemungkinan. Saudara di luar Kerjaan Allah, atau saudara di dalam Kerajaan Allah. Ya, kita bisa jatuh di dalam dosa sewaktu-waktu, tetapi kalau ada Roh Kudus di dalamnya sebelum kita mati, kita pasti akan dibawa kepada pertobatan. “Jangan sesat!” demikian kata Paulus. “Orang cabul, penyembah berhala, pezinah.” Di dalam Alkitab bahasa Indonesia yang baru, “Laki-laki yang ditiduri, serta laki-laki yang melakukannya, pencuri, orang tamak, pemabuk, pemfitnah, penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Mari kita melihat Efesus 5:3-6. “Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang yang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono – karena hal-hal ini tidak pantas – tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang cabul, orang cemar, orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.” Karena ingatlah ini baik-baik tidak ada yang bisa mengatakan aku lahir baru, tetapi saudara dan saya tetap melakukan dosa-dosa ini, dan saudara dan saya yakin akan kepastian keselamatan itu adalah faint confidence. Saudara-saudara perhatikan orang serakah, di tempat yang lain ada tulisan orang kikir. Kalau saudara dan saya dilahirbarukan, kalau saudara dan saya mendapat anugerah, saudara dengan sendirinya akan mengalir hati yang generous. Saudara pasti akan melihat orang lain dengan belas kasihan. 

Saya bisa bicara banyak hal di dalam aplikasinya, tetapi satu hal yang paling sering menjebak kita, maka saya akan bicarakan saja pada pagi ini. Pandangan kita tentang uang berubah atau tidak. Saudara-saudara, banyak orang Kristen mengaku Kristen tetapi hatinya itu terus pegang uang. Matanya terus pada uang. Tidak peduli orang itu jemaat atau hamba Tuhan, terus isinya uang. Yang diperkarakan uang. Yang cekcoknya, uang. Bahkan suami-istri, uang. Ini akan begitu jelas, saya sudah pernah mengatakan kepada saudara-saudara. Di dalam Alkitab ada beberapa dosa-dosa yang menonjol, kita semua tahu, di dalam dunia ini ada 3 ‘Ta’. Satu, takhta. Ke-2, Harta. Ke-3, adalah wanita. Saudara-saudara, seluruhnya ‘Ta’. Kita tahu semua itu. Tetapi, di dalam Alkitab, saudara lihat salah satu kepastian bahwa orang tersebut anak binasa adalah kalau orang tersebut pegang uang. Terus hatinya ke uang. Sekali lagi ini, bukan bicara berkenaan dengan jemaat saja, hamba Tuhan pun ada begitu banyak. Intinya cinta sama uang. Maka khotbahnya terus menerus tentang kesuksesan. Terus menerus tentang Tuhan melimpahi engkau dengan uang. 

Saudara-saudara, juga ada jemaat seperti Ananias dan Safira. Dia memberi, dia bukannya tidak memberi. Tetapi dia mengatakan, “Ini sudah semua yang kuberikan.” Orang-orang penipu yang tidak pernah memberikan perpuluhan. Orang-orang penipu yang mengatakan bahwa ikut Tuhan Yesus itu, aku tidak perlu memberikan uang. Itu seluruhnya tidak ada di dalam prinsip mengenai keselamatan. Saudara-saudara tidak bisa menipu Alkitab di dalam hal ini. Orang kikir, orang yang greedy tidak mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah. “Ini masalah uang loh. Kenapa Pak? Kenapa tidak ada bagian di dalam Kerajaan Allah? Aku sudah terima Tuhan Yesus.” Alkitab mengatakan kalau engkau terima Tuhan Yesus, seluruh aspek hidup akan ditransform untuk fit dengan Kerajaan Allah. 

Di tempat yang lain, Alkitab mengatakan pada hari terakhir maka ada pemisahan antara kambing sama domba. Dan, kemudian pemisahannya itu kemudian Yesus menggunakan satu ilustrasi. “Pada waktu Aku perlu minum, engkau memberikan Aku minum; pada waktu Aku perlu pakaian, engkau memberikan Aku pakaian.” Itu seluruhnya saya tanya kepada saudara-saudara itu tentang apa? Tentang generosity. Orang Liberal salah baca itu. Dia pikir kalau aku generous, aku masuk Surga. Tidak, saudara generous, saudara tidak masuk Surga. Karena seluruh perbuatan baik kita bukan jasa kepada Allah. Kita masuk ke Surga karena pekerjaan Allah dalam Kristus Yesus melalui Roh Kudus. Tetapi prinsip ini adalah benar, orang yang di dalamnya ada Roh Kudus, orang yang tadinya greedy, tadinya kikir, pasti dia akan menjadi orang yang murah hati karena dia beroleh kemurahan. Kenapa orang itu tetap tidak bisa untuk tidak greedy? Kenapa orang tersebut tetap kikir? Karena orang tersebut mengerti Kristen, mengerti kata ‘anugerah’, tapi tidak pernah mengalami anugerah. Orang yang mengerti anugerah, orang yang mengalami anugerah dengan sendirinya orang tersebut akan murah hati. Inilah yang dikerjakan Roh Kudus di tengah-tengah kita. Oh, bersyukur dan puji Tuhan kalau itu terjadi di dalam hidup kita. Engkau bukan mejadi orang yang kecil, tetapi engkau menjadi orang yang terhormat, kalau Roh Kudus itu bekerja di tengah-tengah hidup kita. Engkau menjadi manusia yang rohani. Roh Kudus memimpin hidup kita. Roh Kudus menguduskan kita di dalam seluruh aspek. God with us. Tetapi celakalah, jikalau saudara adalah orang Kristen, tetapi tidak mengalami hal ini. Tidak ada orang Kristen sejati, yang duniawi! Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita. Mari kita berdoa


Yoh 3:5-8, 1 Kor 2:10-15
 
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

14 July 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (7)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Yoh 3:5-8, 1 Kor 2:10-15

Yoh 3:5-8, 1 Kor 2:10-15

Kita terus memikirkan apa pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita yang tidak dapat dikerjakan oleh roh-roh yang lain. Tidak dapat ditiru, tidak dapat disamai oleh roh-roh yang lain. Juga tidak mungkin dikerjakan oleh institusi manusia yang paling tinggi seperti pendidikan, seperti universitas sekalipun. Satu government yang paling bagus sekalipun, tidak mungkin memproduksi produk-produk kasih karunia ini. Kita sudah sampai ke dalam poin yang ke-6. Dalam poin yang ke-6 saya mau menegaskan dan membawa ke dalam ayat-ayat ini. Apa pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita yang tidak dapat ditiru oleh roh dunia, yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun saja, company dan institusi di dunia ini, adalah membuat seseorang, membentuk seseorang diubah dari natural man menjadi spiritual man.Apa yang dilahirkan dari jasmani adalah jasmani. Apa yang dilahirkan dari Roh adalah rohani. Sekali lagi, apa yang tidak bisa ditiru oleh dunia ini dan roh yang lain? Maka Roh Kudus bekerja di dalam orang yang dipilih-Nya mengubah orang tersebut dari natural man menjadi spiritual man, sehingga orang tersebut sesuai, selaras, fit dengan Kerajaan Allah. 

Beberapa minggu yang lalu saya sudah menegaskan satu pekerjaan yang penting dari Roh Kudus di tengah-tengah dunia, yaitu mengembangkan Kerajaan Allah. Banyak sekali gereja, banyak sekali pengajaran mengatakan pekerjaan Roh Kudus bicara berkenaan dengan mujizat, kesembuhan, bahasa Roh, dan segala sesuatu yang sifatnya adalah seakan-akan spektakuler. Kita kehilangan sesuatu yang paling penting yang ada dalam Alkitab. Ada hamba-hamba Tuhan yang tidak ada mujizat, tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Roh Kudus itu mendiami dia, Roh Kudus mengurapi dia dan dia mengatakan, “Bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat!” Dari kalimat yang diucapkan oleh Yohanes Pembaptis, kalau saudara mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah berbahasa Roh, mujizat dan segala sesuatu yang spektakuler di dalam pelayanannnya, sama sekali tidak ada. Alkitab mengatakan Yohanes Pembaptis tidak pernah membuat satu mujizat pun. Tetapi apakah dia adalah satu pribadi yang tidak ada Roh Kudus? Apakah Roh Kudus meninggalkan dia? Malah sebaliknya kita mengatakan, dia sudah diurapi, sudah dipenuhi Roh Kudus sejak dari kandungan. 

Maka biarlah gereja dan kita semua orang Kristen memikirkan dengan hati-hati, orang yang dipenuhi Roh Kudus itu seperti apa. Seperti apa Gereja yang Roh Kudus itu bekerja? Jikalau kita salah mendefinisikan, maka kita membuat seluruh direction, dari arah hidup dan gereja kita seluruhnya salah. Kita berpikir bahwa gereja kita ada Roh Kudus, padahal mungkin tidak ada. Kita berpikir bahwa kita dipenuhi Roh Kudus, padahal mungkin sama sekali tidak. Kita berpikir bahwa kita dipimpin Roh Kudus, bahkan mungkin dipimpin oleh nafsu, oleh kejahatan dan oleh setan. Apa pekerjaan Roh Kudus yang penting? Maka beberapa minggu yang lalu saya sudah mengatakan, mengekspansi Kerajaan Allah, ini adalah isi hati Yesus Kristus. Satu tujuan Yesus Kristus, satu visi Yesus Kristus ada bicara mengenai Kerajaan Allah dihadirkan di bumi seperti di surga. Ini pun saya harus menyatakan suatu penegasan, karena kita berpikir pekerjaan Yesus Kristus yang utama adalah menghadirkan keselamatan. Tidak! Sama sekali bukan itu. Pekerjaan Yesus Kristus yang paling utama menghadirkan Kerajaan Allah, dan ketika seseorang dibawa masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka orang tersebut diselamatkan. Tetapi Kerajaan Allah lebih luas dari keselamatan kita, dan Kerajaan Allah yang hadir dalam hidup kita juga lebih luas daripada urusan kita masuk ke surga.

Ketika seseorang berpikir Yesus datang ke dunia untuk menghadirkan keselamatan untukku, maka sering sekali orang tersebut menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan dia pikir selesai. Apakah engkau sudah pernah terima Tuhan Yesus? Kalau engkau belum pernah terima, engkau pergi ke neraka. Kemudian orang tersebut terima. “Ya, aku sudah terima, aku pergi ke surga”, selesai bukan? Pekerjaan Yesus yang utama itu sudah digenapi kan? Aku sudah terima Yesus, aku pergi ke surga dan selesai urusan. Itu menjadi kecelakaan terbesar dari Kristen abad ini. Pekerjaan Kristus bukan bicara memberikan keselamatan bagi kita, Dia datang bukan untuk melayani kita. Tetapi kedatangan-Nya adalah untuk meneguhkan Kerajaan-Nya, pemerintahan-Nya di hadapan kita. Ini adalah satu kehendak Kristus Yesus dari hati-Nya. Di taman Getsemani Dia mengatakan, “Aku mau cawan ini lalu, tetapi bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu.” Setiap dari antara kita dalam pergumulan-pergumulan pribadi, di tengah-tengah keinginan kita, cita-cita kita, dan seluruh kehendak masa depan kita, sampai kepada satu titik ketika kita mengatakan, “Tuhan, biar kehendak-Mu dan bukan kehendakku.” Pada saat itulah, pemerintahan Allah hadir di dalam hidup kita. 

Kerajaan Allah harus dihadirkan di dunia ini. Dan itu adalah isi hati Yesus dan isi hati-Nya dinyatakan kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus ajarkan apa yang harus aku doakan kepada Bapa di surga. Jikalau engkau mau berdoa, berdoalah demikian, “Bapa kami yang ada di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Apakah saudara mengerti itu adalah isi hati Yesus? Apakah saudara mengerti itu mission utama dari Raja kita? Ketika Raja kita naik ke surga, Dia duduk di sebelah kanan Allah, Alkitab mengatakan, dari sana Dia memberikan Roh Kudus untuk membangun gereja-Nya. Maka saudara sekarang mengerti, dalam Alkitab, pekerjaan Roh Kudus yang utama yaitu mengekspansi Kerajaan Allah, meneruskan pekerjaan Yesus Kristus. Tetapi sekarang Allah melibatkan gereja-Nya. Apa tujuan gereja ini ada? Apa tujuan GRII Sydney ini ada? Jangan bicara kepada saya untuk memperluas Reformed Teologi. Jangan bicara kepada saya untuk memperluas kekristenan. Semua itu hal-hal yang di bawah hal yang paling utama, yaitu memperluas Kerajaan Allah melalui pekerjaan Roh Kudus-Nya di tengah-tengah kita. Banyak sekali gereja yang memiliki dari ambisi untuk memperkembangkan teologianya tapi tidak pernah berpikir bahwa itu untuk pekerjaan Kerajaan Allah. Di tempat yang lain saya harus katakan, ketika saudara bicara memperluas Kerajaan Allah, teologia yang benar itu harus. Kalau saudara-saudara bicara aku mau dipakai sama Tuhan, tetapi saudara memiliki teologia yang salah, teologia yang sesat, itu berarti makin saudara berambisi maka makin dipakai sama setan. 

Apa pekerjaan Roh Kudus yang penting? Beberapa minggu yang lalu saya sudah katakan adalah mengekspansi Kerajaan Allah, meneruskan pekerjaan Yesus Kristus melalui gereja-Nya. Selain Roh itu mengekspansi Kerajaan Allah di muka bumi ini, perhatikan bahwa khotbah ini Roh Kudus mempersiapkan, membentuk, bekerja, berintervensi di dalam sekelompok orang yang dipilih-Nya, agar orang-orang tersebut dikuasai-Nya sedemikian rupa sehingga sesuai, selaras, fit sebagai anggota-anggota Kerajaan Allah. Roh Kudus yang membentuk, mengekspan Kerajaan Allah dan Roh Kudus juga yang membentuk kita menjadi member agar fit dengan Kerajaan Allah. Jangan pernah kita berpikir bahwa kita masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan tidak memiliki satu nature, satu value yang fit dengan Kerajaan Allah itu bisa; tidak mungkin. Pekerjaan Roh Kudus yang membentuk diri seseorang, yang berintervensi untuk membuat orang tersebut akhirnya bisa selaras, sesuai dengan Kerajaan Allah, pekerjaan tersebut disebut sebagai regenerasi. Jadi, kelahiran baru atau regeneration adalah pekerjaan Roh Kudus memilih seseorang, pilihan dari Allah Bapa. Kemudian orang tersebut sekarang dilahirbarukan dan diproses sedemikian rupa supaya fit dengan Kerajaan Allah. 

Sebelum saya masuk ke dalam pengertian ini lebih lanjut saya mau menegaskan hal ini, biarlah kita mengerti Alkitab dengan sungguh-sungguh dan memasukkannya ke dalam hati kita. Jikalau saudara dan saya mendapatkan regenerasi, perhatikan baik-baik bahwa ini adalah kemuliaan kita. Ini adalah kehormatan kita. Saya tidak katakan kepada orang-orang yang belum diregenerasi, tetapi kalau saudara dan saya adalah orang yang diregenerasi, dilahirbarukan, sungguh-sungguh diregenerasi, biarlah kita menyadari bahwa keadaan ini adalah kehormatan, kemuliaan kita. Bukan berapa banyak uang yang kita miliki adalah kemuliaan kita. Bukan relasi dengan orang-orang yang hebat yang menjadi kemuliaan kita. Bukan kedudukanmu dan kedudukanku. Bahkan ketika kita diangkat menjadi raja sekalipun, itu bukan kemuliaan kita. Tetapi regenerasi, kelahiran baru, jikalau itu ada di dalam hidup seseorang, itu adalah kemuliaan-Nya. Karena di dalam regenerasi, kita menerima Roh Allah yang diam di dalam jiwa kita dan bukan saja dalam jiwa kita, seluruh hidup kita. John Flavel mengatakan, “Jiwa yang dipenuhi oleh Roh Tuhan dan dihiasi dengan buah-buah kebenaran adalah jiwa yang benar-benar mulia.” Kelahiran baru kita menjadikan kita lebih terhormat dari kelahiran alami kita. Karya regenerasi inilah yang membedakan kita dari yang lain, dan karya regenerasi inilah juga yang membedakan antara manusia saat ini kita dengan manusia lama kita. 

Kalau saudara membandingkan diri dengan orang lain, pasti kita membandingkan diri dengan urusan uang, atau urusan pencapaian, atau urusan apa dimana posisi orang tersebut. “Orang itu enak ya, sudah bebas dari mortgage rumah, oh ini setengah mati, kita ini kerja sekarang di sini.” Selalu matanya tidak pada hal-hal yang Alkitab nyatakan. Kita tidak menyadari apa yang kita miliki. Kita tidak menyadari kasih karunia apa yang sudah kita dapatkan. Ada sesuatu privilege, ada sesuatu hal yang bahkan tidak bisa dikerjakan oleh dunia ini, tidak bisa didapatkan oleh orang kecuali orang-orang yang dipilih sebelum dunia dijadikan, demikian kata Alkitab, dan itu adalah regenerasi. Kalau saudara dan saya adalah orang yang sungguh-sungguh diregenerasi, maka kita patut sungguh-sungguh bersyukur, karena kita dimiliki oleh Allah dan Allah memiliki kita. Kita berbeda dengan banyak orang lain, bahkan yang lebih kaya dari kita sekalipun, yang lebih sukses sekalipun. Kita berbeda. Di mana berbedanya? Bahkan Alkitab mengataka, “Apakah persamaan antara terang dan gelap? Apakah persamaan antara Bait Allah dengan penyembahan ilah-ilah?” Tidak ada kesamaannya sama sekali, Tidak sebanding. Allah mau menyatakan engkau umat pilihan, kita tidak sebanding dengan dunia. Saya mengatakan ini bukan untuk saudara menghina orang dunia, bukan untuk sombong kepada dunia, semakin seorang Kristen tahu kasih karunia semakin akan membuat hati kita itu rendah. Kita berbeda. 

Minggu yang lalu saya sudah katakan bahwa Yesus tidak pernah berdoa untuk dunia. Dalam Yoh 17, Yesus dengan jelas mengatakan, “Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, murid-murid ini, Aku berdoa.” Yesus tidak pernah memberikan diri-Nya untuk dunia. Di Alkitab dengan jelas menyatakan, “Aku datang, Aku memberikan hidup-Ku untuk domba-domba gembalaan-Ku saja.” Alkitab dengan jelas menyatakan, “Mereka yang tidak memiliki Roh Kudus bukanlah milik Allah.” Kita harus mengerti apa yang Tuhan berikan kepada saudara dan saya, karena itu identitas kita. Pada akhirnya, ketika seluruh sengsara datang, itu membuat kita menyadari bahwa apapun di dunia itu tidak bisa kita pegang, dan itu bukan kemuliaaan kita, itu bukan kehormatan kita, tetapi menjadi satu dan dimiliki oleh Allah, itulah yang paling membahagiakan hidup kita. Regenerasi membuat God with us. Dan yang perlu diperhatikan di dalam Kitab Suci, Kitab Suci menyatakan, regenerasi itu adalah suatu transformasi keseluruhan manusia alami, natural man menjadi spiritual man. Sekali lagi, ketika bicara mengenai regenerasi, Kitab Suci menyatakan, regenerasi berimplikasi kepada transformasi, dan transformasi artinya keseluruhan manusia natural man menjadi spiritual man. Dipimpin oleh Roh, dan bukan lagi oleh daging. Masuk di dalam realm Roh, dan bukan bertindak dan terus menggumuli urusan daging.

Saya akan memberikan satu prinsip yang penting ini. Kelahiran baru atau regenerasi berimplikasi transformasi secara keseluruhan. Jadi regenerasi bukan saja bicara mengenai conviction di dalam intelek, bukan saja movement di dalam afeksi, gerakan di dalam afeksi atau perasaan, tetapi harus sampai kepada pengubahan, conversion di dalam will, kehendak. Saya akan jelaskan, orang-orang Puritan itu sangat teliti di dalam hal ini, karena orang-orang Puritan itu, seluruh jemaatnya, seluruh orang di Inggris itu seluruhnya orang Kristen. Dan mereka adalah seorang yang sangat teliti akan Firman dan akan jiwa manusia. Sehingga mereka disebut sebagai ‘The Physicians of the Soul’. Mereka mengatakan demikian; konversi itu sebenarnya adalah suatu proses, bukan seketika terjadi. Iya, bagi kita kesadaran itu seakan-akan seketika terjadi, tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan ini adalah suatu proses. Dan kalau kita hati-hati dan teliti terhadap apa yang terjadi di dalam hidup kita, sebenarnya itu adalah suatu proses, sampai kita sungguh-sungguh mau takluk kepada Kristus Yesus, dan kita itu diubahkan. Proses itu seperti proses seorang ibu yang mengandung sampai melahirkan. Orang-orang Puritan mengatakan demikian, ada orang tertentu bahkan itu mandul. Ketika Firman itu diberitakan, sama sekali dia itu tidak terstimulasi apapun saja. Di tempat yang lain ada orang yang mengalami pencerahan, iluminasi, seakan-akan masuk ke dalam proses konversi yang sejati, tetapi kemudian orang tersebut ternyata mengalami keguguran rohani sebelum mereka mengalami konversi yang sejati. Regenerasi itu suatu proses dari awal sampai akhir. Bahkan ada orang di dalam Alkitab itu yang sadar dosa, meratap akan dosa, menyesali dosa, tetapi tidak pernah berubah dari dosa tersebut. Orang-orang seperti ini, orang apa? Orang-orang ini adalah orang yang secara pikiran, dia mengalami convicting illumination, pencerahan yang meyakinkan, tetapi bukan conversion illumination, bukan pencerahan yang mengubah. Di dalam Alkitab ada satu kalimat, orang-orang seperti ini adalah orang-orang yangingin selalu diajar tetapi tidak pernah sampai kepada kebenaran. Ada juga orang-orang yang menangis, tersentuh perasaannya,menyesal, tetapi sampai mati will-nya itu tidak pernah berubah, kehendaknya tidak pernah berubah. John Flavel mengatakan inicuma ‘euforia antusias religiusitas’ saja. Euforia antusias saja. Kadang meloncat-loncat, kadang kita menangis, tetapi tidak pernah berubah. Dalam Alkitab, regenerasi mengatakan harus ada mind, affection and will. Ini adalah 3 faculty yang kita miliki yang diberikan oleh Allah, artinya harus sampai kehendak. Jadi intinya, regenerasiadalah tindakan Roh Kudus yang mengubah orang tersebut secara keseluruhan. Menyentuh inteleknya, afeksinya dan tidak pernahmenjadi conversion sampai will-nya itu berubah. Regenerasi akan menjadikan orang tersebut tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri,tetapi hidup bagi Kristus. 

Orang Puritan mengatakan hal ini, ada 2 dosa yang akan langsung berhadapan dengan urusanregenerasi ini, dan jikalau 2 dosa ini dalam diri kita tidak secara gradual dihancurkan, saudara dan saya mau mengatakan kitahamba Tuhan, kita adalah anak Tuhan, kita itu menerima Yesus; itu adalah sesuatu kebohongan. Karena regenerasi akanmenghancurkan proses dari 2 dosa ini, dosa yang lainnya juga akan dihancurkan tapi 2 dosa utama ini. Yang pertama bagiorang Puritan adalah kesombongan (self-exaltation), yang ke-2 adalah self-centre, hidup untuk diri. Itu paling banyak saudara-saudara. Saudara dan saya mengaku orang Kristen tetapi Yesus tidak pernah menjadi centre dari identitas kita. Yesus ituhanya aksesoris dari identitas kita. Yesus hanya tempelan saja, hidup sesungguhnya tetap self-centre, tetapi adalahReformed. Reformed self centre. Hidup sesungguhnya self centre, tetapi Kristen, Kristen self-centre. Hidup sesungguhnya adalah self-exaltation, makin mendapatkan kebenaran-kebenaran hakiki Alkitab yang murni, reformed makin sombong. Orang Puritan mengatakanjangan menipu. Biarlah kita menyadari karya Roh Kudus itu bukan saudara cuma setuju doktrin, iya itu ada. Bukan bicara mengenaiafeksi, “Oh aku tahu aku salah kok,” tetapi will harus berubah. Dan sekali lagi, ini tidak mungkin bisa dikerjakan oleh kita, itupekerjaan Roh-Nya. Biarlah kita boleh berefleksi, apakah sungguh-sungguh sesungguhnya kita sudah diregenerasi? Apakah sungguh-sungguhada conversion dalam hidup kita? Kiranya kasihan Tuhan menyertai kita semua. Mari kita berdoa.

GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

7 July 2024
Gereja yang Berteologi Reformed
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 7:13-14

Matius 7:13-14

Kalau kita mempelajari Teologia Reformed. Kalau kita mempelajari sejarah Reformasi dan seluruh anak-anak Reformasi setelahnya, kita akan menemukan salah satu hal yang dijunjung tinggi oleh para Reformator dan Puritan serta semua anak-anak mereka adalah high view of the Church. Allah menciptakan gereja-Nya dan gereja yang diciptakan itu memiliki 2 aspek. Dua aspek ini tidak mungkin bisa dipisahkan, tetapi 2 aspek ini bisa dibedakan. Tidak dapat dipisahkan, diciptakan oleh Allah menjadi satu lembaga yaitu gereja. Dua aspek itu apa? Di dalam satu lembaga gereja, ada yang disebut sebagai gereja universal, gereja yang tidak kelihatan dan gereja yang kelihatan. Ini adalah suatu hal yang penting yang dinyatakan di dalam Alkitab. 

Suatu hari di Kaisarea Filipi, maka Yesus Kristus di hadapan seluruh murid bertanya, “Menurut orang-orang siapa Aku ini?”; dan murid-murid mengatakan, “Ada yang bilang bahwa Engkau Yohanes Pembaptis. Ada yang bilang bahwa Engkau Elia. Ada yang bilang Engkau adalah Yeremia.” Kemudian Yesus melihat mata mereka dan bertanya kepada pribadi mereka, “Menurut engkau, siapakah Aku?” Seluruh hidup kita akan menemukan pertanyaan ini secara pribadi. Papa kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Mama kita tidak bisa menjawabnya bagi kita. Anak-anak kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Isteri atau suami kita tidak bisa menjawabnya untuk kita. Yesus secara eksistensial bertanya kepada saudara dan saya pribadi. “Menurut engkau siapakah Aku ini?” Dan dari seluruh murid, ada satu murid yang kemudian menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Dan Yesus mengatakan, “Di atas pengakuan ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan bisa menguasainya.” Itu adalah peristiwa di mana dengan mulut Yesus sendiri, Yesus mendirikan gereja-Nya di atas dunia. Gereja tersebut adalah gereja yang kelihatan atau yang tidak kelihatan? Gereja kelihatan. Kalau tidak kelihatan, Yesus tidak perlu mengungkapkan di dunia ini. Itu adalah lokal, yang dibentuk dengan mulut Yesus sendiri dan di dalam gereja lokal, ada murid-murid Yesus yang terima Yesus dan ada Yudas yang di sana. Yang diselamatkan adalah gereja yang tidak kelihatan, tetapi itu tidak berarti gereja yang kelihatan terpisah dari gereja yang tidak kelihatan dan tidak penting. Nanti saudara-saudara akan lihat seluruh Kisah Para Rasul adalah pergerakan gereja lokal. Dan saudara-saudara akan melihat orang-orang yang diselamatkan adalah orang-orang yang tidak berdiri sendiri di rumah mengaku Kristen. Tidak! Tetapi mereka adalah orang yang dimasukkan di dalam gereja lokal dan bergerak. Salah satu tugas gerakan Reformed yang Pdt. Stephen Tong sudah menyatakan begitu sadar adalah mengokohkan kembali signifikansi, kemuliaan dan misi gereja lokal. Inilah yang menjadi satu spirit yang terus turun dari reformasi bapak-bapak Reformator, anak-anaknya, dan semua orang yang sungguh-sungguh mengerti apa itu Teologia Reformed

Di dalam Alkitab sendiri, Allah menyatakan dua institusi yang luar biasa penting yang tidak bisa dilepaskan, yang selalu terikat satu dengan yang lain. Allah menggunakan gambaran yang satu dengan yang lain dan yang lain dengan yang satu ini. Institusi apa yang dalam Alkitab yang luar biasa penting? Yang pertama adalah keluarga. Keluarga diciptakan Allah dengan mulut Allah sendiri. Barangsiapa melawan pentingnya keluarga, barangsiapa mengejek dan memorak-porandakan segala konsep mengenai keluarga yang sehat, orang tersebut melawan pribadi Allah. Di dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan keluarga di dalam konteks creation dan di dalam kitab Injil, Allah menciptakan institusi yang ke-2, yaitu gereja. Gereja diciptakan di dalam konteks redemption. Kedua-duanya sangat terkait erat. Apalagi kalau melihat orang-orang Reformed. Saudara akan menemukan keluarga adalah gereja yang kecil dan gereja adalah keluarga Allah. 

Kembali lagi, berkenaan dengan gereja, hari ini adalah hari di mana saudara-saudara berkumpul di dalam satu gereja dan kita juga akan melihat orang-orang yang menjadi satu di dalam gereja lokal, yang dibaptis, yang disidi dan yang diatestasi. Tetapi apakah kita menyadari apa artinya terkait dengan sebuah gereja lokal? Ketika seseorang, dari pribadi, kemudian dia dimasukkan di dalam tubuh Kristus. Roh Kudus membawa dia masuk ke dalam gereja local. Alkitab dengan jelas menyatakan orang tersebut kalau genuine, kalau sungguh-sungguh, maka orang tersebut berada di dalam Kristus. Orang-orang yang berada dalam jalan Yesus Kristus, Alkitab dengan jelas menyatakan ada tuntutan-tuntutan ada karateristik-karateristik, ada tugas-tugas, ada privilege yang Allah berikan kepada orang-orang di dalam Kristus. Di dalam jalan Yesus Kristus, maka Matius 7, ini adalah kalimat-kalimat terakhir Yesus menutup khotbah di bukit, Yesus menyatakan beberapa kalimat yang sangat mencengangkan murid-murid-Nya, bahwa engkau masuk di dalam jalan yang sempit, pintu yang sempit, jalan yang sesak dan tidak banyak orang yang menemukannya. Apakah kita menyadari ini adalah sesuatu pernyataan secara jujur, kalau saudara dan saya menjadi pengikut Kristus, saudara dan saya menemukan hal ini. Mengikut Yesus Kristus artinya masuk pintu yang sempit, jalan yang sesak. Bukan pintu yang besar dan jalan yang lebar. Maka saudara-saudara, khususnya semua orang yang dibaptis, sidi, dan atestasi apakah engkau menyadari bahwa ini adalah yang dinyatakan jujur oleh Yesus Kristus kepadamu. Saya khawatir sekali, karena banyak orang bertindak, memutuskan, tanpa dia menghitung harganya terlebih dahulu. 

Dua keputusan dalam hidup yang penting, yang sering sekali tidak dipikirkan harganya terlebih dahulu. Yang pertama adalah menikah, yang kedua adalah gereja. Saya setiap kali ketemu orang yang mau menikah, sebelum masuk ke tempat pemberkatan, saya tanya benaran ini? Kau tidak menyesal? Kau benar-benar tahu? Banyak orang menikah, masuk di dalam pernikahan dengan pikiran persis kebanyakan orang di luar sana. Salah satu kecelakaan adalah kita berpikir bahwa menikah sama dengan bahagia. Saya beberapa waktu yang lalu membaca satu buku dan kemudian satu teolog menyatakan demikian, “Salah satu hal yang paling merusak pernikahan bukan gerakan LGBT, juga bukan pornografi, tetapi gerakan yang paling merusak pernikahan adalah di dalam orang Kristen itu sendiri, yaitu orang Kristen yang menikah, berpikir pernikahan sama dengan bahagia.” Jadi, setiap kali orang masuk dan kemudian dia menemukan kesulitan, konflik dan segala hal yang sangat tidak menyukakan hatinya, dia langsung berpikir, ini pernikahan yang tidak beres. Mereka sudah tidak memiliki api, tidak memiliki keinginan apapun dan mungkin hanya menunggu waktu mati saja. Ini adalah satu konsep, satu kepercayaan, asumsi dasar yang benar-benar salah. Kemudian penulis itu mengatakan, sebenarnya pernikahan itu apa? Pernikahan adalah gabungan antara keindahan, kebahagiaan dan kesakitan. Sehingga kalau orang itu sakit, orang itu sungguh-sungguh tidak nyaman di dalam pernikahan adalah bagian dari sebuah pernikahan dan itu adalah realitas yang Alkitab nyatakan. Mungkin kalau saya tanya, “Amin?” Saudara-saudara mungkin bilang, “Amin,” karena itu realita. Yang membahayakan adalah berpikir bahwa kalau pernikahan sama dengan kebahagiaan. 

Sekarang hal yang ke-2, saya mau tanya, masuk dalam sebuah gereja, masuk menjadi pengikut Yesus Kristus dengan belajar setia. Saya tanya saudara-saudara apakah artinya? Ada gereja-gereja yang kalau engkau mengikut Yesus, masalahmu selesai. Kalau engkau mengikut Yesus, engkau akan bahagia. Engkau mengikut Yesus, semua masalah beres. Yang miskin jadi kaya, akan dilepaskan dari penderitaan, itu mengikut Yesus? Kenapa Yesus mengatakan masuklah melalui pintu yang sempit, jalannya sesak tetapi ujungnya adalah kehidupan? Begitu engkau mengikut Kristus Yesus dan begitu engkau digabungkan dengan satu gereja lokal yang benar-benar sejati di hadapan Allah Tritunggal, maka ini adalah hidup kita. Ini adalah hidup kita, kecuali engkau itu palsu mengikuti Yesus. Kecuali kita salah masuk dalam sebuah gereja yang sebenarnya bukan gereja yang sejati. Tetapi sepanjang sejarah, jikalau seseorang mengikut Kristus Yesus dan orang itu sejati pengikut Kristus dan masuk dalam gereja yang sejati, maka apa yang dikatakan oleh Yesus ini menjadi bagian hidupnya yang tidak mungkin bisa terpisahkan. Pintunya sempit, jalannya sesak tapi ujungnya kehidupan. 

Apakah artinya? Ini adalah jalan dengan beberapa karakteristik ini. Jalan ini adalah jalan penuh pergumulan dan di dalam beberapa kasus, jalan ini adalah jalan yang membawa kita kepada penganiayaan dan penderitaan. Karateristik yang lain dari jalan ini adalah jalan yang tidak populer. Ada satu hamba Tuhan, Oswald Smith, mengatakan, “Kekristenan, jikalau diberitakan dengan setia, dengan sesungguhnya, dia tidak pernah akan menjadi satu berita yang populer.” Saya tidak bicara lebih lanjut lagi berkenaan sama aniaya, penderitaan atau lainnya, hanya bicara tentang popularitas saja, itu artinya kita mungkin sekali dianggap orang aneh di luar sana. Pendapat-pendapat kita pasti akan banyak ditentang oleh orang-orang di sana. Mulai dari teologia kita, mulai dari apa yang kita percaya melalui hidup kita, keputusan-keputusan dan pelayanan kita, banyak orang yang akan terus menerus mempertanyakan, mengejek dan kemudian melihat, oh, ini bukan seperti itu. Apalagi kalau kita sudah masuk di dalam zaman post-modern, orang Kristen pun bisa menjadi lawan kita. Kita menjadi bukan orang yang seperti khalayak ramai. Kita punya pendirian, punya keputusan, punya kesimpulan dianggap aneh sama mereka. Makin banyak orang yang tidak suka kita, makin banyak orang yang tidak berteman dengan kita. Bukan karena kita pernah menipu dia, bukan karena kita pernah mencelakakan mereka, tetapi dengan keputusan kita pun, orang sudah tidak suka dengan kita. Hanya ini saja, tidak usah bicara penganiayaan. 

Saya tanya kepada saudara apakah engkau tahu resiko ini? Apakah kita mau jalani jalan ini? Engkau menjadi orang lain, yang dekat, yang akrab kemudian menjadi sesuatu yang dingin. Teman-teman akrab mulai meninggalkan kita. Bukan karena kita berdosa, tetapi kita mau ‘belajar setia’. Saya tidak berani katakan kita ‘setia’, biar Tuhan yang menentukan kita setia atau tidak, mau ‘belajar setia’ saja, itupun harganya begitu banyak resiko. Apalagi kalau engkau masuk di dalam gereja seperti ini. Pdt Stephen Tong sendiri sudah pernah mengatakan, banyak orang tidak suka gerekan Reformed, mereka membenci kita, mereka memata-matai kita, mereka berusaha untuk menghancurkan kita. Tetapi perhatikan, dia mengatakan demikian, “Mereka tidak mungkin bisa menghina kita karena kita berjalan dalam jalan yang sempit.” 

Pagi ini saya terus menerus memikirkan, masuk di dalam gereja lokal, gereja Reformed seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi? Masuk di dalam GRII, sebenarnya apa yang terjadi? Saudara-saudara mengerti keunikan gereja dan mengerti keunikan gereja lokal itu penting sekali. Saya ambil satu ilustrasi, kalau saudara masuk dalam pernikahan, saudara-saudara membentuk satu keluarga, kita mesti menyadari ada misi yang Tuhan tentukan di dalam keluarga saudara. Saudara sebagai keluarga lokal, maka kita mesti mendoakan, untuk mengerti, Tuhan, apa yang Engkau secara khusus panggil keluarga kami untuk menggenapinya? Panggilan itu sangat mungkin berbeda satu dengan yang lain. Panggilan keluarga saya berbeda dengan panggilan keluarga Widjaya. Panggilan keluarga Widjaya berbeda dengan panggilan keluarga Desmond. Panggilan keluarga Desmond beda dengan panggilan keluarga Adrian. Setiap dari antara kita menikah bukan cuma untuk menikah. Ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam pernikahan saudara secara khusus dan itu beda satu dengan yang lain. Ada sesuatu yang khusus, yang particular, yang Tuhan berikan kepada kita seturut dengan seluruh kemampuan, seturut dengan karakter kita diciptakan. Maka ini adalah sesuatu yang harus digumuli dalam setiap keluarga lokal. Kalau tidak, kita pun akan menjadi satu keluarga yang sama dengan orang yang tidak kenal Yesus Kristus. Bedanya hanya menempelkan kata ‘Kristen’ di dalam keluarga kita. Apa panggilan secara khusus keluargamu yang dari Tuhan? Engkau dan saya harus menggumulkannya, kita tidak hidup hanya untuk punya isteri, punya anak, punya cucu, lalu mati. Ada kehendak Allah yang dinyatakan di dalam keluarga kita masing-masing. Itu adalah kekhususan keluarga saudara, itu adalah signifikansi keluarga saudara hadir di tengah-tengah dunia. Itu adalah bagian panggilan Allah kepada keluarga sudara untuk berbagian di dalam kerajaan-Nya. Hal ini sama dengan gereja. Apakah gereja kita sama dengan gereja yang lain, yang sejati? Jawabannya adalah ada samanya tetapi ada panggilan khususnya. Ada suatu panggilan secara particular, ada suatu gerakan yang ditanam, yang menjadi keunikan gereja lokal ini, yang berbeda dengan gereja yang lain. 

Sekarang saya akan masuk di dalam 3 hal yang setiap saudara ada, menjadi jemaat di tempat ini dan khususnya yang baptis, sidi dan astestasi memperhatikan apa yang Tuhan berikan di dalam gereja lokal di tempat kita. Seluruhnya dikerjakan harus sinkron dengan apa yang ada di pusat. Perhatikan, ini bukan gereja saja, tetapi ini adalah movement. Movement berarti sesuatu yang bergerak. Ini berkali-kali Pdt Stephen Tong mengatakan kepada kita semua, “Reformed adalah suatu gerakan, jangan sampai gerakan berhenti dan menjadi monumen, jangan sampai gerakan ini menjadi sesuatu yang mati.” Gerakan adalah sesuatu yang dinamis. Kalau saya boleh memberikan satu contoh, ini adalah sama seperti orang lari estafet, ketika tongkat dipegang maka dia lari, itu movement. Kemudian dia berikan kepada orang selanjutnya, tetapi ketika orang itu pegang dan dia diam, maka itu menjadi monumen, berhenti. Gereja yang hebat, gereja yang besar, gereja yang kaya bisa menjadi monumen yang mati. Gereja yang miskin, gereja yang dianiaya, gereja yang tidak memiliki relasi dengan banyak pejabat, ternyata bisa menjadi gereja yang bergerak. Biarlah kita meminta anugerah daripada Roh Kudus untuk terus ada gerakan. Sekarang pertanyaannya gerakan apa? Gerakan menuju apa?

Yang pertama adalah gerakan di dalam Teologia Reformed. Perhatikan! Ketika bicara mengenai Teologia Reformed pun saya perlu waktu untuk menjelaskan, karena banyak orang bicara mengenai Teologia Reformed adalah buku-buku Reformed Theology dibaca dan kemudian selesai, mati di sana. Saya tidak bicara itu sekarang, kita tidak memiliki waktu untuk menjabarkan panjang lebar, tetapi ketika bicara berkenaan dengan suatu gerakan Teologia Reformed, itu adalah gerakan untuk mencari kebenaran. Gerakan untuk mengejar Firman. Di dalam Alkitab maka Firman sangat ditinggikan. Mazmur 119 saja menyatakan berkenaan dengan kemuliaan Firman dari berbagai macam aspek. Pemazmur memujinya. Teologia Reformed adalah teologia yang mendorong kita mencintai Firman. Ketika saya tanya kepada saudara-saudara, “Apa itu Teologia Reformed?” Maka banyak dari antara kita mungkin mengatakan, “Ini Pak, buku Reformed Systematic Theology, ini Teologia Reformed.” Teologia Reformed lebih kaya daripada itu semua. Apalagi kalau saya tanya, “Apa itu Teologia Reformed?” Kemudian ada orang yang malah bicaranya, “TULIP pak, 5 poin Calvinism.” Oh, Teologia Reformed jauh lebih kaya daripada itu. Salah satu hal yang penting mengenai Teologia Reformed adalah saudara dan saya belajar melalui Teologia Reformed metode berteologia Calvin. Ketika seseorang baca Alkitab, kenapa baca Alkitab yang sama, teologianya beda? Kenapa Calvin baca Alkitab keluarnya ini, kenapa Wesley baca Alkitab, keluarnya itu? Kenapa Saksi Yehova baca Alkitab kemudian keluarnya lain? Teologia Reformed bukan cuma pengertian satu, dua, tiga tentang Allah, tentang Kristus. Tidak! Teologia Reformed ada suatu hal yang mendorong, yang menjadi presaposisi terlebih dahulu di dalam hati. 

Saya akan berikan salah satu dari beberapa poin yang paling penting dari metode berteologia Calvin. Saudara perhatikan baik-baik. Teologia Reformed diproduksi dari presaposisi atau dari asumsi dasar atau dari ketetapan hati ini. Ketika Calvin membaca Alkitab, motivasi pertama adalah ketaatan kepada Alkitab. Banyak orang sekarang bicara mengenai saya ada di dalam gerakan Reformed, saya memegang Teologia Reformed, tetapi kenapa tidak cinta Firman? Kenapa tidak menyelidiki Firman? Kenapa sukanya hal-hal teologia tetapi tidak suka Firman?

Hal yang paling sederhana, kepada seluruh jemaat di GRII Sydney, saya tanya apakah engkau membaca Firman setiap hari atau tidak. Apakah engkau memprioritaskan saat teduh atau tidak? Jangan pernah bicara saudara dan saya pengikut Reformed, kalau saudara dan saya tidak mencintai Firman! Ketika bicara mengenai Reformed, itu bukan bicara mengenai teologia-teologia kristalisasi saja. Ya, Reformed ada kristalisasi teologia, tetapi ketika bicara berkenaan dengan Reformed, reformasi adalah gerakan kembali membaca, mencintai, membuat Alkitab segala-galanya dalam hidup kita. Untuk mengenal Allah lebih baik, untuk mengajarkan kita jalan-jalan-Nya, untuk lebih taat. Dan ini berbeda dengan dunia. Dunia membuang Firman, dunia mengata-ngatai Firman, dunia bisa hidup keluar dari rumah di pagi hari tanpa Firman. Dan ini juga berbeda dengan banyak gereja yang tidak sejati, yang sesat. Gereja-gereja tersebut menggunakan Firman memperkaya diri sendiri, ‘memperkosa’ setiap teks yang ada di dalam Firman. Kata ‘memperkosa Firman’ itu diucapkan oleh Calvin, ketika dia menafsir bagaimana setan meminta Yesus untuk berdiri di bubungan Bait Allah dan kemudian menjatuhkan diri-Nya. Setan katakan, “Engkau kan Anak Allah, maka Engkau bisa jatuhkan dirimu dan lihat di dalam kitab Mazmur maka Tuhan Allah Bapa di Surga akan mengirim malaikat-Nya memegang, menatang Engkau.” Itu adalah ‘memperkosa Firman’. Menggunakan Firman dari Allah untuk kepentingan diri sendiri. Berapa banyak gereja yang menyebut diri gereja tetapi sebenarnya palsu dan melakukan hal itu. Sekarang saudara bisa tahu, bisa sadar kita jalannya sempit. Kita melawan, kita “antitesis” dari dunia, dan kita juga melawan “saudara-saudara” yang mengaku diri seiman, gereja-gereja mengaku diri orang Kristen tetapi sebenarnya memutar-balikkan Firman. Sempit sekali. Kita dibuang sama dunia. Dikata-katai oleh gereja-gereja yang palsu itu. Oh, kamu Legalism, kamu mau benar sendiri, kamu sombong, kamu sendiri yang mengatakan memegang kebenaran satu-satunya. 

Beberapa belas tahun yang lalu, maka saya berpikir, dan saya doa sama Tuhan. Kalau saya masuk di dalam gerakan ini dan kemudian karena satu dan lain hal kemudian saya keluar, saya bisa melayani di mana? Gereja mana yang mau pakai, gereja mana yang mau untuk membuat saya menjadi hamba Tuhan atau pendetanya? Baptis? Anglikan? Karismatik? Pentakosta? Jangankan itu, beberapa hari yang lalu saya ketemu sama satu anak muda dan anak muda itu mau masuk sekolah teologia. Karena saya kenal baik sama dia, lalu saya katakan, kamu masuk ke STTRI. Orang ini dari latar belakang Pentakosta. Dia mau masuk ke situ, tetapi dia mengatakan tidak bisa. Kenapa? Karena tidak bisa mendapat persetujuan dan rekomendasi gembalanya. Tidak mudah. Dia dari Pentakosta, dia tetap pergi ke gereja di sana. Dia beberapa kali pergi ke gereja Reformed, dia tahu khotbah-khotbah Reformed, dia mau belajar Reformed, tapi sulitnya luar biasa. Saya bisa bicara, saya bisa beri contoh, terlalu banyak. Tetapi yang saya mau maksudkan adalah satu, belajar untuk mengejar Allah melalui Firman-Nya. Itu Teologia Reformed. Bukan hanya senang dengan seminar-seminar, bukan hanya senang dengan pengajaran teologia, bukan hanya senang dengan khotbah hari Minggu di tempat ini, atau saudara lihat di tempat yang lain, tapi benar-benar secara pribadi engkau bergaul dengan Tuhan di dalam Firman setiap hari.

Hal yang ke-2. Ketika bicara mengenai gerakan, ini adalah gerakan mengabarkan Injil. Perhatikan, mengabarkan Injil, The Gospel. Saya belum bicara mengenai penginjilan. Perhatikan baik-baik, The Gospel,di dalam Gospel ada 2 tugas, 2 mandat. Mandat pertama adalah mengabarkan Injil, dan yang ke-2 adalah mandat budaya atau mandat untuk mengerjakan perubahan yang significant di dalam sebuah culture. Itu adalah memanusiakan manusia. Kalau sudah gabungkan dua hal ini, misi. Mission tanpa pekabaran Injil tidak ada gunanya. Di tempat yang lain, ketika seseorang atau gereja mengabarkan Injil, Yesus Kristus juga menyatakan untuk kita berbuat baik dan mengusahakan kesejahteraan kota. Ini adalah suatu yang kita terus ‘belajar’, saya tidak berani katakan ‘kerjakan’, tetapi ‘belajar’. Oleh sebab itu saya katakan, mari gereja, mari belajar bermisi. Sekarang, apa yang menjadi antitesis dari hal ini, mengabarkan Injil? Yaitu orang yang tidak masuk di dalam misi, tidak mengabarkan Injil, orang tersebut hidup untuk dirinya sendiri. Ini adalah suatu yang dilawan di dalam Alkitab. Saudara lihat orang dunia, apapun keputusan mereka adalah self-centred. Apakah aku untung atau tidak? Apakah aku lebih lancar atau tidak? Apakah aku lebih terkenal atau tidak? Tetapi Yesus Kristus mengatakan, “Sangkal dirimu, pikul salibmu, ikut Aku.” Ketika Dia ada di dalam kekekalan, Dia berada di dalam kemuliaan-Nya dan semua makhluk menyembah Dia. Tetapi Alkitab mengatakan Dia tidak mempertahankan posisi itu. Dia turun ke dunia, hidup-Nya bukan untuk diri-Nya sendiri. Hidup-Nya untuk keselamatan kita dan kebaikan dunia. Kalau saudara dan saya sungguh-sungguh adalah pengikut Yesus Kristus dan masuk di dalam gereja yang sejati, Roh Kudus akan terus mendorong kita untuk memiliki hidup yang tidak berpusat pada diri, memikirkan keselamatan orang lain, memilih memikirkan kehidupan orang lain, memikirkan kesejahteraan orang lain. Karena itu juga yang ada di dalam isi hati Yesus. Terlepas dari apakah Yesus mau menyelamatkan seseorang atau tidak, tapi berkali-kali dalam Alkitab mengatakan hati Yesus penuh dengan belas kasihan, compassion. Saudara bisa melihat, tidak semua yang disembuhkan itu diselamatkan, tetapi mereka mendapatkan sentuhan tangan Kristus yang penuh dengan compassion. Biarlah itu selalu ada di dalam hati kita dan dalam gerakan ini, di dalam gereja lokal ini. Kita diciptakan bukan untuk diri kita, tapi kita diciptakan untuk misi Allah bagi dunia.

Hal yang ke-3. Gerakan untuk apa? Gerakan untuk memiliki jiwa yang selalu miskin di hadapan Allah. Ini yang disebut sebagai gerakan doa. Perhatikan baik-baik. Ketika saudara membaca sebuah buku teologia apapun, atau melihat kesaksian seseorang di dalam pelayanan Tuhan yang berhasil seperti apa pun, cobalah belajar berkenaan dengan kehidupan pribadi orang tersebut di balik layar. Apa yang ada di balik kehidupan John Owen yang tersembunyi. Apa yang tersembunyi di balik Luther dan Calvin. Mengapa mereka bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang begitu besar dan begitu kekal di tengah-tengah dunia sementara ini. Maka ini yang ada di mata saya di dalam beberapa tahun terakhir. Dulu ketika saya membaca buku-buku, saya selalu terkesima, terpesona dan mau untuk belajar konten-konten teologi dan harus belajar, tetapi sekarang bukan itu saja, saya mau lihat orang yang menuliskan ini, apa kehidupannya. Saya menemukan mereka memiliki kesamaan, satu hal yaitu mereka memiliki kehidupan doa yang dalam. Saudara-saudara pasti mengerti Yakobus, penulis Alkitab disebut sebagai “Si lutut unta.” Saudara-saudara tahu kenapa? Karena arkeolog menemukan rumah yang disebut sebagai rumah Yakobus ada satu bagian agak cekung ke bawah, itu adalah karena dia melakukan setiap saat berlutut di situ. Orang-orang kudusnya Allah, orang-orang Reformed, orang-orang Puritan adalah orang-orang, tentara-tentara dengan lututnya. 

Gerakan kita adalah gerakan membawa jiwa, ayo bergantung kepada Tuhan. Kita tidak punya siapa-siapa kecuali anugerah Tuhan kepada kita. Dunia, lihat dunia, apakah mereka mau berdoa mengingat nama Tuhan, menyebut nama Tuhan saja penghinaan bagi mereka. Begitu banyak gereja-gereja palsu. Mereka mengembangkan pelayanannya berdasarkan kekuatan keuangan, berdasarkan kekuatan pemusik-pemusik. Salah satu ulasan seorang historian dari sejarah adalah dulu, mimbar Firman menjadi center kebangunan rohani, tetapi sekarang, gereja-gereja mengandalkan musik menjadi center, artis menjadi center dari kebangunan rohani. Ini semua sudah bergeser. Kalau saudara dan saya mau sungguh-sungguh mengandalkan Allah melalui Firman-Nya saja, saudara dan saya akan menyadari kalimat itu saja akan menyadari pentingnya dan sangat-sangat bergantungnya kita kepada anugerah Allah. Itulah sebabnya kita berdoa. Doa tidak mengubah apa pun, yang mengubah adalah belas kasihan Tuhan kepada kita. Tapi pelajari dalam Alkitab, anugerah Allah yang diberikan kepada seseorang adalah anugerah yang diberikan kepada hati yang meratap. Maka berdoalah! Ikut serta-lah di dalam doa. Saya tidak bermain-main, ikut serta-lah di dalam doa.

Tiga hal ini kalau engkau melawan silakan, tetapi sejarah akan membuktikan bahwa Firman-Nya tidak pernah akan terkalahkan. Pertama, firman, mengejar firman. Ke-2 adalah hidup untuk Allah, hidup untuk misi Allah di tengah-tengah dunia, bukan untuk diri. Ke-3 hidup yang bergantung kepada belas kasihan Allah. Itulah gereja Reformed Injili, itulah movement di dalam gereja ini. Apakah engkau menyadari ini adalah jalan yang sempit? Ini adalah jalan yang tidak populer. Tapi ini adalah jalan yang Tuhan berikan kepada kita. Ketika saya membaca Matius ini, kemudian saya menyadari, oh, Tuhan, begitu berat. Kemudian Tuhan mengingatkan satu ayat dan kita akan akhiri. Yohanes 17:9,14-15,18. Saya akan akhiri. Pintunya sempit? Iya. Jalannya sesak? Iya. Penuh pergumulan? Tidak populer? Dilawan? Tetapi penghiburannya adalah Yesus Kristus, berdoa untuk mereka. Yesus Kristus tidak berdoa buat gereja palsu, Yesus Kristus tidak berdoa untuk orang-orang dunia, Yesus berdoa untuk murid. Dia tidak berdoa untuk Yudas. Dia berdoa untuk Petrus kembali. Saudara tidak menemukan Yesus berdoa untuk Yudas dan juga Yesus mengatakan, “Aku tidak meminta Engkau untuk melepaskan mereka dari jalan ini, tetapi jagai mereka.” Jemaat Tuhan, dan khususnya semua orang yang dibaptis, sidi, dan atestasi, Yesus tidak saja memberikan kepada kita satu penglihatan akan resiko, tetapi Dia juga memberikan kepada kita semua satu janji yang tidak akan Dia ingkari, Dia mendoakan kita, Dia beserta dengan kita, Dia menjagai kita di tengah-tengah jalan yang sempit itu. Mari kita berdoa.


Mat 3:11-12, 1 Kor 12:13, Yoh 3:6
 
 

Yoh 3:5-8, 1 Kor 2:10-15
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more

30 June 2024
Pribadi dan Karya Roh Kudus (6)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Mat 3:11-12, 1 Kor 12:13, Yoh 3:6

Mat 3:11-12, 1 Kor 12:13, Yoh 3:6

Saudara-Saudara, kita terus memikirkan berkenaan dengan apa yang Tuhan khusus kerjakan di dalam orang pilihan-Nya yang Dia tidak kerjakan di tengah-tengah dunia ini. Dan apa pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita yang tidak dikerjakan dan tidak bisa dikerjakan oleh company-company, industri di dunia ini dan juga oleh roh-roh yang lain. Hari ini kita masuk ke dalam poin yang ke-6, keunikan pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah kita. Yang tidak bisa di palsu oleh roh yang lain, yang tidak bisa ditiru oleh agama-agama manapun saja, yang tidak bisa di produksi oleh apa yang ada di dunia. Saya minta saudara-saudara memikirkan, saya minta saudara-saudara melihat bagian-bagian Alkitab selama beberapa minggu ini untuk kita boleh sungguh-sungguh memiliki sesuatu hati yang bersyukur untuk pekerjaan Allah yang besar dalam hidup kita. 

Apa pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita? Yang utama, yang tidak mungkin bisa disamai oleh dunia dan roh-roh yang lain. Alkitab mengatakan Roh akan meng-transform, mengubah seseorang dari natural man menjadi spiritual man. Sekali lagi dari natural man, dari manusia alami menjadi manusia rohani. Dan untuk apa itu? Adalah untuk selaras, cocok, fit, dengan sifat-sifat Kerajaan Allah yang ada di dunia ini. Sekali lagi saudara-saudara, kita sudah bicara di dalam Alkitab dinyatakan bahwa Roh Kudus dicurahkan di dunia untuk mengekspansi Kerajaan Allah. Kristus Yesus hadir di dunia membangun Kerajaan Allah, menghadirkan Kerajaan Allah. Dia adalah satu-satunya pribadi yang berseru “It is finished.” Seluruh kehendak-Mu jadi. Di dalam hidup-Ku dan melalui hidup-Ku. Dari saat itu maka inagurasi Kerajaan Allah itu terjadi. Kerajaan Allah yang tersembunyi dari mata kita, Kerajaan Allah yang disangkal oleh kerajaan-kerajaan dunia, yang tidak pernah diakui oleh dunia, bahwa ada Allah yang menjadi Raja, Dia Raja di sorga itu, mau kehendak-Nya jadi di bumi. Maka sekarang, seluruh mata harus memperhatikan dan memperhitungkan apa yang dikerjakan oleh Yesus Kristus. Dia menyatakan “It is finished.” Ini genap seluruhnya. Maka Dia membuka pintu Kerajaan di tengah-tengah dunia ini. Dan setelah Dia naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Alkitab menyatakan Dia mencurahkan Roh Kudus. Setelah Kerajaan Allah itu hadir di dalam diri Kristus Yesus, dan melalui Kristus Yesus, maka kemudian Yesus naik ke sorga dan seluruh pekerjaan-Nya diteruskan oleh Roh Kudus yang memakai gereja. Roh Kudus bergerak ke seluruh dunia. Ke gunung, ke lembah, ke kota besar, ke desa-desa kecil, ke orang-orang pandai, orang-orang yang terpelajar, dan juga orang-orang yang rendah, orang kaya, orang miskin, dan Yahudi dan juga gentile. Alkitab mengatakan Roh Kudus bekerja itu mendobrak seluruh tembok-tembok pemisah ini. Satu persatu manusia itu dibawa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Ditaklukkan hatinya, diperlihatkan kemuliaan Kristus. Menjadikan orang ini adalah orang milik Kristus seluruhnya. Roh Kudus memakai pemberita Injil, memakai gereja-Nya untuk mengekspansi Kerajaan Allah itu. Membuka bagian-bagian dunia untuk dikuasai oleh Allah. Sampai nanti pada akhir jaman, Alkitab mengatakan seluruh muka bumi penuh dengan kemuliaan-Nya. Tanah dunia ini yang sudah dikuasai oleh setan, satu persatu akan diekspansi oleh Kerajaan Allah. Dan itu adalah pekerjaan Roh Kudus melalui gereja-Nya. Tetapi bukan itu saja, Roh Kudus juga bekerja di dalam hidup kita pribadi demi pribadi untuk mentransformasi saudara dan saya. Mengubah saudara dan saya. Untuk apa? Untuk kita fit dengan prinsip-prinsip, sifat-sifat Kerajaan Allah yang kita sendiri masuki. 

Ini adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam membentuk anggota-anggota Kerajaan Allah. Saudara-saudara, kalau saudara dan saya mendengar kalimat transformasi, apa yang ada di dalam pemikiran saudara? Dari yang kurang baik menjadi baik. Ya, transformasi itu adalah sesuatu yang baik. Tetapi pengertian ‘transformasi’ di dalam Alkitab itu artinya adalah saudara dan saya itu dibentuk. Roh Kudus itu bekerja. Roh Kudus itu berintervensi di dalam hidup kita sedemikian rupa mengubah kita sehingga kita itu cocok, fit dengan Kerajaan Allah, karena kita adalah member dari Kerajaan Allah. Itu sebabnya menjadi orang Kristen di mana Roh Kudus itu bekerja bukan sekedar hanya mengubah menjadi orang baik, tetapi menjadi orang spiritual. Saudara-saudara, apa artinya spiritual man? Kalau kita diubah dari orang alami menjadi orang rohani, maka kita berpikir orang alami ada dagingnya, orang rohani pokoknya urusan-urusan rohani. Jawabannya adalah bukan itu. Ketika bicara berkenaan dengan orang manusia natural menjadi manusia rohani, kata manusia rohani itu adalah manusia yang sepenuhnya dikuasai, dikendalikan oleh Roh Kudus. Sekali lagi, manusia rohani itu artinya adalah manusia yang sepenuhnya dituntun dan dikendalikan oleh Roh Kudus. Keseluruhan, dikendalikan oleh Roh Kudus. Ini bukan bicara mengenai jasmani dan rohani, tetapi ketika kata Alkitab, rohani spiritual ada dalam Alkitab itu artinya dikendalikan oleh Roh Kudus, atau artinya adalah masuk di dalam realm Roh Kudus. Saya akan jelaskan itu nanti. Saya sekarang akan mundur sedikit. 

Saudara-saudara, ayat-ayat yang tadi kita baca adalah bicara mengenai baptisan Roh Kudus. Kata inipun sering sekali disalah mengerti oleh banyak pengajar. Saudara-saudara, hal yang sebenarnya tepat adalah kita dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Sekali lagi, kita dibaptis oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus. Jadi siapa yang membaptis? Yesus Kristus, siapa yang dibaptis? Kita. Dengan apa Yesus membaptis? Adalah dengan Roh Kudus. Matius 3:11-12 yang tadi kita baca maka Yohanes Pembaptis bicara kepada seluruh jemaatnya, “Dia yang datang itu akan membaptis kita semua dengan Roh Kudus dan dengan api.” Saudara-saudara dan kemudian dia menjelaskan apa arti api, api adalah simbol dari penghakiman dan penghukuman. Apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis di sini, maka Yesus Kristus sebagai Mesias memiliki satu pekerjaan dan pekerjaan itu adalah akan membagi manusia menjadi dua golongan. Yang pertama adalah yang diselamatkan, dan yang diselamatkan itu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Yang kedua adalah yang dihakimi, dan yang dihakimi itu akan dimasukan di dalam api. Saudara-saudara ini adalah prinsip penting, Mesias ketika Dia hadir di dunia dia akan membagi dunia ini menjadi dua, yang diselamatkan dan yang dihakimi. Roh Kudus ketika Dia hadir di dunia, Dia akan membagi dunia ini menjadi dua yang diselamatkan dan yang dihakimi. Oh, itu terus ada di dalam setiap hati pengkhotbah, itulah sebabnya seorang pengkhotbah dia tidak akan main-main, karena dia tahu, karena saya mengerti dengan takut akan Tuhan, kalau Tuhan memakai perkataan saya, Firman yang diucapkan dengan sungguh-sungguh itu tidak pernah menghasilkan status quo. Firman itu, di hadapan seluruh jemaat saya, di hadapan seluruh audience akan membagi manusia menjadi dua, apakah saudara diselamatkan atau akan dihakimi? Itulah sebabnya kami tidak pernah main-main, itulah sebabnya kami tidak pernah bercanda-canda. Setiap momen adalah eksistensial momen, kecuali kami hanya bicara mengenai teologia untuk saudara pikirkan, tetapi ketika bicara berkenaan Firman sungguh-sungguh Firman, Dia tidak akan meloloskan kita semua, termasuk pengkhotbah, dari diselamatkan atau dihakimi. 

Pekerjaan Mesias adalah menyelamatkan atau menghakimi membagi dunia menjadi dua bagian, dan yang diselamatkan itu, Alkitab menyatakan, dibaptis dengan Roh Kudus, sehingga ketika dia dibaptis dengan Roh Kudus, dia dimasukkan di dalam tubuh Kristus. 1 Korintus 12:13 yang baru saja kita baca, dan sekarang saya akan jelaskan baptis itu di dalam bahasa yang paling dasar dari Yunani, itu artinya adalah dicelupkan, dimasukkan ke dalam. Itu tidak berarti bahwa baptisan yang paling tepat adalah baptisan selam, lalu kalau kita itu, oleh Kristus, dibaptis dengan Roh Kudus artinya kita dimasukkan di dalam realm Roh Kudus, artinya adalah sebenarnya Roh Kudus itu melingkupi seluruh hidup kita, itu artinya bahwa kita itu, ke mana pun saja, entah kita di gereja atau dalam pekerjaan saudara, atau di dalam dapur saudara, atau ketika tidur atau saudara sedang berbantahan dengan seseorang, Roh Kudus itu selalu hadir di tengah-tengah kita, kita tidak pernah sendiri, Dia selalu hadir karena kita itu dilingkupi oleh seluruh pekerjaan-Nya. Kita ada di dalam realm Roh. Alkitab mengatakan kita bukan di dalam realm daging lagi, kalau saudara dan saya adalah orang-orang pilihan Tuhan, ini adalah perbedaan dari kewarganegaraan. 

Saudara-saudara, sekali lagi ini adalah suatu proses, perubahan kewarganegaraan. Saudara perhatikan transformasi, transformasi dari apa? Dari natural man menjadi spiritual man, dari orang yang berpikir duniawi, dari seseorang yang memikirkan mengambil elemen-elemen dunia untuk menentukan kehidupannya, dari seseorang yang perasaannya, pikirannya, tindakan-tindakannya dipengaruhi oleh dunia, seluruh keputusannya tergantung dunia, setelah orang tersebut mengenal Kristus, ketika Kristus membaptis dia dengan Roh Kudus, maka dia menjadi spiritual man. Perbedaan warga negara. Orang ini akan memikirkan hal-hal yang dari Roh Kudus. Orang ini akan bertindak dengan elemen-elemen yang disodorkan oleh Roh Kudus dalam hidupnya seturut dengan Firman. Orang ini akan mengambil keputusan berdasarkan elemen-elemen yang ada di dalam hati Roh Kudus. Sama seperti kalau saudara-saudara berpindah dari kewarganegaraan Indonesia ke Australia atau mungkin dari Singapura ke Australia, apa pun saja. Saudara-saudara akan menyadari bahwa saudara tidak lagi diikat oleh hukum-hukum Indonesia. Saudara tidak lagi yang menyukakan di Indonesia, menjadi kesukaan saudara, tidak lagi yang membahayakan di Indonesia, membahayakan saudara. Sebaliknya, saudara memperhitungkan hukum-hukum Australia, saudara memikirkan mengenai hukum di Australia. Misalnya saja hal yang paling sederhana, di Indonesia, saudara-saudara tidak usah pusing sama pengaturan pajak, iya sekarang lebih ketat saudara-saudara, tetapi dulu saudara-saudara sama sekali tidak memikirkan pajak. Saudara-saudara tidak perlu teliti dengan urusan pajak. Tapi begitu di dalam warga negara Australia, maka saudara mulai memikirkan secara teliti karena ini urusan besar di negara ini. Sebaliknya, ketika ada di Indonesia, maka banyak orang tiba-tiba mengadakan pungutan liar misalnya. Orang-orang yang melakukan pajak yang tidak sesuai dengan hukum atau orang-orang yang mengejar-ngejar saudara dengan hal yang sebenarnya saudara tidak pernah lakukan misalnya. Dan saudara-saudara, saya kenal ada orang yang pergi dari Indonesia karena dikejar-kejar di sana. Ketika saudara sudah menjadi warga negara di sini dan kemudian orang yang jahat itu menelepon saudara, “Hei, engkau akan masuk ke penjara, saya akan masukan engkau ke penjara karena engkau sudah melakukan hal-hal ini.” Padahal saudara-saudara tidak melakukan, saudara kemudian mulai takut karena ancaman itu. Tapi kemudian istri saudara kemudian mengatakan, “Kenapa engkau takut? Kita kan sudah ada di Australia, kita tidak terikat dan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi hukum Indonesia, karena kita diikat oleh hukum Australia sekarang.” Apakah saudara mulai sadar? Kita tidak diikat oleh Taurat dan dunia, demikian kata Alkitab, tetapi kita diikat oleh hukum-hukum Roh Kudus. Transformasi perbedaan warga negara orang yang di dalam Kristus dilingkupi sekarang, dikuasai sekarang, dicelupkan di dalam seluruh lingkup Roh Kudus. Saya sampai di situ. Minggu depan saya akan jelaskan kepada saudara-saudara lebih detail lagi apa yang Alkitab katakan dan harap Tuhan membukakan kekayaan kepada kita semua. Mari kita berdoa. 


Mat 28:9-20, Kis 1:8, Kis 8:1,4, Kis 11:1;7;19, Kis 12:24, Kis 13:4, Kis 28:31
 
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more