Ringkasan Khotbah

25 December 2021
Kebaktian Natal 2021
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Keluaran 33:1-3, 15-16, 18-20

Keluaran 33:1-3, 15-16, 18-20

Banyak dari antara kita dan banyak kali dari setiap pribadi kita tidak tahu apa yang Tuhan berikan kepada kita. Anugerah yang terbesar, kita sering tolak. Anugerah yang terbesar sering kita sisihkan. Mata kita terfokus kepada sesuatu yang lain. Tetapi ketika anugerah yang terbesar dari Tuhan kita tolak, sebenarnya kita membuang diri kita sendiri. Peristiwa di dalam Keluaran 33 yang kita baca adalah peristiwa yang luar biasa crucial. Itu adalah detik-detik yang paling berbahaya sepanjang perjalanan hidup Israel. Peristiwa itu sendiri menjadi batu sentuhan, batu sandungan bagi seluruh Israel seumur hidup. Taruhannya adalah hidup dan mati. Karena Israel terancam oleh Allah sendiri, musuh Israel bukan orang Moab, bukan orang Kanaan, bukan orang Filistin, tetapi musuh orang Israel adalah Allah sendiri yang Maha Kuasa. Mengapa ini bisa terjadi? Di dalam Keluaran 32 diceritakan Israel melakukan dosa yang sangat besar. Di dalam bahasa yang dipakai di ESV yang baru tadi dibaca, Israel melakukan dosa-dosa yang sangat besar. Setiap kali dalam satu kalimat ada dua kata yang sama diulang, itu adalah suatu penekanan dari Tuhan. Israel melakukan dosa yang besarnya luar biasa, dosa apa yang besar itu? Yaitu mereka menyembah berhala. Mereka membuat patung lembu emas, hasil seluruh kekayaannya diberikan, kemudian mereka menyembah patung. Ini adalah penyembahan berhala yang menyakiti isi hati Allah. Saudara berpikir bahwa mereka melakukan penyembahan berhala, kita berpikir bahwa kita tidak lagi menyembah berhala. Tetapi sesungguhnya berhala masa kini tidak ada kuilnya, tidak ada patungnya, tidak ada imam dan ritualnya. Biarlah kita menyadari apa inti dari penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang menjadi kecondongan hati kita yang paling utama selain Tuhan. Berhala bisa berupa apa pun saja, berhala akan menarik perhatian kita, berhala membuat kita memberikan prioritas hidup kita, prime time kita, uang kita. Misalnya, kita memberikan persembahan kepada pekerjaan Tuhan dan sebelum memberikannya, di dalam hati, kita berpikir tiga, empat kali. Pertamanya rasa berat memberikan persembahan atau perpuluhan, kemudian kita dengan mudah mengeluarkan uang kepada sesuatu yang lain, saya pastikan itu pasti berhala. Berhala bisa diri kita sendiri, keluarga kita, membangun rumah yang baru, masa depan kita, uang kita, anak, orang yang kita kasihi, pacar kita, pendidikan kita, pendidikan anak-anak kita bisa menjadi berhala, juga pekerjaan kita. Pelayanan kita pun bisa menjadi berhala. Apa saja. Segala sesuatu yang kita anggap bisa memberikan meaning di dalam diri kita selain Allah, itu adalah berhala kita. Banyak anak-anak muda ingin membahagiakan pacarnya dan memberikan apa pun saja termasuk kekudusan, maka itu adalah berhala. Berhala menjadi sumber kedamaian, cinta dan kebahagiaan kita, dan berpikir bahwa tanpa hal-hal itu kita tidak bisa bahagia. Segala sesuatu selain Allah yang kita anggap kalau kita tidak memilikinya atau dekat dengan dia pasti kita akan menderita, itu adalah berhala. Firman Tuhan menyatakan “Jangan ada padamu Allah lain.” Israel sudah berdosa kepada Tuhan dengan amat sangat. Dosa berhala melebihi dosa pencurian, dosa berhala melebihi banyak dosa yang lain. Tuhan begitu marah dan kemudian Tuhan membangkitkan Musa untuk menantang seluruh orang Israel. Apakah engkau mau memihak kepada Yahweh ataukah engkau mau menyembah berhala? Detik itu 3000 orang dibunuh dengan tangan orang-orang dari kaum Lewi dan juga Musa. Sekali lagi, perikop ini menyatakan dua hal yang sangat penting, yang menjadi titik fokus kita pada pagi hari ini. Sekali lagi saya akan menegaskan, kalau meneliti Keluaran 33, maka Saudara akan menemukan dua hal yang sangat penting. Saya bukan hanya bicara satu kali, yang menjadi titik fokus isi hati Allah seharusnya menjadi titik fokus hamba-hamba Allah, dan juga menjadi titik fokus kita semua. Inilah yang menentukan hidup dan mati seseorang, inilah yang menentukan arti hidup kita kalau kita diberikan hidup oleh Tuhan. Mempelajari Keluaran 33, Saudara akan mengerti apa yang harus ditetapkan di dalam hati kita. Hal apakah yang sangat penting itu? Dua hal yang saya akan bicara.

Yang pertama adalah penyertaan Tuhan. Allah di tengah-tengah umat-Nya. Allah di tengah-tengah kita, ini adalah hal yang pertama dan tetapkan di dalam hidup kita sampai kita mati. Ini tidak pernah bisa ditawar. Jikalau kita tidak mendapatkan hal ini, mungkin Saudara akan mendapatkan hal yang baik tetapi tidak yang terbaik. Hal pertama adalah Allah di tengah-tengah umat-Nya, Allah di tengah kita. Di tengah-tengah kemarahan Tuhan dalam Keluaran 33, Allah menyatakan kepada Musa, “Aku tidak akan menyertai engkau lagi, tetapi engkau bisa pergi ke tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu, Aku akan mengutus malaikat-Ku berjalan di depanmu.” dan Tuhan kemudian mengatakan, “Malaikat-Ku akan memimpin seluruh tentara Israel ini, dan seluruh tanah Kanaan itu akan menjadi milikmu. Aku akan mengusir 7 suku di tanah Kanaan.” Itu bicara mengenai seluruhnya akan Aku usir. Perhatikan jikalau Musa mengatakan “Ya Tuhan, aku mau Tuhan.” Apa yang Musa akan dapatkan? Pertama, Musa akan mendapatkan nama yang besar. Saudara mengerti bukan, bahwa yang membawa orang Israel keluar dari Mesir ke padang gurun adalah Musa, dan yang membawa Israel dari padang gurun ke tanah Kanaan adalah Yosua. Tetapi kalau Musa mengatakan iya Tuhan, aku mau dipimpin oleh malaikat-Mu, maka seluruh peristiwa ini akan berubah. Yang akan membawa Israel keluar dari tanah Mesir ke padang gurun dan dari padang gurun ke Kanaan hanya Musa. Maka hanya ada satu orang, namanya besar luar biasa. Bukan itu saja, Musa mendapatkan mujizat. Israel bangsa yang kecil tetapi bisa mengalahkan seluruh bangsa Kanaan yang besar. Musa mendapatkan kemenangan demi kemenangan setiap kali perang. Dan Musa mendapatkan kekayaan karena akan masuk ke dalam tanah yang berlimpah susu dan madunya. Musa juga akan mendapatkan keturunan demi keturunan yang akan lahir dan tumbuh kembang generasi demi generasi yang terjamin. Masa depan yang sangat cerah. Apakah ada berkat Tuhan di luar seluruhnya ini? Tidak ada. Apa yang Saudara dan saya cari di luar seluruhnya ini? Tidak ada. Musa mendapatkan segala-galanya. Musa kemudian mengatakan, dia menolak seluruh berkat itu, dia cuma mau satu hal, dia mengatakan kepada Tuhan: “Kalau bukan Engkau sendiri yang memimpin kami keluar dari tempat ini, masuk ke Kanaan, jangan biarkan aku melangkah satu langkah pun keluar dari tempat ini.” 

Perhatikan baik-baik, seluruh berkat itu bukan dari setan, seluruh berkat itu bukan diberikan oleh lawan-lawan Tuhan, seluruh berkat itu dari tangan Tuhan, tetapi melalui malaikat-Nya. Apakah kita akan terima? Perhatikan baik-baik, inilah yang membedakan orang Kristen dari orang yang sungguh-sungguh lekat pada hati Tuhan. Ini kejelian, ini kemahiran Musa, ini titik berat hatinya yang membedakan dari kita. Apa yang paling penting dalam hidup? Di dalam kekristenan, di dalam gereja kita, di tengah-tengah kita, Saudara dan saya, banyak sekali orang yang baik tetapi beda titik pusat. Mendapat yang baik tetapi tidak mendapat yang terbaik itu berbahaya. Bagi orang Israel kalau dia dengar itu, kalau mereka mendengar jawaban dari Musa, mereka akan menggerutu di dalam hati, mereka akan tidak puas dengan Musa. Mereka akan mengatakan, Musa orang yang bodoh. Kalau mereka tidak mengucapkan satu kalimat adalah karena mereka takut. Tetapi keinginan mereka bukan itu, keinginan mereka adalah Allah men-support mereka, Allah memberkati mereka, mendapatkan masa depan yang cerah karena sudah memilih Yahweh, bisa selamat di dunia ini dan di akhirat. Keinginan mereka adalah mereka bisa diangkat di antara seluruh bangsa-bangsa, mendapatkan kemenangan, kesuksesan di dunia ini dan mereka mendapatkan kemakmuran di dunia ini, negeri yang berlimpah susu dan madunya. Tetapi bagi Musa bukan itu, bagi Musa, satu-satunya yang terpenting, yaitu Allah beserta dia, Allah beserta umat-Nya, yang lain boleh ada boleh tidak ada. Musa sendiri mengatakan: “Apa yang membedakan kami dengan seluruh bangsa yang lain ya Tuhan? Apa yang membuat kami mengerti bahwa Engkau memberikan kasih karunia-Mu kepada kami? Bukankah jikalau Engkau berjalan bersama kami.” Itu yang membedakan antara kami dengan keluarga lain, itu yang membedakan antara kami, gereja kami dengan gereja yang lain, itu yang membedakan diri kami dengan orang Kristen yang lain. Apa yang membedakan? Kalau Saudara-saudara sedang sakit cancer, kemudian berdoa, lalu doa Saudara tidak dikabulkan, kita masuk ke dalam kematian atau orang yang kita kasihi masuk ke dalam kematian. Kita sering mengatakan “Orang lain Engkau sertai ya Tuhan, orang lain Kau kabulkan, berikan anugerah, tetapi aku tidak.” Mata kita ada pada kesembuhan. Itu menjadi tanda apakah Tuhan memberikan anugerah atau tidak, beri kasih karunia atau tidak kepada seseorang. Jadi Saudara menetapkan mujizat itu ada atau tidak sebagai tanda apakah Allah memberi anugerah atau tidak. Tetapi Musa tidak, Musa titik fokus-nya, focal point-nya bukan itu, bukan uang, bukan kemakmuran, bukan kesehatan, bukan anak-anak itu baik atau tidak. Fokus Musa, apakah seseorang mendapatkan kasih karunia atau tidak, itu artinya apakah Allah menyertai atau tidak, menyertai orang tersebut atau tidak. Musa meminta apa yang menjadi denyut jantung Allah. Musa mengerti bahwa denyut jantung Allah adalah Allah mau memilih Israel dan menyertainya. Allah menyatakan: “Aku akan menjadi Allah-mu dan engkau akan menjadi umat-Ku.” Musa mengerti denyut jantung Allah, di dalam isi hatinya yang terdalam adalah Allah beserta umat-Nya. Itu adalah God with us, dan itu adalah Emmanuel. Ini adalah Kristus. Musa meminta denyut jantung Allah dinyatakan, dikeluarkan.Allah tidak mungkin menyertai umat-Nya selain di dalam Kristus. Musa meminta satu titik yang tepat di jantung-Nya Allah. Apakah Saudara mengerti apa yang sebenarnya diberikan Allah pada hari Natal? Emmanuel, God with us. Bukan God against us, bukan Allah yang melawan, meninggalkan umat-Nya meski pun memberikan berkat. Tetapi mau meminta Allah beserta umat-Nya. Itu yang membedakan dia dengan seluruh bangsa. Kristus yang lahir di hari Natal, Emmanuel itu, Dia bukan sumber berkat saja, Dia berkat itu sendiri. Saudara mau mendapatkan apa di hari Natal? Saudara akan meminta apa hari ini? Beberapa dari kita hanya mendengar khotbah pada hari Natal atau hari Paskah saja. Saya mau tanya, apa yang Saudara mau minta pada hari Natal kali ini? Musa meminta Natal itu ada, yaitu God with us, kehadiran Kristus itu sendiri. Itulah sebabnya umat Israel terhindar dari kematian yang besar pada hari itu. Saya sudah katakan bahwa ini adalah titik yang sangat serius pada waktu itu karena Allah begitu marah dan Allah akan menghabisi orang Israel. Musa meminta titik yang menjadi yang terdalam dari isi hati Allah yaitu Kristus. Semua penyertaan Tuhan pada Israel pada hari itu akan di-refer kepada Kristus Yesus.

Hal yang kedua, yang menjadi titik berat perikop ini, yang menjadi permintaan Musa yang masuk ke dalam denyut jantung Allah, yang seharusnya menjadi hal yang terpenting dalam hidup kita, yang kita minta kepada Tuhan adalah seperti Musa meminta untuk bisa melihat kemuliaan Allah. Ketika Musa minta Allah menyatakan kemuliaan-Nya, show me Thy glory. Allah kemudian menyatakan; engkau tidak bisa melihat wajah-Ku karena tidak ada orang yang bisa melihat wajah-Ku tetap bisa hidup. Maka melihat wajah Allah adalah melihat kemuliaan Allah. Kemudian Tuhan mengatakan, “Tetapi Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku kepadamu karena Aku akan memberikan kasih karunia kepada siapa Aku memberikan kasih karunia, dan Aku akan mengasihani kepada siapa Aku mau mengasihani.” Perhatikan kedua kalimat ini. Aku akan memberikan kasih karunia kepada siapa Aku akan memberikan kasih karunia. Dan Aku akan mengasihani kepada siapa Aku mau mengasihani. Dua kata ini di dalam bahasa aslinya itu adalah Chanun dan Rachum. Chanun itu artinya beranugerah. Allah yang beranugerah.Chanun artinya Allah yang menyatakan perkenanan.Allah memberikan anugerah kepada seseorang yang dipilih-Nya. Anugerah adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah dari pihak Allah sendiri dan bukan karena jasa manusia. Seluruh dealing Allah selalu adalah beranugerah. Tetapi saat memberikan pengampunan terhadap dosa, itu adalah anugerah yang bersifat khusus. Saya sendiri membedakan beberapa kata ini untuk mempermudah kita. Saya membedakan berkat dan anugerah. Berkat adalah segala sesuatu untuk orang luar dan siapa pun saja, di dalam Kristus atau di luar Kristus bisa mendapatkannya. Mendapatkan uang, kesehatan itu adalah berkat Tuhan. Berkat itu lahir dari kebaikan Allah, the goodness of God. Tetap anugerah adalah sesuatu yang sifatnya berurusan dengan pengampunan dosa. Allah memberikan berkat hanya dengan mengucapkannya saja. Allah memberikan seseorang dari sakit menjadi sembuh, Dia hanya mengatakan: “Sembuh!” Allah memberikan uang dengan hanya Dia akan turunkan dari langit dan orang itu akan mendapatkan uang. Tetapi pengampunan dosa harus keluar dari korban anak-Nya. Anugerah pengampunan dosa harus keluar dari darah Kristus. Tidak pernah Allah bisa mengatakan: “Aku ampuni kamu”, lalu dosa kita hilang. Karena itu bertentangan sendiri dengan sifat-Nya. Dia adalah Allah yang baik tetapi Dia adalah Allah yang suci. Untuk menyucikan seseorang darah Kristus harus terpaku di atas kayu salib. Chanun adalah anugerah. Tetapi ada yang masuk lebih dalam lagi namanya Rachum. Rachum itu artinya memperlihatkan belas kasihan.Rachum memberikan kelembutan. Memberikan kasih sayang. Kata Rachum ini berelasi kuat dengan rahim seorang ibu. Artinya seseorang yang diberikan perlindungan dan pemeliharaan, seseorang yang dipeluk di dalam kandungan ibu, yang tidak berdaya yang bergantung sepenuhnya kepada ibunya. 

Kalimat Tuhan, “Aku akan memberikan kasih karunia kepada siapa Aku berikan kasih karunia, itu adalah Chanun. Dan Aku mengasihani kepada siapa Aku mengasihani, itu adalah Rachum. Tuhan menyatakan bahwa dari dua hal ini digabungkan, Dia akan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Musa. Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa melihat wajah Allah dan tetap hidup. Suatu hari Yakub bergumul dengan seseorang di waktu malam yang gelap. Dia tidak tahu bahwa ini adalah Allah. Dan kemudian pada waktu dia bergumul, matahari mulai terbit. Kemudian orang ini, yang adalah Allah kemudian menyatakan; biarkan Aku pergi. Kenapa? Karena kalau Dia tidak pergi, Yakub akan mati di tempat, ketika melihat wajah-Nya. Itulah sebabnya Allah selalu menghampiri orang-orang dalam Perjanjian Lama, sering sekali pada waktu malam. Seluruhnya adalah gambaran mau menyatakan, tidak ada seseorang yang melihat wajah-Nya dan tetap hidup. Suatu hari Yesaya sedang ada di Bait Suci dan kemudian dia melihat kemuliaan Allah. Yesaya ketakutan dan dia tahu sebentar lagi dia akan mati, dia mengatakan: “Celaka aku, aku manusia binasa.” Saudara perhatikan, Yesaya tidak melihat wajah Allah. Yesaya hanya melihat ujung jubah Allah saja yang memenuhi seluruh bait suci. Bahkan ketika Musa dikatakan di sini: “Engkau tidak akan tahan melihat wajah-Ku” tetapi Musa tetap mau melihat wajah Allah, maka apa yang terjadi selanjutnya? Allah mengatakan, “Engkau berlindung di dalam dua lekuk batu itu, Aku akan berjalan di depanmu dan menyerukan nama-Ku. Tetapi ketika Aku berjalan Aku akan menutupi engkau dengan tangan-Ku, kemudian setelah Aku berjalan, maka Aku akan melepas tangan-Ku dan engkau bisa melihat punggung-Ku.” Semua yang dikatakan Tuhan memiliki satu gambaran. Engkau tidak bisa melihat kemuliaan-Ku, engkau hanya bisa melihat punggung-ku. Engkau hanya bisa melihat sisa kemuliaan-Ku yang lewat. Tidak ada satu manusia yang bisa melihat wajah Allah dan tetap hidup. 

Kapan manusia bisa melihat kemuliaan Allah? Kapan manusia bisa melihat wajah Allah tanpa mati? Yaitu pada waktu inkarnasi. Sejak dari Natal. 2 Korintus 4:6 menyatakan “Kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.” Apakah engkau dan saya mengerti? Apa yang sesungguhnya ada di depan kita? Apa yang Tuhan berikan kepada kita? Mari kita lihat lagi 2 Korintus 4:6. Kristus Yesus datang, Dialah cahaya kemuliaan Allah itu sendiri. Dan ketika Dia datang, Dia datang mengambil tubuh agar keseluruhan cahaya-Nya tidak datang ke mata manusia. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan, apa yang Musa minta, show me Thy glory, Tuhan menyatakannya dan Tuhan mengirimkan Kristus Yesus bagi dia. Kemuliaan Allah ada pada wajah Kristus Yesus. Betapa mahirnya Musa. Di dalam hidup, di Mazmur 90 yang ditulis oleh Musa, di dalam hidup yang hanya satu kali, yang hanya 70 tahun atau kalau kuat 80 tahun, yang kebanggaannya adalah penderitaan dan kesusahan, maka ajarlah kami menghitung waktu-waktu kami sedemikian sehingga kami beroleh hidup yang bijaksana. Musa yang menuliskan hal itu. Dia tahu hidup kita penuh dengan seluruh kehancuran, tidak ada mulia, tidak kekal, yang hina, yang fana, yang sia-sia. Tetapi di tengah-tengah seperti itu dia meminta dua hal, sertai aku ya Tuhan, berjalan bersamaku ya Tuhan, aku tidak minta berkat, aku minta diri-Mu, dan kedua adalah nyatakan kemuliaan-Mu kepadaku, aku ingin masuk ke dalam isi hati-Mu, mengenal-Mu. Buka Tuhan. Buka semua bagiku, diri-Mu. Apa yang sesungguhnya Tuhan berikan kepada Musa? Satu pribadi, Kristus Yesus. Kalau kita mengenal Kristus, kita mengenal Allah. Kalau kita mendekap kepada Kristus kita didekap oleh Allah. Di luar Dia tidak ada kemuliaan hidup. Di luar Dia, Saudara dan saya akan disimpulkan dengan satu kata ini, sia-sia. Dialah yang memperdamaikan kita dengan Allah dan Dia sendiri yang membuat seluruh pekerjaan-Nya mempermuliakan Allah. Para malaikat bernyanyi: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang diperkenankan oleh Tuhan.” Oh, damai sejahtera, itulah Natal. Itulah tanda di mana Kristus hadir. Kedatangan Kristus yang pertama di hari Natal, tandanya adalah damai. Tetapi perhatikan baik-baik, bagi siapa yang menghina berita ini, barangsiapa yang tetap tidak peduli dengan berita ini, biarlah Saudara dan saya menyadari Dia akan datang untuk kedua kali, dan tanda datang untuk yang kedua kali adalah perang. Tanda Dia pertama kali datang adalah damai. Tanda kedua kali Dia datang adalah perang. Barangsiapa musuh-musuh Allah, Saudara dan saya, tidak mau diperdamaikan saat ini, maka akan mendapatkan tanda kedua adalah peperangan dari Allah kepada kita. Sebagaimana Allah akan menghabisi seluruh Israel, kecuali pada waktu itu Tuhan mengabulkan doa Musa, yang meminta Kristus. Biarlah kita semua mengerti isi hati Tuhan. Biarlah kita boleh melihat kemuliaan Tuhan yang nampak pada wajah Yesus Kristus. Apa yang akan Saudara minta hari ini? Hari ini adalah hari Natal, apa yang akan Saudara minta? Apakah meminta titik fokus yang paling penting, di isi hati Allah, yang Dia mau berikan kepada umat pilihan-Nya? Kiranya kasihan Tuhan menyertai.

 
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more