Mazmur 139 (3)

17 March 2019
Mazmur 139 (3)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Mazmur 139:13-18

Mazmur 139:13-18

Ayat yang ke-13 sampai ke-18 adalah bait ketiga dari empat bait dari seluruh Mazmur ini. Banyak orang Yahudi dan scholar Yahudi melihat Mazmur 139 ini adalah the most excellent Psalm. Mutunya sangat tinggi secara isi dan strukturnya. Bait pertama, Daud menikmati ke-hahatahuan Allah. Bait yang kedua, Daud menikmati kemahahadiran Allah. Dan bait yang ketiga, Daud menikmati kemahakuasaan Allah. Ayat ke-13 sampai ke-18 adalah berbicara mengenai Allah yang Mahakuasa. Dan ini adalah pelajaran teologia yang sangat mandalam dan sangat mendasar. Tetapi tulisan-tulisan Daud ini mengajarkan kepada kita bahwa dia bukan saja mengetahui, dia menikmati sifat-sifat Allah itu. Teologia itu penting dan mimbar Reformed menekankan berkenaan dengan pentingnya dan pengajaran teologia. Jikalau teologia kita salah, maka segala sesuatunya itu akan salah. Tetapi Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa bukan saja hanya kebenaran itu tetapi menikmati yang Benar itu, berelasi dengan yang Benar itu.

Itulah sebabnya kalau kita melihat secara lapisan luar dari orang-orang Reformed atau buku-buku Systematic Theology Reformed, saudara-saudara akan menemukan orang-orang yang berpikir secara precise di dalam teologia, tidak mengijinkan adanya satu penyelewengan sekalipun. Thomas Shepherd ketika ditanya mengapa menuntut precise maka dia menjawab, “Karena Allahku adalah Allah yang precise.” Dan saudara-saudara akan melihat buku-buku yang sulit, yang tajam, yang dalam sekali secara pemikiran, seperti beton-beton yang besar di dalam sebuah bangunan. Tetapi saya sarankan saudara-saudara lihatlah biography dan autobiography hidup mereka dan saudara-saudara akan terkesima karena mereka adalah orang-orang yang memiliki relasi pribadi yang intim dengan Allah. Mereka itu mencurahkan air matanya berdua dengan Allah. Mereka berdoa berjam-jam di kamarnya masing-masing. John Flavel bahkan pernah naik kuda dan ketika di tengah-tengah jalan itu, dia merasakan bagaimana kehadiran Allah. Dia turun dari kuda itu, dia berlutut di hadapan langit, dia mengalami Allah di tengah jalan itu. Itulah Reformed! Orang-orang yang rendah hati di hadapan Allah menyadari dirinya miskin, tetapi Tuhan memberikan kepada mereka kekuatan, mereka itu mengerti Firman, menjalankannya, dan memiliki api, dan api itu dari relasi pribadi mereka dengan Allah.

Daud tahu dan mengajarkan kepada kita Allah itu Mahatahu, Mahahadir dan Mahakuasa. Tetapi kalau saudara-saudara melihat dari Mazmur ini, saudara akan tahu bahwa kalimat-kalimatnya itu semuanya hidup. Dia itu terpesona. Di dalam ayat-ayat ini, maka Daud begitu takjub kepada kemahakuasaan Allah. The Omnipotent of God yang menyatakan kemahabesaran, the greatest of God. Ketika kita tanya kepada Daud, “Daud, bagaimana pengenalanmu akan Allah?” Dia mengatakan, “Allah itu ajaib, Dia Mahakuasa, Dia Mahabesar.” Ayat ke-13 sampai ayat ke-18 berbicara mengenai tubuhnya Daud. Daud tercengang, takjub, gemetar akan kemahakuasaan Allah ketika dia melihat tubuhnya sendiri. Isaac Newton mengatakan, “Tanpa bukti sama sekali, ibu jari saya saja sudah menyatakan bahwa Allah itu ada.”

Hari ini saya akan mengeksposisi ayat-ayat ini. Ada satu buku yang menggambarkan bagaimana kedashyatan Allah menciptakan tubuh kita dan buku ini sudah mendapatkan Gold Medallion Book Award pada tahun 1981. Ketika saya membacanya, luar biasa menakjubkan dan buku ini berjudul, “Fearfully and Wonderfully Made” dan itu adalah ayat di dalam Alkitab ini. Ditulis oleh dua orang, Phillip Yancey dan Dr. Paul Brand. Dr. Paul Brand adalah dokter misionari. Dan kalau saudara-saudara melihat kehidupan dari Paul Brand, saudara sendiri akan terpesona bagaimana Tuhan itu memimpin. Bagaimana umur sembilan tahun dia harus terpisah dari mamanya dan kemudian mamanya merelakan dia dan karena keputusan itu dia dipakai oleh Tuhan. Di dalam bukunya yang pertama, maka mereka membahas mengenai 4 bagian tubuh manusia: sel, tulang, kulit dan gerakan. Saya akan bacakan sedikit berkenaan dengan beberapa hal untuk membuat saudara-saudara mengerti betapa Allah itu begitu dashyat ketika menciptakan tubuh kita. Misalnya saja di dalam bab berkenaan dengan sel darah putih ketika melawan virus, Paul Brand dan Phillip Yancey menuliskan seperti ini, “Kami mengamati sel-sel darah putih, mau tidak mau kami berpikir kalau mereka adalah sel-sel yang lamban yang tidak efektif sampai serangan itu betul-betul terjadi. Saya mengambil jarum besi dan kemudian saya tanpa membangunkan satu ekor kelelawar, saya menusuk sayapnya menembus satu kapileri yang halus dan sesuatu itu terjadi, ada alarm di dalam tubuhnya yang seakan-akan langsung berbunyi. Sel-sel otot berkontraksi di sekeliling kapileri yang terbuka, membendung keluarnya darah yang berharga itu. Agen-agen pembekuan darah menahan aliran di permukaan kulit. Dan segera saja, neutrofil sel-sel pemangsa itu muncul untuk membersihkan sisa-sisanya. Tetapi perubahan paling drastis melibatkan sel-sel darah putih yang tadinya sangat lamban seakan-akan sekarang mereka memiliki indra penciuman, bahkan sampai sekarang para dokter belum tahu bagaimana sel-sel darah putih itu bisa mengenali bahaya yang datang. Dan masing-masing sel darah itu segera menghentikan gerakannya yang sebelumnya tidak terarah menjadi seperti anjing pemburu yang mencium bau kelinci. Mereka berkumpul bersama-sama dari segala penjuru ke titik sasaran dengan menggunakan sifat mereka yang bisa berubah bentuknya. Mereka merembes di antara sel-sel yang saling bertumpuk di dinding kapileri itu dan mereka menembus dan memakai jaringan dengan jalur yang paling singkat. Dan ketika mereka ada di sana, pertempuran antara sel darah putih dan virus terjadi.” Dan sampai sekarang seluruh dokter di seluruh dunia tidak tahu mengapa ini bisa terjadi? Dari mana sel darah putih itu bisa tahu ada sesuatu di sana? Dan mereka begitu lambat pertamanya, begitu dilukai mereka langsung dari mana pun saja berkumpul menyerbu, melawan virus yang datang.

Kedua, kulit manusia ada terutama sebagai penghalang, sebagai tembok pembatas menjaga apa yang ada di dalam supaya tidak tumpah keluar. Tanpa kulit, sebagian organ tubuh kita akan keluar seperti agar-agar yang lembek dan kita akan kehilangan definisi sebagai manusia. Jikalau saya harus memilih sumbangan yang paling penting dari kulit adalah karena kulit itu kedap air. Saudara-saudara bisa bayangkan, air bisa keluar dari kulit tetapi tidak bisa masuk ke dalam kulit. 60 persen tubuh kita terdiri dari cairan dan meskipun air itu bisa keluar dari kulit tetapi ada suatu struktur yang mengatur di dalamnya. Kulit ini bisa menahan dari air keluar menguap tanpa terkendali. Tanpa kulit, mandi air hangat akan membunuh kita dan seluruh cairan yang datang ke dalam tubuh kita akan mengalir deras seperti air yang membanjiri selokan. Itu akan menggembungkan tubuh dengan cairan, mengencerkan darah, dan menenggelamkan paru-paru. Permukaan kulit yang terentang kencang itu seperti sel-sel yang tersusun mirip genteng yang mencegah terjadinya bencana seperti itu.

Hal yang ketiga adalah keajaiban tangan manusia. Maka Phillip Yancey pergi bersama dengan Paul Brand ke tempat perusahaan yang membuat tangan buatan yang sudah dikembangkan ilmuwan selama puluhan tahun dengan teknologi jutaan dolar. Mereka bertemu dengan para ilmuwan itu yang mendemonstrasikan mesin-mesin terampil yang memungkinkan mereka menghindari papasan radiasi. Dan dengan mengatur tombol dan tuas, mereka bisa mengendalikan tangan buatan itu. Tetapi uniknya, hanya manusia saja yang bisa menghubungkan ujung jari telunjuk dengan ibu jari kita untuk memungkinkan kita untuk bisa mencengkeram, menahan, menangani benda-benda dengan mudah dan tepat. Membandingkan mesin yang jutaan dolar itu dibandingkan dengan ibu jari saya maka itu adalah perbandingan antara seperti patung tanah liat buatan anak-anak dibandingkan dengan adikarya Michaelangelo.

Menakjubkan! Engkau Mahakuasa ya, Tuhan! Daud kemudian mengatakan, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.” Buah pinggang merupakan gambaran bagian terdalam yang tersembunyi di dalam tubuh kita atau bisa merupakan gambaran tempat kedudukan keinginan terdalam (seed of passion) di dalam hidup kita. Mazmur 73:21 menyatakan, “Ketika hatiku merasa pahit, dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya.” Dan kemudian Daud menyatakan, “Engkau membentuk buah pinggangku.” Itu menyatakan bahwa Allah itu hadir berkarya sendiri membentuknya. Allah adalah pemilik dan Allah adalah penguasa seluruh bagian tubuhku karena yang paling dalam pun Dia yang membentuk. Perhatikan ayat 13b, Daud mengatakan, “Menenun aku dalam kandungan ibuku”. Perhatikan kata “menenun” ini menyatakan keahlian tangan yang teliti, sedetil mungkin dan bekerja secara hati-hati, ini melibatkan karya tangan. Seluruh dunia ini maka Allah dengan mengucapkan kalimat, seluruhnya jadi. Jadilah terang. Jadilah binatang. Jadilah matahari. Tetapi untuk manusia, Dia tidak berfirman. Itu adalah handmade dari Allah. Daud menggambarkan ini dengan tepat sekali. Tubuhnya itu ada karena Allah menenun dia di dalam kandungan ibunya. Ini bicara tentang Allah yang memperhatikan detail untuk membentuk seseorang. Allah dengan teliti, hati-hati dan penuh perhatian. Kata ini di belakangnya mengandung arti, diperlukan skill yang tinggi dan pikiran yang brilliant.

Ayat 14 dikatakan fearfully and wonderfully made, ini menyatakan kuasa dan hikmat Allah yang tidak terbatas sekarang dimanifestasikan di dalam pembentukkan struktur komponen-komponen tubuh kita yang langka dan luar biasa. Para teolog mengatakan di antara seluruh ciptaan, manusia adalah the crown of creation dan seluruh ciptaan tidak ada gunanya kalau tidak ada manusia. Jikalau kita boleh membuat satu langkah lagi di dalam takut sama Tuhan tanpa bermaksud untuk membatasi Allah, maka kita boleh mengatakan saudara dan saya adalah produk tertinggi yang bisa Tuhan pikirkan. Saudara dan saya adalah hasil dari puncak tertinggi kepandaian Allah. Saya mengatakan ini bukan untuk menghina Allah. Kita bisa mengatakan bahwa Allah pasti bisa menciptakan sesuatu mahluk yang lebih tinggi dari kita. Tetapi itu sama sekali tidak ada di dalam Alkitab dan tidak ada di dalam dunia ini. Saya mau mendudukkan saudara dan saya bahwa kita adalah ciptaan yang sangat mulia. Allah yang hikmat-Nya dan kuasa-Nya tidak terbatas itu, sekarang seluruh kekuatan-Nya ini dipakai untuk membentuk manusia yang luar biasa yang langka ini. Dan ini membuat Daud itu takjub, heran, dia dipenuhi oleh kegentaran kepada Allah yang dahsyat itu. Allah yang membentuk kita dengan kecakapan yang menakjubkan, pikiran yang sangat brilliant, kehati-hatian, perhatian yang sangat puncak, design yang perfect, dan hasilnya adalah excellent. Dan semua itu dikerjakan Allah di tempat yang rahasia, yang tersembunyi, yang tidak terlihat oleh mata manusia. Maka ketika Allah itu membentuk kita, itu adalah tindakan personal dealing Dia dengan kita sendiri. Kita ini bukan mass production. Kita itu bentukan personal dari tangan Allah, dari design-Nya Allah. Kalau melihat dari bahasa aslinya adalah dirajut, ditempa dan juga itu didandani. Ditempa itu seperti pedang, pedang itu dibentuk dan ditempa sendiri, tidak mass production. Didandani seperti seseorang itu mau pergi ke pesta dan mamanya secara personal dengan tangannya mengambilkan gaun dan mendandani dia atau dirajut seperti seseorang membuat kruistik. Allah itu memiliki sesuatu design lalu dari design itu membentuk kita satu persatu.

Ayat 15, kata “tulang-tulangku tidak terlindung” bahasa aslinya adalah, “My substance was not hid fromThee.Septuaginta menterjemahkan “dengan tulangku”, tetapi arti tetap konotasinya adalah “the most substantial part”. Ini berbicara sesuatu yang inward, sesuatu yang invisible, sama seperti tulang yang dibungkus oleh kulit, daging dan otot, maka ini bicara berkenaan dengan hal yang paling dalam, yang tidak bisa dilihat oleh manusia sekalipun, Allah itu yang membentuknya. Dan aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, aku direkam di dalam bagian bumi yang paling bawah, sekali lagi ini adalah tindakan personal antara Allah dengan kita. Sebelum orangtua kita melihat kehadiran kita, Allah sendiri yang melihat-Nya, Dia yang menenun kita. Kita itu dipikirkan matang-matang oleh Allah dan kemudian kita nanti dijadikan satu persatu, tulang, otot, ligamen, kulit, arteri dan pembuluh-pembuluh darah dan dan seluruh komponen-komponen di dalam hidup kita, di dalam tubuh kita, dibuat oleh Allah, dirancangkan di dalam pikiran-Nya.

Ayat 16, “bakal anak” dalam bahasa aslinya adalah “form substance.” Dan ada bagian yang lain dikatakan bahwa yet being unperfect. Waktu embryo seakan-akan manusia belum perfect. Tetapi ini adalah sesuatu yang bicara berkenaan bahwa Allah-lah yang membentuk seluruh dari proses ini. Allah bukan melihat proses ini, Allah-lah yang membentuk sehingga proses ini terjadi. Daud mengajar kita oleh Roh Kudus bahwa Allah-lah dengan tangan-Nya merajut seluruh hal ini sehingga menjadi sesuatu proses yang terjadi. Kalau tangan Allah tidak merajut, proses itu tidak ada. Dan semua ini sudah ditulis dalam kitab-Mu, demikian kata Alkitab. Ini bukan Kitab Kehidupan yang ada di dalam Wahyu, yang dimana kalau tidak tertulis di situ maka kita pergi ke neraka, tertulis di situ kita pergi ke surga. Tetapi di dalam kitab-Mu ini adalah bicara mengenai pertimbangan Allah, the council of God. Ini sesuatu yang penting. Kalau melihat ada satu bangunan yang indah, saudara-saudara harus menyadari sebelum bangunan itu terlihat oleh mata, bangunan itu sudah exist di dalam pikiran arsitek. Dikatakan bahwa di dalam kitab-Mu semuanya tertulis itu adalah bicara mengenai pikiran Allah. Dan ini yang Daud mau katakan, “Oh Tuhan, aku ada dalam pikiran-Mu, aku Engkau pikirkan. Betapa ajaibnya ini. Betapa dashyatnya ini. Aku, Daud ada di dalam pikiran-Mu. Aku tidak bisa menghitungnya Tuhan, terlalu besar. Aku ini siapa? Aku ini hina. Engkau memikirkan aku sebelum aku jadi anak.” Ayat 17 dan 18, Daud sama sekali tidak bisa memikirkan bagaimana dia itu ada dalam pikiran Allah. Dan bukan hanya itu saja, ketika dia melihat kepada tubuhnya, dia melihat kompleksitas tubuhnya. Dan Alkitab mengatakan betapa kompleksnya tubuh kita. Dan itulah sebabnya dia mengatakan, “Apabila aku berhenti masih saja aku bersama-sama dengan Engkau.” Apa artinya? Tuhan, aku tidak bisa lepas dari pikiran ini. Tuhan, aku terpesona dengan Engkau. Kau besar, Kau Mahakuasa. Luar biasa.

(1) Aplikasi yang pertama, kalimat-kalimat Daud ini menggugah kita akan berkat Tuhan yang besar itu bukan sesuatu yang jauh di luar tetapi sesuatu yang ada di dekat kita. Tetapi Daud menyatakan lihat apa yang engkau ada sekarang, engkau lebih kompleks dari seluruh tatanan tata surya yang ada. Dan Allah itu menciptakan engkau dengan tangan-Nya. Dirimu sendiri adalah berkat Tuhan yang sangat-sangat besar. Muliakan Tuhan dengan tubuhmu, nikmati Tuhan dengan kehadiran tubuhmu demikian kata Alkitab. Saudara bisa ada satu perbuatan yang kelihatan sama tetapi memiliki dua arah yang berbeda. Saudara-saudara bisa berada di depan cermin dan ada dua kemungkinan: saudara memuji diri saudara sendiri, atau saudara-saudara mengucap syukur karena Allah yang menciptakan saudara. Kalau dosa itu sudah makin banyak dan kita tidak bersih di hadapan Allah maka salah satu yang hilang pertama-tama adalah the simplicity of heart. Saudara dan saya tidak bisa bersyukur dengan sesuatu yang begitu nyata ada di depan dan dekat dengan kita. Orang yang simplicity di hadapan Allah bisa memuji Tuhan karena menikmati Tuhan dengan hati yang begitu sederhana. Tetapi kalau hati itu keras dan tidak ada jiwa yang simplicity, saudara tidak mungkin bisa menikmati Allah dalam keseharian, tidak mungkin melihat kemuliaan Allah dalam hal-hal yang rutin. Saudara bisa melihat Daud itu begitu terpesona dengan tubuhnya dan kemudian dia melihat Allah itu Mahakuasa.

(2) Kemahakuasaan Allah itu hadir bersama dengan sifat-sifat-Nya yang lain. Dan di dalam Alkitab itu dikatakan Allah itu adalah Allah yang suci. Allah adalah Allah yang membenci kejahatan. Dan Allah yang Mahakuasa adalah Allah yang mengasihi manusia di dalam Kristus. Allah itu menyatakan Dia Mahahadir, Dia Mahatahu, Dia Mahakuasa, dan Dia itu suci membenci kejahatan dan Dia itu baik adanya. Tiga sifat ini akan menjadi ancaman bagi orang-orang yang berdosa yang tidak mau bertobat. Tetapi tiga sifat ini akan membuat kita menjadi begitu aman di dalam genggaman-Nya. Hal yang lain yang saya mau bicarakan, berbicara mengenai kemahakuasaan Allah ini adalah sifat Allah itu sendiri, dan ketika kita membaca Alkitab saudara harus tahu bahwa kita sudah ada polusi dosa. Kita bisa menggunakan satu kata yang sama tetapi memiliki spirit dan memiliki arah yang berbeda. Apa yang ada di dalam pikiran kita ketika sebagai manusia berdosa ketika kita bicara Mahakuasa, satu hal: sesuka-sukanya, dengan arti yang negatif. Saudara dan saya harus membaca Alkitab baik-baik untuk pikiran kita di-transformed, renew your mind. Ada pikiran yang lain yang saya akan katakan bagaimana kecelakaan pikiran kita ketika kita bicara the Omnipotent of God dan pikiran kita berdosa dan kemudian liar. Kalau Mahakuasa, Dia bisa bikin sebuah batu yang sangat berat sehingga Dia tidak bisa angkat sendiri. Tidak ada di dalam fakta kehidupan di Surga maupun di bumi ini Allah yang Mahakuasa itu tidak mungkin membuat sebuah batu yang Dia tidak bisa angkat sendiri. Saudara membenturkan antara kemahakuasaan dan kekuatan untuk Dia mengangkat. Pikiran kita itu bisa menjelajah ke semua asumsi yang sebenarnya tidak pernah ada di dalam kenyataan di dalam surga maupun bumi.

(3) Alkitab mengatakan Allah yang Mahakuasa, Mahahadir dan Mahatahu itu juga adalah Allah yang Mahabaik. Tetapi pertanyaannya adalah kenapa ada evil di dunia ini? Kenapa ada kejahatan di dunia ini? Seorang filsuf bernama Epicurean mengatakan demikian, “Allah yang Mahakuasa, Allah yang Mahabaik tetapi ada kejahatan, ini menjadi sesuatu yang tidak bisa digabungkan. Mata kita sekarang melihat ada kejahatan maka kemungkinannya adalah Allah Mahakuasa tetapi Dia tidak baik sehingga Dia tidak mau menghilangkan kejahatan atau kemungkinan yang kedua adalah ada kejahatan maka Allah itu Mahabaik tetapi Dia tidak Mahakuasa.” Ini adalah bicara mengenai salah satu titik yang paling sulit di dalam teologia, the problem of evil. Tetapi saya sekarang akan langsung loncat kepada konklusi. Jikalau Allah itu baik dan Allah itu Mahakuasa mengapa ada the problem of evil? Dan Alkitab itu diam dan satu orang yang mengalami the problem of evil yang paling dalam adalah Ayub. Dan dia terus menerus bertanya kepada Tuhan, “Mengapa aku menderita? Mengapa seluruhnya ini habis? Mengapa anak-anakku itu mati?” Dan dia ingin sekali dijawab oleh Tuhan. Dan semua temannya datang dan menuduh Ayub sudah melakukan kejahatan atau dosa, tetapi Ayub itu tidak mengakui bahwa dia melakukan dosa. Ayub menantang Allah untuk berbicara kepadanya. Dan kemudian setelah beberapa bulan kemudian, Allah datang dan tiba-tiba Dia mengatakan, “Berdiri! Engkau, Ayub sebagai laki-laki berdiri di hadapan-Ku!” dan gemetar Ayub berdiri. Tetapi dia itu tetap menuntut jawaban pertanyaan ini dari Tuhan, “Bukankah engkau adalah Allah yang Mahakuasa dan Engkau adalah Allah yang Mahabaik, kenapa aku itu menderita?” Tetapi Allah menjawab Ayub di luar pikirannya, “Hai Ayub, lihatlah buaya itu, engkaukah yang menciptakannya? Engkaukah yang bisa menangkapnya? Hai Ayub, lihatlah kuda nil itu, engkaukah yang bisa menangkap dan memeluk dia? Hai Ayub, engkaukah yang bersama-sama dengan Aku, hadirkah engkau waktu Aku menciptakan lautan, dan kemudian airnya itu Aku katakan stop tidak boleh pergi ke sana, stop sampai di sini di pantai saja. Hai Ayub, apakah engkau bersama-sama Aku meletakkan dasar-dasar bumi, membuat bumi itu bisa berputar dan melayang di antara angkasa dan tidak jatuh?” Pertanyaan Ayub mengapa orang benar menderita kalau Engkau Mahakuasa dan Engkau Mahabaik? Dan Tuhan menjawabnya dengan biologi, zoologi, dan geografi. Di dalam kitab Ayub, Allah hanya membawa Ayub melihat seluruh dunia ciptaan ini dan Ayub kemudian mengatakan satu hal, “Aku bertobat, aku mengambil debu dan memberikannya di atas kepalaku.” Pelajaran teologia apa yang Tuhan katakan kepada Ayub? Satu hal ini: Aku tidak pernah salah kepadamu, Ayub, hikmat-Ku melebihi engkau. Percaya kepada Aku. Dan engkau akan mendapatkan jawaban mengapa evil itu ada di tengah-tengah Aku Mahakuasa dan Aku baik kepadamu. Dan kemudian Ayub itu mengatakan, “I know my Redeemer lives.” Oh ribuan tahun mata Ayub menjelajah kepada salib Kristus Yesus pada hari Jumat Agung dan pada hari Minggu Paskah, berarti sebelumnya dia tahu Kristus Yesus akan mati. Jawaban dari the problem of evil adalah salib itu. Allah tidak menjawab dengan mulut-Nya untuk mengatasi the problem of evil, Allah masuk di dalamnya, mengalami the problem of evil itu bersama-sama dengan manusia yang dicintai-Nya, dan kemudian Dia menuntun kita keluar. Kalau kita berada di dalam penderitaan, apa yang akan menghibur kita? Ada orang yang menderita kemudian tanya kepada kita, kenapa suamiku mati? Kenapa anakku mati? Kenapa istriku mati? Dan orang-orang yang belum pernah mengalaminya tidak akan bisa menjawabnya, tidak akan ada jawaban yang akan memuaskan dia. Tetapi kalau dia bertanya kepada orang yang tepat, “Kenapa suamiku mati?” Maka orang itu tidak akan mengatakan apapun saja, dia akan memeluk dan kemudian dia akan menangis bersama-sama dan dia akan mengatakan, “Suamiku juga sudah mati, beberapa tahun yang lalu. Kuatlah, pasti Tuhan pimpin, jangan takut, pegang tanganku, kita sama-sama jalan ke depan.” Dan seperti itu yang Tuhan kerjakan. Mengapa orang benar harus menderita? Dia tidak menjawabnya. Dia masuk ke dalam penderitaan itu untuk boleh memeluk semua anak-anak Tuhan yang menderita dan mengatakan, “Aku juga menderita. Aku mati. Aku dihancurkan. Tetapi Aku bangkit. Berjalanlah bersama Aku.” Luar biasa Tuhan kita.

Saya akan tutup dengan hal ini. Saudara perhatikan, tidak ada satu pendiri agama seperti Kristus, Anak Allah di atas kayu salib. Saya tanya, apakah ada kebudayaan/agama yang bisa menjawab the problem of evil? Satu-satunya jawaban ada pada Alkitab pada diri Yesus Kristus yang terpaku di atas kayu salib. Dan evil tidak pernah mungkin akan menang karena Dia hidup. Itu adalah pengharapan satu-satunya di dalam hidup ini. Kiranya Tuhan boleh memimpin kita dan kiranya kita boleh melihat kemuliaan dari salib Kristus.


Matius 6:9-10
 
 

Mazmur 139:19-24
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more