Ringkasan Khotbah

21 May 2017
THE GLORY OF CHRIST IN UNEXPECTED PLACES (3)
· Lukas 24:5-6, Yohanes 20:11-18 Maria Magdalena terus-menerus ada di dalam beberapa hari penderitaan Kristus. Dia melihat bagaimana Yesus diadili dan Yesus berjalan di dalam Via Dolorosa. Dia melihat dengan mata kepala sendiri berkenaan dengan salib Kristus. Ketika Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menurunkan mayat Yesus, Maria Magdalena ada di sana. Ketika tubuh Yesus dimasukkan ke dalam kubur, Maria ada di sana. Pagi-pagi benar, Maria pergi ke kubur Yesus sekali lagi untuk memberikan sebuah peringatan kepada Gurunya yang sudah mati, tetapi sesuatu mengejutkan matanya. Batu yang besar itu sudah terguling, Maria cepat-cepat masuk ke dalam kubur itu. Kemudian dia melihat 2 wajah orang yang tidak dikenal, orang tersebut ada di atas kubur Yesus, di kepala dan di kaki-Nya. Itu adalah hari kebangkitan Yesus Kristus. Hari yang akhirnya menjadi pengharapan seluruh orang Kristen yang tadinya melihat Yesus sudah mati. Mengapa kebangkitan-Nya pada pagi hari? Mengapa kebangkitan-Nya pertama kali ditemukan dan diutarakan oleh Maria Magdalena? Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang di dalam tubuhnya pernah ada 7 setan berkuasa. Melihat prinsip ini, saya sungguh-sungguh tidak mengerti cara kerja Allah. Selain saya mengutarakan kepada saudara-saudara apa yang saya mengerti, yaitu ketika Allah menyatakan kemuliaan-Nya, maka sekaligus Dia menyembunyikan diri-Nya. Di dalam paradoks ini, orang yang bisa melihat kemuliaan Allah di dalam kesembunyian-Nya, di tengah-tengah perendahan-Nya, adalah orang yang dicerahkan oleh Roh Kudus Allah. Orang yang terus-menerus pergi ke gereja tetapi terus berada di dalam dosa adalah orang yang tidak pernah mengalami Roh Kudus karena dia tidak semakin mengenal Kristus dan takut kepada Kristus. Orang itu persis seperti orang Israel yang terus-menerus itu berputar 40 tahun lamanya di padang gurun sampai mati padahal kemuliaan Allah itu nyata di depan mereka. Tiang awan dan tiang api itu ada di depan mereka setiap hari, tetapi mereka tidak pernah takut kepada Allah. Hidupnya terus-menerus bergelimang di dalam dosa yang sama, bahkan lebih parah. Ini bukan masalah penglihatan secara mata, tetapi penglihatan di dalam hati, dan yang bisa membukanya adalah hanya Roh Kudus Allah. Saya berharap kiranya Roh Kudus yang bekerja kepada orang-orang yang sudah Tuhan pilih di dalam dunia, juga bekerja di dalam engkau. Karena tanpa anugerah-Nya, engkau akan melihat kotbah yang indah tetapi tidak pernah berubah, engkau tidak pernah takut kepada Kristus. Perhatikan baik-baik apa yang menjadi kehidupan Yesus Kristus dan bagaimana cara kerja-Nya di dunia ini. Ketika melihat cara kerja Kristus di dalam Injil, maka kita akan melihat ada 2 bagian besar. Pertama, Dia merendahkan diri-Nya dan yang kedua, Dia dinaikkan (dimuliakan). Ketika Allah rela merendahkan Kristus dan Kristus rela direndahkan oleh Allah, di tengah-tengah inkarnasi, penderitaan-Nya, disalib, mati, dan dikubur, semuanya terlihat oleh semua orang begitu banyak. Tetapi coba lihat peninggian dari Kristus, maka ketika Dia bangkit, pagi-pagi buta dan hanya satu orang pertama kali yang tahu, Maria Magdalena. Saya sungguh-sungguh tidak tahu kenapa berita yang terpenting, yang menjadi pengharapan seluruh dunia harus diberitakan pertama kali oleh Maria Magdalena. Perempuan pada waktu itu tidak memiliki tempat di pengadilan. Perempuan pada waktu itu dianggap kelas kedua. Tetapi mengapa harus Maria Magdalena? Bukankan ini berita yang lebih penting daripada apapun saja di dunia ini? Dan bukan itu saja, mengapa Yesus Kristus memilih perempuan bahkan perempuan yang sudah pernah dirasuk setan. Berita yang terpenting dinyatakan, sekaligus ditutupi oleh Allah. Hanya orang yang ada Roh Kudus di dalamnya akan menyadari berita ini benar. Ini adalah titik di mana saudara dan saya disaring, seluruh dunia disaring. Orang pergi ke gereja, tetapi pikirannya tidak ada di sini. Dia akan pergi ke gereja, hatinya sebenarnya bukan karena menghormati Kristus. Orang itu mungkin berpikir: akulah yang menentukan pergi ke gereja atau tidak. Di saat seperti itu, sebenarnya inilah yang terjadi: Allah sangat mungkin menyaring. Hanya orang yang melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah penderitaan-Nya itulah yang diselamatkan dan orang yang diselamatkan memiliki kerinduan yang besar untuk menyembah Allahnya. Saya berharap kiranya Tuhan tidak menyaring kita. Saya berharap kiranya Roh Kudus mengasihani kita semua dan mengasihani kita semua. Saya akan membawa saudara kepada kemuliaan Kristus di tempat yang tidak terduga. Pertama adalah tempat di mana Dia itu disalibkan dan kedua saudara melihat kemulian-Nya di dalam kuburan. Dan sekarang, kita akan melihat kemulian-Nya di tengah-tengah kubur yang kosong itu. Saya akan berbicara mengenai 3 suara dari dalam kubur Yesus: Suara yang pertama adalah suara dari malaikat, “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?” Ini adalah proklamasi kemenangan iman Kristen dan Tuhan memberikan keterkejutan kepada seluruh umat manusia sepanjang jaman. Perhatikan baik-baik di tengah-tengah kematian dan kebangkitan Kristus Yesus, ada 2 proklamasi yang terjadi secara umum, dan melampaui dari jaman ke jaman. Perhatikan 2 proklamasi ini dinyatakan di mana. Pertama adalah “It is finished”. Di atas kayu salib. Kedua adalah “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?” Perhatikan dua tempat ini. Ini adalah tempat yang paling menakutkan yang dijumpai oleh manusia. Salib adalah tempat di mana Yesus sekarat. Kubur adalah tempat kematian Yesus Kristus. Apa yang akan menjadi tempat yang paling menakutkan dalam hidup kita? Tempat sekarat kita adalah tempat di mana kita secara eksistensial sendiri. Dan tempat kubur adalah tempat di mana kita paling sendiri. Tidak ada orang yang sanggup mengatakan proklamasi kemenangan di dua tempat ini. Ini adalah kemenangan Kristus. Ini adalah satu penyataan bahwa Kristus itu bukan saja pendiri agama. Dia adalah Tuhan seluruh alam semesta. Dia adalah Allah yang menciptakan manusia. Apa saja penderitaan dan kematian itu menumpuk kepada Dia, Dia pasti bangkit, Dia pasti menang. Ini yang membedakan antara Kristus dengan seluruh pendiri agama. Jangan pernah menyamakan Kristus dengan semua manusia yang lain. Dia itu adalah Allah yang dari atas turun ke dunia dan kembali ke atas. Dan semua pendiri agama dari bawah ingin menuju ke atas dan harus kembali ke kubur. Gereja tidak mendapatkan hidupnya dari seorang pemimpin agama, satu orang pemimpin moral yang matinya ada di dalam kubur. Namun gereja mendapatkan kuasanya dari Tuhan yang sudah bangkit pada diri-Nya sendiri. Ini adalah titik pembalikan seluruhnya. Dan ini adalah penebusan di dalam hidup kita dan titik pemulihan kita. Lihatlah di dalam Alkitab apa yang terjadi di dalam sejarah. Thomas bahkan tidak mempercayai kebangkitan Kristus, tetapi dengan kebangkitan maka ada titik pemulihan terhadap pribadi Thomas. Kristus datang sendiri kepada Thomas menyatakan tubuh-Nya yang sudah tertusuk oleh paku dan kemudian bangkit. Thomas dipulihkan, dari skeptis menjadi penginjil yang pergi sampai ke India dan mati bagi Kristus. Matius tadinya adalah pemungut cukai. Dia bertobat karena Yesus berbicara kepada dia. Dia pergi ikut Yesus Kristus. Tetapi ketika Yesus di dalam kubur, dia kembali menjadi pemungut cukai. Sama seperti murid-murid Yesus yang lain, ketika Yesus mati, mereka kembali menjadi nelayan di pantai Galilea. Kalimat Yesus sudah dilupakan oleh mereka. Ikut Aku dan engkau akan Ku-jadikan penjala manusia. Apa gunanya Engkau mau mengatakan demikian? Engkau sendiri sudah mati di kubur. Tapi kebangkitan adalah pemulihan. Yesus datang kepada mereka dan mengatakan, “Lemparkan jalamu ke kanan,” dan kemudian mereka itu mengangkatnya. Sudah semalam-malaman aku pergi ke sana dan tidak mendapatkan apa-apa, tetapi orang itu mengatakan lempar jalamu ke kanan, dan ketika aku mengangkatnya, ikan-ikan itu begitu banyak ada di dalam jala itu. Aku tidak kuat untuk mengangkat. Mereka langsung teringat suatu peristiwa berapa tahun yang lalu ada seorang yang pernah mengatakan demikian, hal yang sama terjadi di titik yang sama. Dia melihat, itu Yesus. Petrus kemudian melepaskan seluruh jala itu, lari. Dia melihat ini Yesus. Kebangkitan itu memulihkan segalanya. Itu adalah iman Kristen. Sebagai hamba Tuhan saya katakan kepadamu, dengan ketulusan dan kejujuran, di mana lagi engkau akan melabuhkan jiwamu kecuali kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit? Bukankah hatimu bergetar seperti ini karena jiwamu memang diciptakan oleh kalimat dari Dia? Kembali seluruh jiwa yang sudah diciptakan oleh Kristus, kembali kepada Kristus. Engkau sudah diciptakan dan engkau sudah ditebus oleh Dia. Engkau tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan pemulihan dalam hidupmu kecuali engkau mengenal-Nya. Jangan hanya engkau senang dengan mengerti kekristenan, tetapi minta Allah menyatakan Roh-Nya untuk mengerti Firman-Nya. Suara ini adalah suara pemulihan semua manusia yang diciptakan. Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati? Suara yang kedua dikatakan oleh malaikat dan oleh Yesus kepada Maria Magdalena, “Mengapa engkau menangis?” Kalimat yang kedua, yang menusuk hati, mau menyadarkan Maria Magdalena. Di dalam kalimat ini, Allah mau menyatakan bahwa segala air mata dan penderitaan karena Kristus tidak lagi menjadi hal yang negatif di dalamnya. Itu akan menjadi hal yang mulia. Apapun saja yang di dalam Kristus yang penderitaan itu dilakukan di dalam Kristus, itu akan menjadi hal yang mulia. Saya akan memberikan prinsip teologisnya. Ada dua peristiwa yang di akhir dari kehidupan Yesus Kristus yang Alkitab katakan, yaitu penderitaan yang berujung kepada salib dan yang kedua adalah kebangkitan. Salib tanpa kebangkitan, Paulus menyatakan, “Sia-sialah kita hidup.” Salib tanpa kebangkitan adalah persis seperti pendiri agama semuanya. Tetapi meskipun begitu mengapa agama Kristen itu lambangnya adalah salib dan bukan kubur yang terbuka? Dan mengapa di dalam tulisan Alkitab peristiwa salib lebih banyak daripada kubur yang terbuka? Apa arti yang Tuhan mau katakan? Perhatikan baik-baik, salib tanpa kubur yang terbuka, nothing, tetapi salib dengan kubur yang terbuka, maka kubur yang terbuka itu akan meninggikan salib pada tempat yang paling tinggi. Maria Magdalena adalah orang yang sudah melihat jalan salib. Yohanes adalah murid Yesus satu-satunya yang melihat salib Yesus. Maria Ibu Yesus melihat salib itu seperti pedang di dalam hatinya. Jika tidak ada kebangkitan, apa yang terjadi pada orang-orang ini. Maka orang-orang ini akan mengatakan bahwa Yesus itu adalah orang baik yang disalib yang sangat kasihan. Dia adalah orang yang bermoral tinggi yang suci, yang disalib yang sungguh kasihan. Orang-orang ini akan bersimpati karena kematian Kristus. Orang-orang ini akan berujung pada mengasihani diri sendiri karena hatinya juga remuk karena Kristus mati. Maria Magdalena akan terus mengingat seorang guru yang baik yang mati. Yohanes anak guruh/guntur itu ketika melihat salib itu mungkin akan menjadi satu murid yang paling marah dan sakit hati. Ada kepahitan di dalam hatinya. Tetapi, ketika mereka melihat kebangkitan, kebangkitan itu meninggikan salib pada tahta-Nya. Maria ibu Yesus sekarang akan tersenyum lebar, pedang ini adalah pedang yang berharga. Aku punya penderitaan yang berarti. Aku punya air mata yang Tuhan tidak lupakan yang sekarang berubah menjadi sorak kegembiraan. Mengapa aku bisa bersorak gembira? Karena aku pernah berbagian di dalam penderitaan-Nya. Di dalam Kristus, jerih payah kita tidak akan sia-sia, orang yang menderita bagi Dia akan diubah menjadi suatu penderitaan yang mulia. Terhadap Maria Magdalena yang sudah mengikuti jalan salib Kristus, Allah menyatakan, “Mengapa engkau menangis?” Pada saatnya nanti ketika kita berkumpul di surga, maka semua orang yang berjerih lelah, yang hatinya remuk karena Kristus, yang menderita karena penderitaan Kristus menimpa dia, yang menyatakan Kristus di tengah-tengah penolakan, yang darahnya dialirkan yaitu orang-orang Kristen yang menjadi martir, Yesus Kristus akan berdiri di tahta itu dan menghapus seluruh air mata dan mereka semua akan mengucap syukur karena kesempatan untuk menderita bersama Kristus. Pedang yang meyakitkan itu sekarang menjadi harta karun Maria ibu Yesus. Mengerti ini, saya teringat pada salah satu saudari kami yang baru saja meninggalkan kami karena sakit kanker. Di tengah sakitnya, dia terus memuji Tuhan karena dia menyadari bahwa itu bagian yang Tuhan tentukan untuk dia menderita sambil terus memuji Tuhan. Bukan saja dia tidak kehilangan iman, tetapi dia terus memuji Tuhan di dalam panggilannya sebagai seorang penderita kanker. Ketika dia meninggal, semua dari kita menangis, tetapi ketika saya melihat ayat ini, Allah menyatakan kepada kita “Mengapa engkau menangis?” Penderitaan itu menjadi mahkota bagi dia dan kemuliaan bagi Allah. Ada dua tangisan air mata. Ketika kita hidup di tengah-tengah dunia ini dan menanggung kesakitan dan penderitaan dan salib Kristus, sangat mungkin kita menangis. Tangisan itu akan dirubah menjadi air mata kemenangan. Ini prinsip pemulihan dalam kebangkitan. Sebaliknya, orang yang hidupnya seenak-enaknya saja di dunia, mereka yang berpikir bahwa pergi ke gereja itu hanya suatu kewajiban, yang memberi karena berpikir bahwa Tuhan membutuhkan, yang memberi prime time bukan untuk Tuhan tetapi untuk keluarga, yang memberi uang yang terbanyak untuk anak cucu bukan untuk Tuhan, pada saatnya nanti di surga bila mereka masuk ke dalamnya, maka tertawa mereka akan menjadi tangisan di dalam kekekalan. Kenapa tidak kerja untuk Tuhan lebih, kenapa tubuh yang sehat tidak dipersembahkan kepada Kristus, kenapa uang yang terbaik tidak diberikan kepada Tuhan, kenapa pikiran yang cemerlang tidak diberikan untuk kemuliaan Tuhan. Akan terjadi tangisan seumur kekekalan. Ini prinsip manusia hidup di dunia dan kekekalan. Mana yang akan dipilih? Seruan ketiga, “Maria!” adalah seruan dari Yesus kepada Maria yang dikatakan dengan lembut tapi jelas. Maria di tengah-tengah kegalauannya, setelah bertemu dengan dua orang di dalam kubur itu, karena kesedihan yang begitu dalam, dia tidak bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dia keluar dari kubur itu dan mencari ke kanan dan ke kiri dan kemudian dia merebahkan diri sampai kemudian ada seseorang yang berdiri di depannya mengatakan: “Siapa yang engkau cari?” Maria berpikir bahwa itu adalah penunggu taman. Rembrandt melukiskan peristiwa itu dalam lukisannya dengan tepat. Lihat bagaimana Maria tidak bisa mengerti apa yang terjadi pada waktu itu. Dua malaikat di depannya, kemudian Yesus berdiri di depannya bertanya, “Siapa yang engkau cari?” Maria mengatakan, “Tuan apakah engkau mengambil jasad Tuan-ku? Bila iya, beritahu aku di mana jasad itu?” Maria dengan kesedihan yang luar biasa mengira Yesus adalah penjaga taman. Kubur Yesus memang diletakkan di taman, dan dari tempat itu ada hal yang indah yang Alkitab katakan. Alkitab menyebutkan tiga taman yaitu Eden, Getsemani, dan taman kuburan Yesus. Di Eden yang indah itu, manusia diciptakan dengan tangan Allah. Ini adalah tindakan personal pribadi Allah kepada pribadi kita. Allah menciptakan manusia berlainan dengan seluruh alam semesta. Allah hanya menyatakan dengan perkataan “jadilah terang” maka terang itu jadi. Demikian juga dengan cakrawala, dan binatang-binatang. Tetapi ketika Dia menciptakan manusia, Dia memakai tangan-Nya dan kemudian menghembuskan nafas-Nya. Manusia tidak diciptakan secara produk massal. Kita bukan sabun yang diciptakan semua sama. Allah menciptakan kita secara personal dan kemudian menamai manusia dan memanggilnya “Adam”. Dari situ seluruh nama kita ada. Alkitab menyatakan bahwa sebelum aku lahir, Engkau sudah memanggil namaku sejak dari kandungan. Nama diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan tindakan personal dari Allah kepada kita. Bukan itu saja, di taman Eden Allah memberikan perjanjian kepada manusia, suatu relasi perjanjian yang indah. Manusia berelasi dengan Allah di dalam perjanjian itu. Dua hal ini, tindakan personal dan juga tindakan untuk relasi menghasilkan suatu keindahan, keharmonisan yang luar biasa. Tetapi ketika manusia berdosa, dia meninggikan diri di hadapan Allah, relasi ini rusak, personalitas dari Allah tidak lagi dihargai, manusia seolah-olah menampar wajah Allah. Harga yang harus dibayar adalah kejahatan demi kejahatan hadir karena pada prinsipnya manusia tidak bisa hidup tanpa kejahatan bila dia tidak hidup di dalam Allah. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang menyembah. Jika kita tidak menyembah Allah maka kita akan menyembah pribadi yang lain. Dan pribadi yang lain yang ada pada waktu itu adalah iblis. Di situ suatu keindahan itu menjadi suatu kehancuran. Harga yang harus dibayar untuk kehancuran perjanjian ini, kerusakan relasi ini, dan menghancurkan personalitas Allah, menghina Allah secara pribadi adalah kejahatan dan kematian. Dan di dalam waktu yang singkat, Kain membunuh Habel. Manusia diusir oleh Allah, “Menjauhlah dari pada-Ku semua orang yang melakukan kejahatan!” Ribuan tahun sesudahnya, kejadian yang hampir sama terjadi di dalam suatu keterbalikan. Dan itu adalah di taman Getsemani, di mana Kristus Anak Allah yang di dalam kitab Roma dinyatakan sebagai Adam kedua. Semua manusia diwakili oleh Adam yang pertama, dan sekarang semua manusia akan diwakili oleh Adam kedua. Adam pertama mau meninggikan diri seperti Allah. Adam kedua adalah Allah Anak yang merendahkan diri-Nya mau menjadi seperti manusia. Anak Allah itu merendahkan diri di taman Getsemani, taman penebusan, berdoa dengan cucuran peluh dan darah, menjadi jalan pendamaian untuk Allah dan manusia. Jalan pendamaian Allah dan manusia ini supaya relasi itu dipulihkan dan manusia dapat kembali mengenal Allah dan menghargai personalitas-Nya. Relasi dipulihkan supaya kita boleh mengenal Allah, dan menghargai siapa Allah yang sebenarnya. Di Eden, relasi dihancurkan dan personal Allah dihina. Di taman Getsemani, terjadi rekonsiliasi terhadap relasi itu membuat kita boleh mengenal Allah dan menghargai kembali pribadi-Nya. Taman yang ketiga, taman kuburan Yesus, adalah taman kebangkitan. Di taman kuburan, Kristus bukan saja menyatakan kuasa kebangkitan Allah, tetapi Kristus pertama kali mencari manusia yang berdosa setelah kebangkitan-Nya yaitu Maria Magdalena. Maria Magdalena mewakili kita semua. Dia pergi ke kubur karena simpati dan cintanya kepada Kristus karena setiap orang yang melihat orang yang menderita pasti merasa simpati. Apalagi Kristus adalah orang baik yang mengusir 7 setan darinya. Dia mau mencari Yesus, tetapi Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa dia tidak pernah bertemu Yesus. Cara pandang Maria Magdalena dan tujuan Maria mencari Tuhan adalah salah, karena dia mencari Tuhan yang mati. Ini adalah jalan agama. Setulus dan sebaik apapun kita, kita tidak mungkin ketemu Tuhan karena tuhan yang kita pikirkan berbeda dengan Tuhan yang sejati. Di taman itu, di kubur itu, Maria mencari Yesus yang mati, dia tidak pernah menemukan-Nya. “Siapa yang engkau cari?” Jawab Maria, “Engkau penjaga taman bukan? Tunjukkan di mana jasad Yesus itu ada?” Kemudian Yesus mengatakan kepada dia, “Maria!” Maria terbelalak, membalikkan tubuhnya berkata, “Rabuni (Guru)!” Maria baru menyadari bahwa Dia bukan penjaga taman, tetapi Yesus. Ingatlah perkataan Yesus “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, domba-domba-Ku mengenali suara-Ku”. Bukan Maria yang menemukan Yesus, tetapi Yesus yang mencari dan menemukan Maria. Maria boleh mengatakan bahwa dia sudah menemukan Yesus, tetapi sebenarnya yang terjadi di taman kuburan itu manusia yang sudah diusir oleh Allah dari taman Eden, Allah Anak datang kepada manusia yang berdosa, memeluknya dan membawa kembali pulang. Dia berseru, “Maria!” Dan sekarang Dia masih berseru memanggil nama setiap kita, mengembalikan semuanya menjadi satu kawanan orang-orang yang ditebus dan dibangkitkan. Dari dalam taman kuburan menuju ke seluruh dunia. Kiranya kebenaran ini hadir dalam hati kita, kiranya Roh Kudus berbicara pada kita semua. Bersyukurlah kepada Tuhan karena suara-Nya dari dalam kubur terus terdengar di seluruh dunia. Di dalam hidup ini, bila kita di dalam kesulitan yang besar, kegelapan, ingatlah tiga taman: Eden, Getsemani, dan taman kubur. Itulah penebusan kita. Kiranya Tuhan dipermuliakan dari semuanya dan kiranya kita semua memuliakan Dia seumur hidup kita.

Lukas 24:5-6, Yohanes 20:11-18

Maria Magdalena terus-menerus ada di dalam beberapa hari penderitaan Kristus. Dia melihat bagaimana Yesus diadili dan Yesus berjalan di dalam Via Dolorosa. Dia melihat dengan mata kepala sendiri berkenaan dengan salib Kristus. Ketika Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menurunkan mayat Yesus, Maria Magdalena ada di sana. Ketika tubuh Yesus dimasukkan ke dalam kubur, Maria ada di sana. Pagi-pagi benar, Maria pergi ke kubur Yesus sekali lagi untuk memberikan sebuah peringatan kepada Gurunya yang sudah mati, tetapi sesuatu mengejutkan matanya. Batu yang besar itu sudah terguling, Maria cepat-cepat masuk ke dalam kubur itu. Kemudian dia melihat 2 wajah orang yang tidak dikenal, orang tersebut ada di atas kubur Yesus, di kepala dan di kaki-Nya. Itu adalah hari kebangkitan Yesus Kristus. Hari yang akhirnya menjadi pengharapan seluruh orang Kristen yang tadinya melihat Yesus sudah mati.

Mengapa kebangkitan-Nya pada pagi hari? Mengapa kebangkitan-Nya pertama kali ditemukan dan diutarakan oleh Maria Magdalena? Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang di dalam tubuhnya pernah ada 7 setan berkuasa. Melihat prinsip ini, saya sungguh-sungguh tidak mengerti cara kerja Allah. Selain saya mengutarakan kepada saudara-saudara apa yang saya mengerti, yaitu ketika Allah menyatakan kemuliaan-Nya, maka sekaligus Dia menyembunyikan diri-Nya. Di dalam paradoks ini, orang yang bisa melihat kemuliaan Allah di dalam kesembunyian-Nya, di tengah-tengah perendahan-Nya, adalah orang yang dicerahkan oleh Roh Kudus Allah. Orang yang terus-menerus pergi ke gereja tetapi terus berada di dalam dosa adalah orang yang tidak pernah mengalami Roh Kudus karena dia tidak semakin mengenal Kristus dan takut kepada Kristus. Orang itu persis seperti orang Israel yang terus-menerus itu berputar 40 tahun lamanya di padang gurun sampai mati padahal kemuliaan Allah itu nyata di depan mereka. Tiang awan dan tiang api itu ada di depan mereka setiap hari, tetapi mereka tidak pernah takut kepada Allah. Hidupnya terus-menerus bergelimang di dalam dosa yang sama, bahkan lebih parah. Ini bukan masalah penglihatan secara mata, tetapi penglihatan di dalam hati, dan yang bisa membukanya adalah hanya Roh Kudus Allah. Saya berharap kiranya Roh Kudus yang bekerja kepada orang-orang yang sudah Tuhan pilih di dalam dunia, juga bekerja di dalam engkau. Karena tanpa anugerah-Nya, engkau akan melihat kotbah yang indah tetapi tidak pernah berubah, engkau tidak pernah takut kepada Kristus.

Perhatikan baik-baik apa yang menjadi kehidupan Yesus Kristus dan bagaimana cara kerja-Nya di dunia ini. Ketika melihat cara kerja Kristus di dalam Injil, maka kita akan melihat ada 2 bagian besar. Pertama, Dia merendahkan diri-Nya dan yang kedua, Dia dinaikkan (dimuliakan). Ketika Allah rela merendahkan Kristus dan Kristus rela direndahkan oleh Allah, di tengah-tengah inkarnasi, penderitaan-Nya, disalib, mati, dan dikubur, semuanya terlihat oleh semua orang begitu banyak. Tetapi coba lihat peninggian dari Kristus, maka ketika Dia bangkit, pagi-pagi buta dan hanya satu orang pertama kali yang tahu, Maria Magdalena. Saya sungguh-sungguh tidak tahu kenapa berita yang terpenting, yang menjadi pengharapan seluruh dunia harus diberitakan pertama kali oleh Maria Magdalena. Perempuan pada waktu itu tidak memiliki tempat di pengadilan. Perempuan pada waktu itu dianggap kelas kedua. Tetapi mengapa harus Maria Magdalena? Bukankan ini berita yang lebih penting daripada apapun saja di dunia ini? Dan bukan itu saja, mengapa Yesus Kristus memilih perempuan bahkan perempuan yang sudah pernah dirasuk setan. Berita yang terpenting dinyatakan, sekaligus ditutupi oleh Allah. Hanya orang yang ada Roh Kudus di dalamnya akan menyadari berita ini benar. Ini adalah titik di mana saudara dan saya disaring, seluruh dunia disaring. Orang pergi ke gereja, tetapi pikirannya tidak ada di sini. Dia akan pergi ke gereja, hatinya sebenarnya bukan karena menghormati Kristus. Orang itu mungkin berpikir: akulah yang menentukan pergi ke gereja atau tidak. Di saat seperti itu, sebenarnya inilah yang terjadi: Allah sangat mungkin menyaring. Hanya orang yang melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah penderitaan-Nya itulah yang diselamatkan dan orang yang diselamatkan memiliki kerinduan yang besar untuk menyembah Allahnya. Saya berharap kiranya Tuhan tidak menyaring kita. Saya berharap kiranya Roh Kudus mengasihani kita semua dan mengasihani kita semua.

Saya akan membawa saudara kepada kemuliaan Kristus di tempat yang tidak terduga. Pertama adalah tempat di mana Dia itu disalibkan dan kedua saudara melihat kemulian-Nya di dalam kuburan. Dan sekarang, kita akan melihat kemulian-Nya di tengah-tengah kubur yang kosong itu. Saya akan berbicara mengenai 3 suara dari dalam kubur Yesus:

  1. Suara yang pertama adalah suara dari malaikat, “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?”

    Ini adalah proklamasi kemenangan iman Kristen dan Tuhan memberikan keterkejutan kepada seluruh umat manusia sepanjang jaman. Perhatikan baik-baik di tengah-tengah kematian dan kebangkitan Kristus Yesus, ada 2 proklamasi yang terjadi secara umum, dan melampaui dari jaman ke jaman. Perhatikan 2 proklamasi ini dinyatakan di mana. Pertama adalah “It is finished”. Di atas kayu salib. Kedua adalah “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?” Perhatikan dua tempat ini. Ini adalah tempat yang paling menakutkan yang dijumpai oleh manusia. Salib adalah tempat di mana Yesus sekarat. Kubur adalah tempat kematian Yesus Kristus. Apa yang akan menjadi tempat yang paling menakutkan dalam hidup kita? Tempat sekarat kita adalah tempat di mana kita secara eksistensial sendiri. Dan tempat kubur adalah tempat di mana kita paling sendiri. Tidak ada orang yang sanggup mengatakan proklamasi kemenangan di dua tempat ini. Ini adalah kemenangan Kristus. Ini adalah satu penyataan bahwa Kristus itu bukan saja pendiri agama. Dia adalah Tuhan seluruh alam semesta. Dia adalah Allah yang menciptakan manusia. Apa saja penderitaan dan kematian itu menumpuk kepada Dia, Dia pasti bangkit, Dia pasti menang. Ini yang membedakan antara Kristus dengan seluruh pendiri agama. Jangan pernah menyamakan Kristus dengan semua manusia yang lain. Dia itu adalah Allah yang dari atas turun ke dunia dan kembali ke atas. Dan semua pendiri agama dari bawah ingin menuju ke atas dan harus kembali ke kubur. Gereja tidak mendapatkan hidupnya dari seorang pemimpin agama, satu orang pemimpin moral yang matinya ada di dalam kubur. Namun gereja mendapatkan kuasanya dari Tuhan yang sudah bangkit pada diri-Nya sendiri. Ini adalah titik pembalikan seluruhnya. Dan ini adalah penebusan di dalam hidup kita dan titik pemulihan kita.

  2. Lihatlah di dalam Alkitab apa yang terjadi di dalam sejarah. Thomas bahkan tidak mempercayai kebangkitan Kristus, tetapi dengan kebangkitan maka ada titik pemulihan terhadap pribadi Thomas. Kristus datang sendiri kepada Thomas menyatakan tubuh-Nya yang sudah tertusuk oleh paku dan kemudian bangkit. Thomas dipulihkan, dari skeptis menjadi penginjil yang pergi sampai ke India dan mati bagi Kristus. Matius tadinya adalah pemungut cukai. Dia bertobat karena Yesus berbicara kepada dia. Dia pergi ikut Yesus Kristus. Tetapi ketika Yesus di dalam kubur, dia kembali menjadi pemungut cukai. Sama seperti murid-murid Yesus yang lain, ketika Yesus mati, mereka kembali menjadi nelayan di pantai Galilea. Kalimat Yesus sudah dilupakan oleh mereka. Ikut Aku dan engkau akan Ku-jadikan penjala manusia. Apa gunanya Engkau mau mengatakan demikian? Engkau sendiri sudah mati di kubur. Tapi kebangkitan adalah pemulihan. Yesus datang kepada mereka dan mengatakan, “Lemparkan jalamu ke kanan,” dan kemudian mereka itu mengangkatnya. Sudah semalam-malaman aku pergi ke sana dan tidak mendapatkan apa-apa, tetapi orang itu mengatakan lempar jalamu ke kanan, dan ketika aku mengangkatnya, ikan-ikan itu begitu banyak ada di dalam jala itu. Aku tidak kuat untuk mengangkat. Mereka langsung teringat suatu peristiwa berapa tahun yang lalu ada seorang yang pernah mengatakan demikian, hal yang sama terjadi di titik yang sama. Dia melihat, itu Yesus. Petrus kemudian melepaskan seluruh jala itu, lari. Dia melihat ini Yesus. Kebangkitan itu memulihkan segalanya. Itu adalah iman Kristen.

    Sebagai hamba Tuhan saya katakan kepadamu, dengan ketulusan dan kejujuran, di mana lagi engkau akan melabuhkan jiwamu kecuali kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit? Bukankah hatimu bergetar seperti ini karena jiwamu memang diciptakan oleh kalimat dari Dia? Kembali seluruh jiwa yang sudah diciptakan oleh Kristus, kembali kepada Kristus. Engkau sudah diciptakan dan engkau sudah ditebus oleh Dia. Engkau tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan pemulihan dalam hidupmu kecuali engkau mengenal-Nya. Jangan hanya engkau senang dengan mengerti kekristenan, tetapi minta Allah menyatakan Roh-Nya untuk mengerti Firman-Nya. Suara ini adalah suara pemulihan semua manusia yang diciptakan. Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?

  3. Suara yang kedua dikatakan oleh malaikat dan oleh Yesus kepada Maria Magdalena, “Mengapa engkau menangis?”

    Kalimat yang kedua, yang menusuk hati, mau menyadarkan Maria Magdalena. Di dalam kalimat ini, Allah mau menyatakan bahwa segala air mata dan penderitaan karena Kristus tidak lagi menjadi hal yang negatif di dalamnya. Itu akan menjadi hal yang mulia. Apapun saja yang di dalam Kristus yang penderitaan itu dilakukan di dalam Kristus, itu akan menjadi hal yang mulia. Saya akan memberikan prinsip teologisnya. Ada dua peristiwa yang di akhir dari kehidupan Yesus Kristus yang Alkitab katakan, yaitu penderitaan yang berujung kepada salib dan yang kedua adalah kebangkitan. Salib tanpa kebangkitan, Paulus menyatakan, “Sia-sialah kita hidup.” Salib tanpa kebangkitan adalah persis seperti pendiri agama semuanya. Tetapi meskipun begitu mengapa agama Kristen itu lambangnya adalah salib dan bukan kubur yang terbuka? Dan mengapa di dalam tulisan Alkitab peristiwa salib lebih banyak daripada kubur yang terbuka? Apa arti yang Tuhan mau katakan? Perhatikan baik-baik, salib tanpa kubur yang terbuka, nothing, tetapi salib dengan kubur yang terbuka, maka kubur yang terbuka itu akan meninggikan salib pada tempat yang paling tinggi.

    Maria Magdalena adalah orang yang sudah melihat jalan salib. Yohanes adalah murid Yesus satu-satunya yang melihat salib Yesus. Maria Ibu Yesus melihat salib itu seperti pedang di dalam hatinya. Jika tidak ada kebangkitan, apa yang terjadi pada orang-orang ini. Maka orang-orang ini akan mengatakan bahwa Yesus itu adalah orang baik yang disalib yang sangat kasihan. Dia adalah orang yang bermoral tinggi yang suci, yang disalib yang sungguh kasihan. Orang-orang ini akan bersimpati karena kematian Kristus. Orang-orang ini akan berujung pada mengasihani diri sendiri karena hatinya juga remuk karena Kristus mati. Maria Magdalena akan terus mengingat seorang guru yang baik yang mati. Yohanes anak guruh/guntur itu ketika melihat salib itu mungkin akan menjadi satu murid yang paling marah dan sakit hati. Ada kepahitan di dalam hatinya. Tetapi, ketika mereka melihat kebangkitan, kebangkitan itu meninggikan salib pada tahta-Nya. Maria ibu Yesus sekarang akan tersenyum lebar, pedang ini adalah pedang yang berharga. Aku punya penderitaan yang berarti. Aku punya air mata yang Tuhan tidak lupakan yang sekarang berubah menjadi sorak kegembiraan. Mengapa aku bisa bersorak gembira? Karena aku pernah berbagian di dalam penderitaan-Nya.

    Di dalam Kristus, jerih payah kita tidak akan sia-sia, orang yang menderita bagi Dia akan diubah menjadi suatu penderitaan yang mulia. Terhadap Maria Magdalena yang sudah mengikuti jalan salib Kristus, Allah menyatakan, “Mengapa engkau menangis?” Pada saatnya nanti ketika kita berkumpul di surga, maka semua orang yang berjerih lelah, yang hatinya remuk karena Kristus, yang menderita karena penderitaan Kristus menimpa dia, yang menyatakan Kristus di tengah-tengah penolakan, yang darahnya dialirkan yaitu orang-orang Kristen yang menjadi martir, Yesus Kristus akan berdiri di tahta itu dan menghapus seluruh air mata dan mereka semua akan mengucap syukur karena kesempatan untuk menderita bersama Kristus. Pedang yang meyakitkan itu sekarang menjadi harta karun Maria ibu Yesus. Mengerti ini, saya teringat pada salah satu saudari kami yang baru saja meninggalkan kami karena sakit kanker. Di tengah sakitnya, dia terus memuji Tuhan karena dia menyadari bahwa itu bagian yang Tuhan tentukan untuk dia menderita sambil terus memuji Tuhan. Bukan saja dia tidak kehilangan iman, tetapi dia terus memuji Tuhan di dalam panggilannya sebagai seorang penderita kanker. Ketika dia meninggal, semua dari kita menangis, tetapi ketika saya melihat ayat ini, Allah menyatakan kepada kita “Mengapa engkau menangis?” Penderitaan itu menjadi mahkota bagi dia dan kemuliaan bagi Allah.

    Ada dua tangisan air mata. Ketika kita hidup di tengah-tengah dunia ini dan menanggung kesakitan dan penderitaan dan salib Kristus, sangat mungkin kita menangis. Tangisan itu akan dirubah menjadi air mata kemenangan. Ini prinsip pemulihan dalam kebangkitan. Sebaliknya, orang yang hidupnya seenak-enaknya saja di dunia, mereka yang berpikir bahwa pergi ke gereja itu hanya suatu kewajiban, yang memberi karena berpikir bahwa Tuhan membutuhkan, yang memberi prime time bukan untuk Tuhan tetapi untuk keluarga, yang memberi uang yang terbanyak untuk anak cucu bukan untuk Tuhan, pada saatnya nanti di surga bila mereka masuk ke dalamnya, maka tertawa mereka akan menjadi tangisan di dalam kekekalan. Kenapa tidak kerja untuk Tuhan lebih, kenapa tubuh yang sehat tidak dipersembahkan kepada Kristus, kenapa uang yang terbaik tidak diberikan kepada Tuhan, kenapa pikiran yang cemerlang tidak diberikan untuk kemuliaan Tuhan. Akan terjadi tangisan seumur kekekalan. Ini prinsip manusia hidup di dunia dan kekekalan. Mana yang akan dipilih?

  4. Seruan ketiga, “Maria!” adalah seruan dari Yesus kepada Maria yang dikatakan dengan lembut tapi jelas.

    Maria di tengah-tengah kegalauannya, setelah bertemu dengan dua orang di dalam kubur itu, karena kesedihan yang begitu dalam, dia tidak bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dia keluar dari kubur itu dan mencari ke kanan dan ke kiri dan kemudian dia merebahkan diri sampai kemudian ada seseorang yang berdiri di depannya mengatakan: “Siapa yang engkau cari?” Maria berpikir bahwa itu adalah penunggu taman. Rembrandt melukiskan peristiwa itu dalam lukisannya dengan tepat. Lihat bagaimana Maria tidak bisa mengerti apa yang terjadi pada waktu itu. Dua malaikat di depannya, kemudian Yesus berdiri di depannya bertanya, “Siapa yang engkau cari?” Maria mengatakan, “Tuan apakah engkau mengambil jasad Tuan-ku? Bila iya, beritahu aku di mana jasad itu?” Maria dengan kesedihan yang luar biasa mengira Yesus adalah penjaga taman. Kubur Yesus memang diletakkan di taman, dan dari tempat itu ada hal yang indah yang Alkitab katakan. Alkitab menyebutkan tiga taman yaitu Eden, Getsemani, dan taman kuburan Yesus.

    Di Eden yang indah itu, manusia diciptakan dengan tangan Allah. Ini adalah tindakan personal pribadi Allah kepada pribadi kita. Allah menciptakan manusia berlainan dengan seluruh alam semesta. Allah hanya menyatakan dengan perkataan “jadilah terang” maka terang itu jadi. Demikian juga dengan cakrawala, dan binatang-binatang. Tetapi ketika Dia menciptakan manusia, Dia memakai tangan-Nya dan kemudian menghembuskan nafas-Nya. Manusia tidak diciptakan secara produk massal. Kita bukan sabun yang diciptakan semua sama. Allah menciptakan kita secara personal dan kemudian menamai manusia dan memanggilnya “Adam”. Dari situ seluruh nama kita ada. Alkitab menyatakan bahwa sebelum aku lahir, Engkau sudah memanggil namaku sejak dari kandungan. Nama diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan tindakan personal dari Allah kepada kita. Bukan itu saja, di taman Eden Allah memberikan perjanjian kepada manusia, suatu relasi perjanjian yang indah. Manusia berelasi dengan Allah di dalam perjanjian itu.

    Dua hal ini, tindakan personal dan juga tindakan untuk relasi menghasilkan suatu keindahan, keharmonisan yang luar biasa. Tetapi ketika manusia berdosa, dia meninggikan diri di hadapan Allah, relasi ini rusak, personalitas dari Allah tidak lagi dihargai, manusia seolah-olah menampar wajah Allah. Harga yang harus dibayar adalah kejahatan demi kejahatan hadir karena pada prinsipnya manusia tidak bisa hidup tanpa kejahatan bila dia tidak hidup di dalam Allah. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang menyembah. Jika kita tidak menyembah Allah maka kita akan menyembah pribadi yang lain. Dan pribadi yang lain yang ada pada waktu itu adalah iblis. Di situ suatu keindahan itu menjadi suatu kehancuran. Harga yang harus dibayar untuk kehancuran perjanjian ini, kerusakan relasi ini, dan menghancurkan personalitas Allah, menghina Allah secara pribadi adalah kejahatan dan kematian. Dan di dalam waktu yang singkat, Kain membunuh Habel. Manusia diusir oleh Allah, “Menjauhlah dari pada-Ku semua orang yang melakukan kejahatan!”

    Ribuan tahun sesudahnya, kejadian yang hampir sama terjadi di dalam suatu keterbalikan. Dan itu adalah di taman Getsemani, di mana Kristus Anak Allah yang di dalam kitab Roma dinyatakan sebagai Adam kedua. Semua manusia diwakili oleh Adam yang pertama, dan sekarang semua manusia akan diwakili oleh Adam kedua. Adam pertama mau meninggikan diri seperti Allah. Adam kedua adalah Allah Anak yang merendahkan diri-Nya mau menjadi seperti manusia. Anak Allah itu merendahkan diri di taman Getsemani, taman penebusan, berdoa dengan cucuran peluh dan darah, menjadi jalan pendamaian untuk Allah dan manusia. Jalan pendamaian Allah dan manusia ini supaya relasi itu dipulihkan dan manusia dapat kembali mengenal Allah dan menghargai personalitas-Nya. Relasi dipulihkan supaya kita boleh mengenal Allah, dan menghargai siapa Allah yang sebenarnya. Di Eden, relasi dihancurkan dan personal Allah dihina. Di taman Getsemani, terjadi rekonsiliasi terhadap relasi itu membuat kita boleh mengenal Allah dan menghargai kembali pribadi-Nya.

    Taman yang ketiga, taman kuburan Yesus, adalah taman kebangkitan. Di taman kuburan, Kristus bukan saja menyatakan kuasa kebangkitan Allah, tetapi Kristus pertama kali mencari manusia yang berdosa setelah kebangkitan-Nya yaitu Maria Magdalena. Maria Magdalena mewakili kita semua. Dia pergi ke kubur karena simpati dan cintanya kepada Kristus karena setiap orang yang melihat orang yang menderita pasti merasa simpati. Apalagi Kristus adalah orang baik yang mengusir 7 setan darinya. Dia mau mencari Yesus, tetapi Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa dia tidak pernah bertemu Yesus. Cara pandang Maria Magdalena dan tujuan Maria mencari Tuhan adalah salah, karena dia mencari Tuhan yang mati. Ini adalah jalan agama. Setulus dan sebaik apapun kita, kita tidak mungkin ketemu Tuhan karena tuhan yang kita pikirkan berbeda dengan Tuhan yang sejati. Di taman itu, di kubur itu, Maria mencari Yesus yang mati, dia tidak pernah menemukan-Nya. “Siapa yang engkau cari?” Jawab Maria, “Engkau penjaga taman bukan? Tunjukkan di mana jasad Yesus itu ada?” Kemudian Yesus mengatakan kepada dia, “Maria!” Maria terbelalak, membalikkan tubuhnya berkata, “Rabuni (Guru)!” Maria baru menyadari bahwa Dia bukan penjaga taman, tetapi Yesus. Ingatlah perkataan Yesus “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, domba-domba-Ku mengenali suara-Ku”. Bukan Maria yang menemukan Yesus, tetapi Yesus yang mencari dan menemukan Maria.

Maria boleh mengatakan bahwa dia sudah menemukan Yesus, tetapi sebenarnya yang terjadi di taman kuburan itu manusia yang sudah diusir oleh Allah dari taman Eden, Allah Anak datang kepada manusia yang berdosa, memeluknya dan membawa kembali pulang. Dia berseru, “Maria!” Dan sekarang Dia masih berseru memanggil nama setiap kita, mengembalikan semuanya menjadi satu kawanan orang-orang yang ditebus dan dibangkitkan. Dari dalam taman kuburan menuju ke seluruh dunia. Kiranya kebenaran ini hadir dalam hati kita, kiranya Roh Kudus berbicara pada kita semua. Bersyukurlah kepada Tuhan karena suara-Nya dari dalam kubur terus terdengar di seluruh dunia. Di dalam hidup ini, bila kita di dalam kesulitan yang besar, kegelapan, ingatlah tiga taman: Eden, Getsemani, dan taman kubur. Itulah penebusan kita. Kiranya Tuhan dipermuliakan dari semuanya dan kiranya kita semua memuliakan Dia seumur hidup kita.


Matius 27:57-61, Ayub 10:20-22 Hari Kematian dan Kebangkitan Kristus adalah hari yang terpenting yang pernah ada di dunia ini dan merupakah hari yang ada di dalam kehendak Bapa, telah dinyatakan oleh para nabi dan digenapi di dalam Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu. Inilah hari yang dikatakan oleh nabi-nabi "The Day of the Lord." Allah hanya menunjuk 1 hari itu, dari ratusan jutaan hari sejak creation. Dan itu adalah hari antara Kristus mati sampai Dia bangkit. Allah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati dan nanti bangkit untuk kita semua. Ini adalah hari penebusan, hari rekonsiliasi. Tanpa hari ini, manusia sekaya dan sesukses apapun tidak memiliki pengharapan. Di dalam setiap lembar Alkitab, Allah sebenarnya menyatakan 4 batu penjuru. Creation. Di tempat itu maka kita akan mengerti bahwa Allah menciptakan manusia dan seluruh dunia ini. Dari titik itu maka kita bisa melihat sampai saat ini, generasi demi generasi, dan kebudayaan demi kebudayaan, teknologi dan teknologi berkembang maju. Fall. Itu adalah titik kejatuhan manusia di dalam dosa. Dari titik itu seluruh kejahatan muncul. Orang-orang saling membunuh. Bangsa-bangsa saling bertempur dan tidak ada habis-habisnya sampai sekarang. Jikalau Allah melepas kita hanya sampai di titik kedua saja maka tidak ada pengharapan bagi kita semua. Tetapi Puji Tuhan, karena Allah menyatakan titik yang ketiga. Redemption atau titik penebusan. Itu adalah titik yang membalik dan memberikan pengharapan bagi seluruh umat manusia. Manusia tidak harus mengakhiri hidupnya di dalam kuasa dosa dan mengakhiri hidupnya tanpa pengharapan. Hari ini adalah hari pengharapan satu-satunya. Tidak ada satu pendiri agama yang bisa melakukan hari ini. Tidak ada orang kaya yang bisa membeli hari ini. Tidak ada orang yang begitu pandai yang bisa meng-create hari ini. Ini adalah hari di dalam isi hati Allah Tritunggal di dalam kekekalan. Consummation. Di titik itulah maka semua orang di dalam Kristus akan mendapatkan keselamatan. Alkitab menyatakan bahwa pengharapan kita tidak akan mengecewakan. Tariklah titik Redemption ini maka seluruh destiny manusia itu hanya akan menuju kepada murka Allah di dalam neraka. Ini adalah titik terpenting. Itulah sebabnya sebagai Hamba Tuhan saya terus-menerus meminta kepadamu, seluruh jemaat, pikirkan mengenai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kabarkan kematian dan kebangkitan Kristus. Karena ini adalah satu-satunya berita yang dimiliki oleh gereja yang tidak dimiliki oleh dunia ini. Dunia bisa menawarkan kita menjadi lebih baik, menjadi lebih sukses, lebih pandai tetapi tidak ada yang bisa menawarkan rekonsiliasi Allah dan manusia di dalam penebusan. Ini adalah hari-hari yang penting. Ketika hari Jumat Agung, kita melihat apa yang terjadi sesungguhnya di salib. Hari Sabtu, 2000 tahun yang lalu adalah hari di antara Kristus disalib dan juga kebangkitan. Mari melihat sekarang apa yang terjadi di dalam kubur. Ini adalah hari yang gelap karena Yesus dikubur. Apa yang Tuhan itu mau ajarkan kepada kita? Apa hikmat Allah yang mau Dia nyatakan kepada jemaat-Nya? Mari kita melihatnya di dalam 3 sudut pandang. Lihatlah dari seluruh orang jahat yang berhasil membunuh Yesus. Ini adalah hari di mana kita menghadapi the problem of evil (Problema kejahatan). Mengapa orang benar menderita, orang yang tidak salah harus menjadi korban, orang suci dikalahkan? Mengapa Yesus harus ada di kubur dan Dia mati dipermalukan. Alkitab dengan jelas menyatakan dengan kejujurannya ini bukan Rest In Peace, ini mati. Di mana Allah ketika semua ini terjadi? Mengapa Allah diam atau apakah mungkin Dia tidak ada? Bukankah jikalau ada Allah maka tidak ada kejahatan? Hari ini kita menghadapi satu realita, yaitu the problem of evil. The problem of evil adalah salah satu dari 2 pertanyaan teologis yang paling tinggi dan sebenarnya tidak ada jawabannya secara verbal. Pertama adalah kedaulatan Allah dan kebebasan manusia. Ketika sebuah pesawat jatuh, itu adalah kedaulatan Allah atau kebebasan manusia. Apakah itu kehendak Allah di dalam kekekalan atau itu adalah kesalahan pilot? Ini menjadi problema teologia yang luar biasa sulit. Kesulitan kedua dari the problem of evil adalah mengapa orang yang tidak berdosa itu mati dengan kesalahan orang yang berdosa? Ini adalah masalah yang begitu serius. Allah menyatakan kepada kita di dalam Alkitab bahwa Yesus mati dan dikubur. Pertanyaan the problem of evil muncul. Mengapa orang-orang yang jahat itu menang? Mengapa imam-imam kepala itu menang? Hari itu, imam-imam kepala pulang ke rumah dengan gembira karena Yesus yang mau menghancurkan Judaism, sudah dihancurkan terlebih dahulu. Hari itu orang-orang Romawi lega karena pax romana, the peace of Rome itu tidak terganggu. Di dalam pertentangan selama bertahun-tahun akhirnya mereka memutuskan, Yesus yang sangat menjengkelkan, harus mati. Bahkan mereka memilih seorang penjahat namanya Barabas menggantikan Yesus. Hari itu, seluruh kejahatan menang, seluruh orang tulus dikalahkan. Semua orang jahat tertawa terbahak-bahak. Tetapi Maria, ibu Yesus, terus menangis karena mengerti sekarang apa yang dikatakan oleh Simeon: Pedang menusuk hatinya. Hari itu, seluruh murid Yesus pergi dengan cucuran air mata dan ketakutan. Jikalau Guru mereka sendiri harus dimatikan seperti itu apalagi mereka, murid-murid-Nya. Saya teringat akan perkataan dari murid-murid kepada Yesus Kristus: “Aku sudah meninggalkan semuanya Tuhan, lalu apa yang akan aku dapatkan? Jawabannya adalah kubur. Ini adalah hari di mana kejahatan merajarela. The problem of evil, mengapa orang benar mati? Mengapa orang benar itu harus kalah? Dunia ini ketika menghadapi the problem of evil, kalau bukan anugerah Tuhan, tidak ada yang bisa menjawabnya. Ketika menghadapi the problem of evil, minimal manusia akan menjadi 2 hal ini: Deism adalah satu usaha pembelaan akan adanya Allah. Ini adalah sistem dari Teodisi. Ketika melihat the problem of evil, semua orang mengatakan; “engkau lihat tidak ada Allah bukan?” Maka orang-orang Kristen yang berpikir Deism akan mengatakan: Tidak, Allah itu ada. Allah itu ada tetapi Allah menciptakan dunia lalu kemudian Dia melepaskannya. Suatu hari, ini akan berakhir. Ada Allah tetapi Allah tidak berinterfensi. Ada Allah tetapi Allah membiarkan. Atheism. Semua manusia berada di dalam tesis dari Epicurus. Epicurus menyatakan kalimat-kalimat yang begitu menusuk hati setiap manusia ketika melihat the problem of evil. Mengapa ada kejahatan? Bukankah Allah itu baik dan Maha Kuasa? Jikalau ada kejahatan maka Allah itu mungkin Maha Kuasa tapi tidak baik. Atau Dia baik tapi tidak Maha Kuasa. Atau kemungkinan yang ketiga, Dia tidak baik dan tidak Maha Kuasa. Tetapi dari 3 kemungkinan itu, Allah yang tidak baik, Allah yang tidak Maha Kuasa dan Allah yang tidak baik dan tidak Maha Kuasa. Ketiga-tiganya bukan Allah. Jikalau engkau orang Kristen, mengatakan bahwa Allah itu adalah baik dan Maha Kuasa, mengapa ada kejahatan? The problem of evil. Di mana Allah? Mengapa Dia tidak melindungi orang benar? Mengapa Dia tidak menjawab doaku? Itu adalah hari Sabtu. Saya dapat memberikan daftar peristiwa kejahatan yang seakan-akan tidak ada jawabannya dan tidak ada akhir. Bukan maksud saya untuk menjelaskan secara filosofikal bahwa Allah itu ada. Tetapi karena ini dinyatakan oleh Yesus sendiri. Biarlah kita boleh memiliki iman yang Tuhan itu nyatakan kepada kita bahwa Alkitab mengajarkan Yesus dikubur. Terhadap problem of evil ini maka saya mau mengingatkan saudara tentang 2 hal yang besar. Ingatlah yang pertama bahwa Yesus dikubur, Yesus sendiri sudah pernah mengatakannya. Dia mengatakan di dalam 2 hal ini yang pertama adalah rombak Bait Suci ini dan dalam 3 hari, Aku akan membangunnya kembali. Dan yang kedua, dia menyatakan: Angkatan yang jahat ini tidak akan mendapatkan tanda apapun selain dari tanda nabi Yunus. Sama seperti Yunus di perut ikan 3 hari 3 malam lamanya, maka Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi 3 hari 3 malam lamanya. The problem of evil tidak akan menghancurkan iman Kristen dan tidak dapat mengatakan bahwa Allah itu tidak ada. Karena Yesus itu dikubur, Dia sendiri sudah mengetahuinya dan tidak lepas dari rencana Bapa-Nya yang kekal. Apapun saja yang terjadi meskipun itu sesuatu air mata yang luar biasa menghancurkan, ketika the problem of evil itu sampai, mengguncangkan iman dan pikiran kita tetapi Alkitab mengatakan: Itu ada di dalam rencana Allah dan tidak ada yang tidak luput dari seluruh rencana Allah. Ini peristiwa yang sesungguhnya, terjadi di Inggris. Di sana ada sekolah Kristen kecil dan sangat terkenal karena pendidikannya yang berhasil untuk anak-anak yang bisu dan tuli ini. Ada seorang wartawan mau melaporkan keberhasilan dari tempat itu dan mewawancarai guru dan anak-anak. Beberapa pertanyaan diajukan oleh wartawan ini kepada anak-anak. Dan ketika diajukan, menuliskan di papan tulis, lalu seorang anak nanti akan maju dan menulis jawabannya di papan tulis. Anak-anak menjawab dengan tepat dan semua anak yang ada di dalam ruangan itu bertepuk tangan. Setelah seluruh pertanyaan diberikan, wartawan itu memiliki beberapa pertanyaan terakhir yang sangat-sangat jahat. Apakah Allah itu baik? Beberapa anak maju dan menuliskan bahwa Allah itu baik. Lalu kemudian, pertanyaan terakhir, jikalau Allah itu baik, mengapa menciptakan engkau bisu dan tuli? Semua anak kemudian tertunduk, air mata mulai mencucur, mereka diam, tidak lagi bergembira seperti tadi. Lalu kemudian ada seorang anak mengacungkan tangan dengan air matanya, ia menuliskan demikian, "karena itu kehendak-Mu, ya Bapa, terpujilah nama-Mu." Semua anak yang melihat itu mulai kembali tersenyum dan semuanya bertepuk tangan. Bagi orang-orang pilihan, the problem of evil tidak akan menghancurkan hidup kita. Karena orang pilihan sudah diberitahu Yesus ada dikubur, Aku akan masuk ke sana. Itu rencana-Ku. Itu adalah rencana kekal di dalam Allah Tritunggal. Tidak ada yang terjadi di dalam hidupku yang tidak dari kehendak Allah. Biarlah kita boleh aman di dalam pelukan-Nya. Biarlah kita boleh mendapatkan sukacita di dalam perlindungan-Nya. Ingat, pertama, Yesus sudah menubuatkan-Nya. Yang kedua, ingat bahwa perkataan Yesus kepada Petrus "Simon, Simon, iblis berusaha untuk menampi engkau, tetapi Aku sudah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur". Di tengah-tengah problem of evil dan seluruh kesulitan dan keguncangan iman, biarlah kita boleh ingat satu hal. Anak Allah itu sendiri, Yesus Kristus yang berdoa syafaat bagi kita dan menguatkan iman kita. Dan satu hal yang pasti, tidak pernah ada doa-Nya yang ditolak oleh Bapa yang di surga. Dia berdoa bagi kita dan menguatkan iman kita, membuat iman kita tidak bisa dikalahkan didalam bentuk apapun saja. Semua orang Atheis mengatakan karena ada the problem of evil, maka tidak ada Allah. Saya mengatakan sebaliknya. Lihatlah the problem of evil yang ada kepada semua anak Allah di dalam Alkitab maupun sejarah gereja. Dari mana kekuatan mereka untuk terus maju. Dari mana kekuatan mereka untuk terus bertumbuh dan menang dari seluruh kejahatan? Kalau bukan menyatakan adanya Allah yang menopang kami semua. Kubur Yesus Kristus, menyatakan the problem of evil. Lihat kubur itu sendiri. Kubur adalah tempat penguasaan setan. Ini adalah tempat semua orang yang berdosa, kecuali Kristus. Orang berdosa dibuang dan dimurkai oleh Allah, dan ketika Allah itu membalikkan diri-Nya, setan akan menangkapnya. Yesus adalah anak Allah yang tidak berdosa sama sekali. Dia suci adanya. Tetapi mengapa Dia harus ada di kubur? Karena di atas kayu salib seluruh dosa kita ditimpakan kepada Dia. Perhatikan baik-baik, satu dosa itu begitu fatal akibatnya. Semua orang suci di dalam Alkitab, mereka adalah orang berdosa, mereka harus masuk ke kubur. Anak Allah yang secara natur tidak berdosa itupun ketika ditimpakan seluruh dosa manusia, dia harus ada di dalam kubur. Kubur adalah tempat tersendiri. Ayub menyatakan ini adalah tempat di mana no return. Semua yang masuk tidak pernah kembali lagi, kecuali Kristus. Dengan tepat Ayub mengatakan, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan. Kubur adalah tempat yang tiada harapan. Semua manusia ditaklukkan dengan takut akan kubur. Bukan itu saja, Alkitab menyatakan kubur adalah tempat setan-setan berkuasa. Suatu hari Yesus pergi ke daerah Gedara, Alkitab menyatakan dari tempat pekuburan itu, datanglah dua orang yang kerasukan setan. Sekarang perhatikan baik-baik, Yesus ada di dalam kubur. Apa yang Alkitab mau ajarkan kepada kita? Satu pengajaran yang paling inti dari seluruh pengajaran yang lain. God is with us. Tuhan beserta dengan kita di manapun kita melangkah bahkan di tempat yang paling gelap suatu saat ketika kita berada di dalam kubur. Kita dapat melihat kepastian janji ini di dalam PL dan PB. Di dalam PL kita dalam melihat di dalam Mazmur 23:1-4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku”. Yesus ada di dalam kubur dan kubur adalah tempat yang menakutkan, gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku. Di dalam PB kita dapat lihat Roma 8:38-39. Paulus menyatakan, “baik di dalam hidup atau maut, baik malaikat-malaikat atau penguasa kerajaan angkasa, ataukah yang ada di hadapan-Mu itu adalah kuasa yang ada di atas maupun yang ada di bawah atau pun makhluk lain, Alkitab menyatakan "Aku akan beserta engkau". Dua kitab ini begitu jelas, God is with us. Kita bersyukur karena Dia pernah hadir di sana. Lihatlah dari rencana Allah yang kekal di dalam kekekalan. Maka lihatlah kubur Yesus, apa yang direncanakan oleh Allah yang kekal? Perhatikan satu kalimat ini, Kristus mematikan kematian tepat di singgasana-Nya. Upah dosa adalah maut, itulah sebabnya manusia harus mati dan dikuburkan dan kuburan adalah tempat kuasa kegelapan. Empat hal ini, yaitu setan, dosa, maut, kubur yang mengikat dan menaklukkan kita. Tidak ada orang yang bisa melepaskan diri. Tetapi apa yang menaklukkan manusia, ditaklukkan satu per satu oleh Kristus. Kristus membebaskan kita dari kuasa dosa. Kristus menghidupkan kita dari kuasa kematian. Dan pada waktu hari ini, mengapa Kristus harus pergi ke kubur? Karena Dia akan menghancurkan setan tepat di kepalanya, tepat di singgasananya dan itu adalah kubur. Saya teringat akan apa yang Allah Bapa sendiri nubuatkan. Ketika manusia sudah jatuh di dalam dosa, maka satu suara dari Allah Bapa dan itu adalah nubuatan-Nya “Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini”. Keturunan setan ini akan memanggut keturunan perempuan ini dan keturunan perempuan ini akan menghancurkan setan di atas kepalanya. Itu mau menyatakan bahwa setan akan memerangi dan melukai Kristus. Tetapi bersyukur kepada Allah karena tumit yang dilukai, walaupun menyakitkan tetapi tidak mematikan. Allah sudah berbicara ribuan tahun sebelumnya mengenai hal ini. Yesus pergi ke kubur, menelanjanginya, menghancurkannya tepat di tengah-tengah seluruh setan berkuasa. Saya teringat akan satu film, The Cronicles of Narnia dari C.S. Lewis. Ada satu bagian di mana salah satu anak itu, Edmund, telah menghianati Aslan dan juga saudara-saudaranya yang lain. Di dalam cerita ini, Aslan menggambarkan Kristus. Edmund membantu seorang penyihir yang jahat itu, ratu Narnia yang telah membujuk Edmund. Maka menurut hukum yang berlaku, penghianatan ini akan menghasilkan hukuman mati bagi Edmund dan hanya ada satu cara untuk menyelamatkan Edmund, Aslan harus diserahkan ke tangan sang ratu yang jahat ini. Melihat kondisi seperti ini, maka Aslan yang lebih berkuasa daripada ratu itu, datang ke tahta dari ratu itu dengan tenang dan tanpa perlawanan. Setelah itu, Aslan kemudian dipermalukan dan diikat disebuah loh batu yang mewakili hukum taurat untuk dibunuh dan Aslan mati. Saudara-saudara perempuan Edmund, Lucy dan Susan memperhatikan kejadian itu, air matanya terus mengalir dan mereka benar-benar putus asa, karena melihat Aslan mati. Tetapi tidak lama, tiba-tiba Aslan bangkit di depan mereka, menang mutlak atas kematian. Lucy dan Susan seakan-akan tidak percaya, dan kemudian mereka bertanya "Aslan, apa artinya semua ini? Engkau tadi sudah mati dan sekarang engkau bangkit, mengapa hukum kematian itu tidak berlaku bagimu?" Pada titik ini C.S. Lewis memberikan penjelasan yang luar biasa brilliant. Artinya, kata Aslan, bahwa meskipun sang penyihir menguasai kesaktian yang hebat, tetapi sebenarnya ada kesaktian yang lebih hebat yang tidak diketahuinya. Pengetahuan penyihir itu hanya terbatas pada waktu yang ada. Tetapi seandainya ia bisa melihat sedikit jauh ke belakang saat sebelum waktu diciptakan, ia akan membaca mantra yang berbeda ada di situ. Ia pasti akan tahu, bahwa ketika seorang korban yang tidak melakukan penghianatan apapun, dan dengan sukarela dibunuh untuk menggantikan seorang penghianat, maka, loh batu itu akan hancur, dan kematian itu sendiri akan bekerja secara terbalik. Perhatikan kalimat terakhir dari C.S. Lewis ini. Kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik. Ketika saya menemukan kalimat ini, saya mulai mengerti mengenai kemuliaan Kristus, jika seorang yang benar, tidak melakukan penghianatan apapun, sukarela dibunuh untuk menggantikan seorang penghianat, maka loh batu itu akan hancur dan kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik. Saya teringat satu kalimat dari orang puritan yang menggabungkan semuanya, The dead of death in the death of Christ. Kematian Kristus adalah kematian yang mematikan kematian itu. Jikalau seorang yang benar, yang suci ada dalam kubur, dan kemudian dia harus dimatikan dalam kubur itu, ada satu hukum yang lain, yang tidak diketahui oleh penjahat itu, dan hukum itu ada di dalam kekekalan di dalam isi hati Allah, yaitu bahwa kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik. Maka Kristus yang mati itu akan mematikan kematian itu. Oh puji Tuhan! Saudara perhatikan hal ini, matinya kematian di dalam kematian Kristus. Apa yang terjadi pada hari Sabtu? Mengapa Yesus Kristus harus dikubur? Dia menghancurkan kematian dan setan tepat di dalam singgasananya. Itulah sebabnya Paulus menyatakan "Hai maut di mana kemenanganmu? Hai maut dimana sengatmu?" Ini adalah suatu pengharapan satu-satunya di antara seluruh manusia yang hidup. Apakah rohmu tidak bersukacita karena ada pengharapan di dalam kuburan? Apakah kita tidak berbahagia karena Kristus memberikan kemenangan di dalam the problem of evil. Apalagi yang sekarang kita khawatirkan kecuali kita memiliki kuasa untuk menyampaikan berita ini ke seluruh dunia. Kematian akan kematian karena kematian Kristus. Puisi ini akan mengakhiri semuanya. "Antara hidup dan bangkit-Nya, Kristus terbaring di dalam kubur. Sekarang semua orang yang percaya tahu, bahwa mati tidak berarti binasa". Jikalau engkau belum pernah menjadi orang Kristen, pernahkah engkau mendengarkan berita seperti ini? Jikalau engkau bukan seorang Kristen, di mana letak pengharapanmu? Dan jikalau engkau adalah orang Kristen, mengapa engkau tidak menghormati Kristus yang mulia seperti ini, mengapa engkau hanya sesekali pergi ke gereja dan engkau melupakan Kristus? Dia adalah Raja di atas singgasana-Nya yang kekal di dalam surga dan dari singgasana-Nya, Dia turun untuk menghancurkan singgasana setan. Saya berdoa kiranya semua orang yang mendengarkan hari ini, di dalam hatimu ada takut akan Tuhan lebih lagi. Di dalam hatimu ada hormat kepada Kristus lebih dalam lagi. Engkau lupakan hidup keagamaanmu yang sudah sia-sia, tinggalkan itu semua, masuklah lebih dalam di dalam iman yang sesungguhnya, mengenal Kristus yang sesungguhnya, yang memberikan kepada kita satu pengharapan yang pasti. "Antara mati dan bangkit-Nya, Kristus terbaring di dalam kubur-Nya, sekarang semua orang yang percaya tahu, bahwa mati tidak berarti binasa". Dan itu adalah hari Sabtu. Kiranya Tuhan menguasai kita semua, kiranya Roh Kudus menguatkan iman kita. Mari kita berdoa.
 
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more